A. PENDAHULUAN - ANALISA PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ANEMIA DENGAN KEPATUHAN MENGKONSUMSI TABLET ZAT BESI

  

ANALI SA PENGETAHUAN I BU HAM I L TENTANG ANEM I A DENGAN

KEPATUHAN M ENGKONSUM SI

TABLET ZAT BESI

Kamidah

ProgramStudi Diploma I I I Kebidanan STI KES’Aisyiyah Surakarta

ABSTRAK Latar Belakang: Menurut Depkes RI, di Indonesia terdapat (67%) ibu hamil mengalami anemia

  

Berdasarkan ketetapan WHO, anemia bumil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu: 1) Normal jika

Hb 11 gr%, 2) Anemia ringan jika Hb 9-10 gr%, 3) Anemia sedang jika Hb 7-9 gr%, 4) Anemia

gizi yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Mengingat bahaya anemia pada ibu hamil dan

janin, maka berbagai upaya pencegahan terhadap anemia telah dilakukan, antara lain dengan

penyelenggaraan program Suplementasi di Indonesia, dimana setiap ibu hamil mendapatkan

90 tablet zat besi folat yang harus diminum setiap hari sejak bulan ketujuh kehamilan. Tujuan:

Menganalisa hubungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan

mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Simo Boyolali. Metode: Penelitian observasional

analitik dengan rancangan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni-Agustus

  2 2013. Populasinya adalah ibu hamil TM II keatas, dengan responden 35 . Hasil: diperoleh c hitung

  2

> c (10,638 > 5,991) maka diputuskan untuk menolak Ho dan Ha diterima. Simpulan: Ada

tabel

hubungan antara pengetahuan tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi.

  Kata Kunci : Pengetahuan, Kepatuhan ,Tablet Zat Besi

A. PENDAHULUAN 1) Abortus, 2) Partus prematurus, 3) Partus

  l ama karena i nerti a uteri , 4) Perdarahan Anemia merupakan suatu kondisi yang postpartum karena atonia uteri, 5) Syok, 6) terj adi pada i bu hami l dengan kadar Hb Infeksi, 7) Anemia yang sangat berat dengan dibawah 11gr% pada trimester I dan III atau Hb kurang dari 4g/100ml dapat menyebabkan kadar kurang dari 10,5 gr% pada trimester II dekompensasi kordis (Wiknjosastro, 2006). (Soebroto, 2009).

  Menurut Dep.Kes.R.I 2010, di Indonesia A nemi a dal am k ehami l an dapat terdapat (67%) ibu hamil mengalami anemia. menyebabkan berbagai masalah antara lain: Berdasarkan ketetapan WHO, anemia ibu hamil di Indonesia sangat bervariasi, yaitu: 1) Normal jika Hbs 11 gr%, 2) Anemia ringan jika Hbs 9-10 gr%, 3) Anemia sedang jika Hbs 7-9 gr%, 4) Anemia berat jika Hbs 5-7 gr% (Manuaba, 2007).

  Kejadian anemia pada ibu hamil harus selalu diwaspadai mengingat anemia dapat meningkatkan resiko kematian ibu, angka prematuritas, BBLR, dan angka kemati an bayi, oleh karena itu sebaiknya seorang ibu mengenali gejala anemia seperti pusing, mudah lelah, kuli t pucat, mual , dan peningkatan kecepatan jantung dan pernapasan (Soebroto, 2009). merupakan salah satu masalah gizi yang paling banyak dijumpai di Indonesia. Mengingat bahaya anemia pada ibu hamil dan janin, maka berbagai upaya pencegahan terhadap anemia telah dilakukan, antara lain dengan penyel enggaraan program supl ementasi , dimana setiap ibu hamil mendapatkan 90 tabl et zat besi f olat yang harus diminum setiap hari selama kehamilan. Akan tetapi banyak kendal a yang menyertai program ini, karena rendahnya kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tabl et besi yang telah diberikan, serta belum adanya sistem moni tori ng yang tepat untuk mengawasi apakah tablet besi betul-betul dikonsumsi oleh ibu hamil (Pusdiknakes,2011).

  Kurang efektifnya suplementasi zat besi untuk menekan prevalensi anemia, bisa juga disebabkan ketidakjelasan informasi mengenai cara mengonsumsi tablet zat besi, misalnya l arangan di konsumsi bersama makanan, mi num teh, kopi , dan di larang di minum bersama antasida atau tablet kalsium (Subagio. 2010. ¶ 3, http://www.suaramerdeka.com/ hari an/0602/20/ragam02.htm, di perol eh tanggal 20 Apri l 2013). K eti dakj el asan informasi tentang tablet zat besi bisa juga dikarenakan kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang tablet zat besi. Disinilah pentingnya pengetahuan tentang manfaat, efek samping dan cara meminum tablet zat besi bagi ibu hamil untuk menekan prevalensi anemia.

  Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting untuk terbentuknya tindakan seseorang karena dari pengalaman dan penelitian ternyata perilaku yang didasari ol eh pengetahuan akan l ebi h l anggeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). keeratan hubungan menggunakan Penelitian ini menggunakan rancangan contingency . penel i ti an observasi onal anal i ti k dengan cross sectional. pendekatan waktu Tempat

C. HASI L DAN PEM BAHASAN

  penel iti an i ni adal ah di Puskesmas Si mo Dari sumber data yang di perol eh, Boyolali pada bulan Juni sampai dengan bulan kemudi an di l akukan anal i si s data dan Agustus 2013. Populasi dalam penelitian ini didapatkan gambaran umum pengetahuan adalah ibu hamil dengan usia kehamilan diatas ibu hamil tentang anemia maupun kepatuhan 3 bulan. Penentuan jumlah sampel berdasarkan mengkonsumsi tablet zat besi . Berikut i ni rumus Nomogram Harry King dengan tingkat adal ah hasi l penel i ti an hubungan ti ngkat kesalahan 5%,diperoleh 35 responden. Dengan pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kriteria inklusi ibu hamil yang bersedia menjadi kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi. simple responden. Teknik Sampling dengan random sampling.

  1. Distribusi Frekuensi K arakteristik Instrumen yang digunakan

Responden

  adalah kuisioner, baik untuk mengumpulkan

  a. Umur data pengetahuan ibu hamil tentang anemia Tabel 1 dan data kepatuhan ibu dalam mengkonsumsi

  Distr ibusi Fr ekuensi Responden berdasarkan Umur tablet zat besi. Analisa data dalam penelitian

  Umur Frekuensi Prosentase ini menggunakan uji statistik non parameter

  < 20 tahun20 4265 11,43%

  • – 30 tahun> 30 74,29%

  Chi Square teknik analisis bivariat dengan uji tahun 14,29%

  2 chi

  (X ) .Dengan ketentuan bahwa jika harga Jumlah 35 100,00% square r lebih kecil dari r (x < x ) hitung tabel hitung tabel

  Berdasarkan t abel t ersebut di ketahui bahwa sebagi an besar tidak ada hubungan, yang berarti bahwa Ho responden berumur 20 – 30 tahun diterima dan Ha ditolak. Sedangkan apabila yaitu sebanyak 26 orang (74,29%). r lebih besar atau sama dengan r (x hitung tabel hitung

  Umur yaitu usia individu yang e” x ), maka hubungannya tabel dihitung mulai saat dilahirkan sampai berarti bahwa Ho ditolak dan Ha diterima. saat berulang tahun. Umur merupakan Setelah diketahui pengaruh dari beberapa sal ah sat u si f at k ar ak t er i st i k tentang orang yang sangat utama. Perbedaan pengal aman terhadap masalah kesehatan atau penyakit dan pengambilan keputusan dipengaruhi oleh umur individu tersebut. Semakin cukup umur maka tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih (Fitriani, 2011). Umur ibu sangat menentukan kesehatan maternal dan berkai t an dengan kondi si kehamilan, persalinan, nifas, serta dal am mengasuh anaknya. I bu yang berumur kurang dari 20 tahun masih belum matang dan belum siap dalam hal jasmani dan sosial dalam mengurus dirinya. Sedangkan ibu yang berumur 20-35 tahun disebutkan sebagai “ masa dewasa” dan disebut juga masa reproduksi dimana pada masa ini diharapkan orang telah mampu memecahkan masal ah- masalah yang dihadapi dengan tenang secara emosional, terutama dalam menentukan kebutuhan dirinya.

  Faktor umur ibu hamil kemung- kinan bisa mempengaruhi kepatuhan dal am mengkonsumsi tabl et zat besi. Pada tabel 1 dapat diketahui bahwa mayoritas responden berumur 20-30 tahun sebanyak 26 orang (74,29%). Umur merupakan ci ri kepribadian yang erat hubungannya dengan pengambilan keputusan. Ibu dengan umur 20-30 tahun mempunyai kesi apan mental yang berdampak pada perilaku merawat dan menjaga kehamilannya secara hati-hati serta mudah menerima informasi dari orang lai n, khususnya tenaga kesehatan dalam memberikan informasi tentang pentingnya tablet zat besi bagi ibu hamil. Jadi kemungkinan ibu untuk patuh mengkonsumsi tablet zat besi cukup tinggi (Prawiroharjo,2006). H asi l penel i t i an i ni ber beda dengan pendapat teori diatas. Hasil penel i ti an mayori tas responden berada pada usia dewasa akan tetapi mayori tas kepatuhan responden dal am mengkonsumsi tabl et besi rendah. b Pendidikan

  Tabel 2 Distr ibusi Fr ekuensi Responden berdasarkan Pendidikan

  Pendidikan Frekuensi Prosentase SD SMP SMA PT

  11

  15

  7

  2 31,43% 42,86% 20,00%

  5,71% Jumlah 35 100,00%

  B erdasarkan t abel t ersebut diketahui bahwa responden paling banyak memili ki pendidi kan SMP yaitu sebanyak 15 orang (42,86%).

  Pendi di k an secar a umum merupakan segal a upay a y ang direncanakan untuk mempengaruhi orang lain baik individu, kelompok, atau masyarakat sehingga mereka mel akukan apa yang di harapkan oleh pelaku pendidikan. Pendidikan k esehat an di t unj uk an unt uk menggugah kesadaran, memberikan atau, meni ngkatkan pengetahuan masyarakat tentang pemeliharaan dan peningkatan kesehatan baik bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Pendidikan seseorang merupakan sal ah satu proses perubahan tingkah laku, semakin tinggi pendidikan seseorang maka dalam pemilihan tempat-tempat pelayanan kesehatan semakin diperhitungkan. Pendidikan merupakan suatu faktor y ang mempengar uhi per i l ak u seseorang untuk patuh dan pendidikan dapat mendewasakan seseorang serta berperi l aku bai k, sehi ngga dapat memi l i h dan membuat keputusan dengan lebih tepat (Notoatmojo, 2007). Pendidikan seseorang mempunyai pengar uh t er hadap k eput usan seseorang dal am merencanakan sesuatu, termasuk rencana dal am mengupayakan kehami l an yang sehat bagi dirinya. semaki n tinggi pendi di kan seseorang umumnya mereka akan mempunyai pemikiran yang realistis, sehingga akan lebih mudah meneri ma hal -hal yang berdampak positif bagi kehidupannya termasuk kehami l an yang sedang dihadapi. Agar kehamilan ibu dapat terjaga kesehatannya, setiap ibu hamil wajib mengkonsumsi tablet zat bezi minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilannya. Menurut Ahmadi (2001, dal am Tarwoto,2007) pendi di kan mempengaruhi proses bel aj ar, semakin tinggi pendidikan seseorang semakin mudah orang tersebut untuk menerima informasi baik dari orang lain maupun media massa, sehingga maki n banyak pul a pengetahuan yang dimiliki. Makin tinggi tingkat pendi di kan pendidikan seseorang, makin tinggi pengetahuannya tentang kesehatan sehingga kepatuhan dalam mengkonsumsi tablet zat besi juga semkin tinggi. Hasil penelitian i ni menunj uk an bahw a may or i t as t i ngk at pendi di k an r esponden adal ah SM P, pendi di k an SM P termasuk dalam ti ngkat pendidikan dasar, sehi ngga k emungk i nan responden kurang bi sa menyerap informasi tentang pentingnya tablet zat besi untuk masa kehami l annya, sehi ngga mayori tas responden ti dak patuh dalam mengkonsumsi tabl et zat besi.

  c. Pekerjaan

  Tabel 3 Distr ibusi Fr ekuensi Responden berdasarkan Pekerjaan Pekerjaan Frekuensi Prosentase Wiraswasta Petani Ibu Rumah Tangga Buruh Guru

  13

  9

  8

  3

  2 37,14% 25,71% 22,86%

  8,57% 5,71% Jumlah 35 100,00%

  B erdasarkan t abel t ersebut di ketahui bahwa sebagi an besar responden bekerja sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 13 orang (37,14%).

  K er j a mer upak an sesuatu yang di butuhkan ol eh manusi a. K ebutuhan i tu bi sa bermacam- macam, berkembang dan berubah, bahkan seri ngkal i ti dak di sadari oleh pelakunya. Seseorang bekerja karena ada sesuatu yang hendak dicapainya, dan orang berharap bahwa aktivitas kerja yang dilakukannya akan membawanya kepada sesuatu keadaan yang lebih memuaskan dari pada keadaan sebelumnya. Umumnya i bu yang bekerj a menghabi skan waktu kerja rata-rata 40 jam dalam satu mi nggu. Si sa waktu 16-18 jam di gunakan untuk kehidupan dal am kel urga, masyarakat, ti dur, dan lain-lain. Ibu bekerja mempunyai kesempatan meluangkan waktu secara maksimal pada hari-hari libur, dimana pada hari itu peluang dan kesempatan ibu untuk mengurus kesehatan dirinya adalah besar (Notoadmojo,2010).

  K epatuhan i bu hami l dal am mengkonsumsi t abl et zat besi dapat dipengaruhi oleh pekerjaan. Berdasarkan tabel 3 dapat diketahui untuk mengkonsumsi tablet zat besi. bahwa sebagi an besar responden Hasil penelitian yang dilakukan oleh bekerj a sebagai wi raswasta yai tu Cristina, dikemukan bahwa ibu yang sebany ak 13 or ang (37,14%) . tidak bekerja mempunyai kepatuhan Pekerj aan akan memberi dampak yang lebih tinggi dalam mengkonsumsi posi ti f atau sebali knya. Pekerj aan tablet zat besi (Cristina, 2009). yang menyi ta waktu dan tenaga

  d. Kehamilan seseorang membuat orang tersebut Beri kut adalah tabel distri busi akan meni nggal kan beberapa hal f rekuensi responden berdasarkan yang lain dalam hidupnya. Seperti status kehamilan. hal nya dal am penel i ti an i ni i bu

  Tabel 4

  hami l yang bekerj a di l uar rumah

  Distr ibusi Fr ekuensi Responden

  lebih dominan. K ondi si pekerj aan

  berdasarkan Kehamilan Hamil ke- Frekuensi Prosentase

  ak an mempengar uhi mot i v asi

  1 22 62,86%

  seseorang untuk patuh atau ti dak

  2 7 20,00%

  3 2 5,71% dalam mengkonsumsi tablet zat besi.

  4 2 5,71%

  6 1 2,86%

  Selain itu juga pekerjaan seseorang

  7 1 2,86% Jumlah 35 100,00%

  akan mempengaruhi kesempatan ibu untuk memperoleh informasi yang B erdasarkan t abel t ersebut cukup untuk di ri nya dan kondi si di ketahui bahwa sebagi an besar tenaga ibu yang berlebih saat bekerja responden mengal ami kehami l an akan mempengaruhi penyerapan pertama yai tu sebanyak 22 orang i nf ormasi yang di teri manya,dan (62,86%). mungki n j uga akan membuat i bu

  Jumlah anak akan mempengaruhi sering menunda untuk mengkonsumsi moti vasi i bu untuk mendapatkan tablet zat besi. Ibu hamil yang bekerja anak dengan kesehatan yang optimal. juga akan lebih banyak menghabiskan

  Ibu dengan jumlah anak yang kecil waktunya untuk fokus pada pekerjaan atau belum mempunyai anak tidak sehi ngga cenderung ti dak patuh e. Kunjungan ANC Beri kut adalah tabel distri busi f rekuensi responden berdasarkan frekuensi kunjungan ANC

  Tabel 5 Distr ibusi Fr ekuensi Responden berdasarkan Kunjungan ANC Kunjungan ANC Frekuensi Prosentase < 4 kali³ 4 kali

  5

  30 14,29% 85,71% Jumlah

  35 100,00%

  B erdasarkan t abel t ersebut di ketahui bahwa sebagi an besar responden sudah pernah melakukan kunj ungan A NC sebanyak 4 kal i atau lebih yaitu sebanyak 30 orang (85,71%). Selebihnya yaitu sebanyak 5 orang (14,29%) melakukan kunjungan ANC sebanyak kurang dari 4 kali.

  K epatuhan ibu mungkin bi sa dipengaruhi oleh kualitas interaksi dengan tenaga kesehatan seperti pendapat Korsch & Negrete (1972, dalam Niven, 2000) bahwa kualitas interaksi antara profesional kesehatan dan pasien merupakan bagian yang penting dalam menentukan derajat kepatuhan. Dengan adanya interaksi yang seri ng di harapkan semaki n banyak informasi seputar anemia dan akan di si bukan dengan mengurus anak, sehingga ibu akan mempunyai waktu untuk memenuhi kebutuhannya termasuk untuk mengkonsumsi tablet Fe setiap hari selama kehamilannya. Berdasarkan hasil penelitian, mayoritas responden mengalami kehamilan yang pertama yai tu sebanyak 22 orang (62,86%). Biasanya ibu yang hamil pertama kali akan lebih cenderung untuk merencanakan kehamilannya seoptimal mungkin, termasuk dalam mengupay akan kesehatan bagi kehamilannya. Umumnya ibu yang baru hamil pertama kali akan patuh pada hal-hal yang dapat membuat kehami l annya agar sel al u dal am kondisi yang baik, termasuk disini adalah tugas ibu hamil untuk rutin mengkonsumsi tablet zat besi. Hasil penelitian ini mayoritas ibu hami l yang pertama namun kepatuhan ibu mayoritas rendah. Berbeda dengan hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Nurhati, dikarenakan ibu hamil pertama kali merasa bahwa ini adalah pengalaman pertamanya dalam kehamilan dan merasa harus menjaga kehamilannya dengan baik. tablet zat besi yang mereka dapatkan sehingga mereka yang lebih sering peri ksa kemungki nan lebih patuh. Dengan kata l ai n bahwa tenaga kesehatan memang mempunyai peran penti ng dal am memoti vasi i bu hami l untuk patuh memi num tablet zat besi. hasil penelitian ini menunjukan mayoritas responden melakukan kunjungan ANC lebih dari 4 kali. Responden yang melakukan kunj ungan A NC e” 4 kal i l ebi h banyak berinteraksi dengan petugas kesehatan sehingga semakin banyak informasi seputar anemia dan tablet zat besi yang mereka dapatkan dan kemungki nan kepatuhan mereka dal am mengkonsumsi tabl et zat besi l ebi h ti nggi di bandi ngkan dengan responden yang melakukan kunj ungan A NC < 4 kal i . Hasi l penelitian ini tidak sesuai dengan pendapat diatas.Hal ini dapat dilihat dal am tabel 5 ,bahwa responden yang melakukan kunjungan ANC e” 4 kali sebanyak 30 orang (85,71%), tetapi tingkat kepatuhan responden mayoritas rendah.

  2. Di str ibusi Fr ekuensi R esponden berdasarkan Variabel Penelitian

  a. Pengetahuan tentang Anemia

  Tabel 6 Distr ibusi Fr ekuensi Responden berdasarkan Pengetahuan tentang Anemia Pengetahuan Frekuensi Prosentase Tinggi Sedang Rendah

  9

  9

  17 25,71% 25,71% 48,57%

  Jumlah 35 100,00%

  B erdasarkan t abel t ersebut di ketahui bahwa sebagi an besar r esponden m emi l i k i t i ngk at pengetahuan rendah yaitu sebanyak 17 orang (48,57%). Yang lain memiliki tingkat pengetahuan yang sedang dan tinggi masi ng-masing sebanyak 9 orang (25,71%).

  Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang melakukan pengi nderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui pancaindra manusia, yakni indra penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar penget ahuan m anusi a diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk ti ndakan seseorang B er d asar k an t abel t er sebu t (Notoatmodjo, 2007). Pengetahuan di ketahui bahwa sebagi an besar adalah kesan didalam pikiran manusia responden termasuk ti dak patuh sebagai hasi l penggunaan panca dalam mengkonsumsi tablet zat besi inderanya. Pengetahuan adalah hasil yaitu sebanyak 26 orang (74,9%). mengi ngat suatu hal , termasuk Selebihnya adalah responden yang mengingat kembali kejadian yang tidak patuh yaitu sebanyak 9 orang pernah dialami baik secara sengaja (25,1%). maupun tidak disengaja dan ini terjadi

  M enurut Sacket (dal am Ni ven, setel ah orang mel akukan kontak atau pengamatan terhadap suatu pasien sebagai sejauh mana perilaku objek tertentu (Soekanto 2003, dalam pasien sesuai dengan ketentuan yang M ubarak, 2007). Hasi l penel i ti an diberikan oleh petugas kesehatan. Faktor i ni mayori tas tngkat pengetahuan

  • –faktor yang mempengaruhi kepatuhan responden tentang anemia kehamilan seseorang yai tu: f aktor predi sposi si mayori tas rendah. Banyak f aktor

  (predisposing factors), yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan yang mempermudah atau mempredisposisi seseorang antara lai n yai tutingkat terj adi nya peri l aku seseorang, antara pendidikan, umur, pengalaman,tingkat l ai n pengetahuan, si kap, keyaki nan, ekonomi, budaya, dan lingkungan. kepercayaan, ni l ai -ni l ai , tradi si dan sebagainya termasuk karakter seseorang.

  b. Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Zat Besi Faktor pemungkin (enabling factor s),

  Tabel 7

  yaitu faktor yang memungkinkan atau

  Distr ibusi Fr ekuensi Responden yang memfasilitasi perilaku atau tindakan. berdasarkan Kepatuhan M engkonsumsi Tablet Zat

  Yang dimaksud dengan faktor pemungkin

  Besi

  adalah sarana dan prasarana atau fasilitas

  Kepatuhan Frekuensi Prosentase Patuh 9 25,1% untuk terjadinya perilaku kesehatan. Yang Tidak patuh

  26 74,9%

  termasuk dalam faktor ini diantaranya

  Jumlah 35 100% kesedi aan waktu, dana, j arak tempuh untuk menjangkau sarana pelayanan dan sebagainya. Faktor penguat (reinforcing

  factors ), yaitu faktor yang mendorong atau memperkuat terjadi nya peri laku.

  Kadang-kadang meskipun seseorang tahu dan mampu untuk berperilaku sehat, tetapi tidak melakukannya. Antara lain yang masuk dalam factor ini adalah dukungan keluarga, petugas kesehatan.

  3. Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan K epatuhan M engkonsumsi Tablet Zat Besi

  Gambaran hubungan antara kedua variabel dapat dilihat pada tabel silang berikut ini.

  Tabel 8 Tabel Silang Hubungan Pengetahuan tentang Anemia dengan Kepatuhan M engkonsumsi Tablet Zat Besi Kepatuhan Pengetahuan Patuh Tidak patuh Total Tinggi 6 (66,7%) 3 (33,3%)

  9 Sedang 1 (11,1%) 8 (88,9%)

  9 Rendah 2 (11,8%) 15 (88,2%) 17 Total

  9

  26

  35 Berdasarkan tabel 8 tersebut diketahui

  bahwa terdapat kecenderungan hubungan positif antara tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengankepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet besi dengan penjelasan sebagai berikut. Dari responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang ti nggi terdapat 9 r esponden, y ang pat uh dal am mengkonsumsi tablet zat besi sebanyak 6 responden (66,7%), ini lebih banyak dibandingkan responden yang tidak patuh yaitu sebanyak 3 responden (33,3%). Dari 9 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang sedang terdapat 1 responden (11,1%) yang patuh, l ebih sedikit di bandingkan responden yang tidak patuh yaitu sebanyak 8 responden (88,9%). A dapun dari 17 responden yang memiliki tingkat pengetahuan yang rendah terdapat 2 responden (11,8%) yang patuh, lebih sedikit dibandingkan responden yang ti dak patuh yai tu sebanyak 15 responden (88,2%). Angka- angka tersebut menunjukkan bahwa ada kecenderungan bahwa semakin tinggi tingkat pengetahuan responden tentang anemia, responden relatif semakin patuh dal am mengkonsumsi tablet zat besi . Kecenderungan tersebut akan dibuktikan atau dikuatkan dengan pengujian statistik.

  Perhitungan statistik menghasilkan nilai chi square c

  2 hitung

  sebesar 10,638. A dapun ni lai kriti s chi square untuk 0,05 dan derajat kebebasan df = 2 yaitu c

  2 tabel

  sebesar 5,991. Oleh karena c

  2 hitung

  > c

  2 tabel

  (10,638 > 5,991) maka diperoleh hasil untuk menolak hipotesis nol (H ) yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan tentang anemi a dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi. Dengan kata lain disimpulkan antara pengetahuan tentang anemi a dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi.

  Per hi t un g an st at i st i k j u g a

  contingency sebesar 0,483. Angka tersebut

  menunjukkan bahwa derajat hubungan antara pengetahuan ibu hamil tentang anemia dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi termasuk sedang atau cukup.

  Berdasarkan gambaran yang diperoleh dari tabel silang dapat disimpulkan bahwa semaki n ti nggi ti ngkat pengetahuan responden, maka responden rel ati f semakin patuh dal am mengkonsumsi tablet zat besi.

  Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa ada hubungan antara pengetahuan i bu hami l tentang anemi a dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Simo Boyolali. Kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet zat besi dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan i bu hami l , bai k yang di perol eh dari pengal aman ataupun dari petugas kesehatan melalui penyuluhan tentang anemia dalam kehamilan atau pentingnya tabl et zat besi bagi i bu hami l . Dari pengal aman dan penel i ti an ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng dari pada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (Notoatmodjo, 2007). Dal am Tabel 8 dapat di l i hat adanya hubungan yang i bu hami l tentang anemi a dengan kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi di Puskesmas Si mo Boyolali, dimana semakin tinggi tingkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia maka kepatuhan untuk mengkonsumsi tabl et zat besi j uga semaki n ti nggi dan ji ka ti ngkat pengetahuan ibu hamil tentang anemia rendah, maka kepatuhan ibu hamil untuk mengkonsumsi tablet zat besi juga rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan Kartasura Sukoharjo. Dengan rancangan penelitian yang dilakukan oleh Mayasari observasional, pada 30 responden, dengan (2008) yang berjudul Hubungan Tingkat analisa data menggunakan sperman rank Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia di mana nilai p value sebesar 0,03 . Nilai Dengan K epatuhan mengkonsumsi tersebut menunjukan ada hubungan antara Tabl et Zat Besi di BPS Sri Sul astri pengetahuan ibu hamil tentang anemia Kecamaatan Gondang Kabupaten Sragen. dengan kepatuhan ibu mengkonsumsi Dari hasil peneli ti an tersebut dengan tablet zat besi. menggunakan rancangan observasional

D. SI M PULAN

  dengan pendekatan crossecsional dan uji analisa kendall Tau menunjukan nilai Dari hasil penelitian dapat disimpulkan,

  p value sebesar 0,023 yang artinya ada

  bahwa mayori tas ti ngkat pengetahuan hubungan antara tingkat pengetahuan ibu responden tentang anemia rendah, dan tingkat hamil tentang anemia dengan kepatuhan kepatuhan responden dalam mengkonsumsi mengkonsumsi tablet zat besi. Selain tabl et zat besi mayori tas masi h rendah. i tu hasi l penel i ti an i ni j uga sej al an

  Ada hubungan pengetahuan anemia dengan dengan penelitian yang dilakukan oleh kepatuhan mengkonsumsi tablet zat besi.

Normasari (2009) di RB Kharisma Husada DAFTAR PUSTAKA

  Cristina (2009) .Hubungan Pekerjaan Ibu Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe di RB Kharisma Husada Kartasura Sukoharjo.KTI Stikes Aisyiyah Surakarta Dep.Kes.RI (2010).

  Jakarta: Dep. Kes.RI

  Fitriani, S. (2011). Promosi Kesehatan.Yogyakarta: Graha Ilmu

  Manuaba, I.B.G. (2007). Pengantar Kuliah Obstetri. Jakarta: EGC. Mayasari (2008). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Anemia Dengan Kepatuhan

  Mengkonsumsi Tablet Zat Besi di BPS Sri Sulastri Kecamaatan Gondang Kabupaten Sragen. KTI Stikes Aisyiyah Surakarta

  Mubarok.(2007). Promosi Kesehatan: Sebuah Pengantar Proses Belajar Mengajar Dalam

  Pendidikan .Yogyakarta: Graha Ilmu

  Niven, N. (2000). Psikologi Kesehatan Pengantar untuk Perawat dan Profesional Kesehatan

  Lain . Jakarta: EGC

  Normasari (2009) .Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe di RB Kharisma Husada Kartasura Sukoharjo.KTI Stikes Aisyiyah Surakarta

  Notoatmojo, S. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: PT Rineka Cipta Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: Rineka Cipta.

  Nurhati (2009) .Hubungan Paritas Dengan Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Fe di RB Kharisma Husada Kartasura Sukoharjo.KTI Stikes Aisyiyah Surakarta Prawirohardjo, S. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta: YBP-SP.

  Pusdiknakes. (2011). Panduan Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdinakes Soebroto, I. (2009). Cara Mengatasi Problem Anemia. Bangkit: Yogyakarta.

  Subagio. ( 2007). Suplementasi Zat Besi Gagal Tekan Prevalensi Anemia 2007. http://www. suaramerdeka.com/harian/0602/20/ragam02.htm, diperoleh tanggal 20 April 2013 Tarwoto, N dan Wasnidar. (2007). Buku Saku Anemia pada Ibu Hamil. Jakarta: Trans Info Media.

  Wiknjosastro, H. (2006). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL TEMAN SEBAYA (PEER GROUP) DENGAN MINAT MAHASISWA MENGIKUTI PROGRAM PROFESI NERS DI STIKES AISYIYAH SURAKARTA Tri Susilowati, Irma Mustika Sari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘Aisyiyah Surakarta ABSTRAK Latar Belakang - HUBUNGAN DUK

0 0 9

Kata Kunci :sectio caesarea, leukosit A. PENDAHULUAN - ANALISIS PERBEDAAN KADAR LEUKOSIT DALAM URIN PADA IBU POST SECTIO CAESAREA DENGAN PERAWATAN KATETER DI BANGSAL MATERNITAS

0 1 11

A. PENDAHULUAN - FAKTOR-FAKTOR YANG MENYEBABKAN IBU-IBU MENGIKUTI PROGRAM KELOMPOK PENDUKUNG IBU DI WILAYAH PUSKESMAS PURWOSARI SURAKARTA GAGAL DALAM TINDAKAN ASI EKSKLUSIF

0 0 8

A. PENDAHULUAN - PELAKSANAAN PELAYANAN KEBIDANAN KOMPLEMENTER PADA BIDAN PRAKTEK MANDIRI DI KABUPATEN KLATEN

1 9 27

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET FE DI PUSKESMAS SIMO BOYOLALI

0 0 10

A. PENDAHULUAN - TINJAUAN LAMA PEMAKAIAN KONTRASEPSI DEPO MEDROXY PROGESTERONE ACETATE BERDASARKAN KEJADIAN AMENOREA

0 0 9

Kata kunci: Fungsi seksual dan tubektomi. A. PENDAHULUAN - FUNGSI SEKSUAL WANITA PASCA TUBEKTOMI (STUDI LAPANGAN DI KOTA SURAKARTA)

0 0 12

A. LATAR BELAKANG - OPTIMALISASI TUMBUH KEMBANG BALITA DENGAN PENINGKATAN PENGETAHUAN IBU TENTANG GIZI BALITA

0 0 13

HUBUNGAN PENGETAHUAN TENTANG PORNOGRAFI DENGAN PERILAKU SEKS BEBAS PADA REMAJA DI SMK PENTI PAMARDI SIWI NGRAMBE KABUPATEN NGAWI Surya Mundhika, Sri Handayani, Kamidah Prodi DIII Kebidanan STIKES ‘Aisyiyah Surakarta

0 0 15

ABSTRAC Latar belakang - TINGKAT STRES DAN DISMENOREA PADA REMAJA KELAS XI PROGRAM AKSELERASI DAN REGULER DI SMAN 3 SURAKARTA

0 2 13