Berkawan Dengan Orang Yang Shaleh Copy

Berkawan Dengan Orang Yang Shaleh
Khutbah Pertama:

‫ نون نذعنوذذ مباللمه ممنن‬،‫ب مإل ني نمه‬
‫حنمند لمل لنمه؛ ن ن ن‬
‫مإ ل نن ال ن ن‬
‫حنمذدذه نون ننستنمعي نن ذذه نون ننستننغمفذرذه نون نتذنو ذ‬
‫ نونمنن ي ذنضلمنل نفنلا‬،‫ نمنن ي ننهمدمه اللذه نفنلا ذممض ل نل ل نذه‬،‫عنمالمننا‬
‫ذشذرنومر أ نن نذفمسننا نونس مي لنئامت أ ن ن‬
‫ح لنمدا ا‬
‫ نوأ ننشنهذد أ ن ل نن ذم ن‬،‫ نوأ ننشنهذد أ ننن نلا مإل ننه مإ لنلا اللذه نونحندذه نلا نشمري ننك ل نذه‬،‫نهامدني ل نذه‬
‫ت اللمه نونسنلاذمذه‬
‫عبنذدذه نونرذسنول ذذه بنل لننغ الملرنسال ننة نوأ ن ل ندى ال ننمان ننة نون ننصنح ال ذ ل نمنة؛ نفنصل ننوا ذ‬
‫ن‬
‫حمبمه أ ننجنممعي ننن‬
‫عنلى آلممه نونص ن‬
‫عل ني نمه نو ن‬
‫ ن‬.
‫أ ن ل نما بننعذد نمنعامشنر الذمنؤمممني ننن‬:
‫ امتل نذقنوا اللنه تننعانلى؛ نفمإ ل نن نممن اتل ننقى اللنه نونقاذه نوأ ننرنشندذه مإنلى نخي نرر أ ذذمنورر مدي نمنمه نوذدن ننياذه‬.
Innal hamdalillahi nahmaduhu wa nasta’iinuhu wa nastaghfiruhu wa na’uudzubillaahi min syuruuri

anfusinaa wa min sayyiaati a’maalinaa mayyahdihillaahu falaa mudhillalahu wa mayyudhlilfalaa
haadiyalahu
Asyhadu Allah ilaaha illallah, Wa asyhaduanna muhammadur rasulullah
Allahumma shalli alaa muhammad wa alihi wa ashabihi waman tabi ‘ahum bi ihsanin ilaa yaumiddin
Yaa ayyuhalladzii na ‘amanuttaqullah haqqo tuqootihi walaa tamu tunna ilaa wa antum muslimun
Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Ibadallah,
Manusia itu laksana sekawanan burung, memiliki naluri
untuk berkumpul dengan sejenisnya. Oleh karena itu, jika
kita ingin menjadi orang shalih, hendaklah berusaha
berkawan dan berkumpul dengan orang-orang shalih.
Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫نيا أ ني لذنها ال لنمذينن آنمذنوا اتل نذقوا الل لننه نوذكوذنوا نمنع ال ل نصامدمقينن‬
Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada
Allah, dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang
benar (jujur).” [At-Taubah/9:119]

Bersabar Dalam Berkawan Dengan Orang Shalih
Ini berlaku bagi laki-laki dan wanita. Seorang Muslim

hendaknya mencari, bergaul, dan menjadikan laki-laki
yang shalih sebagai kawan-kawannya. Dan wanita
Muslimah hendaknya mencari, bergaul, dan menjadikan
wanita-wanita shalihah sebagai kawan-kawannya. Jangan
merasa rendah bergaul dengan orang-orang yang taat,
walaupun mereka orang-orang yang kekurangan secara
duniawi, namun mereka memiliki derajat di sisi Allah Yang
Maha Tinggi. Allah Azza wa Jalla berfirman:
‫عونن نربل نذهنم مبال ننغندامة نوال ننعمشملي ي ذمريذدونن نونجنهذه نونلا تننعذد‬
‫نوانصمبنر ن ننفنسنك نمنع ال لنمذينن ي نند ذ‬
‫عنن مذك نمرننا‬
‫حنيامة ال لذدن ننيا نونلا تذمطنع نمنن أ ن ن‬
‫غنفل نننا نقل نبنذه ن‬
‫عي نننانك ن‬
‫ن‬
‫عن نذهنم تذمريذد مزين ننة ال ن ن‬
‫نواتل نبننع نهنواذه نونكانن أ ننمذرذه ذفذراطا‬
Dan bersabarlah kamu bersama dengan orang-orang yang
menyeru Rabbnya di pagi dan di senja hari dengan
mengharap keridhaan-Nya. Dan janganlah kedua matamu

berpaling dari mereka karena mengharapkan perhiasan
kehidupan dunia ini. Dan janganlah kamu mengikuti orang
yang hatinya telah Kami lalaikan dari mengingat Kami,
serta menuruti hawa nafsunya dan adalah keadaannya itu
melewati batas” [Al-Kahfi/18: 28]
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di rahimahullah
mengatakan bahwa Allah Azza wa Jalla memerintahkan
Nabi-Nya, Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam agar
beliau bersabar bersama orang-orang Mukmin, orangorang yang beribadah, orang-orang yang banyak kembali
(bertaubat) kepada Allah. Yaitu orang-orang yang menyeru
Rabbnya di pagi dan di senja hari, yaitu di awal dan akhir

siang, mereka mengharap keridhaan-Nya. Allah Azza wa
Jalla menyifati mereka dengan ibadah dan ikhlas dalam
beribadah.
Di dalam ayat ini terdapat perintah untuk berkawan dengan
orang-orang baik, menundukkan jiwa untuk berkawan dan
bergaul dengan mereka, walaupun mereka adalah orangorang miskin, karena sesungguhnya berkawan dengan
mereka terdapat faedah-faedah yang tidak terbatas”.[1]
Ibrahim al-Khawwash rahimahullah berkata:

،‫ نومقنياذم الل لني نمل‬،‫ نونخنلاذء ال نبننطمن‬،‫ مقنرانءذة ال نذقنرآمن مبالتل نندبلذمر‬:‫ندنواذء ال ننقل نمب نخنمنسذة أ ننشنيانء‬
‫جال ننسذة ال ل نصالممحي ننن‬
‫ نوذم ن‬،‫حمر‬
‫نوالتل ننض لذرذع معن نند ال ل نس ن‬
Penawar hati itu ada lima : membaca al-Qur’an dengan
tadabbur (perenungan), kosongnya perut (dengan puasapen), qiyamul lail (shalat malam), berdoa di waktu sahar
(waktu akhir malam sebelum Shubuh), dan duduk bersama
orang-orang shalih”. [2]
Namun hal ini bukan berarti kita tidak boleh mengenal
semua orang. Mengenal semua orang dibolehkan, namun
kita jangan menjadikan kawan dekat kecuali orang-orang
yang shalih atau shalihah. Kita harus memilih kawankawan yang baik untuk keselamatan kita. Rasûlullah
Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‫خالمذل‬
‫خمليلممه نفل ني نن نذظنر أ ننحذدك ذنم نمنن ي ذ ن‬
‫عنلى مديمن ن‬
‫ال لنرذجذل ن‬
Seseorang itu mengikuti din (agama; tabiat; akhlaq) kawan
dekatnya. Oleh karena itu, hendaknya seseorang di antara


kalian memperhatikan siapa yang dia jadikan kawan dekat.
[3]
Perumpamaan Kawan Baik Dan Kawan Buruk
Berkawan dengan orang shalih membawa dampak yang
baik, karena kawan itu akan mempengaruhi kawannya.
Jika kawan itu shalih akan membawa kepada kebaikan,
sebaliknya jika kawan itu buruk akan membawa kepada
keburukan. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah
menjelaskan hal ini di dalam hadits shahih sebagaimana
riwayat berikut ini:
:‫عل ني نمه نونسل لننم نقانل‬
‫عمن الن ل نمبملي نص لنلى اللذه ن‬
‫ ن‬،‫عن نذه‬
‫عنن أ نمبي ذمونسى نرمضني الل لنذه ن‬
‫ن‬
‫حاممذل‬
‫ نف ن‬،‫حامممل الممنسمك نوننامفمخ المكيمر‬
‫ ك ن ن‬،‫جمليمس ال ل نصالممح نوال ل نسنومء‬
‫“نمثنذل ال ن‬
،‫حا نط مي لبناة‬

‫ نومإ ل نما أ ننن تنمجند ممن نذه مري ا‬،‫ نومإ ل نما أ ننن تنبننتانع ممن نذه‬،‫حمذي ننك‬
‫ مإ ل نما أ ننن ي ذ ن‬:‫الممنسمك‬
‫حا نخمبيثناة‬
‫ نومإ ل نما أ ننن تنمجند مري ا‬،‫حمرنق مثنيابننك‬
‫ مإ ل نما أ ننن ي ذ ن‬:‫“ نوننامفذخ المكيمر‬
Dari Abu Musa al-Asy’ari Radhiyallahu anhu, dari Nabi
Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda:
“Perumpamaan kawan yang baik dan kawan yang buruk
seperti seorang penjual minyak wangi dan seorang peniup
alat untuk menyalakan api (pandai besi). Adapun penjual
minyak wangi, mungkin dia akan memberikan hadiah
kepadamu, atau engkau membeli darinya, atau engkau
mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi,
mungkin dia akan membakar pakaianmu, atau engkau
mendapatkan bau yang buruk”.
Syaikh Abdurrahman bin Nashir as-Sa’di menjelaskan
hadits ini dengan penjelasan yang gamblang dan panjang
lebar. Beliau rahimahullah berkata, “Hadits ini memuat

anjuran untuk memilih kawan-kawan yang shalih dan

memperingatkan dari kebalikan mereka (yakni kawankawan yang buruk). Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam
membuat perumpamaan dengan dua perumpamaan ini.
Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan bahwa
seluruh keadaanmu dengan kawan yang shalih senantiasa
dalam keberuntungan dan kebaikan. (Kawan shalih adalah)
seperti penjual minyak wangi yang engkau dapat manfaat
dari minyak wanginya. Mungkin dengan cara hadiah
(gratis) atau dengan ganti (membeli darinya), atau minimal
dengan duduk bersamanya, engkau akan mendapat
ketenangan dengan bau harum minyak wangi.
Kebaikan yang akan diperoleh seorang hamba yang
berteman dengan orang yang shalih itu jauh lebih besar
dan lebih utama daripada minyak wangi yang semerbak
aromanya. Karena sesungguhnya, kawan yang shalih akan
mengajarkan kepadamu hal-hal yang bermanfaat bagimu
dalam (urusan) agama dan duniamu. Atau dia akan
memberikan nasihat kepadamu. Atau dia akan
memperingatkanmu dari perkara yang akan
mencelakakanmu. Kawan yang shalih akan mendorongmu
untuk mentaati Allah Azza wa Jalla , berbakti kepada

kedua orangtua, menyambung silaturahmi, dan
menunjukkan kekurangan-kekuranganmu. Dia juga
mengajakmu untuk berakhlak mulia, baik dengan
perkataannya, perbuatannya, dan keadaannya. Karena
manusia itu memiliki tabiat mengikuti kawan atau teman
dekatnya. Tabiat dan ruh itu seperti tentara yang

berkumpul dengan sesamanya. Sebagian akan menggiring
lainnya menuju kebaikan atau keburukan.
Manfaat minimal yang akan didapatkan dari kawan yang
shalih, dan ini adalah manfaat yang tidak boleh
diremehkan, yaitu dengan sebab (berteman dengan orang
shalih-red) dia akan tercegah dari perbuatan buruk dan
kemaksiatan. Karena menjaga persahabatan, berlomba
dalam kebaikan, serta meninggalkan keburukan. Kawan
yang shalih akan menjagamu, baik disaat engkau ada di
hadapannya atau ketika engkau tidak ada di hadapannya.
Kecintaan dan doanya akan memberikan manfaat
kepadamu, baik di saat hidupmu maupun setelah matimu.
Dia juga akan membelamu karena hubungannya denganmu

dan kecintaannya kepadamu (berkaitan dengan) perkaraperkara yang engkau tidak bisa membelanya sendiri.
Demikian juga kawan yang shalih akan
menghubungkanmu dengan pekerjaan-pekerjaan atau
orang-orang yang akan memberi manfaat kepadamu.
Manfaat-manfaat kawan yang shalih tidak terhitung dan
tidak terbatas. Di antaranya adalah seseorang itu akan
dinilai dengan kawannya, dan dia akan mengikuti din
(agama; tabiat; akhlak) kawan dekatnya.
Adapun berkawan dengan orang-orang yang buruk, maka
itu kebalikan dari seluruh apa yang telah kami sebutkan.
Kawan-kawan yang buruk akan mendatangkan bahaya
kepada orang yang berkawan dengan mereka,
mendatangkan keburukan kepada orang-orang yang
bergaul dengan mereka dari segala sisi. Betapa banyak

orang-orang yang hancur dengan sebab mereka, dan betapa
banyak mereka menggiring kawan-kawan mereka menuju
kehancuran, dari arah yang mereka sadari maupun tidak
mereka sadari.
‫أ نذقنوذل نهنذا النقنونل نوأ ننستننغمفذر اللنه لمني نول نك ذنم نولمنسامئمر الذمنؤمممني ننن ممنن ك ذ ل مل نذن نرب‬

‫ نفانستننغمفذرنوذه ي ننغمفنر ل نك ذنم مإن لنذه ذهنو النغذفنوذر النرمحي نذم‬.
Khutbah Kedua:
‫ نوأ ننشنهذد أ ننن نلا مإل ننه‬،‫جنومد نوال نامنممتننامن‬
‫عمظي نمم املنحنسامن نوامسمع النفنضمل نوال ن ذ‬
‫حنمذد لمل لنمه ن‬
‫ا نل ن ن‬
‫عبنذدذه نونرذسنول ذذه؛ نص لنلى اللذه نونسل لننم‬
‫ح لنمدا ا ن‬
‫ نوأ ننشنهذد أ ن ل نن ذم ن‬،‫مإ لنلا اللذه نونحندذه نلا نشمري ننك ل نذه‬
‫حمبمه أ ننجنممعي ننن‬
‫عنلى آلممه نونص ن‬
‫عل ني نمه نو ن‬
‫ ن‬.
Ibadallah,
Oleh karena itu, termasuk nikmat Allah Azza wa Jalla yang
paling besar bagi seorang Mukmin adalah bimbingan-Nya
untuk berkawan dengan orang-orang shalih. Dan termasuk
hukuman dari Allah Azza wa Jalla adalah menjadikannya
berkawan dengan orang-orang yang buruk. Berkawan
dengan orang-orang shalih akan menghantarkan hamba

menuju puncak derajat yang tinggi, dan berkawan dengan
orang-orang buruk akan menghantarkan hamba menuju
tingkatan paling rendah dari neraka.
Berkawan dengan orang-orang shalih akan menghasilkan
ilmu-ilmu yang bermanfaat, akhlak-akhlak yang mulia, dan
amal-amal yang shalih. Sedangkan berkawan dengan
orang-orang yang buruk akan menghalangi semua itu.
Allah Azza wa Jalla berfirman:

‫ت نمنع ال لنرذسومل نسمبيالا ﴿‬
‫عل نىى ي نندي نمه ي نذقوذل نيا ل ني نتنمني اتل ن ن‬
‫خنذ ذ‬
‫نوي ننونم ي ننع لذض ال ل نظالمذم ن‬
‫عمن الملذك نمر بننعند‬
‫‪ ﴾٢٧‬نيا نوي نل نتنىى ل ني نتنمني ل ننم أ نتل نمخنذ ذفنلاانا نخمليالا ﴿‪ ﴾٢٨‬ل ننقند أ ننضل لنمني ن‬
‫مإنذ نجانءمني نونكانن ال ل نشي ننطاذن لمل نمإن ننسامن نخذذوالا‬
‫‪Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zhalim‬‬
‫‪menggigit dua tangannya (yakni: sangat menyesal), seraya‬‬
‫‪berkata: “Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan‬‬
‫;‪bersama-sama Rasul.” Kecelakaan besarlah bagiku‬‬
‫‪kiranya aku (dulu) tidak menjadikan si Fulan itu teman‬‬
‫‪akrab(ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari‬‬
‫‪Al Quran ketika Al Quran itu telah datang kepadaku. Dan‬‬
‫‪adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. [Al‬‬‫]‪Furqan/25: 27-29] [5‬‬
‫‪Inilah ajaran agama kita, ajaran mulia dari Allah Azza wa‬‬
‫‪Jalla, dan dari Rasul yang utama, untuk keselamatan kita‬‬
‫‪bersama. Adakah orang-orang yang menginginkan‬‬
‫‪keselamatan mau menerimanya? Hanya Allah Tempat‬‬
‫‪memohon dan meminta. Semoga Allah senantiasa‬‬
‫‪membimbing kita semua di atas jalan keselamatan dunia‬‬
‫‪dan akhirat.‬‬
‫عبنمد اللمه ك ننما أ ننمنرك ذذم اللذه مبنذلمنك‬
‫ح لنممد بنمن ن‬
‫عاك ذذم اللذه ن‬
‫نهنذا نونصل لذنوا نونسلم لذمنوا نر ن‬
‫عنلى ذم ن‬
‫عنلى الن ل نمبملي نيا أ ني لذنها ال لنمذينن آنمذنوا‬
‫مفي مكنتامبمه نفنقانل‪ ﴿ :‬مإ ل نن الل لننه نونمنلامئك نتنذه ي ذنص لذلونن ن‬
‫عل ني نمه نونسل لننم‪:‬‬
‫عل ني نمه نونسلم لذموا تننسمليما ا ﴾ ]الحزاب‪ ،[٥٦:‬نونقانل نص لنلى اللذه ن‬
‫نص لذلوا ن‬
‫عنشارا((‬
‫عل ني نمه مبنها ن‬
‫عل ن ل ني نصلاة نص لنلى الل لنذه ن‬
‫)) نمنن نص لنلى ن‬
‫عنلى آمل‬
‫عنلى مإبننرامهي ننم نو ن‬
‫ت ن‬
‫ح لنمرد نو ن‬
‫نالل لنذهلمن نص ل مل ن‬
‫ح لنمرد ك ننما نصل لني ن ن‬
‫عنلى آمل ذم ن‬
‫عنلى ذم ن‬
‫ت‬
‫ح لنمرد نو ن‬
‫مإبننرامهي ننم مإن لننك نحممي ندد نممجي ندد‪ ،‬نونبامرنك ن‬
‫ح لنمرد ك ننما نبانرك ن ن‬
‫عنلى آمل ذم ن‬
‫عنلى ذم ن‬
‫خل ننفامء‬
‫عمن ال ذ‬
‫عنلى آمل مإبننرامهي ننم مإن لننك نحممي ندد نممجي ندد‪ ,‬نوانرنض الل لنذهلمن ن‬
‫عنلى مإبننرامهي ننم نو ن‬
‫ن‬
‫عثننمانن مذني‬
‫عنمنر النفاذرنومق‪ ،‬نو ذ‬
‫ال لنرامشمدي ننن ا نل نأ نمئ لنممة النمنهمدميي ننن؛ أ نمبني بنك نمر الملصملدي نمق‪ ،‬نو ذ‬
‫عمن‬
‫حابنمة أ ننجنممعي ننن نو ن‬
‫علمرلي‪ ,‬نوانرنض الل لنذهلمن ن‬
‫حنسن ني نمن ن‬
‫عمن ال ل نص ن‬
‫الن ذنونري نمن‪ ،‬نوأ نمبني ال ن‬

‫ع ل ننا نمنعذهنم مبنم من لنك نوك ننرممنك‬
‫ال ل نتامبمعي ننن نونممن اتل نمبنعذهنم مبمإنحنسارن مإنلى ي ننومم الملدي نمن‪ ،‬نو ن‬
‫‪.‬نومإنحنسامننك نيا أ نك ننرنم ال نأ نك ننرممي ننن‬
‫عندانء الملدي ننن‬
‫نالل لنذهلمن أ نمع لنز املنسنلانم نوالذمنسلمممي ننن نوأ نمذ لنل الملشنرنك نوالذمنشمرمكي ننن نوندملمنر أ ن ن‬
‫ب النعال نممي ننن‪ ,‬نالل لنذهلمن آمم ل ننا مفي أ ننونطامنننا نوأ ننصلمنح أ نمئ لنمتنننا‬
‫نوانحمم نحنونزنة الملدي ننن نيا نر لن‬
‫ب النعال نممي ننن‪,‬‬
‫نوذونلانة أ ذذمنومرننا نوانجنعنل مونلاي نتنننا مفي ننمنن نخانفنك نواتل ننقانك نواتل نبننع مرنضانك نيا نر لن‬
‫عنلى المبملر نوالتل ننقنوى‪،‬‬
‫نالل لنذهلمن نوملفنق نولم ل ني أ ننممرننا لمنما تذمح لذ‬
‫ب نوتننرنضى‪ ،‬نوأ نمعن نذه الل لنذهلمن ن‬
‫ب‬
‫نونسملدندذه مفي أ ننقنوالممه نوأ ن ن‬
‫حمة ال ل ننامص ن‬
‫عنمالممه نوانرذزنقذه المبنطان ننة ال ل نصالم ن‬
‫حمة نيا نر لن‬
‫النعال نممي ننن‪ ,‬نالل لنذهلمن نوملفنق نجممي ننع ذونلانة أ ننممر الذمنسلمممي ننن لمل ننعنممل مبمكنتامبنك نوا متلنبامع ذسن ل نمة‬
‫عنلى معنبامدنك‬
‫عل ني نمه نونسل لننم نوانجنعل نذهنم نرنحنماة نونرأ ننفاة ن‬
‫ح لنمرد نص لنلى اللذه ن‬
‫ن نمب مي لنك ذم ن‬
‫‪.‬الذمنؤمممني ننن‬
‫ت نولمي لذنها نونمنونلانها‪ ،‬نالل لنذهلمن‬
‫ت نخي ننر نمنن نز ل نكانها‪ ،‬أ نن ن ن‬
‫نالل لنذهلمن آمت ن ذفذنونسننا تننقنوانها‪ ،‬نز مك لنها أ نن ن ن‬
‫عل ني ننك‬
‫مإ لننا ن ننسأ نل ذنك ال نذهندى نوالتلذنقنوى نوالمعلفننة نوالمغننى‪ ,‬نالل لنذهلمن ل ننك أ ننسل ننمننا نومبنك آنم ل ننا نو ن‬
‫ح لذي‬
‫تننوك ل نل نننا نومإل ني ننك أ نن نبنننا نومبنك ن‬
‫ت ال ن ن‬
‫ت‪ ،‬نفأ نن ن ن‬
‫خانصنمننا ن نذعنوذذ مبمع لنزمتنك نلا مإل ننه مإ لنلا أ نن ن ن‬
‫ت نوال نمج لذن نوال نمإن نذس ي نذمنوتذنونن‬
‫‪.‬ال لنمذني نلا ي نذمنو ذ‬
‫نالل لنذهلمن مإ لننا ن ننسأ نل ذنك ممنن ك ذ ل مل نخي نرر نخنزامئن ذذه مبي نمدنك‪ ،‬نون نذعنوذذ مبنك الل لنذهلمن ممنن ك ذ ل مل نشرلر‬
‫عنمرل‪ ،‬نون نذعنوذذ‬
‫ن‬
‫ب مإل ني ننها ممنن نقنورل أ ننو ن‬
‫خنزامئن ذذه مبي نمدنك‪ ,‬نون ننسأ نل ذنك الل لنذهلمن ال ن‬
‫جن ل ننة نونما نق لنر ن‬
‫غمفنر ل نننا نولمنوالمندي نننا‬
‫عنمرل‪ ,‬نالل لنذهلمن ا ن‬
‫ب مإل ني ننها ممنن نقنورل أ ننو ن‬
‫مبنك ممنن ال ل ننامر نونما نق لنر ن‬
‫نولمل نذمنسلمممي ننن نوالذمنسلمنمامت نوالذمنؤمممني ننن نوالذمنؤممننامت ا نل نأ ننحنيامء ممن نذهنم نوال نأ ننمنوامت‪،‬‬
‫عنلى ال ل نتامئمبي ننن‪ ،‬نالل لنذهلمن انرنحنم‬
‫نالل لنذهلمن ا ن‬
‫ب ن‬
‫ب الذمنذمنمبي ننن ممنن الذمنسلمممي ننن نوتذ ن‬
‫غمفنر ذذن ذنو ن‬
‫نمنونتاننا نونمنونتى الذمنسلمممي ننن‪ ،‬نوانشمف نمنرنضاننا نونمنرنضى الذمنسلمممي ننن‪ ,‬نالل لنذهلمن نونفملرنج نهلمن‬
‫عمن‬
‫ب النمك نذرنومبي ننن‪ ،‬نوانقمض الندي ننن ن‬
‫النمنهذمنوممي ننن ممنن الذمنسلمممي ننن‪ ،‬نون نملفنس ك ننر ن‬
‫حنن نوالمفتننن ك ذلم لنها‬
‫النممدمني ننن‪ ،‬نالل لنذهلمن نوانرنفنع ن‬
‫ع ل ننا النغنلانء نوال ننونبانء نوال ننزنلامزنل نوالمفتننن نوالمم ن‬
‫عنن نسامئمر مبنلامد الذمنسلمممي ننن‬
‫عنن بنل نمدننا نهنذا ن‬
‫خانصاة نو ن‬
‫نما نظنهنر ممن ننها نونما بننطنن؛ ن‬
‫عانماة نيا أ ننرنحنم ال لنرامحممي ننن‪ ,‬نر ل نبنا ن آمتننا مفي ال لذدن ننيا نحنسن ناة نومفي المخنرمة نحنسن ناة نومقننا‬
‫ن‬
‫ب ال ل ننامر‪ ,‬نربل نننا مإ لننا نظل ننمننا أ نن نذفنسننا نومإنن ل ننم تننغمفنر ل نننا نوتننرنحنمننا ل نن نك ذنون ن ل نن ممنن‬
‫ن‬
‫عنذا ن‬
‫خامسمري ننن‬
‫‪ .‬ال ن‬

‫عنلى مننعمممه ينمزندك ذنم‬
‫نول نمذك نذر ‪، ‬معنباند اللمه‪ :‬ا ذنذك ذذرنوا اللنه يننذك ذنرك ذنم‪ ،‬نوانشك ذذرنوذه ن‬
‫‪  .‬الل لنمه أ نك نبنذر نوالل لنذه يننعل نذم نما تننصن نذعونن‬
‫‪[Diadaptasi dari tulisan Ustadz Abu Isma’il Muslim al-Atsari di Majalah As-Sunnah Edisi 12/Tahun‬‬
‫‪XIX/1437H/2016M].‬‬

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH MANAJEMEN LABA TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Property dan Real Estate Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia)

47 440 21

Efek Pemberian Ekstrak Daun Pepaya Muda (Carica papaya) Terhadap Jumlah Sel Makrofag Pada Gingiva Tikus Wistar Yang Diinduksi Porphyromonas gingivalis

10 64 5

Hubungan Antara Kompetensi Pendidik Dengan Kecerdasan Jamak Anak Usia Dini di PAUD As Shobier Kecamatan Jenggawah Kabupaten Jember

4 116 4

Identifikasi Jenis Kayu Yang Dimanfaatkan Untuk Pembuatan Perahu Tradisional Nelayan Muncar Kabupaten Banyuwangi dan Pemanfaatanya Sebagai Buku Nonteks.

26 327 121

Analisis Pengaruh Faktor Yang Melekat Pada Tax Payer (Wajib Pajak) Terhadap Keberhasilan Penerimaan Pajak Bumi Dan Bangunan

10 58 124

Analisis Prioritas Program Pengembangan Kawasan "Pulau Penawar Rindu" (Kecamatan Belakang Padang) Sebagai Kecamatan Terdepan di Kota Batam Dengan Menggunakan Metode AHP

10 65 6

Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Laporan Keuangan Arus Kas Pada PT. Tiki Jalur Nugraha Ekakurir Cabang Bandung Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan SQL Server 2000 Berbasis Client Server

32 174 203

Penerapan Data Mining Untuk Memprediksi Fluktuasi Harga Saham Menggunakan Metode Classification Dengan Teknik Decision Tree

20 110 145

Pembangunan Sistem Informasi di PT Fijayatex Bersaudara Dengan Menggunakan Pendekatan Supply Chain Management

5 51 1

Pengaruh Persepsi Kemudahan dan Kepuasan Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E Filling (Survei Pada Wajib Pajak Orang Pribadi Di Kpp Pratama Soreang)

12 68 1