PENGERTIAN HAM MACAM MACAM HAM PELANGGAR (1)

PENGERTIAN HAM, MACAM-MACAM HAM,
PELANGGARAN HAM, DAN SEBAB TERJADINYA
PELANGGARAN HAM
A. PENGERTIAN HAM
Pengertian HAM yaitu anugerah Tuhan Yang Maha Esa kepada manusia sejak dalam kandungan yang
bersifat universal, dalam arti tidak mengenal batasan-batasan umur, jenis kelamin, negara, ras, agama
dan budaya.
Tujuannya adalah untuk menjamin keberadaan harkat dan martabat manusia serta menjaga
keharmonisan dengan lingkungannya. Hak ini berlaku semur hidup dan tidak dapat diganggu gugat
siapapun.
Pengertian HAM menurut para ahli:
1. John Locke
Individu sesuai kodratnya adalah makhluk-makhluk yang bebas dan setara. Manusia memiliki hak kodrati
yang tidak dapat diganggu gugat atau bersifat mutlak. Hak tersebut antara lain:Hak hidup

Hak bebas / merdeka


Hak untuk memiliki kekayaan

2, Prof. Darji Darmodiharjo

Hak-hak asasi manusia adalah hak-hak dasar yang dibawa manusia sejak lahir sebagai anugerah Tuhan
Yang Maha Esa. Hak-hak asasi itu menjadi dasar dari hak dan kewajiban-kewajiban yang ada.
B. MACAM - MACAM HAM
1. Hak Asasi Pribadi

Kebebasan masuk dan mengikuti organisasi


Kebebasan mengeluarkan pendapat



Kebebasan untuk memilih, memeluk, dan menjalankan agam dan kepercayaan

2. Hak Asasi Politik

Hak menjadi warga negara


Hak untuk memilih dan dipilih




Hak untuk masuk dan mendirikan partai politik

3. Hak Asasi Ekonomi

Hak memiliki, mencari, dan mengumpulkan kekayaan


Kebebasan memilih pekerjaan



Hak untuk menjual, membeli, dan menyewa

4. Hak asasi hukum
Hak untuk mendapatkan perlakuan yang sama dalam hukum dan pemerintahan
5. Hak sosial dan budaya


Hak untuk mengembangkan dan berpartisipasi dalam kebudayaan


Hak untuk mendapatkan perlindungan terhadap karya cipta



Hak untuk mendapatkan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, dan pendidikan yang lain

6. Hak asasi dalam tata cara peradilan dan perlindungan
Hak untuk mendapatkan peradilan dan perlindungan dalam penahanan, penahanan, penangkapan,
peradilan, penyitaan, atau penggeledahan.
C. PELANGGARAN HAM
Pengertian pelanggaran HAM menurut UU No. 39 tahun 1999 tentang HAM pasal 1 ayat 6 adalah:
setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang, termasuk aparat negara, baik disengaja maupun tidak
disengaja, atau kelalaian yang secara melawan hukum mengurangi, menghalangi, membatasi, dan/atau
mencabut hak asasi manusia seseorang atau kelompok orang yang dijamin dalam Undang - Undang ini,
dan tidak mendapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang adil dan
benar, berdasarkan mekanisme hukum yang berlaku.
Berdasarkan pengertian di atas, pelanggaran HAM dapat dilakukan oleh individu, kelompok, maupun

aparat negara. Pelanggaran HAM yang dilakukan individu terhadap individu dikatakan sebagai
pelanggaran HAM horizontal, sedangkan pelanggaran HAM yang dilakukan oleh aparat negara terhadap
rakyat disebut sebagai pelanggaran HAM vertikal.
JENIS PELANGGARAN HAM:
Pelanggaran HAM meliputi pelanggaran hak asasi manusia yang dapat bersifat kejahatan biasa (ordinary
crimes) dan kejahatan luar biasa (extraordinary crimes)
Contoh yang termasuk kejahatan biasa antara lain: pemukulan, penganiayaan, pencemaran nama baik,
dan menghalangi orang untuk mengekspresikan pendapatnya.
Yang termasuk karakteristik kejahatan luar biasa antara lain:
1.
Kejahatan terhadap kemanusiaan yang bermotifkan kekuasaan yang dilakukan secara sistematis
dan luas
2.

Kejahatan ini akan menimbulkan teror juga kekhawatiran dan ketakutan dalam diri masyarakat

3.
Kejahatan ini diakui oleh dunia sebagai kejahatan yang paling serius yang harus diselesaikan
oleh seluruh negara bahkan menjadi yurisdiksi internasional jika penyelesaiannya tidak dapat
diselesaikan pada tingkat nasional.

Contoh kejahatan luar biasa : Kejahatan genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
D. SEBAB TERJADINYA PELANGGARAN HAM
1. Faktor internal (faktor - faktor yang berasal dari dalam diri seseorang)

Belum seimbangnya pelaksanaan hak asasi dan kewajiban asasi


Belum adanya kesepahaman dan kesamaan mengenai konsep HAM



Sikap individualisme



Kurangnya kesadaran tentang HAM



Rendahnya sikap toleransi


2. Faktor eksternal (faktor - faktor yang berasal dari luar diri seseorang)

Lemahnya dan kurang berfungsinya lembaga-lembaga penegak hukum seperti polisi, jaksa, dan
pengadilan yang kurang maksimal dalam upaya penegakan HAM bagi pelaku pelanggaran HAM.

Penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan untuk kepentingan individu atau kelompok terhadap
kekuasaan yang kadang melegalkan segala cara, bahkan tidak masalah jika harus melakukan
pelanggaran HAM

Penyalahgunaan kemajuan teknologi seperti melalui media televisi, surat kabar, telepon, dan
internet yang dapat menyebabkan kasus penculikan, pemerasan, bahkan berujung pembunuhan, banyak
memanfaatkan media ini.