BAB I MEMAHAMI KONSEP DASAR BALANCED SCO

BAB I
MEMAHAMI KONSEP DASAR BALANCED SCORECARD
Robert S. Kaplan dan David P. Norton pada tahun 1992 melaporkan hasil-hasil proyek
penelitian pada multiperusahaan dan memperkenalkan suatu metodologi penilaian kinerja
yang berorientasi pada pandangan strategis ke masa depan yang disebut : BALANCED
SCORECARD .pada dasarnya, semua profesi memiliki alat alat komunikasi yang jelas
dengan pengguna akhir (end user). Bagaimana orang orang yang terlibat dalam perencanaan
strategis perusahaan misalnya dewan direktur perusahaan , manajer-manajer,supervisor,dan
karyawan berkomunikasi? Hal ini masih menjadi masalah di Negara Negara majumaupun di
Negara Negara berkembang seperti Indonesia. Produk akhir (barang dan/atau jasa), rencana
strategis, proses proses manajemen, tidak dikomunikasikan secara baik kepada pengguna
akhir. Upaya upaya awal yang menggunakan banyak sumber daya (waktu,uang,dan energi)
itu tidak berdampak bagi orang orang yang harus melaksanakan rencana rencana bisnis
strategis tersebut. Sebagai konsekuensi pelaksanaan rencana bisnis strategis yang buruk
itu,hasil hasil yang diperoleh organisasi bisnis tersebut tidak memuaskan.
Pertanyaan kreatif yang perlu diajukan adalah mengapa rencana-rencana bisnis
strategis selalu gagal? Menurut balanced scorecard collaborative dalam Evans (2002),
terdapat empat factor penghambatan dalam implementasi rencana rencana bisnis strategis,
yaitu :
1. Hambatan Visi (Vision Barrier)
tidak banyak orang dalam organisasi yang memahami strategi organisasi mereka.

2. Hambatan Orang (People Barrier)
Banyak orang dalam organisasi memiliki tujuan yang tidak terkait dengan strategi
organisasi.
3. Hambatan Sumber Daya (Resource Barrier)
Waktu, energy, dan uang tidak dialokasikan pada hal hal yang penting (kritis) dalam
organisasi.
4. Hambatan Manajemen (Management Barrier)
Manajemen menghabiskan terlalu sedikit waktu untuk strategi organisasi dan terlalu
banyak waktu untuk pembuatan keputusan taktis jangka pendek.
Berdasarkan kenyataan diatas, kita membutuhkan suatu cara baru untuk
mengkomunikasikan rencana rencana bisnis strategis kepada pengguna akhir, dalam hal ini
adalah karyawan yang akan melaksanakan rencana rencana bisnis strategis itu. Dengan
menggunakan Balanced Scorecard ,rencana rencana bisnis strategis akan mencapai setiap
orang dalam organisasi, karena semua orang dalam organisasi telah memiliki alat komunikasi
(bahasa) yang sama. Karyawan dapat mengerti dan mengaitkan dengan apa yang terjadi. Hal
ini akan mengarah pada pelaksanaan rencana rencana strategis yang lebih baik.

TERMINOLOGI dalam BALANCED SCORECARD



















Visi (vision)
Misi (mission)
Sasaran (goals)
Tujuan (objectives)

Perspektif (perspectives)
Hubungan sebab-akibat (cause-effect relationship)
Pengukuran (measurement)
Target (targets)
Program (programs)
Pemikiran strategis (strategic thinking)
Perencanaan strategis (strategic planning)
Kisi strategis (strategic grid)
Area strategis (strategic area)
Model strategis (strategic model)
Strategi
Templates

BAB II
TRANSFORMASI STRATEGI MENJADI TINDAKAN MELALUI BALANCED
SCORECARD
Pada umumnya, system manajemen tradisional berfokus pada anggaran, sehingga
pelaksanaan strategi perusahaan sangat bergantung pada anggaran yang tersedia. Hal ini
berbeda dari system manajemen strategis balanced scorecard yang berfokus pada proses
proses manajemen strategis, sehingga strategis perusahaan melalui balanced scorecard

diterjemahkan menjadi tindakan tindakan yang terarah.
Sebagai langkah awal dalam menyusun suatu balanced scorecard , pertimbangkan
tujuan tujuannya. Perusahaan perlu menetapkan tujuan tujuan bisnis strategis dan menetapkan
program peningkatan kinerja untuk mencapai tujuan tujuan bisnis strategis itu. Setiap tujuan
bisnis strategis yang ditetapkan harus bersifat konkret dan dapat diukur.
Contoh pernyataan tujuan bisnis :
1)
2)
3)
4)

Mencapai tingkat ROI (return-on-investment) sebesar 40% pertahun
Memperoleh tingkat keuntungan sebesar Rp 1,5 milyar per tahun
Mencapai tingkat penjualan sebesar Rp 500 juta per bulan
Dan lain lain

Pernyataan visi (vision statement)
Pernyataan misi (mission statement)
Contoh pernyataan misi :
i.

ii.
iii.

Misi perusahaan adalah memberikan produk berkualitas superior kepada pelanggan.
Misi perusahaan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
Dan lain lain.

Contoh analisis SWOT





adalah :

Strengths (kekuatan – kekuatan)
Weaknesses (kelemahan – kelemahan)
Opportunities (kesempatan –kesempatan)
Threats (ancaman – ancaman )


EMPAT PERSPEKTIF DALAM BALANCED SCORECARD
Kaplan dan Norton (1992) memperkenalkan empat perspektif yang berbeda dari suatu
aktivitas perusahaan yang dapat di evaluasi oleh manajemen, sebagai berikut :
1) Perspektif financial – bagaimana kita memuaskan pemegang saham?
2) Perspektif pelanggan – bagaimana kita memuaskan pelanggan?
3) Perspektif proses bisnis internal – apa proses proses yang seyogianya diunggulkan
untuk mencapai kesuksesan perusahaan?
4) Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan – bagaiman kita akan mempertahankan
keberlangsungan kemampuan terhadap perubahan dan peningkatan?
BAB III
IMPLEMENTASI BALANCED SCORECARD PADA ORGANISASI PEMERINTAH
Manajemen pemerintahan berfokus masyarakat
Birokrasi telah kaku ,mati. Sementara itu, efiesiensi pelayanan public dan pemerintahan yang
bersahabat serta ramah dan peduli pada masyarakat akan terus hidup dan berkembang.
System ekonomi indonesi yang amburadul sekarang ini disebabkan oleh kesalahan
manajemen system pemerintahan yang penuh KKN (Korupsi,Kolusi,Nepotisme), sehingga
diperlukaan penataan ulang manajemen system pemerintahan melalui reformasi cara berfikir
system. System amburadul menunjukkan kesalahan manajemen terhadap system itu, dan hal
ini merefleksikan pula ketidakteraturan cara berpikir system orang – orang yang mengelola
system itu. Tanda tanda terjadinya semacam “pembangkangan” dari kepala daerah otonom

kabupaten atau kota terhadap kepala daerah otonom provinsi dan laporan pertanggung
jawaban kepala daerah setiap akhir tahun anggaran yang cenderung digunakan sebagai alat
politik untuk menjatuhkan kepala daerah sehingga menciptakan peluang KKN baru antara
eksekutif dan legislative, menunjukkan bahwa manajemen pemerintahan yang berfokus pada
masyarakat belum dipahami atau sengaja tidak mau dipahami oleh penyelenggara Negara
yang nota bene hanya diberi mandate untuk melaksanakan pemerintahan yang bebas KKN.
Konsep manajemen pemerintahan berfokus masyarakat ini membutuhkan paradigm baru
yang harus dipahami dan dilaksanakan, serta harus menghilangkan paradigm lama yang
masih banyak dianut oleh aparatur pemerintahan Indonesia.
Implementasi balanced scorecard pada organisasi pemerintah
Pemerintah seyogiyanya menjembatani kesenjangan antara ekspetasi public atau kebutuhan
social dan penyerahan pelayanan public yang diberikannya. Organisasi pemerintah

merupakan system penyerahan pelayanan public kepada masyarakat. Terdapat perbedaan
perbedaan perspektif yang diterapkan pada organisasi bisnis yang berorientasi keuntungan
dan yang diterapkan pada organisasi pemerintah yang berorientasi pelayanan public.
Balanced scorecard organisasi pemerintah terdiri dari 4 perspektif, yaitu :
1)
2)
3)

4)

Perspektif pelanggan
Pespektif financial
Perspektif proses internal
Perspektif pembelajaran dan pertumbuhan

Agar organisasi pemerintah dapat berhasil mengembangkan balanced scorecard sebagai suatu
system manajemen kinerja pemerintahan, kepala pemerintahan (presiden, gubernur,
bupati/wali kota) perlu memperhatikan beberapa hal berikut :
1) Menciptakan atau memberdayakan suatu dewan ditingkat kota madya yang disebut
dewan kota yang membantu mengidentifikasikan sasaran organisasi pemerintah.
2) Mengimplementasikan infrastruktur yang dibutuhkan untuk mengevaluasi dan
membantu organisasi pemerintah dalam memikirkan dan mencapai perencanaan
strategis jangka panjang.
3) Meningkatkan transparansi data,informasi dan indicator kinerja kunci.
4) Berfokus pada hasil hasil
5) Berfokus pada balas jasa dan pengakuan berbasis evaluasi kinerja tim.
6) Berfokus pada indicator kinerja kunci .
7) Mengembangkan kerangka kerja antar pemerintah dari system perencanaan dan

pengukuran.
8) Menunjuk seorang atau beberapa orang yang berada dalam organisasi untuk
menggerakkan dan mengendalikan ide ide dan dukungan terintegrasi dari perencanaan
dengan penetapan sasaran realistis, pengukuran kinerja, dan balas jasa serta
pengakuan berdasarkan evaluasi pencapaian kinerja tim.
9) Memikirkan strategi solusi masalah yang bersifat lintas – fungsi , atau masalah yang
tidak dapat diselesaikan oleh pemerintah.