Materi Paparan Direktur Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
KENISCAYAAN IPTEKS DAN ETIKA
UNTUK INDONESIA YANG MAJU DAN BERMARTABAT
- Muhammad DimyatiDirektur Jenderal Penguantan Riset dan Pegembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Medan, 16 – 17 Januari 2018
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
EKOSISTEM RISET
NASIONAL
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
POTRET R&D
4.50
4.28
4.15
4.23
4.02
4.00
3.75
3.50
3.25
AMERIKA
SERIKAT
CINA
3.28
3.00
2.77
2.74
2.70
2.75
2.79
SINGAPURA
2.50
2.15
2.01
2.01
2.20
MALAYSIA
2.07
2.00
1.91
1.99
2.02
THAILAND
1.78
1.50
1.26
1.03
1.30
INDONESIA
1.09
1.00
0.44
0.48
VIET NAM
0.63
0.50
0.36
0.20
0.14
0.12
0.25
0.09
0.00
2011
2012
2013
2014
2015
FILIPINA
Perguruan Tinggi
Perusahaan Bisnis
Swasta Non Profit
0.82%
Filipina*
29.73%
33.72%
35.73%
0.70%
3.40
3.32
3.21
Pemerintah
KOREA
SELATAN
JEPANG
Vietnam*
Pertimbangan
untuk susun
Jakstra
Risbang (TTG,
Riset dasar,
Terapan,
Kerma dg
Industri, or N3)
42.24%
5.32%
51.73%
4.33%
Indonesia***
Thailand
83.88%
9.95%
Malaysia
Singapura**
China
Amerika Serikat
Jepang
Korea Selatan
18.89%
28.48%
11.40%
7.90%
11.74%
51.95%
27.43%
16.16%
0.96%
70.20%
19.56%
11.18%
2.65%
7.05%
13.23%
12.28%
9.09%
9.15%
61.17%
76.79%
71.52%
4.08%
78.49%
1.33%
77.53%
1.64%
2016
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
Sesuai UNESCO, dari alokasi 1% untuk
riset, 75-80% dari non-APBN
84%
Pemerintah
GBAORD Rp. 24,9 T
0,25%
GERD
(Rp. 30,78 T) / PDB
Sumber dari swasta buka sumbangan
GBAORD Litbang
Sumber dana eksternal mitra
industri/hibah dalam dan LN
Diperoleh melalui kompetisi terbuka
Kompetisi berbasis kapasitas dan
kompetensi menyelesaikan masalah
penyandang dana
Rasio ini berlaku di level negara/lembaga
secara global
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Rendahnya peran
swasta jadi
pentanyaan besar
Rp 10,9 T
Bagaimana
kapasitas dan
kompetensi riset
kita
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
HUKUM 10-20%
PRODUK
Riset industri
industri
RISET
INOVASI
Lemlit/PT/
industri
Lemlit/PT
INVENSI
Fokus PT dan Lemlit
R&D MENJADI VARIABEL KUNCI DALAM LOMPATAN
KEMAJUAN BAGI SUATU PERADABAN SUMBERNYA DARI
PT, YANG SINERJIK DENGAN INDUSTRI TAPI FOKUS
PT/LEMLIT KITA MASIH SEBATAS INVENSI & INOVASI
HUKUM 10-20%
Riset
Proses Fundamental !
Budaya Invensi, Penciptaan SDM Kompeten
Penciptaan tabungan Pengetahuan!
Invensi
PENGALAMAN USA DALAM HILIRISASI INOVASI
+ Efek ‘Tetesan’ Skill
Inovasi
(Paten/ Hak-Cipta)
Produk
880
2.200
10.000
10.000
Dampak SDM kompeten
LEMBAGA LITBANG / PT
Hit
80
Super
1
Hit
LITBANG INDUSTRI
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
PUBLIKASI, TRL DAN KI
KEKAYAAN INTELEKTUAL
210%
PUBLIKASI
Status 31/12/2017
TREND PUBLIKASI INTERNASIONAL
TAHUN 2006-2017
MALAYSIA
SINGAPOR
THAILAND
INDONESIA
TRL
VIETNAM
Trend KI/Paten terdaftar
35000
4,303
3,184
1,877
30000
25000
2015
20000
2016
2017
12.000
TARGET
136%
15000
16.360
CAPAIAN
10000
5000
Sumber: Scopus, 2017
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
DINAMIKA LINGSTRA
EKSTERNAL
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
INDUSTRI 4.0 ERA INOVASI DISRUPTIF
MASALAH UTAMA
Masalah utama: perubahan
perilaku dan proses
bisnis
Menuntut interaksi yang semakin intens antara industri dan
akfititas riset (saling menguntungkan dan saling tergantung)
Transisi dari ekosistem pengembangan produk, yaitu kurang
padat modal menjadi padat otak (ekonomi kreatif
didominasi teknologi kunci dan life time-nya semakin pendek)
CIRI – CIRI ERA INOVASI DISRUPTIF
Hampir tidak ada yang strategis, terlalu banyak
teknologi pengungkit datang dan pergi!
Hampir tidak ada rahasia (untuk jangka waktu lama),
life- time teknologi semakin pendek.
Hampir tidak ada yang bisa diprediksi dalam
TUGAS PARA PIHAK
Aktor utama: praktisi teknologi yang mengintegrasikan
teknologi kunci
Peneliti: menemukan teknologi
konteks pengembangan produk.
Kita harus fokus pada:
1) Membangun kapasitas untuk mengembangkan produk, meski belum tentu perlu dibangun
saat ini.
2) Menciptakan lingkungan yang ramah inovasi untuk mendorong “inno-preneurs” muda.
3) Inovasi utama, tidak terjebak megembangkan sistem secara keseluruhan untuk mengurangi
resiko selama masih bisa memiliki posisi produk yang bagus dan kompetitif
4) Kemitraan dengan rekan potensial berbasis hubungan saling menguntungkan.
Artinya... (sebagai contoh):
Impor barang tidak selalu buruk, selama dilakukan dengan cerdas dan bijaksana (memiliki posisi
tawar, memasukkan pengembangan SDM, pelibatan riset, ...)
Mendirikan manufaktur bagus selama kompetitif untuk jangka waktu yang selayaknya.
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
kunci
Lembaga Riset/PT: menyediakan lingkungan yg ramah
invensi/inovasi fasilitasi inno-preneur masa
depan
Produsen: menyediakan komponen dan alat produksi
Praktisi teknologi merupakan midle man antara inventor
dan investor (kita lemah disini)
OPEN SCIENCE
HILANGKAN KENDALA
KONVENSIONAL R&D
KOLABORASI
DIJITAL
TEKNOLOGI
SHARING DATA,
FUNDING
TERKONEK
SI GLOBAL
Sumber: OECD and EC Web, 2017
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
Open Science represents a new approach to the scientific process based on cooperative work and new ways of diffusing knowledge by using digital technologies
and new collaborative tools (European Commission, 2016b:33). The OECD defines Open Science as: “to make the primary outputs of publicly funded research results –
publications and the research data – publicly accessible in digital format with no or minimal restriction” (OECD, 2015:7), but it is more than that. Aiming to remove the
barriers for sharing any kind of output, resources, methods or tools, at any stage of the research process. As such, open access to publications, open research data,
open source software, open collaboration, open peer review, open notebooks, open educational resources, open monographs, citizen science, or research
crowdfunding, fall into the boundaries of Open Science.
Neraca Perdagangan Industri Manufaktor
Berdasarkan Intensitas Teknologi
Intensitas Teknologi Tinggi
Intensitas Teknologi Menengah-Rendah
Intensitas Teknologi Menengah-Tinggi
Intensitas Teknologi Rendah
MEMBANGUN INDONESIA
-MEMBANGUN PERDESAAN-
50,000,000
40,000,000
30,000,000
Mendorong TTG (hi-touch),
tanpa harus meninggalkan
teknologi tinggi & frontier
20,000,000
10,000,000
0
1990 1995 1998 2000 2005 2006 2007 2008 2009 2010
2011
2012 2013 2014
-10,000,000
-20,000,000
Gerakan memajukan masyarakat perdesaan, termasuk
daerah 3T, dengan kearifan lokal dan mendorong
teknologi tepat guna (TTG), tanpa harus
meninggalkan teknologi tinggi dan frontier untuk
mendukung program strategis nasional, daya saing
sektor produksi, serta keberlanjutan dan
pemanfaatan sumberdaya alam.
-30,000,000
Image Satellite
-40,000,000
-50,000,000
Kultur
Beragam
Satelit Lapan A-3: Riset LPNKPT
Sumber: OECD diproses Rorenkeu BPPT
+ Sentuhan
Science
N-219: Riset LPNK-Industri
Natur
Kaya
TTG MEMBERI
LEVERAGE
LANGSUNG KPD
MASYARAKAT
Pengering Padi,
Jagung, Kopi – Poltek
Banyuwangi
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
KEBIJAKAN PRIORITAS
RISBANG
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Dari Rp. 24,9 T
Sebesar Rp. 10,9 T untuk Riset
ANGGARAN
Convert
PUBLIKASI
16.360
Rp. 2,41 T
??????
Rp. 8,49
16.360
PUBLIKASI GLOBAL
POTENSI
151.055
PENULIS SETIAP
TAHUN
INDONESIA MENULIS
134.695
TULISAN KEMANA???
Kegiatan Pendukung 2018
• Pendampingan (klinik) penulisan dg teknik digital
online;
• Fasilitasi Riset Klaster, Riset Flagship, Riset Grup;
• Fasilitasi Capacity building Peneliti (Reviewer SNI
ISO/IEC 17024: 2012);
• Seminar (Konferensi) Internasional Jarak Jauh
(Berbagai Aplikasi Meeting);
• Fasilitasi Fast Track Publications (Publikasi cepat dan
bermutu);
• Fasilitasi Online Grup Research; dan
• Mendorong Riset Teknologi Tinggi dan Research
Frontier.
DIGITAL MEETING EQUIPMENTS
SINERGI MBANGUN DESO
DENGAN HASIL RISET TTG
MARsipature huTA na BE,
tanpa meninggalkan hasil riset hitech
• Fasilitasi pemanfaatan hasil
2
•
•
•
•
riset hitech dan
frontier (satelit, teknologi rekayasa genetik,
dsb);
Fasilitasi riset2 TTG bermanfaat langsung
bagi masyarakat (skema Kemitraan Wilayah,
Kewirausahaan, Produk Unggulan Daerah dan
Desa);
Diseminnasi TTG ke masyarakat Blibli,
dsb;
MOU dengan KemendesDT dan Kemenkop;
dan
Mendorong kinerja PT untuk abdimas.
Remote Control
Weapon
System
MODEM
PENGUAT
SINYAL - LIPI
PRODUK APLIKASI
BALI SYNWOOD - UNDIKSHA
UMKM
BUMDES
DRONE- BPPT
Pengolah Rumput Laut UHO
Gigi Tiruan – USU
APS MITRA DESA-STIKOM BALI
MENDORONG SINTA JADI SISTEM
PENGINDEKS GLOBAL
Statistik Negara
Rata2 HIT per hari
di Desember
PER DAY = 209.768 HIT
oleh 83.700 user
Mengembangkan informasi
Pengakses Sinta = +157.849.272
(30 Januari-15 Desember 2017)
Daftar Buku dan Paten;
SANGAT FLUKTUATIF
Meningkatkan infrastruktur &
01
Kelembagaan SINTA; dan
No
Tampilan Sinta, Tahun
03 2018
02
Statistik Dokumen dan Author
1. Asia
2. Uni Eropa
3. North America
04
BOOKS
Jenjang Jabatan
1
Professor
4.299
2
Lektor Kepala
17.133
3
Lektor
18.982
4
Asisten Ahli
16.211
5
Pengajar & Peneliti
15.829
Total
72.454
06
05
Lebih dari 833.674 dokumen,
lebih 74.900
Penulis, dan
sekitar 1.061 Jurnal diakreditasi
Sinta;
Baru sekitar 30% Dosen dan
Peneliti yang terdaftar di Sinta.
Jumlah
Pendaftar
Professor
1.551
IPR/KI
Lektor Kepala
2.517
13
PERTAJAM FOKUS
DAN GRUP RISET
• Implementasi RIRN 2015-2045;
• Mendorong riset untuk menemukan teknologi kunci baru,
utamanya untuk mendukung program strategis nasional,
daya saing sektor produksi, serta keberlanjutan dan
pemanfaatan sumberdaya alam (riset terapan hitech
bersama Industri Skema Riset Unggulan dan Strategis
Nasional);
• Mendorong riset dasar dan sosial humaniora, senibudaya dan pendidikan dalam porsi tertentu (dorong DIPI);
• Mendorong Riset Pengembangan Industri dengan kerma
PT/Lemlit dan industri (lebih untuk riset aplikatif dan N3);
• Mendorong riset Grup dan riset Flagship;
• MOU dengan Kemen Koperasi, KemendesaDT; dan
• Fasilitasi insentif perpajakan.
SADAR
KEKAYAAN INTELEKTUAL
• Fasilitasi proses pendaftaran KI;
• Fasilitasi Pelatihan KI;
• Insentif ber-KI;
• Perkuat kelembagaan KI;
• Perkuat pendanaan KI; dan
• Dorong implementasi royalty.
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
CATATAN SIMPULAN
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
7. CATATAN
SIMPULAN
Dalam memasuki era industri 4.0 dan open science, kita harus
tetap membangun
Indonesia (mbangun
deso) dengan penuh adab dan etik, melalui penekanan program risbang.
1. Riset ke depan harus berorientasi pemanfaatan teknologi dijital, sharing & kolaborasi antar
peneliti global;
2. Riset teknologi tinggi dan riset frontier harus mendapatkan prioritas di PT;
Para Rektor/Direktur/Pimpinan PT/LPNK agar:
1. Memfasilitasi program Indonesia menulis (manfaatkan teknologi dijital, publikasi cepat & problem
solving);
2. Memfasilitasi program mbangun deso dengan TTG (Hi-touch Dev., tanpa tinggalkan riset hitech dan
frontier);
3. Mendorong Science and Technology Index menjadi Pemeringkat Global;
4. Memperbanyak riset grup dan sinergitas riset kolaborasi dg peneliti dunia untuk tema2 Industri 4.0;
dan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Kekayaan Intelektual.
Ditjen Penguatan Risbang, Kemenristekdikti fokus untuk :
1. Mengembangkan program yang meningkatkan relevansi dan produktifitas riset untuk mendukung
program strategis nasional, daya saing sektor produksi, serta keberlanjutan dan pemanfaatan SDA;
2. Penyelesaian regulasi riset dan pengabdian masyarakat yang berorientasi Open Sience;
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
RISTEKDIKTI 2018
KENISCAYAAN IPTEKS DAN ETIKA
UNTUK INDONESIA YANG MAJU DAN BERMARTABAT
- Muhammad DimyatiDirektur Jenderal Penguantan Riset dan Pegembangan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi
Medan, 16 – 17 Januari 2018
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
EKOSISTEM RISET
NASIONAL
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
POTRET R&D
4.50
4.28
4.15
4.23
4.02
4.00
3.75
3.50
3.25
AMERIKA
SERIKAT
CINA
3.28
3.00
2.77
2.74
2.70
2.75
2.79
SINGAPURA
2.50
2.15
2.01
2.01
2.20
MALAYSIA
2.07
2.00
1.91
1.99
2.02
THAILAND
1.78
1.50
1.26
1.03
1.30
INDONESIA
1.09
1.00
0.44
0.48
VIET NAM
0.63
0.50
0.36
0.20
0.14
0.12
0.25
0.09
0.00
2011
2012
2013
2014
2015
FILIPINA
Perguruan Tinggi
Perusahaan Bisnis
Swasta Non Profit
0.82%
Filipina*
29.73%
33.72%
35.73%
0.70%
3.40
3.32
3.21
Pemerintah
KOREA
SELATAN
JEPANG
Vietnam*
Pertimbangan
untuk susun
Jakstra
Risbang (TTG,
Riset dasar,
Terapan,
Kerma dg
Industri, or N3)
42.24%
5.32%
51.73%
4.33%
Indonesia***
Thailand
83.88%
9.95%
Malaysia
Singapura**
China
Amerika Serikat
Jepang
Korea Selatan
18.89%
28.48%
11.40%
7.90%
11.74%
51.95%
27.43%
16.16%
0.96%
70.20%
19.56%
11.18%
2.65%
7.05%
13.23%
12.28%
9.09%
9.15%
61.17%
76.79%
71.52%
4.08%
78.49%
1.33%
77.53%
1.64%
2016
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
Sesuai UNESCO, dari alokasi 1% untuk
riset, 75-80% dari non-APBN
84%
Pemerintah
GBAORD Rp. 24,9 T
0,25%
GERD
(Rp. 30,78 T) / PDB
Sumber dari swasta buka sumbangan
GBAORD Litbang
Sumber dana eksternal mitra
industri/hibah dalam dan LN
Diperoleh melalui kompetisi terbuka
Kompetisi berbasis kapasitas dan
kompetensi menyelesaikan masalah
penyandang dana
Rasio ini berlaku di level negara/lembaga
secara global
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Rendahnya peran
swasta jadi
pentanyaan besar
Rp 10,9 T
Bagaimana
kapasitas dan
kompetensi riset
kita
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
HUKUM 10-20%
PRODUK
Riset industri
industri
RISET
INOVASI
Lemlit/PT/
industri
Lemlit/PT
INVENSI
Fokus PT dan Lemlit
R&D MENJADI VARIABEL KUNCI DALAM LOMPATAN
KEMAJUAN BAGI SUATU PERADABAN SUMBERNYA DARI
PT, YANG SINERJIK DENGAN INDUSTRI TAPI FOKUS
PT/LEMLIT KITA MASIH SEBATAS INVENSI & INOVASI
HUKUM 10-20%
Riset
Proses Fundamental !
Budaya Invensi, Penciptaan SDM Kompeten
Penciptaan tabungan Pengetahuan!
Invensi
PENGALAMAN USA DALAM HILIRISASI INOVASI
+ Efek ‘Tetesan’ Skill
Inovasi
(Paten/ Hak-Cipta)
Produk
880
2.200
10.000
10.000
Dampak SDM kompeten
LEMBAGA LITBANG / PT
Hit
80
Super
1
Hit
LITBANG INDUSTRI
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
PUBLIKASI, TRL DAN KI
KEKAYAAN INTELEKTUAL
210%
PUBLIKASI
Status 31/12/2017
TREND PUBLIKASI INTERNASIONAL
TAHUN 2006-2017
MALAYSIA
SINGAPOR
THAILAND
INDONESIA
TRL
VIETNAM
Trend KI/Paten terdaftar
35000
4,303
3,184
1,877
30000
25000
2015
20000
2016
2017
12.000
TARGET
136%
15000
16.360
CAPAIAN
10000
5000
Sumber: Scopus, 2017
0
2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
DINAMIKA LINGSTRA
EKSTERNAL
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
INDUSTRI 4.0 ERA INOVASI DISRUPTIF
MASALAH UTAMA
Masalah utama: perubahan
perilaku dan proses
bisnis
Menuntut interaksi yang semakin intens antara industri dan
akfititas riset (saling menguntungkan dan saling tergantung)
Transisi dari ekosistem pengembangan produk, yaitu kurang
padat modal menjadi padat otak (ekonomi kreatif
didominasi teknologi kunci dan life time-nya semakin pendek)
CIRI – CIRI ERA INOVASI DISRUPTIF
Hampir tidak ada yang strategis, terlalu banyak
teknologi pengungkit datang dan pergi!
Hampir tidak ada rahasia (untuk jangka waktu lama),
life- time teknologi semakin pendek.
Hampir tidak ada yang bisa diprediksi dalam
TUGAS PARA PIHAK
Aktor utama: praktisi teknologi yang mengintegrasikan
teknologi kunci
Peneliti: menemukan teknologi
konteks pengembangan produk.
Kita harus fokus pada:
1) Membangun kapasitas untuk mengembangkan produk, meski belum tentu perlu dibangun
saat ini.
2) Menciptakan lingkungan yang ramah inovasi untuk mendorong “inno-preneurs” muda.
3) Inovasi utama, tidak terjebak megembangkan sistem secara keseluruhan untuk mengurangi
resiko selama masih bisa memiliki posisi produk yang bagus dan kompetitif
4) Kemitraan dengan rekan potensial berbasis hubungan saling menguntungkan.
Artinya... (sebagai contoh):
Impor barang tidak selalu buruk, selama dilakukan dengan cerdas dan bijaksana (memiliki posisi
tawar, memasukkan pengembangan SDM, pelibatan riset, ...)
Mendirikan manufaktur bagus selama kompetitif untuk jangka waktu yang selayaknya.
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
kunci
Lembaga Riset/PT: menyediakan lingkungan yg ramah
invensi/inovasi fasilitasi inno-preneur masa
depan
Produsen: menyediakan komponen dan alat produksi
Praktisi teknologi merupakan midle man antara inventor
dan investor (kita lemah disini)
OPEN SCIENCE
HILANGKAN KENDALA
KONVENSIONAL R&D
KOLABORASI
DIJITAL
TEKNOLOGI
SHARING DATA,
FUNDING
TERKONEK
SI GLOBAL
Sumber: OECD and EC Web, 2017
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
Open Science represents a new approach to the scientific process based on cooperative work and new ways of diffusing knowledge by using digital technologies
and new collaborative tools (European Commission, 2016b:33). The OECD defines Open Science as: “to make the primary outputs of publicly funded research results –
publications and the research data – publicly accessible in digital format with no or minimal restriction” (OECD, 2015:7), but it is more than that. Aiming to remove the
barriers for sharing any kind of output, resources, methods or tools, at any stage of the research process. As such, open access to publications, open research data,
open source software, open collaboration, open peer review, open notebooks, open educational resources, open monographs, citizen science, or research
crowdfunding, fall into the boundaries of Open Science.
Neraca Perdagangan Industri Manufaktor
Berdasarkan Intensitas Teknologi
Intensitas Teknologi Tinggi
Intensitas Teknologi Menengah-Rendah
Intensitas Teknologi Menengah-Tinggi
Intensitas Teknologi Rendah
MEMBANGUN INDONESIA
-MEMBANGUN PERDESAAN-
50,000,000
40,000,000
30,000,000
Mendorong TTG (hi-touch),
tanpa harus meninggalkan
teknologi tinggi & frontier
20,000,000
10,000,000
0
1990 1995 1998 2000 2005 2006 2007 2008 2009 2010
2011
2012 2013 2014
-10,000,000
-20,000,000
Gerakan memajukan masyarakat perdesaan, termasuk
daerah 3T, dengan kearifan lokal dan mendorong
teknologi tepat guna (TTG), tanpa harus
meninggalkan teknologi tinggi dan frontier untuk
mendukung program strategis nasional, daya saing
sektor produksi, serta keberlanjutan dan
pemanfaatan sumberdaya alam.
-30,000,000
Image Satellite
-40,000,000
-50,000,000
Kultur
Beragam
Satelit Lapan A-3: Riset LPNKPT
Sumber: OECD diproses Rorenkeu BPPT
+ Sentuhan
Science
N-219: Riset LPNK-Industri
Natur
Kaya
TTG MEMBERI
LEVERAGE
LANGSUNG KPD
MASYARAKAT
Pengering Padi,
Jagung, Kopi – Poltek
Banyuwangi
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
KEBIJAKAN PRIORITAS
RISBANG
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
Dari Rp. 24,9 T
Sebesar Rp. 10,9 T untuk Riset
ANGGARAN
Convert
PUBLIKASI
16.360
Rp. 2,41 T
??????
Rp. 8,49
16.360
PUBLIKASI GLOBAL
POTENSI
151.055
PENULIS SETIAP
TAHUN
INDONESIA MENULIS
134.695
TULISAN KEMANA???
Kegiatan Pendukung 2018
• Pendampingan (klinik) penulisan dg teknik digital
online;
• Fasilitasi Riset Klaster, Riset Flagship, Riset Grup;
• Fasilitasi Capacity building Peneliti (Reviewer SNI
ISO/IEC 17024: 2012);
• Seminar (Konferensi) Internasional Jarak Jauh
(Berbagai Aplikasi Meeting);
• Fasilitasi Fast Track Publications (Publikasi cepat dan
bermutu);
• Fasilitasi Online Grup Research; dan
• Mendorong Riset Teknologi Tinggi dan Research
Frontier.
DIGITAL MEETING EQUIPMENTS
SINERGI MBANGUN DESO
DENGAN HASIL RISET TTG
MARsipature huTA na BE,
tanpa meninggalkan hasil riset hitech
• Fasilitasi pemanfaatan hasil
2
•
•
•
•
riset hitech dan
frontier (satelit, teknologi rekayasa genetik,
dsb);
Fasilitasi riset2 TTG bermanfaat langsung
bagi masyarakat (skema Kemitraan Wilayah,
Kewirausahaan, Produk Unggulan Daerah dan
Desa);
Diseminnasi TTG ke masyarakat Blibli,
dsb;
MOU dengan KemendesDT dan Kemenkop;
dan
Mendorong kinerja PT untuk abdimas.
Remote Control
Weapon
System
MODEM
PENGUAT
SINYAL - LIPI
PRODUK APLIKASI
BALI SYNWOOD - UNDIKSHA
UMKM
BUMDES
DRONE- BPPT
Pengolah Rumput Laut UHO
Gigi Tiruan – USU
APS MITRA DESA-STIKOM BALI
MENDORONG SINTA JADI SISTEM
PENGINDEKS GLOBAL
Statistik Negara
Rata2 HIT per hari
di Desember
PER DAY = 209.768 HIT
oleh 83.700 user
Mengembangkan informasi
Pengakses Sinta = +157.849.272
(30 Januari-15 Desember 2017)
Daftar Buku dan Paten;
SANGAT FLUKTUATIF
Meningkatkan infrastruktur &
01
Kelembagaan SINTA; dan
No
Tampilan Sinta, Tahun
03 2018
02
Statistik Dokumen dan Author
1. Asia
2. Uni Eropa
3. North America
04
BOOKS
Jenjang Jabatan
1
Professor
4.299
2
Lektor Kepala
17.133
3
Lektor
18.982
4
Asisten Ahli
16.211
5
Pengajar & Peneliti
15.829
Total
72.454
06
05
Lebih dari 833.674 dokumen,
lebih 74.900
Penulis, dan
sekitar 1.061 Jurnal diakreditasi
Sinta;
Baru sekitar 30% Dosen dan
Peneliti yang terdaftar di Sinta.
Jumlah
Pendaftar
Professor
1.551
IPR/KI
Lektor Kepala
2.517
13
PERTAJAM FOKUS
DAN GRUP RISET
• Implementasi RIRN 2015-2045;
• Mendorong riset untuk menemukan teknologi kunci baru,
utamanya untuk mendukung program strategis nasional,
daya saing sektor produksi, serta keberlanjutan dan
pemanfaatan sumberdaya alam (riset terapan hitech
bersama Industri Skema Riset Unggulan dan Strategis
Nasional);
• Mendorong riset dasar dan sosial humaniora, senibudaya dan pendidikan dalam porsi tertentu (dorong DIPI);
• Mendorong Riset Pengembangan Industri dengan kerma
PT/Lemlit dan industri (lebih untuk riset aplikatif dan N3);
• Mendorong riset Grup dan riset Flagship;
• MOU dengan Kemen Koperasi, KemendesaDT; dan
• Fasilitasi insentif perpajakan.
SADAR
KEKAYAAN INTELEKTUAL
• Fasilitasi proses pendaftaran KI;
• Fasilitasi Pelatihan KI;
• Insentif ber-KI;
• Perkuat kelembagaan KI;
• Perkuat pendanaan KI; dan
• Dorong implementasi royalty.
Sumber: LIPI dan Dirjen Risbang, 2017
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
CATATAN SIMPULAN
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan
7. CATATAN
SIMPULAN
Dalam memasuki era industri 4.0 dan open science, kita harus
tetap membangun
Indonesia (mbangun
deso) dengan penuh adab dan etik, melalui penekanan program risbang.
1. Riset ke depan harus berorientasi pemanfaatan teknologi dijital, sharing & kolaborasi antar
peneliti global;
2. Riset teknologi tinggi dan riset frontier harus mendapatkan prioritas di PT;
Para Rektor/Direktur/Pimpinan PT/LPNK agar:
1. Memfasilitasi program Indonesia menulis (manfaatkan teknologi dijital, publikasi cepat & problem
solving);
2. Memfasilitasi program mbangun deso dengan TTG (Hi-touch Dev., tanpa tinggalkan riset hitech dan
frontier);
3. Mendorong Science and Technology Index menjadi Pemeringkat Global;
4. Memperbanyak riset grup dan sinergitas riset kolaborasi dg peneliti dunia untuk tema2 Industri 4.0;
dan
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas Kekayaan Intelektual.
Ditjen Penguatan Risbang, Kemenristekdikti fokus untuk :
1. Mengembangkan program yang meningkatkan relevansi dan produktifitas riset untuk mendukung
program strategis nasional, daya saing sektor produksi, serta keberlanjutan dan pemanfaatan SDA;
2. Penyelesaian regulasi riset dan pengabdian masyarakat yang berorientasi Open Sience;
RAKERNAS
RISTEKDIKTI 2018
Direktorat Jenderal Penguatan Riset dan Pengembangan