Kebangkitan

I.

Pendahuluan

Kristus dalam pemikiran murid-muridNya yang membutuhkan suatu penjelasan yang
cukup baik. Penjelasan itu hanya dapat ditemukan didalam peristiwa kebangkitan. Gagasan
mengenai Syeol (Diantara Orang mati agak meragukan, namun menyimpulkan pengharapan
umum akan kehidupan kelak diantara mereka. Seperti contoh Yakub menyakini bahwasanya
ia akan melihat Yusuf di Syeol, dann nampaknya itu dilihat menjadi tujuan akhir dari
kehidupan (Kej 37:35). Dalam masa ini tidak terdapat banyak keterangan yang khusus
mengenai pengharapan akan kebangkitan.

Gagasan mengenai kebangkitan secara lebih

umum lebih jelas terlihat dalam kitap apokaliptik Yahudi. Dua perikop dalam II Barukh
menyebutkan tentang kebangkitan yang akan datang (30:2-5, 49-52). Agaknya agak pasti
kepentinan apa yang kan diperoleh dari keterangan keterangan ini karena kedua kitab itu
merupkan hasil dari akhir abad ke 1 sesM. Maka Jelaslah bahwa ajaran utma dari PB yang
mengatkan bahwa Kristus Dibangkitkan dari antara Orang Mati, memperkenalkan suatu
gagasan yang unik, yang hampir tidak dipersiapkan sebelumnya.1
II.

Isi
a. Menurut Kisah Para Rasul
Kebangkitan Yesus meyakinkan semua orang mengetahui akan Yesus yang benar
benar hidup dan mereka memiliki berita bahwa dari peristiwa kebangkitan, itu akan
dapat merubah dunia. Dengan segera pmberitaan kristen mula-mula tanpa ada rasa
Takut memberitakan bahwa Dia yang telah disalibkan oleh orag-orang Yahudi telah
dibangkitkan dari antara orang mati (kis 2:24), dan bahwa Allah telah membuat Dia
menjadi Tuhan dan Kristus. Disamping itu pentingnya kebangkitan didukung oleh
ketetapan yang dibuat oleh Petrus pada waktu jemaat memerlukan seseorang pegganti
Yudas. Pada saat itu petrus menetapkan bahwa salah satu sayarat utama untuk jabatn
Rasul ialah bahwa calon itu meruakan saksi Kebangkitan Yesus (Kis 1:22). Ini juga
diperjelas dengan penampakan Tuhan yang bangkit kepad Saulus dekat damsyik yang
dictat Ulang sampai 3 kali dalam (kis 9, 22, 26)2.

b. Nubuat Nubuat dalam Kitab Injil Sinoptik
Pertama-tama akan diperlihatkan mengenai kebangkita Yesus dalam
nubuatanNya akan peristiwa dimana Dia akan bangkit dari Antara orang Mati,
1 426-429
2 429-431


kemudian kita bandingkan peniliaanNya kembali terhadap pemberitaan PL mengenai
Misinya. Ketiga nubuat mengenai penderitaan Yesus dalam kitab-kitab injil Sinoptik,
masing masig dihubungkan dengan jaminan akan terjadinya

kebangkitan (Mat

16:21=Mrk 8:31=Luk 18:33). Dalam usaha untuk memenuhi akan pemahaman alasan
bahwa Yesus akan bangkit dari kematian, ada sutu gagasan mengenai tujuan misi
Yesus yang sebenarnya. Diantara kisah-kisah tentang Yesus yang bangkit dari
kematian dalam kitab kitab injil, terdapat suatu hal yang penting dalam Lukas 24:4546. Disini dikatakan bahwa Tuhan yang bangkit itu menjelaskan secara terperinci dari
kitab suci, bahkan ia bukan hanya harus menderita, tetapi ia harus bangkit dari antara
orang mati pada hari yang ketiga. Lukas 18:34 menyebutkan tetang nubuatan yang
ketiga mengenai penderitaan, bahwa tidak ada seorang murid pun yang mengerti (Arti
perkataan itu), walaupun Yesus telah berkata bahwa “segala sesuatu yang ditulis oleh
para Nabi mengenai Anak Manusia akan digenapi”3.
c. Peristiwa Kebangkitan
Dalam Pembahasan ini diuraikan apa yang terjadi untuk memampukan kita
menilai peristiwa kebangkitan Itu sendiri. Faktanya akan penampakan Yesus terhadap
murid-muridNya ini dicatat sebagai peristiwa yang benar-benar terjadi. Ia
memperlihatkan diriNya kepada orang-orang secara pribadi maupun kepada

kelompok-kelompok, dan pada suatu peristiwa Dia menampakkan diri kepada lebih
dari 500 orang (1 Kor 15:6). Bagian pendahuluan dari kisah para rasul menyimpulkan
semua peristiwa penampakan Yesus kepada murid-muridNya , kepada mereka Dia
menunjukkan diriNya setelah penderitaanNya selesai, dan dengan banyak tanda ia
membuktikan, bahwa Ia hidup. Fakta-fakta ini merupakan gambaran sekilas suatu
peristiwa obyektif yang menghasilkan iman akan kebangkitan didalam diri orangorang kristen mula-mula. Holtzman (1911) menganggap bahwa kebangkitan itu
bukanlah suatu peristiwa yang nyata, tetapi merupaka halusinasi (khayalan) dalam
pikiran Petrus yang mnedorong munculnya halusinasi yang sama dalam pikiran
murid-murid yang lain. Karena itu Kebangkitan hanya terjadi terhadap orang orang
yang mempercayaiNya. Barth (1933) menganggap bahwa kebangkitan merupakan
contoh yang paling nyata, akan campur tangan ilahi dalam sejarah manusia.4
d. Paulus.

3 431-432
4 432-438

Diantara bagian tulisan dari Paulus yag berpusat pada kebangkitan ialah 1 Korintus
15: 3 dst. Dimana pada perikop ini paulus secara khusus mengatakan sebagai suatu hal yang
“diterimanya”. Maka hal ini sangat penting karena memperlihatkan ketergatungan Paulus
sendiri pada tradisi yang lebih awal dalam bukti mengenai fakta-fakta injil yang mendasar.

Fakta itu ialah kematian Kristus, keterangannya (untuk dosa-dosa kita), penguburan dan
kebangkitan, dengan daftar peristiwa-peristiwa penampakan diri, dan nilai pengesahan dari
kitab suci. Paulus mengakui bahwa daftar penampakan diri Yesus membuktikan fakta
kebangkitan-Nya, dan ia memasukkannya sebagai pendahuluan sebelum menceritakan
pengalamannya sendiri dijalan menuju Damsyik. Paulus menganggap peristiwa-peristiwa
penampakan diri Kristus yang sungguh bangkit sebagai hal yang mutlak penting sebagai
pendahuluan pada pembahasannya yang bersifat umum mengenai tema kebangkitan dalam 1
Korintus 15. Dalam pembahasan ini Paulus samapai mengatakan bahwa iman akan sia-sia
bila Kristus tidak bangkitkan (1 Kor15:17). Bahwa juga seluruh gagasan mengenai
keselamatan dari dosa akan menjadi sia-sia pula.
Dalam surat Roma dijelaskan bahwa Roma 1: 4 menjelaskan kebangkitan Kristus
memberi kesaksian mengenai keadaan-Nya sebagai Anak Allah. Dalam Roma 4: 25,25
kebangkitan dihubungkan dengan pembenaran, dan selanjutnya pembenaran itu dihubungkan
dengan pendamaian oleh kematian Kristus dalam Roma 5:10dan kehidupan-Nya
dihubungkan dengan keselamatan kita. Gam baran mengenai pembaptisan digunakan dalam
Roma 6:3dst. Untuk menjelaskan bagaimana kita dapat masuk ke dalam kehidupan yang
baru. Sifat dasar kebangkitan Kristus dalam pemikiran Paulus terlihat dalam surat-surat
lainya. Surat galatia menegaskan bahwa ia menerima kerasulannya dan berita Injilnya dari
Allah: surat itu dimulai dari penegasan tentang kebangkitan (Gal:1). Demikian juga dalam
Efesus 1:20 ditegaskan bahwa kuasa yang menyebabkan kebangkitan Yesus terlihat sebagai

penggerak utama dala kehidupan orang-orang yang percaya. Kebangkitan juga disebutkan
dalam Filipi 3:10 dan tesalonika 1:10. Bagi Paulus kebangkitan adalah pusat dari seluruh
pedekatannya terhadap Yesus Kristus. Ia memberikan penjelasan yang legkap mengenai
‘Iman Paskah’, yang diuraikannya dengan cara sedemikian sehingga sudah pasti bahwa bagi
dia kebangkitan itu benar benar terjadi. Penempatan kebangkita sebagai pusat dari surat-surat
Paulus, benar-benar sesuai dengan apa yang dituliskan dam kisah para rasul mengenai
pengalaman dan pengajaran para Rasul itu.
e. Surat Ibrani

Walaupun dalam surat ini hanya sedikit keterangan langsung mengenai
kebangkitan, namun penyajian Kristus sebagai imam besar megandung kebenaran
bahwa kebangkitan sudah terjadi. Hal i terlihat dalam ayat-ayat pedahuluan yag
menunjukkan Anak Allah yang sekarang ditinggikan pada kedudukanNya disebelah
kanan yang Maha Besatr ditempat yang tinggi (Ibr 1:13). Karena itu diterimanya fakta
tentang kebangkitan yang sudah terjadi merupakan dasar bagi pelayanan Yesus
sebagai pangantara (Ibr 4:14; 7:23 dst). Pernyataan dalam ibrani 4:14 memperluas
tema kebangkitan sehingga mencakup kenaikan, dan memusatkan perhatian pada
pendekatan yang terus menerus dari Imam besar kta kepada Allah. Pada waktu itu
digambarkan dalam Ibrani 6:1 dst, disini dijelaskan bahwa kebangkitan mencakup
“kebangkitan dari antara Orang mati. Fakta bahwa Kristus melalui kematianNya

memusnahkan dia, yaitu iblis, yang berkuasa atas maut da membebaskan mereka yang
berada dalam perhambaan rasa takut terhadap maut (Ibr 2:14-15), berakar pada
kebangkitan.
f. Bagian Bagian lain dari Perjanjian Baru
Kesaksian Petrus dalam surat 1 Petrus mengenai kebangkitan Kristus tidak terhingga
nilainya, bukan karena jabatannya sebagai Rasul, tetapi khususnya karena ia adalah murid
Yesus pada waktu Ia hidup dalam dunia ini. Kebangkitan juga dikatakan sebagai pendahuluan
sebelum Yesus masuk ke dalam sorga untuk duduk di sebelah kanan Allah (1 Petrus 3:21-22).
Hl ini merupakan keyakinan yang sudah teguh diantara orang-orang Kristen mula- mula.
Gagasan utama dalam surat 1 Petrus ialah bahwa kemuliaan akan mengganti penderitaan dan
kemuliaan itu ialah kemuliaan Kristus yang bangkit (1 Petrus 4:11dst;5:10dst). Karena itu
kebangkitn sebagai peristiwa yang benar-benar terjadimerupakan dasar yang mutlak penting
bagi pengharapan orang-orang Kristen mengenai masa yang akan datang.
Dalam surat-surat Yohanes kebangkitan Yesus tidak disebutkan secara langsung, tetapi
tentu dianggap sudah terjadi. Yohannes menulis tentang firman yang hidup yang telah dilihat
dan diraba (1 Yoha 1:1), artinya Dia adalah manusia, namun suratnya menggambarkan
Kristus yang dimuliakan sebagai Anak Allah. Kristus hanya dapat memberikan hidup yang
kekal kepada umat-Nya jika Ia sudah terlebih dulu mengalahkan maut oleh kebangkitan-Nya.
Kitab wahyu juga jelas berpusat pada Kristus yag bangkit. Dalam Wahyu 1:5 Yesus
digambarkan sebagai” yang pertama bagkit dari antara orag mati”.


g. Pentingnya Kebangkitan Dalam Kristologi
Dalam pengertian orang kristen mula-mula mengenai kebangkitan ialah sorotan
terhadap ajaran mengenai Allah. Tindakan kebangkitan selalu merupakan tindakan Allah.
Kebangkitan juga merupakan bagian yang terpenting dari rencana Allah untuk penebusan
manusia. Kebangkitan juga menghubungkan pribadi Kristus dengan pekerjaan-Nya serta
mengungkapkan kepuasan Allah dengan apa yang telah dilakukan Kristus. Kebangkitan itu
juga sangat diperlukan untuk keselamatan manusia. Selanjutnya kebangkitan itu merupakan
dasar keyakinan bahwa Kristus menaruh perhatian yang terus- menerus pada kesejahteraan
umat-Nya dan mendoakan mereka demi kepentingan umat-Nyadalam pelayanan-Nya yang
terus- menerus. Kedudukan-Nya yang ditinggikan, yang dicerminkan oleh gelar-gelar yang
diberikan kepada-Nya dan pernyataan-pernyataan yang khusus mengenai tempat-Nya
disebelah kanan Allah, mempunyai hubungan lansung dengan karya-Nya sekarang.5

5 445-446