KEUNIKAN AVERRHOA BILIMBI L. SEBAGAI PEW

KEUNIKAN AVERRHOA BILIMBI L.
SEBAGAI PEWARNA
“PENGEMBANGAN SUMBER DAYA ALAM
DENGAN TEKNOLOGI TEPAT GUNA
BERWAWASAN LINGKUNGAN”

Disusun Oleh :
1. Agustin Nur Cahyanti

(2297)

2. Ayu Pertiwi

(2305)

3. Rian Dwi Saputo

(2437)

UPTD SMA NEGERI 1 KARANGREJO
April 2010

JL. Raya Karangrejo – Sendang, Tulungagung Jawa Timur 66253
Telp. (0355) 320448

LEMBAR PENGESAHAN
Judul Makalah

: Keunikan Averrhoa Bilimbi L.
“Pengembangan Sumber Daya Alam Dengan Teknologi Tepat
Guna yang Berwawasan Lingkungan”

Tema Lomba

: Teknologi Tepat Guna yang Berwawasan Lingkungan dengan
subtema Pemanfaatan SDA.

Karya

Asal sekolah

: Agustin Nur Cahyanti


(2297)

Ayu Pertiwi

(2305)

Rian Dwi Saputro

(2437)

: UPTD SMA NEGERI 1 KARANGREJO
JL. Raya Karangrejo – Sendang, Tulungagung – Jawa Timur
Kode Pos 66253
Telp. (0355) 320448

Karya tulis ini telah disetujui oleh :
Tulungagung, 14 April 2010
Kepala UPTD


Pembina KIR

SMA Negeri 1 Karangrejo

UPTD SMA Negeri 1 Karangrejo

Drs. WIDYO SOELAKSONO
NIP. 19560318 198303 1 008

Dra. PUTIK SUCIATI
NIP. 19680608 199802 2 005

ABSTRAK
Cahyanti, Agustin Nur dkk. 2010. Pemanfaatan Bunga Belimbing Wuluh Sebagai
Pewarna Makanan dan Minuman. Karya Tulis Ilmiah. Pembimbing : Dra. Putik
Suciati
Kata Kunci : Bunga Belimbing Wuluh
Belimbing wuluh ( Averrhoa Bilimbi L. ) merupakan tanaman liar yang
dapat ditemukan di dataran rendah sampai 500 m dpl. Tetapi dimanfaatkan oleh
manusia sebagai tanaman buah atau tanaman hiasan halaman rumah. Banyak

manfaat yang dapat dipetik dari pohon belimbing wuluh ini, antara lain bunga
belimbing wuluh digunakan untuk obat batuk, sariawan, dan sakit tenggorokan.
Buah belimbing wuluh dapat digunakan sebagai obat tekanan darah tinggi,
diabetes, gusi berdarah, sakit gigi, batuk rejan, jerawat, dan panu. Sedangkan
daun buah belimbing dapat digunakan sebagai obat batuk, pegal linun dan dapat
juga untuk menghilangkan karatan pada logam.
Selain digunakan untuk obat, bunga dari belimbing wuluh dapat
digunakan sebagai pewarna makanan dan minuman dengan menggunakan
perbandingan antara bunga belimbing wuluh dengan ubi jalar dan pewarna
buatan yang berwarna ungu. Hasil dari perbandingan tersebut menunjukkan
bahwa pewarna dari bunga belimbung wuluh mempunyai warna yang menarik
dam tidak mengandung zat yang berbahaya untuk dikonsumsi. Pewarna ini
dapat digunakan sebagai alternative pengganti dari pewarna buatan.

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayahnya sehingga proses penelitian hingga penyempurnaan laporan
Karya Tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan. Laporan penelitian ini disusun dalam
rangka mengikuti Lomba Karya Tulis Ilmiah Pelajar tahun 2010 yang diadakan oleh
MAN 1 Tulungagung.

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada :
1. Bapak Drs. Widyo Soelaksono, selaku Kepala UPTD SMA Negeri 1
Karangrejo yang telah memberikan izin kepada kami untuk mengikuti Lomba
Karya Tulis Ilmiah Pelajar.
2. Ibu Dra. Putik Suciati, selaku guru pembimbing dalam penulisan penelitian
ilmiah ini.
3. Bapak dan Ibu guru SMA Negeri 1 Karangrejo, yang telah membimbing kami
dalam penulisan dan pelaksanaan penelitian ilmiah ini.
4. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Tulungagung, yang telah memberikan
arahan kepada kami untuk melakukan penelitian ini.
5. Dina Kesehatan Tulungagung, yan telah memberikan arahan kepada kami
dalam penelitian ini.
6. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan penelitian ini.
Disadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan karya tulis ini masih jauh
dari kesempurnaan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak
guna penyempurnaan lebih lanjut penelitian ini.

Tim Penyusun

DAFTAR ISI


BAB 1
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang Masalah
Di era globalisasi ini sedang marak penggunaan pewarna makanan dan
minuman

yang

dicampur

zat

kimia.

Berbahaya

sekali

jika


manusia

mengkonsumsi, karena disamping mengandung zat pengawet juga mengandung
zat pewarna. Masalah ini harus dipecahkan dangan menciptakan hal yang baru
guna mengatasi masalah yang mengancam kasehatan manusia. Tak sedikit orang
yang menderita penyakit berat akibat kebanyakan mengkonsumsi makanan
ataupun minuman yang bahan pengawetnya banyak.
Dengan kejadian di atas, peneliti menemukan cara yang sangat mudah
untuk penggunaan bahan pewarna dari bunga belimbing wuluh. Tidak ada zat
kimia yang berbahaya yang dikandung oleh bunga belimbing wuluh tersebut.
Warna yang dihasilkannya pun cukup menarik, yaitu warna ungu.
Lebih lanjut penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran bagi masyarakat dalam hal penggunaan zat pewarna pada makanan dan
minuman.
I.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dia atas, maka dapat dirumuskan suatu
masalah sebagai berikut :
1. Apakah zat pewarna yang dikandung bunga belimbing wuluh ?
I.3 Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk :
1. Menciptakan pewarna alami dari bunga belimbing wuluh yang aman
untuk dikonsumsi manusia dan bisa mengetahui perbandingan zat pewarna
dari bunga belimbing wuluh dengan pewarna dari ubi jalar dan dari
pewarna buatan.

I.4 Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat memberi manfaat bagi :
1. Semua masyarakat, jangan terlalu banyak mengkonsumsi zat pewarna
yang banyak mengandung zat kimia. Karena dapat mengganggu kesehatan
tubuh, lebih baik jika menggunakan pewarna dari bahan alami.
2. Masyarakat,

dapat

memberikan

sumbangan

pemikiran


mengenai

pemanfaatan bunga belimbing wuluh sebagai pewarna makanan dan
minuman yang alami.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
II.1 Kerangka Teori
II.1.1

Klasifikasi Ilmiah Belimbing Wuluh
Klasifikasi belimbing wuluh ini adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae

II.1.2
II.1.2.1

Phylum


: Magnoliophyta

Class

: Magnoliopsida

Ordo

: Oxalidales

Family

: Oxalidaceae

Genus

: Averrhoa

Species


: Averrhoa Carambola

Uraian Tentang Belimbing Wuluh
Nama Latin
Nama latin dari belimbing wuluh adalah Averrhoa Bilimbi L.
yang masih satu species dengan Averrhoa Carambola.

II.1.2.2

Nama Daerah
Belimbing wuluh ini mempunyai nama tersendiri disetiap daerah,
antara lain :
a. Aceh

: Limeng, Selimeng, Thlimeng

b. Gayo

: Selemeng

c. Batak

: Asom, Belimbing, Balimbingan

d. Nias

: Malimbi

e. Minangkabau : Balimbieng
f. Melayu

: Belimbing Asam

g. Lampung

: Balimbing

h. Sunda

: Calincing, Balingbing

i. Jawa

: Balimbing Wuluh

j. Madura

: Bhalhingbhing Bulu

k. Bali

: Blingbing Buloh

l. Bima

: Limbi

m. Flores
II.1.2.3

: Balimbeng

Deskripsi Tanaman
Pohon kecil, tinggi mencapai 10 m dengan batang yang tidak begitu
besar dan mempunyai garis tengah hanya sekitar 30 cm. Ditanam sebagai
pohon buah, kadang tumbuh liar dan ditemukan dari dataran rendah
sampai 500 m dpl. Pohon belimbing wuluh yang berasal dari Amerika
tropis ini menghendaki tempat tumbuh tidak ternaungi dan cukup lembab.
Belimbing wuluh mempunyai batang kasar berbenjol – benjol,
percabangan sedikit, arahnya condong ke atas. Cabang muda berambut
halus seperti beludru, warnanya coklat muda. Daun berupa daun majemuk
menyirip ganjil dengan 21 – 45 pasang anak daun. Anak daun bertangkai
pendek, bentuknya bulat telur sampai jorong, ujung runcing, pangkal
membundar, tepi rata, panjang 2 – 10 cm, lebar 1 – 3 cm, warnanya hijau,
dan permukaan bawah hijau muda.
Perbungaan berupa malai, berkelopak, keluar dari batang atau
percabangan yang besar, bunga kecil – kecil berbentuk bintang, dan
warnanya ungu kemerahan. Buahnya buah buni, bentuknya bulat lonjong
bersegi, panjangnya 4 – 6,5 cm. warnanya hijau kekuningan, bila masak
berair banyak dan rasanya asam. Biji berbentuk bulat telur, gepeng.
Perbanyakan dengan biji dan cangkok.

II.1.2.4

Bagian Tanaman Yang Dapat Digunakan
A. Bunga
Bunga belimbing wuluh disebut maya, karena bunga belimbing wuluh
kecil – kecil sehingga dari jauh kelihatan samar – samar. Bunga ini
ternyata memiliki sifat khas manis dan menetralkan serta kandunga
kimia berupa glukosida, vitamin B, dan vitamin C. Khasiat lain dari
bunga belimbing wuluh antara lain :
1. Batuk
Ambil segenggam bunga belimbing wuluh, beberapa butir adas,
gula secukupnya dan air 1 cangkir. Semua bahan ditim selama
beberapa jam. Angkat, lalu dinginkan. Saring, kemudian minum 2
kali sehari. (Permana Heri, 2007)

2. Sariawan
Ambil segenggam belimbing wuluh, gula jawa secukupnya dan 1
cangkir air direbus sampai kental. Setelah dingin disaring, gunakan
untuk membersihkan mulut dan mengoles sariawan.
3. Sakit Tenggorokan
Bunga belimbing wuluh segar 1 genggam, buah adas manis
secukupnya. Air ¼ cangkir, gula batu secukupnya. Dipipis,
diminum sehari 2 kali. Setiap kali diminum, 1 – 2 sendok makan.
B. Buah
Komposisi kandungan kimia pada buah belimbing wuluh yaitu
senyawa kimia asam oksalat dam kalium. (A.N.S Thomas, 2007).
Adapun manfaat yang dapat diambil dari buah belimbing wuluh antara
lain :
1. Tekanan Darah Tinggi
Rebus 3 buah belimbing wuluh yang sudah diiris dengan 3 gelas air
sampai tinggal setengah. Saring, lalu minum 1 kali pada pagi hari.
2. Diabetes
6 buah belimbing wuluh dilumatkan lalu direbus dengan 1 gelas air
sampai airnya tinggal setengah. Saring, minum 2 kali sehari.
3. Gusi Berdarah
3 buah belimbing wuluh dimakan setiap hari.
4. Sakit Gigi
Buah belimbing setelah dicuci bersih, dikunyah dengan sedikit
garam. Ulangi beberapa kali agar sakitnya hilang.
5. Batuk Rejan
Ambil 10 buah belimbing wuluh, dicuci lalu ditumbuk halus –
halus. Kemudian diremas dengan 2 sendok makan air garam, lalu
disaring. Diminum 2 kali sehari.
6. Jerawat
Ambil buah belimbing wuluh secukupnya, cuci kemudian ditumbuk
halus lalu diremas dengan air garam secukupnya. Gunakan untuk
menggosok wajah yang berjerawat. Lakukan 3 kali sehari.

7. Panu
Ambil 10 buah belimbing wuluh, dicuci lalu digiling halus.
Tambahkan kapur sirih sebesar biji asam, diremas sampai rata.
Ramuan ini digunakan untuk menggosok kulit yang terserang panu.
Lakukan 2 kali sehari.
C. Daun
Daun dari tanaman ini mengandung asam oksalat sehingga rasanya
asam dan air perasannya dapat digunakan sebagai penghilang karatan
pada logam. (Permana Heri, 2007). Disamping itu, daun belimbing
wuluh mengandung ekstrak untuk melawan staphylococcus. (A.N.S
Thomas, 2007). Manfaat dari belimbing wuluh antara lain :
1. Batuk
Segenggam daun belimbing wuluh, segenggam bunga belimbing
wuluh, dan 2 buah belimbing wuluh serta gula batu secukupnya
direbus dengan 2 gelas air sampai airnya tinggal setengah. Saring,
dan minum 2 kali sehari.
2. Pegal Linu
1 genggam daun belimbing wuluh yang masih muda, 10 biji
cengkeh, 15 biji lada, giling halus, lalu tambahkan cuka
secukupnya. Balurkan ke tempat yang sakit (untuk obat luar).
II.1.3

Pemecahan Masalah
Dengan penelitian yang peneliti lakukan, diharapkan dapat
memberikan sumbangan pemikiran. Bunga belimbing wuluh sebagai
pewarna makanan dan minuman merupakan alternative pengganti pewarna
buatan.

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1

Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian
A.

Tempat Penelitian
Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan
penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini
bertempat di Laboratorium SMA Negeri 1 Karangrejo dan disalah satu
rumah peneliti.

B. Waktu Penelitian
Waktu

penelitian

adalah

waktu

berlangsungnya

penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret tahun
2010.
C. Subyek Penelitian
Subyek yang peneliti gunakan yaitu bunga belimbing wuluh sebagai
pewarna makanan dan minuman untuk mendapatkan sample. Ubi jalar
dan pewarna buatan sebagai pembanding pewarna dari bunga belimbing
wuluh.
III.2

Data dan Sumber Data
Data penelitian diperoleh dari hasil uji perbandingan antara bunga
belimbing wuluh, ubi jalar, dan pewarna buatan yang berwarna ungu.
Selain melakukan uji perbandingan, peneliti juga mencari literatur
diberbagai buku dan situs internet yang masih berkaitan dengan rumusan
masalah. Peneliti juga melakukan wawancara di Dinas Pertanian
Tanaman Pangan Tulungagung.
Peneliti juga mencoba ketiga bahan pewarna tersebut pada minuman
dan makanan basah maupun makanan kering.

III.3

Prosedur Kerja
Uji perbandingan digunakan untuk mengetahui seberapa pekatnya
warna dari bunga belimbing wuluh disbanding ubi jalar dan pewarna buatan.
Cara kerjanya sebagai berikut :
A.

Bunga Belimbing Wuluh
1. Siapkan 2 – 3 genggam bunga belimbing wuluh yang masih segar
atau baru dipetik dari pohon.

2. Siapkan air 1 – 1 ½ gelas di dalam panic.
3. Rebus bunga belimbing wuluh tersebut secara bersamaan dengan
air. Tunggu hingga warna yang dihasilkan mengental atau pekat.
4. Setelah mendapatkan warna yang diinginkan, angkat dan saring.
5. Ambil airnya saja dan siap untuk digunakan.
B.

Ubi Jalar
1. Siapkan ubi jalar sesuai yang dibutuhkan.
2. Cuvi hingga bersih dan kupas kulitnya.
3. Parut dagingnya.
4. Setelah selesai, tambahkan air lalu diperas.
5. Ambil airnya saja dan siap untuk digunakan.

C. Pewarna Buatan
.1 Siapkan pewarna buatan.
.2 Tuangkan pewarna buatan seperlunya dan tanbahkan air.
.3 Pewarna siap dipakai.
Setelah ketiga subyek tersebut siap, maka selanjutnya dilakukan
perbandingan antara bunga belimbing wuluh, ubu jalar, dan pewarna buatan.
III.4

Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan caradata hasil penelitian dan hasil
kerja dikumpulkan, dipilah sesuai dengan focus yang ditetapkan, didiskusikan,
dimaknai, dan disusun secara urut sesuai dengan rumusan masalah yang dikaji.

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
IV.1 Hasil dan Uji Perbandingan
Pengamatan penelitian mengenai perbandingan wararna antara
bunga belimbing wuluh, ubi jalar, dan pewarna buatan diperoleh data sebagai
berikut :
A. Bunga Belimbing Wuluh
Setelah dimasak beberapa menit, warna yang dihasilkan bunga
belimbing wuluh cukup menarik. Tetapi setelah peneliti lakukan uji coba
ternyata untuk mendapatkan warna asli dari bunga belimbing wuluh
adalah dipetik langsung dari pohonnya setelah itu dicuci hingga bersih
lalu dimasak sampai warna itu benar-benar kental. Jika kita harus
menunggu untuk memasak nanti, usahakan bunga tersebut jangan
ditempatkan di tempat yang lembab atau tertutup. Jika ditaruh di dalam tas
kresek usahakan tas kresek tersebut jangan sampai ditali. Karena jika
ditali, kadar CO2 dari bunga belimbing wuluh akan menguap dan tidak
bisa menghasilkan warna ungu yang menarik. Usahakan di taruh di tempat
yang masih mendapatkan O2.
Untuk memasaknya agar mendapatkan warna yang cukup kental
yaitu dengan perbandingan 3 : 1 antara bunga belimbing wuluh dengan air.
B. Ubi Jalar
Nama latin dari ubi jalar adalah Ipomoea Batatas L. yang diduga
berasal dari Amerika Tengah Tropis, tetapi ada yang mengatakan dari
Polinesia. Tanaman ini tumbuh di tanah yang gembur pada ketinggian 1 –
2.200 meter dpl. (Sastrapradja Setijati.1997). Tanaman ini mampu
beradaptasi di daerah yang kurang subur dan kering. (Hanani.2005).
Klasifikasi ubi jalar ini adalah :
Kingdom

: Spermathophytha

Phylum

: Angeospermae

Class

: Dicotyledoneae

Ordo

: Tubiflorae

Famili

: Convolvulaceae

Genus

: Ipomoea

Species

: Ipomoea Batatas L

Tabel 1.
Zat yang dikandung Ubi Jalar

Air

Zat Gizi
(g)

Kandungan Gizi
70 g

Serat

(g)

0,3

g

Kalori

(kal)

113 kal

Protein

(g)

2,3

g

Fe

(mg)

1,0

mg

Ca

(mg)

46

mg

Vitamin A

(IU)

7,1

IU

Vitamin B1

(mg)

0,08 mg

Vitamin B2

(mg)

0,05 mg

Niasin

(mg)

0,9

mg

Vitamin C

(mg)

2,0

mg

Beberapa manfaat yang dikandung ubi jalar antara lain :
1. Pencernaan
Selain rasanya yang enak, kandungan serat dalam ubi jalar lebih
tinggi dibandingkan dengan jenis kentang pada umumnya. Ubi jalar
mudah untuk dicerna serta baik untuk lambung dan usus halus.
2. Kanker
Kandungan beta karoten, antioksidan dan karsinogen utama yang
merupakan penyebab warna pada kulit ubu jalar serta Vitamin C sangat
penting untuk menyembuhkan berbagai jenis kanker.
3. Keseimbangan Air
Serat ubi jalar akan membantu menahan air. Hal ini akan
mempertahankan keseimbangan cairan dalam tubuh.
.4 Radang Lambung

Ubi jalar menimbulkan efek nyaman di lambung dan usus
halus. Vitamin B kompleks dan Vitamin C, beta karoten, kalium, dan
kalsium sangat efektif meredakan radang lambung. Selain itu, serat
yang dikandung ubi jalar bisa mencegah terjadinya konstipasi dan
penimbunan asam. Karena itu akan menurunkan kemungkinan
terjadinya radang lambung.
.5 Diabetes
Pengidap diabetes sering kali dihimbau untuk menghindari
makanan yang manis. Hal ini tidak berlaku pada ubi jalar. Makanan
satu ini sangat efektif dalam meregulasi kadar gula dalam darah
dengan membantu sekresi dan fungsi insulin. Tetapi, tidak berarti kalau
pengidap diabetes bisa makan ubi jalar tanpa aturan.
.6 Penambah Berat Badan
Ubi jalar berasa manis serta mengandung karbohidrat
kompleks disertai vitamin dan mineral yang mudah dicerna. Karena
itu, ubi jalar merupakan sumber energi dan efektif membangun otot –
otot dalam tubuh.
.7 Peradangan
Walaupun tidak termasuk dalam kentang – kentangan biasa,
ubi jalar juga mengandung anti peradangan. Didukung dengan adanya
beta karoten, Vitamin C, dan magnesium maka ubi jalar sangat efektif
dalam menyembuhkan peradangan baik internal maupun eksternal.
.8 Asma
Ubi jalar juga efektif dalam mengatasi hidung mampat,
bronchitis, dan paru – paru. Dengan begitu akan meredakan asma. Hal
ini disebabkan oleh aroma khas yang dimiliki ubi jalar.
.9 Bronchitis
Kandungan Vitamin C, besi serta nutrisi lainnya membantu
menyembuhkan

bronchitis.

menghangatkan

tubuh.

Ubi

Kandungan

jalar

juga

ini

juga

dipercaya
berfungsi

bisa
untuk

menyembuhkan bronchitis, terlepas dari kandungan lain yang bisa
meredakan kemampatan.
10. Arthritis
Beta keroten, magnesium, seng, dan Vitamin B kompleks
membuat ubi jalar sebagai pilihan yang tepat untuk mengatasi arthritis.
Air rebusan ubi jalar bisa dioleskan pada persendian.

.11 Keuntungan lain dari ubi jalar
Ubi jalar juga efektif untuk menghentikan ketergantungan
pada rokok, minuman, serta narkotika tertentu. Selain itu, juga sangat
baik bagi kesehatan pembuluh darah vena dan arteri. Konsentrasi beta
karoten yang tinggi serta fosfor sangat baik bagi kesehatan mata dan
kardiovaskular.
Ubi

jalar

yang

berwarna

ungu

memiliki

antosianin

( kandungan warna ). Jadi lebih mudah untuk dijadikan pewarna. Pernah
diteliti, bahwa ubi jalar yang berwarna ungu baik daging atau kulitnya
dapat dijadikan pewarna makanan dan minuman.
Untuk mendapatkan zat warna, terlebih dahulu dengan
memotong - motong ubi hingga kecil dan dihancurkan hingga berbentuk
serbuk. Serbuk ini kemudian diekstrasi dengan pelarut etanol dan HCl.
Untuk menetralkan menggunakan NaOH.
Analisa PH diferensial dapat diperoleh pewarna dengan warna
dasar merah. Sifat asam yang terkandung pada ubi jalar menghasilkan
warna merah tetapi dengan mengatur PH nya bisa didapat warna lain.
Untuk mendapatkan warna lain yang diinginkan, kita cukup menambahkan
basa pada bahan ini. Pewarna dari ubi jalar ini umumnya digunakan pada
minuman meskipun dapat juga digunakan pada makanan. Penggunaan
pada minuman lebih mudah dilakukan karena lebih banyak bahan minum
yang memiliki sifat asam. Pewarna dari ubi jalar bisa digunakan pada es
krim, selai dan minuman anggur. Karena terbuat dari bahan alami maka
penggunaan dari zat pewarna ini terhadap makanan dan minuman lebih
aman dibandingkan pewarna sintetis. Kelebihan lainnya juga tidak
mempengaruhi rasa pada makanan dan minuman yang digunakan.
C. Pewarna Buatan

IV.2 Pembahasan
Bunga belimbing wuluh dapat digunakan sebagai pewarna makanan dan
minuman yang alami. Selain tidak mengandung bahan yang berbahaya, bunga
belimbing wuluh ini juga bermanfaat bagi kesehatan. Manfaat yang lainnya adalah
sebagai obat batuk, sariawan, tenggorokan, jerawat, dll. Walaupun pewarna ini
dibanding dengan pewarna buatan yang warnanya lebih pekat, namun pewarna ini
aman untuk dikonsumsi.
Dari hasil uji perbandingan antara ubi jalar, bunga belimbing wuluh, dan
pewarna buatan ternyata warna yang diperoleh sangat jauh berbeda. Warnanya pun
jika sudah dicampurkan dalam bahan makanan tidak terlalu pekat. Tetapi jika
dijadikan minuman, pewarna ini mempunyai warna yang sangat menarik. Dalam
pembuatan minuman, tambahkan pewarna ini ± 10 ml lalu tambahkan air dan gula
seperlunya. Rasa yang dihasilkan pun tak jauh beda dengan rasa buah belimbing
wuluh.
Terbukti jika sudah dicampur dengan makanan atau minuman, pewarna ini
tidak menyebabkan makanan cepat menjamur. Bunga belimbing wuluh ini ternyata
memiliki sifat khas manis dan menetralkan plus kandungan kimia berupa glukosida,
Vitamin B, dan Vitamin C.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

V.1 Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :
Pewarna dari bunga belimbing wuluh ini jika dibanding dengan pewarna buatan
ternyata warnanya masih tajam pewarna buatan. Tetapi pewarna dari bunga belimbing
wuluh ini tidak mempunyai kandungan zat yang berbahaya, melainkan mempunyai
manfaat bagi tubuh. Kandungan yang mempunyai sifat khas manis dan menetralkan
plus kandungan kimia berupa glukosida, Vitamin B, dan Vitamin C.
V.2 Saran dan Kritik
V.2.1 Saran
Penelitian lebih lanjut guna memperoleh data yang akurat tentang zat yang
dikandung oleh bunga belimbing wuluh.
V.2.2 Kritik
Produksi minuman yang berkhasiat dari bunga belimbing wuluh.

DAFTAR PUSTAKA
Permana, Heri. 2007. Tanaman Obat Tradisional. Bandung: Titian Ilmu.
A.N S, Thomas. 2007. Tanaman Obat Tradisional. Yogyakarta: Kanisius.
Sastrapradja, Setijati dkk. 1977. Ubi – Ubian. Bogor: Balai Pustaka.

B.Sarwono. 2005. Cara Budidaya yang Tepat, Efisien, dan Ekonomis. Jakarta:
Penebar Swadaya.
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. 1997. Kumpulan Naskah
Pemenang Lomba Penelitian Ilmiah Remaja: Departemen
Pendidikan dan kebudayaan.