Penetapan Kadar Air Pada Sediaan Sabun Mandi Pemutih Padat Secara Gravimetri Chapter III V

BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pengujian
Pengujian penetapan kadar air pada sediaan sabun mandi pemutih padat
dilakukan sewaktu penulis praktek kerja lapangan pada 04 februari 2013 s/d 15
maret 2013 di Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan
yang berada di Jalan Willem Iskandar Pasar V Barat I No. 2. Medan.
3.2 Alat dan Bahan
Peralatan yang digunakan yaitu neraca analitik 4 desimal, oven, eksikator,
cawan petri, parutan dan sarung tangan. Sampel yang digunakan adalah
Extraderm Whitening Moisturizing Bath Soap.
3.3 Pengambilan Sampel
Sampel diambil dari Laboratorium Kosmetik yang ada di Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) di Medan yang berada di Jalan Willem
Iskandar Pasar V Barat I No. 2. Medan.
3.4 Prosedur
Prosedur yang digunakan adalah prosedur yang ditetapkan di Balai Besar
Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) yang mengacu pada SNI 06-3532-1994.
Sabun diparut atau dipotong kecil-kecil, ditimbang dengan teliti lebih
kurang 4 g contoh yang telah disiapkan, dengan menggunakan cawan petri yang

telah diketahui berat tetapnya. Panaskan dalam lemari pengering pada suhu 105oC
selama 2 jam sampai berat tetap.

Universitas Sumatera Utara

3.5 Interpretasi Hasil
Kadar air pada sediaan sabun mandi pemutih padat dapat dihitung dengan
rumus:
Kadar air =
Dimana:

�1−�2


x 100 %

W1 = Bobot contoh + botol timbang, gram.

W2 = Bobot contoh + botol timbang setelah dikeringkan, gram
W = Bobot contoh, gram.

3.6 Persyaratan
Kadar air pada sabun mandi menurut Standar Nasional Indonesia (SNI)
06-3532-1994 maksimal 15%.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
Pada percobaan penetapan kadar air pada sediaan sabun mandi pemutih
padat secara gravimetri yang dilakukan secara triplo, diperoleh hasil rata-rata
kadar air pada sediaan sabun mandi pemutih padat adalah 8,45%. Contoh
perhitungan hasil pengujian dapat dilihat pada lampiran.
4.2 Pembahasan
Dari hasil pengujian diketahui kadar air pada sediaan sabun mandi
pemutih padat adalah 8,45%. Hasil ini menunjukkan bahwa sabun mandi pemutih
padat memenuhi syarat kadar air karena menurut SNI 06-3532-1994 kadar air
maksimum dalam sabun mandi adalah 15%.
Kadar air menunjukkan banyaknya air yang terdapat dalam suatu bahan.

Kadar air dalam sabun mandi menentukan mutu sabun mandi tersebut karena
apabila kadar airnya lebih dari 15% maka sabun yang dihasilkan akan lembek.
Sehingga tidak efisien dalam pemakaian sebab sabun akan mudah larut dalam air.
Kadar air mempengaruhi kekerasan dari sabun (Qisti, 2009).
Penetapan kadar air pada sediaan sabun mandi pemutih padat dilakukan
secara gravimetri. Analisis gravimetri merupakan bagian analisis kuantitatif untuk
menentukan jumlah zat berdasarkan penimbangan dari hasil reaksi setelah
bahan/analit yang dianalisis diperlakukan terhadap reaksi tertentu. Hasil reaksi

Universitas Sumatera Utara

dapat berupa: gas, atau suatu endapan yang dibentuk dari bahan yang dianalisis,
dan residu (Widodo dan Lusiana, 2010).
Analisis secara gravimetri dapat dibagi dalam beberapa langkah sebagai
berikut: pengendapan, penyaringan, pencucian endapan, pengeringan, dan
penimbangan endapan hingga konstan (Gandjar dan Rohman, 2007).
Namun pada saat pengujian penetapan kadar air hanya dilakukan dengan
pemanasan pada suhu 105oC selama 2 jam sampai berat tetap (konstan). Hal ini
disebabkan zat yang ingin dianalisis adalah kadar air sehingga tidak memerlukan
langkah-langkah seperti di atas.

.

Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dari hasil percobaan penetapan kadar air pada sediaan sabun mandi
pemutih padat secara gravimetri, diketahui bahwa sabun yang diuji mempunyai
kadar air rata-rata 8,45%, berdasarkan data ini maka sabun mandi tersebut
memenuhi syarat kadar air karena menurut SNI 06-3532-1994 kadar air maksimal
pada sabun mandi 15%.
5.2 Saran
Sebaiknya dilakukan uji lanjutan terhadap syarat mutu sabun mandi, agar
kita dapat mengetahui apakah sabun mandi yang beredar dipasaran telah
memenuhi syarat mutu sabun mandi menurut SNI 06-3532-1994. Adapun uji
lanjutan yang dilakukan seperti uji jumlah asam lemak, alkali bebas, asam lemak
bebas atau lemak netral, dan minyak mineral. Dan sebaiknya uji yang dilakukan
dengan berbagai merek sabun, agar dapat dijadikan perbandingan.


Universitas Sumatera Utara