Index of /digilib/files/disk1/118

PENGAR KOGN MA MATE

  VARIA

  I RUH PEMAHAMAN KONSEP GNITIF TERHADAP KEMAMP ASALAH PESERTA DIDIK K ERI POKOK SISTEM PERSA

  IABEL DI MTS. NU 02 AL MA’ TAHUN PELAJARAN SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Sebagaia guna Memperoleh Gelar Sar Ilmu Pendidikan Matem

  Oleh :

  NIM:073511055

  INSTITUT AGAMA ISLAM NEGE SEMARANG 2011 P DAN KETERAMPILAN MPUAN PEMECAHAN KELAS VIII PADA AMAAN LINEAR DUA A’ARIF BOJA KENDAL N 2011/2012

  ian Tugas dan Syarat arjana dalam ematika

FAUZI BHUSTOM

  MI

  5 IYAH

FAKULTAS TARBIY

GERI WALISONGO

PERNYATAAN KEASLIAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini: Nama : Fauzi Bhustomi NIM : 073511055 Jurusan/ Program Studi : Tadris Matematika menyatakan bahwa skripsi ini secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya saya sendiri, kecuali bagian tertentu yang dirujuk sumbernya.

  Semarang, 8 Desember 2011 Saya yang menyatakan,

  Fauzi Bhustomi

  NIM: 073511055 \

  

PENGESAHAN

  Naskah skripsi dengan : Judul : Pengaruh Pemahaman Konsep dan Keterampilan Kognitif

  terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta Didik Kelas VIII pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2011/2012

  Nama : Fauzi Bhustomi NIM : 073511055 Jurusan : Tadris Program Studi : Tadris Matematika telah diujikan dalam sidang munaqosyah oleh Dewan Penguji Fakultas Tarbiyah

  IAIN Walisongo dan dapat diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana dalam Ilmu Pendidikan Matematika Semarang, 13 Desember 2011

  DEWAN PENGUJI Ketua Sidang, Sekretaris Sidang, Dwi Mawanti, M.A. Hj. Minhayati Shaleh, M.Sc.

  NIP : 19761207 200501 2 002 NIP : 19760426 200604 2 001 Penguji I, Penguji II, Dra. Siti Mariam, M.Pd. Lulu Choirun Nisa’, S.Si., M.Pd.

  NIP : 19650727 199203 2 002 NIP : 19810720 200312 2 002 Pembimbing I, Pembimbing II,

Hj. Minhayati Shaleh, M.Sc. Drs. H. Abdul Wahid, M.Ag.

  NIP : 19760426 200604 2 001 NIP : 19691114 199403 1 003

  

ABSTRAK

  Judul : Pengaruh Pemahaman Konsep dan Keterampilan Kognitif

  terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik Kelas

  VIII pada Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal Tahun Pelajaran 2011/2012

  Penulis : Fauzi Bhustomi NIM : 073511055

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) ada pengaruh antara pemahaman konsep (X

  1 ) dengan kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan

  linear dua variabel (Y); 2) ada pengaruh antara keterampilan kognitif (X ) dengan

  2

  kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel (Y); 3) ada pengaruh pemahaman konsep (X

  1 ) dan keterampilan kognitif (X 2 )

  terhadap kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel (Y) peserta didik kelas VIII MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal.

  Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Penelitian ini menggunakan metode pengaruh product moment dengan teknik analisis regresi ganda. Subjek penelitian sebanyak 40 responden, menggunakan teknik cluster random sampling. Pengumpulan data menggunakan instrumen soal untuk menjaring data X

  1 , X 2 dan Y.

  Instrumen soal sebelum digunakan untuk mendapat data yang objektif, terlebih dahulu dilakukan pengujian validitas, reliabitas, tingkat kesukaran, daya pembeda.

  Data penelitian terkumpul dianalisis dengan menggunakan teknik analisis statistik deskripsif. Pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada pengaruh antara pemahaman konsep dengan kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel, ditunjukkan oleh koefisien pengaruh 0,495 pada taraf signifikan = 0,05 dan koefisien pengaruh parsial 0,382. Hal ini menunjukkan bahwa 38,2% variasi skor hasil pemahaman konsep sistem persamaan linear dua variabel dengan kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. (2) ada pengaruh keterampilan kognitif dengan kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel, ditunjukkan oleh koefisien pengaruh 0,491 pada taraf signifikan = 0,05 dan koefisien pengaruh parsial 0,377. Hal ini menunjukkan bahwa 37,7% variasi skor hasil keterampilan kognitif dengan kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel. (3) ada pengaruh pemahaman konsep dan keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel, ditunjukkan oleh koefisien pengaruh ganda 0,353. Hal ini menunjukkan bahwa 35,3% variasi skor hasil pemahaman konsep dan keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah materi pokok sistem persamaan linear dua variabel melalui fungsi taksiran = 0,303X +

  1 + 0,343X

  2 23,226. Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan akan menjadi informasi dan masukan bagi para sivitas akademika, para mahasiswa, para tenaga pengajar mata kuliah jurusan dan program studi di Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Semarang terutama dalam memberi dorongan kepada mahasiswa agar senantiasa memahami konsep dan mempunyai keterampilan kognitif sehingga dapat menyelesaikan soal- soal kemampuan pemecahan masalah.

  

MOTTO

{ . . .

  } . . .

  . .

  

.”Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka

  1 merubah keadaanyang ada pada diri mereka sendiri” . . . (Q.S. ar-Ra’du:11).

1 Departemen Agama RI, Mushafal-Qur’an dan Terjemah, (Kudus: Menara Kudus, 1997), hlm.251.

  

PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

  1. Allah SWT sang pencipta alam semesta yang telah memberi kenikmatan, taufiq dan hidayah berupa kesehatan jasmani maupun rohani.

  2. Bapak dan Ibu tercinta terima kasih atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.

  3. Bibi, paman dan adik-adik tersayang yang senantiasa memberikan motivasi dan kasih sayang yang tidak ternilai.

  4. Sahabat-sahabat yang selalu menjadi motivator sekaligus inspirator untuk selalu kuat dalam menghadapi dan menjalani kehidupan ini.

  5. Pembaca yang budiman.

KATA PENGANTAR

  Syukur alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan seluruh alam yang telah memberikan rahmat, taufiq, hidayah, dan kenikmatan kepada penulis berupa kenikmatan jasmani maupun rohani, sehingga penulis dapat menyusun skripsi dengan judul “Pengaruh Pemahaman Konsep dan Keterampilan Kognitif

  

terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik Kelas VIII pada

Materi Pokok Sistem Persamaan Linear Dua Variabel di MTs. NU 02 Al

Ma’arif Boja Tahun Pelajaran 2011/2012”. Sholawat dan salam semoga selalu

  tercurahkan kepada baginda Nabi Agung Muhammad SAW, karena berkat perjuangan beliau yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiyah.

  Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana S-1 dalam Ilmu Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang Jurusan Tadris Matematika. Dengan berbekal keikhlasan dan berniat dengan tulus serta dengan tanggung jawab, Allah SWT telah meridhoi penyusunan skripsi. Tidaklah mudah seperti membalikkan telapak tangan dalam menulis skripsi ini, karena dalam penelitian penulis banyak menjumpai hal-hal yang belum pernah penulis jumpai. Tidak sedikit dana, tenaga, maupun pikiran yang dibutuhkan. Namun semua itu dapat penulis jalani dengan baik dan penuh tanggung jawab. Sehingga skripsi ini dapat penulis susun sebagaimana mestinya. Karena pengalaman yang sangat berharga ini penulis sangat termotivasi untuk terus berusaha melaksanakan penelitian di masa yang akan datang.

  Penulis sadar sepenuhnya bahwa skripsi ini mustahil terselesaikan tanpa pertolongan Allah yang dijelmakan melalui makhluk-Nya. Oleh karena itu, dengan rasa kerendahan hati dan tulus penulis menyampaikan banyak terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada semua pihak baik secara langsung maupun tidak langsung membantu dalam penyusunan skripsi ini. Semoga Allah selalu memberikan yang terbaik bagi mereka semua. Oleh karena, itu penulis menyampaikan terima kasih kepada:

  1. Dr. Suja’i, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi ini.

  2. Drs. Wahyudi, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Tadris Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang, yang telah memberikan ijin penelitian dalam rangka penyusunan skripsi.

  3. Saminanto, S.Pd., M.Sc., Selaku Ketua Program Studi Matematika dan sekaligus Dosen Wali yang memotivasi dan memberi arahan selama kuliah.

  4. Minhayati Saleh, M.Sc., selaku Pembimbing I yang telah memberikan waktu dan bimbingan yang sangat berharga sampai selesai penulisan skripsi ini.

  5. H. Abdul Wahid, M.Ag., selaku Pembimbing II yang telah memberikan waktu dan bimbingan yang sangat berharga sampai selesai penulisan skripsi ini.

  6. Dosen Tadris Matematika, dosen dan staf pengajar di Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang yang membekali berbagai pengetahuan.

  7. Murodji, S.Pd.I, selaku Kepala MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal yang telah memberikan ijin kepada penulis untuk melakukan penelitian.

  8. Segenap guru, kepala TU beserta staf, karyawan dan peserta didik MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal yang selalu membantu dan memberikan motivasi dalam penyelesaian skripsi.

  9. KH. Hasyim Masduqi, AH., selaku pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Boja Kendal dan keluarga Dalem yang telah mendidik dan memberikan nasehat dengan penuh ketulusan.

  10. Bapak, ibu dan keluarga tercinta atas do’a, nasihat, dan dukungan serta segala pengorbanan dan kasih sayang selama ini dalam mendidik penulis dengan penuh kesabaran.

  11. Teman seperjuangan Tadris Matematika B 2007 yang senantiasa menjadi penyemangat dan tempat bertukar pikiran dalam proses penulisan skripsi ini.

  12. Teman-teman pengurus Pondok Pesantren Miftahul Huda Boja Kendal yang selalu membangkitkan semangat dan menjadi inspirasiku.

  13. Teman-teman seperjuangan yang telah menemani penulis dalam suka dan duka bersama selama melaksanakan perkuliahan di kampus tercinta Institut Agama Islam Negeri Walisongo Semarang.

  14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis hingga dapat diselesaikan penyusunan skripsi ini.

  Kepada mereka semua, penulis ucapkan “jazakumullah khairan katsiran“. Semoga amal baik dan jasa-jasanya diberikan oleh Allah balasan yang sebaik- baiknya.

  Akhirnya, penulis menyadari bahwa sripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semuanya. Amin yarabbal ‘aalamin .

  Semarang, 12 Desember 2011 Penulis,

  Fauzi Bhustomi

  NIM. 073511055

  

DAFTAR ISI

  1. Konsep -----------------------------------------------------------

  D. Pengajuan Hipotesis ------------------------------------------------ 32

  C. Kajian Penelitian yang Relevan ---------------------------------- 29

  B. Kerangka Berpikir --------------------------------------------------- 27

  5. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel -------------------- 18

  4. Kemampuan Pemecahan Masalah --------------------------- 16

  3. Keterampilan Kognitif ----------------------------------------- 13

  2. Pemahaman Konsep ------------------------------------------- 11

  9

  9

  Halaman HALAMAN JUDUL ------------------------------------------------------------------- i PERNYATAAN KEASLIAN --------------------------------------------------------- ii PENGESAHAN ------------------------------------------------------------------------- iii NOTA PEMBIMBING ----------------------------------------------------------------- iv ABSTRAK ------------------------------------------------------------------------------- vi MOTTO ---------------------------------------------------------------------------------- viii PERSEMBAHAN ----------------------------------------------------------------------- ix KATA PENGANTAR ------------------------------------------------------------------ x DAFTAR ISI ----------------------------------------------------------------------------- xiii DAFTAR TABEL ---------------------------------------------------------------------- xv DAFTAR GAMBAR ------------------------------------------------------------------- xvii DAFTAR LAMPIRAN ---------------------------------------------------------------- xviii

  9 A. Landasan Teori ------------------------------------------------------

  7 BAB II : LANDASAN TEORI --------------------------------------------------

  7 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian -----------------------------------

  5 D. Rumusan Masalah --------------------------------------------------

  5 C. Pembatasan Masalah -----------------------------------------------

  1 B. Identifikasi Masalah ------------------------------------------------

  1 A. Latar Belakang Masalah -------------------------------------------

  BAB I : PENDAHULUAN ------------------------------------------------------

  BAB III : METODE PENELITIAN -------------------------------------------- 33 A. Tujuan Penelitian --------------------------------------------------- 33 B. Waktu dan Tempat Penelitian ------------------------------------- 33 C. Populasi dan Sampel Penelitian ---------------------------------- 34 D. Variabel dan Indikator Penelitian -------------------------------- 35 E. Teknik Pengumpulan Data ---------------------------------------- 36 F. Teknik Analisis Data ----------------------------------------------- 38 BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ------------------- 48 A. Deskripsi Data Hasil Penelitian ----------------------------------- 48 B. Analisis Data --------------------------------------------------------- 51

  1. Analisis Uji Instrumen ----------------------------------------- 51

  2. Analisis Uji Prasyarat ------------------------------------------ 57

  3. Analisis Uji Hipotesis ----------------------------------------- 65

  C. Pembahasan Hasil Penelitian ------------------------------------- 74

  D. Keterbatasan Penelitian -------------------------------------------- 75

  

BAB V : PENUTUP --------------------------------------------------------------- 77

A. Kesimpulan ---------------------------------------------------------- 77 B. Saran-saran ---------------------------------------------------------- 78 C. Penutup --------------------------------------------------------------- 79 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP

  

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Daftar Nilai Pemahaman Konsep, Keterampilan Kognitif dan Kemampuan Pemecahan Masalah, 48.Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Pemahaman Konsep, 49.Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi Keterampilan Kognitif, 50.Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Kemampuan Pemecahan Masalah, 50.Tabel 4.5 Statistika Deskriptif Hasil Pemahaman Konsep, Keterampilam Kognitif Dan Kemampuan Pemecahan Masalah, 51.Tabel 4.6 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Aspek Pemahaman Konsep, 51.Tabel 4.7 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Aspek Keterampilan Kognitif, 52.Tabel 4.8 Hasil Analisis Validitas Soal Uji Coba Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah, 53.Tabel 4.9 Hasil Analisis Daya Pembeda Aspek Pemahaman Konsep, 54.Tabel 4.10 Hasil Analisis Daya Pembeda Aspek Keterampilan Kognitif, 54.Tabel 4.11 Hasil Analisis Daya Pembeda Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah, 55.Tabel 4.12 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Aspek Pemahaman Konsep, 55.Tabel 4.13 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Aspek Keterampilan Kognitif, 56.Tabel 4.14 Hasil Analisis Tingkat Kesukaran Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah, 56.Tabel 4.15 Persiapan Perhitungan Standar Deviasi Data Pemahaman Konsep, 57.Tabel 4.16 Persiapan Uji Chi Kuadrat Nilai Pemahaman Konsep, 59.Tabel 4.17 Persiapan Perhitungan Standar Deviasi Data Keterampilan Kognitif, 60.Tabel 4.18 Persiapan Uji Chi Kuadrat Nilai Keterampilan Kognitif, 62.Tabel 4.19 Persiapan Perhitungan Standar Deviasi Data Kemampuan Pemecahan Masalah, 63.

  Tabel 4.20 Tabel 4.21 Tabel 4.22

Tabel 4.23 Persiapan Uji Chi Kuadrat Nilai Kemapuan Pemecahan Masalah, 65.

  Uji Barlett, 66. Persiapan Uji Regresi Linear Ganda, 66. Substitusi Persamaan Regresi Linear Ganda, 69.

  DAFTAR GAMBAR

  Gambar 2.1 Gambar 2.2

Gambar 2.3 Grafik Persamaan x + y = 5 pada Bidang Cartesius, 21.

  Grafik Persamaan x + y = 13 pada Bidang Cartesius, 23. Krangka Berpikir, 28.

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 : Daftar Nama Kelas VIII B (Kelas Uji Coba) Lampiran 2 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen Aspek Pemahaman Konsep Lampiran 3 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen Aspek Keterampilan Kognitif Lampiran 4 : Kisi-Kisi Soal Uji Coba Instrumen Aspek Kemampuan Pemecahan

  Masalah Lampiran 5 : Soal-Soal Uji Coba Aspek Pemahaman Konsep, Keterampilan

  Kognitif, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Lampiran 6 : Lembar Jawaban Soal Uji Coba Aspek Pemahaman Konsep,

  Keterampilan Kognitif, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Lampiran 7 : Kunci Jawaban Soal Uji Coba Aspek Pemahaman Konsep,

  Keterampilan Kognitif, dan Kemampuan Pemecahan Masalah Lampiran 8 : Daftar Nilai Kelas VIII B (Kelas Uji Coba) Lampiran 9 : Analisis Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran, dan

  Reliabilitas Soal Pilihan Ganda Aspek Pemahaman Konsep Lampiran 10 : Contoh Perhitungan Validitas Tes Uji Coba Aspek Pemahaman

  Konsep Lampiran 11 : Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba Aspek Pemahaman

  Konsep Lampiran 12 : Contoh Perhitungan Daya Beda Tes Uji Coba Aspek Pemahaman

  Konsep Lampiran 13 : Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba Aspek

  Pemahaman Konsep Lampiran 14 : Analisis Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran, dan

  Reliabilitas Soal Uraian Aspek Keterampilan Kognitif Lampiran 15 : Contoh Perhitungan Validitas Tes Uji Coba Aspek Keterampilan

  Kognitif Lampiran 16 : Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba Aspek

  Keterampilan Kognitif Lampiran 17 : Contoh Perhitungan Daya Beda Tes Uji Coba Aspek Keterampilan Kognitif

  Lampiran 18 : Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba Aspek Keterampilan Kognitif

  Lampiran 19 : Analisis Validitas, Daya Beda, Tingkat Kesukaran, dan Reliabilitas Soal Uraian Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah

  Lampiran 20 : Contoh Perhitungan Validitas Tes Uji Coba Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah

  Lampiran 21 : Contoh Perhitungan Reliabilitas Tes Uji Coba Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah

  Lampiran 22 : Contoh Perhitungan Daya Beda Tes Uji Coba Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah

  Lampiran 23 : Contoh Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes Uji Coba Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah

  Lampiran 24 : Daftar Nama Kelas VIII D (Kelas Eksperimen) Lampiran 25 : Kisi-Kisi Soal Instrumen Aspek Pemahaman Konsep Lampiran 26 : Kisi-Kisi Soal Instrumen Aspek Keterampilan Kognitif Lampiran 27 : Kisi-Kisi Soal Instrumen Aspek Kemampuan Pemecahan Masalah Lampiran 28 : Soal-Soal Aspek Pemahaman Konsep, Keterampilan Kognitif, dan Kemampuan Pemecahan Masalah.

  Lampiran 29 : Lembar Jawaban Lampiran 30 : Kunci Jawaban Soal Aspek Pemahaman Konsep, Keterampilan Kognitif, dan Kemampuan Pemecahan Masalah.

  Lampiran 31 : Tabel Nilai Kritis untuk T Lampiran 32 : Tabel Distribusi Z Lampiran 33 : Tabel Nilai Chi Kuadrat Lampiran 34 : Tabel Harga Kritik dari r Product Moment Lampiran 35 : Tebel Nilai Kritis Distribusi F

  Lampiran 36 Lampiran 37 Lampiran 38 Lampiran 39 Lampiran 40 Lampiran 41 Lampiran 42 Lampiran 43 Lampiran 44

  : : : : : : : : :

  Uji Laboratorium Komputer Surat Penunjukan Pembimbing Skripsi Surat Permohonan Izin Riset Surat Keterangan dari MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Piagam Penghargaan PASSKA 2007 IAIN Walisongo PIAGAM Kuliah Kerja Nyata (KKN) Sertifikat PASSKA 2007 Fakultas Tarbiyah IAIN Walisongo Surat Keterangan Kegiatan Ko Kurikuler Transkip Ko Kurikuler

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan proses untuk pencerdasan suatu masyarakat, baik

  masyarakat umum maupun masyarakat belajar. Dalam proses pencerdasan ini bertujuan mengembangkan potensi diri (kognitif, afektif dan psikomotor) agar berkembang secara optimal. Disamping itu pendidikan juga untuk membangun karakter dan kepribadian suatu bangsa. Dengan pendidikan ini diharapkan semua potensi yang ada dapat membangun suatu bangsa menjadi bangsa yang maju sehingga disegani bangsa lain.

  Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional, pemerintah selalu mengadakan perbaikan dan perubahan dalam segala komponen yang diharapkan mampu mempengaruhi keberhasilan pendidikan. Perubahan dan perbaikan tersebut meliputi aspek kurikulum, sarana dan prasarana, pendidik, peserta didik, dan strategi pembelajaran.

  Matematika merupakan salah satu bagian dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) dalam standar nasional pendidikan. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar, baik aspek terapannya maupun aspek penalarannya, mempunyai peranan yang penting dalam upaya penguasaan ilmu dan teknologi. Ini berarti bahwa sampai batas tertentu matematika perlu dikuasai oleh segenap warga negara Indonesia, baik penerapannya maupun pola pikirnya.

  Matematika juga salah satu ilmu yang memberikan kerangka berpikir logis universal pada manusia. Di samping itu juga merupakan satu alat bantu yang penting bagi perkembangan berbagai disiplin ilmu lainnya di era globalisasi sekarang ini. Pada umumnya manusia di seluruh dunia itu mengimplementasikan ilmu matematika pada kehidupan kesehariannya di berbagai bidang.

  Salah satu tujuan pembelajaran matematika adalah peserta didik dapat menerapkan matematika secara tepat di dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini dikarenakan di dalam kegiatan sehari-hari memerlukan perhitungan yang matang. Bayangkanlah jika di dunia ini tidak ada perhitungan tahun, meskipun manusia tetap akan bisa hidup dan beraktivitas, akan tetapi manusia akan mengalami kesulitan jika berkaitan dengan apa yang telah mereka kerjakan pada tahun-tahun sebelumnya dan rencana tahun yang akan datang. Sebagai contoh dalam Islam adalah perhitungan tahun, yang menyebutkan bahwa satu tahun ada dua belas bulan, sebagaimana firman Allah dalam surat at-Taubah ayat 36:

  ! " ") !* ! # $ % ! & '(

  " # $ ( #!+ ,-./

  Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, Maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu, dan perangilah kaum musyrikin itu semuanya sebagaimana merekapun memerangi kamu semuanya,

  (Q.S.at- dan Ketahuilah bahwasanya Allah beserta orang-orang yang bertakwa. 2 Taubah: 36) Ayat ini turun untuk menetapkan ukuran waktu, dan menunjukan batasan- batasan perputarannya terhadap tabiat alam semesta yang diciptakan Allah.

  Mengisyaratkan bahwa terdapat perputaran masa yang tetap (dalam setahun) yang terbagi menjadi 12 bulan, yang tidak menjadi bertambah ketetapan bulan- 3 bulannya ini dan tidak pula berkurang.

  Yang dimaksud ayat ini dengan “bulan” adalah perhitungan bulan menurut kalender Qamariyah, yakni perhitungan waktu menurut peredaran bulan. Jumlah hari selama setahun dalam perhitungan Qamariyah sebanyak 355 hari, dan perhitungan bulan-bulan Qamariyah dalam masyarakat Arab yang kemudian ditetapkan pula oleh ajaran Islam dimulai dengan selesainya bulan Haji. Karena 4 itu bulan pertama adalah Muharram. 2 Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahanya, (Kudus: Menara Kudus, 1997), hlm.

  193. 3 Sayyid Quthb, Tafsir fi zhilalil-Qur’an, Jilid 5, terj. As’ad Yasin, dkk., (Jakarta: Gema Insani Press, 2003), hlm. 348. 4 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah, Volume 5, (Jakarta: Lentera Hati, 2005), hlm. 586-587.

  Tingkatan urutan belajar matematika dimulai dari konsep-konsep menuju pemecahan masalah. Kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik sangat penting dan sangat diperlukan karena dapat digunakan atau dimanfaatkan oleh peserta didik ketika mereka terjun langsung ke masyarakat. Inti dari belajar memecahkan masalah adalah peserta didik mampu menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi yang belum dikenal dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam belajar matematika memerlukan pemahaman terhadap konsep- konsep dan konsep-konsep itu akan melahirkan teorema/ rumus, dan agar teorema/ rumus dapat diaplikasikan ke situasi yang lain maka perlu adanya keterampilan kognitif. Dalam setiap pemecahan masalah diperlukan adanya penguasaan keterampilan kognitif. Peserta didik memperoleh konsep yang merupakan bahan mentah yang harus diolah dengan keterampilan kognitif peserta didik. Maka dengan pemahaman konsep yang telah diperoleh melalui penerapan konsep peserta didik mampu menggunakan keterampilan kognitifnya untuk memecahkan masalah. Menurut Wardhani“konsep adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokan/ 5 menggolongkan suatu objek”. Sedangkan menurut Wijaya “keterampilan kognitif adalah keterampilan berfikir dalam menjalankan operasi dan prosedur 6 secara cepat dan tepat”. Jadi pemahaman konsep harus dilanjutkan dengan keterampilan kognitif agar lebih terkontrol.

  Dengan belajar matematika peserta didik diharapkan mempunyai keterampilan berpikir yang kritis, sistematis, logis, dan kreatif. Sehingga peserta didik akan cepat dalam menarik kesimpulan dari beberapa fakta atau data yang mereka dapatkan ataupun mereka ketahui. Keterampilan Kognitif tidak hanya dibutuhkan para peserta didik ketika belajar matematika maupun mata pelajaran lainnya, namun sangat dibutuhkan di saat memecahkan masalah ataupun di saat menentukan keputusan ketika mereka terjun langsung ke masyarakat. 5 Sri Wardhani, Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika, (Yogyakarta: P4TK Matematika, 2008), hlm. 9 . 6 A. Tresna Sastra Wijaya, Dasar-Dasar Pendidikan MIPA, (Surabaya: Uni Press IKIP Surabaya, 1993), hlm. 28.

  Materi pokok sistem persamaan linear dua variabel merupakan salah satu materi matematika yang sulit dipahami oleh peserta didik karena keabstrakannya atau bisa juga dikarenakan rumitnya rumus yang harus dipahami peserta didik. Selain itu, materi sistem persamaan linear dua variabel merupakan materi yang sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Banyak permasalahan-permasalahan di sekitar peserta didik yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Oleh karena itu, dalam kehidupan sehari- hari tentu peserta didik sering menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan materi ini. Karena pentingnya materi ini, peserta didik diharapkan mampu memahami konsep/ materi sistem persamaan linear dua variabel secara optimal dan mempunyai keterampilan kognitif yang baik sehingga peserta didik mampu memecahkan masalah yang berkaitan dengan materi ini.

  Kemampuan memecahkan masalah pada dasarnya amat diperlukan peserta didik dalam hidupnya, baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. Dengan berbekal kemampuan memecahkan masalah yang diperoleh dari pembelajaran matematika, diharapkan peserta didik mampu menghadapi dan menyelesaikan masalah hidupnya sendiri. Inti dari belajar memecahkan masalah adalah para peserta didik mampu menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal.

  Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan di MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kendalyang terletak di kecamatan Boja kabupaten Kendal. Secara nyata peserta didik kelas VIII MTs. NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal masih sangat kesulitan menyelesaikan masalah matematika yang dalam hal ini adalah aspek kemampuan pemecahan masalah terutama dalam materi sistem persamaan linear dua variabel. Hal ini disebabkan karena banyak faktor diantaranya karena kemampuan peserta didik untuk memahami konsep masih rendah, keterampilan kongnitif peserta didik yang juga masih rendah, dan masih banyak faktor-faktor lainnya. Sehingga ketika peserta didik menyelesaikan masalah matematika akan mengalami kesulitan.

  Berdasarkan uraian di atas, mendorong penulis mengadakan penelitian mengenai “pengaruh pemahaman konsep dan keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012”.

  B. Identifikasi Masalah

  Penelitian ini dilatarbelakangi oleh perubahan paradigma penilaian dalam pembelajaran. Salah satu aspek penting dalam penilaian yaitu aspek kemampuan pemecahan masalah. Karena kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik sangat penting karena dapat digunakan atau dimanfaatkan para peserta didik ketika mereka terjun langsung di masyarakat.

  Namun, melihat pada kenyataan yang ada ternyata tidak sedikit peserta

  merasa kesulitan menyelesaikan masalah matematika pada materi sistem

  didik yang

  

persamaan linear dua variabel ini. Padahal materi sistem persamaan linear dua variabel adalah

materi yang sangat dekat sekali dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Banyak permasalahan-permasalahn di sekitar peserta didik yang berhubungan dengan sistem persamaan linear dua variabel. Hal ini diduga ada pengaruhnya dengan pemahaman konsep dan keterampilan kognitif mereka. Karena pemahaman konsep dan keterampilan kognitif mempunyai posisi yang penting dalam memecahkan masalah.

  Masalah yang muncul adalah apakah ada pengaruh positif antara pemahaman konsep dan keterampilan kognitif dengan

  kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada materi sistem persamaan linear dua variabel.

  C. Pembatasan Masalah

  Untuk menghindari kesalahan dan untuk memperjelas dalam penafsiran judul penelitian, peneliti merasa perlu menjelaskan istilah yang dapat mewakili judul secara keseluruhan.

  1. Kemampuan Pemahaman Konsep Peserta didik dikatakan memahami konsep bila peserta didik mampu menggunakan ide (abstrak) atau menggolongkan sesuatu objek. Pemahaman konsep yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik untuk menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasikan objek menurut sifat-sifat sesuai dengan konsepnya, memberikan contoh dan bukan contoh, menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi matematis, mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup suatu konsep, menggunakan, memanfaatkan dan memilih prosedur tertentu, mengaplikasikan konsep/ algoritma ke pemecahan masalah. Dalam penelitian ini konsep yang dimaksud adalah konsep sistem persamaan linear dua variabel . Pemahaman konsep ini diperoleh dari hasil tes di mana pemberian tes dilakukan pada akhir

  sistem persamaan linear dua variabel pembelajaran materi pokok .

  2. Keterampilan Kognitif Peserta didik dikatakan mempunyai keterampilan kognitif bila peserta didik mampu berfikir dalam menjalankan operasi dan prosedur secara cepat dan tepat. Peserta didik memperoleh konsep yang merupakan bahan mentah yang harus diolah dengan keterampilan kognitif. Maka dengan pemahaman konsep yang telah diperoleh melalui penerapan konsep peserta didik mampu menggunakan keterampilan kognitifnya untuk memecahkan masalah.

  Keterampilan kognitif ini diperoleh dari hasil tes dimana pemberian tes

  sistem persamaan linear dua

  dilakukan pada akhir pembelajaran materi pokok

  variabel .

  3. Kemampuan Pemecahan Masalah Peserta didik dikatakan mempunyai kemampuan pemecahan masalah bila peserta didik mampu memahami masalah, memilih strategi penyelesaian, dan memecahkan masalah. Kemampuan pemecahan masalah yang dimaksud dalam penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam menunjukkan pemahaman masalah, mengorganisasi data dan memilih informasi yang relevan dalam pemecahan masalah, menyajikan masalah secara matematik dalam berbagai bentuk, memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah secara tepat, mengembangkan strategi pemecahan masalah, membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu masalah, menyelesaikan masalah yang tidak rutin pada materi sistem persamaan linear dua variabel . Kemampuan pemecahan masalah ini diperoleh dari hasil tes dimana pemberian tes dilakukan pada akhir pembelajaran materi pokok sistem persamaan linear dua variabel.

  4. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel Sub pokok pembelajaran matematika dalam aljabar yang membahas mengenai sistem persamaan linear dua variabel yang diajarkan di sekolah lanjutan tingkat pertama kelas VIII semester gasal.

  D. Rumusan Masalah

  Sesuai dengan latar belakang masalah, maka dapat dikemukakan rumusan permasalahan sebagai berikut:

  1. Apakah ada pengaruh pemahaman konsep terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012?

  2. Apakah ada pengaruh keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012?

  3. Apakah ada pengaruh pemahaman konsep dan keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012?

  E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemahaman konsep terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012?

  b. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012?

  c. Mengetahui ada atau tidaknya pengaruh pemahaman konsep dan keterampilan kognitif terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VIII pada materi pokok sistem persamaan linear dua variabel di MTs NU 02 Al Ma’arif Boja Kendal tahun pelajaran 2011/2012?

  2. Manfaat Penelitian Manfaat yang diharapkan dan hendak dicapai dari penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Bagi peserta didik, membantu peserta didik mengetahui kemampuan dirinya sehingga mampu menyelesaikan berbagai masalah terutama dalam memecahkan masalah pada mata pelajaran matematika dan dapat mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

  b. Bagi guru, memberikan wacana untuk guru agar diharapkan melalui hasil penelitian ini guru mengetahui kelemahan peserta didiknya dalam hal pemahaman konsep dan keterampilan kognitif dalam memecahkan masalah sehingga mampu mencari solusinya. Selain itu guru dapat memperbaiki dan meningkatkan kinerja dan profesionalnya sebagai guru.

  c. Bagi madrasah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan diskusi untuk dapat meningkatkan proses berpikir peserta didik sehingga dapat meningkatkan kualitas pendidikan khusunya dalam mata pelajaran matematika.

  d. Bagi peneliti, sebagai bahan masukan dan dapat dijadikan pemikiran awal untuk kegiatan penelitian berikutnya.

BAB II LANDASAN TEORI A. Landasan Teori

1. Konsep

  “Konsep adalah ide umum, pengertian, pemikiran, rancangan, rencana

  7

  besar”. Konsep dalam matematika adalah ide abstrak yang memungkinkan untuk mengelompokkan atau mengklasifikasikan objek atau kejadian. Konsep sebagai gagasan yang bersifat abstrak, dipahami oleh peserta didik melalui beberapa pengalaman. Pemahaman konsep bukanlah sesuatu yang mudah tetapi tumbuh setahap demi setahap dan semakin lama semakin dalam.

  Belajar konsep merupakan kegiatan pembelajaran tentang ide umum, pengertian, pemikiran, rancangan, rencana besar. Apabila seseorang dapat menghadapi benda atau peristiwa sebagai suatu kelompok, golongan, kelas, atau kategori, maka seseorang telah belajar konsep. Dengan konsep dimaksud apabila sesuatu diketahui mempunyai sifat yang terdapat dalam satu kelas, kelompok atau kategori yang dinyatakan dengan nama ”warna”, ”bentuk”, ”ukuran”, atau nama ”binatang”, dan sebagainya. Konsep konkret serupa dapat ditunjukkan bendanya, jadi diperoleh melalui pengamatan. Pada taraf yang lebih tinggi diperoleh konsep yang abstrak, yaitu konsep menurut definisi, seperti konsep ”akar”, ”negatif”, ”bilangan imajiner” dalam

  8 matematika, dan sebagainya.

  Konsep konkret diperoleh melalui observasi atau pengamatan. Misalnya konsep membedakan benda yang berlainan diperoleh dengan memberikan tiga benda dengan dua benda sama akan tetapi satu benda berlainan. Cara memperoleh konsep ”berbeda” lain dari pada yang lain ”ganjil” diperoleh

  9 hanya berdasarkan pengamatan, tanpa bantuan verbal.

  7 8 Budiono, Kamus Ilmiah Populer dan Internasional, (Surabaya: Alumni, 2005), hlm. 332.

  S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 161. 9 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, hlm. 162.

  Banyak konsep yang dipelajari dengan definisinya, bukan sebagai konsep konkret. Konsep yang dipelajari sering disebut konsep abstrak. Sebenarnya konsep berdasarkan definisi menyatakan hubungan atau pertalian. Misalnya apabila dikatakan diagonal adalah garis yang menghubungkan dua sudut segi empat yang berhadapan dalam segi empat, maka dinyatakan hubungan antara dua konsep yaitu ”garis” dan ”dua sudut

  10

  yang berhadapan dalam segi empat”. Konsep yang menunjukkan hubungan sebenarnya merupakan aturan. Aturan atau rumus dalam matematika seperti a

  • b = b + a dapat digunakan untuk mengetahui bahwa jumlah tiga benda dan lima benda sama dengan jumlah lima benda dengan tiga benda. Dengan adanya aturan tersebut tidak perlu mempelajari setiap kombinasi bilangan akan tetapi aturan itu dapat digunakan dalam setiap kombinasi bilangan

  11 lainnya.

  Konsep kata digunakan jika menginginkan kata yang lebih baik. Konsep kata menggambarkan satu susunan atau kerangka yang ada di seputar satu tema utama, tujuan dasar atau tujuan utama dari semua rangkaian

  12

  informasi. Edward De Bono seringkali menggunakan kata-kata ”konsep- konsep pengoperasian” untuk menggambarkan arah atau maksud idenya. “Konsep merupakan titik awal dari sekumpulan hubungan atau ide dan semua

  13 hal lain yang dihubungkan dengannya”.

  Kondisi belajar konsep adalah kemampuan-kemampuan sebelumnya dalam mengadakan diskriminasi yang beraneka ragam, sehingga dapat membedakan stimulus dari anggota golongan atau kategori tertentu dari stimulus yang tidak termasuk ke dalamnya. Belajar konsep pada peserta didik dibantu dan dipercepat dengan bantuan instruksi verbal, yaitu sebagai berikut:

  a. Lebih dahulu diajarkan benda-benda yang mengandung konsep yang akan 10 dipelajari. 11 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, hlm. 165. 12 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, hlm. 166.

  Edmund Bachman, Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, (Jakarta:Prestasi Pustaka Karya, 2005), hlm. 53-54. 13 Edmund Bachman, Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, hlm. 54. b. Guru menanyakan konsep dalam situasi-situasi yang belum dihadapi peserta didik, kemudian menanyakan, “apa ini?”, atau “di mana sudutnya?”. Apabila respon salah dapat diperbaiki oleh guru.

  c. Kemudian peserta didik dihadapkan pada berbagai situasi yang baru yang mengandung konsep tersebut dengan menanyakan rangkaian verbal yang belum pernah dipelajari peserta didik. Apabila dalam situasi baru peserta didik dapat memberikan respon yang tepat, maka hal ini merupakan bukti bahwa peserta didik telah memahami konsep.

  d. Dalam proses pembelajaran diperlukan reinforcement, yaitu peserta didik

  14 diberitahukan apabila jawabannya benar.

  Dapat disimpulankan bahwa konsep merupakan ide abstrak yang memungkinkan seseorang untuk mengklasifikasikan objek atau kejadian dan menetapkan apakah objek atau kejadian itu merupakan contoh atau bukan contoh dari konsep tersebut. Dan konsep merupakan objek dalam pembelajaran matematika yang dijadikan perantara bagi peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar yang dimuat pada mata pelajaran matematika.

2. Pemahaman Konsep

  “Pemahaman adalah kemampuan seseorang untuk mengerti atau

  15

  memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan diingat”. Sedangkan “konsep adalah rancangan, ide atau pengertian yang diabstrakkan dari

  16

  peristiwa konkret”. Maka pengertian pemahaman konsep adalah kemampuan peserta didik untuk memperoleh makna dari ide abstrak sehingga dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokan dan menggolongkan sesuatu objek atau kejadian tertentu.

  14 15 S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar, hlm. 163.

  Anas Sudjino, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2008), hlm.

  50. 16 Tim Penyusun Kamus, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2002), hlm.

  725.

  “Pemahaman konsep adalah kompetensi yang ditunjukan peserta didik dalam memahami konsep dan dalam melakukan prosedur (algoritma) secara

  

17

  luwes, akurat, efesien, dan tepat”. Pemahaman konsep menjadi penting baik sebagai alat komunikasi maupun alat berpikir. Pemahaman konsep menjadikan matematika lebih konkret sehingga memudahkan untuk merefleksi. Menurut pemahaman Kaput dalam Asy’ari menyatakan inti pemahaman proses pemecahan masalah adalah aspek dari pemahaman konsep. Lebih lanjut dikatakan bahwa pemahaman konsep ternyata mampu membantu peserta didik mengorganisasikan pemikiran mereka dan melakukan berbagai cara yang membawa kepada suatu pemahaman yang lebih baik dan kepada penyelesaian dari masalah tersebut. Ini semakin menegaskan pentingnya pemahaman konsep dalam pembelajaran matematika

  18 lebih khusus dalam pemecahan masalah.