BAB I PENDAHULUAN - 03. BAB I dan BAB II

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan Nasional merupakan pembangunan manusia seutuhnya dan
seluruhnya bagi masyarakat Indonesia. Pembangunan bukan hanya berbentuk
fisik atau material tetapi juga aspek psikis atau rohani. Selain itu pembangunan
juga harus dilakukan secara merata keseluruh masyarakat Indonesia agar bisa
dinikmati secara merata pula oleh masyarakat Indonesia karena pembangunan
merupakan sebuah kewajiban bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Perguruan tinggi merupakan salah satu penghantar dan unsur yang tidak bisa
lepas dari kewajiban tersebut. Oleh karena itu, perguruan tinggi berkewajiban
untuk

menghasilkan

tenaga

professional

yang


akan

menjadi

penerus

pembangunan bangsa ini demi kesejahteraan masyarakat seluruh Indonesia.
Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka ditetapkanlah Kuliah Kerja Nyata
(Kukerta) sebagai salah satu mata kuliah yang dianggap bisa mewadahi kegiatan
tersebut dengan berdasar pada Tap. MPR Nomor: IV/MPR?1973 yang berisi
tentang peningkatan peranan Perguruan Tinggi dalam usaha pembangunan.
Kukerta merupakan suatu kegiatan yang dapat memberikan pengalaman pada
mahasiswa untuk bermasyarakat. Namun sebelum mahasiswa turun ke
masyarakat, perlu adanya pembekalan berbagai pengetahuan yang berkaitan erat
dengan kegiatan masyarakat. Sehingga ketika mahasiswa terjun ke dalam
masyarakat bisa benar-benar menerapkan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Kuliah Kerja Nyata yang dilaksanakan oleh kelompok A1 Universitas
Kanjuruhan Malang tahun 2012 ini berada di desa Kemiri dusun Kerajan dan
dilaksanakan mulai tanggal 9 Juli sampai 9 Agustus 2012. Kelompok Kemiri A1
mengambil (7) program pokok sebagai bagian dari pengabdian terhadap

masyarakat tempat kelompok 24 melaksanakan KUKERTA. Ketujuh Program
Pokok tersebut adalah: 1). Pengecatan jembatan; 2). PKK; 3). Plang TPU; 4).
Baksos; 5). Seminar Pendidikan; 6). Pembuatan Media Pembelajaran; 7). Tabligh
Akbar; Ketujuh program kerja yang dilaksanakan oleh kelompok Kemiri A1

1

merupakan hasil dari observasi yang telah dilakukan sebelum pelaksanaan KKN.
Hasil dari observasi itulah yang digunakan sebagai acuan untuk menentukan
program kerja dan langkah-langkah atau kegiatan yang dilakukan di Kerajan,
agar kami tidak salah dalam pelaksanaan kegiatan di dusun tersebut.

B. Tujuan KUKERTA
KUKERTA yang telah dilaksanakan di Dusun Kerajan desa Kemiri ini
mempunyai tujuan baik bagi mahasiswa, masyatarakat maupun Lembaga yaitu
Universitas Kanjuruhan Malang. Tujuan dari KUKERTA ini antara lain:
1. Mahasiswa bisa menerapkan ilmu yang selama ini sudah didapat di
bangku kuliah
2. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar yang berharga ketika
berada di tengah-tengah masyarakat yang kompleks dan beraneka ragam

sifat dan karakteristik
3. Perguruan tinggi bisa menghasilkan lulusan yang berkualitas, handal dan
bisa menyatu dengan kehidupan dalam masyarakat
4. Meningkatkan hubungan antara Perguruan Tinggi yang bersangkutan
dengan masyarakat sekitar dan perangkat pemerintah tempat Kukerta
dilaksanakan.

C. Identifikasi Desa
a. Lokasi
Kegiatan KUKERTA kelompok A1 ini diadakan di Desa Kemiri,
Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang. Desa Kemiri mempunyai area seluas
639 Ha dengan batas desa yaitu:
-

Utara

: Desa Tlogosari

-


Timur

: Desa Tlogosari

-

Selatan

: Desa Slamparejo

-

Barat

: Desa Wonorejo

2

Desa Kemiri beriklim sedang antara 20 – 24 derajat celcius dengan
ketinggian dari permukaan laut antara 600 s/d 1050 Mdl. Kemudian Desa

Kemiri ini berjarak dari Pusat Pemerintahan yaitusebagaiberikut.
-

Dari Ibu kota Kecamatan

: 8 Km

-

Dari Ibu kota Kabupaten

: 28 Km

-

Dari Ibu kota Provinsi

: - Km

b. Penduduk

Jumlah penduduk di Desa Kemiri ini adalah 5815 orang dengan
perbandingan L= 2844 dan P=2971 dan terbagi dalam 45 RT dan 8 RW
serta terdiri dari 7 dusun yaitu :
o Dusun Krajan
o Dusun Lemah Abang
o Dusun Karanglo
o Dusun Kerisik
o Dusun Magersasri
o Dusun Gondang
o Dusun Tengo
c. Mata Pencaharian
Tanah Dusun Krajan Desa Kemiri-Jabung memiliki tingkat
kesuburan sedang yang sebagian besar merupakan tanah atau lahan
pertanian dan pada umumnya bisa ditanami tanaman pangan seperti,
singkong, kopi dan lain-lain. Penduduk Dusun Krajan sebagian besar juga
peternak sapi.
Untuk mata pencaharian penduduk Dusun Krajan sebagian besar
atau mayoritas adalah tani, buruh tani dan penghasil susu sapi perah.
Namun selain tani, buruh tani, dan penghasil susu sapi perah, beberapa
penduduk juga mempunyai pekerjaan di luar tani atau buruh tani yaitu :

No
.
1
2

Mata Pencaharian Pokok
Petani
Buruh Tani

Laki-laki

Perempuan

Jumlah

2295
848

856
134


3151
982

3

3
4
5
6
7
8
9
10
11
12

Buruh Migran
Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Pedagang Keliling

Peternak sapi
Montir
TNI
Pensiunan PNS/TNI
Dukun Kampung Terlatih
Jasa Pengobatan Alternatif
Karyawan Perusahaan

1
7
12
816
9
1
3
1
6

4
2

2
36
1
3
3

5
9
14
852
9
1
4
3
1
9

13
14
15


Pemerintahan
Sopir
Tukang Ojek
Tukang Batu/Kayu

16
57
38

-

16
57
38

d. Adat Istiadat
Karena letak Dusun Krajan Desa Kemiri yang masih jauh dari keramaian
pusat kota, maka Dusun Krajan Desa Kemiri bisa dikatakan sebagai desa
yang masih memegang erat nilai-nilai kesopanan/ sopan-santun terhadap
orang yang lebih tua dan sesama, serta kegotongroyongan dalam kehidupan
sehari-hari.
Hal ini terlihat dari keguyupan warga sekitar ketika ada sanak-saudara
atau tetangga mereka yang sedang memiliki hajatan. Warga yang lain
berbondong-bondong ikut membantu dan meramaikan acara yang sedang
diselenggarakan atau juga membantu menyiapkan segala kebutuhan ketika
ada warga lain yang sedang terkena musibah, contohnya seperti hajatan
menikah atau khitan, selamatan, bangun rumah, takziah dan lain-lain.

BAB II
PERMASALAHAN
A. Sarana dan Prasarana

4

Untuk sarana dan prasarana yang ada di Desa Kemiri bisa dikatakan sudah
cukup baik, listrik sudah merata ditiap-tiap rumah, ada jalan aspal yang rusak dan
juga ada daerah yang jalannya masih makadam atau berbatu.
Alat komunikasi sudah banyak hal ini dibuktikan dengan banyaknya warga
yang menggunakan handphone meskipun sinyal dari beberapa operator selular
masih sangat minim.
Masyarakat juga bisa mendapatkan berita terbaru melalui media elektronik
seperti televisi atau radio. Di Desa Kemiri atau khususnya Dusun Kerajan belum
ada internet, sehinga masyarakat belum bisa menikmati kecanggihan dunia maya
dari internet.
Untuk transportasi di Desa ini memakai kendaraan pribadi.
B. Produksi
Masyarakat Desa Kemiri khususnya Dusun Kerajan banyak bekerja sebagai
peternak sapi perah dan petani kopi. Setiap pagi dan sore, warga memerah susu
dan menyetor susu tersebut pada KUD terdekat.
Pada petani kopi, kebanyakan kopi dijual di desa tetangga selain itu kopi juga
di konsumsi sendiri.
C. Pendidikan
Sarana pendidikan di Desa Kemiri ada 7 sekolah yang terdiri dari:
o TK

: 2 unit

o SD/MI

: 4 unit

o SLTP/MTs

: 1 unit

Dan khusus di Dusun Kerajan, terdapat 2 sekolah, yaitu TK Dharma wanita,
SDN Kemiri 1.

D. Sosial Budaya dan Agama
Masyarakat Desa Kemiri terdiri dari dua agama yaitu Islam dan Kristen.
Mayoritas wagra memeluk agama Islam, prosentasenya yaitu agama Islam 95%
dan agama Kristen 5%.

5

Meskipun di desa ini ada dua agama yang berbeda, tetapi masyarakatnya tetap
hidup berdampingan, harmonis dan saling menghormati antar pemeluk agama.
Kemudian untuk sarana keagamaan di dusun Krajan antara lain:
-

Langgar/mushola

: 11 unit

-

Masjid

: 2 unit

-

Gereja

: - unit

Selain sarana peribadatan di atas, untuk keagamaan juga ada kegiatan yang
dilakukan minggu-jum’at pengajian anak-anak.
E. Kebersihan dan Kesehatan
Untuk masalah kesehatan, Desa Kemiri mempunyai satu Polindes yang
letaknya berada di dusun kerajan dan memiliki satu bidan desa dan ada 5 (lima)
orang dukun beranak. Untuk program Posyandu, setiap dusun memiliki jadwal
sendiri-sendiri yang dilaksanakan satu bulan sekali. Dalam Posyandu, ada
program untuk Balita yaitu PMT (Penyuluhan Masyarakat Terpadu) bagi gizi
anak balita dan sekolah. Selain itu, setiap rumah memiliki tanaman Toga
meskipun pemilik rumah belum bisa memaksimalkan tanaman toga tersebut.
F. Administrasi dan Pemerintahan Desa
Pemerintahan desa dipimpin oleh seorang kepala desa dengan dibantu oleh
Kepala Dusun untuk mengkoordinasi setiap Dusun yang ada di desanya. Desa
Kemiri mempunyai tujuh (7) dusun.
Tingkat pendidikan yang kurang memadai bagi beberapa perangkat desa
menyebabkan penguasaan atau kelancaran berbahasa Indonesia juga kurang baik.
Hal ini agak menyulitkan atau menjadi penghambat pada pelaksanaan KUKERTA
ini, hal ini karena mahasiswa peserta KUKERTA ada yang berasal dari luar Jawa,
sehingga komunikasi agak terhambat. Kemudian juga penguasaan teknologi yang
kurang, sehingga penggunaan komputer atau alat-alat berteknologi yang ada di
desa kurang maksimal.
G. Kultur Masyarakat Desa

6

Karena letak Desa Kemiri yang masih jauh dari keramaian pusat kota, maka
Desa Babadan bisa dikatakan sebagai desa yang masih memegang erat nilai-nilai
kegotongroyongan dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini terlihat dari keguyupan
warga sekitar ketika ada sanak-saudara atau tetangga mereka yang sedang
memiliki hajatan. Warga yang lainpun berbondong-bondong ikut membantu dan
meramaikan acara yang sedang diselenggarakan atau juga membantu menyiapkan
segala kebutuhan ketika ada warga lain yang sedang terkena musibah, contohnya
seperti hajatan menikah atau khitan, selamatan, bangun rumah, takziah dan lainlain.
H. Kepemudaan
Organisasi kepemudaan di Desa Kemiri atau biasa disebut Karang Taruna
sebenarnya ada, namun kenyataannya karang taruna ini tidak berjalan dengan baik
atau mengalami kevakuman. Sehingga karang taruna ini hanya ada atau aktif pada
saat ada kegiatan-kegiatan besar saja, seperti mendekati 17 Agustus, bersih desa,
dan lain-lain.

7