Sejarah dan Pengertian Lari Estafet.pptx

Lari Estafet

Pengertian Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet adalah salah satu lomba lari pada
perlombaan atletik yang dilaksanakan secara bergantian atau beranting.
Dalam satu regu lari sambung terdapat empat orang pelari, yaitu pelari
pertama, kedua, ketiga, dan keempat. Pada nomor lari sambung ada
kekhususan yang tidak akan dijumpai pada nomor pelari lain, yaitu
memindahkan tongkat sambil berlari cepat dari pelari sebelumnya ke
pelari berikutnya. Nomor lari estafet yang sering diperlombakan adalah
nomor 4 x 100 meter = 400 meter dan nomor 4 x 400 meter (1.600
meter). Dalam melakukan lari sambung bukan teknik saja yang
diperlukan tetapi pemberian dan kemahiran dalam menerima tongkat
dengan cepat di zona atau daerah pergantian serta penyesuaian jarak
dan kecepatan dari setiap pelari.

Sejarah Lari Estafet
Lari sambung atau lari estafet ini sebenarnya terinspirasi dari kisah tiga suku bangsa. Ketiga bangsa tersebut
antara lain adalah suku bangsa Aztek, suku bangsa Inka, dan yang terakhir adalah suku bangsa Maya.
Di dalam kisah sejarahnya, ketiga bangsa ini pernah melakukan sebuah misi dengan menggunakan teknik lari
secara bersambung atau yang kita kenal sebagai lari estafet ini. Tujuan misi tersebut ialah menyampaikan

sebuah kabar penting yang sudah lama diketahui.
Selain dalam kisah ketiga suku bangsa tadi dalam menjalankan misinya, lari estafet juga pernah dilakukan
oleh bangsa Yunani kuno. Bangsa Yunani kuno kala itu pernah menggunakan obor sebagai benda yang
diberikan secara bersambung-sambung.
Berbeda dengan kisah estafet suku bangsa Aztek, Inka, dan Maya, Yunani bukan menjadikan estafet dalam
menjalankan sebuah misi. Bangsa Yunani kuno menggunakan estafet dalam rangka melakukan pemujaan
spiritual.
Bangsa Yunani menggunakan api keramat dalam bentuk obor sebagai sarana estafet mereka. Api keramat
tersebut diteruskan secara berturut-turut ke jajahan-jajahan baru untuk melakukan pemujaan kepada para
leluhur mereka.
Karena tradisi dan ritual tadi lah olahraga lari sambung atau lari estafet ini mulai menjadi olahraga yang
diolimpiadekan. Kala itu ketika estafet diolimpiadekan, olimpiade lari estafet dinamakan tradisi api olimpiade.
Pada tahun 1992 silam di Stockholm, olimpiade lari estafet mulai diselenggarakan . Lari estafet yang
diolimpiadekan adalah kategori 4 x 100 meter dan 4 x 400 meter yang diperuntukan untuk pria dengan teknik
yang sama seperti saat ini.

Tongkat Lari Estafet

Tongkat yang dipergunakan dalam lari estafet
mempunyai karakteristik dengan panjang 30

cm, diameter untuk dewasa 4 cm dan anakanak 2 cm, sedangkan untuk berat tongkat
adalah 50 gr.

Peraturan Lari Estafet
1.

Lintasan


Panjang lintasan pergantian tongkat estafet adalah 20 meter 



Lebar lintasan pergantian tongkat estafet adalah 1,20 meter.

2.

Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×400 meter.
Namun hal ini tentu beresiko bisa membuat tim tersebut kalah dalam

perlombaan.

3.

Diperbolehkan untuk mengambil tongkat estafet jika tongkat tersebut jatuh
ketika pergantian penerimaan tongkat pada lari yang berjarak 4×100 meter.
Namun hal ini mempunyai resiko bahwa tim tersebut bisa langsung di
diskualifikasi dari perlombaan

4.

Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan keempat
menggunakan start melayang.

Area Pergantian Tongkat dan
Cara Menempatkan Antara
Pelari-Pelari
1.

Pelari ke 1 di area start pertama

menggunakan lintasan tikungan.

2.

Pelari ke 2 di area start kedua
menggunakan lintasan lurus.

3.

Pelari ke 3 di area ketiga dengan
menggunakan tikungan.

4.

Pelari ke 4 di area start keempat
menggunakan lintasan lurus dan
berakhir di garis finish

Strategi Menyusun Regu Lari
a. Pelari Pertama

Estafet
Pelari pertama harus dipilih yang dapat melakukan start yang baik dan terampil berlari di
tempat yang menikung. Pelari pertama dipilih yang mampu melakukan lari cepat sehingga
mampu memimpin di urutan paling depan.
b. Pelari Kedua
Pelari kedua dipilih yang dapat menerima tongkat dengan tepat dan cepat serta memiliki rasa
tanggung jawab yang besar. Pelari kedua dipilih yang mempunyai daya tahan tubuh yang prima
dan kecepatan berlari yang tinggi.
c. Pelari Ketiga
Pelari ketiga dipilih yang dapat menerima dan memberikan tongkat dengan cepat dan tepat.
Pelari ketiga, juga dipilih yang mampu berlari dengan kecepatan yang tinggi di tempat tikungan.
d. Pelari Keempat
Pelari keempat dipilih pelari yang mampu melakukan sprint karena pelari ini yang akan
menentukan menang atau kalahnya regu lari sambung. Pelari keempat dipilih pelari yang
mempunyai daya tahan tubuh yang baik dan daya juang yang tinggi.

1.

Hal-Hal Yang Harus
Diperhatikan Dalam Lari

Estafet
Pemberian tongkat sebaiknya bersilang, maksudnya pelari 1 dan
3 memegang tongkat dengan tangan kanan. Sedangkan pelari 2
dan 4 memegang atau menerima tongkat dengan tangan kiri.

2.

Penempatan pelari sebaiknya disesuaikan dengan keunggulan
dari masing- masing pelari. Contohnya pelari 1 dan 3 dipilih
yang unggul dalam tikungan. Sedangkan pelari 2 dan 4 adalah
pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.

3.

Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus diukur dengan tepat
seperti dalam waktu latihan.

4.

Jika sudah memberikan tongkat estafet, maka jangan segera

keluar dari lintasan masing-masing.

Teknik Dalam Lari Estafet
Teknik Start
Pelari pertama menggunakan start jongkok, pelari kedua, ketiga, dan
keempat menggunakan start melayang.
Teknik memberikan tongkat
1) Memberikan tongkat dari bawah.
Cara melakukannya, yaitu tangan yang memegang tongkat diayunkan
dari belakang ke arah depan melalui bawah ke tangan penerima tongkat.
2) Memberikan tongkat dari atas.
Cara melakukannya, yaitu tangan kanan yang memegang tongkat
diayunkan dari belakang ke depan atas, kemudian tongkat diletakkan di
telapak tangan kiri penerima tongkat.

Teknik menerima tongkat sebagai berikut.
1) Menerima tongkat dengan cara melihat (visual/sight pass).
Cara melakukan sebagai berikut. Pada waktu akan menerima tongkat
sambil berlari tangan yang akan menerima tongkat diayunkan ke belakang
dengan pandangan mata melihat ke belakang kepada pelari yang akan

memberikan tongkat

2) Menerima tongkat dengan cara tidak melihat (nonvisual/ blind pass).
Penerima tongkat melihat pelari yang akan memberikan tongkat. Bila sudah
dekat, penerima tongkat lari secepat- cepatnya. Setelah mendengar tanda
atau kode dari pelari yang akan memberikan tongkat, masih dalam keadaan
lari yang secepatnya dengan pandangan mata tetap ke depan, tangan
diayunkan ke belakang dengan telapak tangan menghadap ke atas

Terima Kasih