Analisis Risiko Usahatani Padi Organik dan Non Organik (Studi Kasus : Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

ABSTRAK
RUT C S SIAHAAN (110304114) dengan judul skripsi ANALISIS
RISIKO USAHATANI PADI ORGANIK DAN NON ORGANIK (Studi Kasus :
Desa Lubuk Bayas, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai).
Skripsi ini dibimbing oleh Ibu Sri Fajar Ayu, SP, MM, DBA dan Ibu Emalisa, SP,
MSi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis usahatani padi organik
dan non organik dan untuk mengetahui besarnya tingkat risiko produksi, risiko harga
dan risiko pendapatan yang dihadapi oleh petani padi organik dan non organik di
Desa Lubuk Bayas.
Penentuan daerah dilakukan secara purposive (sengaja) yaitu daerah dipilih
secara sengaja dengan mempertimbangkan waktu dan jangkauan peneliti. Metode
yang digunakan dalam pengambilan sampel pada petani organik adalah metode
sensus sedangkan untuk petani padi non organik digunakan metode Slovin dengan
batas toleransi kesalahan sebesar 10% karena mempertimbangkan waktu dan biaya
peneliti, serta jumlah sampel yang dihasilkan sudah dapat memenuhi kebutuhan data
dalam penelitian ini. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis biaya,
penerimaan, pendapatan dan risiko.
Dari hasil penelitian, pada petani padi organik diperoleh rata – rata biaya total
yang dikeluarkan sebesar Rp 9.783.819 per Ha, sedangkan rata-rata total penerimaan
sebesar Rp 28.891.176 per Ha, sehingga rata-rata pendapatannya yakni Rp

19.107.358 per Ha lebih besar dibandingkan yang diperoleh oleh petani padi non
organik. Dimana pada usahatani padi non organik diperoleh rata-rata biaya total yang
dikeluarkan sebesar Rp 12.755.400 per Ha, rata-rata penerimaan sebesar Rp
28.491.935 dan pendapatan yang diperoleh per Ha nya yakni sebesar Rp 15.736.535.
Dari segi nilai koefisien variasi (KV), untuk padi organik diperoleh risiko
produksi sebesar 0,07 , risiko harga sebesar 0,0137 dan risiko pendapatan sebesar
0,14, sedangkan nilai koefisien variasi (KV) padi non organik diperoleh risiko
produksi sebesar 0,08 , risiko harga sebesar 0,02 dan risiko pendapatan sebesar 0,26.
Dari hasil yang diperoleh dapat diartikan bahwa usahatani padi non organik lebih
berisiko daripada usahatani padi organik.
Kata Kunci: Padi Organik, Padi Non Organik, Usahatani, Risiko (KV)

i
Universitas Sumatera Utara