SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN STKIP KUSUMA NEGARA

  

KULIAH

PENYEGARAN

BIMBINGAN & PPD

  

DOSEN

DRA. EVAYENNY, MPD

PURWANI PUJI UTAMI, MPD

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

  

STKIP KUSUMA NEGARA

Mata Kuliah : Bimbingan dan Perkembangan Peserta Didik Kode : SKS : 2 SKS Program Studi : PKN Dosen : Purwani Puji Utami, M.Pd    

A. Deskripsi Mata Kuliah dan Hasil yang diharapkan (learning outcome)

  Mata kuliah perkembangan peserta didik mendeskripsikan tentang konsep dan karakteristik peserta didik dalam masa pertumbuhan dan perkembangannya serta hubungannya dengan pembelajaran . Dan mendeskripsikan tentang konsep bimbingan konseling, tujuan, fungsi, prinsip, azas dan pendekatan yang tepat dalam memberikan pelayanan bimbingan konseling untuk mengaktualisasikan potensi dan kreativitas peserta didik.

  Melalui proses perkuliahan diharapkan mahasiswa mempunyai pemahaman secara komprehensip tentang peserta didik, karakteristik peserta didik, konsep pertumbuhan dan perkembangan beserta implikasinya, konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan serta mengkaji. tentang konsep bimbingan dan konseling, konsep dan proses penyesuaian diri, permasalahan dan upaya penanganan penyesuaian diri peserta didik usia sekolah menengah .

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

  

STKIP KUSUMA NEGARA

   Sesuai dengan deskripsi mata kuliah yang diberikan secara umum bertujuan untuk memberikan pemahaman secara komprehensip tentang konsep peserta didik, karakteristik peserta didik, konsep pertumbuhan dan perkembangan beserta implikasinya, konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan serta memberikan pemahaman tentang. konsep bimbingan dan konseling, konsep dan proses penyesuaian diri, permasalahan dan upaya penanganan penyesuaian diri peserta didik usia sekolah menengah. Secara khusus tujuan perkuliahan mahasiswa dapat: 1. Mendeskripsikan konsep dan karakteristik umum peserta didik. 2. Mendeskripsikan konsep pertumbuhan dan perkembangan.

B. Tujuan Perkuliahan

  3. Mendeskripsikan konsep kebutuhan dan implikasinya terhadap penyelenggaraan pendidikan. 4. Mendeskripsikan konsep Bimbingan dan konseling

  5. Mendeskripsikan Konsep dan proses penyesuaian diri peserta didik. Usia sekolah menengah 6. Mendeskripsikan permasalahan dan upaya penanganan penyesuaian diri peserta didik usia sekolah menengah.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

  

STKIP KUSUMA NEGARA

  D. Tehnik/ Metode Pembelajaran

  Perkuliahan perkembangan peserta didik menggunakan strategi

  Student Active Learning yang diwujudkan dalam berbagai

  bentuk kegiatan antara lain mahasiswa. Penilaian menganalisis topik-topik perkuliahan, menyusunnya dalam bentuk makalah. Kegiatan ini dilakukan secara kelompok yang selanjutnya akan digunakan sebagai bahan untuk diskusi.

  Dalam perkuliahan Dosen berperan sebagai fasilitator. Oleh sebab itu metode perkuliahan mencakup: Pemberian tugas Presentasi Diskusi Tanya jawab

  E. MEDIA PEMBELAJARAN Lap Top LCD Handbook / Modul / Bahan Tayang Berbagai sumber belajar lain yang mendukung.

  lain.

  Penilaian meliputi tes dan non test. Kedua jenis test ini untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa diharapkan dapat memiiiki pengetahuan baru dari setiap pokok bahasan mata kuliah dan mempunyai kemampuan menerapkannya dalam kehidupan nyata yang dilandasi nilai - nilai atau norma yang bersifat universal yang tidak merugikan dirinya dan orang Non test digunakan untuk mengukur ketrampilan (aspek psikomotorik), dilakukan melalui pemberian tugas secara terstruktur dan mandiri melalui presentasi hasil kerja individu ataupun kelompok serta kehadiran dan kedisipiinan (aspek afektif) dilakukan melalui pengamatan selama proses perkuliahan atau diluar perkuliahan. Test digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa terhadap materi perkuliah (aspek kognitif). Test dilakukan melalui Pre test untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan dan Post test, untuk melihat ketercapaian kompetensi terhadap materi yang telah diajarkan, dilakukan melalui UTS dan UAS.

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

  

STKIP KUSUMA NEGARA

F. Penilaian

  Penilaian meliputi tes dan non test. Kedua jenis test ini untuk mengukur tingkat ketercapaian kompetensi mahasiswa setelah mengikuti proses perkuliahan. Mahasiswa diharapkan dapat memiiiki pengetahuan baru dari setiap pokok bahasan mata kuliah dan mempunyai kemampuan menerapkannya dalam kehidupan nyata yang dilandasi nilai - nilai atau norma yang bersifat universal yang tidak merugikan dirinya dan orang lain. Test digunakan untuk mengukur kemampuan mahasiswa terhadap materi perkuliah (aspek kognitif). Test dilakukan melalui Pre test untuk melihat kemampuan awal siswa terhadap materi yang akan diajarkan dan Post test, untuk melihat ketercapaian kompetensi terhadap materi yang telah diajarkan, dilakukan melalui UTS dan UAS.

  Non test digunakan untuk mengukur ketrampilan (aspek

  psikomotorik), dilakukan melalui pemberian tugas secara

  terstruktur dan mandiri melalui presentasi hasil kerja individu ataupun kelompok serta kehadiran dan kedisipiinan (aspek

  afektif) dilakukan melalui pengamatan selama proses

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

F. Penilaian 1. Komponen Penilaian.

   Aspek kognitif : Pre-Post test, UTS, UAS

   Aspek Psikomotorik : Tugas terstruktur mandiri, presentasi.  Aspek Afektif : Pengamatan dosen, kehadiran.

  2. Prosentasi Penilain

  UTS : 20 % 

  UAS : 20 % 

  Tugas mandiri presentasi: 30% 

  Tugas kelompok :10% 

  Kehadiran : 20 %

  3. Konversi nilai kuantitaif ke kualitatif atau sebaliknya.

   80 – 100= A

   68 – 79 = B

   56 – 67 = C

   45 – 55 = D

   0 – 44 = E

SILABUS DAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN

  

STKIP KUSUMA NEGARA

G. Daftar Pustaka

  st

  Colin Rose, Malcolm J. Nicholi, Accelerated Learning For The 21 Century, Judy Piatkus, London, 1997.

  Diane E. Papalia.et.al, Human Development, McGraw Hill Companies, 2008.

  Havighurst, Robert Y, Human Development and Education, New York; Longmans Green, 1961.

  John Mcleod, Pengantar Konseling Teori dan Studi Kasus, Prenada Media Grup, Jakarta, 2006.

  John W. Santrock, Educational Psychology, McGraw Hill Company,2007 Muktar latief, dkk, Orientasi Baru Pendidikan Anak Usia dini Teori dan Aplikasi, Kencana Prenada Media Group, Jakarta, 2013.

  Mengetahui, Pembantu Ketua 1 Bidang akademik Dosen Pengampu mata kuliah

  

Standar Kompetensi

Mampu memahami konsep bimbingan dalam

membentuk kepribadian siswa secara mandiri.

  Standar Kompetensi

Mampu memahami konsep bimbingan dalam

membentuk kepribadian siswa secara mandiri.

DESKRIPSI MATERI

  INDIKATOR

  INDIKATOR Konsep bimbingan dan konseling Tujuan dan fungsi bimbingan.

  Bimbingan dalam kerangka program pendidikan disekolah

   Menyimpulkan makna bimbingan dan konseling.

   Membedakan tujuan dan fungsi bimbingan.

   Menganalisis tugas guru dalam membentuk kepribadian siswa..

  

  Menyimpulkan makna bimbingan dan konseling.

  

  Membedakan tujuan dan fungsi bimbingan.

  

  Menganalisis tugas guru dalam membentuk kepribadian siswa.. B B i i m m b b

  

KOSEP BIMBINGAN PESERTA DIDIK

B A i i

  . . n

  n g g a a n n

BIMBINGAN PESERTA DIDIK

  BK BIMBINGAN KONSELING KONSELING PESERTA DIDIK PESERTA DIDIK Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Psl. 1 : 4 UU.No.20 Tahun 2003)

  Anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu (Psl. 1 : 4 UU.No.20 Tahun 2003)

  Tujuan Bimbingan

  FUNGSI BIMBINGAN P E M A H A M A N P E N C E G A H A NP E N G E M B A N G P E M E L

  I H A R A A N KEMANDIRIA N

  Menganalisis tugas guru dalam membentuk kepribadian siswa..

  GURU SEBAGAI PEMBIMBING GURU SEBAGAI PEMBIMBING GURU SEBAGAI PENGAJAR GURU SEBAGAI PENGAJAR GURU SEBAGAI PENDIDIK GURU SEBAGAI PENDIDIK

  3 TUGAS DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN

  3 TUGAS DALAM MELAKSANAKAN PENDIDIKAN

PENGERTIAN PENDIDIK

  Pendidik (BAB I PSL 1 AYAT 6 UU. No.

  20 THN 2003)

  

Standar Kompetensi

Mampu menganalisis karakteristik peserta didik dari faktor

fisik dan non fisik.

  Standar Kompetensi Mampu menganalisis karakteristik peserta didik dari faktor fisik dan non fisik.

  DESKRIPSI MATERI DESKRIPSI MATERI

  INDIKATOR

  INDIKATOR

   Faktor fsik yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar. Konsep intelegensi Intelegensi dan fungsi otak. Teori multi kecerdasan Komponen emosi dan faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi. Kecerdasan emosional dan dimensinya. Konsep bakat dan dimensinya. Upaya pengembangan bakat secara optimal. Faktor komunikasi  

  Faktor fsik yang dapat mempengaruhi aktivitas belajar. Konsep intelegensi Intelegensi dan fungsi otak. Teori multi kecerdasan Komponen emosi dan faktor yang mempengaruhi perkembangan emosi. Kecerdasan emosional dan dimensinya. Konsep bakat dan dimensinya. Upaya pengembangan bakat secara optimal. Faktor komunikasi  

  Menghubungkan keadaann jasmani dan kesehatan terhadap hasil belajar. Menjelaskan konsep intelegensi. Menganalisis fungsi otak dan kaitannya dalam proses pembelajaran. Menganalisis aspek kecerdasan majemuk. Menyimpulkan konsep kecerdasan emosional. Membedakan dimensi kecerdasan emosional. Menjelaskan konsep bakat. Membedakan dimensi bakat. Menjelaskan upaya pengembangan bakat secara optimal. Faktor yang perlu dipertimbangkan dlm berkomunikasi dikelas .

  Menghubungkan keadaann jasmani dan kesehatan terhadap hasil belajar. Menjelaskan konsep intelegensi. Menganalisis fungsi otak dan kaitannya dalam proses pembelajaran. Menganalisis aspek kecerdasan majemuk. Menyimpulkan konsep kecerdasan emosional. Membedakan dimensi kecerdasan emosional. Menjelaskan konsep bakat. Membedakan dimensi bakat. Menjelaskan upaya pengembangan bakat secara optimal. Faktor yang perlu dipertimbangkan dlm berkomunikasi dikelas .

  Karakteristik Peserta Didik Faktor

  Faktor

  Faktor

  Faktor Faktor

  Faktor

  Faktor

  Faktor

  Faktor

  Faktor

  Faktor

  Faktor

  

Manusia dewasa yang

berkarakter

  4. m an

  3. us ia

  2.

  1.

  

Nilai Karakter

Olah Raga Olah Pikir Olah hati Olah Rasa dan

Karsa Bersih dan sehat, sportif, tangguh, andal, berdaya tahan, bersahabat, kooperatif, determinatif. Kompetitif, ceria, gigih, dsb.

  Cerdas, kritis, kreatif, inovatif, ingin tahu, produktif, berorientasi ipteks, reflektif, dsb.

  Beriman dan bertakwa, jujur, amanah, adail, tanggung jawab, berempati, berani mengambil resiko, pantang menyerah, rela berkonban, berjiwa patriotik, dsb.

  KemanusiaaN, saling menghargai, gotong royong, kebersamaan, ramah, hormat, toleran, nasionalis, peduli, kosmopolit, cinta tanah air, kepentingan umum, dsb.

  Karakter yang diharapkan

  Olah Olah

  Olah OLAH RASA DAN KARSA

  NILAI LUHUR DAN PRILAKU BER KARAKTER

  

Faktor fsik

aspek

  Kesehatan

  aspek

  Kesehatan Cacat Keadaan

  Cacat Keadaan

  Faktor Intelegensi

  Intelegensi

APA ITU

   INTELEGENSI? DEFENISI KONSEP DEFENISI KONSEP

  Inteligensi

  Inteligensi

  DEFENISI OPERASIONA L

  DEFENISI OPERASIONA L

  Inteligensi Inteligensi

  Teori Multi Kecerdasan Prof. Howard Gardner.

  G

  ahli riset dari Harvard University Amerika

  a

  mengembangkan model kecerdasan "multiple intelligence“

  r d n e r:

  Pokok-pokok pikiran  yang dikemukakan Garnerd : 1.

  2.

  4.

  3. SUMBER :DINAR SALMAWATI

  

Faktor bakat khusus

  Bakat merupakan kemampuan/ kebiasaan alam, sebagai suatu pola yang terus menerus dan berulang dari pikiran,perasaan, prilaku seseorang yang dapat diterapkan secara produktif.

  Kemampuan tersebut berupa pengetahuan dan keterampilan.

  Pengetahuan dlam hal ini adalah pengetahuan dasar yg harus dimiliki seseorang untuk menguasai satu bidang tertentu/ factual knowledge dan pengetahuan yang tumbuh dan berkembang dari pengalaman/ keterampilan/ experiential knowledge.

  

Pengertian Bakat Khusus

Bingham,

  

Bakat adalah karakteristik kemampuan seseorang

untuk memperoleh pengetahuan dan keterampilan

tertentu melalui latihan, yang menitik beratkan pada

kondisi atau seperangkat sifat-sifat yang dianggap

sebagai kemampuan individu untuk menerima

latihan/respon.

   Conny Semiawan,

Bakat adalah kemampuan untuk memperoleh pengetahuan/

ketrampilan yang relatif bisa bersifat umum. Seperti bakat

intelektual umum/khusus/bakat akademis khusus. Bakat

khusus dinamakan talenta.

JENIS-JENIS BAKAT KHUSUS

  Bakat akademik khusus Bakat kreatif – produktif

  Bakat seni

  Faktor komunikasi

  Teori dasar komunikasi menyatakan bahwa keberhasilan dalam berkomunikasi

tergantung dari berbagai unsur, antara

lain , komunikator, pesan yang disampaikan dan cara menyampaikan pesan.

   Kemampuan siswa untuk berkomunikasi, sangat menentukan keberhasilan belajarnya.

   Hubungan guru dan siswa.

  Pengertian komunikasi

  Peran Guru dan Siswa sebagai komunikator / komunikan GURU

  SISWA KOMUNIKATOR / KOMUNIKAN

  Standar Kompetensi

Mampu memahami pertumbuhan dan perkembangan peserta

didik usia sekolah

  DESKRIPSI MATERI

  INDIKATOR

  INDIKATOR

  

  Konsep pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dasar biologis Perkembangan kognitif.

  Hukum dasar perkembangan. Perbedaan individual  

  Konsep pertumbuhan dan perkembangan. Perkembangan dasar biologis Perkembangan kognitif.

  Hukum dasar perkembangan. Perbedaan individual  

  Membedakan substansi dari pertumbuhan dan perkembangan.. Mengidentifkasikan perkembangan biologis. Mengidentifkasi perkembangan kognitif. Menjelaskan hukum dasar perkembangan. Memberi contoh perbedaan individual.

  Membedakan substansi dari pertumbuhan dan perkembangan.. Mengidentifkasikan perkembangan biologis. Mengidentifkasi perkembangan kognitif. Menjelaskan hukum dasar perkembangan. Memberi contoh perbedaan individual.

PENGERTIAN PERKEMBANGAN

  Perkembangan Perkembangan

  Perkembangan Perkembangan

  Perkembangan Perkembangan

  PERKEMBANGAN DASAR BIOLOGIS (tiga faseperkembangaAristoteles )

  F F F a a a s s s e e e

  

Standar Kompetensi

Mampu merumuskan konsep kebutuhan dan implikasinya

terhadap penyelenggaraan pendidikan

  DESKRIPSI MATERI

  INDIKATOR

  INDIKATOR Konsep kebutuhan. Jenis kebutuhan dan konsekuensinya

  Implikasi kebutuhan terhadap penyelenggaraan pendidikan. Konsep kebutuhan.

  Jenis kebutuhan dan konsekuensinya Implikasi kebutuhan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  4.1. Merumuskan konsep kebutuhan

  4.2. Memberi contoh jenis kebutuhan

  4.3. Menerapkan implikasi kebutuhan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  4.1. Merumuskan konsep kebutuhan

  4.2. Memberi contoh jenis kebutuhan

  4.3. Menerapkan implikasi kebutuhan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  

a.Konsep kebutuhan

  Kebutuhan adalah suatu disposisi dalam

diri individu yang harus direspon atau

dipenuhi sesuai dengan sifat , intensitas dan jenisnya. Murry dan Maslow

  

Jenis Kebutuhan

(Abraham Maslow)

  Kebutuha n Kebutuha n

  Kebutuha n Kebutuha n

  Kebutuha n

  Standar Kompetensi Mampu memahami tugas perkembangan peserta didik usia sekolah menengah.

  

Standar Kompetensi

Mampu memahami tugas perkembangan peserta didik

usia sekolah menengah.

  DESKRIPSI MATERI DESKRIPSI MATERI

  INDIKATOR

  INDIKATOR

  Konsep tugas perkembangan Sumber tugas perkembangan Implikasi tugas perkembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.   Konsep tugas

   perkembangan Sumber tugas perkembangan Implikasi tugas perkembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.  

  5.1. Menjelaskan konsep tugas perkembangan.

  5.2. Menyebutkan sumber tugas perkembangan.

  5.3. Memahami implikasi tugas perkembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  5.1. Menjelaskan konsep tugas perkembangan.

  5.2. Menyebutkan sumber tugas perkembangan.

  5.3. Memahami implikasi tugas perkembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

  

Standar Kompetensi

Mampu memahami konsep dan proses

penysuaian diri

  INDIKATOR

DESKRIPSI MATERI

  

  Konsep penyesuaian diri Proses penyesuaian diri. faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri.

    Konsep penyesuaian diri

  Proses penyesuaian diri. faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri.  

  Menjelaskan konsep penyesuaian diri. Menjelasakan tahapan proses penyesuaian diri. Menyebutkan faktor yang mempengaruhi proses penyesuaian diri.

  Pengertian Penyesuaian Diri

Penyesuaian diri adalah proses dinamika

yang berkesinambungan yang dituju

seseorang untuk mengubah tingkah

lakunya agar muncul hubungan yang

selaras antara individu dengan

linkungannya.

  

Menurut Sunarto, penysesuaian diri dapat dideskripsikan sebagai berikut :

  Penyesuaian berarti adaptasi dapat mempertahankan eksistensinya atau bisa survive 

  

Penyesuaian diri sebagai konformitas yang berarti

menyesuikan sesuatu dengan standard atau prinsip.

   Penyesuaian diri diartikan sebagai penguasaan yaitu

memiliki kemampuan untuk membuat rencana dan

mengorganisasikan respon.

  

Penyesuaian diri diartikan sebagai penguasaan dan

kematangan emosional.

  Sebagai suatu proses penyesuaian diri menempuh beberapa tahapan, yaitu :

  • Adanya dorongan dari dalam diri individu untuk memenuhi kebutuhan serta untuk memiliki makna dalam kehidupan, dan adanya peluang serta tuntutan dari lingkungan.

  Individu mempelajari keadaan dirinya yang berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan dan dorongan-dorongan yang muncul.

Terjadi insight / pemahaman terhadap diri sendiri dan lingkungan.

Individu secara dinamis melakukan upaya mengintegrasikan antara dorongan, persepsi dan kemampuan dirinya dalam memenuhi kebutuhan. Memunculkan tindakan / prilaku sebagai interaksi yang dapat berupa tindakan positif / negative atau keduanya.

  

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Proses Penyesuaian Diri

A. Faktor Internal :

  1. Motif Sosial

  2. Konsep Diri

  3. Persepsi

  4. Sikap Remaja

  5. Intelegensi dan Minat

  6. Kepribadian

  Faktor Eksternal :

  

1. Keluarga dan Pola Asuh

  2. Kondisi Sekolah

  3. Kelompok Sebaya

  4. Prasangka Sosial

  5. Hukum dan Norma

  Karakteristik Penyesuaian Diri Yang Positif 1)

Kemampuan menerima dan memahami diri sebagaimana

2) mestinya.

  Tidak menunjukan adanya ketegangan psikologis, ketegangan 3) emosional dan frustasi diri. 4) Kemampuan bertindak sesuai dengan potensi yang dimilikinya.

  Mempunyai kemampuan dalam belajar, menghargai 5) pengalaman, bersikap realistik dan objektif. Mempunyai rasa rohmat terhadap sesame dan mempunyai 6) sikap tenggang rasa. Bersikap terbuka dan mampu menerima kritik sebagai 7) feedback. Bertindak sesuai norma yang berlaku.

  Karekteristik Penyesuian Diri Yang Negatif : 1) Reaksi yang bertahan / defencereaction, individu selalu berusaha menunjukan bahwa dirinya tidak mengalami kegagalan, dapat bersifat : b. Represi a. Rasionalistis c. d. Memutar balikan fakta Proyektil

  2) Reaksi menyerang / aggressive reaction, individu yang tidak

mengakui kegagalannya menutupi dengan tingkah laku yang

menyerang, seperti membenarkan diri, berkuasa dalamsegala

situasi, senang mengganggu orang lain,menenunjukan sikap

permusuhan, bersikap balas dendam .

  

3) Reaksi melarikan diri / escape reaction, individu akan melarikan

diri dari situasi yang menimbulkan kegagalannya dengan tingkah

laku seperti berfantasi, banyak tidur, minum-minuman keras,

narkotik dan regresi atau kembali kepada tingkah laku anak-anak.

   

UPAYA PENANGANAN MASALAH PENYESUAIAN DIRI

  REMAJA dapat ditempuh melalui tindakan-tindakan sebagai   berikut :

1. Tindakan preventif( pencegahan)

  a. Upaya mengenal ciri umum dan ciri khusus perkembangan remaja

  b. Mengetahui dan memahami jenis kesulitan yang dialami remaja

  

c. Upaya pembinaan yang mencakup : menguatkan sikap mental remaja ,memberikan

pembinaan mental melalui pendidikan , agama, budi pekerti, dan etika

d. Menyediakan sarana tempat remaja mengaktualisasikan bakat dan potensinya serta

menyalurkan pemenuhan kebutuhan kuntuk membantu perkembangan kepribadian

yang optimal.

  e. Upaya memperbaiki lingkungan sekitar,keadaan sosial keluarga dan masyarakat.

  2. Tindakan refresif Tindakan yang berupa pemberian sanksi dan hukuman apabila perilaku salah suai melampaui batas toleransi norma dan moral. Pada umumnya tindakan ini diberikan

dalam bentuk peringatan secara lisan maupun tertulis kepada siswa/orang tua untuk

melakukan pengawasan secara khusus oleh pihak sekolah, melalui hukuman skorsing

sampai tingkat dikeluarkan dari sekolah.

  3. Tindakan kuratif dan rehabilitas

Tindakan yang dilakukan sebagai pengatasan melalui cara re-eduksi prilaku salah suai

dalam taraf yangberat dengan bekerja sama dan melibatkan lembaga ahli dibidang psikologi dan psikiatri.    

  

Mampu memahami permasalahan peserta didik dan upaya penanganan penyesuaian diri. .

Standar Kompetensi

  DESKRIPSI MATERI

  INDIKATOR

  

  Menjelaskan konsep tugas perkembangan.

  Konsep tugas perkembangan Menyebutkan sumber tugas perkembangan.

  Sumber tugas perkembangan Memahami implikasi tugas perkembangan terhadap penyelenggaraan pendidikan.

   

MASALAH PENYESUAIAN DIRI DI SEKOLAH

  Beberapa masalah umum yang sering timbul dalam proses penyesuaian diri remaja disekolah, diantaranya : Masalah

  Masalah Masalah Masalah