Audit - keuangan LSM 9. Standar Audit

Standar Audit
Pembicara : Bp Yoddi Sine

Latar belakang
Organisasi nirlaba saat ini dituntut untuk lebih transparan dalam melaporkan
aktivitas dan hasil-hasil yang telah dicapai.
Selain laporan pencapaian proyek/program, laporan keuangan (yang diaudit)
merupakan salah satu bentuk akuntabilitas yang dituntut oleh para stakeholders
(Pemerintah, Pemberi Dana/Penyumbang, Penerima Jasa, Pengurus, Karyawan,
Anggota)

Definisi Audit
“Auditing is the process by which a competent, independent person accumulates
and evaluates evidence about quantifiable information related to specific
economic entity for the purpose of determining and reporting on the degree of
correspondence between the quantifiable information and the established criteria”


Definisi Audit (Lanjutan)
Competent, independent Person
Accumulates and evaluates evidence

Quantifiable information
Economic entity
Determining and reporting
Established criteria

= Auditor Independen
= Audit Prosedur
= Laporan keuangan
= Perusahaan, Yayasan dsbnya
= Laporan Auditor
= Standard Akuntansi

Laporan auditor


“Laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah

disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia”
• “Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat atas

laporan keuangan secara keseluruhan atau memuat suatu asersi bahwa
pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara
keseluruhan tidak dapat diberikan, maka alasannya harus
dikemukakan……”

Laporan auditor (Lanjutan)
Tipe Pendapat Auditor


Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian (Laporan auditor bentuk baku)



Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam Laporan Auditor Bentuk Baku



Pendapat Wajar Dengan Pengecualian




Pendapat Tidak Wajar



Pernyataan Tidak Memberikan Pendapat

Laporan auditor (Lanjutan)
Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian
Pendapat wajar tanpa pengecualian menyatakan bahwa laporan keuangan
menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan,
hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum di Indonesia.

Laporan auditor (Lanjutan)
Bahasa Penjelasan Ditambahkan dalam Laporan
Auditor Bentuk Baku
Keadaaan tertentu mungkin mengharuskan auditor menambahkan suatu
paragraph penjelasan (atau bahasa penjelasan yang lain) dalam laporan
auditnya.

Pertimbangan yang mendasari:
– Pendapat auditor sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain
– Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang ditetapkan secara formal oleh badan
yang berwenang
– Ketidakkonsistenan
– Penekanan atas suatu hal

Laporan auditor (Lanjutan)
Pendapat wajar dengan pengecualian
Pendapat wajar dengan pengecualian menyatakan bahwa laporan
keuangan menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material ,
posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, kecuali
untuk dampak hal-hal yang berhubungan dengan yang dikecualikan.
Pertimbangan yang mendasari:
- Pembatasan lingkup audit
- Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia

Laporan auditor (Lanjutan)

Pendapat tidak wajar
Pendapat tidak wajar menyatakan bahwa laporan keuangan tidak menyajikan
secara wajar posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas entitas tertentu sesuai
dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
Pertimbangan yang mendasari:
- Pembatasan lingkup audit
- Penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia

Laporan auditor (Lanjutan)
Pernyataan tidak memberikan pendapat
Pernyataan tidak memberikan pendapat menyatakan bahwa auditor tidak
menyatakan pendapat atas laporan keuangan.
Auditor dapat tidak menyatakan suatu pendapat bilamana ia tidak dapat
merumuskan atau tidak merumuskan suatu pendapat tentang kewajaran
laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia

Audit Umum
Audit atas laporan keuangan entitas (lembaga) secara keseluruhan, meliputi
laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas (dan laporan

perubahan aktiva bersih) dan catatan atas laporan keuangan.

Laporan auditor ini dipakai oleh semua stakeholder

Audit Umum (Lanjutan)
Dasar Hukum :
Yayasan Wajib Audit
Pasal 52 (2) UU No. 28 Th 2004
Yayasan yang memperoleh bantuan negara, bantuan luar negeri dan bantuan
lain sebesar Rp. 500 Juta, atau lebih dalam satu tahun buku.
Yayasan yang mempunyai kekayaan (diluar harta wakaf) sebesar Rp. 20
Milyar atau lebih.

Audit Umum (Lanjutan)
Dasar Hukum :
Pasal 48 UU No. 28 th 2004
Laporan keuangan Yayasan disusun berdasarkan pembukuan, catatan,
tulisan, dokumen keuangan/bukti pembukuan dan data pendukung
administrasi keuangan
Laporan keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi yang

berlaku ( re: PSAK)

Audit Umum (Lanjutan)
Bentuk Laporan Keuangan
Laporan keuangan disajikan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku umum
(PSAK), terdiri dari
Laporan posisi keuangan
Laporan aktivitas
Laporan arus kas
Laporan perubahan aktiva bersih
Catatan atas Laporan keuangan


Audit Grant
Audit atas laporan pertanggungjawaban penggunaan dana untuk
proyek/program tertentu untuk suatu periode pelaporan tertentu.

Audit Grant (Lanjutan)
Sesuai dengan kebutuhan/permintaan pemberi dana, audit grant biasanya
mencakup:






Audit atas laporan penerimaan dan pengeluaran dana
Review atas kepatuhan terhadap perjanjian dengan pemberi dana
Review atas sistem pengendalian intern
Review atas dana pendamping (cost sharing/matching fund/counterpart
contribution/own means), termasuk ‘in kind’.

Audit Grant (Lanjutan)
Laporan auditor khusus dipakai untuk
kepentingan pemberi dana

Audit Grant (Lanjutan)
Dasar hukum:
Perjanjian dengan pemberi dana

Audit Grant (Lanjutan)

Bentuk Laporan Keuangan
- Bentuk dan isi laporan keuangan ditentukan oleh pemberi dana.
Contoh-contoh bentuk pelaporan (USAID dan EED)

Prosedur audit
Perencanaan (Planning)
Pelaksanaan (Performing)
Pelaporan (Reporting)

Perencanaan (Planning)
Pemahaman atas bisnis/aktivitas
Pemahaman atas ‘control environment’
Pemahaman atas proses akuntansi
Analisa awal atas laporan keuangan
Penentuan materialitas
Penentuan resiko
Perencanaan test atas sistem pengendalian intern
Perencanaan test substantive
Perencanaan administrasi audit


Pelaksanaan
Pelaksanaan test atas sistem pengendalian intern dan evaluasi atas
hasil test
Pelaksanaan test substantive dan evaluasi atas hasil test

Pelaporan
Laporan audit

Pemahaman atas
business/aktivitas
Untuk mengidentifikasi dan memahami kejadian, transaksi dan praktek yang
mempunyai pengaruh material atas laporan keuangan
- Latar belakang
- Organisasi
- Operasi
- Keuangan
- Lainnya (contohnya : peraturan terkait)
Catatan : Perubahan-perubahan signifikan sejak audit periode sebelumnya, related parties, going
concern


Pemahaman atas
business/aktivitas
Sumber informasi yang dipakai:
- Audit sebelumnya
- Kunjungan ke klien
- Diskusi dengan staff klien (direktur, manajer keuangan, manajer
akuntansi, internal auditor, direktur operasi, staff IT, dll)
- Diskusi dengan auditor sebelumnya, konsultan hukum klien, konsultan
lainnya
- Disukusi dengan pihaik lain diluar klien (ahli ekonomi, ahli hukum dll)
- Publikasi yang berhubungan dengan business/aktivitas klien
- Undang-undang dan peraturan lainnya yang relevan
- Internet

Pemahaman atas ‘control
environment’
‘The control environment sets the tone of an
organization, influencing the control consciousness
of its people. It is the foundation for effective
internal control, providing discipline and structure’

Pemahaman atas ‘control
environment’
‘The control environment sets the tone of an
organization, influencing the control consciousness
of its people. It is the foundation for effective
internal control, providing discipline and structure’

Pemahaman atas ‘control
environment’
- Komunikasi dan penegakan integritas dan nilai-nilai etis
- Komitment pada kompetensi
-Partisipasi dari pihak-pihak yang bertanggung jawab atas pengawasan (Komisaris
Independen, Audit Komite, Dewan Pengawas)
- ‘Management philosophy’ dan ‘operating style’
- Struktur organisasi
- Pemisahan tugas dan tanggung jawab
- Kebijakan SDM (rekruitment, orientasi, pelatihan, evaluasi promosi,
kompensasi, konflik resolution)

Pemahaman atas proses
akuntansi
Memahami ‘transfer of information’ dari pemrosesan transaksi ke buku besar dan
laporan keuangan.
- Jenis-jenis transaksi utama
- Prosedur dan sistem yang ada, baik secara ‘computerised’ maupun ‘manual’
- Data-data keuangan terkait (‘computerised’ or ‘manual’), data pendukung atas
akun-akun utama laporan keuangan dengan penekanan pada asal transaksi,
pencatatan, dan pelaporan.
- Bagaimana sistem akuntansi yang ada mengakomodasi pencatatan atas
- transaksi lain diluar transaksi yang signifikan
- Pembuatan laporan keuangan, termasuk estimasi akuntansi yang signifikan
dan ‘disclosure’

Pemahaman atas proses
akuntansi
Catatan : Identifikasi atas sistem pengendalian yang ada
( preventive control, detection control), Reliance on others
(IT Specialist)

Analisa awal atas laporan
keuangan
Identifikasi atas area-area yang membutuhkan audit
prosedur yang lebih mendetail karena ketidaksesuaian
dengan ekspektasi.
- Analisa ratio
- Analisa budget (budget variance analysis
- Perbandingan dengan industri yang sama

Penentuan materialitas
“Materialitas adalah besarnya informasi akuntansi yang
apabila terjadi penghilangan atau salah saji, dilihat dari
keadaan yang melingkupinya, mungkin dapat
mengubah atau mempengaruhi pertimbangan orang
yang meletakkan kepercayaan atas informasi tersebut”
Pertimbangan materialitas melibatkan pertimbangan
kuantitatif dan kualitatif.

Penentuan resiko
Mengidentifikasi resiko salah saji dalam laporan keuangan berdasarkan
pemahaman atas klien.
Risk factors:
- Reporting risk
- Financial risk
- Governance risk
- Compliance risk
- External risk
- Market risk
- Operation risk
- People risk

Penentuan resiko
Identifikasi resiko dilakukan dalam dua tingkatan:
-Resiko salah saji dalam laporan keuangan secara
keseluruhan
-Resiko salah saji dalam ‘specific audit assertion’ (akun)

Penentuan resiko
Tanggapan terhadap resiko salah saji dalam laporan keuangan secara
keseluruhan:
- Meningkatkan ‘professional skepticism’
- Menugaskan staff yang lebih berpengalaman
- Mempertimbangkan kebijakan-kebijakan akuntansi
- Menggunakan test audit yang tidak terduga
- Mengubah jenis, waktu dan luas audit prosedur yang dilakukan
- Menekankan ‘reliance on control’
- Menurunkan tingkat materialitas
- Review yang lebih mendalam dari Partner atau Manager Audit
- Menggunakan ‘Safeguard Reviewer’

Penentuan resiko
Tanggapan terhadap resiko salah saji dalam ‘specific audit
assertion’ (akun)
- Memilih prosedur audit yang lebih efektif
- Melaksanakan prosedur audit lebih dekat ke tanggal neraca
- Memperluas prosedur audit tertentu

Perencanaan test atas
pengendalian intern
Test atas pengendalian intern dilakukan untuk mendapatkan
bukti yang cukup bahwa sistem pengendalian yang ada
bekerja secara efektif dalam mencegah dan/atau mendeteksi
kesalahan salah saji yang mungkin timbul.

Perencanaan test atas
pengendalian intern
Pertimbangan-pertimbangan dalam meyusun prosedur test atas
pengendalian intern:
- Sifat dan design dari sistem yang ada
- Intention to rely on system
- Period of reliance
- Ketersediaan data
- Efisiensi

Perencanaan test substantive
Test substantive dilakukan sebagai response atas penilaian
resiko. Disamping itu, test substantive perlu dilakukan
terhadap jenis transaksi saldo, akun dan ‘disclosure’ yang
material

Perencanaan test substantive
Pertimbangan-pertimbangan dalam menyusun prosedur test
substantive:
- Faktor resiko yang signifikan
- Kemungkinan salah saji akan terjadi
- Karakteristik transaksi, saldo akun dan ‘disclosure’ yang
diharapkan
- Sistem pengendalian inter yang ada dan hasil test atas sistem
pengendalian intern

Pelaksanaan
Pelaksanaan test atas sistem pengendalian intern dan evaluasi
atas hasil test
Pelaksanaan test substantive dan evaluasi atas hasil test

Pelaporan
- Result and conclusion
- Significant issues
- Point outstanding
- Unadjusted misstatements
- Review of subsequent events
- Financial statements checklist

Audit atas laporan penerimaan
dan penggunaan dana
Evaluasi atas biaya yang terjadi (dan dilaporkan ke pemberi dana) dapat dibebankan ke
proyek/program yang didanai dan didukung oleh bukti-bukti yang memadai
Review atas perjanjian dengan pemberi dana
Review atas laporan penggunaan dana, anggaran dan laporan kemajuan proyek/program
Review atas perjanjian dengan pihak ketiga
Review atas sistem akuntansi
Review atas kebijakan procurement
Review atas penerimaan
Review atas biaya-biaya yang dilaporkan
Review atas uang muka program
Review atas saldo sisa dana

Review atas kepatuhan
terhadap perjanjian dengan
pemberi dana
Melakukan identifikasi atas bagian-bagian perjanjian dengan pemberi dana yang mana
jika tidak dipatuhi akan mempunyai pengaruh yang material terhadap laporan
penerimaan dan penggunaan dana
Melakukan assesment atas kemungkinan terjadinya ketidakpatuhan yang telah
diidentifikasi
Melakukan testing untuk menentukan
– Pembayaran telah dilakukan sesuai dengan perjanjian
– Dana telah digunakan sesuai dengan tujuan proyek/program
– Biaya yang terjadi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
– Kepatuhan lainnya (jumlah/komposisi/ porsi dana pendamping, komposisi biaya
program dan biaya administrasi, dll)

Review atas sistem
pengendalian intern
Melakukan review untuk mendapatkan pemahaman atas sistem pengendalian intern
Melakukan penentuan resiko (inherent risk, control risk dan detection risk)
Melakukan evaluasi atas ‘control environment’, keandalan sistem akuntansi dan prosedur
yang ada.
Melakukan testing atas sistem pengendalian intern yang berhubungan dengan:
– Pembebanan biaya telah sesuai dan didukung dengan bukti yang memadai
– Manajemen kas dan bank
– Procurement
– Manajemen personil
– Manajemen aktiva tetap
– Kepatuhan terhadap perjanjian dengan pemberi dana.
– Pembebanan dana pendamping

Review atas dana pendamping
Review atas perjanjian dengan pemberi dana untuk menentukan bahwa dana
pendamping yang dilaporkan ke pemberi dana dapat dibebankan ke
proyek/program
Review atas bukti-bukti yang mendukung pembebanan dana pendamping
Review atas ‘reasonableness’ dari dana pendamping dalam bentuk ‘in kind’

Dokumentasi











Legalitas
Sistem dan prosedur keuangan
Kebijakan intern
Perjanjian-perjanjian utama
Laporan keuangan
Anggaran
Laporan manajemen
Buku besar
Buku pendukung
Laporan kemajuan proyek/program

Dokumentasi (Lanjutan)
Gaji dan kompensasi lainnya
Daftar Gaji, Kontrak Kerja, Daftar Hadir/Time sheet, Allocation basis

Dokumentasi (Lanjutan)
Biaya perjalanan
Persetujuan Perjalanan Dinas, Bukti perjalanan (tiket, boarding pass), bukti
pembayaran (invoice), laporan hasil perjalanan dinas (laporan monitoring dll).

Dokumentasi (Lanjutan)
Training/seminar/workshop/meeting
Daftar hadir, rekapan biaya, CV Pembicara, Makalah, proceeding

Dokumentasi (Lanjutan)
Sewa
Perjanjian/kontrak

Dokumentasi (Lanjutan)
Grant making
Perjanjian dengan sub-grants, bukti transfer, laporan pertanggung jawaban sub
grants, bukti-bukti pengeluaran sub grant (jika disyaratkan), laporan hasil
monitoring atas sub-grant, laporan kemajuan proyek/program yang dibuat oleh
sub-grant

Dokumentasi (Lanjutan)
Aktiva tetap
Daftar Aktiva (Tanggal pembelian, Sumber Dana, Harga Perolehan, Lokasi,
Pemakai, Kondisi, Perhitungan depresiasi), Bukti-bukti kepemilikan

Dokumentasi (Lanjutan)
Procurement
Quotations, Selection Proses

Dokumentasi (Lanjutan)
Perpajakan
SPT Bulanan dan tahunan, SSP, Bukti Potong