Pengantar Sosiologi dan Antropologi 1
SOSIOLOGI-ANTROPOLOGI
PENGANTAR
A. SOSIOLOGI
Adanya pemikiran tentang masyarakat yang lambat laun mendapat bentuk sebagai ilmu
pengetahuan yang dinamakan Sosiologi.
Faktor Pendorong:
-Meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat.
-Perubahan yang terjadi pada masyarakat.
-Timbul persoalan kejahatan, pelanggaran, pelacuran, pengangguran kemiskinan, konflik dll.
Auguste Comte (abad ke-19), Prancis.
“Semua penelitian terhadap permasalahan kemasyarakatan dan gejala-gejala masyarakat
melalui
tahap terakhir, yaitu tahap ilmiah”.
Memberi nama Sosiologi (1839) socius berarti kawan, masyarakat. logos berarti kata, studi
“berbicara mengenai masyarakat” atau studi tentang masyarakat.
SOSIOLOGI
Auguste Comte :
-Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan,
tidak berspekulasi perihal keadaan masyarakat.
-Hasil Observasi harus disusun secara metodis dan metodologis.
-Buku karyanya Positive-Philosophy (1842)
Herbert Spencer dari Inggris
Mengembangkan suatu sistematika penelitian masyarakat dalam bukunya yang berjudul
Principles of Sociology. Membuat Sosiologi berkembang pesat dalam abad ke-20 terurama di
Jerman, Prancis dan Amerika Serikat.
Sejarah Sosiologi berasal dari ilmu filsafat yang lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu
pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian
terhadap kesejahteraan masyarakat. Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan
terhadap masyarakat, bukan merupakan spekulasi.
Ilmu Pengetahuan
Manusia sbg makhluk yang sadar, mampu berpikir, berkehendak dan merasa. Dengan
pikirannya manusia mendapatkan (ilmu) pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kesenangan.
Sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika, yang
menunjukkan bagaimana manusia berpikir secara tepat dengan berpedoman pada ide
kebenaran.
Apakah Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan?
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan ( knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan
kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuainya.
Unsur-unsur:
1. Knowledge
2. Sistematis
3. Menggunakan pemikiran
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
Pengetahuan
• Adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya.
• Berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (supersitions) dan
penerangan-penerangan yang keliru (misinformations).
• Pengetahuan berbeda dengan buah pikiran (ideas), karena tidak semua buah
pikiran merupakan pengetahuan.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis
• Sistematika berarti urutan-urutan tertentu, unsur-unsur yang merupakan
suatu kebulatan sehingga dengan adanya sistematika tersebut akan jelas
tergambar garis ilmu pengetahuan.
• Setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan dengan yang
lainnya.
• Dapat diperiksa dan ditelaah secara kritis.
Pokok Bahasan Sosiologi
• Pokok bahasan sosiologi ada empat:
1. Fakta Sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada
di luar individu dan
mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
• Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu,
menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajibankewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi
tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara
bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang
bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2. Tindakan Sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan
perilaku orang lain.
• Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan
tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah
lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
Pokok Bahasan Sosiologi
3. Khayalan Sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di
masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan
khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup
pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis
adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu
merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar
jangkauan kehidupan pribadi individu.
• Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka
pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa
lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12
juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran
tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas Sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak
terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan
pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan
pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
B. Antropologi
• Antropologi, khususnya Antropologi Sosial, agak sulit dibedakan dengan Sosiologi, sehingga
di beberapa perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiah, Antropologi dan Sosiologi
merupakan dua spesialisai yang seringkali digabungkan dalam satu bagian.
• Antropologi pada dasarnya mempunya lima lapangan penyelidikan, yaitu :
1. Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
2. Masalah sejarah terjadinya aneka warna bahasa yang di ucapkan oleh manusia di seluruh dunia
3. Masalah perkembangan dan pesebaran terjadinya aneka warna dan kebudayaan manusia di
seluruh dunia.
4. Masalah dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat suku-suku bangsa.
Bila melihat yang ke-4 dan ke-5, sukar sekali untuk mengadakan pembatasan yang tegas
dengan sosiologi. Ada yang berpendapat, bahwa Antropologi memusatkan perhatiannya
pada masyarakat yang yang masih sederhana taraf kebudayaanya, sedangkan
Sosiologi menyelidiki masyarakat-masyarakat modern yang sudah kompleks.
Namun sebenarnya bisa saja terjadi “tumpang tindih”. Sebab kini Antroplogi juga
mempelajari dan memperhatikan perkembangan masyarakat modern.
Pengertian Antropologi
• Antropologi berasal dari kata Yunani. Antropos yang berarti manusia atau orang, dan
Logos yang berarti studi (ilmu). Jadi, Antropolgi merupakan disiplin yang mempelajari
manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya.
• Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari budaya
masyarakat. Juga mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial.
• Ilmu ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri
fisik, adat istiadat dan budaya yang berada di Eropa.
• Antropologi mirip Sosiologi. Apabila Antropologi lebih memusatkan pada penduduk
yang merupakan masyarakat yang tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang
tinggal di daerah yang sama, sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan
kehidupan sosialnya.
Pengertian Antropologi
• Antropologi mempelajari :
1. Proses Evolusi Manusia, dari manusia primitif menjadi manusia modern, melalui proses mutasi,
seleksi dan adaptasi, menghilangnya gen secara kebetulan.
Namun pandangan ini terbantahkan, karena sejak awal Tuhan menciptakan manusia pertama
(Adam AS), tidak melalui proses evolusi dari makhluk primata, hal ini tertuang dalam Al Qur’an.
Qs Al Hijr, ayat 28 : “Dan ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya
Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam
yang berbentu (berupa). Qs Ali Imran, ayat 59: “Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman kepadanya ‘jadilah engkau’, lalu berbentuk manusia”.
2. Keragaman manusia secara fisik: ras Negroid, ras Mongoloid, ras Kaukasoid, ras Melanesia.
Sesuai Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami memciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku suapay kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Pengertian Antroplogi
3. Antropologi mempelajari benda-benda fisik (kebudayaan material) yang pernah dibuat dan di
pergunakan oleh masyarakat terdahulu (primitif). Berusaha menggali, merekonstruksi dan
memaknai kembali benda-benda fisik tersebut. Dari informasi tersebut dapat diketahui, kapan
benda itu dibuat, pada masa apa, untuk kepentingan apa, bagaimana perubahan budaya yang
terjadi saat itu, dsb.
4. Antropologi tidak semata-mata mempelajari masyarakat primitif, masyarakat yang sudah
punah,
tetapi juga mempelajari masyarakat masyarakat sekarang dan mempelajari peristiwa-peristiwa
sosial, perilaku budaya, sistem religi, sistem organisasi sosial (keluarga, klan, kekerabatan,
perkumpulan, asosiasi) serta sistem budaya yang sudah berlangsung.
5. Antropologi mempelajari bahasa-bahasa, yang disebut Etnolingustik.
6. Antropologi mempelajari semua aspek diatas : keanekaragaman fisik manusia, tahapan
kebudayaan dan peradaban, serta sistem sosial budaya masyarakat, baik masyarakat primitif,
tradisional, modern bahkan post modern.
Antropologi sebagai ilmu
• Antroplogogi sebagai ilmu mempelajari, menganalisa dan mendeskripsikan manusia secara
holistic (menyeluruh).
• Claude Levi-Strauss: Antroplogi itu menempatkan manusia sebagai bahan penelitiannya,
tetapi berbeda dengan ilmu sosial lainnya, dimana mencoba menangani bahan penelitiannya
melalui aspek yang sangat luas :
Kebudayaan sebagai suatu sistem simbol yang merupakan kreasi akal kumulatif dan disalurkan
melalui mitos, seni, hubungan kekeluargaan dan bahasa.
• Carol R Ember dan Melvin Ember : Sifat khas yang membedakan Antropologi dengan ilmu
lainnya
bahwa ilmu ini memliki perhatian terhadap manusia yang mendiami tempat manapun dari bumi
ini dan hidup pada jam manapun.
. Alfred Kroeber memberi penghargaan atas ruang lingkup yang sangat luas pada Antropologi.
Meliputi manusia sebagai makhluk fisik, dalam masa pra sejarah dan dalam sistem kebudayaan,
yaitu sistem yang kompleks, yang terdiri dari adat istiadat, sikap dan perilaku.
PENGANTAR
A. SOSIOLOGI
Adanya pemikiran tentang masyarakat yang lambat laun mendapat bentuk sebagai ilmu
pengetahuan yang dinamakan Sosiologi.
Faktor Pendorong:
-Meningkatnya perhatian terhadap kesejahteraan masyarakat.
-Perubahan yang terjadi pada masyarakat.
-Timbul persoalan kejahatan, pelanggaran, pelacuran, pengangguran kemiskinan, konflik dll.
Auguste Comte (abad ke-19), Prancis.
“Semua penelitian terhadap permasalahan kemasyarakatan dan gejala-gejala masyarakat
melalui
tahap terakhir, yaitu tahap ilmiah”.
Memberi nama Sosiologi (1839) socius berarti kawan, masyarakat. logos berarti kata, studi
“berbicara mengenai masyarakat” atau studi tentang masyarakat.
SOSIOLOGI
Auguste Comte :
-Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan,
tidak berspekulasi perihal keadaan masyarakat.
-Hasil Observasi harus disusun secara metodis dan metodologis.
-Buku karyanya Positive-Philosophy (1842)
Herbert Spencer dari Inggris
Mengembangkan suatu sistematika penelitian masyarakat dalam bukunya yang berjudul
Principles of Sociology. Membuat Sosiologi berkembang pesat dalam abad ke-20 terurama di
Jerman, Prancis dan Amerika Serikat.
Sejarah Sosiologi berasal dari ilmu filsafat yang lahir pada saat-saat terakhir perkembangan ilmu
pengetahuan. Sosiologi menjadi ilmu yang berdiri sendiri karena meningkatnya perhatian
terhadap kesejahteraan masyarakat. Sosiologi harus dibentuk berdasarkan pengamatan
terhadap masyarakat, bukan merupakan spekulasi.
Ilmu Pengetahuan
Manusia sbg makhluk yang sadar, mampu berpikir, berkehendak dan merasa. Dengan
pikirannya manusia mendapatkan (ilmu) pengetahuan. Dengan kehendaknya manusia
mengarahkan perilakunya dan dengan perasaannya manusia dapat mencapai kesenangan.
Sarana untuk memelihara dan meningkatkan ilmu pengetahuan dinamakan logika, yang
menunjukkan bagaimana manusia berpikir secara tepat dengan berpedoman pada ide
kebenaran.
Apakah Sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan?
Ilmu pengetahuan adalah pengetahuan ( knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan
menggunakan kekuatan pemikiran, yang selalu dapat diperiksa dan ditelaah (dikontrol) dengan
kritis oleh setiap orang yang ingin mengetahuainya.
Unsur-unsur:
1. Knowledge
2. Sistematis
3. Menggunakan pemikiran
4. Dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain atau umum (objektif)
Pengetahuan
• Adalah kesan didalam pikiran manusia sebagai hasil penggunaan panca
inderanya.
• Berbeda dengan kepercayaan (beliefs), takhayul (supersitions) dan
penerangan-penerangan yang keliru (misinformations).
• Pengetahuan berbeda dengan buah pikiran (ideas), karena tidak semua buah
pikiran merupakan pengetahuan.
Pengetahuan yang tersusun secara sistematis
• Sistematika berarti urutan-urutan tertentu, unsur-unsur yang merupakan
suatu kebulatan sehingga dengan adanya sistematika tersebut akan jelas
tergambar garis ilmu pengetahuan.
• Setiap bagian dari suatu keseluruhan dapat dihubungkan dengan yang
lainnya.
• Dapat diperiksa dan ditelaah secara kritis.
Pokok Bahasan Sosiologi
• Pokok bahasan sosiologi ada empat:
1. Fakta Sosial sebagai cara bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada
di luar individu dan
mempunyai kekuatan memaksa dan mengendalikan individu tersebut.
• Contoh, di sekolah seorang murid diwajibkan untuk datang tepat waktu,
menggunakan seragam, dan bersikap hormat kepada guru. Kewajibankewajiban tersebut dituangkan ke dalam sebuah aturan dan memiliki sanksi
tertentu jika dilanggar. Dari contoh tersebut bisa dilihat adanya cara
bertindak, berpikir, dan berperasaan yang ada di luar individu (sekolah), yang
bersifat memaksa dan mengendalikan individu (murid).
2. Tindakan Sosial sebagai tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan
perilaku orang lain.
• Contoh, menanam bunga untuk kesenangan pribadi bukan merupakan
tindakan sosial, tetapi menanam bunga untuk diikutsertakan dalam sebuah
lomba sehingga mendapat perhatian orang lain, merupakan tindakan sosial.
Pokok Bahasan Sosiologi
3. Khayalan Sosiologis sebagai cara untuk memahami apa yang terjadi di
masyarakat maupun yang ada dalam diri manusia. Menurut Wright Mills, dengan
khayalan sosiologi, kita mampu memahami sejarah masyarakat, riwayat hidup
pribadi, dan hubungan antara keduanya. Alat untuk melakukan khayalan sosiologis
adalah permasalahan (troubles) dan isu (issues). Permasalahan pribadi individu
merupakan ancaman terhadap nilai-nilai pribadi. Isu merupakan hal yang ada di luar
jangkauan kehidupan pribadi individu.
• Contoh, jika suatu daerah hanya memiliki satu orang yang menganggur, maka
pengangguran itu adalah masalah. Masalah individual ini pemecahannya bisa
lewat peningkatan keterampilan pribadi. Sementara jika di kota tersebut ada 12
juta penduduk yang menganggur dari 18 juta jiwa yang ada, maka pengangguran
tersebut merupakan isu, yang pemecahannya menuntut kajian lebih luas lagi.
4. Realitas Sosial adalah penungkapan tabir menjadi suatu realitas yang tidak
terduga oleh sosiolog dengan mengikuti aturan-aturan ilmiah dan melakukan
pembuktian secara ilmiah dan objektif dengan pengendalian prasangka pribadi, dan
pengamatan tabir secara jeli serta menghindari penilaian normatif.
B. Antropologi
• Antropologi, khususnya Antropologi Sosial, agak sulit dibedakan dengan Sosiologi, sehingga
di beberapa perguruan tinggi dan lembaga-lembaga ilmiah, Antropologi dan Sosiologi
merupakan dua spesialisai yang seringkali digabungkan dalam satu bagian.
• Antropologi pada dasarnya mempunya lima lapangan penyelidikan, yaitu :
1. Masalah sejarah terjadinya dan perkembangan manusia sebagai makhluk biologis.
2. Masalah sejarah terjadinya aneka warna bahasa yang di ucapkan oleh manusia di seluruh dunia
3. Masalah perkembangan dan pesebaran terjadinya aneka warna dan kebudayaan manusia di
seluruh dunia.
4. Masalah dasar-dasar kebudayaan manusia dalam kehidupan masyarakat suku-suku bangsa.
Bila melihat yang ke-4 dan ke-5, sukar sekali untuk mengadakan pembatasan yang tegas
dengan sosiologi. Ada yang berpendapat, bahwa Antropologi memusatkan perhatiannya
pada masyarakat yang yang masih sederhana taraf kebudayaanya, sedangkan
Sosiologi menyelidiki masyarakat-masyarakat modern yang sudah kompleks.
Namun sebenarnya bisa saja terjadi “tumpang tindih”. Sebab kini Antroplogi juga
mempelajari dan memperhatikan perkembangan masyarakat modern.
Pengertian Antropologi
• Antropologi berasal dari kata Yunani. Antropos yang berarti manusia atau orang, dan
Logos yang berarti studi (ilmu). Jadi, Antropolgi merupakan disiplin yang mempelajari
manusia berdasarkan rasa ingin tahu yang tiada henti-hentinya.
• Antropologi merupakan salah satu cabang ilmu sosial yang mempelajari budaya
masyarakat. Juga mempelajari manusia sebagai makhluk biologis sekaligus makhluk
sosial.
• Ilmu ini lahir atau muncul dari keterkaitan orang-orang Eropa yang melihat ciri-ciri
fisik, adat istiadat dan budaya yang berada di Eropa.
• Antropologi mirip Sosiologi. Apabila Antropologi lebih memusatkan pada penduduk
yang merupakan masyarakat yang tunggal, dalam arti kesatuan masyarakat yang
tinggal di daerah yang sama, sosiologi lebih menitikberatkan pada masyarakat dan
kehidupan sosialnya.
Pengertian Antropologi
• Antropologi mempelajari :
1. Proses Evolusi Manusia, dari manusia primitif menjadi manusia modern, melalui proses mutasi,
seleksi dan adaptasi, menghilangnya gen secara kebetulan.
Namun pandangan ini terbantahkan, karena sejak awal Tuhan menciptakan manusia pertama
(Adam AS), tidak melalui proses evolusi dari makhluk primata, hal ini tertuang dalam Al Qur’an.
Qs Al Hijr, ayat 28 : “Dan ingatlah ketika Tuhan-mu berfirman kepada malaikat, sesungguhnya
Aku (Allah) hendak menciptakan seorang manusia (Adam) dari tanah kering dan lumpur hitam
yang berbentu (berupa). Qs Ali Imran, ayat 59: “Dia (Allah) menjadikan Adam dari tanah,
kemudian Allah berfirman kepadanya ‘jadilah engkau’, lalu berbentuk manusia”.
2. Keragaman manusia secara fisik: ras Negroid, ras Mongoloid, ras Kaukasoid, ras Melanesia.
Sesuai Al Qur’an surat Al Hujurat ayat 13: “Hai manusia, sesungguhnya Kami memciptakan
kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa
dan bersuku-suku suapay kamu saling mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia di
antara kamu disisi Allah ialah orang yang paling taqwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah
Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal”.
Pengertian Antroplogi
3. Antropologi mempelajari benda-benda fisik (kebudayaan material) yang pernah dibuat dan di
pergunakan oleh masyarakat terdahulu (primitif). Berusaha menggali, merekonstruksi dan
memaknai kembali benda-benda fisik tersebut. Dari informasi tersebut dapat diketahui, kapan
benda itu dibuat, pada masa apa, untuk kepentingan apa, bagaimana perubahan budaya yang
terjadi saat itu, dsb.
4. Antropologi tidak semata-mata mempelajari masyarakat primitif, masyarakat yang sudah
punah,
tetapi juga mempelajari masyarakat masyarakat sekarang dan mempelajari peristiwa-peristiwa
sosial, perilaku budaya, sistem religi, sistem organisasi sosial (keluarga, klan, kekerabatan,
perkumpulan, asosiasi) serta sistem budaya yang sudah berlangsung.
5. Antropologi mempelajari bahasa-bahasa, yang disebut Etnolingustik.
6. Antropologi mempelajari semua aspek diatas : keanekaragaman fisik manusia, tahapan
kebudayaan dan peradaban, serta sistem sosial budaya masyarakat, baik masyarakat primitif,
tradisional, modern bahkan post modern.
Antropologi sebagai ilmu
• Antroplogogi sebagai ilmu mempelajari, menganalisa dan mendeskripsikan manusia secara
holistic (menyeluruh).
• Claude Levi-Strauss: Antroplogi itu menempatkan manusia sebagai bahan penelitiannya,
tetapi berbeda dengan ilmu sosial lainnya, dimana mencoba menangani bahan penelitiannya
melalui aspek yang sangat luas :
Kebudayaan sebagai suatu sistem simbol yang merupakan kreasi akal kumulatif dan disalurkan
melalui mitos, seni, hubungan kekeluargaan dan bahasa.
• Carol R Ember dan Melvin Ember : Sifat khas yang membedakan Antropologi dengan ilmu
lainnya
bahwa ilmu ini memliki perhatian terhadap manusia yang mendiami tempat manapun dari bumi
ini dan hidup pada jam manapun.
. Alfred Kroeber memberi penghargaan atas ruang lingkup yang sangat luas pada Antropologi.
Meliputi manusia sebagai makhluk fisik, dalam masa pra sejarah dan dalam sistem kebudayaan,
yaitu sistem yang kompleks, yang terdiri dari adat istiadat, sikap dan perilaku.