Tugas dan Kewajiban Unsur unsur Organisa
Tugas dan Kewajiban Unsur-unsur Organisasi Kontraktor
1. Kepala Proyek
a. Tugas kepala proyek
1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan pekerjaan
sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta mengoreski bila
ada review design,
2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak sesuai,
3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi pengendalian
sistem mutu,
5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan,
6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan-laporan lain
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya pihak
direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan pengawas,
8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan
upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik
lapangan serta mengajukanrequest ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
b. Tanggung Jawab
1. Menetapkan sasaran mutu,
2. Memimpin setiap pertemuan,
3. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
4. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat/ cabang
2. Site Engineer
Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:
1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan dipenuhi dengan baik
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
2. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian administrasi
kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat
koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada
kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan
dan memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual
untuk menghindari keterlambatan pekerjaan,
3. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor tidak akan
terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus
disebutkan dalam dokumen kontrak,
4. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani, menyiapkan
rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang
diperlukan, mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian
pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan, serta mencari pemecahan-pemecahan atas
permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan
kontrak,
5. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana
kerjanya,
6. Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama
sehubungan dengan:
1.
Inspeksi
secara
teratur
ke
paket-paket
pekerjaan
untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan,
2.
Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan,
3.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
4.
Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor segera
melaporkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan apabila kemajuan
pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 15% dari rencana, serta
membuat saran-saran penanggulangan dan perbaikan,
5.
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara
khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan,
6.
Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis kegiatan,
7.
Menyusun Justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan, sehubungan
dengan usulan perubahan kontrak,
8.
Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly
Certificate),
9.
Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan,
10.
Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor dan
disetujui oleh Direksi Teknik,
11.
Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik. Gambar tersebut harus dibuat
secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan.
3. Pelaksana
Tugas dan kewajibannya, antara lain:
1. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin
atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek
(instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar kerja yang
diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga
didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat
dan
melaksanakan
detail
program
kerja
berdasarkan
program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke kepala
proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub kontraktor
(bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan baik
qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan mengenai:
1.
Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan,
2.
Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
3.
Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
4.
Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5.
Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat bahan/
material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek sehingga
pertanggungjawaban akan terlihat di dalamcash flow perusahaan.
4. Quality Engineer
Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai RMP,
2. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat memberikan tanda
status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites,
3. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan pemeriksaan
dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan tes terhadap material
yang masuk khususnya yang dominan untuk mutu,
4. Mengontrol
barang/alat
yang
dipasok
untuk
pelanggan
apakah
sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan atau
produk tidak sesuai ditangani (prosedur mutu yang berlaku),
5. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan pencegahannya,
6. Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke konsultan supervisi
maupun direksi PU.
5. Quantity Engineer
Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:
1. Melakukan opname pekerjaan,
2. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3. Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna jasa/pemilik proyek,
4. Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
5. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
6. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
7. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian proyek,
8. Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9. Menyimpan arsip.
6. Logistik
Tugas dan tanggung jawabnya:
1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan proyek dengan
mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok terseleksi dan atas
persetujuan direktur perusahaan,
2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang langsung
maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi label keterangan
setiap barang,
3. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar
masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
4. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan lainnya
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material setelah pengontrolan
kualitas (olehquality control) dan kuantitas,
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta mengamankan
aktiva perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.
7. Surveyor
Tugas dan kewajiban surveyor adalah:
1. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran tempat-tempat
lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor item,
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.
8. Operator
Tugas dan kewajiban operator, antara lain:
1. Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar,
2. Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan,
3. Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu diperbaiki.
9. Drafter
Adalah orang yang membuat konsep atau rancangan tentang gambar.
10. Supervisor
Adalah pihak atau orang yang ditingkat pelaksanaan suatu proyek, yang bertugas untuk
bertanggung jawab atas pekerjaan karyawan secara tepat dan efisien sesuai dengan tugas
yang ditentukan oleh atasannya. Dibawah supervisor ini dapat berupa subkontraktor
pekerjaan terntu atau juga mandor. Supervisor ini mempunyai hubungan kerja yang tetap
dengan kontraktor.
Organisasi Matriks
Organisasi matriks dsebut juga organisasi manajemen proyek, yaiutu organisasimenunjukan
dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan masing masing bagian dari kegiatan
perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus
diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf san lini kgusus
dibidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi Proyek Fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi
yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian
fungsional memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top
manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir
proyek.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek ini antara lain proyek
dapat diselesaikan dengan struktur dasar fungsional organisasi induk, memiliki fleksibilitas
maksimum dalam penggunaan staf, adanya pembauran berbagai jenis keahlian bagi tiap-tiap
fungsi serta peningkatan terhadap profesionalisme pada sebuah divisi fungsional.
Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemui dalam organisasi proyek fungsional antara lain
proyek biasanya kurang fokus, terdapat kemungkinan terjadinya kesulitan integrasi antar tiaptiap fungsi, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama serta motivasi orang-orang yang
terdapat dalam organisasi menjadi lemah.
Presiden Direktur
Atau
Direktur Utama
Direktur
Pemasaran
Pengelola
Proyek
Direktur
Produksi
Direktur
Personalia
Direktur
Pembelanjaan
Direktur
Umum
1. Kepala Proyek
a. Tugas kepala proyek
1. Mengkoordinir bagian-bagian di bawahnya dan menjamin pelaksanaan pekerjaan
sesuai spesifikasi yang ditentukan oleh pihak pengguna jasa serta mengoreski bila
ada review design,
2. Mengkoordinir pelaksanaan penyelesaian keluhan pelanggan dan bertanggungjawab
terhadap pelaksanaan penyelesaian produk yang tidak sesuai,
3. Mendata perubahan-perubahan pelaksanaan terhadap kontrak,
4. Melakukan tindakan koreksi dan pencegahan yang telah direkomendasi pengendalian
sistem mutu,
5. Menghentikan pelaksanaan pekerjaan yang tidak memenuhi standar mutu yang telah
ditetapkan,
6. Membuat laporan-laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan-laporan lain
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
7. Berkoordinasi dengan pihak konsultan supervisi, aparat setempat, utamanya pihak
direksi PU serta menyelesaikan masalah-masalah teknis lapangan dengan pengawas,
8. Membantu bidang administrasi kontrak untuk memeriksa dan menyetujui tagihan
upah mandor, sub kontraktor, dan sewa alat yang berhubungan dengan prestasi fisik
lapangan serta mengajukanrequest ke direksi proyek sebelum pekerjaan dimulai
termasuk koordinasi dengan konsultan supervisi.
b. Tanggung Jawab
1. Menetapkan sasaran mutu,
2. Memimpin setiap pertemuan,
3. Melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait dilokasi proyek,
4. Memberikan persetujuan atas permintaan kebutuhan proyek ke kantor pusat/ cabang
2. Site Engineer
Tugas dan kewajiban site engineer adalah sebagai berikut:
1. Menjamin bahwa semua isi dari kerangka acuan pekerjaan akan dipenuhi dengan baik
yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan,
2. Membantu pejabat pelaksana teknis kegiatan dalam penyelesaian administrasi
kemajuan proyek. Bantuan ini termasuk mengumpulkan data proyek seperti
kemajauan pekerjaan, kunjungan pekerjaan, kunjungan lapangan, rapat-rapat
koordinasi dilapangan, data pengukuran kuantitas, dan pembayaran kepada
kontraktor. Semuanya dikumpulkan dalam dalam bentuk laporan kemajuan bulanan
dan memberikan saran-saran untuk mempercepat pekerjaan serta memberikan
penyelesaian terhadap kesulitan yang timbul baik secara teknis maupun kontraktual
untuk menghindari keterlambatan pekerjaan,
3. Menjamin semua pelaksanaan detail teknis untuk pekerjaan mayor tidak akan
terlambat selama masa mobilisasi untuk masing-masing paket kontrak dalam
menentukan lokasi, tingkat serta jumlah dari jenis-jenis pekerjaan yang secara khusus
disebutkan dalam dokumen kontrak,
4. Membantu dan memberikan petunjuk kepada tim di lapangan dalam melaksanakan
pekerjaan pengawasan teknis segera setelah kontrak fisik ditandatangani, menyiapkan
rekomendasi secara terinci atas usulan desain, termasuk data pendukung yang
diperlukan, mengendalikan kegiatan-kegiatan kontraktor, termasuk pengendalian
pemenuhan waktu pelaksanaan pekerjaan, serta mencari pemecahan-pemecahan atas
permasalahan yang timbul baik sehubungan dengan teknis maupun permasalahan
kontrak,
5. Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan penyelidikan
bahan/material baik di lapangan maupun laboratorium serta menyusun rencana
kerjanya,
6. Mengikuti petunjuk–petunjuk dan persyaratan yang telah ditentukan terutama
sehubungan dengan:
1.
Inspeksi
secara
teratur
ke
paket-paket
pekerjaan
untuk
melakukan monitoring kondisi pekerjaan dan melakukan perbaikan-perbaikan
agar pekerjaan dapat direalisasikan sesuai dengan ketentuan dan persyaratan yang
telah ditentukan,
2.
Pemahaman terhadap spesifikasi. Metode pelaksanaan untuk setiap jenis
pekerjaan yang disesuaikan dengan kondisi dilapangan,
3.
Metode pengukuran volume pekerjaan yang benar sesuai dengan pasal-pasal
dalam Dokumen Kontrak tentang cara pengukuran dan pembayaran.
4.
Melakukan pemantauan dengan ketat atas prestasi kontraktor segera
melaporkan kepada pejabat pelaksana teknis kegiatan apabila kemajuan
pekerjaan ternyata mengalami keterlambatan lebih dari 15% dari rencana, serta
membuat saran-saran penanggulangan dan perbaikan,
5.
Melakukan pengecekan secara cermat semua pengukuran pekerjaan dan secara
khusus harus ikut serta dalam proses pengukuran akhir pekerjaan,
6.
Menyusun laporan bulanan tentang progress fisik dan keuangan serta
menyerahkan kepada Pejabat pelaksana teknis kegiatan,
7.
Menyusun Justifikasi teknis, termasuk gambar dan perhitungan, sehubungan
dengan usulan perubahan kontrak,
8.
Mengecek dan menandatangani dokumen pembayaran bulanan (Monthly
Certificate),
9.
Mengecek dan menandatangani dokumen-dokumen tentang pengendalian
mutu dan volume pekerjaan,
10.
Memeriksa gambar kerja (shop drawing) yang diajukan oleh kontraktor dan
disetujui oleh Direksi Teknik,
11.
Memeriksa gambar hasil terlaksana (as built drawing) yang diajukan oleh
kontraktor dan disetujui oleh Direksi Teknik. Gambar tersebut harus dibuat
secara bertahap setiap pekerjaan selesai dikerjakan.
3. Pelaksana
Tugas dan kewajibannya, antara lain:
1. Menyimpan gambar kerja dengan baik, tidak boleh merubah/mencoret tanpa seizin
atasan langsung,
2. Melaksanakan pekerjaan dengan konsisten sesuai dengan rencana mutu proyek
(instruksi kerja), speksifikasi teknis dari pelanggan, dan gambar kerja yang
diterimanya dengan mengarahkan tukang/sub kontraktor dan pekerjanya hingga
didapat pekerjaan yang bermutu, tepat waktu, dan biaya yang seefisien mungkin,
3. Melaksanakan tindakan koreksi dan pencegahan,
4. Membuat
dan
melaksanakan
detail
program
kerja
berdasarkan
program
harian/mingguan/bulanan yang adan serta melaporkan prestasi kerja ke kepala
proyek,
5. Membuat opname prestasi pekerjaan bersama-sama kepala proyek dan sub kontraktor
(bila ada) yang bersangkutan untuk keperluan tagihan dan lain-lain,
6. Menyelenggarakan pencatatan-pencatatan atas tindakan yang telah dikerjakan baik
qualitatif maupun quantitatif untuk dapat membuat laporan mingguan mengenai:
1.
Pemakaian bahan, mesin-mesin/alat-alat dalam pekerjaan yang sedang
dilaksanakan,
2.
Penggunaan persekot karya yang dipercayakan kepadanya,
3.
Ihktisar upah dan hari perkerjaan,
4.
Kemajuan pekerjaan yang sedang dilaksanakan.
5.
Mengumpulkan bukti-bukti penerimaan/pengeluaran tertulis akibat bahan/
material, alat, dan keperluan lainnya kepada kepala proyek sehingga
pertanggungjawaban akan terlihat di dalamcash flow perusahaan.
4. Quality Engineer
Tugas dan kewajibannya adalah sebagai berikut:
1. Membuat rencana berkala pelaksanaan pemeriksaan dan pengetesan sesuai RMP,
2. Melaksanakan pemeriksaan dan/atau pengetesan barang serat memberikan tanda
status pada pekerjaan barang yang telah diperiksa/dites,
3. Melakukan final inspection atau memastikan bahwa seluruh kegiatan pemeriksaan
dan pengetesan telah dilaksanakan semuanya serta melakukan tes terhadap material
yang masuk khususnya yang dominan untuk mutu,
4. Mengontrol
barang/alat
yang
dipasok
untuk
pelanggan
apakah
sesuai
persyaratan/perjanjian atau tidak dan menjamin bahwa keluhan pelanggan atau
produk tidak sesuai ditangani (prosedur mutu yang berlaku),
5. Mengkoordinir pelaksanaan lapangan terhadap tindakan koreksi dan pencegahannya,
6. Bertanggung jawab penuh ke kepala proyek dan berkoordinasi ke konsultan supervisi
maupun direksi PU.
5. Quantity Engineer
Tugas dan kewajiban quantity engineer, antara lain:
1. Melakukan opname pekerjaan,
2. Memonitor pelaksanaan pekerjaan di lapangan,
3. Menyampaikan rencana pekerjaan (request) kepada pengguna jasa/pemilik proyek,
4. Membuat laporan kemajuan fisik proyek,
5. Membuat sertifikat bulanan dan data pendukungnya,
6. Membina, mengarahkan, dan mengkoordinasi bawahan,
7. Memastikan diimplementasikannya sistem manajemen mutu di bagian proyek,
8. Memenuhi sasaran mutu yang telah ditetapkan di bagian proyek,
9. Menyimpan arsip.
6. Logistik
Tugas dan tanggung jawabnya:
1. Melakukan pembelian barang langsung/alat, sesuai dengan tingkatan proyek dengan
mengambil pemasok yang sudah termasuk dalam daftar pemasok terseleksi dan atas
persetujuan direktur perusahaan,
2. Menyediakan tempat yang layak dan memelihara dengan baik barang langsung
maupun barang/alat yang dipasok pelanggan termasuk memberi label keterangan
setiap barang,
3. Bertanggung jawab terhadap cara penyimpanan barang dan mencatat keluar
masuknya barang-barang yang tersedia di penyimpanan/gudang,
4. Membuat/menyusun laporan yang telah ditetapkan perusahaan dan laporan lainnya
yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
5. Membuat berita acara penerimaan/penolakan bahan/material setelah pengontrolan
kualitas (olehquality control) dan kuantitas,
6. Selalu berkoordinasi dengan bagian teknik dan pelaksana dalam pengiriman
bahan/material termasuk berkoordinasi ke pihak direksi PU serta mengamankan
aktiva perusahaan berikut bukti-bukti kerjanya.
7. Surveyor
Tugas dan kewajiban surveyor adalah:
1. Melakukan pelaksanaan survei lapangan dan penyelidikan/pengukuran tempat-tempat
lokasi yang akan dikerjakan terutama untuk pekerjaan mayor item,
2. Mencatat dan mengevaluasi hasil pengukuran yang telah dilakukan sehingga dapat
meminimalisir kesalahan dan melakukan tindak koreksi dan pencegahannya,
3. Melaporkan dan bertanggung jawab hasil pekerjaan ke kepala proyek.
8. Operator
Tugas dan kewajiban operator, antara lain:
1. Mengoperasikan mesin/peralatan dengan benar,
2. Menjaga kebersihan, kondisi, dan keamanan mesin/peralatan,
3. Melaporkan ke atasan apabila mesin/peralatan rusak/perlu diperbaiki.
9. Drafter
Adalah orang yang membuat konsep atau rancangan tentang gambar.
10. Supervisor
Adalah pihak atau orang yang ditingkat pelaksanaan suatu proyek, yang bertugas untuk
bertanggung jawab atas pekerjaan karyawan secara tepat dan efisien sesuai dengan tugas
yang ditentukan oleh atasannya. Dibawah supervisor ini dapat berupa subkontraktor
pekerjaan terntu atau juga mandor. Supervisor ini mempunyai hubungan kerja yang tetap
dengan kontraktor.
Organisasi Matriks
Organisasi matriks dsebut juga organisasi manajemen proyek, yaiutu organisasimenunjukan
dimana para spesialis yang mempunyai keterampilan masing masing bagian dari kegiatan
perusahaan dikumpulkan lagi menjadi satu untuk mengerjakan suatu proyek yang harus
diselesaikan. Organisasi ini digunakan berdasarkan struktur organisasi staf san lini kgusus
dibidang penelitian dan pengembangan.
Organisasi Proyek Fungsional
Dalam organisasi proyek fungsional, susunan organisasi proyek dibentuk dari fungsi-fungsi
yang terdapat dalam suatu organisasi. Organisasi ini biasanya digunakan ketika suatu bagian
fungsional memiliki kepentingan yang lebih dominan dalam penyelesaian suatu proyek. Top
manajer yang berada dalam fungsi tersebut akan diberikan wewenang untuk mengkoordinir
proyek.
Adapun beberapa kelebihan yang terdapat dalam organisasi proyek ini antara lain proyek
dapat diselesaikan dengan struktur dasar fungsional organisasi induk, memiliki fleksibilitas
maksimum dalam penggunaan staf, adanya pembauran berbagai jenis keahlian bagi tiap-tiap
fungsi serta peningkatan terhadap profesionalisme pada sebuah divisi fungsional.
Sedangkan beberapa kelemahan yang ditemui dalam organisasi proyek fungsional antara lain
proyek biasanya kurang fokus, terdapat kemungkinan terjadinya kesulitan integrasi antar tiaptiap fungsi, biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama serta motivasi orang-orang yang
terdapat dalam organisasi menjadi lemah.
Presiden Direktur
Atau
Direktur Utama
Direktur
Pemasaran
Pengelola
Proyek
Direktur
Produksi
Direktur
Personalia
Direktur
Pembelanjaan
Direktur
Umum