2. ZUHROTUN NISA’ Lilis Maghfuroh Supanik 10 17

  

ANAK USIA TODDLER DI DESA GENDONG KULON

BABAT LAMONGAN TAHUN 2010

Zuhrotun Nisa’*, Lilis Maghfuroh**, Supanik***

…………......……….…… …… . .….

  Kata kunci: Sikap, Sibling rivalry.

  rivalry biasanya lebih lazim terjadi ketika

  atau lebih yang usianya berdekatan. Sibling

  sibling rivalry biasanya terjadi antara 2 anak

  dihindari adanya persaingan antar saudara kandung atau sibling rivalry (Aspuah siti, 2007). Konflik antar saudara kandung sering terjadi tanpa sebab yang jelas. Persaingan semakin terasa pada anak yang sama jenis kelaminya dan dekat jarak usianya (Handayani, 2008). Persaingan dengan saudara kandung merupakan perasaan cemburu dan benci yang biasanya dialami oleh seseorang anak terhadap kehadiran / kelahiran saudara kandungnya. Perasaan tersebut timbul bukan karena benci terhadap saudara barunya, tetapi lebih pada perubahan situasi / kondisi (Nursalam, 2005). Perasaan

  toddler, serta hampir tidak akan pernah bisa

  Kehadiran / kelahiran saudara akan memberikan kontribusi bagi perkembangan sosial dan emosional anak, terutama usia

  Anak sebagai individu yang unik mempunyai kebutuhan sesuai dengan tahap perkembangan. Sebagai individu yang unik anak memiliki berbagai kebutuhan yang berbeda satu dengan yang lain sesuai dengan usia tumbuh kembang. Perkembangan anak dalam kehidupan banyak ditentukan perkembangan psikologis yang termasuk didalamnya adanya perasaan kasih sayang atau hubungan anak dengan orang tua atau orang lain disekelilingnya karena akan memperbaiki perkembangan psikososialnya. Terpenuhinya kebutuhan ini akan meningkatkan ikatan kasih sayang yang erat (bonding) dan terciptanya basic trust /rasa percaya yang kuat (Hidayat, Aziz Alimul, 2005).

  PENDAHULUAN . …… . … … .

  Kesimpulan penelitian ini adalah terdapat hubungan antara sikap orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia toddler, oleh karena itu perawat perlu memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang bagaimana cara mencegah terjadinya sibling sivalry.

  

ABSTRAK

…… … ......………. …… …… . .….

  Sedangkan dari hasil pengujian statistik di peroleh hasil X²= 5,712 df= 1 dengan tingkat signifikansi 0,017.

  Hasil penelitian menunjukkan sikap orang tua pada kategori baik yaitu sebanyak 16 orang (72,7%) kemudian kategori buruk sebanyak 6 orang tua (27,3%). sibling rivalry tidak terjadi sebanyak 16 anak (72,7%), hampir setengah terjadi sibling rivalry sebanyak 6 anak (27,3%).

  

random sampling . Data penelitian ini di ambil dengan kuessioner tertutup. Setelah di tabulasi data

yang ada di analisis dengan menggunakan uji korelasi chi square dengan tingkat kemaknaan p 0,05.

  Desain penelitian analitik dengan pendekatan cross sectional. Populasi sebanyak 25 orang tua dengan sampelnya 22 orang tua dan anak toddler yang mempunyai adik di Desa Gendong kulon, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan. Metode sampling yang di gunakan adalah simple

  toddler .

  sikap orang tua yang kurang baik terhadap penanganan sibling rivalry. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara sikap orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia

  

sibling rivalry . Masih tingginya angka kejadian sibling rivalry pada anak usia toddler di sebabkan

  Kehadiran/kelahiran saudara akan memberikan kontribusi bagi perkembangan sosial dan emosional anak, hampir tidak akan pernah di hindari adanya persaingan antar saudara kandung atau

  jarak usia anak antara 1-3 tahun. dan akan lebih terlihat ketika umur mereka 3-5 tahun dan terjadi lagi pada umur 8-12 tahun pada setiowati dan zulkaida, 2007). .terjadinya

  sibling rivalry dimulai saat adik lahir, karena semua perhatian tercurah hanya padanya.

  Diusia yang sangat muda ini, anak belum mampu mencari alasan yang benar. Dalam pandangannya kedua orang tua mengabaikan dirinya karena kehadiran si adik dan lebih menonjol pada anak yang berjenis kelamin sama (Setiorini, 2003).

  Berdasarkan pengalaman yang diungkapkan beberapa orang amerika dilaporkan 55% mengalami kompetisi dalam keluarga dan umur antara 10-15 tahun merupakan kategori tertinggi. Permasalahan munculnya adik baru, kasih sayang orang tua yang terbagi, serta 55% mengalami persaingan saudara yang terjadi pada umur 10-15 tahun ( Mcnerney dan joy, 2001).

  Dalam salah satu materi publikasi

  Amerika Academi of Pediatric (AAP) yang

  membahas sibling rivalry disebutkan, persaingan antar saudara pada anak-anak dibawah usia 4 tahun cenderung mencapai tingkat yang paling buruk saat usia mereka terpaut kurang dari 3 tahun. Usia yang dekat, apalagi ditambah minat yang sama, cenderung mempermudah terjadinya sibling

  rivalry . pada tempat penelitian dikelurahan

  sumbersari malang kejadian sibling rivalry pada anak usia 3-6 tahun dan memiliki jarak kelahiran kurang dari 3 tahun dengan sejumlah 25 orang tua ditemukan anak mengalami sibling rivalry 20%,tidak muncul

  sibling rivalry 72% pada pola asuh orang tua

  autoritatif,dan muncul 8% sibling rivalry pada pola asuh orang tua otoriter (Ulfah Darajad, 2006). Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sonni Miswanda Irawan, 2003, yang tidak dipublikasikan, menyebutkan bahwa dari 15 responden dilingkungan Kenduruan Lamongan mengalami sibling rivalry . Berdasarkan survey awal yang dilakukan oleh peneliti di Desa Gendong Kulon terhadap 10 orang tua dari anak, 7 diantaranya mengatakan anaknya mengalami kecemburuan pada saudaranya. Jadi permasalahan dalam penelitan ini adalah tingginya kejadian sibling rivalry di Desa Gendong Kulon . mempengaruhi terjadinya sibling rivalry anak adalah sikap orang tua, urutan kelahiran, jenis kelamin, perbedaan usia, jumlah saudara, pola asuh, pengaruh orang luar (Priatna dan yulia dalam Setiawati dan Zulkaida, 2007).

  Sikap orang tua terhadap anak dipengaruhi sejauh mana anak mendekati keinginan dan harapan orang tua. Sikap orang tua juga dipengaruhi oleh sikap dan perilaku anak terhadap saudaranya yang lain dan terhadap orang tuanya. Bila terdapat rasa persaingan dan permusuhan, sikap orang tua terhadap semua anak kurang menguntungkan dibandingkan bila mereka satu lama lain bergaul cukup baik. Selain itu, sikap orang tua yang tampak menyukai salah satu anak dari pada yang lain dapat menimbulkan perasaan bahwa orang tua pilih kasih dan hal itu membuat perasaan benci terhadap saudara kandungnya (Setiawati dan Zulkaida, 2007).

  Urutan kelahiran, keluarga yang memiliki anak lebih dari satu, tentunya semua anak diberi peran menurut urutan kelahiran dan mereka diharapkan memerankan peran tersebut. Jika anak menyukai peran yang diberikan kepadanya, semuanya akan berjalan dengan baik. Tetapi apabila peran yang diberikan bukan peran yang dipilihnya sendiri maka kemungkinan terjadi perselisihan besar sekali. Hal ini dapat menyebabkan memburuknya hubungan orang tua-anak maupun hubungan antar saudara kandung (Setiawati dan Zulkaida, 2007).

  Jenis kelamin, anak laki-laki dan perempuan memiliki reaksi yang sangat berbeda terhadap saudara kandungnya. Anak perempuan dengan saudara perempuan akan terjadi iri hati yang lebih besar dari pada antara anak perempuan dengan saudara kandung laki-laki atau anak laki-laki dengan saudara kandung laki-laki (Setiawati dan Zulkaida, 2007).

  Perbedaan usia, pada umumnya, semakin dekat jarak usia anak dengan saudara kandungnya maka pengaruih diantara mereka akan semakin besar, terutama dalam karakteristik emosi. Sedangkan semakin jauh jarak usia maka pengaruh orang tua lebih saudara kandung (Donna L.Wong, 2009).

  Jumlah saudara kecil cenderung menghasilkan hubungan yang lebih banyak perselisihan dari pada jumlah saudara yang besar, pada anak tunggal masalah sibling rivalry pasti tidak akan terjadi. Sebaliknya pada anak terakhir justru akan menjadi sasaran sibling rivalry dari kakak-kakaknya (Setiawati dan Zulkaida, 2007).

  Desain penelitian ini menggunakan analitik korelasi dengan pendekatan cross

  Penelitian di lakukan di Desa Gendong Kulon kecamatan Babat Kabupaten Lamongan terdiri dari 1 dusun yaitu dusun pereng, dengan batas sebelah utara Desa Plaosan, sebelah selatan Desa Pucak wangi, sebelah Barat Desa Sogo, dan sebelah timur Desa Payaman. Jumlah RW 8 jumlah RT 15 luas wilayah 200 hektar.

  1. Data Umum 1) Gambaran Umum Lokasi Penelitian.

  …

  HASIL . PENELITIAN

  toddler di Desa Gendong Kulon Babat lamongan Tahun 2010.

  . Survey analitik adalah survey atau penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan mengapa fenomena kesehatan itu terjadi. Kemudian melakukan analisis dinamika korelasi antara fenomena, baik antara faktor resiko dengan faktor efek, antar faktor resiko, maupun antar faktor efek. Sedangkan cross sectional adalah suatu penelitian untuk mempelajari dinamika korelasi antara faktor-faktor resiko dengan efek, dengan cara pendekatan, observasi atau pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach), artinya, tiap subjek penelitian hanya diobservasi sekali saja dan pengukuran dilakukan terhadap status karakter atau variabel subjek pada saat pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa semua subjek penelitian diamati pada waktu yang sama (Soekidjo, 2002). Penelitian ini akan menghubungkan sikap orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada usia

  sectional

  METODE PENELITIAN .… … .

  Pola asuh, pola asuh orang tua ini sangat mempengaruhi bagaimana kelak anak berprilaku, bentuk-bentuk kepribadian anak secara keseluruha. Terdapat 3 jenis pola asuh antara lain, pola asuh demokratis yang memprioritaskan kepentingan anak, akan tetapi tidak ragu-ragu mengendalikan mereka, pola asuh otoriter cenderung menetapkan standar yang mutlak harus dituruti biasanya disertai dengan ancaman, pola asuh permisif atau pemanja biasanya memberikan pengawasan yang sangat longgar hal ini akan memberi dampak sibling rivalry (Petranto Ira, 2006).

  (Jerri Miftahudin, 2010). tenaga kasehatan dapat memberikan dorongan pada ibu dan keluarga untuk memberikan respon positif tentang bayinya baik melalui sikap maupun ucapan dan tindakan anticipatory guidence perlu dilakukan pada keluarga yang memiliki anak usia toddler yang akan memiliki adik baru.

  mental anak untuk menerima anggota baru dalam keluarga, mengatur waktu untuk memberi perhatian kasih sayang pada dengan kebutuhan sejak semasa kehamilan

  rivalry pada anak, orang tua mempersiapkan

  Untuk mengatasi terjadinya sibling

  atau cemburu pada saudara kandungnya menimbulkan bentuk perilaku agresif mengarah ke fisik seperti mengigit, memukul, melukai atau usaha yang dapat diterima secara sosial untuk mengalahkan saingannya. Serta bentuk perilaku regresi bersifat lebih halus sehingga sulit untuk dikenali seperti mengompol, dan menjadi manja/rewel (Priatna dan Yulia dalam setiawati dan zulkaida, 2007).

  rivalry adalah karena adanya perasaan iri

  Akibat yang dapat muncul pada sibling

  Pengaruh orang luar, ada 3 faktor yang memberi pengaruh terhadap hubungan antar saudara kandung, yaitu kehadiran orang diluar rumah, tekanan orang luar pada anggota keluarga, dan perbandingan anak dengan saudara kandungnya oleh orang luar. Dari berbagai faktor yang mungkin menimbulkan sibling rivalry, peneliti membatasi pada faktor sikap orang tua (Setiawati dan Zulkaida, 2007).

  Jumlah peduduk 3.563 orang, laki-laki 1.730 orang, perempuan 1.833 orang, jumlah bidan desa, terdapat 4 posyandu antara lain ( 4,5% ). posyandu cut nya’ dien di adakan pada tiap tanggal 10, untuk RW 1, 4 dan 5 di desa (3) Distribusi Pekerjaan. gendong kulon, posyandu kartini di adakan Tabel 3 Distribusi pekerjaan orang tua di tiap tanggal 12, untuk RW 2 dan 3 di desa Desa Gendong Kulon gendong kulon, posyandu sudirman di Kecamatan Babat Kabupaten adakan tiap tanggal 16,untuk RW 6 dan 7 di Lamongan Tahun 2010. dusun pereng, posyandu imam bonjol di adakan tiap tanggal 18, untuk RW 8 di dusun No. Pekerjaan Frekuensi Prosentase

  1. Tani pereng. terdapat polindes dan pon kes desa.

  2. Ibu Rumah 16 72,7

  Terdapat 1 tenaga perawat yang melakukan

  3. Tangga 6 27,3

  praktek di Desa Gendong kulon Kecamatan

  Wiraswasta Babat Kabupaten Lamongan.

  Total 22 100% 2) Karakteristik Orang Tua.

  Dari tabel 3 memiliki gambaran sebagian (1) Distribusi Umur. besar bekerja sebagai ibu rumah tangga

  Tabel 1 Distribusi umur orang tua di Desa sebanyak 16 orang tua (72,7%). Gendong Kulon Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan (4) Kelompok jenis kelamin anak. tahun 2010. Tabel 4 Distibusi jenis kelamin anak di Desa Gendong Kulon No. Umur Frekuensi Prosentase Kecamatan Babat Kabupaten 1. 20-25 tahun 3 13,6 Lamongan Tahun 2010. 2. 26-30 tahun 8 36,4

  Jenis 3. 31-35 tahun

  11

50 No. Frekuensi Prosentase

  Kelamin 4. 36-40 tahun

  1. Laki-Laki 8 36,4 Total 22 100%

  2. Perempuan 14 63,6

  Dari table 1 dapat dijelaskan bahwa

  Total 22 100%

  sebagian orang tua berumur 31-35 tahun Dari tabel 4 di atas diperoleh data bahwa sebanyak 11 orang tua (50% ) dan sebagian sebagian besar anak berjenis kelamin kecil berumur 20-25 tahun sebanyak 3 orang perempuan sebanyak 14 anak (63,6% ) dan tua (13,6 ). hampir setengah anak berjenis kelamin laki- laki sebanyak 8 anak ( 36,4% ).

  (2) Distibusi Pendidikan.

  2. Data Khusus Tabel 2 Distribusi pendidikan orang tua 1) Distribusi berdasarkan sikap orang tua. di Desa Gendong Kulon Table 5 Distribusi sikap orang tua di desa Kecamatan Babat gendong kulon kecamatan Kabupaten Lamongan babat kabupaten lamongan Tahun 2010. tahun 2010. No. Pendidikan Frekuensi Prosentase No. Sikap Frekuensi Prosentase

  1. SD 1 4,5

  1. Baik 16 72,7

  2. SMP 10 45,5

  2. Buruk 6 27,3

  3. SMA

  11

  50

  4. PT Total 22 100% Total

  22 100%

  Dari table 5 di atas di peroleh data sebagian besar sikap orang tua baik sebanyak Dari tabel 2 dapat di jelaskan bahwa 16 orang tua ( 72,7%). sebagian orang tua berpendidikan SMA sebanyak 11 orang tua ( 50%) dan sebagian

  Table 6 Distribusi kejadian sibling rivalry di desa gendong kulon kecamatan babat kabupaten lamongan tahun 2010. No.

  16

  manusia, faktor ini berupa interaksi sosial di luar kelompok seperti lingkungan pekerjaan.

  ekstern : faktor yang terdapat di luar pribadi

  manusia itu sendiri seperti umur, dan faktor

  intern : faktor yang terdapat dalam pribadi

  Usia ini merupakan salah satu hal yang mempengaruhi seseorang untuk belajar dan menjadi lebih tahu, karena sangat produktif. sehingga informasi yang diperoleh dari mana dan dari siapapun terutama mengenai anak bisa dengan mudah diterima dan diterapkan pada anaknya. Karena dengan bertambahnya usia maka orang tersebut akan bisa lebih matang dalam berfikir dan bersikap dalam mempertimbangkan hal-hal yang lebih baik untuk dirinya ataupun orang yang ada disekitarnya. Hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (2007) faktor-faktor yang menyebabkan perubahan sikap adalah faktor

  .… .… 1. Sikap orang tua. Berdasarkan hasil penelitian pada tabel 1 didapatkan sebagian besar orang tua mempunyai sikap baik, dan hampir sebagian orang tua mempunyai sikap buruk. Hal ini di sebabkan beberapa faktor di antaranya usia orang tua dan pekerjaan orang tua. berikut, orang tua berumur 31-35 tahun yang mana menurut perkembangan berada pada tingkat dewasa muda.

  PEMBAHASAN

  Tabel 7 di atas di peroleh data orang tua yang memiliki sikap baik seluruh anaknya tidak mengalami sibling rivalry, sedangkan orang tua yang memilki sikap buruk seluruh anaknya mengalami sibling rivalry. Hal ini menunjukkan terdapat hubungan antara sikap orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak usia toddler di Desa Gendong kulon, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan Tahun 2010.

  22 100 X²= 5,712 Df= 1 P= 0,017

  6 100 100 Total 6 27,3 16 72,7

  2. Baik Buruk 6 100 16 100

  Sibling Rivalry Frekuensi Prosentase 1.

  Total Terjadi Tidak Terjadi N % N % N % 1.

  No. Sikap Kejadian Sibling Rivalry

  Kecamatan Babat Kabu

  toddler di Desa Gendong Kulon

  3) Hubungan sikap orang tua dengan kejadian Sibling Rivalry anak usia

  rivalry sebanyak 16 anak ( 72,7%).

  Dari table 6 di atas di peroleh data sebagian besar anak tidak mengalami sibling

  22 100%

  16 27,3 72,7 Total

  6

  2. Terjadi Tidak Terjadi

  Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah pekerjaan orang tua yang sebagian besar sebagai ibu rumah tangga. Sehingga waktu yang di miliki untuk mendapat informasi cukup leluasa sehingga terbentuk sikap yang baik. Lingkungan pekerjaan juga mempunyai pengaruh terhadap seseorang dalam bersikap, karena di lingkungan pekerjaan seseorang memperoleh berbagai macam pengalaman, dari berbagai macam pengalaman tersebut akan di serap yang nantinya akan terbentuk suatu sikap yang sesuai dengan motif dan sikap di dalam diri manusia, hal ini sesuai dengan pendapat Abu Ahmadi (2007) manusia dalam menerima pengalaman-pengalaman dari dunia luar sikapnya tidak pasif, tetapi di terima secara aktif, artinya semua pengalaman dari dunia luar tidak semuanya di layani oleh manusia tetapi manusia memilih mana-mana yang perlu dan yang tidak perlu di layani. Jadi semua ini di beri penilaian, lalu di pilih baik pengalaman yang di peroleh secara langsung maupun tidak langsung, sehingga hal tersebut dapat menentukan seseorang dalam bersikap. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Iqbal mubarak, wahid dan kawan-kawan (2007) seseorang memperoleh pengalaman.

2. Kejadian Sibling Rivalry

  Kecamatan Babat Kabupaten Lamongan tahun 2010.

  fase tumbuh kembang sehingga orang tua harus mampu bersikap yang adil terhadap anak-anak mereka, agar tidak memunculkan pertengkaran.

  rivalry pada anak, di karenakan anak dalam

  Dari teori di atas di ketahui bahwa sikap orang tua mempengaruhi kejadian sibling

  sibling rivalry dan juga berperan memperkecil munculnya hal tersebut.

  Orang tua harus bisa menjaga relasi mereka agar tetap pada hubungan yang sehat karena pertengkaran antar saudara pada umumnya adalah suatu hal yang natural atau alami. orang tua adalah kunci bagi munculnya

  Menurut Octa reni setiawati (2008) Saudara kandung mempunyai peran penting dalam pembelajaran sosial satu dengan yang lain yang merupakan awal anak-anak untuk belajar membangun relasi dengan orang lain.

  Menurut Nursalam (2005) persaingan dengan saudara kandung merupakan persaan cemburu dan benci yang biasanya di alami seseorang anak terhadap kehadiran/kelahiran saudara kandungnya. Perasaan tersebut timbul bukan karena benci terhadap saudara barunya, tetapi lebih pada perubahan situasi/kondisi.

  babat kabupaten lamongan tahun 2010, semakin baik sikap orang tua maka tingkat kejadian sibling rivalry berkurang, sedangkan semakin buruk sikap orang tua maka tingkat kejadian sibling rivalry bertambah.

  toddler di desa gendong kulon kecamatan

  Berdasarkan uji statistik chi square di peroleh hasil nilai x²= 5,712, df= 1, P= 0,017, sehingga H 1 di terima artinya terdapat hubungan yang signifikan antara sikap orang tua dengan kejadian sibling rivalry pada anak

  Berdasarkan tabel 2 diperoleh data kejadian sibling rivalry hampir sebagian orang tua menyatakan anaknya mengalami

  sibling rivalry dan sebagian besar orang tua

  Kejadian Sibling Rivalry pada anak usia

  3. Hubungan Sikap Orang Tua dengan

  laki karena anak perempuan lebih tergantung dengan ibunya sehingga reaksi yang di timbulkan pada perubahan situasi di tunjukkan dengan terjadinya sibling rivalry, Hal ini sesuai dengan pendapat Setiawati dan zulkaida (2007) jenis kelamin anak laki-laki dan perempuan memiliki reaksi yang sangat perempuan dengan saudara kandung laki-laki atau anak laki-laki dengan dengan saudara perempuan akan terjadi iri hati yang lebih besar dari pada antara anak perempuan saudara kandung laki-laki

  sibling rivalry , di banding dengan anak laki-

  terkadang menjadi manja/ rewel jika menginginkan perhatian dari orang tuanya, karena anak merasa orang tuanya lebih memperhatikan adiknya. Dimana hasil penelitian menunjukkan anak yang berjenis kelamin perempuan lebih banyak mengalami

  sibling rivalry pada anak, di mana anak

  Jenis kelamin anak juga menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi kejadian

  Pengambilan sikap seseorang juga di pengaruhi pada tingkat pendidikanya, karena semakin tinggi pendidikan seseorang maka orang tersebut akan lebih mudah dalam menerima dan menerapkan informasi yang telah di terimanya, hal ini di perkuat oleh hasil penelitian penulis bahwa sebagian orang tua yang berpendidikan SMA. Hal ini sesuai dengan pendapat Iqbal mubarak, wahid dan kawan-kawan (2007) pendidikan berarti bimbingan yang di berikan seseorang pada orang lain terhadap sesuatu hal agar mereka dapat memahami. tidak dapat di pungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah pula mereka menerima informasi, dan akhirnya makin banyak pula pengetahuan yang di milikinya. Sebaliknya jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai yang baru di perkenalkan.

  diantaranya pendidikan orang tua dan jenis kelamin anak.

  rivalry . Hal ini di sebabkan beberapa faktor

  menyatakan anaknya tidak mengalami sibling

  toddler di Desa Gendong Kulon

  KESIMPULAN DAN SARAN Darajat, ulfah. (2006). Pola Asuh Orang Tua.

  . … http://digilib.umm.ac.id. Diakses: tanggal

  1. Kesimpulan.

  19 februari 2010. 1) Sebagian besar orang tua di desa gendong kulon kecamatan babat

  Handayani. (2008). Yang dikutip siti aspuah. kabupaten lamongan memiliki sikap Materiku . http://fuahmaniz.blokspot.com. baik.

  Diakses: tanggal 20 februari 2010. 2) Sebagian besar anak di desa gendong kulon kecamatan babat kabupaten

  Hidayat, Aziz Alimul . (2005). Pengantar lamongan tidak mengalami sibling

  Ilmu Keperawatan Anak 1 . Jakarta: rivalry .

  Salemba Medika. 3) Terdapat hubungan antara sikap orang tua dengan kejadian sibling

  Hidayat, Aziz Alimul . (2007). Metode

  rivalry pada anak usia toddler di Penelitian Keperawatan dan Tehnik

  Desa Gendong kulon, Kecamatan Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika. Babat, Kabupaten Lamongan Tahun 2010

  Hidayat, Aziz Alimul . (2007). Riset

  Keperawatan dan Tehnik Penulisan

  2. Saran Ilmiah. Jakarta: Salemba Medika

  Di harapkan dengan hasil penelitian ini para orang tua mampu untuk mengatasi Irawan, Miswanda, sonni. (2007). Peran kejadian sibling rivalry dengan jalan

  Orang Tua Dalam Menghadapi Prilaku

  memperbaiki sikap orang tua terhadap

  Sibling Rivalry. Lamongan: KTI.AKPER anaknya.

  SOEGIRI. Yang tidak dipublikasikan. Perlunya penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah orang tua yang lebih

  Jerri, Miftahudin. (2010). Hindari Sibling besar dan representatif dengan metode yang

  Rivalry . http://www.klik-galamedia.com

  lebih akurat, serta meneliti dari faktor lain di Diakses: tanggal 17 april 2010. luar tingkat sikap.

  Hendaknya perawat memberikan Mcnerney dan Joy (2001). Yang dikutip siti penyuluhan kepada orang mengenai kejadian aspuah. Materiku .

  sibling rivalry pada anak.

  http://fuahmaniz.blokspot.com. Diakses tanggal 20 februari 2010.

  DAFTAR PUSTAKA Millman dan Schaifer dalam setiawati dan . . . . . .

  zulkaida. (2007). Yang dikutip siti Ahmadi, Abu. (2007). Psikologi sosial. aspuah. Materiku. Jakarta: Rineka Cipta http://fuahmaniz.blokspot.com. Diakses: tanggal 20 februari 2010. Arif. (2000). Peran dan Fungsi Orang Tua

  Mubarak Wahit I. dkk. (2007). Promosi .

  Dalam Keluarga Terhadap Anak Kesehatan , Yogyakarta : Graha Ilmu.

  http://artikelpopuler.com. Diakses: tanggal 10 april 2010.

  Murcari, Mary E. (2005). Keperawatan Pediatrik , Jakarta: EGC. Aspuah Siti. (2007). Materiku . http://fuahmaniz.blokspot.com. Diakses:

  Nursalam. (2005). Asuhan Keperawatan Bayi tanggal 20 februari 2010.

  dan Anak, Jakarta: Salemba Medika.

  Budiarto, Eko. (2000). Biostatistik Untuk

  Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,

  Jakarta: EGC

  Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.

  Suharsimi, Arikunto. (2006). Prosedur

  Wong, L Donna. (2009). Buku Ajar

  Keperawatan Pediatrik vol 1. Jakarta: EGC.

  http://www.wordpress.com. Diakses: tanggal 24 april 2010. Wong, L Donna. (2009). Buku Ajar

  Dalam Membina Akhlak Anak Dilingkungan Keluarga.

  Wahidin. (2008). Bimbingan Orang Tua

  Perkembangan Anak. Jakarta: PT. Gaya Favorit Press.

  Tim Redaksi Ayah, Bunda. (2002).

  Penelitian: Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: PT. Rineka Karya.

  Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

  Jakarta: Salemba Medika. Pilliteri, Adele. (2002). Child Health Nursing Care of Children of Family.

  Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.

  Diakses: tanggal 20 februari 2010. Soekidjo Notoatmodjo, (2003). Ilmu

  Materiku. http://fuahmaniz.blogspot.com.

  Setiorini. (2003). Yang dikutip siti aspuah.

  Setiawati reni octa. (2008). Pertengkaran antar Saudara . http://www.kabarindonesia.com.Di akses tanggal 11 oktober 2010.

  Diakses tanggal 20 februari 2010. Setiawati dan zulkaida. (2007). Yang dikutip siti aspuah. Materiku. http://fuahmaniz.blokspot.com. Diakses: tanggal 20 februari 2010.

  Materiku. http://fuahmaniz.blokspot.com.

  Priatna dan yulia dalam setiawati dan zulkaida (2007). Yang dikutip siti aspuah.

  Keperawatan Pediatrik vol 2. Jakarta: EGC.