ANALISIS PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN LQ-45 DAN NON LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA) - Perbanas Institutional Repository

  Oleh :

  

!"

  Mega Ayu Wulandari STIE Perbanas Surabaya

  Email : megayu17@gmail.com Erida Herlina

  STIE Perbanas Surabaya Email: erida@perbanas.ac.id

  Jl. Nginden Semolo 34&36 Surabaya

  # !"

   !" # $%&! ' ( $%&! !" !" !" !" ) !" !" '

  Keywords : Stock , days of the week effect, and week four effect Pasar modal mempunyai peran penting dalam kegiatan ekonomi. Pasar modal merupakan pasar dari instrumen keuangan jangka panjang yang dapat diperjualbelikan dalam bentuk hutang maupun modal sendiri, baik yang diterbitkan oleh pemerintah maupun swasta. Melalui pasar modal perusahaan dapat menerbitkan sekuritas dalam bentuk surat tanda hutang (obligasi), maupun surat tanda kepemilikan (saham) sesuai dengan jumlah modal yang dibutuhkan. Dengan melalui Bursa Efek sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli saham kepada pihak&pihak lain dengan tujuan memperdagangkan saham diantara mereka dapat tercipta. Selain itu Informasi yang akan diperoleh investor dan calon investor mengenai harga saham selama periode perdagangan di bursa sangat bermanfaat untuk pengambilan keputusan investasi yang sedang berjalan atau akan dijalankan.

  Investasi merupakan salah satu kegiatan yang bisa mendukung berkembang dan majunya suatu perekonomian negara. Menurut Fattah (2002:39), investasi merupakan pengorbanan sejumlah nilai tertentu saat ini untuk memperoleh nilai (pengembalian) mendatang yang tentunya dengan harapan lebih besar dari pada nilai saat ini. * saham atau tingkat pengembalian saham adalah tingkat pengembalian saham biasa, dan merupakan pembayaran kas yang diterima akibat pemilikan suatu saham dengan perubahan harga pasar saham lalu dibagi dengan harga saham pada saat investasi.

  Indeks harga saham merupakan indikator utama yang menggambarkan pergerakan harga saham (Tjiptono Darmadji,

  2011 : 129). Indeks harga saham merupakan salah satu indikator bagi perekonomian. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi perubahan harga saham yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang dimaksud ialah faktor yang berasal dari perusahaan, yaitu kinerja perusahaan , baik kinerja keuangan maupun kinerja manajemen, kondisi keuangan perusahaan dan prospek perusahaan. Sedangkan faktor eksternal meliputi berbagai informasi makro, politik, kondisi pasar, bahkan isu&isu yang beredar juga dapat mempengaruhi harga suatu saham.

  Sehubungan dengan faktor&faktor pengaruh harga saham yang terjadi dengan transaksi perdagangan di BEI, terdapat fenomena yang unik mengenai besarnya saham yang diperoleh investor. Sumiyana (2008) menemukan bahwa harga saham di akhir periode perdagangan melonjak naik sedangkan di awal hari perdagangan turun kembali. Sehingga fenomena ini menjadi satu pertimbangan penting bagi investor untuk menentukan strategi jual&beli saham. Hal ini menyebabkan sangat pentingnya harga saham di periode penutupan untuk diteliti. Saat ini masih sering terjadi perdebatan tentang pasar yang efisien. Banyak penelitian yang memberikan bukti empiris mendukung adanya konsep pasar yang efisien. Namun sejumlah penelitian yang menyatakan adanya anomali pasar, yang merupakan penyimpangan terhadap hipotesis pasar yang efisien. Anomaly pasar tersebut antara lain

  • +,- . ( . / .

  Banyak penelitian yang mengungkapkan adanya fenomena diberbagai negara. Beberapa penelitian tentang di Bursa Efek Indonesia menunjukkan hasil yang sangat bervariasi. Dalam Kamaludin (2004), Algifari menemukan adanya fenomena pada Bursa Efek Jakarta. Suwarni membuktikan bahwa tidak ditemukan adanya pada

  IHSG di Bursa Efek Jakarta. Wong dan Yuanto berhasil mengidentifikasi adanya dan pada Bursa Efek

  Jakarta sedangkan Kamaludin sendiri menemukan adanya pada Bursa Efek Jakarta, dimana terendah terjadi pada hari Senin dan tertinggi terjadi pada hari Jum’at. Cahyaningdyah (2005) berhasil menemukan day of the week effect pada Bursa Efek Jakarta, dimana terendah terjadi pada hari Senin

  01 2 dan tertinggi terjadi

  pada hari Jum’at 0

  2. Penelitian

  yang dilakukan oleh Sun dan Tong (2002) menemukan adanya fenomena bahwa secara signifikan terjadi pada minggu keempat saja. Kita ketahui dalam seminggu secara umum diterapkan lima hari kerja karena adanya hari libur akhir pekan. Pada Bursa Efek Indonesia juga berlaku hari perdagangan sesuai dengan lima hari kerja dengan kata lain pada hari Sabtu dan Minggu tidak ada perdagangan ( ) . Oleh sebab itu dengan adanya hari libur pekan ini akan berpengaruh terhadap kinerja baik intern perusahaan yang diakibatkan faktor psikologis karyawan maupun pola perdaganagn pada bursa sebagai akibat faktor psikologis dan Bursa efek Indonesian yang melakukan perdaganagn lima hari dalam satu minggu.

  Penelitian ini akan melihat pengaruh hari perdagangan pada perusahaan yang termasuk dalam Indeks LQ – 45 dan yang tidak termasuk dalam Indeks LQ – 45 untuk diteliti karena perusahaan&perusahaan yang terdaftar dalam Indeks LQ – 45 memiliki likuiditas saham yang tinggi dan juga dipertimbangkan sebagai kapitalisasi pasar saham. Penelitian ini pun mengupas sejauh mana volume perdagangan antara perusahaan yang terdaftar pada Indeks LQ – 45 dan perusahaan yang tidak terdaftar pada Indeks LQ – 45.

  $%$&' ('()*+*&'

  Penalitian ini bertujuan untuk membuktikan dan menganalisis:

  1. Untuk membuktikan secara Empiris pengaruh hari perdagangan terhadap saham perusahaan LQ – 45 dan LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia.

  2. Untuk membuktilkan secara Empiris pengaruh 3 # - terhadap saham perusahaan LQ – 45 dan LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia.

  , ('-(.+*&' &/&. 01&)

  Pasar modal ( ) merupakan tempat diperjualbelikannya berbagai instrument keuangan jangka panjang, seperti utang, saham, instrumen derivative, dan instrumen lainnya. Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun intstitusi lain, dan sebagai sarana kegiatan berinvestasi (Tjiptono Darmadji, 2011 : 1). Pasar modal yang maju dan berkembang adalah impian dari banyak negara karena pasar modal juga dapat mendorong terciptanya alokasi dana yang efisien karena dengan adanya pasar modal pihak yang kelebihan dana (Investor) dapat memilih alternatif investasi yang memberikan return relatif besar (Luhgiatno : 2011). Menurut Tjiptono Darmadji (2011 : 2), dengan adanya pasar modal, pihak investor dapat menginvestasikan dana tersebut dengan harapan memperoleh imbalan (return), sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan) dapat memanfaatkan dana tersebut tanpa harus menunggu tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Selain itu, dengan adanya pasar modal, diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan–perusahaan sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas. Pasar Efisien

  Pasar Efisien 0 2 adalah suatu kondisi dimana informasi tentang semua harga dapat diperoleh secara terbuka dan cepat tanpa ada hambatan yang khusus. Jogiyanto (2009) mengungkapkan bentuk efisiensi pasar dapat ditinjau dari segi ketersediaan informasinya saja ( ) atau efisiensi pasar dapat pula ditinjau tidak dari ketersediaan informasi saja tetapi juga dilihat dari kecanggihan pelaku pasar dalam pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi yang tersedia (

  ).

  '02&)* &/&.

  Alteza menyebutkan bahwa anomali merupakan penyimpangan terhadap konsep pasar efisien yang penyebabnya sulit dijelaskan dengan cepat (Alteza 2006:33). Hasil yang ditimbulkan oleh anomali pasar ini akan sangat berlawanan dengan yang diharapkan dari konsep&konsep pasar modal dan apa yang menyebabkan hal itu terjadi menjadi pertanyaan bagi para ahli keuangan. Pada anomali ditemukan hal&hal yang seharusnya tidak ada bilamana dianggap bahwa pasar efisien benar&benar ada. Artinya, suatu peristiwa ( ) dapat dimanfaatkan untuk memperoleh abnormal

  . Dengan kata lain, seorang investor dimungkinkan untuk memperoleh abnormal dengan mengandalkan suatu peristiwa tertentu. Anomali yang ada, tidak hanya ditemukan pada satu jenis bentuk pasar efisien saja, tetapi ditemukan pada bentuk pasar efisien yang lain. Artinya, bukti empiris adanya anomali di pasar modal muncul pada semua bentuk pasar efisien, walaupun kebanyakan ditemukan pada bentuk efisien semi&kuat ( ). Pengujian berbasis ada tidaknya anomali menggunakan model pendekatan uji ke belakang ( ). Pada model pendekatan ini peneliti melakukan pengujian untuk menjawab pertanyaan bagaimana harga historis 0 ) bergerak (berubah) sebagai konsekuensi dari adanya kejadian atau pengamatan. Untuk kuatnya suatu pernyataan atau bukti akan adanya anomali pasar, perlu adanya dukungan yang tidak sedikit. Artinya, beberapa penelitian harus memiliki kesimpulan yang tidak jauh berbeda satu sama lain.

  • * saham atau tingkat

  Para investor harus hati&hati dalam memaksimalkan masalah anomali pasar ini sebagai suatu alat dalam mengambil keputusan investasi. Tidak ada jaminan bagi para investor bahwa anomaly pasar akan membantu mereka dalam memperbaiki keputusan investasi karena hasil pengujian empiris mengenai anomali pasar ini bukan merupakan strategi investasi sesungguhnya

  ('-(.+*&' &3&2

  Saham adalah salah satu instrument keuangan yang diperjualbelikan di pasar modal Indonesia. Saham ( ) menurut Tjiptono Darmadji (2011 : 3) dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Atau dengan kata lain saham dapat didefinisikan sebagai salah satu sumber dana baru yang diperoleh perusahaan yang berasal dari pemilik modal dengan imbalan perusahaan harus memberikan kontra prestasi terhadap modal tersebut dalm bentuk deviden dan apresiasi harga saham. Saham yang diperdagangkan di bursa ada dua jenis yaitu saham biasa (common stock) dan saham preferen (preferred stock) (Anogara, 2006: 54). Saham biasa (common stock) adalah saham yang memiliki hak – hak yang setara, tidak memiliki hak istimewa terhadap dividen tetapi memiliki hak suara. Sedangkan saham preferen (preferred stock) adalah saham dengan kelompok khusus yang memiliki preferensi atau karakteristik tertentu yang tidak dimiliki oleh saham biasa. Karakteristik yang paling sering berkaitan dengan saham preferen adalah : (1) preferensi atas dividen, (2) preferensi pada aktiva pada saat likuidasi, (3) dapat dikonversi menjadi saham biasa, (4) dapat ditebus pada opsi perseroan, (5) tidak mempunyai hak suara (Kiesso dkk, 2002 : 331). Dari kedua jenis saham tadi, yang paling sering diperdagangkan di BEI adalah saham biasa.

  ('-(.+*&' &3&2

  pengembalian saham adalah tingkat pengembalian saham biasa, dan merupakan pembayaran kas yang diterima akibat pemilikan suatu saham dengan perubahan harga pasar saham lalu dibagi dengan harga saham pada saat investasi. Jadi tingkat pengembalian ini berasal dari dua sumber, yaitu pendapatan (deviden) dan perubahan harga saham (capital gain) (Nur Azlina : 2009). Dividen adalah pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Sedangkan capital gain merupakan selisih antara harga beli dan harga jual yang diperoleh oleh investor dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder (Tjiptono Darmadji, 2011 : 9). Lebih rincinya, Capital gain adalah selisih antara selisih antara harga jualdan harga beli saham per lembar dibagi dengan harga beli.

  '1(4/

  5 Menurut Panduan Indeks yang

  dikeluarkan oleh Bursa Efek Indonesia (2010 : 11), Indeks LQ – 45 terdiri dari 45 emiten dengan likuiditas tinggi, yang diseleksi melalui beberapa keteria pemilihan. Selain penilaian atas likuiditas, seleksi atas emiten& emiten tersebut juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Kriteria suatu emiten untuk dapat masuk dalam perhitungan LQ – 45 adalah mempertimbangkan faktor&faktor sebagai berikut: 1. Tercatat di BEI minimal 3 bulan.

  2. Aktivitas transaksi di pasar reguler yaitu nilai, volume dan frekuensi transaksi.

  3. Jumlah hari perdagangan di pasar reguler.

  4. Kapitalisasi pasar pada periode waktu tertentu.

  Four Effect Y = RETURN SAHAM

  keempat untuk setiap bulannya. Sedangkan hari Senin pada minggu pertama sampai minggu ketiga dianggap tidak signifikan negatif atau sama dengan nol.

  X2 = The Day Of The Week Eff X4 = Week

  Of The Week X3 = Week Four Effect

  Gambar 1 KERANGKA PEMIKIRAN LQ-45 NON LQ-45 X1 = The Day

  (Wang,Li dan Erickson, 1997). Sedangkan Abraham dan Ikenberry menemukan bahwa keseluruhan rata&rata Senin adalah negatif dan secara substansial merupakan konsekuensi dari informasi yang diumumkan pada sesi perdagangan sebelumnya. Tekanan penjualan dari investor individu pada hari Senin secara substansial lebih tinggi jika didahului oleh negatif yang terjadi pada hari Jum’at. Hal ini menunjukkan bahwa ada korelasi antara hari Jum’at dan Senin (Abraham dan Ikenberry, 1994).

  keempat dalam setiap bulan, sedangkan Senin minggu pertama sampai ketiga secara statistik tidak berbeda dengan nol

  apakah Senin yang negatif hanya terjadi pada minggu keempat dan kelima. Fenomena 3 ' - ini berhasil diungkap oleh Wang,Li dan Erickson. Dalam penelitian tersebut ditemukan bahwa 1

  3 - bertujuan untuk menguji

  1 - hanya terjadi pada minggu

  5. Selain mempertimbangkan kriteria likuiditas dan kapitalisasi pasar tersebut di atas, akan dilihat juga keadaan keuangan dan prospek pertumbuhan perusahaan tersebut.

  fenomena yang mengungkapkan bahwa

  ((4 0$. 77(8+ 3 ' - merupakan suatu

  merupakan perbedaan antara hari senin dengan hari&hari lainnya dalam seminggu secara signifikan (Damodaran 1996) .* yang signifikan negatif biasanya terjadi pada hari Senin, sedangkan positif terjadi pada hari&hari lainnya. Iramani dan Mahdi (2006) menyatakan pengaruh hari perdagangan terhadap saham merupakan fenomena yang menarik untuk diperhatikan. Fenomena ini merupakan bagian dari anomali teori pasar efisien. Pada teori pasar efisien menyatakan bahwa saham tidak berbeda pada setiap hari perdagangan. Namun fenomena , menyatakan bahwa terdapt perbedaan untuk masing&masing hari perdaganagn dalam satu minggu. Yang mana pada hari senin lebih cenderung menghasilkan yang negatif.

  3( &6 07 3( ((4 77(8+

  menyatakan bahwa pada hari Senin cenderung menghasilkan yang negatif, sedangkan positif terjadi pada hari selain Senin. Tidak hanya itu, terdapat pula fenomena yang menyatakan bahwa saham terendah terjadi pada minggu keempat dan kelima pada setiap bulannya. Fenomena ini biasanya disebabkan terkait dengan perilaku dari para investor, yang banyak membeli saham ketika pergantian bulan atau awal bulan dan cenderung untuk menjualnya ketika akan mengalami pergantian bulan atau pada minggu terakhir pada setiap bulannya.

  1 -

  Banyak fenomena yang terjadi terkait dengan hari perdagangan pada bursa efek. Berikut ini akan dipaparkan beberapa fenomena yang akan berhubungan dengan penelitian yang dilakukan. Hari perdagangan dilakukan mulai hari Senin sampai dengan hari Jumat. Dalam hal ini terjadi perbedaan antara hari Senin dengan hari&hari lainnya dalam seminggu secara signifikan. Selain itu Fenomena

  ('02('& 1*

  • - signifikan terjadi pada minggu
Pada gambar 1 menjelaskan tentang komprehensif maka permasalahan tersebut kerangka pemikiran dalam penelitian ini. dibatasi oleh hal&hal berikut: Berdasarkan gambar tersebut dapat diketahui

  1. Penelitian ini dilakukan hanya untuk dimana fenomena the day of the week effect mengetahui apakah terjadi fenomena yang meneliti nilai capital gain hari

  • - 3 dan fenomena

  perdagangan pada Bursa Efek Indonesia akan

  3 # - di Bursa Efek Indonesia

  digunakan untuk membuktikan adanya ,bukan fenomena yang lain. pengaruh terhadap variabel dependen.

  2. Penelitian ini dilakukan dengan Variabel dependen dalam penelitian ini menggunakan sampel pada saham yang adalah Return Saham. Pada penelitian ini pun terdaftar pada indeks LQ – 45 selama akan melihat pengaruh variabel independen periode Februari – Juli 2014. terhadap dependen pada perusahaan yang

  3. Sampel pada saham yang tidak terdaftar terdaftar pada LQ – 45 dan perusahaan yang pada indeks LQ – 45 mengambil tidak terdaftar pada LQ – 45. perusahaan yang sejenis dengan perusahaan yang terdaftar pada indeks

  • *90+(/*/ ('()*+*&' LQ – 45 selama periode Februari – Juli

    2014.

  H1 :Terdapat pengaruh Hari Perdagangan terhadap return saham LQ – 45 di

  1('+*7*4&/* :&.*&;()

  Bursa Efek Indonesia

  1. Variabel bebas ( ) adalah hari perdagangan, yaitu Senin, H2 :Terdapat pengaruh Hari Perdagangan Selasa, Rabu,Kamis dan Jum’at. terhadap return saham non LQ – 45 di

  2. Variabel terikat ( ) Bursa Efek Indonesia adalah saham LQ – 45

  H3 :Terdapat pengaruh Week Four Effect terhadap return saham LQ – 45 di

  09$)&/* 1&' &29()

  Bursa Efek Indonesia Populasi penelitian ini adalah keseluruhan harga saham dan indeks harga

  H4 :Terdapat pengaruh Week Four Effect saham gabungan pada Bursa Efek Indonesia terhadap return saham non LQ – 45

  (4- ). Pemilihan sampel dilakukan dengan di Bursa Efek Indonesia metode dengan

  H5 :Terdapat perbedaan return saham menetapkan kriteria sampel. Kriteria saham& harian pada perusahaan yang terdaftar saham yang akan dilakukan penelitian untuk LQ – 45 dan perusahaan non LQ – 45 dijadikan sampel penelitian adalah sebagai di Bursa Efek Indonesia berikut:

  1 Saham perusahaan yang dipilih adalah saham perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ – 45 periode

  &'8&'-&' ('()*+*&'

  Februari 2014 – Juli 2014 Penelitian ini merupakan penelitian

  2 Untuk saham yang tidak terdaftar kuantitatif dimana menekankan pada pengujian teori&teori melalui pengukuran pada LQ – 45 atau 5 LQ – 45 adalah perusahaan yang sejenis variabelvariabel penelitian dengan angka dan dengan perusahaan yang terdaftar melakukan analisis data dengan prosedur pada LQ – 45 pada periode Februari statistik yang bertujuan untuk menguji

  2014& Juli 2014 hipotesis (Bambang & Nur, 1999:12).

  3 Untuk menentukan sampel LQ –

  &+&/&' ('()*+*&'

  45 merupakan perusahaan yang Batasan Guna memperoleh memiliki nilai aset yang hampir setara pembahasan yang lebih fokus dan

  • * saham adalah tingkat
  • * saham dapat dihitung dari harga

  • + < + 5 + +

  %* '1(9('1('+ &29)( +(/+

  Pengujian analisis regresi dengan menggunakan variabel dummy. Jika variabel bebas bersifat kategori atau dikotomi, maka dalam model regresi variabel tersebut harus dinyatakan sebagai variabel dummy dengan member kode 0 (nol) atau 1 (satu). Setiap variabel dummy menyatakan satu kategori variabel independen – metric, dan setiap variabel – metric dengan k kategori dapat dinyatakan dalam k&1 variabel dummy. Cara pemberian kode dummy pada umumnya menggunakan kategori yang dinyatakan dalam angka 1 atau 0. Kelompok yang diberi nilai dummy 0 (nol) disebut excluded group,sedangkan kelompok yang diberi nilai dummy 1 (satu) disebut included group (Imam Ghozali, 2011 : 178).

  '&)*/*/ (-.(/*

  Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ,variabel dependen dan veriabel independen (keduanya) memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi dikatkan baik jika semua variabel berdistribusi normal. Jika signifikansi Kolmogorov – Smirnov lebih besar dari 0.05, maka data tersebut berdistribusi normal. Tetapi jika signifikansi Kolmogorov – Smirnov lebih kecil dari 0.05, maka data tidak terdistribusi normal.

  %* 0.2&)*+&/

  distribusi) untuk memberikan gambaran analisis statistik deksriptif (Imam Ghozali, 2011 : 19)

  . (kemencengan

  Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata –rata ( ) , . . . . .

  Dimana : Rt : saham pada hari t Pt : pada hari t P t&1 : pada hari t&1

  saham penutupan ( ) dikurangi harga pembukaan ( ) lalu dibagi dengan harga pembukaan ( ). Untuk menghitung saham dapat dilakukan dengan rumus sebagai berikut:

  pengembalian yang diterima oleh investor, dapat bernilai positif, bisa juga negatif.

  (4'*4 '&)*/*/ &+&

  Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode dokumentasi. Pengumpulan data dimulai dari tahap penelitian pendahuluan, yaitu mempelajari buku&buku dan literatur, jurnal&jurnal ekonomi dan bisnis, dan bacaan&bacaan lain yang berhubungan dengan pasar modal. Pada tahap ini dilakukan pula pengkajian data yang dibutuhkan, ketersediaan data, dan gambaran cara memperoleh data. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder karena data dapat diperoleh dengan mengambil dari data Bursa Efek Indonesia (BEI).

  &+& &' (+01( ('-$29$)&' &+&

  4 Data yang digunakan dasar penghitungan adalah data harian, baik untuk harga saham, saham, maupun indeks harga saham selama periode yang diteliti Februari 2014 – Juli 2014

  dengan nilai aset perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ – 45.

  Uji independent sample t&tes atau uji beda t&test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki nilai rata – rata yang berbeda. Uji beda t&test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata – rata dengan standar eror dari perbedaan rata – rata dua sampel. Standar error perbedaan dalam niai rata – rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji beda t&test adalah membandingkan rata – rata

  • +&+*/+*4 (/4.*9+*7
dua grup yang tidak berhubungan satu Pada tabel 2 dibawah ini, kita dapat dengan yang lain sehingga diketahui apakah mengetahui adanya saham rata – rata kedua grup tersebut mempunyai nilai rata – setiap hari pada perusahaan non LQ – 45. rata yang sama atau tidak sama secara Pada hari Senin saham rata – rata signifikan (Imam Ghozali, 2011 : 64). memiliki nilai yang positif sebesar 0,2796%. Sampel yang digunakan dalam uji beda t&test Hari Selasa saham rata – rata memiliki adalah perusahaan yang terdaftar LQ – 45 nilai yang positif sebesar 0,1679%. Pada hari dan perusahaan tidak terdaftar LQ – 45 atau Rabu saham rata – rata memiliki nilai

5 LQ – 45. yang positif sebesar 0,3929%. Hari Kamis

  saham rata – rata memiliki nilai yang positif sebesar 0,1017%. Hari Jumat saham rata – rata memiliki nilai yang positif

  &/*) ('()*+*&' sebesar 0,2531%. '&)*/*/ (/4.*9+*7 &;() &;() # : # # : #

5 N Min Max Mean Std.

  5 Deviati N Min Max Mean Std. on

  Deviatio & ,00492 ,01660 n Senin

  25 ,0513 ,0166

  7

  07 & ,00279 ,012445 & ,00170 ,01388 Senin 25 ,0313 ,0155

  6

  9 Selasa 24 ,0265 ,0262

  1

  85 & ,00167 ,007922 Selasa 24 ,0125 & ,00300 ,01106

  Rabu 24 ,0252 ,0136

  9

  5 ,0249

  7

  36 & ,00392 ,010737 & ,00022 ,01526 Rabu 24 ,0271 Kamis

  24 ,0182 ,0195

  9

  5 ,0489

  9

  94 & ,00101 ,011701 & ,00182 ,01386 Kamis 24 ,0284 ,0276

  7

  3 Jumat 25 ,0359 ,0208

  7

  38 & ,00253 ,011213 Jumat 25 ,0272 Valid

  24 ,0195

  1

  3 N Valid N

  24 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

  Pada tabel 1, kita dapat mengetahui

  '&)*/*/ &+& *90+(/*/ (.+&2&

  adanya saham rata – rata setiap hari pada perusahaan LQ – 45. Pada hari Senin Pada tabel 3 dapat dilihat bahwa nilai saham rata – rata memiliki nilai yang thitung hari Senin sebesar 1.726 dan nilai positif sebesar 0,4927%. Hari Selasa signifikansi 0.087 lebih besar dari nilai saham rata – rata memiliki nilai yang positif signifikan sebesar 0.05 maka secara parsial sebesar 0,1701%. Pada hari Rabu variabel hari Senin tidak mempunyai saham rata – rata memiliki nilai yang positif pengaruh signifikan terhadap saham. sebesar 0,3007%. Hari Kamis saham

  Hari Selasa mempunyai nilai thitung 0.584 rata – rata memiliki nilai yang positif sebesar dan nilai signifikansi 0.561, lebih besar dari 0,229%. Hari Jumat saham rata – rata nilai signifikan sebesar 0.05 maka secara memiliki nilai yang positif sebesar 0,1827%. parsial variabel hari Selasa tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. Nilai thitung untuk hari Rabu sebesar 1.032 dan nilai signifikansi 0.304, lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0.05 maka secara parsial variabel hari Rabu tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. Nilai thitung untuk hari Kamis sebesar 0,78 dan nilai signifikansi 0.938, lebih besar dari nilai signifikan 0.05 maka secara parsial variabel hari Kamis tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. Dan pada hari Jumat pempunyai nilai thitung 0.640 dan nialai signifikansinya 0.523, lebih besar dari nilai signifikan 0.05 maka secara parsial variabel hari Jumat tidak berpengaruh terhadap saham.

5 Model Unstandardi

  2 ,304 Kamis ,000 ,003 ,007 ,078 ,938 Jumat ,002 ,003 ,058 ,640 ,523

  8 ,249

  ,001 ,002 ,041 ,456 ,649 Jumat ,003 ,002 ,104 1,15

  1 ,081 Kami s

  1,76

  Selas a ,002 ,002 ,068 ,752 ,453 Rabu ,004 ,002 ,158

  1 Senin ,003 ,002 ,115 1,27 9 ,203

  Error Beta

  5 Model Unstandardize d Coefficients Standar dized Coeffici ents T Sig. B Std.

  &;() ,

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) '&)*/*/ &+& *90+(/*/ (1$&

  Pada tabel 4 dapat dilihat bahwa nilai thitung hari Senin sebesar 1.279 dan nilai signifikansi 0.203 lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0.05 maka secara parsial variabel hari Senin tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. Hari Selasa mempunyai nilai thitung 0.752 dan nilai signifikansi 0.453, lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0.05 maka secara parsial variabel hari Selasa tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. Nilai thitung untuk hari Rabu sebesar 1.761 dan nilai signifikansi 0.081, lebih besar dari nilai signifikan sebesar 0.05 maka secara parsial variabel hari Rabu tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham.

  1 Senin ,005 ,003 ,156 1,72 6 ,087

  Error Beta

  B Std.

  T Sig.

  zed Coefficients Standar dized Coeffic ients

  &;() ,

  Pada tabel 5, nilai thitung hari Senin minggu pertama, kedua, dan ketiga sebesar 1.864 dan nilai signifikansi 0.075, lebih besar dari nilai signifikan 0.05. Maka saham pada hari Senin minggu pertama, kedua, dan ketiga tidak berpengaruh signifikan terhadap terendah pada hari Senin. Sedangkan nilai thitung hari Senin minggu keempat dan kelima sebesar &0.168 dan nilai signifikansinya sebesar 0.868, lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Maka saham hari Senin minggu keempat dan kelima tidak berpengaruh signifikan terhadap saham pada hari Senin.

  Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) '&)*/*/ &+& *90+(/*/ (+*-&

  Nilai thitung untuk hari Kamis sebesar 0,456 dan nilai signifikansi 0.649, lebih besar dari nilai signifikan 0.05 maka secara parsial variabel hari Kamis tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap saham. Dan pada hari Jumat pempunyai nilai thitung 1.158 dan nialai signifikansinya 0.249, lebih besar dari nilai signifikan 0.05 maka secara parsial variabel hari Jumat tidak berpengaruh terhadap saham.

  Selasa ,002 ,003 ,053 ,584 ,561 Rabu ,003 ,003 ,094 1,03

  5 226.38 4 .980

  123 ,007 ,004 ,362 1,864 ,075 senin

  5 242 .980 Equal varianc es not assume d

  79 .071

  3.2

  F Sig. T Df Sig. RETUR N Equal varianc es assume d

  Equality of Variances t-test for Equality of Means

  45 ,001 ,005 ,028 ,139 ,891 Levene's Test for

  123 ,004 ,003 ,246 1,218 ,236 Senin

  Error Beta 1 senin

  B Std.

  T Sig.

  Standa rdized Coeffi cients

  45 &,001 ,006 &,033 &,168 ,868 Model Unstandardized Coefficients

  Error Beta 1 senin

  B Std.

  T Sig.

  Model Unstandardize d Coefficients Stan dardi zed Coef ficie nts

  • .02

  Pada tabel 8 hasil uji beda independen sampel test menunjukkan bahwa retun memiliki nilai F hitung levene test sebesar 3.279 dengan probabilitas 0.71

  &;() ! , , Sumber : Hasil Olahan SPSS

  LQ – 45 adalah 0.002395, secara absolut hasil tersebut menunjukkan bahwa antara perusahaan LQ – 45 dan LQ – 45 memiliki yang berbeda, untuk mengetahui secara pasti apakah perbedaan tersebut signifikan atau tidaknya maka dilakukan analisis pada output pada tabel 8 berikut ini.

  Hasil uji beda independent test pada tabel 7 menunjukkan bahwa mean saham perusahaan yang LQ – 45 adalah 0.002355 sedangkan untuk perusahaan yang

  '&)*/*/ &+& *90+(/*/ ()*2& &;() " # Sumber : Hasil Olahan SPSS

  Pada tabel 6, kita dapat Nilai thitung hari Senin minggu pertama, kedua, dan ketiga sebesar 1.218 dan nilai signifikansi 0,236, lebih besar dari nilai signifikan 0.05. Sedangkan nilai thitung hari Senin minggu keempat dan kelima sebesar 0.139 dan nilai signifikansinya sebesar 0.891, lebih besar dari nilai signifikan 0,05. Hal ini menunjukan bahwa hari Senin minggu pertama, kedua, ketiga, dan hari Senin minggu keempat dan kelima tidak berpengaruh signifikan terhadap pada hari Senin.

  5 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah)

  5 Sumber : Hasil Penelitian, 2015 (Data Diolah) '&)*/*/ &+& *90+(/*/ ((29&+ &;() = ,

  &;() ,

  • .02
karena probabilitas tersebut lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa variance return antara perusahaan LQ – 45 dan non LQ – 45 adalah sama, dengan demikian analisis uji beda t&test harus menggunakan asumsi equal variance assumed. Dari output SPSS menunjukkan bahwa nilai t hitung pada equal variances assumed sebesar &0.025 dengan probabilitas signifikansi sebesar 0.980. Nilai probailitas signifikansi tersebut lebih besar dari tingkat signifikan (α = 0.05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hasil uji tersebut menerima H0 yang artinya tidak terdapat perbedaan return saham, saham harian perusahaan yang terdaftar pada LQ – 45 dan perusahaan non LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia.

  Tujuan dari penelitian ini menguji apakah terdapat pengaruh hari perdagangan atau

  3 - dan apakah

  juga terjadi fenomena 3 # - terhadap retun saham pada perusahaan yang terdafatar pada indeks LQ – 45 dan perusahaan yang tidak terdaftar pada indeks LQ – 45 atau LQ – 45 periode Februari 2014 – Juli 2014. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan terhadap beberapa hipotesis, diperoleh bahwa :

  ('-&.$3 3&.* 9(.1&-&'-&' &+&$ 3( &6 07 3( ((4 77(8+ +(.3&1&9 /&3&2

  5 3 -

  merupakan anomali dimana perbedaan hari perdagangan dalam satu minggu berpengaruh terhadap saham. Pada hipotesis pertama penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris apakah terdapat pengaruh hari perdagangan (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat) terhadap saham LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia pada periode bulan Februari 2014 – Juli 2014.

  Berdasarkan hasil pengujian menunjukan nilai harian untuk variable

  3 - perusahaan

  LQ – 45 dengan nilai terendah &0.0489 dan tertinggi 0.0513. Hal tersebut menunjukan pada hari Senin sebesar 0.004927 dan terendah terjadi pada hari Kamis sebesar 0.000229. Kecenderungan positif pada saham yang terjadi di hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat menggambarkan bahwa investor cenderung akan menerima keuntungan atas investasi yang telah dilakukan, seperti pada grafik dibawah ini.

  &2;&. )$4+$&/* (+$.' &3&2 &.*&' Sumber : Hasil data diolah

  Sedangkan berdasarkan signifikansi penelitian, variabel

  3 -

  (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan Jumat) menunjukan tidak adanya pengaruh hari pedagangan terhadap saham indeks LQ – 45. Maka hipotesis pertama diduga terdapat pengaruh hari perdagangan atau

  3 - (Senin, Selasa, Rabu,

  Kamis dan Jumat) terhadap saham yang terdaftar pada indeks LQ – 45 tidak dapat diterima atau dengan kata lain hari perdagangan tidak berpengaruh terhadap saham LQ – 45. Hal ini diduga karena selama periode penelitian Februari 2014 – Juli 2014 merupakan kurun waktu terjadinya pesta demokrasi pemilu dan pilpres yang berdampak terhadap kegiatan bursa. Dimana sebagian investor khawatir apabila akan berdampak pada fluktuasi harga saham. Hal tersebut membuat investor lebih berhati –

  3 - adalah banyaknya

  perusahaan LQ – 45 selama periode Juni 2008 – Juni 2011. Akan tetapi, penelitian ini berbeda dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Mellysa dan Syahyunan (2012) yang menemukan adanya pengaruh hari perdagangan secara parsial terhadap saham yang terdaftar pada indeks LQ

  ('-&.$3 3&.* 9(.1&-&'-&' &+&$ 3( &6 07 3( ((4 77(8+ /(8&.& 9&./*&) +(.3&1&9 /&3&2

5 Berdasarkan hasil pengujian

  menunjukan nilai harian untuk variable LQ – 45 dengan nilai terendah &0.276 dan tertinggi 0.313. Hal tersebut menunjukan bahwa saham dihasilkan berbeda setiap harinya , dimana rata& rata tertinggi terjadi pada hari Senin sebesar 0.002796 dan terendah terjadi pada hari Kamis sebesar 0.001017. Kecenderungan positif pada saham yang terjadi di hari Senin, Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat menggambarkan bahwa investor cenderung akan menerima keuntungan atas investasi yang telah dilakukan, seperti pada grafik dibawah ini.

  Secara signifikansi variabel (Senin, Selasa, Rabu, Kamis, dan

  Jumat) menunjukan tidak adanya pengaruh hari pedagangan terhadap saham indeks LQ – 45. Maka hipotesis kedua diduga terdapat pengaruh hari perdagangan atau

  3 - ( Senin,

  Selasa, Rabu, Kamis dan Jumat) terhadap saham yang terdaftar pada indeks LQ – 45 juga tidak dapat diterima.

  Alasan yang mendasari tidak terjadinya efek hari perdagangan atau

  hati untuk mengelola dan menginvestasikan dana yang dimilikinya. sehingga hari perdagangan tidak dapat mempengaruhi investor dalam melakukan transaksi pembelian dan penjualan. Hasil penelitian ini berbeda atau tidak sesuai dengan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya, Lutfiaji (2013) yang menemukan fenomea hari perdagangan di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi penelitian ini searah dengan penelitian yang telah dilakukan Yuhelmi (2010) yang tidak menemukan fenomena hari perdagangan terhadap saham di Bursa Efek Jakarta.

  data dengan nilai 0 (nol). Hal ini menunjukkan bahwa sahan LQ – 45 banyak yang tidak aktif atau “saham tidur”. Selain itu sebagian investor akan jauh lebih berhati – hati untuk menginvestasikan dananya dalam membeli saham LQ – 45 karena saham LQ – 45 bukan merupakan saham yang cepat terjual di pasar.

  Penelitian ini searah dengan penelitian yang telah dilakukan Pratiwi (2012) yang juga tidak menemukan pengaruh

  3 - pada saham

  • – 45. Perbedaan kurun waktu penelitian, perbedaan kondisi ekonomi, menyebabkan hasil penelitian yang dilakukan berbeda.

  ('-&.$3 +(.3&1&9 /&3&2

  5 3 # - atau efek minggu

  Keempat merupakan fenomena yang mengungkapkan bahwa 1 - hanya terjadi pada minggu keempat untuk setiap bulannya.Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan pada saham yang terdaftar pada indeks LQ – 45 bahwa hari Senin minggu pertama, kedua, dan ketiga berpengaruh positif dengan ditunjukan nliai thitung sebesar 1.864 akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap saham rata – rata

  &2;&. )$4+$&/* (+$.' &3&2 &.*&' '0'

5 Sumber : Hasil data diolah

  indeks LQ – 45 pada hari Senin di Bursa Effek Indonesia. Sedangkan untuk hari Senin minggu keempat dan kelima berpengaruh negatif dengan ditunjukann nilai thitung & .0168 dan tidak signifikan terhadap saham LQ – 45 pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia. Maka hipotesis ketiga pada penelitian ini , yaitu diduga terdapat pengaruh hari Senin minggu keempat dan kelima terhadap saham LQ – 45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia tidak dapat diterima karena telah diuji secara empiris.

  Hal ini didukung oleh penelitian Pratiwi (2012) yang tidak menemukan fenomena 3 # - pada perusahaan LQ – 45 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Akan tetapi penelitian ini tidak searah dengan penelitian yang telah dilakukan Lutfiaji (2013) yang menemukan fenomena 3 # - terhadap saham di Bursa Efek Indonesia.

  • - pun sejalan dengan penelitian yang

  Menurut Cahyaningdyah (2005) hal tersebut dapat terjadi karena masalah tuntutan likuiditas tidak berkaitan dengan investasi di bursa, dengan kata lain dana yang diinvestasikan di bursa tidak digunakan untuk memenuhi tuntutan likuiditas pada setiap akhir bulan. Kondisi ini berbeda dengan kondisi pasar modal AS dimana banyak investor kecil yang ikut berinvestasi di pasar modal dan tuntutan likuiditas pada akhir bulan menjadi hal penting yang menggerakan aktivitas perdagangan mereka di bursa, sehingga pada akhir bulan tekanan penjualan oleh investor individu menjadi lebih besar.

  ('-&.$3 +(.3&1&9 /&3&2

  yang tidak terdaftar pada indeks LQ – 45 atau LQ &45 menunjukan pada saham yang tidak terdaftar pada indeks LQ – 45 bahwa hari Senin minggu pertama, kedua, dan ketiga berpengaruh positif dengan ditunjukan nliai thitung sebesar 1.218 akan tetapi tidak berpengaruh signifikan terhadap saham rata – rata indeks LQ – 45 pada hari Senin di Bursa Effek Indonesia. Sedangkan untuk hari Senin minggu keempat dan kelima berpengaruh positif dengan ditunjukann nilai thitung 0.139 dan tidak signifikan terhadap saham LQ – 45 pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia. Maka hipotesis ketiga pada penelitian ini , yaitu diduga terdapat pengaruh hari Senin minggu keempat dan kelima terhadap saham LQ – 45 yang terendah pada hari Senin di Bursa Efek Indonesia tidak dapat diterima karena telah diuji secara empiris.

  Hasil pada penelitian 3 #

  telah dilakukan oleh Mellysa Maria dan Syahyunan (2013) yang tidak menemukan bahwa saham pada minggu keempat dan kelima berpengaruh signifikan terhadap saham di hari yang menunjukan terendah. Akan tetapi, hasil penelitian

  3 # - ini bertentangan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan RR.

  Iramani dan Ansyori Mahdi (2006) yang menunjukan terdapat pengaruh hari Senin pada minggu keempat dan kelima untuk setiap bulannya.

  (.;(1&&' /&3&2 3&.*&'

  5 1&'

  5 Berdasakan hasil penelitian ini bertujuan

  untuk menguji apakah terdapat perbedaan saham harian yang terdaftar pada indeks LQ – 45 dan saham yang tidak terdaftar pada indeks LQ – 45 atau LQ – 45 di Bursa Efek Indonesia pada periode bulan Februari 2014 – Juli 2014 . Hasil dari pengujian ini menunjukan nilai probabilitas sebesar 0.071 lebih besar dari 0.05 maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan untuk saham harian perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ – 45 maupun dengan perusahaan yang tidak terdaftar pada indeks LQ – 45 atau LQ & 45.

5 Berdasarkan hasil penelitian saham

  Penelitian ini membuktikan bahwa anomali pasar yaitu efek hari perdagangan dan efek minggu keempat tidak selamanya

  2014 – Juli 2014 tidak terbukti adanya perbedaan.

  &.&' 1&' 29)*4&/*

  3. Dari pengolahan data ditemukan cukup banyak data saham harian yang bernilai (nol). Hal tersebut menunjukan bahwa saham tidak selalu aktif dan dikhawatirkan dapat berpengaruh pada hasil penelitian.

  2. Banyaknya hari libur nasional sepanjang periode penelitian yang membuat banyak data yang tidak dipakai karena harga saham bernilai nol, yaitu sejumlah tujuh hari perdagangan.

  1. Model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak fit karena nilai signifikansi anova lebih besar dari 0,05 yaitu 0.196 untuk perusahaan LQ – 45 dan 0,483 untuk perusahaan LQ – 45.

  Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan baik dalam pengambilan sampel maupun dala metodologi yang digunakan, keterbatsan tersebut antara lain:

  (+(.;&+&/&' ('()*+*&'

  • - terhadap saham

  3. Hasil uji ' untuk membuktikan adanya perbedaan saham, saham harian LQ – 45 dan LQ & 45 pada periode Februari

Dokumen yang terkait

PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA)

1 3 19

PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM PADA INDEKS SAHAM LQ45 DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 75

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, RASIO LIKUIDITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

1 1 19

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, RASIO LIKUIDITAS, DAN RASIO PASAR TERHADAP RETURN SAHAM PERUSAHAAN LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 0 16

PENGUJIAN MONDAY EFFECT DAN ROGALSKI EFFECT PADA RETURN SAHAM LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 15

PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA ARTIKEL ILMIAH

0 0 12

PENGARUH HARI PERDAGANGAN TERHADAP RETURN SAHAM DAN VOLUME PERDAGANGAN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 17

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH STOCK SPLIT TERHADAP VOLUME PERDAGANGAN SAHAM DAN RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA - Perbanas Institutional Repository

0 0 20

PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, LEVERAGE, DAN SUKU BUNGA TERHADAP RETURN SAHAM PADA SAHAM LQ-45 - Perbanas Institutional Repository

0 1 14