Newsletter Ed 01 November 2017

1

SCI
NEWSLETTER
November 2017
Edisi 01
PRAKATA
Supply
Chain
Indonesia
(SCI)
Newsletter merupakan buletin bulanan
yang memberikan informasi seputar
kegiatan pendidikan, pelatihan, berita,
artikel, dan info buku & jurnal bidang
logistik dan supply chain di Indonesia.
Kami harap SCI Newsletter menjadi
media informasi yang bermanfaat bagi
para praktisi, akademisi, birokrasi,
peneliti, dan pemerhati bidang logistik
dan supply chain di Indonesia.


Selamat membaca.

INFO REGULASI TERBARU
 Manifes Domestik Perdagangan

Antarpulau
Kementerian Perdagangan

 Konferensi Pers APBN 2018
Kementerian Keuangan
 Paket Kebijakan Ekonomi

(Tahap XV)-Pengembangan
Usaha dan Daya Saing Penyedia
Jasa Logistik Nasional
Kementerian Koordinator Bidang
Perekonomian Indonesia

 Rancangan RKP 2018

Kementerian PPN/Bappenas
 Penyelenggaraan dan

Pengusahaan Jasa Pengurusan
Transportasi
Kementerian Perhubungan

Selengkapnya:
www.supplychainindonesia.com/new/unduh/ke
menterian-dan-lembaga-pemerintah/

CATATAN SCI

Analisis dan
Rekomendasi SCI atas
Program Tol Laut
Oleh: Setijadi, Chairman of
Supply Chain Indonesia
Supply Chain Indonesia (SCI) mendukung
Pemerintah dalam Program Tol Laut yang

dilatarbelakangi disparitas harga yang
cukup tinggi antara wilayah barat dan timur
Indonesia.
Pada tahun 2016, Pemerintah telah menetapkan enam trayek tol laut tahap pertama,
yaitu: T1: Tanjung Perak – Wanci – Namlea –
Wanci – Tanjung Perak, T2: Tanjung Perak –
Kalabahi – Moa – Saumlaki – Moa – Kalabahi
– Tanjung Perak, T3: Tanjung. Perak – Calabai (Dompu) – Maumere – Larantuka –
Leweoleba – Rote – Sabu – Waingapu – Sabu
– Rote – Lewoleba – Larantuka – Maumere –
Calabai (Dompu) – Tanjung Perak, T4:
Tanjung Perak – Bau Bau – Manokwari – Bau
Bau – Tanjung Perak, T5: Makassar – Tahuna
– Lirung – Tahuna – Makassar, dan T6:
Tanjung Priok – Natuna – Tanjung Priok.
Selanjutnya, pada tahun 2017 ditetapkan
tujuh trayek berikutnya, yaitu: T7: Tanjung
Priok – Enggano – Mentawai – Enggano –
Tanjung Priok, T8: Tanjung Perak – Belang
Belang – Sangatta – P. Sebatik – Tanjung

Perak, T9: Tanjung Perak – Kisar (Wonrelli) –
Namrole – Kisar (Wonrelli) – Tanjung Perak,
T10: Makassar – Tidore – Tobelo – Morotai –
P. Gebe – Maba – P. Gebe – Morotai – Tobelo
– Tidore – Makassar, T11: Tanjung Perak –
Dobo – Merauke – Dobo – Tanjung Perak,
T12: Makassar – Wasior – Nabire – Serui –
Biak – Serui – Nabire – Wasior – Makassar,
dan T13: Tanjung Perak – Fakfak – Kaimana
– Timika – Fakfak – Tanjung Perak.
Pemerintah
memberikan
penugasan
kepada
perusahaan
BUMN
dalam
pengoperasian enam trayek tol laut tahun
2016. Untuk tahun 2017, Pemerintah
membuka

keterlibatan
perusahaanperusahaan swasta dalam pengoperasian

tujuh trayek tersebut. SCI mengapresiasi
langkah Pemerintah yang melibatkan pihak
swasta ini.
Berdasarkan analisis SCI, terdapat sejumlah
kendala implementasi Program Tol Laut,
antara lain: infrastruktur pelabuhan yang
masih kurang, jumlah dan kondisi kapal
kurang memadai, dan ketidakseimbangan
muatan antara wilayah barat dan timur
Indonesia.
Ketidakseimbangan muatan menjadi faktor
utama penyebab inefisiensi dan biaya tinggi
dalam pelayaran Tol Laut. Langkah
Pemerintah cukup tepat dengan memberikan subsidi dalam tahap awal
implementasi Tol Laut.
Kapasitas kosong dalam pelayaran balik dari
kawasan timur seharusnya dapat dimanfaatkan untuk mendorong pengiriman

berbagai komoditas dari wilayah tersebut.
Misalnya komoditas perikanan di empat
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara
Republik Indonesia (WPPNRI), yaitu
WPPNRI 714 yang mempunyai potensi
sebesar 431.069 ton, WPPNRI 715 sebesar
631.703 ton, WPPNRI sebesar 478.765 ton,
WPPNRI 717 sebesar 603.688 ton, dan
WPPNRI 718 sebesar 1.992.73 ton. Di lain
sisi, sebagian besar lokasi industri perikanan
(sekitar 43%) justru berada di Pulau Jawa.
Hingga saat ini pemanfaatan kapasitas
kosong tol laut dari kawasan timur Indonesia
untuk komoditas perikanan hanya baru tiga
trayek, yaitu: T2, T8, dan T13.
Selain dampak berupa penurunan biaya
distribusi barang di kawasan timur
Indonesia, efisiensi logistik dalam Program
Tol Laut diharapkan akan mendorong pusatpusat pertumbuhan ekonomi dan industri di
wilayah tersebut. Dalam jangka menengah

dan jangka panjang, hal ini akan mendorong
peningkatan volume barang dari kawasan
timur Indonesia. Jika hal ini tercapai, maka
operasional Tol Laut akan efisien, sehingga
subsidi akan dapat dicabut secara bertahap.

SCI NEWSLETTER | Edisi 01/November 2017

BERITA NOVEMBER 2017

Penegakan Hukum
Dimulai, Menhub
Pastikan Truk Bermuatan
Berlebih Turun 30%
Sumber: Industri.bisnis.com
Oleh: Yudi Supriyanto, Fajar Sidik

Bisnis.com,
JAKARTA


Menteri
Perhubungan menargetkan jumlah truk
dengan muatan berlebih dapat berkurang
hingga 30% dengan adanya penegakan
hukum di jembatan timbang yang secara
resmi mulai dilakukan pada hari ini, Rabu 1
November 2017.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi
mengatakan, pihaknya berharap target
jumlah truk yang tidak melakukan
pelanggaran muatan berlebih bisa mencapai
100% jika memungkinkan. Namun,
ungkapnya, penurunan jumlah truk
pelanggar muatan tersebut akan turun
secara berangsur.
Paling enggak awalnya minimal 20%-30%
karena kita ada yang menyangkut berat ada,
yang menyangkut besar ada yang
menyangkut kir itu sendiri, kata Budi,
Jakarta, Rabu (1/11).

Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20171101/98
/705186/penegakan-hukum-dimulaimenhub-pastikan-truk-bermuatan-

berlebih-turun-30

Reformasi Regulasi
Logistik Mendesak
Dilakukan
Sumber: Harian.analisadaily.com
Oleh: rel/rrs

Medan, (Analisa). Dewan Pengurus Wilayah
Asosiasi Lo-gistik dan Forwarder Indonesia
(DPW ALFI) Sumatera Utara (Sumut)
menge-mu-kakan reformasi regulasi pada
sektor logistik men-desak dilakukan dalam
rangka mendorong pengembangan usaha
dan mendongkrak daya saing ekonomi,
khususnya di Sumut.

Kami meminta agar otoritas terkait
me-re-formasi regulasi logistik untuk
mening-katkan daya saing ekonomi
sekaligus me-num-buhkembangkan pelaku
usaha khusus-nya usaha kecil menengah
UKM yang bergerak pada usaha logistik,
kata Ketua DPW ALFI Sumut Surianto SH
dan Sekre-taris DPW ALFI Edwin Ginting
kepada wartawan seusai mengikuti rapat di
Sekretariat DPW ALFI Sumut di Medan,
Rabu (8/11).

2
Hadir pada pertemuan itu kalangan
fungsionaris DPW ALFI Sumut di antaranya
Wakil Ketua Khairul Mahalli, Ramdan Damir,
Wiluyo Hartono, Suciwati dan lain-nya.
De-sakan
ALFI
Sumut

melakukan
tero-bosan dalam upaya menyehatkan
sektor usaha logistik dipicu ketidakpuasan
terhadap per-saingan usaha jasa logistik di
Bandara Kua-lanamu Internasional (KNIA)
Deliser-dang. Disebutkan Surianto dan
Edwin Ginting, usaha logistik di Bandara
KNIA sudah me-ngarah pada praktik kartel.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://harian.analisadaily.com/kota/news/re
formasi-regulasi-logistik-mendesakdilakukan/448781/2017/11/09

Bandara Kertajati dan
Pelabuhan Subang
Kurangi Kesibukan
Logistik Jakarta
Sumber: antaranews.com
Oleh: Ajat Sudrajat, Suryanto

Bandung (ANTARA News) - Menteri
Perhubungan
Budi
Karya
Sumadi
mengatakan Bandara Internasional Jawa
Barat (BIJB) di Kertajati, Kabupaten
Majalengka, dan Proyek Pelabuhan
Patimban, di Kabupaten Subang akan
mengurangi kesibukan logistik yang selama
ini terkonsentrasi di Jakarta, selain juga
menyokong pertumbuhan industri di
provinsi ini.
"Kehadiran dua proyek strategis ini memang
diproyeksikan
memecah
konsentrasi
kepadatan industri yang selama ini
terbebani di ibu kota," kata Menhub Budi
Karya Sumadi, saat memberikan kuliah
umum, di Aula Barat, Institut Teknologi
Bandung (ITB), di Bandung, Rabu (15/11).
Menhub menuturkan, dua infrastruktur laut
dan udara yang sedang disiapkan ini akan
menyelesaikan banyak masalah, dan
Pelabuhan Patimban akan menyelesaikan
konsentrasi logistik yang selama ini selalu di
Jakarta dan nantinya sebagian akan
dialihkan ke Patimban.
Sedangkan Bandara Kertajati selama ini
konsentrasi warga Jawa Barat ke Jakarta,
sekarang menjadi pusat bandara baru di
mana kita juga akan tetapkan haji asal
Jakarta dan Jawa Barat ke sana semuanya,
kata dia lagi
Bandara Kertajati saat ini tengah dalam
pengerjaan dengan target beroperasi bisa
dilakukan dalam kuartal pertama tahun
2018 mendatang.
Sumber dan berita selengkapnya:
https://www.antaranews.com/berita/66515
2/bandara-kertajati-dan-pelabuhansubang-kurangi-kesibukan-logistik-jakarta

Pola Subsidi dan Trayek
Tol Laut Bakal Diubah
Sumber: Industry.bisnis.com
Oleh: Rivki Maulana, Fajar Sidik

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian
Perhubungan melalui Direktorat Jenderal
Perhubungan Laut bakal mengubah pola
subsidi dan pola trayek pada program Tol
Laut mulai tahun depan. Tujuannya agar
program Tol Laut bisa berjalan lebih efektif
di tahun keempat pelaksanaannya.
Direktur Lalulintas & Angkutan Laut, Dwi
Budi Sutrisno mengatakan pola trayek akan
diubah dengan pelabuhan hub-spoke. Dia
menambakan, evalusai dilakukan agar
Kemenhub sebagia penyelenggara program
mendapat informasi dan gambaran terkait
efektivitas Tol Laut. "Hasilnya akan menjadi
pedoman dalam menyusun strategi ke
depan agar lebih efektif dan efisien
sehingga semakin dirasakan manfaatnya
oleh
masyarakat,"
jelasnya,
Rabu
(22/11/2017)
Guna menampung masukan dari pemangku
kepentingan, Kemenhub menggelar Focus
Group Discussion (FGD) dengan tema
"Membangun
Etika
dan
Wawasan
Kebangsaan
sebagai
Dasar
Penyelenggaraan Tol Laut 2018" di
Surabaya, Rabu (22/11/2017). Kegiatan ini
diharapkan bisa merumuskan solusi
terhadap permasalah yang muncul dalam
pelaksaan Tol Laut.
Sumber dan berita selengkapnya:
http://industri.bisnis.com/read/20171122/98
/711591/pola-subsidi-dan-trayek-tol-lautbakal-diubah

BACA JUGA BERITA LAINNYA
 Tiga Pelabuhan Pelindo III
Terapkan Sistem Wndows

 Pusat Konsilidasi: Sulitnya Priok
Jadi Transhipment Port
 Pelindo I Digitalisasi Pelabuhan
BICT
 ALFI Pacu Urban Logistics

 Pelindo I Siapkan Investasi Rp6
Triliun di 2018
 Penerbangan Subsidi Perintis
Kargo Diresmikan

KUNJUNGI
www.SupplyChainIndonesia.com

SCI NEWSLETTER | Edisi 01/November 2017

3

ARTIKEL

Belajar Praktik
Supply Chain
Terbaik dari Gudeg
Yu Djum
Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
Head of Consulting Division
Supply Chain Indonesia
Gudeg Yu Djum menjadi salah satu iconic
kuliner Jogjakarta. Para pelancong, pebinis,
dan pegawai pejalan dinas yang ke
Jogjakarta
selalu
menyempatkan
menikmati Gudeg Yu Djum. Tidak jarang
membawa pulang Gudeg Yu Djum untuk
keluarga atau kerabat. Gudeg Yu Djum
seakan menjadi legenda kuliner gudeg khas
Jogjakarta. Sebagai legenda, Gudeg Yu
Djum selalu menjaga kualitas cita rasa
secara konsisten.
Pemilihan jenis bahan baku menjadi
perhatian Gudeg Yu Djum. Bahan baku
masakan menjadi penentu kualitas Gudeg
Yu Djum selain ukuran racikan, proses, dan
cara memasak. Bahan baku Gudeg Yu Djum
dipilih dari bahan baku berkualitas.
Komposisi gudeg terdiri dari bahan baku:
daging ayam kampung, nangka muda atau
tewel, krecek, rempah-rempah, telur bebek
segar, dan beras lokal terbaik.
Manajemen Inventory
Bahan baku menjadi faktor kritikal dalam
bisnis kuliner. Tidak hanya kualitas dan
kuantitas bahan baku, ketersediaan dan
kontinuitas pasokan bahan baku menjadi
faktor penting dalam daya saing bisnis
kuliner. Gudeg Yu Djum selalu menjaga
kualitas dan kuantitas bahan baku. Dalam
menjaga kualitas bahan baku, Gudeg Yu
Djum mencari dan memilih bahan baku dari
sumber terbaik.
Dalam pemilihan daging ayam kampung
misalnya, Gudeg Yu Djum menggunakan
daging ayam segar peternak lokal yang
diantar setiap hari. Pasokan daging ayam
lokal setiap hari ini memastikan Gudeg Yu
Djum mendapatkan daging ayam segar.
Bahkan untuk pengadaan nangka muda
harus didatangkan pemasok dari Prembun,
Klaten. Nangka muda dipanen pada tingkat
kematangan
yang
tepat,
sehingga
memberikan cita rasa dan tekstur yang khas.
Menjaga konsistensi dan ketersediaan
pasokan bahan baku menjadi perhatian
manajemen Gudeg Yu Djum. Gudeg Yu
Djum melakukan kerjasama strategic
dengan para pemasok bahan baku.
Selengkapnya:
http://supplychainindonesia.com/new/belaj
ar-praktik-supply-chain-terbaik-darigudeg-yu-djum/

DOKUMENTASI KEGIATAN

Pengangkutan Barang
di Jalur Pantura
Oleh: Imran Rasyid, dkk.
Penulis, Kementerian Perhubungan
Republik Indonesia
Jalan utama di Pulau Jawa yang lebih dikenal
dengan nama Jalur Pantura (Jalur Pantai
Utara) merupakan jalur dengan signifikansi
sangat tinggi dan menjadi urat nadi pertama
transportasi
darat di Indonesia.
Jalan ini
INFORMASI
KEGIATAN
melewati lima provinsi dengan panjang
mencapai 1.316 km yang menghubungkan
pesisir pantai utara Jawa, mulai dari Banten,
Jakarta, Jawa Barat

Pelatihan Persiapan
Sertifikasi Kompetensi
Profesi Supply Chain
Manager
Hotel Ibis Styles Sunter,
14-16 November 2017

Jakarta

Keberadaan jalur Pantura menjadikan
wilayah tersebut sebagai jalur utama dalam
proses distribusi barang dan sebagai salah
satu lintas utama koridor perekonomian
nasional yang berperan besar dalam
mendorong industry barang dan jasa
nasional. Jalur Pantura memiliki arus lalu
lintas perdagangan dengan total nilai
ekonomi mencapai Rp1.963 triliun atau
menyumbang 26,5% dari total PBD
Indonesia pada tahun 2011. Potensi ekspor
yang dimiliki wilayah jalur Pantura ini
diperkirakan mencapai 38,5% dari total
ekspor Indonesia.
Dominasi Truk
Pergerakan arus barang melalui jalur
Pantura khususnya koridor JakartaSurabaya sangat padat dengan angkutan
barang jenis umum (general cargo) atau
paket. Meski jalur darat koridor JakartaSurabaya sudah dapat dilayani moda kereta
api namun dari segi kuantitas pengiriman
barang ekspedisi masih didominasi
angkutan truk.
Selengkapnya:
http://supplychainindonesia.com/new/peng
angkutan-barang-di-jalur-pantura

ARTIKEL LAINNYA
 Dinamika Logistik di Jepang:

Pemikiran Profesor Hirohito Kuse
Oleh: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP
Head of Consulting Division
Supply Chain Indonesia

 Program Rumah Kita dan
Optimalisasi Tol Laut
Oleh: Gita Anggaranie
Junior Consultant
Supply Chain Indonesia

KUNJUNGI
www.SupplyChainIndonesia.com

KUNJUNGI
www.SupplyChainIndonesia.com

SCI NEWSLETTER | Edisi 01/November 2017

4

INFORMASI KEGIATAN
Pengukuhan Badan Pengurus
Pusat

INFO BUKU & JURNAL

“Gabungan Importir Nasional Seluruh
Indonesia Periode 2017-2022”
GINSI
Jakarta, 13 Oktober 2017

Business Gathering

“Making ‘IT’ Simple”
Indosat Ooredeo

Hotel Pullman, Jakarta, 17 Oktober 2017

Rembuk Nasional 2017

“Membangun untuk Kesejahteraan
Rakyat”
Jakarta, 23 Oktober 2017

Rapat Koordinasi

“Rapat Koordinasi Penataan
Distribusi Hasil Perikanan Berbasis
Lokasi Sentra Kelautan dan Perikanan
Terpadu (SKPT)”
Kementerian Kelautan dan Perikanan

Developments in Logistics and Supply Chain Management
Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Kulwant Pawar, Helen Rogers, Andrew Potter, Mohamed Naim
: Palgrave Macmillan UK
: 295 halaman

Logistics & Supply Chain
Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Dr. Zaroni, CISCP., CFMP.
: Prasetiya Mulya Publishing
: 355 halaman

Bogor, 23 Oktober 2017

DOKUMENTASI KEGIATAN
Focus Group Discussion

“Evaluasi Pengembangan Logistik
di Indonesia”
Kementerian Perhubungan
Badan Penelitian dan
Pengembangan Perhubungan
Jakarta, 7 November 2017

TRUCKMAGZ Ed 41 November 2017
Digitalisasi Bisnis Truk
Penerbit
Jumlah halaman

: Arveo Pionir Mediatama
: 90 halaman

Climate Change Adaptation and Food Supply Chain
Management
Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Ari Paloviita, Marja Järvelä
: Routledge
: 212 halaman

Supply Chain Management and Logistics: Innovative
Strategies and Practical Solutions
Focus Group Discussion

“Biaya Logistik”
Direktorat Logistik
Kementerian Kelautan dan
Perikanan
Jakarta, 29 November 2017

Oleh
Penerbit
Jumlah halaman

: Zhe Liang, Wanpracha Art Chaovalitwongse, Leyuan Shi
: Taylor & Francis
: 284 halaman

Selengkapnya:
www.SupplyChainIndonesia.com/category/
info-buku

INFORMASI MEDIA SCI
LinkedIn:
Supply Chain Indonesia

SCI
NEWSLETTER

Facebook:
Supply Chain Indonesia
Mailing list :
SupplyChainIndonesia@googlegroups.com
jasa-logistik@googlegroups.com
www.SupplyChainIndonesia.com

Telepon: +62 22 720 5375
Mobile: +62 821 1515 9595
Email:
sekretariat@SupplyChainIndonesia.com