Potensi Hasil, Mutu, dan Daya Simpan Buah Enam Galur Mutan Harapan Tomat (Solanum lycopersicum L.) | Fardhani, Erlina Ambarwati, Sri Trisnowati, Rudi Hari Murti | Vegetalika 4008 6541 1 PB

Vegetalika Vol.2 No.4, 2013 : 88-100

POTENSI HASIL, MUTU DAN DAYA SIMPAN BUAH ENAM GALUR MUTAN
HARAPAN TOMAT (Solanum lycopersicum L.)
YIELD POTENCY, QUALITY AND SHELF LIFE OF FRUIT OF SIX PROMISING
LINES OF MUTANT TOMATO (Solanum lycopersicum L.)
Adzakirina Fardhani1, Erlina Ambarwati2, Sri Trisnowati2, Rudi Hari Murti2
ABSRACT
This research is a long-term research to obtain new varieties of pure line.
That aims of this research was to evaluate the potential yield, quality and shelf
life of six promising lines of mutant tomato (Solanum lycopersicum L.) results of
gamma ray irradiation Co-60 in low land. The six promising lines of M9
generation of ‘Intan’ tomato i.e G20 1/13/25/28/16/13 (G2), G20 1/13/25/26/24/11
(G4), G40 2/19/9/19/12/13 (G6), G40 2/15/23/22/13/13 (G7), G60
3/9/12/34/12/14 (G8), and G60 3/15/15/1/13/6 (G9), ‘Intan’ (the parent plant) and
‘Fortuna’ were included for comparisons were planted in Completely Randomized
Block Design with four blocks as replications. The research was conducted at
Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kalitirto, Berbah,
Sleman (KP4-UGM) and continued at Laboratorium Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada in May 2012 until September 2012.
Observed variable are fruitset, total fruit quantity and total fruit weight per plant,

fruit color, fruit shape, concentration of vitamin C, titrable acidity content, total
soluable solid, ripening time and shelf life. Data analysis was using anova and
DMRT at α = 5%.
The results showed that the six promising lines had a total fruit quantity
and total fruit weight per plant same as ‘Intan’ but higher than ‘Fortuna’, ranged
between 49,85 – 73,55 fruit per plant and 2677,8 – 3277,6 gram per plant. High
total fruit quantity and total fruit weight per plant is influenced by the promising six
lines fruitset, ranged between 68,14 – 78,63%. The G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
higher quality of fruit than ‘Fortuna’ and ‘Intan’, in term fruit length (4,43 cm), fruit
diameter (5,20 cm), fruit weight (74,81 gram) and fruit volume (71,37 cm3). The
promising line of M9 produced same concentration of vitamin C as ‘Fortuna’ and
‘Intan’. The promising line G40 2/19/9/19/12/13 (G6) produced higher titrable
acidity content than ‘Fortuna’ and ‘Intan’, while the G60 3/9/12/34/12/14 (G8)
produced higher total soluable solid than ‘Intan’ and ‘Fortuna’. The fruit shape of
six promising lines were apple shape and the fruit color were bright red, dark red
and orange red. The promising lines G20 1/13/25/28/16/13 (G2), G40
2/19/9/19/12/13 (G6), G60 3/9/12/34/12/14 (G8) and G60 3/15/15/1/13/6 (G9)
had the similar ripening time to ‘Intan’ but faster than ‘Fortuna’. Those six
promising lines had the similar shelf life to ‘Intan’ but faster than ‘Fortuna’. The six
promising lines can be proposed for the new pure line varieties.

Keywords: tomato fruit, low land, yield potency, quality, shelf life.
INTISARI
Penelitian ini merupakan penelitian jangka panjang untuk mendapatkan
varietas galur murni baru. Tujuan penelitian ini adalah mengevaluasi potensi
hasil, mutu dan daya simpan enam galur mutan harapan tomat (Solanum
1Alumni
2

Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta
Fakultas Pertanian Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta

Vegetalika 2(4), 2013

lycopersicum L.) hasil irradiasi sinar gamma Co-60 untuk dataran rendah. Galur
harapan generasi M9 dari ‘Intan’ yaitu G20 1/13/25/28/16/13 (G2), G20
1/13/25/26/24/11 (G4), G40 2/19/9/19/12/13 (G6), G40 2/15/23/22/13/13 (G7),
G60 3/9/12/34/12/14 (G8), dan G60 3/15/15/1/13/6 (G9), ‘Intan’ (tetua) dan
‘Fortuna’ dimasukkan untuk perbandingan yang ditanam dalam rancangan acak
kelompok lengkap dengan 4 blok sebagai ulangan. Penelitian dilaksanakan di
Kebun Pendidikan, Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Kalitirto, Berbah,

Sleman (KP4-UGM) dan dilanjutkan di Laboratorium Hortikultura, Fakultas
Pertanian, Universitas Gadjah Mada pada bulan Mei-September 2012. Variabel
yang diamati adalah fruitset, jumlah buah per tanaman, bobot buah per tanaman,
warna buah, bentuk buah, panjang buah, diameter buah, bobot buah per butir,
volume buah, kandungan vitamin C, kandungan asam tertitrasi, padatan terlarut
total, waktu pematangan dan umur simpan. Analisis data menggunakan anova
dan uji lanjut DMRT pada α = 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa keenam galur harapan
menghasilkan jumlah buah total per tanaman dan bobot buah total per tanaman
sama besar dengan ‘Intan’ namun nyata lebih besar daripada ‘Fortuna’ yaitu
berkisar antara 49,85 – 73,55 buah per tanaman dan 2677,8 – 3277,6 gram per
tanaman. Tingginya jumlah buah total dan bobot buah total dipengaruhi oleh
fruitset keenam galur, berkisar antara 68,14 – 78,63%. Mutu G20
1/13/25/26/24/11 (G4) lebih tinggi dibandingkan ‘Fortuna’ dan ‘Intan’ dalam hal
panjang buah (4,43 cm), diameter buah (5,20 cm), bobot buah per butir (74,81
gram) dan volume buah (71,37 cm3). Galur generasi M9 menghasilkan
kandungan vitamin C sama dengan ‘Fortuna’ dan ‘Intan’. Galur harapan G40
2/19/9/19/12/13 (G6) menghasilkan kandungan asam tertitrasi lebih tinggi
daripada ‘Fortuna’ dan ‘Intan’, sementara G60 3/9/12/34/12/14 (G8)
menghasilkan padatan terlarut total nyata lebih tinggi dibandingkan ‘Intan’ dan

‘Fortuna’. Buah keenam galur harapan yang dievaluasi memiliki bentuk buah
apel dengan warna buah merah cerah, merah gelap dan merah jingga. Galur
harapan G20 1/13/25/28/16/13 (G2), G40 2/19/9/19/12/13 (G6), G60
3/9/12/34/12/14 (G8) dan G60 3/15/15/1/13/6 (G9) memiliki waktu pematangan
sama dengan ‘Intan’ namun lebih cepat dari ‘Fortuna’. Keenam galur harapan
memiliki umur simpan sama dengan ‘Intan’ namun lebih cepat dari ‘Fortuna’.
Keenam galur harapan dapat diusulkan untuk dijadikan varietas galur murni baru.
Kata kunci: buah tomat, dataran rendah, daya hasil, mutu, daya simpan.
PENDAHULUAN
Tomat (Solanum lycopersicum L.) telah menjadi kebutuhan manusia.
Buah tomat dapat dimanfaatkan sebagai buah segar, bumbu masak sehari-hari,
bahan baku industri saus tomat, buah kalengan, bahkan dapat dijadikan bahan
kosmetik dan obat. Pada saat membeli tomat yang diperhatikan oleh konsumen
adalah warna, bentuk, ukuran buah kemudian rasa buah. Dengan demikian,
perbaikan mutu buah sangat diperlukan untuk hasil yang maksimal. Menurut
Atherton dan Rudich (1986), sifat-sifat fisik buah tomat berkualitas baik yaitu
memiliki penampilan dan aspek-aspek fisik yang baik, diantaranya bobot per

89


Vegetalika 2(4), 2013

90

buah, ketebalan daging buah, tingkat kekerasan, warna buah serta terbebas dari
kerusakan yang dapat dilihat secara visual, misalnya busuk.
Pada umumnya buah tomat yang dibudidayakan di dataran tinggi memiliki
produktivitas dan mutu buah yang tinggi. Dengan pengelolaan yang baik, tidak
tertutup kemungkinan buah tomat yang dibudidayakan di dataran rendah akan
mempunyai produktivitas dan mutu yang sama dengan buah tomat yang
dibudidayakan di dataran tinggi. Menurut Ambarwati (2009) tanaman tomat dapat
dibudidayakan di dataran rendah dan dataran tinggi namun kebanyakan masingmasing varietas menunjukkan potensi hasil sebenarnya pada satu lokasi saja,
dataran tinggi atau dataran rendah saja. Hal ini karena perbedaan kondisi
lingkungan yang sangat mencolok terutama suhu. Tingginya suhu dan gangguan
penyakit layu bakteri yang disebabkan oleh bakteri Ralstonia solanacearum
dapat menjadi penyebab rendahnya mutu dan produktivitas buah tomat di
dataran rendah.
Salah satu cara untuk menghasilkan buah tomat berkualitas baik di
dataran rendah adalah dengan menghasilkan varietas baru melalui mutasi
tanaman. Mutasi adalah perubahan mendadak pada suatu gen atau kromosom

yang dapat diwariskan. Perubahan yang mendadak ini dapat terjadi karena
pengaruh eksternal agen yang mampu menimbulkan mutasi yang disebut
mutagen (Allard, 1995). Pengujian enam galur harapan tomat yang dihasilkan
melalui irradiasi sinar gamma Co-60 tersebut diharapkan dapat digunakan
sebagai bahan pertimbangan dalam menghasilkan varietas tomat sesuai selera
konsumen. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan galur harapan tomat hasil
irradiasi sinar gamma Co-60 yang ditanam di dataran rendah dengan mutu dan
daya simpan buah yang baik.
BAHAN DAN METODE
Penelitian

dilaksanakan

di

Kebun

Pendidikan,

Penelitian


dan

Pengembangan Pertanian (KP4-UGM) Kalitirto, Berbah, Sleman (122 m dpl) dan
Laboratorium Hortikultura, Fakultas Pertanian, Universitas Gadjah Mada. Bahan
tanam yang digunakan adalah 6 galur harapan tomat generasi ke sembilan (M9)
dari varietas Intan yang diradiasi menggunakan 3 dosis sinar gamma Co-60 yaitu
20, 40 dan 60 gray. Irradiasi 20 gray menghasilkan galur G20 1/13/25/28/16/13
(G2) dan G20 1/13/25/26/24/11 (G4). Irradiasi 40 gray menghasilkan galur G40

Vegetalika 2(4), 2013

2/19/9/19/12/13 (G6) dan G40 2/15/23/22/13/13 (G7). Irradiasi 60 gray
menghasilkan galur G60 3/9/12/34/12/14 (G8) dan G60 3/15/15/1/13/6 (G9),
sebagai pembanding digunakan F1 ‘Fortuna’ dan tetua ‘Intan’.
Enam galur harapan, ’Intan’ dan ’Fortuna’ ditanam dalam susunan
Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RCBD = Randomized Completely Block
Design) yang terbagi dalam empat blok sebagai ulangan. Dalam penelitian ini
digunakan tiga puluh tanaman dalam setiap unit percobaan. Dari setiap unit
percobaan diambil 5 sampel tanaman secara acak. Dari tiap sampel tanaman

diambil 5 buah tomat untuk pengujian mutu dan daya simpan buah. Analisis data
menggunakan anova dan uji lanjut DMRT pada α = 5%.
Setiap blok berisi delapan bedengan yang terdiri dari enam bedeng untuk
galur hasil irradiasi sinar gamma, satu bedeng untuk tetua dan satu bedeng
untuk pembanding. Luas plot atau petak dalam penelitian ini berukuran 800 m2.
Dalam petak tersebut, dibuat bedeng berukuran 1,2 m x 7,5 m yang terdiri dari
dua baris tanaman dengan jarak tanam 50 cm dalam baris dan 60 cm jarak antar
baris. Total tanaman dalam satu bedeng adalah 30 tanaman. Dalam 1 bedeng
terdapat 1 galur tanaman.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Tabel 1 menyajikan persentase fruitset buah tomat. Terlihat bahwa
keenam galur harapan memiliki persentase fruitset nyata lebih tinggi dibanding
persentase fruitset ‘Fortuna’, namun tidak berbeda nyata dengan tetuanya
(‘Intan’). Galur harapan G20 1/13/25/28/16/13 (G2) juga menghasilkan
persentase fruitset sama besar dengan G40 2/19/9/19/12/13 (G6), G40
2/15/23/22/13/13 (G7), G60 3/9/12/34/12/14 (G8) dan G60 3/15/15/1/13/6 (G9).
Persentase fruitset terkait dengan jumlah buah per tandan yang dipengaruhi oleh
jumlah bunga per tandan dan keberhasilan bunga membentuk buah. Menurut
Barnier et al. (1985) pembungaan dan pembuahan dipengaruhi oleh faktor
lingkungan tumbuh dan faktor endogen tanaman, seperti kandungan karbohidrat,

air, status nutrisi dan hormon tumbuh.
Tabel 1 menunjukkan bahwa jumlah buah per tanaman galur harapan
generasi M9 nyata lebih tinggi daripada ‘Fortuna’ tetapi tidak berbeda nyata
dengan ‘Intan’ kecuali G20 1/13/25/26/24/11 (G4) dan G40 2/19/9/19/12/13 (G6).

91

Vegetalika 2(4), 2013

92

Jumlah buah keenam galur harapan berkisar 49,85-73,55 buah per tanaman,
sedangkan ‘Fortuna’ menghasilkan 30,20 buah per tanaman.
Tabel 1. Persentase fruitset, jumlah buah per tanaman dan bobot buah per
tanaman
Galur
Fruitset (%)
Jumlah buah per
Bobot buah per
tanaman

tanaman
G20 1/13/25/28/16/13 (G2)
78,63 a
64,25 a
2855,00 ab
G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
68,14 b
49,85 b
3227,60 a
G40 2/19/9/19/12/13 (G6)
73,88 ab
52,10 b
2686,40 b
G40 2/15/23/22/13/13 (G7)
78,63 a
65,00 a
2677,80 b
G60 3/9/12/34/12/14 (G8)
76,94 a
73,55 a

3205,20 a
G60 3/15/15/1/13/6 (G9)
75,66 a
63,50 a
3154,10 a
‘Intan’
73,26 ab
68,00 a
3175,70 a
‘Fortuna’
56,95 c
30,20 c
1751,90 c
CV (%)
19,84
27,14
26,32
Keterangan: Angka dalam kolom yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji
jarak berganda Duncan (DMRT) pada α = 5%. CV = Coefficient of variation

Kisaran temperatur malam hari yang optimal untuk pembentukan buah
tomat yaitu 15°C–20°C. Pembuahan akan gagal pada temperatur malam hari
13°C atau lebih rendah atau diatas 21°C sedangkan temperatur siang hari yang
masih dapat ditolerir berkisar 25°C-30°C. Perbedaan temperatur yang besar
(15°C) antara siang dan malam hari mengakibatkan rendahnya pembentukan
bunga dan buah (Villareal, 1980). Berdasarkan tabel 1 keenam galur harapan
menghasilkan bobot buah total per tanaman nyata lebih besar dibandingkan
‘Fortuna’

begitu

pula

dengan

tetuanya

(‘Intan’).

Galur

harapan

G20

1/13/25/26/24/11 (G4) menghasilkan bobot buah total per tanaman sama besar
dengan G20 1/13/25/28/16/13 (G2), G60 3/9/12/34/12/14 (G8) dan G60
3/15/15/1/13/6 (G9).
Pigmen yang dikandung buah tomat antara lain lycopene, β-karoten,
xantofil dan klorofil. Perubahan warna tersebut terjadi oleh perombakkan pigmen
klorofil yang dibarengi dengan sintesis pigmen likopen sehingga warna buah
menjadi kemerahan (Pantastico, 1993). Hasil analisis varian (lampiran 4)
terhadap warna buah tomat yang diamati berdasarkan nilai L, a* dan b*
menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nyata antar warna galur. Dari
pengamatan yang dilakukan (Tabel 4.5) dapat dilihat bahwa warna buah galur
harapan hasil irradiasi sinar gamma yang memiliki warna buah merah gelap yaitu
G40 2/19/9/19/12/13 (G6), G40 2/15/23/22/13/13 (G7) dan ‘Fortuna’ ditunjukkan
oleh nilai L rendah apabila dibandingkan dengan G20 1/13/25/28/16/13 (G2) dan

Vegetalika 2(4), 2013

93

G20 1/13/25/26/24/11 (G4) sehingga mengarah ke gelap, nilai a* yang
mengarahkan buah ke warna merah dan nilai b* yang mengarahkan buah ke
warna biru.
Tabel 2. Warna optimal buah tomat
Galur
G20 1/13/25/28/16/13 (G2)
G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
G40 2/19/9/19/12/13 (G6)
G40 2/15/23/22/13/13 (G7)
G60 3/9/12/34/12/14 (G8)
G60 3/15/15/1/13/6 (G9)
‘Intan’
‘Fortuna’
CV (%)

L
37,47 a
37,19 a
34,65 b
33,61 b
33,42 b
33,72 b
33,98 b
33,95 b
7,91

Satuan Warna
a*
b*
22,09 b
15,19 a
21,75 bc 15,17 a
21,87 bc 13,21 b
18,85 d
12,13 b
18,47 d
11,72 b
19,84 cd 12,18 b
19,59 d
12,99 b
25,78 a
13,27 b
15,15
16,94

Warna buah
Merah cerah
Merah cerah
Merah gelap
Merah gelap
Merah jingga
Merah jingga
Merah jingga
Merah gelap

Keterangan: Angka dalam kolom yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji
jarak berganda Duncan (DMRT) pada α = 5%. CV = Coefficient of variation

Galur harapan G20 1/13/25/28/16/13 (G2) dan G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
menghasilkan nilai L sama yang mengarah ke cerah dan nilai a* sama yang
mengarah ke warna merah sehingga menghasilkan warna buah merah cerah.
Galur

harapan

G60

3/9/12/34/12/14

(G8)

dan

G60

3/15/1/23/6

(G9)

menghasilkan nilai L, a* dan b* lebih rendah dibandingkan G20 1/13/25/28/16/13
(G2) dan G20 1/13/25/26/24/11 (G4) sehingga dikatakan G60 3/9/12/34/12/14
(G8) dan G60 3/15/1/23/6 (G9) menghasilkan warna buah lebih cerah yang
mengarah ke warna merah jingga.
Keragaman bentuk buah berdasarkan rasio panjang dengan diameter
dilihat dalam tabel 5. Menurut Ambarwati (2009), buah tomat yang berbentuk
apel memiliki rasio panjang dengan diameter kurang dari 1 (p:d ≤ 1), sedang
buah tomat yang berbentuk bulat mempunyai rasio panjang dengan diameter
antara 1 sampai 1,2 (1 ≤ p:d ≤ 1,2).
Ukuran buah ada pada tabel 3, keenam galur harapan memiliki panjang
buah yang nyata lebih kecil dibandingkan ‘Fortuna’ begitu pula dengan ‘Intan’.
Galur harapan G20 1/13/25/26/24/11 (G4) dan G60 3/15/1/23/6 (G9) memiliki
panjang buah lebih besar daripada keempat galur lainnya. Galur harapan G20
1/13/25/26/24/11 (G4) juga memiliki diameter nyata paling besar (5,20 cm)
dibandingkan diameter ‘Fortuna’ (4,69 cm), ‘Intan’ (4,85 cm) dan kelima nomor
galur.

Vegetalika 2(4), 2013

Tabel 3. Panjang buah, diameter buah, rasio panjang diameter dan bentuk
buah
Panjang buah Diameter
Rasio p/d
Bentuk
Galur
(cm)
buah (cm)
buah
buah
G20 1/13/25/28/16/13 (G2)
4,08 de
4,66 cd
0,87 c
Apel
G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
4,43 b
5,20 a
0,85 c
Apel
G40 2/19/9/19/12/13 (G6)
4,04 e
4,53 d
0,89 bc
Apel
G40 2/15/23/22/13/13 (G7)
4,23 cde
4,57 d
0,93 b
Apel
G60 3/9/12/34/12/14 (G8)
4,21 cde
4,77 cd
0,90 bc
Apel
G60 3/15/15/1/13/6 (G9)
4,35 bc
4,97 b
0,88 c
Apel
‘Intan’
4,26 bcd
4,85 bc
0,88 c
Apel
‘Fortuna’
5,16 a
4,69 cd
1,10 a
Bulat
CV (%)
6,46
7,33
6,67
Keterangan: Angka dalam kolom yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji
jarak berganda Duncan (DMRT) pada α = 5%. CV = Coefficient of variation

Mutu buah dikelompokkan menjadi tiga macam, yaitu (a) bagian luar
meliputi warna kulit, bentuk buah, kekerasan dan ukuran buah; (b) bagian dalam
meliputi jumlah biji, ketebalan daging dan keadaan lendir; (c) kualitas rasa
meliputi rasa manis, asam, kekenyalan dan jumlah air buah. (Ameriana, 1997).
Hasil analisis varian terhadap tebal daging buah menunjukkan bahwa
keenam galur harapan menghasilkan daging buah lebih tipis daripada ‘Fortuna’.
Daging buah galur harapan G40 2/19/9/19/12/13 (G6) nyata lebih tipis
dibandingkan dengan daging buahnya tetuanya (‘Intan’). Berdasarkan tabel 6
keenam galur hasil irradiasi sinar gamma dan tetuanya (‘Intan’) memiliki tebal
sekat buah nyata lebih kecil dibandingkan dengan ‘Fortuna’. Galur harapan G60
3/9/12/34/12/14 (G8) dan G60 3/15/1/23/6 (G9) mempunyai tebal sekat buah
yang tidak berbeda nyata dengan tetuanya (‘Intan’). Galur harapan G20
1/13/25/28/16/13 (G2) dan G40 2/19/9/19/12/13 (G6) memiliki tebal sekat buah
terkecil dibandingkan dengan G20 1/13/25/26/24/11 (G4), G60 3/9/12/34/12/14
(G8), G60 3/15/1/23/6 (G9), ‘Intan’ dan ‘Fortuna’.
Tebal daging buah berkaitan dengan tingkat kekerasan buah tomat.
Dengan semakin tebal daging buah tomat, diharapkan buah tomat semakin keras
apalagi ditunjang dengan jumlah rongga buah yang banyak. Dengan jumlah
rongga buah yang banyak, maka volume atau ruang buah akan terbagi menjadi
ruang-ruang kecil yang menyebabkan dinding buah dan sekat antar ruang
menjadi tebal sehingga buah menjadi keras (Ambarwati, 2009).

94

Vegetalika 2(4), 2013

95

Tabel 4. Tebal daging buah dan tebal sekat buah
Galur

Tebal daging
buah* (cm)

Tebal sekat
buah* (cm)

G20 1/13/25/28/16/13 (G2)
G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
G40 2/19/9/19/12/13 (G6)
G40 2/15/23/22/13/13 (G7)
G60 3/9/12/34/12/14 (G8)
G60 3/15/15/1/13/6 (G9)
‘Intan’
‘Fortuna’
CV (%)

0,60 cd
0,60 cd
0,58 d
0,62 cd
0,69 b
0,66 bc
0,66 bc
0,85 a
14,40

0,66 e
0,71 cd
0,65 e
0,70 de
0,77 b
0,76 bc
0,77 bc
0,88 a
10,98

Jumlah
rongga
buah
4,80 bc
5,85 a
4,35 cd
4,12 d
4,47 cd
5,51 b
4,72 bcd
2,25 e
20,01

Lebar
rongga*
(cm)
1,14 b
1,19 b
1,20 b
1,17 b
1,20 b
1,17 b
1,18 b
1,42 a
9,62

Keterangan: Angka dalam kolom yang diikuti huruf sama tidak berbeda nyata pada uji
jarak berganda Duncan (DMRT) pada α = 5%. CV = Coefficient of variation.
* = Analisis anovanya menggunakan tranformasi √�.

Pengamatan terhadap jumlah rongga buah, galur harapan G20

1/13/25/26/24/11 (G4) memiliki jumlah rongga nyata paling banyak dibandingkan
dengan ‘Fortuna’, tetuanya (‘Intan’) dan kelima galur lainnya. Hasil pengamatan
terhadap lebar rongga buah, keenam galur harapan menghasilkan lebar rongga
yang berbeda nyata dengan ‘Fortuna’. Lebar rongga buah keenam galur tidak
berbeda nyata dengan tetuanya (‘Intan’).
Bobot buah per butir galur harapan G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
menghasilkan bobot buah per butir nyata lebih tinggi dibandingkan ‘Fortuna’,
‘Intan’ dan kelima galur lainnya. Galur harapan G20 1/13/25/26/24/11 (G4)
memiliki bobot buah per butir sebesar 74,81 gram. Menurut Maya (2012) buah
tomat galur harapan G20 1/13/25/26/24/11 (G4) termasuk dalam grade C (B