PENGARUH PROFITABILITAS, PERTUMBUHAN PENJUALAN DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP HARGA SAHAM DENGAN STRUKTUR MODAL SEBAGAI VARIABEL INTERVENING (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN LQ-45 DI BURSA EFEK INDONESIA)
Muhammad Sukarno, Riana Sitawati dan Sam’ani (STIE Dharmaputra Semarang) ABSTRACT
This study aims to determine the effect of profitability, sales growth and size of the company's on stock prices with the capital structure as mediation on the companies listed on the LQ-45 index in the Indonesia Stock Exchange 2010-2015. The research sample as many as 17 companies, where the method used is purposive sampling is a sampling method by setting certain criteria for 6 years so the total sample of 102. The data analysis method using path analysis using the data processing program Smart PLS 3.0 (Partial Least Square). The results showed that profitability has a significant negative effect on capital structure. The growth of sales has no significant effect on capital structure. Company size has a significant positive effect on capital structure. Profitability has a significant positive effect on stock prices. Growth of sales have positive effect is not significant to stock price. The size of the company has a significant positive effect on stock prices. Capital structure has a significant negative effect on stock prices. Capital structure proven to mediate the relationship of profitability to stock price and Relationship mediate profitability to stock price is partial mediation. The capital structure is not proven to mediate the relationship of sales growth to stock prices. The capital structure is not proven to mediate the firm size relationship to stock prices..
Keywords: profitability, sales growth, firm size, capital structure, stock price, mediation
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap harga saham dengan struktur permodalan sebagai mediasi pada perusahaan yang terdaftar pada indeks LQ-45 di Bursa Efek Indonesia 2010-2015. Sampel penelitian sebanyak 17 perusahaan, dimana metode yang digunakan adalah purposive sampling yaitu metode sampling dengan menetapkan kriteria tertentu selama 6 tahun sehingga total sampel 102. Metode analisis data menggunakan analisis jalur menggunakan program pengolahan data Smart PLS 3.0 (Partial Least Square). Hasil penelitian menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal. Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap struktur modal. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur modal. Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Pertumbuhan penjualan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham. Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Struktur modal berpengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Struktur modal terbukti memediasi hubungan profitabilitas terhadap harga saham dan Hubungan memediasi profitabilitas terhadap harga saham merupakan mediasi sebagian (partial mediation). Struktur modal tidak terbukti memediasi hubungan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham. Struktur modal tidak terbukti memediasi hubungan ukuran perusahaan terhadap harga saham.
Kata kunci: profitabilitas, pertumbuhan penjualan, ukuran perusahaan, struktur modal, harga saham, mediasi
A. Pendahuluan.
saham melemah sehingga menyeret IHSG Perdagangan saham di pasar modal
ke zona merah. Hal ini menyebabkan selalu menujukan situasi yang fluktuatif.
penutupan perdagangan saham IHSG Artinya, saham akan mengalami naik atau
Senin (9/5/2016) melemah 30,26 poin atau turun. Hal ini dapat dilihat pada penutupan
level 4.808,31 harga saham IHSG (Indek Harga Saham
( http://bisnis.liputan6.com/read Gabungan) pada penutupan tahun 2014.
/2497739/ihsg-turun-30-poin-terdo-rong- IHSG naik 0,94 persen (48,57 %)
aksi-jual-investor-asing ). dibanding perdagangan hari sebelumnya.
Fenomena naik turunnya harga IHSG mencapai level tertingginya di
saham seperti yang diuraikan di atas dapat 5.246,48 pada 8 September dan terendah
dipengaruhi faktor internal perusahaan dan di 4.175,81 di 7 Januari. Indeks LQ45 naik
faktor eksternal perusahaan. Faktor 0,65 persen ke 898,58, ISSI naik 0,4
internal yang berasal dari dalam persen ke 167,65 dan Investor33 naik 0,46
perusahaan dan dapat dikendalikan oleh persen ke 371,4. Pengaruh suhu politik
manajemen perusahaan sedangkan faktor akibat pelaksanaan Pemilihan Umum
eksternal yang berasal dari luar perusahaan (Pemilu) di Juli 2014 tidak menyurutkan
dan tidak dapat dikendalikan oleh optimisme
manajemen perusahaan. Pergerakan harga bertransaksi di pasar modal Indonesia. Hal
saham ini akan terus dipantau oleh para ini dibuktikan dengan pergerakan IHSG
investor dan calon investor selain yang mengalami kenaikan 21,15%
saham investor juga ditahun 2014 dari tahun sebelumnya yaitu
pergerakkan
laporan keuangan dari penutupan IHSG pada Selasa
membutuhan
dikarenakan laporan keuangan perusahaan (30/12/2014) berada dilevel 5.226,95 lebih
merupakan informasi pokok yang tinggi dibandingkan dengan akhir 2013
diperlukan oleh pihak eksternal dan yang berada di level 4.274,177
internal dalam melihat perkembangan ( http://www.kabarbisnis.com/read/
suatu perusahaan serta keuntungan yang 2853550 ). Penutupan perdagangan saham,
diperoleh dalam satu periode tertentu Rabu (30/12/2015), IHSG naik 23,64 poin
karena menurut mereka harga saham atau 0,52 persen ke level 4.593. Indeks
sangat mempengaruhi keuntungan yang saham LQ45 menguat 0,53 persen ke level
akan diperoleh.
792,03. Seluruh indeks saham acuan Hasil penelitian terdahulu mengenai kompak menghijau pada hari ini .
faktor yang mempengaruhi harga saham Penutupan perdagangan saham IHSG
sangat bervariasi. Wijaya dan Utama Rabu (30/12/2015) berada dilevel 4.593,
(2014), Jufrizen (2012) dan Kesuma lebih rendah dari penutupan perdagangan
mengungkapkan bahwa 2014
(ROA) berpengaruh ( http://www.solopos.com/2015/12/31/burs
signifikan terhadap harga saham, a-saham-fluktuatif-kinerja-ihsg-di2015-
sedangkan Aprilian dan Hapsari (2014), tak-memuaskan-676080 ). Pada tahun 2016
Laily (2013), Lestari dan Sabrina (2013) bulan Mei tekanan bursa saham regional
dan Murtadho (2013) mengungkapkan dan libur dua hari selama pekan ini
profitabilitas (ROA) tidak berpengaruh mempengaruhi laju IHSG. Pada penutupan
signifikan terhadap saham. perdagangan saham, Senin (2/5/2016),
Mentari (2013) dan Lestari dan IHSG melemah 30,26 poin atau 0,63
Sabrina (2013) mengungkapkan bahwa persen ke level 4.808,31. Indeks saham
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan LQ45 turun 0,71 persen ke level 826,62
terhadap harga saham, sedangkan dan mengakibatkan seluruh indeks saham
Kadarusman (2014) dan Laily (2013) tidak acuan kompak tertekan. Ada sebanyak 192
berpengaruh signifikan terhadap harga berpengaruh signifikan terhadap harga
sebaiknya, dalam waktu-waktu normal (2009) meneliti hubungan Profitabilitas
memiliki kapasitas pinjaman cadangan (ROA) terhadap harga saham dengan hasil
yang dapat digunakan ketika peluang berpengaruh signifikan.
investasi tiba. Artinya, perusahaan Di sisi lain, struktur modal
sebaiknya, dalam waktu-waktu normal, berpengaruh signifikan terhadap harga
menggunakan lebih banyak ekuitas dan saham (Ircham, dkk. 2014, Mahapsari dan
lebih sedikit utang dari pada yang Taman 2013, Ardison, dkk 2013),
diusulkan oleh model pertukaran manfaat sedangkan profitabilitas
pajak/biaya kebangkrutan. signifikan terhadap struktur modal (Wijaya dan
berpengaruh
Utama 2014, Prasetya
dan
2. Teori Pecking Order
Asandimitra 2014, Lusangaji 2012, Joni Menurut Brearley, Myers dan Marcus dan lina 2010), pertumbuhan penjualan
(2008) teori pecking order menyatakan berpengaruh signifikan terhadap struktur
bahwa perusahaan menyukai pendanaan modal (Mahapsari dan Taman 2013, Laily
internal (yaitu laba, yang ditahan dan 2013, Lusangaji 2012, Kesuma 2009) dan
kembali) dari pada ukuran perusahaan berpengaruh signifikan
diinvestasikan
pendanaan eksternal. Jika diperlukan berhubungan terhadap struktur modal
pendanaan eksternal, mereka lebih suka (Lusangaji 2012 dan Putri 2012) .
menerbitkan utang dari pada menerbitkan Atas dasar uraian tersebut, maka
saham baru. Penerbitan utang masih perlu dikaji ulang peran struktur modal
dianggap memiliki dampak kecil pada harga dalam memdiasi pengaruh profitabilitas,
saham dan ruang lingkup kesalahan pertumbuhan dan ukuran perusahaan
penilaian utang lebih kecil karena itu terhadap harga saham.
penerbitan utang merupakan tanda yang tidak terlalu mengkhawatirkan investor.
B. Tinjauan Pustaka dan Penyusunan
Observasi ini mencetuskan teori peking
Hipotesis
order struktur modal yang berbunyi
1. Teori Sinyal (Signalling Theory)
sebagai berikut:
a. Perusahaan menyukai pendanaan dari mengungkapkan bahwa sinyal adalah
Brigham dan Houston (2006)
internal, karena dana ini terkumpul suatu tindakan yang diambil manajemen
tanpa mengirimkan sinyal sebaliknya perusahaan untuk memberi petunjuk bagi
yang dapat menurunkan harga saham. investor tentang prospek perusahaan.
b. Jika dana eksternal dibutuhkan, Brigham dan Houston (2006) menyatakan
perusahaan menerbitkan utang terlebih adanya pengumuman penawaran saham
dahulu dan hanya menerbitan ekuitas biasanya akan dianggap sebagai suatu
sebagai pilihan terakhir. Peking order sinyal bahwa prospek perusahaan seperti
ini muncul karena penerbitan utang yang dilihat oleh manajemen tidak terlalu
tidak terlalu diterjemahkan sebagai cerah. Hal ini selanjutnya menunjukkan
pertanda buruk oleh para investor bila bahwa
dengan penerbitan mengumumkan penawaran saham baru,
ketika sebuah
biasanya harga sahamnya akan menurun. Menerbitkan saham akan memberikan
3. Faktor yang Mempengaruhi Naik
sinyal yang negatif dan akibatnya
Turunya Harga Saham
cenderung malah menekan harga saham, Menurut Fahmi (2012:86) faktor bahkan jika prospek perusahaan itu
yang menentukan saham naik dan turun yang menentukan saham naik dan turun
5. Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
memutuskan untuk ekspansi (perluasan
Terhadap Struktur Modal
usaha), seperti membuka kantor cabang Perusahaan yang mempunyai tingkat (brand office), kantor cabang pembantu
pertumbuhan penjualan yang tinggi maka (sub brand office) baik yang dibuka di
memiliki permintaan penjualan yang domestik maupun luar negeri; (c)
semakin tinggi pula sehingga akan Pergantian direksi secara tiba-tiba; (d)
membutuhan sumber dana yang tinggi Adanya direksi atau pihak komisaris
untuk mendanai operasionalnya biasanya perusahaan yang telibat pidana dan
perusahaan akan memilih sumber kasusnya sudah masuk ke pengadilan; (e)
pendanaan eksternal sebagai tambahan Kinerja perusahaan yang terus mengalami
sumber dana. Pertumbuhan penjualan penurunan dalam setiap waktunya; (f)
berbanding lurus dengan kebutuhan modal Risiko sistem, yaitu suatu bentuk resiko
yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk yang terjadi secara menyeluruh dan telah
mencapai target yang telah ditentukan. Hal diikuti menyebabkan perusahaan ikut
ini, menunjukkan bahwa pertumbuhan terlibat; (g) Efek dari psikologi pasar yang
penjualan berpengaruh positif terhadap ternyata mampu menekan kondisi teknikal
struktur modal. Artinya, semakin tinggi jual beli saham.
pertumbuhan penjualan maka semakin tinggi pula penggunaan utang jangka
4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap
panjang. Sejalan dengan penelitian yang
Struktur Modal
dilakukan oleh Mahapsari dan Taman Profitabilitas
(2013), Laily (2013), Lusangaji (2012) dan mengunakan ROA (Return on Assets)
Kesuma (2009) yang meneliti hubungan dengan nilai yang tinggi berarti laba
pertumbuhan penjualan terhadap struktur perusahaan
hasil berpengaruh perusahaan cenderung menggunakan
signifikan, sehingga dapat di rumuskan modalnya sendiri semakin meningkat.
hipotesis dua (H2), yaitu pertumbuhan Artinya, semakin tinggi keuntungan yang
penjualan berpengaruh positif terhadap diperoleh
struktur modal.
menggunakan pinjaman sehingga semakin rendah struktur modalnya. Hal ini,
6. Pengaruh Ukuran Perusahaan
menujukkan bahwa profitabilitas (ROA)
Terhadap Struktur Modal
berpengaruh negatif terhadap struktur Perusahaan dengan ukuran besar, modal yang artinya semakin tinggi
mempunyai kepercayaan lebih besar dalam profitabilitas (ROA) maka semakin rendah
mendapatkan sumber dana sehingga akan penggunaan utang jangka panjang. Sejalan
memudahkan untuk mendapatkan kredit dengan Penelitian yang dilakukan oleh
dari pihak luar. Oleh karena itu, ukuran Wijaya dan Utama (2014), Prasetya dan
perusahaan yang besar merupakan sinyal Asandimitra (2014), Lusangaji (2012),
positif bagi kreditur untuk memberikan Joni dan Lina (2010) yang meneliti
pinjaman. Ukuran perusahaan yang besar hubungan profitabilitas (ROA) terhadap
akan mempermudah dalam mencari utang struktur modal menunjukkan hasil
untuk kebutuhan tambahan sumber dana berpengaruh signifikan, sehingga dapat di
Ukuran perusahaan rumuskan hipotesis satu (H1), yaitu
perusahaan.
mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas berpengaruh negatif terhadap
struktur modal. Hal ini, berarti semakin struktur modal.
besar ukuran perusahaan maka semakin besar ukuran perusahaan maka semakin
meningkat. Hal ini, berarti bahwa dilakukan oleh Lusangaji (2012) dan Putri
penjualan berpengaruh (2012), yang meneliti hubungan ukuran
pertumbuhan
positif terhadap harga saham. Artinya, jika perusahaan
terhadap struktur modal pertumbuhan penjualan tinggi maka harga dengan hasil berpengaruh signifikan,
saham akan mengalami kenaikan. Sejalan sehingga dapat di rumuskan hipotesis tiga
dengan penelitian yang dilakukan oleh (H3),
Wijaya dan Utama (2014) dan Bismark berpengaruh positif terhadap struktur
yaitu ukuran
perusahaan
dan Pasaribu (2008) yang meneliti modal.
hubungan pertumbuhan penjualan terhadap harga saham dengan hasil berpengaruh
7. Pengaruh Profitabilitas (ROA)
signifikan, sehingga dapat di rumuskan
Terhadap Harga Saham
hipotesis lima (H5), yaitu pertumbuhan Profitabilitas (ROA) mempunyai
penjualan berpengaruh positif terhadap pengaruh positif terhadap harga saham.
harga saham.
Hal ini, dapat diartikan bahwa dengan memaksimalkan penggunaan aktiva yang
9. Pengaruh Ukuran Perusahaan
dimiliki oleh
perusahaan
untuk
Terhadap Harga Saham
menghasilkan laba
Besar dan kecil ukuran perusahaan meningkatkan harga saham karena laba
maka
dapat
dapat dilihat melalui total asset pada tinggi maka saham perusahaan direspon
laporan keuangan. Semakin besar ukuran positif oleh investor. Sejalan dengan
suatu perusahaan sudah tidak diragukan penelitian yang dilakukan oleh Wijaya dan
lagi perusahaan tersebut unggul dalam segi Utama (2014), Jufrizen (2012) dan
kekayaan dan performance bagus sehingga Kesuma (2009) yang meneliti hubungan
akan memberikan daya tarik kepada Profitabilitas (ROA) terhadap harga saham
investor untuk percaya. Dengan demikian, dengan hasil berpengaruh signifikan,
dapat dikatakan bahwa ukuran perusahaan sehingga dapat di rumuskan hipotesis
mempengaruhi positif terhadap harga empat
saham, ini berarti semakin besar ukuran berpengaruh positif terhadap harga saham.
(H4), yaitu
profitabilitas
perusahaan maka harga sahamnya tinggi. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
8. Pertumbuhan Penjualan Terhadap
oleh Mentari (2013), Lestari dan Sabrina
Harga Saham
(2013) yang meneliti hubungan ukuran Pertumbuhan
perusahaan terhadap harga saham dengan mencerminkan prospek perusahaan di
penjualan
hasil berpengaruh signifikan, sehingga masa depan. Apabila, perusahaan memiliki
dapat di rumuskan hipotesis enam (H6), pertumbuhan penjualan yang meningkat
yaitu ukuran perusahaan berpengaruh maka keuntungan pun ikut meningkat dan
positif terhadap harga saham. kinerja perusahaan semakin baik dari tahun ke tahun. Dengan demikian, akan
10. Pengaruh
Struktur Modal
berdampak pada harga saham yang
Terhadap Harga Saham.
kemungkinan akan naik karena pada Semakin besar struktur modal dasarnya harga saham dipengaruhi oleh
menandakan sumber dana lebih banyak keuntungan di masa yang akan datang.
memanfaatkan dana yang disediakan oleh Oleh karena itu, dengan meningkatnya
kreditur untuk menghasilkan laba. Nilai pertumbuhan penjualan para investor
struktur modal berpengaruh negatif tertarik untuk membeli saham tersebut
terhadap harga saham. Artinya, semakin terhadap harga saham. Artinya, semakin
memediasi hubungan antara profitabilitas jika semakin rendah struktur modal maka
dengan harga saham sehingga dapat di akan semakin tinggi harga saham. Struktur
rumuskan hipotesis delapan (H8), yaitu modal berpengaruh negatif terhadap harga
struktur modal memediasi pengaruh saham menunjukkan bahwa investor
profitabilitas terhadap harga saham. memperhatikan berapa besar modal yang dibiayai oleh mereka untuk menghasilkan
12. Struktur Modal Memediasi
laba bersih untuk mereka. Besarnya nilai
Pengaruh Pertumbuhan Penjualan
struktur modal
maka
perusahaan
Terhadap Harga Saham
mempunyai resiko yang tinggi terhadap Tingkat pertumbuhan penjualan yang resiko utang jangka panjang dan semakin
tinggi maka akan membuat biaya rendah nilai struktur modal maka rendah
tinggi sehingga pula resiko terhadap utang jangka panjang.
operasional
juga
membutuhan dana baik itu dari internal Sejalan dengan penelitian yang dilakukan
atau eksternal maka struktur modal oleh Ircham, dkk. (2014), Mahapsari dan
perusahaan akan mengalami perubahan. Taman (2013), Ardison, dkk (2013) yang
Pertumbuhan penjualan yang tinggi akan meneliti hubungan struktur modal terhadap
membuat harga saham mengalami harga saham dengan hasil berpengaruh
kenaikkan karena calon investor banyak signifikan, sehingga dapat di rumuskan
yang tertarik untuk menanamkan dananya. hipotesis tujuh (H7), yaitu struktur modal
Para investor beranggapan bahwa tingkat berpengaruh signifikan negatif terhadap
pertumbuhan penjualan yang tinggi harga saham.
perusahaan tersebut mempunyai masa depan yang cerah.
menandakan
11. Struktur Modal
Memediasi
Namun, jika perusahaan melakukan
Pengaruh Profitabilitas Terhadap
kesalahan dalam menentukan sumber
Harga Saham
pendanaan maka akan membuat harga Perusahaan yang profitabilitasnya
saham menurun. Hal ini, berarti struktur tinggi
modal memediasi pengaruh hubungan operasionalnya juga tinggi. Kebutuhan
antara pertumbuhan penjualan terhadap dana yang tinggi tidak mungkin jika
harga saham. Sejalan dengan penelitian dipenuhi dari sumber internal saja dan
yang dilakukan oleh Mahapsari dan Taman apabila dana internal tidak memcukupi
(2013) bahwa struktur modal memediasi maka perusahaan akan mempertimbangkan
pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap penggunaan sumber dana dari eksternal
harga saham. Berdasarkan uraian diatas untuk memenuhi opersionalnya baik
menunjukkan bahwa struktur modal dapat melalui utang atau mengeluarkan saham
memediasi hubungan antara pertumbuhan baru. Kesalahan dalam menentukan
penjualan dengan harga saham sehingga struktur modal dapat berakibat terhadap
dapat di rumuskan hipotesis sembilan harga saham di bursa efek. Hal ini, berarti
(H9), yaitu struktur modal memediasi struktur modal memediasi pengaruh
pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap hubungan antara profitabilitas terhadap
harga saham.
harga saham. Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Mahapsari dan Taman (2013) bahwa struktur modal memediasi pengaruh profitabilitas terhadap harga saham. Berdasarkan uraian
diatas
13. Struktur Modal
Memediasi
turun maka perusahaan cenderung memilih
Pengaruh Ukuran Perusahaan
utang dari pada mengeluarkan saham baru
Terhadap Harga Saham.
karena struktur modal yang baik adalah Besarnya ukuran perusahaan selalu
yang memaksimalkan harga saham berbanding lurus dengan kebutuhan dana
perusahaan. Hal ini, dapat dikatakan yang harus dicukupi. Artinya, perusahaan
struktur modal dapat memediasi buhungan yang besar akan memerlukan sumber dana
antara ukuran perusahaan terhadap harga yang besar pula sehingga akan membuat
saham.
perubahan pada struktur modalnya.
uraian diatas Ukuran perusahaan yang besar dapat
Berdasarkan
menunjukkan bahwa besarnya struktur mempermudah
modal dapat memediasi hubungan antara memperoleh utang atau pinjaman dari
perusahaan
dalam
ukuran perusahaan dengan harga saham pihak eksternal sehingga kebutuhan dana
sehingga dapat di rumuskan hipotesis dapat tercukupi dengan cepat. Perusahaan
sepuluh (H10), yaitu struktur modal besar
memediasi pengaruh ukuran perusahaan sumberdana eksternal yang tepat, jangan
harus memilih
penggunaan
terhadap harga saham
sampai mempengaruhi harga saham atau membuat harga saham di pasar menjadi
Gambar1: Kerangka Pikir Penelitian
STRUKTUR MOD AL
H7+
HARGA SAHAM PERTUMBUHAN
PENJUALAN (X2)
H3+ H5+
H10+
UKURAN PERUSAHAAN
H6+
(X3)
C. Metode Penelitian
1) Sampel yang dipilih adalah perusahaan
1. Populasi dan Prosedur Penentuan
yang masuk dalam indeks LQ-45 di
Sampel
Bursa Efek Indonesia selama tahun Populasi dalam penelitian ini adalah
perusahaan yang tergolong dalam Indeks
2) Bukan merupakan perusahaan yang LQ-45 di Bursa Efek Indonesia berjumlah
bergerak dibidang perbankkan;
3) Perusahaan yang sebelumnya masuk Sampel dipilih dengan metode purposive
45 perusahaan selama Tahun 2010 – 2015.
dalam daftar indek LQ-45 setelah sampling. Kriteria purposive sampling
dikeluarkan dari indeks LQ-45 pada yang digunakan dalam penelitian ini
periode tahun 2010 – 2015 tidak adalah sebagai berikut:
dimasukkan sebagai sampel, baik itu dimasukkan sebagai sampel, baik itu
(Log Natural) dari total aktiva.
4) Perusahaan yang mempublikasikan laporan tahunan (annual report) yang
d. Struktur modal
telah diaudit secara berturut-turut tahun Struktur modal yang diproksikan 2010 – 2015.
dengan long term debt to equety ratio Atas dasar hal tersebut diperoleh 17
adalah utang jangka panjang dibagi total perusahaan, dengan amatan 6 tahun,
modal (Riyanto, 2001). sehingga terdapat 102 data amatan. Hutang
2. Data dan Tehnik Pengumpulannya
Jangka Panjang Jenis data yang digunakan dalam
Struktur Modal = --------------------x 100% penelitian ini adalah data sekunder yang
Total Modal bersifat kuantitatif yang merupakan laporan keuangan tahunan perusahaan.
e. Harga Saham
Data penelitian dikumpulkan secara Harga saham yang digunakan dokumentasi dari publikasi situs Bursa
dalam penelitian ini adalah harga saham Efek Indonesia www.idx.co.id dan
akhir tahun pada saat harga penutupan http://informasipedia.com .
(closing price) atau harga saham saat penutupan akhir tahun pada saham
3. Variabel Penelitian
perusahaan yang masuk dalam indeks LQ-
a. Profitabilitas
45. Harga saham saat penutupan dalam Profitabilitas
penelitian diukur melalui logaritma natural dengan menggunakan ROA (return on
yang
diproksikan
dari harga saham saat penutupan, tujuan asset) dihitung dengan rumus Laba Bersih
logaritma natural (Ln) digunakan agar dibagi dengan total asset perusahan pada
asumsi normalitas untuk data yang akhir tahun tertentu (Darmadji dan
digunakan menjadi terpenuhi karena dalam Fakhrudin 2012) =
pengujian menggunakan smartPLS3.0 jenis data harus dibuat seragam sehingga
Laba Bersih untuk menyeragamkan data harga saham ROA = ----------------- x 100%
dengan variabel lainnya perlu diubah Total Aset
dalam bentuk logaritma.
b. Pertumbuhan Penjualan Harga saham = Ln (Harga penutupan Pertumbuhan penjualan dihitung
saham)
dengan menggunakan rumus
4. Teknik Analisis
Penj t – Penj t-1 Metode analisis yang digunakan Pert Penj = ------------------------X 100%
untuk menguji pengaruh profitabilitas, Penjualan t-1
pertumbuhan penjualan dan ukuran perusahaan terhadap harga saham yang
c. Ukuran perusahaan dimediasi oleh struktur modal adalah Ukuran Perusahaan diproksikan
dengan analisis jalur yang diolah dengan dengan menggunakan logaritma natural
menggunakan software Program SmartPLS (Ln) dikarenakan melihat nilai total aset
3.0 (Partial Least Square). PLS adalah yang besar sehingga secara matematis
model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance) model persamaan struktural (SEM) yang berbasis komponen atau varian (variance)
D. Hasil
baik dari pada teknik SEM yang lain.
1. Uji Langsung.
Persamaan struktural disusun sebagai Pengujian signifikan menggunakan berikut:
program smartPLS3.0, dengan metode Struktur Modal = a1 + b1 Profit + b2
bootstrapping (resampling) pada tingkat Pertumbuhan + b3 Ukuran + e1
signifikan 5%, sehingga nilai t-statistik Harga Saham = a2 + b4 Profit + b5
yang
Pertumbuhan + b6 Ukuran + b7 Struktur Modal + e2
digunakan adalah 1,96 dan nilai probabilitas p values < 0,05. Adapun hasil pengujian dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1: Path Coefficients Mean, STERR, T Statistics, P-Values
Hasil Bootstrapping Model Structural Profitabilitas (X1), Pertumbuhan Penjualan (X2) dan
Ukuran Perusahaan (X3), struktur Modal (Y1) dan Harga Saham (Y2)
Original
T Statistics
P Values Keterangan
Sample (O)
(|O/STERR|)
Profitabilitas (X1) -> Struktur
Signifikan Modal (Y1)
Pertumbuhan Penjualan (X2) -> Tidak
Struktur Modal (Y1) signifikan Ukuran Perusahaan (X3) ->
Signifikan Struktur Modal (Y1)
Profitabilitas (X1) -> Harga
Signifikan Saham (Y2)
Pertumbuhan Penjualan (X2) -> Tidak
Harga Saham (Y2) signifikan Ukuran Perusahaan (X3) ->
Signifikan Harga Saham (Y2)
Struktur Modal (Y1) -> Harga
Signifikan Saham (Y2)
2. Uji Mediasi atau Intervening
a. Hubungan profitabilitas terhadap harga saham melalui struktur modal
Pengujian model pertama, menguji pengaruh variabel eksogen/ profitabilitas (X1) terhadap variabel endogen/harga saham (Y) dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2: Hasil Bootstrapping Model Structural Hubungan Profitabilitas (X1) terhadap Harga Saham (Y)
Original
T Statistics
Ketarangan P Values
Sample (O)
(|O/STERR|)
Profitabilitas (X1) ->
Signifikan Harga Saham (Y2)
Pengujian model kedua, menguji pengaruh variable/eksogen profitabilitas (X1) terhadap variabel mediasi/struktur modal (M) dapat dilihat pada tabel 3.
Tabel 3: Path Coefficients Mean, STERR T, Statistics, P-Values Hasil Bootstrapping Model Structural Hubungan Profitabilitas (X1) terhadap Struktur Modal (M)
Original
T Statistics
Keterangan P Values
Sample (O)
(|O/STERR|)
Profitabilitas (X1) ->
0,000 Signifikan Struktur Modal (M)
Pengujian model ketiga, menguji secara simultan hubungan pengaruh variabel eksogen profitabilitas (X1) terhadap variabel mediasi struktur modal (M) dan variabel endogen harga saham (Y) dapat dilihat pada tabel 4.
Tabel 4. Path Coefficients Mean, STERR T, Statistics, P-Values Hasil Bootstrapping Model Structural Hubungan Profitabilitas (X1) terhadap Struktur Modal (M) dan Harga Saham (Y)
Original
T Statistics
Keterangan P Values
Sample (O)
(|O/STERR|)
Profitabilitas (X1) ->
0,000 Signifikan Harga Saham (Y)
0,000 Signifikan Struktur Modal (M)
Profitabilitas (X1) ->
Struktur Modal (M) ->
0,048 Signifikan Harga Saham (Y)
Sumber : Data diolah (2016)
b. Hubungan Pertumbuhan Penjualan terhadap harga saham melalui struktur modal
Pengujian model pertama, menguji pengaruh variabel eksogen/ pertumbuhan penjualan (X2) terhadap Variabel endogen/harga saham (Y) dapat dilihat pada tabel 5.
Tabel 5 Path Coefficients Mean, STERR ,T Statistics, P-Values Hasil Bootstrapping Model Structural Hubungan Pertumbuhan Penjualan (X2) terhadap Harga Saham (Y)
Original
T Statistics
Keterangan P Values
Sample (O)
(|O/STERR|)
Pertumbuhan Penjualan Tidak
(X2) -> Harga Saham (Y) Signifikan
c. Hubungan Ukuran Perusahaan terhadap harga saham melalui struktur modal
Pengujian model pertama, menguji pengaruh variabel eksogen/ukuran perusahaan (X3) terhadap variabel endogen/harga saham (Y) dapat dilihat pada tabel 6.
Tabel 6: Path Coefficients Mean, STERR T Statistics, P-Values
Hasil Bootstrapping Model Structural Ukuran Perusahaan (X3) terhadap Harga Saham (Y)
Original
T Statistics
Keterangan
P Values Sample (O) (|O/STERR|)
Ukuran Perusahaan (X3) ->
Tidak Signifikan Harga Saham (Y)
3. Pembahasan dan Implikasi Hasil
mengambil keputusan yang mempunyai
Penelitan
resiko yang rendah sehingga perusahaan
a. Pengaruh profitabilitas terhadap
yang profitabilitas yang tinggi atau tingkat
struktur modal (Hipotesis 1)
pengembalian yang tinggi akan cenderung Hipotesis 1 pada penelitian ini
menggunakan pendanaan secara internal adalah
sehingga tidak menambah utang jangka signifikan terhadap struktur modal.
Berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa
b. Pertumbuhan penjualan terhadap
nilai t-statistik 2,949 > 1,96 dan
struktur modal (Hipotesis 2)
probabilitas (p values) 0,003 < 0,05 Hipotesis 2 pada penelitian ini menunjukkan hasilnya signifikan sehingga
pertumbuhan penjualan dapat dikatakan bahwa hipotesis 1
adalah
berpengaruh signifikan terhadap struktur penelitian
modal. Berdasarkan dari hasil pengolahan profitabilitas
data dengan SmartPLS 3.0 diketahui terhadap struktur modal. Hasil pengujian
berpengaruh
signifikan
bahwa nilai t-statistik 0,168 < 1,96 dan ini menunjukkan bahwa tinggi atau
probabilitas (p values) 0,867 > 0,05 rendahnya laba yang dihasilkan suatu
menunjukkan hasilnya tidak signifikan perusahaan
sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis penggunaan utang jangka panjang. Hasil
berpengaruh
terhadap
2 penelitian ini ditolak. Artinya, pengujian hipotesis 1 ini, mendukung
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh hasil penelitian Wijaya dan Utama 2014,
signifikan terhadap struktur modal. Hasil Prasetya dan Asandimitra 2014, Lusangaji
pengujian hipotesis 2 ini mendukung 2012, Joni dan lina 2010 yang
hasil penelitian Wijaya & Utama 2014 menyatakan bahwa profitabilitas (ROA)
dan Liwang 2011 yang menyatakan bahwa berpengaruh signifikan terhadap struktur
pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh modal.
signifikan terhadap struktur modal. Jadi, hasil penelitian ini dapat
Jadi, hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa profitabilitas (ROA)
bahwa pertumbuhan berpengaruh signifikan negatif terhadap
disimpulkan
penjualan tidak berpengaruh signifikan struktur modal. Profitabilitas yang tinggi
struktur modal. akan menjadikan utang jangka panjang
positif
terhadap
Pertumbuhan penjualan yang tinggi belum perusahaan menjadi rendah dan semakin
tentu struktur modal perusahaan menjadi rendah profitabilitas akan berpengaruh
naik dan semakin rendah pertumbuhan pada utang jangka panjang perusahaan
penjualan belum tentu struktur modal menjadi bertambah. Hal ini, karena
menjadi turun karena manajemen dalam menentukan keputusan
perusahaan
pertumbuhan penjualan tidak menjadi terhadap
satu-satunya acuan dari manajemen dalam mempertimbangkan profit yang dihasilkan
menentukan keputusan terhadap struktur perusahaan
modalnya. Walaupun perusahaan dengan modalnya. Walaupun perusahaan dengan
d. Pengaruh profitabilitas (ROA)
akan aman dalam mengambil lebih banyak
terhadap harga saham (Hipotesis 4)
utang jangka panjang dan menanggung Hipotesis 4 pada penelitian ini beban tetap yang lebih tinggi.
adalah
profitabilitas berpengaruh
signifikan
terhadap
harga saham.
c. Ukuran perusahaan
terhadap
Berdasarkan dari hasil pengolahan data
struktur modal (Hipotesis 3)
dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa Hipotesis 3 pada penelitian ini
nilai t-statistik 5,145 > 1,96 dan adalah ukuran perusahaan berpengaruh
probabilitas (p values) 0,000 < 0,05 signifikan terhadap struktur modal.
menunjukkan hasil yang signifikan Berdasarkan dari hasil pengolahan data
sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa
4 penelitian ini diterima. Artinya, nilai t-statistik 3,137 > 1,96 dan
berpengaruh signifikan probabilitas (p values) 0,002 < 0,05
profitabilitas
terhadap harga saham. Hasil pengujian menunjukkan hasil yang signifikan
hipotesis 4 ini mendukung hasil penelitian sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
Wijaya dan Utama 2014, Ardison, dkk
3 penelitian ini diterima. Artinya, ukuran 2013, Jufrizen 2012, dan Kesuma 2009 perusahaan
yang menyatakan bahwa profitabilitas terhadap struktur modal. Hasil pengujian
berpengaruh
signifikan
berpengaruh signifikan terhadap harga hipotesis 3 ini mendukung hasil penelitian
saham.
Lusangaji 2012 dan Putri 2012, yang Jadi, hasil penelitian ini dapat menyatakan bahwa ukuran perusahaan
bahwa profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap struktur
disimpulkan
berpengaruh signifikan positif terhadap modal.
harga saham. Perusahaan dengan Jadi, hasil penelitian ini dapat
profitabilitas yang tinggi maka harga disimpulkan bahwa ukuran perusahaan
saham perusahaan juga akan meningkat berpengaruh signifikan positif terhadap
dan semakin kecil profitabilitas maka struktur modal. Ukuran perusahaan yang
harga saham perusahaan juga akan rendah besar maka struktur modal perusahaan
karena laba bersih yang tinggi akan juga akan semakin besar dan semakin kecil
menghasilkan tingkat pengembalian yang ukuran perusahaan maka struktur modal
lebih tinggi bagi investor. Hal ini, akan perusahaan juga akan kecil karena
menarik minat investor untuk melakukan kebutuhan
investasi pada perusahaan. Ketika minat tergantung dengan ukuran perusahaan.
opersional
perusahaan
investor tinggi maka akan berpengaruh Perusahaan
terhadap permintaan saham dengan asumsi opersionalnya juga besar dan tidak
besar pasti
kebutuhan
apabila permintaan saham meningkat akan mungkin akan dipenuhi dengan sumber
menyebabkan harga saham mengalami dana dari internal sehingga untuk
kenaikkan.
menutupi kekurangan dana tersebut biasanya perusahaan akan lebih memilih
e. Pertumbuhan penjualan terhadap
utang yang dianggap lebih aman dari pada
harga saham (Hipotesis 5)
menerbitkan saham baru sehingga akan Hipotesis 5 pada penelitian ini mempengaruhi keadaan struktur modal
pertumbuhan penjualan perusahaan.
adalah
berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa nilai t-statistik 0,433 < 1,96 dan berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan dari hasil pengolahan data dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa nilai t-statistik 0,433 < 1,96 dan
ukuran perusahaan berpengaruh signifikan sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
terhadap harga saham.
5 penelitian ini ditolak. Artinya, Jadi, hasil penelitian ini dapat pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh
disimpulkan bahwa ukuran perusahaan signifikan terhadap harga saham. Hasil
berpengaruh signifikan positif terhadap pengujian hipotesis 5 ini mendukung
harga saham. Ukuran perusahaan yang hasil penelitian Pratama 2014, Laily
besar maka harga saham perusahaan 2013, Mahapsari & Taman 2013 dan
dibursa efek juga tinggi dan ukuran Kesuma 2009, yang menyatakan bahwa
perusahaan yang kecil maka harga saham pertumbuhan penjualan tidak berpengaruh
perusahaan dibursa efek juga rendah. Hal signifikan terhadap harga.
ini, karena semakin besar ukuran Jadi, hasil pengujian ini dapat
perusahaan menjadi daya tarik bagi para disimpulkan
investor dalam menentukan keputusan penjualan tidak berpengaruh signifikan
bahwa
pertumbuhan
berinvestasi sehingga besarnya ukuran positif terhadap harga saham. Perusahaan
perusahaan dianggap sebagai sinyal yang dengan pertumbuhan penjualan yang
postif bagi investor sehingga akan tinggi belum tentu harga saham
membuat permintaan terhadap saham perusahaan menjadi tinggi dan perusahaan
perusahaan meningkat yang menyebabkan dengan pertumbuhan penjualan yang
harga saham akan menjadi naik. rendah belum tentu harga saham perusahaan menjadi rendah. Hal ini,
g. Struktur modal terhadap harga
disebabkan pertumbuhan penjualan tidak
saham (Hipotesis 7)
menjadi pertimbangan utama para investor Hipotesis 7 pada penelitian ini dalam menentukan keputusan berinvestasi
adalah struktur modal berpengaruh karena pertumbuhan penjualan tidak
harga saham. menjadi jaminan akan mendapatkan
signifikan
terhadap
Berdasarkan dari hasil pengolahan data tingkat pengembalian yang tinggi dan
dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa menjamin keamanan terhadap modal yang
nilai t-statistik 2,574 > 1,96 dan ditanamkan.
probabilitas (P Values) 0,010 < 0,05 menunjukkan hasil yang signifikan
f. Ukuran perusahaan terhadap harga
sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
saham (Hipotesis 6)
7 penelitian ini diterima. Artinya, struktur Hipotesis 6 pada penelitian ini
modal berpengaruh signifikan terhadap adalah ukuran perusahaan berpengaruh
harga saham. Hasil pengujian hipotesis 7 signifikan
ini mendukung hasil penelitian Ircham, Berdasarkan dari hasil pengolahan data
dkk. 2014, Mahapsari dan Taman 2013, dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa
Ardison, dkk 2013 yang menyatakan nilai t-statistik 2,402 > 1,96 dan
struktur modal berpengaruh probabilitas (p values) 0,016 < 0,05
bahwa
signifikan terhadap harga saham. menunjukkan hasil yang signifikan
Jadi, hasil penelitian ini dapat sehingga dapat dikatakan bahwa hipotesis
disimpulkan bahwa struktur modal
6 penelitian ini diterima. Artinya, ukuran berpengaruh signifikan negatif terhadap perusahaan
harga saham. Struktur modal yang tinggi terhadap harga saham. Hasil penelitian ini
berpengaruh
signifikan
akan membuat harga saham perusahaan mendukung penelitian sebelumnya yang
menjadi rendah dan struktur modal yang dilakukan oleh Mentari 2013, Lestari dan
rendah akan membuat harga saham rendah akan membuat harga saham
(Y) menunjukkan hasil berpengaruh perhatian bagi investor untuk memutuskan
signifikan dan nilai t statistik lebih rendah berinvestasi. Perusahaan dengan utang
dari pada pengujian model pertama. jangka panjang yang besar akan membuat
antara variabel investor ragu dalam
Hubungan
(X1) terhadap modalnya sebab utang jangka panjang
menanamkan
eksogen/profitabilitas
variabel mediasi/struktur modal (M) yang besar diartikan besar pula resiko
menunjukkan berpengaruh signifikan. yang akan ditanggung oleh investor.
Hubungan antara variabel mediasi/struktur modal
(M)
terhadap variabel
h. Struktur modal
memediasi
endogen/harga saham (Y) menunjukkan
profitabilitas terhadap harga saham
hasil berpengaruh signifikan.
(Hipotesis 8)
Hasil pengujian secara simultan atau Hipotesis 8 pada penelitian ini
model ketiga dapat disimpulkan bahwa adalah struktur
struktur modal memediasi profitabilitas profitabilitas terhadap harga saham.
modal
memediasi
terhadap harga saham. Hal ini, dapat Pengujian hipotesis 8 ini sesuai dengan
hasil pengujian prosedur yang dikembangkan oleh Baron
dijelaskan bahwa
hubungan variabel mediasi terhadap dan Kenny bahwa terdapat tiga tahapan
variabel endogen adalah signifikan dan model untuk menguji mediasi (Ghozali
nilai koefisien jalur hubungan variabel dan latan, 2015:149). Berdasarkan dari
(X1) terhadap hasil pengolahan data dengan SmartPLS
eksogen/Profitabilitas
endogen/har ga saham (Y) nilainya lebih
3.0 diketahui bahwa model pertama (tahap rendah dari pengujian model pertama.
1) yang menguji pengaruh hubungan Jadi, pada penelitian ini dapat veriabel Profitabilitas (X1) terhadap
disimpulkan bahwa hipotesis 8 diterima veriabel endogen/harga saham (Y)
kerena struktur modal terbukti memediasi berpengaruh signifikan. Model kedua
hubungan profitabilitas terhadap harga (tahap 2) yang menguji pengaruh
saham dan merupakan mediasi sebagian hubungan veriabel eksogen/profitabilitas
mediation). Sebagaimana (X1) terhadap veriabel mediasi/struktur
(partial
ketentuan yang yang dikemukkan oleh modal (M) berpengaruh signifikan.
Baron dan Kenny. Jika, dari hasil Hasil pengujian model pertama dan
pengujian secara simultan koefisien jalur kedua berpengaruh signifikan sehingga
X ke Y (model ketiga) nilainya turun memenuhi syarat untuk dilakukan
(model pertama > model ketiga) tetapi pengujian model ketiga. Model ketiga,
tetap signifikan maka bentuk mediasi menguji secara simultan pengaruh variabel
sebagian (partial eksogen/profitabilitas
adalah
mediasi
Struktur modal mediasi/struktur modal (M) terhadap
medukung/terbukti memediasi hubungan variabel endogen/harga saham (Y). pada
profitabilitas terhadap harga saham. pengujian terakhir diharapkan pengaruh
Artinya, apabila perusahaan semakin variabel eksogen (X) terhadap endogen
meningkatkan struktur modal, maka (Y) tidak signifikan sedangkan pengaruh
tingkat profitabilitas semakin tinggi juga variabel mediasi (M) terhadap variabel
maka akan meningkatkan harga saham. endogen (Y) harus signifikan. Hasil
Hasil penelitian ini mendukung dengan pengujian model ketiga pengujian secara
penelitian Mahapsari dan Taman (2013) simultan dapat dilihat pada hubungan
yang menyatakan bahwa struktur modal antara variabel eksogen/profitabilitas (X1)
memediasi
pengaruh profitabilitas pengaruh profitabilitas
j. Struktur modal memediasi ukuran perusahaan terhadap harga saham
i. Struktur modal
memediasi
(Hipotesis 10)
pertumbuhan penjualan terhadap
Hipotesis 10 pada penelitian ini
harga saham (Hipotesis 9)
adalah struktur modal memediasi ukuran Hipotesis 9 pada penelitian ini
perusahaan terhadap harga saham. adalah struktur
Pengujian hipotesis 10 ini menggunakan pertumbuhan penjualan terhadap harga
modal
memediasi
prosedur yang dikembangkan oleh Baron
dan Kenny bahwa terdapat tiga tahapan menggunakan
saham. Pengujian hipotesis 9 ini
menguji mediasi. dikembangkan oleh Baron dan Kenny
Berdasarkan dari hasil pengolahan data bahwa terdapat tiga tahapan model untuk
dengan SmartPLS 3.0 diketahui bahwa menguji mediasi (Ghozali dan latan,
model pertama (tahap 1) nilai t-statistik 2015:149). Berdasarkan dari hasil
0,543 < 1,96 dan probabilitas (p values) pengolahan data dengan SmartPLS 3.0
0,587 > 0,05 sehingga dapat dikatakan diketahui bahwa model pertama (tahap 1)
bahwa pengujian mediasi model pertama nilai t-statistik 0,102 < 1,96 dan
penelitian ini tidak signifikan. Jika, dari probabilitas (p values) 0,918 > 0,05
hasil pengujian secara langsung koefisien sehingga dapat dikatakan bahwa pengujian
jalur X ke Y (model pertama) tidak mediasi model pertama penelitian ini tidak
signifikan maka hipotesis mediasi tidak signifikan. Jika, dari hasil pengujian secara
didukung/tidak terbukti dan prosedur yang langsung koefisien jalur X ke Y (model
dikembangkan oleh Baron dan Kenny pertama) tidak signifikan maka hipotesis
(1986) bahwa menguji pengaruh variabel mediasi tidak didukung/tidak terbukti
eksogen (X) terhadap variabel endogen sesuai prosedur yang dikembangkan oleh
(Y) harus signifikan pada t-statistik lebih Baron dan Kenny bahwa menguji
besar dari 1,96.
pengaruh variabel eksogen (X) terhadap Jadi, dapat disimpulkan bahwa variabel endogen (Y) dan harus signifikan
struktur modal tidak terbukti memediasi pada t-statistik harus lebih besar dari 1,96.
hubungan ukuran perusahaan terhadap Jadi, dapat disimpulkan bahwa
harga saham sehingga hipotesis 10 ditolak. struktur modal tidak terbukti memediasi
Artinya, apabila perusahaan semakin hubungan pertumbuhan penjualan terhadap
meningkat struktur modal, maka ukuran harga saham sehingga hipotesis 9 ditolak.
perusahaan semakin besar juga nmaun Artinya, apabila perusahaan semakin
belum tentu akan menjadikan harga saham meningkatkan struktur modal, maka
menjadi naik.
tingkat pertumbuhan penjualan semakin
E. Simpulan
tinggi juga namun belum tentu akan
analisis dan menjadikan harga saham menjadi naik.
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya yang di Hasil penelitian ini bertentangan dengan
analisis dengan mengunakan alat analisis penelitian Mahapsari dan Taman (2013)
jalur dengan smartPLS3.0, maka dapat yang menyatakan bahwa struktur modal
ambil simpulan pada penelitian ini adalah memediasi
pengaruh
pertumbuhan
sebagai berikut:
penjualan terhadap harga saham.
1. Nilai R-Square yang dihasilkan untuk variabel endogen/struktur modal (Y1) sebesar 20.80 % dan sisanya 79,20 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini sedangkan untuk 1. Nilai R-Square yang dihasilkan untuk variabel endogen/struktur modal (Y1) sebesar 20.80 % dan sisanya 79,20 % dipengaruhi oleh variabel lain diluar model penelitian ini sedangkan untuk
2. Bagi manajemen pengelola perusahaan sebesar 24.60 % dan sisanya 75,40 %
dalam mementukan dipengaruhi oleh variabel lain diluar
hendaknya
keputusan pengunaan struktur modal model penelitian ini.
agar memperhatikan faktor-faktor yang
2. Profitabilitas berpengaruh
mempunyai pengaruh terhadap sruktur signifikan terhadap struktur modal.
negatif
modal sehingga tidak berimbas terhadap Pertumbuhan penjualan berpengaruh
harga saham. Pada penelitian ini yang positif tidak signifikan terhadap struktur
perlu diperhatikan dalam mengambil modal. Ukuran perusahaan berpengaruh
keputusan menentukan sruktur modal positif signifikan terhadap struktur
adalah profitabilitas dan ukuran modal. Profitabilitas berpengaruh positif
perusahaan.
3. Bagi manajemen pengelola perusahaan Pertumbuhan penjualan berpengaruh
signifikan terhadap harga saham.
agar memperhatikan faktor-faktor yang positif tidak signifikan terhadap harga
digunakan oleh investor dalam membuat saham. Ukuran perusahaan berpengaruh
keputusan dalam berinvestasi, sehingga positif signifikan terhadap harga saham.
saham dapat di terima dan diminati para Struktur modal berpengaruh negatif
investor. Pada penelitian ini yang perlu signifikan terhadap harga saham.
diperhatikan saham perusahaan diminati Struktur modal terbukti memediasi
oleh investor adalah profitabilitas, hubungan profitabilitas terhadap harga
ukuran perusahaan dan struktur modal saham dan Hubungan memediasi
yang dimiliki oleh perusahaan. profitabilitas terhadap harga saham
4. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat merupakan mediasi sebagian (partial
menggunakan sampel perusahan yang mediation). Struktur modal tidak
listing di Bursa Efek Indonesia dan terbukti
menggunkaan sampel perusahaan yang pertumbuhan penjualan terhadap harga
memediasi
hubungan
mempunyai jenis usaha yang sama. saham. Struktur modal tidak terbukti
karena pada penelitian ini menggunakan memediasi
jenis sampel perusahaan yang beragam perusahaan terhadap harga saham.
hubungan
ukuran
jenis usahanya dari hasil pengujian R- Square tergolong masih rendah.
F. Saran
5. Bagi peneliti selanjutnya agar dapat Berdasarkan hasil penelitian ini,
menambah variabel yang bersumber maka saran yang dapat diberikan adalah
dari luar perusahaan seperti inflasi dan sebagai berikut:
tingkat suku bunga sehingga akan
1. Bagi para investor yang akan memperkaya hasil penelitian mengenai menanamkan modalnya di perusahaan
variabel-variabel tersebut. yang tergabung pada indeks LQ-45 sebaiknya memperhatikan unsur dari
DAFTAR PUSTAKA
dalam perusahaan dan unsur dari luar
Ali, 2002, Membaca Saham. perusahaan. Pada penelitian ini yang
Arifin
Yogyakarta, Yogyakarta: Andi. perlu
Aprilian Deni dan Hapsari Dini Wahyu, mengambilan keputasan pada investor
dipertimbangkan
dalam
2014, Pengaruh Net Profit Margin adalah profitabilitas yang merupakan
(Npm), Return on Assets (ROA), laba bersih yang dihasilkan oleh
dan Return on Equity (ROE) perusahaan dan ukuran perusahaan
terhadap Harga Saham pada merupakan besar kecilnya aset yang
Perusahaan yang Terdaftar dalam dimiliki perusahaan.
Indeks LQ-45 Periode 2009-2013,