NTP modul 7 auditriskandmateriality rev sept2016 2018
8
PEMERIKSAAN AKUTANSI
MATERIALITY AND AUDIT RISK
YULAZRI M.AK., CA., CPA
FAK EKONOMI & BISNIS
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA
UNGGUL
Materi Sebelum UTS
PENGANTAR AUDIT
AUDIT PROSES
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
BUKTI AUDIT
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
STANDAR AUDIT
LAPORAN AUDIT
Materi Setelah UTS
MATERIALITAS DAN AUDIT RISK
INTERNAL CONTROL
PENILAIAN IC DAN TEST IC
PERENCANAAN DAN AUDIT PROGRAM
KODE ETIK PROFESI
KEWAJIBAN HUKUM
DAMPAK TI PADA PROSES AUDIT
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa
memahami tahapan proses audit.
Mahasiswa
memahami proses perencanaan a
udit.
Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi dasa
r dari analisa laporan keuangan (analytical rev
iew)
Proses/tahapan
audit
previous
Plannin
g
Field
work
Reporti
ng
Risk
respon
d
Reporti
ng
new
Risk
Perencanaan
audit
Audit should be plan
Summary of General Standards
(before 2013)
10 Pernyataan standar
Generally Accepted Auditing Standards
General : 3
Field Work : 3
Reporting : 4
1. Adequate training1. Proper planning1. Statements prepared in
and proficiency
and supervision accordance with GAAP
2. Independence in 2. Internal control2. Circumstances when
mental attitude
understanding
GAAP not followed
3. Due professional 3. Sufficient
3. Adequacy of disclosures
care
competent
4. Expression of opinion
evidence
on financial statements
9
Standar Audit
Prinsip
Umum dan
Tanggung
Jawab
SA 200
SA 210
SA 220
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 265
Penilaia
n
Risiko
dan
Respons
terhadap
Risiko
yang
Dinilai
SA 300
SA 315
SA 320
SA 330
SA 402
SA 450
Bukti Audi
t
SA 500
SA 501
SA 505
SA 510
SA 520
SA 530
SA 540
SA 550
Penggunaa
n Hasil
Pekerjaa
n Pihak
Lain
SA 600
SA 610
SA 620
Kesimpul
an Audit
dan
Pelapora
n
SA 700
Area
Khusu
s
SA 800
SA 705
SA 805
SA 706
SA 810
SA 710
SA 720
SA 560
SA 570
SA 580
1
0
PENILAIAN RISIKO
Resiko audit
Adalah
konsep dasar pertama yang mend
asari proses audit
2 jenis resiko yang dihadapi auditor dalam
melaksanakan audit laporan keuangan yai
tu :
- risiko audit (audit risk) dan
- risiko penugasan atau perikatan (enga
gement risk)
Resiko audit
Adalah
resiko yang timbul bahwa auditor
tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya
atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material
Resiko penugasan (engagement risk)
Adalah eksposur terhadap auditor untuk mengalami
kekalahan atau pencemaran praktek profesionalnya
karena ligitasi (tuntutan hukum), publisitas yang
buruk, dan peristiwa lain yang timbul dalam
hubungannya dengan laporan keuangan yang
diaudit dan dilaporkan
Jenis salah saji
Salah saji (mistatement) laporan keuangan :
Selisih antara jumlah, klasifikasi atau penyajian
elemen Lap Keu
Penghilangan elemen, akun, atau hal lainnya
Penjelasan laporan keuangan tidak sesuai
Penghilangan informasi yang disyaratkan untu
k dijelaskan sesuai dengan PABU
Penyebab Salah saji :
Kekeliruan
(error)
Kecurangan (fraud)
Error (kekeliruan)
Kesalahan
dalam pengumpulan atau
pengolahan data yang menjadi sumber
penyusunan laporan keuangan
Estimasi akuntansi yang tidak masuk
akal yang timbul dari kecerobohan atau
salah tafsir fakta
Kekeliruan dalam penerapan akuntansi
yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi
atau pengungkapan
Fraud (kecurangan)
Mencakup
salah saji yang disengaja,
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis :
- Salah saji dari kecurangan dalam
laporan keuangan
- Salah saji yang timbul dari perlakuan
tidak semestinya terhadap aktiva
Fraud
Laporan keuangan :
- Manipulasi, pemalsuan atau penggantian catatan akuntansi atau
dokumen pendukung laporan keuangan
- Penyajian yang salah atau penghilangan yang disengaja dalam
laporan keuangan
- Penerapan yang salah disengaja atas penerapan prinsip akuntansi
Terhadap aktiva :
- Menggelapkan uang yang diterima
- Mencuri aset
- Menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak
diterima
Perbedaan Error dan fraud
Apakah kesalahan tersebut
disengaja atau tidak
Audit Risk Model
AR=IR x CR x DR
AR = Audit Risk
IR = Inherent Risk
CR = Control Risk
DR = Detection Risk = SAR x SSR
SAR = Substantive Analysis Risk
SSR = Substantive Sampling Risk
Audit Risk Model
AR=IR x CR x DR
AR
DR =
IR x CR
resiko auditee
Audit Risk Model
AR=IR x CR x DR
AR = Audit Risk = 0.8 x 0.6 x 0.1 = 0.05
IR = Inherent Risk : 80%
CR = Control Risk : 60%
DR = Detection Risk : 10%
Audit Risk Model
AR
IR
CR
DR
Sangat rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
risk
IR
CR
DR
Audit risk
Inherent risk
Control risk
Fraud risk
Detection risk
Audit Risk Model
AR
= audit risk / resiko audit = resiko aud
itor gagal memodifikasi pendapatnya ata
s laporan keuangan yang mengandung s
alah saji meterial
Inherent Risk (IR)
Resiko bawaan (kelemahan dari asersi
atas salah saji material diasumsikan
tidak ada pengendalian internal yang
terkait.
Control Risk (CR)
Resiko pengendalian, resiko salah saji
material yang dapat terjadi di suatu
asersi tidak akan dicegah atau
dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian internal.
Detection Risk (DR)
Resiko deteksi, resiko bahwa auditor
tidak dapat mendeteksi salah saji ma
terial yang ada dalam suatu asersi.
Use of the Audit Risk Model
1.
2.
3.
Menetapkan tingkat resiko yang
direncanakan.
Menentukan resiko bawaan dan resiko
pengendalian.
Menyelesaikan persamaan resiko audit
untuk tingkat resiko deteksi yang tepat.
Materiality (materialitas)
Adalah besarnya informasi akuntansi yang
apabila terjadi penghilangan atau salah saji,
dilihat dari keadaan yang melingkupinya
mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan atas informasi tersebut.
Tahapan penerapan materialitas
Step
1: Menetapkan pertimbangan awal
materialitas.
Step 2: Menentukan salah saji yang
dapat ditoleransi.
Step 3: Memperkirakan kemungkinan
salah saji dan membandingkan dengan
materialitas.
Materialitas
Menetapkan pertimbangan awal
Pertimbangan awal materialitas:
Jumlah maksimum yang diyakini auditor bahwa
terdapat salah saji dalam laporan keuangan
dan masih tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan pengguna
Materialitas merupakan konsep relatif bukan
mutlak
Dasar kuntitatif dalam menentukan
materialitas
Total aktiva
Total pendapatan
Laba bersih sebelum pajak
Laba bersih operasi yang berkelanjutan
Laba kotor
Rata-rata laba bersih sebelum pajak selama tiga
tahun
Dalam praktek biasa digunakan adalah 3 – 5% dari laba
bersih sebelum pajak
Materialitas
Berikut ini pedoman penentuan materialitas awal dalam kisaran
prosentase.
Klien yang kondisi keuangan stabil: 5% - 10% dari laba bersih sebelum
pajak;
Klien dengan kondisi keuangan tidak stabil atau break even: 0.5% - 1%
dari pendapatan;
Klien dengan bisnis masih dalam tahap pengembangan: 0.5% - 1% dari
total aktiva;
Klien yang mengalami kerugian berturut-turut dan mengalami masalah
likuiditas keuangan: 1% - 5% dari total ekuitas.
Planning materiality (rencana
materialitas)
Materialitas
yang ditentukan dalam
pembuatan rencana
Materialitas yang dihitung pada awal
perencanaan
Perhitungan dengan menggunakan tabel
Perhitungan materialitas
Diketahui :
Total aktiva : USD 950,484,000
Total pendapatan : USD 925,000,000
Total aktiva > Total pendapatan
Gunakan tabel perhitungan materiality (panduan
AICPA)
Hitungan : 826,000,000 + ( 650,484,000 x 0,00145)
= 1,769,000
Salah saji yang dapat ditoleransi
(tolarable error = TE )
TE
= Jumlah pertimbangan awal mengenai materialitas
yang dialokasikan ke akun-akun dalam dalam laporan
keuangan
Salah
saji yang bisa diterima (tolerable
misstatement) ditetapkan sebesar 25% -75%
dari materialitas awal.
TE = 50% atau 60% x planning materiality
Contoh : 50% x 1,769,000 = 885,000
Materialitas
Auditor mengambil keputusan berdasarkan
kepada tingkat meterialitas informasi
tersebut berpengaruh kepada pendapatnya
Jika informasi tersebut tidak material maka
akan diabaikan
Jika informasi tersebut material dan
mempengaruhi pendapatnya, maka
pendapat auditor akan berpengaruh
Tingkatan materialitas
Tidak material. Auditor dapat memberikan
Unqualified Opinion
Material. Keputusan tergantung kepada
informasi tersebut, jika laporan secara
keseluruhan adalah wajar, auditor memberikan
Qualified opinion
Sangat material. Auditor memberikan
pendapat tidak wajar atau tanpa pendapat
Hubungan antara materialitas
dan jenis opini
Tingkat
materialitas
Pengaruh terhadap
keputusan yang dibuat
Jenis opini
Tidak material
Tidak mempengaruhi keputusan
yang dibuat oleh pengguna laporan
Wajar tanpa syarat
material
Mempengaruhi keputusan
pengguna laporan hanya jika
informasi salah saji sangat penting
bagi keputusan tertentu,
Keseluruhan laporan keuangan
masih wajar
Wajar dengan
pengecualian
Sangat material
Sebagian besar atau seluruh
keputusan yang dibuat oleh
pengguna laporan sangat
dipengaruhi oleh kesalahan
penyajian tersebut
Tidak memberikan
pendapat (disclaimer)
atau pendapat tidak
wajar (adverse)
Penyimpangan dari laporan audit baku
Kondisi
Tidak
material
Material
Prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara konsisten
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Keraguan besar tentang
kelangsungan hidup entitas
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penyimpangan dari prinsip
akuntansi berterima umum atau
prinsip akuntansi lain yang
dapat dibenarkan
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penekanan atas suatu hal
(empasis of a matter)
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penggunaan hasil audit auditor
lain
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan modifikasi kata-kata
Penyimpangan dari laporan audit baku
dengan tingkat materialitas berbeda
Kondisi
Material,
Berpengaruh
keseluruhan
Tidak
material
Material,
Tidak pengaruh
secara keseluruhan
Lingkup audit
dibatasi oleh
klien atas
keadaan
Pendapat wajar
tanpa pengecualian
Pengecualian pada
paragrap lingkup, paragrap
tambahan dan pendapat
wajar dengan pengecualian
Pendapat tidak
memberikan pendapat
Laporan
keuangan tidak
disusun sesuai
dengan PABU
Pendapat wajar
tanpa pengecualian
Paragraf dan pendapat
wajar dengan pengelualian
Pendapat tidak wajar
Auditor tidak
independen
Pendapat tidak
memberikan
pendapat, tanpa
mempertimbangkan
tingkat materialitas
Pendapat tidak
memberikan pendapat,
tanpa mempertimbangkan
tingkat materialitas
Pendapat tidak
memberikan pendapat,
tanpa
mempertimbangkan
tingkat materialitas
PEMERIKSAAN AKUTANSI
MATERIALITY AND AUDIT RISK
YULAZRI M.AK., CA., CPA
FAK EKONOMI & BISNIS
VISI DAN MISI UNIVERSITAS ESA
UNGGUL
Materi Sebelum UTS
PENGANTAR AUDIT
AUDIT PROSES
TANGGUNG JAWAB DAN TUJUAN AUDIT
BUKTI AUDIT
KERTAS KERJA PEMERIKSAAN
STANDAR AUDIT
LAPORAN AUDIT
Materi Setelah UTS
MATERIALITAS DAN AUDIT RISK
INTERNAL CONTROL
PENILAIAN IC DAN TEST IC
PERENCANAAN DAN AUDIT PROGRAM
KODE ETIK PROFESI
KEWAJIBAN HUKUM
DAMPAK TI PADA PROSES AUDIT
KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN
Mahasiswa
memahami tahapan proses audit.
Mahasiswa
memahami proses perencanaan a
udit.
Mahasiswa dapat menggunakan aplikasi dasa
r dari analisa laporan keuangan (analytical rev
iew)
Proses/tahapan
audit
previous
Plannin
g
Field
work
Reporti
ng
Risk
respon
d
Reporti
ng
new
Risk
Perencanaan
audit
Audit should be plan
Summary of General Standards
(before 2013)
10 Pernyataan standar
Generally Accepted Auditing Standards
General : 3
Field Work : 3
Reporting : 4
1. Adequate training1. Proper planning1. Statements prepared in
and proficiency
and supervision accordance with GAAP
2. Independence in 2. Internal control2. Circumstances when
mental attitude
understanding
GAAP not followed
3. Due professional 3. Sufficient
3. Adequacy of disclosures
care
competent
4. Expression of opinion
evidence
on financial statements
9
Standar Audit
Prinsip
Umum dan
Tanggung
Jawab
SA 200
SA 210
SA 220
SA 230
SA 240
SA 250
SA 260
SA 265
Penilaia
n
Risiko
dan
Respons
terhadap
Risiko
yang
Dinilai
SA 300
SA 315
SA 320
SA 330
SA 402
SA 450
Bukti Audi
t
SA 500
SA 501
SA 505
SA 510
SA 520
SA 530
SA 540
SA 550
Penggunaa
n Hasil
Pekerjaa
n Pihak
Lain
SA 600
SA 610
SA 620
Kesimpul
an Audit
dan
Pelapora
n
SA 700
Area
Khusu
s
SA 800
SA 705
SA 805
SA 706
SA 810
SA 710
SA 720
SA 560
SA 570
SA 580
1
0
PENILAIAN RISIKO
Resiko audit
Adalah
konsep dasar pertama yang mend
asari proses audit
2 jenis resiko yang dihadapi auditor dalam
melaksanakan audit laporan keuangan yai
tu :
- risiko audit (audit risk) dan
- risiko penugasan atau perikatan (enga
gement risk)
Resiko audit
Adalah
resiko yang timbul bahwa auditor
tanpa disadari tidak memodifikasi
pendapatnya sebagaimana mestinya
atas suatu laporan keuangan yang
mengandung salah saji material
Resiko penugasan (engagement risk)
Adalah eksposur terhadap auditor untuk mengalami
kekalahan atau pencemaran praktek profesionalnya
karena ligitasi (tuntutan hukum), publisitas yang
buruk, dan peristiwa lain yang timbul dalam
hubungannya dengan laporan keuangan yang
diaudit dan dilaporkan
Jenis salah saji
Salah saji (mistatement) laporan keuangan :
Selisih antara jumlah, klasifikasi atau penyajian
elemen Lap Keu
Penghilangan elemen, akun, atau hal lainnya
Penjelasan laporan keuangan tidak sesuai
Penghilangan informasi yang disyaratkan untu
k dijelaskan sesuai dengan PABU
Penyebab Salah saji :
Kekeliruan
(error)
Kecurangan (fraud)
Error (kekeliruan)
Kesalahan
dalam pengumpulan atau
pengolahan data yang menjadi sumber
penyusunan laporan keuangan
Estimasi akuntansi yang tidak masuk
akal yang timbul dari kecerobohan atau
salah tafsir fakta
Kekeliruan dalam penerapan akuntansi
yang berkaitan dengan jumlah, klasifikasi
atau pengungkapan
Fraud (kecurangan)
Mencakup
salah saji yang disengaja,
dapat diklasifikasikan menjadi dua jenis :
- Salah saji dari kecurangan dalam
laporan keuangan
- Salah saji yang timbul dari perlakuan
tidak semestinya terhadap aktiva
Fraud
Laporan keuangan :
- Manipulasi, pemalsuan atau penggantian catatan akuntansi atau
dokumen pendukung laporan keuangan
- Penyajian yang salah atau penghilangan yang disengaja dalam
laporan keuangan
- Penerapan yang salah disengaja atas penerapan prinsip akuntansi
Terhadap aktiva :
- Menggelapkan uang yang diterima
- Mencuri aset
- Menyebabkan entitas membayar barang atau jasa yang tidak
diterima
Perbedaan Error dan fraud
Apakah kesalahan tersebut
disengaja atau tidak
Audit Risk Model
AR=IR x CR x DR
AR = Audit Risk
IR = Inherent Risk
CR = Control Risk
DR = Detection Risk = SAR x SSR
SAR = Substantive Analysis Risk
SSR = Substantive Sampling Risk
Audit Risk Model
AR=IR x CR x DR
AR
DR =
IR x CR
resiko auditee
Audit Risk Model
AR=IR x CR x DR
AR = Audit Risk = 0.8 x 0.6 x 0.1 = 0.05
IR = Inherent Risk : 80%
CR = Control Risk : 60%
DR = Detection Risk : 10%
Audit Risk Model
AR
IR
CR
DR
Sangat rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah
Tinggi
Sedang
Sedang
Tinggi
Rendah
Sedang
risk
IR
CR
DR
Audit risk
Inherent risk
Control risk
Fraud risk
Detection risk
Audit Risk Model
AR
= audit risk / resiko audit = resiko aud
itor gagal memodifikasi pendapatnya ata
s laporan keuangan yang mengandung s
alah saji meterial
Inherent Risk (IR)
Resiko bawaan (kelemahan dari asersi
atas salah saji material diasumsikan
tidak ada pengendalian internal yang
terkait.
Control Risk (CR)
Resiko pengendalian, resiko salah saji
material yang dapat terjadi di suatu
asersi tidak akan dicegah atau
dideteksi secara tepat waktu oleh
pengendalian internal.
Detection Risk (DR)
Resiko deteksi, resiko bahwa auditor
tidak dapat mendeteksi salah saji ma
terial yang ada dalam suatu asersi.
Use of the Audit Risk Model
1.
2.
3.
Menetapkan tingkat resiko yang
direncanakan.
Menentukan resiko bawaan dan resiko
pengendalian.
Menyelesaikan persamaan resiko audit
untuk tingkat resiko deteksi yang tepat.
Materiality (materialitas)
Adalah besarnya informasi akuntansi yang
apabila terjadi penghilangan atau salah saji,
dilihat dari keadaan yang melingkupinya
mungkin dapat mengubah atau mempengaruhi
pertimbangan orang yang meletakkan
kepercayaan atas informasi tersebut.
Tahapan penerapan materialitas
Step
1: Menetapkan pertimbangan awal
materialitas.
Step 2: Menentukan salah saji yang
dapat ditoleransi.
Step 3: Memperkirakan kemungkinan
salah saji dan membandingkan dengan
materialitas.
Materialitas
Menetapkan pertimbangan awal
Pertimbangan awal materialitas:
Jumlah maksimum yang diyakini auditor bahwa
terdapat salah saji dalam laporan keuangan
dan masih tidak mempengaruhi pengambilan
keputusan pengguna
Materialitas merupakan konsep relatif bukan
mutlak
Dasar kuntitatif dalam menentukan
materialitas
Total aktiva
Total pendapatan
Laba bersih sebelum pajak
Laba bersih operasi yang berkelanjutan
Laba kotor
Rata-rata laba bersih sebelum pajak selama tiga
tahun
Dalam praktek biasa digunakan adalah 3 – 5% dari laba
bersih sebelum pajak
Materialitas
Berikut ini pedoman penentuan materialitas awal dalam kisaran
prosentase.
Klien yang kondisi keuangan stabil: 5% - 10% dari laba bersih sebelum
pajak;
Klien dengan kondisi keuangan tidak stabil atau break even: 0.5% - 1%
dari pendapatan;
Klien dengan bisnis masih dalam tahap pengembangan: 0.5% - 1% dari
total aktiva;
Klien yang mengalami kerugian berturut-turut dan mengalami masalah
likuiditas keuangan: 1% - 5% dari total ekuitas.
Planning materiality (rencana
materialitas)
Materialitas
yang ditentukan dalam
pembuatan rencana
Materialitas yang dihitung pada awal
perencanaan
Perhitungan dengan menggunakan tabel
Perhitungan materialitas
Diketahui :
Total aktiva : USD 950,484,000
Total pendapatan : USD 925,000,000
Total aktiva > Total pendapatan
Gunakan tabel perhitungan materiality (panduan
AICPA)
Hitungan : 826,000,000 + ( 650,484,000 x 0,00145)
= 1,769,000
Salah saji yang dapat ditoleransi
(tolarable error = TE )
TE
= Jumlah pertimbangan awal mengenai materialitas
yang dialokasikan ke akun-akun dalam dalam laporan
keuangan
Salah
saji yang bisa diterima (tolerable
misstatement) ditetapkan sebesar 25% -75%
dari materialitas awal.
TE = 50% atau 60% x planning materiality
Contoh : 50% x 1,769,000 = 885,000
Materialitas
Auditor mengambil keputusan berdasarkan
kepada tingkat meterialitas informasi
tersebut berpengaruh kepada pendapatnya
Jika informasi tersebut tidak material maka
akan diabaikan
Jika informasi tersebut material dan
mempengaruhi pendapatnya, maka
pendapat auditor akan berpengaruh
Tingkatan materialitas
Tidak material. Auditor dapat memberikan
Unqualified Opinion
Material. Keputusan tergantung kepada
informasi tersebut, jika laporan secara
keseluruhan adalah wajar, auditor memberikan
Qualified opinion
Sangat material. Auditor memberikan
pendapat tidak wajar atau tanpa pendapat
Hubungan antara materialitas
dan jenis opini
Tingkat
materialitas
Pengaruh terhadap
keputusan yang dibuat
Jenis opini
Tidak material
Tidak mempengaruhi keputusan
yang dibuat oleh pengguna laporan
Wajar tanpa syarat
material
Mempengaruhi keputusan
pengguna laporan hanya jika
informasi salah saji sangat penting
bagi keputusan tertentu,
Keseluruhan laporan keuangan
masih wajar
Wajar dengan
pengecualian
Sangat material
Sebagian besar atau seluruh
keputusan yang dibuat oleh
pengguna laporan sangat
dipengaruhi oleh kesalahan
penyajian tersebut
Tidak memberikan
pendapat (disclaimer)
atau pendapat tidak
wajar (adverse)
Penyimpangan dari laporan audit baku
Kondisi
Tidak
material
Material
Prinsip akuntansi tidak
diterapkan secara konsisten
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Keraguan besar tentang
kelangsungan hidup entitas
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penyimpangan dari prinsip
akuntansi berterima umum atau
prinsip akuntansi lain yang
dapat dibenarkan
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penekanan atas suatu hal
(empasis of a matter)
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan tambahan paragrap
penjelasan
Penggunaan hasil audit auditor
lain
Pendapat wajar tanpa
pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian
dengan modifikasi kata-kata
Penyimpangan dari laporan audit baku
dengan tingkat materialitas berbeda
Kondisi
Material,
Berpengaruh
keseluruhan
Tidak
material
Material,
Tidak pengaruh
secara keseluruhan
Lingkup audit
dibatasi oleh
klien atas
keadaan
Pendapat wajar
tanpa pengecualian
Pengecualian pada
paragrap lingkup, paragrap
tambahan dan pendapat
wajar dengan pengecualian
Pendapat tidak
memberikan pendapat
Laporan
keuangan tidak
disusun sesuai
dengan PABU
Pendapat wajar
tanpa pengecualian
Paragraf dan pendapat
wajar dengan pengelualian
Pendapat tidak wajar
Auditor tidak
independen
Pendapat tidak
memberikan
pendapat, tanpa
mempertimbangkan
tingkat materialitas
Pendapat tidak
memberikan pendapat,
tanpa mempertimbangkan
tingkat materialitas
Pendapat tidak
memberikan pendapat,
tanpa
mempertimbangkan
tingkat materialitas