Kebudayaan Mesir Kuno KUNO KUNO

SENI BUDAYA

KEBUDAYAAN MESIR KUNO

Disusun oleh : Desti Eka Sintyaningrum (05)
Kelas
: XI MIA 3

SMA NEGERI 1 BLAEENDAH

MESIR KUNO
Mesir Kuno adalah suatu peradaban kuno di bagian timur laut Afrika.
Peradaban ini terpusat di sepanjang hilir sungai Nil. Peradaban ini dimulai
dengan unifikasi Mesir Hulu dan Hilir sekitar 3150 SM, dan selanjutnya
berkembang selama kurang lebih tiga milenium. Sejarahnya mengalir melalui
periode kerajaan-kerajaan yang stabil, masing-masing diantarai oleh periode
ketidakstabilan yang dikenal sebagai Periode Menengah. Mesir Kuno mencapai
puncak kejayaannya pada masa Kerajaan Baru. Selanjutnya, peradaban ini mulai
mengalami kemunduran. Mesir ditaklukan oleh kekuatan-kekuatan asing pada
periode akhir. Kekuasaan firaun secara resmi dianggap berakhir pada sekitar 31
SM, ketika Kekaisaran Romawi menaklukkan dan menjadikan wilayah Mesir

Ptolemeus sebagai bagian dari provinsi Romawi. Meskipun ini bukanlah
pendudukan asing pertama terhadap Mesir, periode kekuasaan Romawi
menimbulkan suatu perubahan politik dan agama secara bertahap di lembah
sungai Nil, yang secara efektif menandai berakhirnya perkembangan peradaban
merdeka Mesir.
Peradaban Mesir Kuno didasari atas pengendalian keseimbangan yang
baik antara sumber daya alam dan manusia, ditandai terutama oleh:


irigasi teratur terhadap Lembah Nil;



pendayagunaan mineral dari lembah dan wilayah gurun di sekitarnya;



perkembangan sistem tulisan dan sastra;




organisasi proyek kolektif;



perdagangan dengan wilayah Afrika Timur dan Tengah serta Mediterania
Timur; serta



kegiatan militer yang menunjukkan kekuasaan terhadap kebudayaan
negara/suku bangsa tetangga pada beberapa periode berbeda.

Mesir memiliki tanah yang paling subur di Afrika dan salah satu dari Negara
tersubur di sekitar Laut Mediterania. Banyak orang datang dan bermukim di
Mesir karena Mesir sangat subur. Dahulu ada dua kerajaan di Mesir, Kerajaan
Mesir Atas yang terletak di Selatan dan Mesir Bawah yang terletak di Utara.
Namun, pada awal Zaman Perunggu, raja Kerajaan Mesir Atas berhasil
menguasai Kerajaan Mesir Bawah dan menyatukannya menjadi kerajaan baru.
Orang-orang memanggil penguasa dari Kerajaan Baru ini Firaun. Orang-orang

Yunani dan Ibrani pada dasarnya menggunakan istilah ‘Firaun ’. Kata par’o pada
bahasa Ibrani memiliki arti rumah yang besar. Kemudian, kerajaan ini terbagi lagi
menjadi enam macam periode, yaitu:
1. Periode pradinasti

2. Periode dinasti awal
3. Peiode menengah pertama mesir
4. Periode menengah kedua
5. Periode menengah ketiga
6. Periode akhir

Masyarakat Mesir kuno percaya kepada banyak dewa-dewi. Kira-kira terdapat
700 dewa-dewi yang berbeda. Berikut adalah beberapa contoh dari dewa-dewi
Mesir kuno yang paling terkenal:
Anubis dewa kematian, Ra dewa
matahari, dewa yang paling penting
dalam Mesir kuno, Horus dewa langit,
dan Osiris dewa kematian dan
penguasa dunia kematian. Masyakat
Mesir menganggap Firaun lebih dari

seorang raja. Mereka menghormati
Firaun sebagai dewa. Firaun
bertanggungjawab atas semua aspek kehidupan Mesir. Seperti menjaga irigasi
agar teratur, mengarahkan pasukan, mempertahankan perdamaian, membuat
hukum, dan lain sebagainya. Salah satu dari aspek kepercayaan Mesir yang
paling terkenal adalah pemikiran tentang kehidupan setelah kematian. Mereka
percaya bahwa tubuh fisik harus dipertahankan untuk mempersiapkan tempat
bagi jiwa mereka untuk menetap setelah kematian. Karena itu, mumifikasi
dilakukan untuk mempertahankan tubuh.
Mumi adalah tubuh seseorang atau binatang yang telah dipertahankan
setelah kematian. Mumi-mumi tersebut adalah orang-orang Mesir yang sanggup
membayar untuk proses pengawetan yang mahal. Orang-orang Mesir percaya
bahwa ketika mereka mati, mereka akan melakukan perjalanan ke dunia lain di
mana mereka akan memulai kehidupan yang baru, Mereka akan memerlukan
semua benda yang mereka gunakan ketika masih hidup, sehingga keluarga
mereka akan menaruh semua benda-benda tersebut di dalam makam mereka.
Masyarakat Mesir membayar uang yang sangat banyak untuk mengawetkan
tubuh mereka dengan baik. Orang-orang Mesir yang miskin dikuburkan di dalam
pasir sedangkan orang-orang Mesir yang kaya dikuburkan di dalam makam.
Orang-orang Mesir dikubur bersama-sama dengan harta benda mereka dan

dinding makam dilukis tentang kehidupan orang yang telah meninggal. Dalam
Kerajaan Mesir Tua dan Menengah,
Gambar: Mumi Mesir
Sumber: anxerrr.blogspot.com
raja-raja Mesir dimakamkan dalam

piramida. Orang-orang Mesir kuno awal menguburkan orang-orang mati di dalam
lubang kecil di padang pasir. Panas dan kekeringan dari pasir mengeringkan
tubuh dengan cepat, menciptakan mumi yang natural. Kemudian, orang-orang
Mesir kuno mulai mengubur orang mati dalam peti mati untuk menjaga
jenazahnya dari binatang-binatang liar di padang pasir.
Namun, mereka menyadari bahwa tubuh yang ditaruh dalam peti mati
membusuk ketika tidak terkena pasir gurun yang panas dan kering. Lalu, orangGambar: Peti mumi Firaun
orang Mesir kuno mengembangkan
Sumber: kaskus.co.id
sebuah metode pengawetan tubuh
sehingga jenazah dapat lebih bertahan lama. Proses ini meliputi pembalseman
mayat, kemudian pembungkusan dan penguburan jenazah. Organ-organ dalam
tubuh orang mati dikeluarkan dalam prosesnya. Hal ini disebabkan organ-organ
dalam adalah yang paling cepat terurai. Hati tidak dikeluarkan dari dalam tubuh

karena hati adalah pusat dari intelegensia dan perasaan, dan orang tersebut
akan membutuhkannya dalam kehidupan yang akan dating. Dahulu, organ-organ
dalam yang dikeluarkan dimasukkan ke dalam guci. Sekarang kita menyebut
proses ini mumifikasi.
Kehidupan sehari-hari pada Mesir kuno
berlangsung sekitar Sungai Nil dan
tanahnya yang subur di sekitar aliran
sungai. Banjir tahunan dari Sungai Nil
menyuburkan tanah dan menghasilkan
panen yang baik dan kemakmuran bagi
penduduknya. Sungai Nil memiliki panjang
6695 kilometer dan menjadi sungai
terpanjang di dunia. Kata ‘Nil’ berasal dari
bahasa Yunani yang berarti lembah.
Sekarang, sekitar 95% populasi Mesir masih tinggal di lembah Nil. Kayu sulit
didapatkan di Mesir sehingga orang-orang Mesir membuat rumah mereka dari
batu bata lumpur yang dikeringkan. Rumah-rumah memiliki beberapa kamar dan
jendela ditutup dengan tirai untuk mencegah lalat dan debu. Selama musim
panas, banyak orang tidur di atas atap supaya merasa sejuk. Mereka menanam
sendiri sebagian dari makanan mereka dan menukar sebagian makanan dan

barang yang tidak mereka produksi dengan desa lain. Sebagian besar
masyarakat Mesir kuno bekerja sebagai buruh sawah, petani, dan pengrajin.
Orang-orang Mesir kuno memiliki cara yang unik dalam menggambar orang,
Mereka memiliki norma sendiri dan telah ditetapkan sejak zaman Kerajaan Tua.
Seniman-seniman Mesir menggunakan grid untuk membantu mereka
menggambar orang. Mereka menggambar kepala, mata, dan kaki dalam posisi
seperti dilihat dari samping. Mereka menggambar pundak dan dada seperti
dilihat dari depan. Gambar-gambar
seperti ini dapat ditemukan di dalam
Gambar: Lukisan Mesir
makam dan bangunan. Lukisan Mesir
Sumber:
pada

dasarnya didedikasikan untuk orang yang telah mati. Banyak gambar yang
menunjukkan perjalanan panjang sebelum kematian. Aspek lain yang penting
dari lukisan Mesir adalah penggambaran binatang. Warna primer yang digunakan
dalam lukisan adalah merah, hijau, biru, emas, dan hitam.
Sampai akhir abad ke-18 sejarah Mesir Kuno belum terungkap, sebab
tulisantulisan Mesir Kuno yang banyak tampak pada dinding-dinding kuil,

piramida dan bangunan lainnya belum dapat dibaca oleh para ilmuwan. Pada
abad ke- 18 ketika Mesir dikuasai oleh pasukan
Perancis, yang dipimpin oleh Napoleon
Bonaparte, ditemukan sebuah batu besar di
tepi Sungai Rosetta yang memuat aksara Mesir
Kuno didampingi aksara Yunani yang sudah
dikenal di Eropa. Batu Rosetta merupakan
kunci untuk membaca tulisan-tulisan Mesir
kuno, setelah dipelajari dengan tekun selama
lebih 20 tahun
Gambar: Tulisan Mesir
Sumber:
oleh seorang
aninditablog.wordpress.com
sarjana Perancis bernama Champollan, maka lambat laun mulailah terungkap
rahasia yang selama puluhan abad terkandung dalam peninggalan-peninggalan
kebudayaan Mesir kuno.
Mesir memiliki hasil kebudayaan tertua yang sangat banyak dan berikut ini
adalah hasil kebudayaan Mesir yang sangat terkenal.


1. Piramida
Piramida terdiri dari beberapa kamar di dalamnya sebagai tempat atau tanda
kuburan yang dihiasi oleh berbagai lukisan dan relief yang mencerminkan
kehidupan di akhirat. Bangunan ini didirikan pada saat raja yang bersangkutan
masih hidup. Pada piramid terdapat relief menggambarkan asal dan perbuatan
sang raja di dunia. Penutupan ruangan dikerjakan setelah upacara pemakaman.
Piramida Giza adalah piramida terbesar di Mesir. Khufu memerintah ketika
Kerajaan Tua sedang dalam puncak kejayaannya.
Piramida Khufu menakjubkan dari ukuran dan
presisi matematika. Piramida Khufu dikatakan
terbuat dari dua koma tiga juta blok batu.
Gambar: Piramida Giza
Keempat sisi
Sumber: sejarah.kompasiana.com
piramida ini
berbentuk lancip ke arah tengah secara akurat.
Alasnya berbentuk persegi yang hampir
sempurna dengan sisi 230 meter dan perbedaan
dari keempat sisinya hanya dalam satuan
sentimeter. Piramida ini terbuat dari batu kapur yang sangat halus. Piramida

Khufu di Giza termasuk bangunan teraksasa yang pernah ada di dunia sejak
4500 tahun yang lalu.

2. Sphinx
Sphinx adalah makhluk mitos bertubuh singa berkepala manusia dalam
mitologi Mesir. Sphinx juga dikenal dalam mitologi Yunani sebagai makhluk yang
mengajukan teka-teki. Patung sphinx paling terkenal terdapat di Giza, Mesir yang
diyakini merupakan kepala Khufu. Memiliki tinggi 3 meter dan panjang 20 meter.
Melambangkan watak gagah laksana singa dan kepribadian lembut laksana
manusia. Kata “sphinx”, yang berarti ‘pencekik’, pertama kali diberikan oleh
orang Yunani untuk makhluk luar biasa yang memiliki kepala seorang wanita,
tubuh singa dan sayap burung. Di Mesir, ada banyak patung sphinx, yang
biasanya dengan kepala seorang raja mengenakan topi dan tubuh singa.
The Great Sphinx diyakini menjadi
patung batu yang paling besar di putaran
abad yang pernah dibuat oleh manusia.
Namun, harus dicatat bahwa Sphinx bukan sebuah monumen terisolasi dan
bahwa hal itu harus diuji dalam konteks lingkungannya. Secara khusus, seperti
banyak monumen Mesir, adalah sebuah kompleks yang terdiri tidak hanya dari
patung besar itu sendiri, tetapi juga kuil tua,

sebuah kuil Kerajaan Baru dan beberapa
struktur kecil lainnya.
Gambar: Sphinx
Sumber: wazala.org

3. Mastaba
Mastaba berbentuk seperti piramid
terpotong bagian atasnya dengan tingginya
kurang lebih lima meter dengan dua buah
pintu
asli dan dua buah pintu palsu. Jenazah
berada di ruang bawah tanah dan ditutup
dengan batu. Mastaba berfungsi sebagai
tempat pemakaman para raja-raja yang
merupakan bentuk awal piramida. Kata
mastaba berasal dari bahasa Arab untuk
menyebut bangku, karena jika dilihat dari
kejauhan mastaba terlihat seperti bangku
tanah liat. Di dalam mastaba, sebuah
Gambar: Mastaba
ruangan yang digali ke dalam tanah dilapisi
Sumber: gattours.com
dengan batu dan tanah liat. Tubuh jenazah
akan diletakkan di dalam ruangan ini. Di bagian atas, lumpur ditumpukkan pada
mastaba untuk menandai makam dan menghindari pencurian, dibentuk bujur
dengan panjang kira-kira empat kali lebarnya. Walaupun makam ini cukup luas,
makam ini terasa sejuk. Hal ini membuat para pemuka agama awal sedikit
terganggu karena mastaba memungkinkan jenazah membusuk karena air tidak
lagi menguap, mencegah pengawetan jenazah.

Mastaba adalah tipe kuburan standar pada masa awal Mesir ( Periode
Predinastik dan Periode Dinasti Awal Mesir.). Ketika sebuah mastaba dibangun
untuk pemakaman raja Dinasti Ketiga, Djoser, sang arsitek Imhotep memperluas
struktur dasar menjadi berbentuk bujur sangkar, lalu membangun struktur yang
mirip dengan mastaba, tapi lebih kecil yang berbentuk bujur sangkar di atasnya,
dan kemudian menambahkan struktur bujur sangkar keempat, kelima, dan
keenam di atasnya lagi. Bangunan ini adalah
Piramida Bertingkat, kuburan berbentuk
piramida pertama. Karena itu, mastaba

Gambar: Bagian dalam Mastaba
Sumber: mein-attaegypten.de

adalah cikal bakal dari Piramida yang terkenal.

4. Kuil
Kuil dibedakan dari dua jenis, yaitu kuil dewa dan kuil makam. Di dalam terdiri
dari kamar pemujaan yang mengelilingi kamar dewa. Pada mulanya kedua kuil
disatukan, kemudian dipisahkan agar tidak dicuri orang. Kuil Mesir Kuno paling
awal dibangun pada pertengahan millenium abad ke-4 SM dalam bentuk
bangunan pondok terbuat dari bambu. Sedangkan pembangunan terakhir
Gambar: Kuil di Mesir
sebuah kuil di Mesir ada di Philae yang pembangunannya
Sumber: onecold21.blogspot.com
dihentikan pada abad ke-6 M. Jadi tidak mengherankan
struktur bangunan kuil di Mesir berbeda-beda dan berkembang selama
perjalanan waktu.

5. Aksara
Sistem penulisan yang digunakan di Mesir kuno dikenal sebagai hieroglifik
(hieroglyphic) atau disebut pula hieroglif (hieroglyph). ‘Hieroglyph’ merupakan
istilah yang pertama kali digunakan oleh orang-orang Yunani pada tahun 500 SM
yang berasal dari kata ‘hieros’ yang berarti ‘suci’ dan ‘glypho’ yang berarti
‘mengukir’. Orang Yunani menggunakan
istilah ini karena mereka juga menggunakan
huruf serupa untuk menulis teks suci mereka.
Hieroglif Mesir kuno terdiri dari berbagai
gambar yang diukir di dinding monumen dan
makam, serta dituliskan pada papirus.
Gambar-gambar pada hieroglif disusun untuk
melambangkan huruf Mesir kuno. Dengan
kata lain, gambar yang membentuk huruf
hieroglif mewakili suara suatu huruf.

Orang-orang yang diperbolehkan menulis dan membaca hieroglif Mesir
kuno disebut sebagai ‘juru tulis’ yang memiliki kedudukan tinggi. Orang-orang
Mesir kuno percaya kemampaun juru tulis menuliskan hieroglif merupakan
Gambar: Hieroglyph
pemberian Thoth yang
Sumber: ugurebas.deviantart.com
merupakan dewa
kebijaksanaan. Tanda baca hieroglif dibagi menjadi tiga kategori utama yaitu:
logogram, merupakan tanda-tanda yang menggambarkan morfem; fonogram,
merupakan tanda-tanda yang menggambarkan satu atau lebih suara; dan
determinatif, merupakan tanda-tanda yang tidak mewakili suara dan morfem
tetapi digunakan untuk memahami kumpulan tanda yang datang sebelumnya.
Seperti skrip lain dari periode Proto-Sinaitic, tulisan Mesir kuno hanya berupa
konsonan. Karena hanya berupa konsonan akan sulit mengucapkan suatu kata
atau vokal apa yang mungkin digunakan diantara konsonan.
6. Arca
Patung-patung yang sengaja dibuat untuk disembah sebagai perwujudan dari
kepercayaan orang-orang Mesir Kuno. Orang Mesir mulai membuat patung
sekitar 4500-an SM, hampir sama seperti orang di Asia Barat dan Afrika selatan.
Awalnya patung Mesir berbentuk figurin kecil, sebagian besar patung
perempuan. Pada masa Kerajaan Lama, sekitar 2900-an SM, seniman Mesir muli
membuat patung ukuran manusia. Awalnya patung ini dibuat dalam pose duduk
dan ditaruh di makam orang kayak. Patung ini dianggap sebagai pengganti
tubuh asli bagi arwah di alam maut. Patung ini juga diwarnai agar tampak lebih
mirip orang asli. Patung lelaki diwarnai cokelat, untuk menunjukkan bahwa lelaki
bekerja di luar rumah, sedangkan patung perempuan diwarnai terang, untuk
menunjukkan bahwa wanita kaya lebih banyak tinggal di dalam rumah.

7. Obelisk
Obelisk adalah monumen batu ramping yang memiliki empat sisi lancip
mengarah ke atas berbentuk piramida. Monumen
Gambar: Patung Ka
Sumber:
obelisk pertama dan paling terkenal dibuat di Mesir
kuno. Bagi masyarakat Mesir kuno, obelisk merupakan
simbol dewa matahari. Obelisk biasanya dibuat
berpasangan dan ditempatkan di pintu masuk kuil dan
makam. Puncaknya sering dilapisi emas atau logam
lain yang cerah untuk memantulkan sinar matahari.
Prasasti hieroglif (tulisan gambar) pada empat sisi
obelisk bertuliskan nama-nama firaun atau penguasa
lain yang memerintahkan pembangunan obelisk.

Banyak obelisk Mesir yang dibuat dari potongan granit tunggal di sebuah
tambang dekat Aswan. Ada yang tingginya lebih dari 24 meter. Dari tambang,
obelisk diseret oleh sekitar 20.000 pekerja ke Sungai Nil. Di sana, obelisk
tersebut diangkat ke atas perahu tongkang dan dikirim ke berbagai kota. Hingga
kini, cara orang Mesir kuno mengangkat setiap obelisk ke posisi tegak masih
menjadi misteri. Sepanjang sejarah, obelisk Mesir telah
dikirim di seluruh dunia. Bangsa Romawi kuno sangat
terkesan dengan monumen batu tersebut. Setelah
orang-orang Romawi menaklukkan Mesir pada 30 SM,
mereka memindahkan sekitar 15 obelisk ke Italia. Tiga
Gambar: Obelisk
belas darinya masih berdiri di kota Roma sampai hari
Sumber: bibleini.
Pada tahun 1800-an, tiga obelisk Mesir diberikan
sebagai hadiah kepada Perancis, Inggris, dan Amerika
Serikat. Yang pertama diambil dari Kuil Luxor dan
ditempatkan di Place de la Concorde di
Gambar: Hieroglyph
Paris pada tahun 1836.
pada Obelisk
Sumber:
Obelisk lain diambil dari
Alexandria. Inggris
mendirikan obelisk tersebut di tepi Sungai Thames,
London, pada tahun 1878. Amerika Serikat memajang
obelisknya di Central Park, New York City, pada tahun
1881. Prasasti pada obelisk itu menunjukkan monumen
batu ini dibuat untuk Firaun Thutmose III sekitar 1.454
SM.