PEMBUATAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)

PEMBUATANSILABUS DAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
r,., - ......, .*!.,---....
..
. .: '
<

*.

. .

.

.. . .'

-:
..,
,

.


.

.

I

1

~- . . ., .

... .

i
,

.i..

:--!3--4&?oog
---------- -


.

,

- ..

r

. . , _._..
'

%*-.

-"-

..r

. -

"


-:

-.--

;

m-.--rr..

L

'

_

-

fl

,


:

..,
I

------;

I

kl

vk-/;&-cpT
'. .:__
..

a

-- --


-

--.---

P I

i

Disampaikan pada Seminar dan Workshop
Pembuatan Silabus dan SAP
Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
FKIP Universitas Bung Hatta, 13 April 2006

Oleh :

Dr. Maizuar, M.Pd
Staf Pengajar sogram Pasca Sarjana
Universitas Negeri Padang

PANITIA SEMINAR DAN WORKSHOP

PEMBUATAN SILABUS DAN SAP
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FKIP - UNIVERSITAS BUNG HATTA
-_ - ___-I .' (
.- nrl

7

b

I

Vl"

'. '

-

-r-rhrs


--

f
E
i

OPTlMALlSASl PEMBELAJARAN MELALUI
PEMBUATAN SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN*
Oleh : Maizuar"

A. PENDAHULUAN
Tugas dan fungsi utarna dosen adalah "mengajar" disamping tugas
meneliti, rnelakukan pengabdian kepada masyarakat, dan tugas rnanagemen
pembelajaran lainnya. Karena rnengajar adalah tugas utarna, maka
sewajamyalah dosen harus menguasai prinsipprinsip mengajar, agar dapat
berimprovisasi dalam mengajar. Selain prinsip mengajar setiap dosen juga
harus rnenguasai prinsipprinsip belajar,

bagaimana proses belajar


berlangsung pada diri seseorang, dan hngaimana peri!aku be!aj!;laritu terjadi,
serta faktor-faktor apa yang mempengaruhi proses belajar,
lstilah rnengajar pada awal tahun sembilan puluhan diganti dengan
istilah "pembelajaran", yang sebelumnya dipakai istilah

"proses belajar

mengajar" lstilah pembelajaran muncul karena asumsi bahwa di lingkungan
pendidikan juga tersedia sumber-sumber belajar yang dapat diakses
rnahasiswa. Dari asumsi ini maka h12as r l m n Inhlh rfifdwskan pada
bagairnana mengusahakan tejadinya proses belajar pada diri rnahasiswa
dengan rnenggunakan surnber belajar yang tersedia.Dengan dernIkIa.r?
menjadi kewajiban dosen untuk berusaha secara maksimal membelajarkan
rnahasiswa agar tujuan/kompetensi pendidikan tercapai.
Selanjutnya irnplernentasi tugas yang dilakukan dosen dalarn rnengajar,
secara umum dapat dikelompokkan pada tiga tahapan, yaitu: 1) Tahap
perencanaan, 2) Tahap pelaksanaan, 3) Tahap evaluasi. Perencanaan
perkulihan adalah penyusunan materi kuliah untuk satu semester dan untuk
setiap pertemuan berdasarkan kurikulum yang mengadopsi


kebutuhan

pemakai dan penentuan tujuankompetensi yang akan dicapai, sarana
pendukung, metoda mengajar, sistem evaluasi, dan lain-lain.
Hasil dari perencanaan pembelajaran adalah dokumen berupa Silabus,
Satuan Acara Pembelajaran, ModulIBahan ajar, Evaluasi, Media,
Disampaikan pada Seminar dan Workshop Pembuatan Silabus dan SAP, jurusan
Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia FKlP Universitas Bung Hatta, tanggal 13 April
2006 di Padang
** Dosen Program Pasca Sarjana UNP Padang

HandoutlLabsheetlJobsheet, Kontrak Perkuliahan, dan lain-lain. Pada tahap

pelaksanaan pembelajaran semua dokumen tersebut dipakai sebagai acuan
atau

pedoman

dosen


ketika

mengajar.

Walaupun

sesungguhnya

pelaksanaan pembelajaran dapat saja menyimpang dari apa-apa yang telah
digariskan pada dokumen perencanaan, karena mengajar bukanlah
pekerjaan yang bersifat mekanistis yang sudah pasti langkah-langkahnya
secara baku, tetapi mengajar itu merupakan suatu seni. Yang dapat
melakukan pembelajaran sesuai dengan tuntutan kebutuhan waktu itu (di
kelas ).
B. EMPAT MACAM STRUKTUR PERILAKU

Rancangan topik silabus dikembangkan berdasarkan pada rumusan
perilaku yang diharapkan dapat ditampilkan mahasiswa setelah mengikuti
perkuliahan. Susunan perilaku/kemampuan tersebut perlu diuraikan dari
perilaku umum sampai menjadi perilaku khusus. Terdapat empat susunan

perilaku yang dapat dipedomani dosen yaitu:

hierarki, prosedural,

pengelompokan dan kombinasi, seperti berikut :
1. Struktur Hirarki, adalah kedudukan dua perilaku yang menujukkan bahwa

salah satu perilaku hanya dapat dilakukan bila telah dikuasai perilaku
yang lain. Misal perilaku B hanya dapat dipelajari bila seseorang telah
dapat melakukan perilaku A, artinya kedudukan perilaku A dan B disebut
hirarkikal.
Contoh : Kedudukan perilaku Menerapkan Statistika Lanjutan seperti
Regresi Ganda, Korelasi Parsial, tidak mungkin dipelajri mahasiswa bila ia
belum rnampu Menerapkan Statistik Dasarseperti Mean, Mode, SD

Regresi Sederhana
= Regresi ganda
= Korelasi Parsial dl1

Menerapkan Statistik Dasar.
= Mean

-

Mode
Standar Deviasi, dl1

Struktur Prosedural, adalah kedudukan beberapa perilaku yang
menujukkan satu seri urutan penampilan perilaku, tetapi tidak ada yang
menjadi perilaku prasyarat untuk yang lain. Walaupun kedua perilaku
khusus itu hams dilakukan berurutan untuk dapat rnelakukan suatu
perilaku umurn, tetapi setiap perilaku itu dapat dipelajari secara terpisah.
Contoh : ketika melakukan perilaku umum cara rnenggunakan OHP,
terdapat sedikitnya tiga perilaku khusus yang terstruktur secara
prosedural.
Menempatkan
transparansi di atas OHP

Menyalakan OHP

Mengatur fokus

3. Struktur Pengelompokan, adalah bentuk dimana perilaku-perilaku khusus

yang tidak rnernpunyai ketergantungan antara satu dan yang lain,
walaupun semuanya berhubungan. Garis penghubung antara perilaku
khusus yang satu dan yang lain tidak diperlukan. Contoh: perilaku dalam
materi dasar Mekanika Teknik berikut ini:

I
I

ifa at-sifat gaya

Keseimbangan gaya

I

I
Komposisi gaya

4. Struktur kombinasi, adalah suatu perilaku umurn bila diuraikan menjadi

perilaku khusus sebahagian tersebar terstruktur secara kornbinasi antara
struktur hirarki, prosedural, dan pengelmpokan. Sebahagian dari perilaku
khusus yang terdapat di dalamruang lingkup perilaku urnum itu
rnempersyaratkan perilaku khusus yang lain. Setebihnya rnerupakan
urutan penampilan perilaku khusus dan urnum.

Menghitung Korelasi
dengan berbagai rumus

Menghitung Korelasi dengan

Menghitung Korelasi dengan Rumus skor mentah

r

=

"CH- Ex)Ey)

JC~X~-&X~}~CX~-&X~
Menghitung jumlah setiap deret
angka

Menghitung
Deviasi Standar

Menghitung jumlah perkalian
deret angka

Menghitung Deviasi

1
Menghitung skor
Rata-rata

setiap deret angka

C. PEMBELAJARAN EFEKTIF

Langkah-langkah menuju pembelajaranyang efektif, yaitu:
1. Menentukan tujuan (kompetensi) mata kuliah yang jelas.

Tujuan mata kuliah disebut juga dengan kompetensi perkuliahan,
maksudnya merumuskan kemampuan atau kompetensi apa saja yang
harus dikuasai oleh

mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan.

Kompetensi perlu dijabarkan menjadi sub kompetensi, yaitu perilaku dari
masing-masing topiklpokok bahasan atau konsep yang tercakup dalam
mata kuliah.
Kemampuan dalam rumusan sub kompetensi meliputi kawasan

cognitive

(pengetahuan),

affective

(emosi,

sikap),

psychomotor

(keterampilan), yang ditampilkan mahasiswa setelah mengikuti suatu
topikfpokok bahasan mata kuliah. Sub kompetensi tersebut harus spesifik
dan dapat diukur, serta merefleksikan perilaku yang mampu diperankan
mahasiswa.

Merumuskan kompetensi dan sub-sub kompetensi sangat perlu bagi
dosen dan mahasiswa. Bagi dosen memmuskan kompetensi tersebut
berguna untuk memilih materi ajar, menetapkan strategi pembelajaran,
dan menyusun evaluasi, sedangkan bagi mahasiswa sangat berguna
untuk menunjukkan kemampuan atau kornpetensi apa saja yang harus
dikembangkan selama proses pembelajaran dan juga dapat ditunjukkan
pada saat evaluasi.
2. Memilih dan menentukan buku ajar

Buku-buku ajar yang dipilih adalah yang memuat pokok-pokok
bahasan atau konsep-konsep yang tercantum dalam silabus mata kuliah
atau sub-sub kompetensi.
Dosen dan mahasiswa hams mengacu pada buku ajar yang sama.
Buku ajar yang dipakai mencerrninkan nilai-nilai ilmiah dari disiplin ilmu
yang bersangkutan. Buku ajar yang bagus isinya tersusun dan
diorganisasikan secara sistematis dan runtut sehingga membantu
mahasiswa mengembangkan daya intelektualnya dan memungkinkan
mahasiswa mendalami sendiri ilmu yang bersangkutan.
3. Mengorganisasikan acara pertemuan hari pertarna

Pada pertemuan pertarna kompetensi dan sub-sub kompetensi
hams dijelaskan, dan dokumen Silabus, SAP, Kontrak perkuliahan, dan
lain-lain harus dibagikan ke mahasiswa.
Hari peitama kuliah mempakan kesempatan untuk sating mengenal
antar mahasiswa dan dosen, membina keakraban dan ketulusan, yang
berarti menghilangkan hambatan-hambatan psikobgis untuk bisa belajar
efektif.
4. Meningkatkan kualitas perkuliahan

Syarat mutlak adalah bahwa pengajarfdosen haws menguasai ilmu
pengetahuan danlatau teknologi yang diajarkan. Syarat lainnya adalah
harus membuat persiapan mengajar yang sistematis, yang tidak hanya
menyangkut materi yang akan diajarkan, tetapi juga termasuk cara
penyajian materi, pengalaman belajar yang akan diberikan, buku-buku

yang digunakan sebagai acuan, menyiapkan alat bantu pembelajaran,
rencana evaluasi proses dan hasil pernbelajaran, dan lain-lain dalam
bentuk dokumen yang sistematis dan sistemik.

D. PENYUSUNAN SILABUS
Silabus disusun berdasarkan pada rancangan struktur perilaku mata
kuliah yang bersangkutan, seperti diuraikan di atas.
Silabus sangat bermanfaat sebagai pedoman bagi rlncey! da!=lm
meiaksanakan

pembelajarannya.

Silabus

memberi

petunjuk

secara

keseluruhan mengenai tujuanlkompetensi dan ruang lingkup materi yang
akan diajarkan, evaluasi yang akan dilakukan dan lain-lain, sehingga ketika
mengajar di &pan ruang kuliah pengajar tidak khawatir akan keluar dari
tujuan pembelajaran (contoh pada lampiran 1).

E. PENYUSUNAN PROGRAM SATUAN PERKULIAHAN (SAP)
1. Pengertian

Program Satuan Pembelajaranlperkuliahan (PSP) rnerupakan suatu
kesatuan program pengajaran rinci, yg dikembangkan untuk mencapai
suatu kernampuan dasar. Pelaksanaan pembelajaran dari suatu PSP
dapat lebih dari satu tatap muka.
2. Fungsi

Program Satuan Pembelajaran dapat digunakan sebagai aclran dalam
rnenyusun rencana pembelajaran, sehingga dpt berfungsi sebagai acuan
bagi gum untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran agar lebih terarah
dan berjalan efisien dan efektif.

3. Kriteria
Program Satuan Pembelajaran yg baik hrs rnemenuhi kriieria :

a- Kernampuan dasar dan materi mengacu pada silabus.
b. Proses pembelajaran memberikan p
e
g belajar yang
bermakna bagi siswa.
c. Terdapat keselarasan antara kemampuan dasar, materi, dan alat
penilaian.
d. Dapat dilaksanakan.
e. Mudah dimengerti/dipahami

4. Komponen Program Satuan Pembelajaran

Komponen program satuan pembelajaran meliputi standar kompetensi,
kemampuan dasar, materi pembelajaran, media pembelajaran, strategi
pembelajaran, penilaian, dan tindak lanjut serta sumber bahan.
Unsur-unsur yang perlu diperhatikan dlm penyusunan rencana pembelajaran
1. Berdasarkan kompetensi dan kemampuan dasar yang h a m dikuasai

siswa, serta materi dan sub materi pembelajaran, pengalaman belajar,
yang telah dikembangkan dalam silabus
2. Digunakan berbagai pendekatan yang sesuai dangan materi yang

memberikan kecakapan hidup (Life skills) sesuai dengan perrnasalahan
dan lingkungan sehari-hari (pendekatan konstekstual)
3. Digunakan metode dan media yang sesuai, yang mendekatkan siswa

dengan pengalaman langsung
4. Penilaian dengan sistem pengujian menyeluruh dan berkelanjutan

didasarkan pada sistem pengujian yang dikembangkan selaras dengan
pengembangan silabus
Komponen satuan pembelajaran meliputi (lampiran 2) :
1. ldentitas mata pelajaran

2. Standar kompetensi dan kemampuan dasar
3. Materi pembelajaran

4. Strategi Belajar mengajar (SBM)

5. Media pembelajaran
6. Penilaian dan tidak lanjut

7. Sumber bacaan

Prosedur penyusunan satuan pembelajaran sebagai berikut:
1. ldentiis mata pelajaran.

Tuliskan nama mata pelajaran, kelas, semester dan alokasi waktu (jam
pertemuan)
2. Standar kompetensi dan kemampuan dasar.

Tuliskan standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai.
Diambil dari silabus.

3. Materi pembelajaran.

Cantumkan materi pembelajaran dan lengkapi dengan uraiannya yang
telah dikembangkan dalam silabus.
4. Strategi Belajar Mengajar.
J

Susun kegiatan pembelajaran secara konkrit yang harus dilakukan
guru dan siswa dalam berinteraksi dengan materi pembelajaran dan
sumber belajar untuk mencapai kemampuan dasar.

4 Pilih pendekatan dan metode yang tepat.
J

Cantumkan struktur pengajaran yang meliputi :
a.

Pendahuluan
1). Apersepsi dan revisi
2).

b.

Bahan motivasi

Pengembangan
1).

Bagaimana urutannya ?

2).

Pendekatan apa yang cocok ?

3). Pertanyaan kunci apa yg hams disiapkan ?
4).

Bagaimana lembar kerja siswa (jika menggunkana LKS),
apa alat peraganya?

c.

5).

Bagaimana soal-soalnya dirancang untuk melatih skill ?

6).

Bagaimana cara menilai keberhasilannya ?

Penerapan
1). Bagaimana soal-soal latihan utk memantapkan pemahaman
konseplprinsip ?
2).

Bagaimana penerapan pengetahuan tersebut dalam mata
pelajaran lain atau dalam kehidupan sehari-hari ?

d.

Penutup
1). Bagaimana rangkuman pelajaran ini ?

2).

Soal-soal atau tugas apa untuk pekerjaan rumah ?

5. Media pembelajaran.

Tuliskan media yang digunakan dlm kegiatan pembe- lajaran untuk
meningkatkan pemahamanl pemaknaan dr
kelancaran proses pembelajaran.

suatu

konsep serta

6. Penilaian dan tindak lanjut.

Tuliskan instrumen dan prosedur yang digunakan utk menilai pencapaian
belajar siswa berdasarkan sistem pengujian yg tlh dikembangkan selaras
dg pengem- bangan silabus (gunakan dokumen sistem pengujian).
7. Sumber bacaan.

Cantumkan sumber bacaan yang digunakan dalam pembelajaran sesuai
dengan kemampuan dasar yang telah ditentukan dalam silabus.

.

A. Informasi Umum :
1. Fakultas
2. Jurusan
3. Program Studi
4. Nama Mata Kuliah
5. Kode Mata Kuliah
6. Bobot
7. Dosen

: Fakultas Teknik Universitas Negeri Padang
: Teknik Sipil
: D-3 Teknik Sipil
: TATA TULIS LAPORAN.
: Sip 045
: 2 sks
: Dr. Maizuar, M.Pd

Dr. Ungsi A.O.M, M,Ed
Memberikan pengetahuan dan keterampilan menyusun dan menulis laporan
ilmiah dan non ilmiah dengan baik secara umum d m tata penulisan laporan
kegiatan telcnik Sipil secara khusus

C. Kompefensi :
Mahasiswa mampu menulis laporan ilmiah, non ilmiah dan tidak ilmiah dengan tata
aturan dan bahasa Indonesia yang baku dan benar
D. Prasyarat : telah lulus mata kuliah Bahasa Indonesia

E. Evaluasi :
a. Aktivitas kelas dan tugas kecil
b. Ujian Mid Semester
c. Ujian Semester

bobot
bobot
bobot

= 30 %
= 30% %
= 40 %

F. Referensi
1.
2.
3.
4.
5.

6.
7.
8.

Komposisi ( Gorys Keraf, 1993 )
Pembinaan Kernampuan Menulis Bahasa Indonesia ( Sabarti Akhadiah dkk, 1991)
Penulisan Karangan Ilrniah ( Mukayat D. Brotowidjoyo, 2002 )
Penulisan Karangan Ilmiah dengan Bahasa Indonesia yang baik dan Benar.
( E Zainal Arifin, 1991 )
Petunjuk Penulisan Karangan Ilmiah. ( Dendy Sugono, 1998 )
Tuntunan Penysunan Karya Ilmiah. (Nana Sudjana, 2003
Menyusun Laporau Penelhian. ( Vimal. Shah, 1995 )
Buku Pintar Panduan Penulisan Skripsi, Tesis, Disertasi. ( Didi Atmadilaga, 2004)