Tantangan dan Peluang Kerjasama Bilatera

Tantangan dan Peluang Kerjasama Bilateral Indonesia-Malaysia :
Pengamanan Wilayah Perbatasan Darat

PRAKTIKUM
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas
Mata Kuliah Analisis Politik Luar Negeri

Disusun Oleh :
KELOMPOK

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS JENDERAL ACHMAD YANI
CIMAHI
2013

TIM PENYUSUN
1. Deny Malik
2. Maria Jose De Jesus LRS
3. Lia Yulian P
4. Arnita Yasa
6. Annisa Mutmainnah

7. Diah Sukmawati

2

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb
Alhamdulillahirabbil’alamin dengan mengucapkan syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmatnya kepada kita dan berkat ridhonya, kami selaku peneliti dapat
menyelesaikan penelitian praktikum yang berjudul “Tantangan dan Peluang Hubungan Bilateral
Indonesia-Malaysia : Pengamanan Perbatasan darat.
Adapun maksud dan tujuan dari penelitian praktikum ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas mata kuliah Praktikum/KKN OJT1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik di
Universitas Jenderal Achmad Yani. Dalam penyusunan penelitian ini, kami selaku peneliti
mendapatkan dukungan moril dan materil dari berbagai pihak. Untuk itu, kami mengucapkan
terimakasih atas kesediaan untuk membantu dalam proses pembuatan hasil penelitian ini.
Semoga bantuan yang diberikan mendapat balasan dari Allah SWT.
Peneliti menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak kekurangan. Untuk itu,
peneliti sangat mengaharapkan kesediannya untuk memberikan saran serta kritik yang bersifat
konstruktif atas penelitian ini. Akhir kata, peneliti berharap agar penelitian ini dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya para penstudi hubungan internasional.


Cimahi, Oktober 2013

3

Penulis

4

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………………..…. i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………. ii
UCAPAN TERIMAKASIH…………………………………………………………… iii
DAFTAR ISI …………………...………….……………………………………….…. iv
BAB I

PENDAHULUAN

1.1


Latar Belakang……………………....……………….......................... 1

1.2

Perumusan Masalah……………………………………………..………3

1.3

Tujuan Penelitian….......……………………………......….................3

1.4

Manfaat Penelitian ……………………………………………………...4

1.5

Metodologi Penelitian……………………………………………….…..4
1.5.1 Metode Penelitian Kualitatif ………………………………….….5
1.5.2 Metode Analisis Deskriptif…………………………………….…6

1.5.3 Teknik Pengumpulan Data……………………………………….7
1.5.4 Teknik Pengolahan Data………………………………………….7
1.5.5 Teknik Analisis Data……………………………………………..9

5

BAB II
2.1

KERANGKA PEMIKIRAN
Kerangka Teoritis……………………………………………………10
2.1.1 Pendekatan Realis…………………………………………......10
2.1.2 Konsep Kepentingan Nasional………………………………...12
2.1.3 Konsep Politik Luar Negeri..……………………………….....13

BAB III
3.1

OBJEK PENELITIAN
Gambaran Umum ......................................................................

3.1.1 Gambaran Umum Indonesia…………………………………..
3.1.1.1 Geografis Negara Indonesia………………………….
3.1.1.2 Sistem pemerintahan negara Indonesia……………….
3.1.1.3 Politik Negara Indonesia……………………………..
3.1.1.4 Ekonomi Negara Indonesia………………………….
3.1.1.5 Politik Luar Negeri Indonesia…………………………
3.1.2 Gambaran Umum Malaysia……………………………………..
3.1.2.1 Geografis Negara Malaysia…………………………..
3.1.2.2 Sistem pemerintahan negara Malayesia……………….
3.1.2.3 Politik Negara Malaysia………………………………

6

3.1.2.4 Ekonomi Negara Malaysia……………………………
3.1.2.5 Politik Luar Negeri Malaysia…………………………..
BAB IV

PEMBAHASAN

BAB V


KESIMPULAN DAN SARAN

5.1

Kesimpulan……………………………………………….....................

5.2

Saran………………………......………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA …………..……………..…………………………………...…

7

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam hubungan Internasional, negara merupakan aktor utama yang
menjalankan hubungan internasional baik dalam bentuk kerjasama maupun konflik.

Konflik merupakan suatu fenomena di dalam kehidupan sehari – hari di dalam
masyarakat. Konflik terjadi ketika ada tujuan, kebutuhan serta nilai – nilai dari suatu
kelompok tertentu yang tentu saja sedang bersaing dimana keseluruhannya tersebut
saling bertabrakan, maka dari itu terjadilah agresi yang mana agresi tersebut tidak
selalu berbentuk kekerasan. Dengan konflik juga, kelompokyang bertentangan
tersebut menjadi sebuah alat untuk memperoleh nilai, status dan kekuasaan. Tidak
berhenti sampai disitu, para pihak yang berkonflik bukan hanya menginginkan
adanya suatu keuntungan namun juga ingin mencoba untuk menundukkan lawannya
agar dapat berpikir serta bertindak sesuai dengan yang diinginkan oleh si pihak
pertama.
Kerjasama sangat dibutuhkan untuk mencegah dan menyelesaikan konflik.
Kerjasama dapat dilakukan dalam bertuk bilateral maupun multilateral. Untuk
masalah perbatasan suatu negara biasanya mengedepankan hubungan bilateral.

8

Menurut konvensi montevideo 1933 berdirinya suatu yang berdaulat, negara
haruslah memiliki syarat yakni adnya penduduk, pemerintah, wilayah, dan pengakuan
internasionel baik secara de facto maupun de jure.
Indonesia merupakan negara yang berdiri/ merdeka pada tanggal 17 Agustus

1945 dan pada saat itu indonesia telah memenuhi syarat berdirinya sebuah negara.
Sejak awal berdirinya, indonesia telah berbatasan langsung dengan Malaysian yang
merdeka pada tanggal 31 Agustus 1957 dari inggris.. walaupun indonesia dan
malaysia telah memiliki wilayah masing – masing, namun perbatasan antara
keduanya masih belum jelas, hal ini tidak jarang mengakibatkan konflik antara ke dua
negara ini.seperti halnya konflik pulau sipandan dan ligitan yang akhirnya dibawa ke
mahkamah internasional, dan akhirnya berujung pada kekalahan Indonesia dan
kemenangan malaysia.
Selain itu kondisi geografis indonesia sebagai negara kepulauanyang
menjadikan lau sebagai perbatasan, mengakibatkan timbulnya kesulitan bagi
indonesia mematok batas laut karena bumi terus bergerak mengembang dan
menyempit ( menyatu ), dan hal ini sangat sulit untuk dikontrol karena bersifat
alamiah. Kendati demikian, daerah perbatasan yang ada di darat ( baca kalimantan )
juga sering kali menimbulkan konflik antara indonesia dan malaysia. Mulai dari
pemindahan patok perbatasan untuk memperluas negaranya, masuknya imigran ilegal
dan sebagainya.
Untuk memperjelas daerah perbatasan dan mencegah terjadinya konflik maka
kedua negara mengupayakan kerjasama menyangkut masalah perbatasn ini. Maka
9


berdasarkan latar belakang yang sudah dijelaskan, peneliti ingin melakukan penelitian
yang berjudul : TANTANGAN DAN PELUANG KERJASAMA BILATERAL
INDONESIA



MALAYSIA

DALAM

PENNGAMANAN

WILAYAH

PERBATASAN DARAT.

1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan yang sudah peneliti kemukakan, maka masalah yang
peneli rumuskan sebagai berikut:
-


Bagaimana tantangan dan peluang kerjasama bilateral Indonesia – malaysia
dalam pengamanan wilayah perbatasan darat ?

1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1.3.1

Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan
menggambarkan tantangan dan peluang kerjasama dan peluang bilateral
Indonesia – Malaysia.

1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk menjelaskan dan
menganalisa mengenai tantangan dan peluang kerjasama dan peluang
bilateral Indonesia – Malaysia dalam pengamanan wilayah perbatasan darat.

10


1.4 Manfaat Penelitian
Manfaat yang di harapkan di capai melalui kegiatan penelitian ini sebagai
berikut:
1.4.1 Manfaat Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan dan memperkaya
ilmu pengetahuan khususnya pada bidang kajian ilmu Politik Luar Negeri.
Selain itu juga dijadikan rujukan bagi penelitian sejenis yang akan
dilakukan selanjutnya.
1.4.2 Manfaat Teoritis
1. Penelitian yang dilakukan ini diharapkan dapat menjadi masukan dalam
memecahkan dan mengantisipasi masalah yang terjadi, khususnya
mengenai masalah tantangan dan peluang

kerjasama bilateral

Indonesia-Malaysia dalam pengamanan wilayah perbatasan darat.
2. Memberikan sumbangan bagi pengembangan studi hubungan
internasional, dan sebagai referensi atau bahan kajian tambahan bagi
pihak lain yang ingin memperluas kajian ilmu hubungan internasional.
1.5 Metodologi Penelitian
Metode adalah cara atau teknik untuk mengumpulkan data. Metode lebih
nemenkankan kepada strategi, proses dan pendekatan dalam memilih jenis dan waktu
dari data yang diperlukan. Penelitian adalah suatu usaha untuk mengumpulkan,
mencari dan menganalisis fakta mengenai suatu masalah. Metode penelitian
merupakan tata cara bagaimana suatu penelitian dilaksanakan, guna memahami,
menemukan, mengembangkan, dan menguji kebenaran suatu pengetahuan yang
menjadi objek atau sasaran penelitian.

11

1.5.1 Metode Kualitatif
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode penelitian
kualitatif. Alasan menggunakan motode kualitatif karena objek penelitian yang
merupakan realita sosial dipandang sebagai suatu gejala atau fenomena yang
bersifat dinamis, holistic, komplek dan penuh warna. Objek dalam penelitian
kualitatif adalah objek alamiah, atau natural setting, sehingga metode
penelitian

ini

sering

disebut

metode

naturalistic,

dimana

penelitian

menggambarkan objek penelitian secara apa adanya berdasarkan data yang di
dapat melalui pengamatan fenomena, studi literature dan wawancara yang
menempatkan peneliti sebagai instrument penelitian.1
Selain itu, penelitian kualitatif merupakan

proses

kegiatan

mengungkapkan secara logis, sistematis, dan empiris terhadap fenomenafenomena sosial yang terjadi disekitar kita untuk di rekonstruksi dengan
mengungkapkan kebenaran bermanfaat baik bagi kehidupan masyarakat dan
ilmu pengetahuan.
Penelitian kualitatif juga menekankan analisisnya terhadap dinamika
hubungan antara fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah.
Hal ini bukan berarti nbahwa pendekatan kualitatif sama sekali tidak
menggunakan dukungan data kuantitatif akan tetapi penakannya tidak pada
pengujian hipotesis melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian
melalui cara-cara berfikir formal dan argumentatif.
1.5.2 Tipe Analisis Deskriptif
Dalam menganalisa dan membahas fenomena

yang

diteliti,

berdasarkan keterkaitan variabel, peneliti menggunakan tipe penelitian
deskriptif analisis. Deskriptif analisis yaitu suatu metode yang bertujuan untuk
1

Sugiono, Memahami Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, Alfabeta, Bandung, 2011, hlm. 1.

12

menggambarkan, mencatat, menganalisis dan menginterpretasikan kondisikondisi yang sedang terjadi atau ada. Dengan kata lain penelitian deskriptif
analisis bertujuan untuk memperoleh informasi-informasi mengenai keadaan
saat ini, dan melihat hubungan antar variabel-variabel yang ada.
Secara umum, ciri-ciri metode penelitian deskriptif analisis sebagai
berikut :
1. Bersifat mendeskripsikan kejadian atau peristiwa yang bersifat aktual.
2. Bersifat mencari informasi faktual dan dilakukan secara mendetai
guna mengidentifikasi masalah-masalah atau untuk mendapatkan
3.

justifikasi keadaan dan praktik-praktik yang sedang berlangsung.
Mendeskripsikan subjek yang sedang di kelola oleh kelompok orang

4.

tertentu dalam waktu yang bersamaan.
Metode penelitian deskriptif analisistidak menguji hipotesa, melainkan
hanya mendeskripsikan informasi apa adanya sesuai dengan variabel

yang diteliti.
Oleh karena itu,

peneliti

mencoba

menggambarkan,

mencatat,

menganalisis, dan menginterpretasikan peluang dan tantangan kerjasama bilateral
Indonesia-Malaysia pengamanan perbatasan darat.
1.5.3 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif, pengumpulan data merupakan hal yang
esensial. Pengumpulan data yang digunakan melalui pengumpulan data sekunder.
Penelitian yang dilakukan dengan cara memperoleh data sekunder yang
dibutuhkan untuk menambah wawssan peneliti dalam melakukan penelitian dan
penyusunan penelitian. Teknik pengumpulannya dilakukan dengan cara membaca,
mempelajari, dan menelaah bahan-bahan tertulis seperti : data dan informasi yang
berasal dari buku-buku, jurnal, arsip atau dokumen yang bersifat teoritis dan ada
hubungannya dengan pembahasan masalah. Dalam penelitian-penelitian ini, data13

data diperoleh dengan cara membeca buku, surat kabar, internet dan bacaan
lainnya yang menunjang dari bahasan penelitian ini.
1.5.3 Teknik Pengolahan Data
Dalam penelitian kualitatif pengolah data adalah memberikan kategori,
mensistematisir, dan bahkan memproduksi makna si “peneliti” atas apa yang
menjadi pusat penelitiannya. Mile dan Humberman seperti yang dikutip oleh
Salim menyebutkan ada 3 langkah pengolhan data kuliatatif yakni reduksi data,
penyajian data, dan pnarikan kesimpulan. Dalam pelaksanaannya reduksi data,
penyajian data dan penarikan kesimpulan, merupakan sebuah langkah yang luwes,
dalam arti tidak terikat oleh batasan kronologi secara keselurihan langkah-langkah
tersebut saling berhubungan selama dan sesudah pengumpulan data sehingga
model dari Mile dan Huberman disebut juga sebagai model interaktif.
Pengolahan data secara kualitatif, dapat djelaskan secara ringkas sebagai
berikut :
1. Reduksi data (data reduction)
Dalam tahap ini peneliti melakukan pemilihan, dan
pemusatan perhatian untuk penyederhanaan, abstraksi, dan
transformasi data kasar yang diperoleh.
2. Penyajian data (data display).
Dalam penelitian kualitatif penyajian data ini dapat
dilakukan dalam bentuk tabel, grafik, phie card, pictogram, dan

14

sejenisnya

melalui

penyajian

data

tersebut,

maka

data

terorganisasikan, tersusun dalam pola hubungan, sehingga akan
semakin mudah dipahami.
3. Penarikan kesimpulan dan verifikasi (conclusion drawing and
verification).
Peneliti berusaha menarik kesimpulan dan melakukan
verifikasi dengan mencari makna setiap gejala yang diperolehnya
dari lapangan, mencatat keteraturan dan konfigurasi yang mungkin
ada, alur kausalitas dari fenomena, dan proposisi. Apabila
kesimpulan yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh
bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
lapangan

mengumpulkan

data,

maka

kesimpulan

yang

dikemukakan meruipakan kesimpulan yang kredibel.
1.3.2

Teknik Analisis Data
Teknis analisa data adalah suatu kegiatan untuk meneliti, memeriksa,
mempelajari, membandingkan data, yang ada dan membuat interpretasi yang
diperlukan. Sehingga memberikan arti yang signifikan terhadap analisis. Serta
sebagai bahan masukan untuk pengambilan keputusan, perencanaan, pemantauan,
pengawasan untuk suatu proses penelitian.
Analisa data kualitatif adalah proses pengumpulan data yang dilakukan
dengan cara melihat proses suatu objek penelitian. Teknis pengumpulan datanya
berupa melakukan wawancara secara langsung, pengamatan (observasi), studi
15

literatur dan angket sehingga dalam pengumpulan data dan kesimpulan dapat
lebih memudahkan untuk di mengerti.

BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Kerangka Teoritis
Pada bab ini, akan diuraikan mengenai kerangka atau kajian teoritis yang
digunakan dalam membahas permasalahan yang menjadi topik pada penelitian penliti.
Dalam melakukan sebuah peneletian diperlukan adanya sebuah pendekatan, teori, mapun
konsep yang akan menjadi landasan bagi peneliti untuk membantu menerapkan
sistematika penelitian yang diteliti. Pendekatan adalah sudut pandang yang digunakan
dalam meninjau serta mengupas suatu permasalahan. Sudut pandang ini juga dapat
diartikan sebagai cara dan pola yang digunakan dalam menganalisis permasalahan dan
titik awal yang dipilih oleh peneliti dalam meninjau permasalahan.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan pendekatan realis, konsep
kepentingan nasional dan konsep politik luar negeri untuk membahas permasalahan yang
ingin peneliti bahas. Peneliti menggunakan pendekatan, teori dan konsep-konsep tersebut
karena semuanya dianggap dapat menjelaskan dan mempermudah peneliti dalam
menganalisis tantangan dan peluang hubungan bilateral Indonesia – Malaysia mengenai
pengamanan wilayah perbatasan darat.
2.1.1 pendekatan realist

16

Realisme adalah salah satu pendekatan yang terdapat dalam ilmu
hubungan internasional. Dalama pandangannya kaum realis menyatakan bahwa
manusia itu merupakan mahkluk yang jahat maka dari itu di perlukan power
untuk menjalankan fungsi Negara,karna power merupakan hal hal mendasar
yang mempengaruhi prilaku Negara dalam poltik internasional.kaum realis
menekan kan bahwa power merupakan aspek utama dalam hubungan
internasional.
Negara merupakan aktor utama dalam realis. Dalam menentukan
kebijakan luar negri,setiap Negara pasti memiliki kepentingan nasional yang
harus

dipenuhi

dan

di

capai.untuk

mencapai

kepentingan

nasional

tersebut,Negara harus mempunyai kekuatan yang besar untuk mempengaruhi
Negara laen dan bertindak sesuai dengan keinginan Negara tersebut.realisme
berpendapat bahwa interaksi dalam hubungan internasional umumnya bersifat
anarkis,kompetitif,sering terjadi konflik dan kerja sama yang di bangun oleh
Negara-negara hanya untuk jangka.oleh karna itu untuk mencegah terjadinya
perang,di perlukan adanya balance of power untuk menyeimbangkan kekuatan
yang paling dominan agar tidak berlaku semena mena terhadap Negara yang
lemah
Adapun asumsi dasar dari realism adalah :
1. manusia pada dasarnya bersifat egois dan senantiasa berupaya
untuk memaksimalkan kekuasaan dalam mencapai kepentinganya.

17

2. politik internasional adalah arena kompetisi untuk mencapai
kekuasaan
3. Negara di bentuk untuk mencapai kepentingan nasional dan
memperoleh kekuasaan sebesar-besarnya.
4. pembentukan balance of power merupakan upaya untuk menjaga
stabilitas politik internasional
2.1.2 Konsep Kepentingan Nasional
Dalam memutuskan suatu kebijakan,setiap Negara pasti memilki tujuan
yang ingin di capai dimana tujuan tersebut dinamakan kepentingan
nasioanal.untuk menjelasakan dan memahami prilaku Negara ,konsep
kepentingan nasional penting untuk di kaji.kepentingan nasioanl merupakan
dasar untuk menjelaskan prilaku suatu Negara, karena kepentingan nasioanl
dapat di katankan sebagai tujuan utuama dan factor yang menentukan dalam
merumuskan kebijakan luar negrinya oleh para pembuat keputusan dari suatu
Negara.
Konsep kepentingan nasioanal di cetuskan pertama kali oleh Hans J.
Morganthau sebagai penganut dari realisme. Konsep in terkenal dalam kajian
ilmu hubungan internasioal pada masa perang dingin yang di populerkan oleh
amerika.saat itu, amerika selalu emndasarkan politik luar negrinya atas nama
kepentinagan nasional.

18

Penganut

realisme

menyamakan

kepentingan

nasional

sebgai

kepentingan nasional sebagai upaya Negara untuk mengejar power,dimana
power adalah segala sesuatu yang dapat mengembangkan dan memelihara
control suatu Negara terhadap Negara lain, yang semua itu dapat dilakukan
dengan cara memaksa atau kerjasama. Maka dari itu, power tidak dapat
dipisahkan dari kepentingan nasional suatu Negara untuk dapat bertahan dalam
konstelasi politik internasional.
Dalam kajian hubungan internasional, tindakan suatu Negara kepada
Negara lain, dipengaruhi oleh factor-faktor yang berlandaskan pada
kepentingan nasional. Donald E Nuchterlin menjelaskan bahwa kepentingan
nasional umumnya dipengaruhi oleh 4 faktor, yakni faktor ideologi, faktor
pertahanan, faktor ekonomi, dan faktor tata regional atau tata internasional.
2.1.3 Konsep Politik Luar Negeri
Politik luar negeri merupakan salah satu kajian utama dalam hubungan
internasional. Politik luar negeri dikenal juga sebagai pola perilaku berupa
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah suatu Negara dalam hubungannya
dengan Negara lain Yang berisi kepentingan-kepentingan yang ingin di raih
oleh Negara tersebut. Secara umum, politik luar negeri diartikan sebagai
perangkat formula dari nilai, sikap, arah serta sasaran untuk mempertahankan,
mengamnankan dan memajukan kepentingan nasional di kancah internasional.
Terdapat cara untuk memahami konsep politik luar negri,yakni dengan
cara memisahkanya ke dalam 2 komponen policy adalah seperangkat keputusan
19

yang berpedoman yang bertindak,atau seperangkat aksi yang bertujuan untuk
mencapai sasaran yang telah di tetapkan sebelumnya. policy itu berakar pada
konsep “plihan/coice” yang artinya memlih tindakan atau membuat keputusankeputusan untuk mencapi suatu tujan.
Sedangka kata foreign mengacu pada kedaulatan dan konsep “wilayah”
yang akan membantu upaya dalam memahami konsep luar negri kedaulatan
brarti kekuasaan atas wilayah yang di milik suatu Negara.jadi,politik luar negri
dapay di artitakan sebgai seperangkat pedoman untuk

20