Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Dengan Kombinasi Batubara

DAFTAR PUSTAKA
Achmad, R. 1991. Briket Arang Lebih Baik dari Kayu Bakar. Jurnal. Neraca
10(4) : 21-22.
AGM., 2011. Particle Size-US Sieve Series and Tyler Mesh Size Equivalents.
http://www.agmcontainer.com/desiccantcity/pdfs/Mesh_Size_Equivalents.
pdf [26 Mei 2011].
Andry, H.U., 2000. Aneka Tungku Sederhana. Penebar Swadaya. Yogyakarta.
Anonimous, 1989. Processing of Industrial Disposal Processing of Wood
(Pengolahan Limbah Industri Pengolahan Kayu). http://rusiman.bpdaspemalijratun.net/index.php?option=com_content&view=article&catid=3
%3Aumum&id=25%3Apengolahan-limbah-industri-pengolahankayu&Itemid=404 (19 Maret 2009).
Anonimous, 1993. ”Batubara Sebagai Bahan Bakar Pada Sektor Industri”.
Departemen Pertambangan dan Energi, Direktur Jenderal Pertambangan
Umum. Bandung.
Anonimous, 2000. Sambutan Materi Kehutanan dan Perkebunan Pada Seminar
Nasional Kehutanan Masa Depan Industri Hasil Hutan (Kayu) di
Indonesia. Departemen Kehutanan dan Perkebunan, Jakarta.
Anonimous, 2014. Diktat Ilmu Bahan, Bahan Bakar dan Pelumas.[13 November
2014]
Badan Penelitian dan Pengembangan Kehutanan, 1994. Pedoman Teknis
Pembuatan Briket Arang. Departemen KehutananNo. 3
Basrianta, 2007. Manajemen Sampah. Kansius. Yogyakarta.

Batubara, M. I.V. 1994. Mempelajari Pembuatan Briket Kayu Dari Berbagai Jenis
Serbuk Gergaji Tanpa Perekat. Fakultas Teknologi IPB, Bogor.
Bergeyk Van, K. dan I.A.J. Liedekerken, 1981. Teknologi Proses. Jilid 1. Bhratara
Karya Aksara. Jakarta.
Bernasconi, G., H. Gerster, H. Hauser, H. Stauble, dan E. Scheiter, 1995.
Teknologi Kimia 2. Penerjemah Lieda Handojo. Pradya Paramita. Jakarta.
Bhattacharya, S.C., G.Y.Shaunier, N.Islam, 1985, ‘Densification of Biomassa
Residuesin in: Bioenergy 84’. Vol. 3, H.Egneus and Ellegard (ed),
Elsevier. London.

40
Universitas Sumatera Utara

41

Capah, A.G., 2007. Pengaruh Kosentrasi Perekat dan Ukuran Serbuk Terhadap
Kualitas Briket Arang dari Limbah Pembalakan Kayu Mangium (Acacia
mangium Willd) [Skripsi]. Medan. Departemen Kehutanan. Fakultas
Pertanian. Universitas Sumatera Utara.
Daryanto, 2007. Energi: Masalah Pemanfaatannya Bagi Kehidupan Manusia.

Pustaka Widyatama. Yogyakarta.
Grover, P.D., 1996. Biomas Briquetting. Practices food and Agriculture.
Organization of The United Nations. Bangkok.
Hartoyo, 1983. Pembuatan Arang dari Briket Arang Secara Sederhana dari Serbuk
Gergaji dan Limbah Industri Perkayuan. Puslitbang Hasil Hutan. Bogor.
Haryanto, B., 1992. Potensi dan Pemanfaatan Sagu. Penerbit Kanisius.
Yogyakarta.
Hendra,D. 2007. Pembuatan Briket Arang dari Campuran Kayu, Bambu, Sabut
Kelapa dan Tempurung Kelapa sebagai Sumber Energi Alternatif.
Bul.Penelitian Hasil Hutan 25:242-255
Hendra dan Darmawan. 2000. Pengaruh Bahan Baku, Jenis Perkat dan Tekanan
Kempa terhadap Kualitas Briket Arang. Bogor : Pusat Penelitian dan
Pengembangan Hasil Hutan
Hendra, D dan Winarni,I. 2003. Sifat Fisis dan Kimia Briket Arang Campuran
Limbah Kayu Gergajian dan Sebetan Kayu. Jurnal Penelitian Hasil Hutan.
Irawan, A. 2011. Pengaruh Jenis Binder Terhadap Komposisi dan Kandungan
Energi Biobriket Sekam Padi. Banten: Jurusan Teknik Kimia, Fakultas
Teknik-Universitas Sultan Ageng Tirtayasa.
Ismayana,A dan Afriyanto. 2014. Pengaruh Jenis dan Kadar Bahan Perekat Pada
Pembuatan Briket Blotong Sebagai Bahan Bakar Alternatif. IPB.Bogor.

Jamilatun, S., 2008. Sifat-Sifat Penyalaan dan Pembakaran Briket Biomassa,
Briket Batubara dan Arang Kayu. Universitas Ahmad Dahlan. Yogyakarta.
Joseph, S. dan D. Hislop, 1981. Residu Briquetting in Developping Countries.
Aplyed Science Publisher. London. http://www.informaworld.com. [ 20
Juli 2009].
Kadir, A., 1995. Energi: Sumberdaya, Inovasi, Tenaga Listrik.Potensi Ekonomi.
UI Press. Jakarta.
Komarayati,S dan Gusmailina. 1995. Penyediaan Energi Alternatif Dengan
Teknologi Tepat Guna.ITB. Bogor.

Universitas Sumatera Utara

42

Kurniawan, O., dan Marsono, 2008. Super karbon. Bahan Bakar Alternatif
Pengganti Minyak Tanah dan Gas. Penebar Swadaya, Jakarta.

Lembaga Penelitian Universitas Lambung Mangkurat, 2011. Pembuatan
Fortofolio Investasi Industri Briket Batubara. Banjarmasin.
Mangunwidjaja. D. dan Sailah. I, 2005. Pengantar Teknologi Pertanian.Penebar

Swadaya. Jakarta.
Pari, G. dan Hartoyo, 1983. Beberapa Sifat Fisis Dan Kimia Briket Arang Dari
Limbah Arang Aktif. Puslitbang Hasil Hutan. Bogor.
Prasad, C.S., Maiti, K.N., and Venugopal R., 2001. Effect of rice husk ash in
white ware compositions. Ceramic International, 27, 629-635.
Puslitbang Tanaman Pangan, 2012. Peningkatan Produksi Padi Menuju 2020.
http://pangan. Litbang.deptan.go.id/index.php [13 November 2014].
Ramadani, F. 2012. Kinerja Pembakaran Biobriket Yang Terbuat Dari Biomassa
Bagasse Tebu Dan Batubara Subbituminous Dalam Kompor Briket. UI.
Jakarta.
Rayalu, S., Udhoji, J.S., Munshi, K.N., Hasan, M.Z., 2001.Highly crystalline
zeolite- a from fly ash of bituminous and lignite coal combustion. Journal
of Hazardous Materials,B88, 107-121.
Reimansyah,
M.F.N.,
2009.
Kulit
Durian
sebagai
Alternatif.

http://untukbumiku.blogspot.com/2009/08/briket-kulit-durian-sebenarnyatak-jauh.html [24 Maret 2010].
Reksohadiprojo, 1998. Ekonomi Energi. Edisi Pertama. UGM-Press. Yogyakarta.
Ruhendi, S., D.N. Koroh, F.A. Syahmani, H. Yanti, Nurhaida, dan T. Sucipto,
2007. Analisi Perekat Kayu. Fakultas Kehutanan. IPB-Press. Bogor.
Rustini. 2004. Pembuatan Briket Arang dari Serbuk Gergajian Kayu Pinus (Pinus
Merkusii Jungh. Et de Vr.,) dengan Penambahan Tempurung Kelapa.
Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Said, E.G., 1996. Penanganan dan Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit. PT. Trubus
Agriwidaya. Ungaran.
Saragih, I. D. 2007. Pengaruh Tekanan Pengepresan dan Jenis Perekat Terhadap
Mutu Briket Arang Cangkang Kelapa Sawit. Jurusan Kimia FMIPA USU,
Medan.

Universitas Sumatera Utara

43

Schuchart, F., Wulfert, K. Darmoko, Darmosarkoro, dan W. Sutara, 1996.
Pedoman Teknis Pembuatan Briket Bioarang. Balai Penelitian dan
Pengembangan Kehutanan. Dephut Sumatera Utara. Medan.

Sihombing, J.L. 2006. Studi Pembuatan Briket Arang dari Cangkang Kemiri
dengan Variasi Ukuran Partikel. Jurnal Sains Kimia 10(2):62–66.
Silalahi, 2000. Penelitian Pembuatan Briket Kayu Dari Serbuk Gergajian Kayu.
Hasil Penelitian Industri DEPERINDAG. Bogor.
Soemeinaboedhy, 2004. Pemanfaatan Berbagai Macam Arang Sebagai Sumber
Unsur Hara P Dan K Serta Sebagai Pembenah Tanah. Jurusan Ilmu Tanah
Fakultas Pertanian Universitas Mataram. Mataram.
Sudrajat, R. dan S. Soleh, 1994. Petunjuk Teknis Pembuatan Arang Aktif. Badan
Penelitian dan Pengembangan Kehutanan. Bogor.
Sukandarrumidi, 1995. Batubara dan Gambut. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Sulistyanto, A. 2006. Karakteristik Pembakaran Biobriket Campuran Batubara
dan Sabut Kelapa. Media Mesin 7(2): 77-84.
Supriyono. 2003.Mengukur Faktor-faktor dalam
Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Proses

Pengeringan.


Triono, A. 2006. Karakteristik Briket Arang dari Campuran Serbuk Gergajian
Kayu Afrika (Maesopsis Eminii Engl) dan Sengon (Paraserianthes
falcataria L. Nielsen) dengan Penambahan Tempurung Kelapa (Cocos
nucifera L). Departemen Hasil Hutan. Fakultas Pertanian. IPB, Bogor.
Tim Cahaya, 2008. Energi Alternatif Sekam. Nobel Edumedia, Jakarta.
Warta

Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2008. Energi Mahal,
Memanfaatkan Briket Arang Sekam. http://www. Warta Penelitian dan
Pengembangan Pertanian.pdf. Didownload 20 Juli 2009.

Widardo dan Suryanta, 1995 Membuat Bioarang dari Kotoran Lembu. Cetakan
Ke-6 tahun 2008. Kansius. Bogor.
Wijayanti, D.S., 2009. Karakteristik Briket Arang Dari Serbuk Gergaji Dengan
Penambahan Arang Cangkang Kelapa Sawit. Teknologi Hasil Hutan,
Fakultas Pertanian USU, Medan.

Universitas Sumatera Utara