Resume Biaya Produksi Ekonomi Mikro

Biaya
Produksi

Tugas Resume Biaya Produksi Ekonomi
Mikro

Disusun oleh :
Nama : Eko
Wukagani
Zurdona Prastyo
NIM :
20140430111
Kelas : C
Fakultas
Ekonomi
Universitas
Muhammadiyah
Yogyakarta
Kota Yogyakarta

Daftar Isi


Tahun 2014-2015

Kata Pengantar
Saya sebagai penulis makalah ini mengucapkan puji syukur ke hadirat
Allah SWT atas selesainya penulisan makalah biaya produksi, Tugas Resume
Biaya Produksi Ekonomi Mikro. Makalah ini saya buat berdasarkan tiga buku
referensi pertama buku Pengantar Ekonomi Mikro ditulis oleh N. Gregory
Mankiw, Euston Quah dan Peter Wilson, buku kedua Pengantar Teori Ekonomi
ditulis oleh Agus Tri Basuki dan Nano Prawoto dan buku ketiga Pengantar Teori
Ekonomi Mikro ditulis oleh Sadono Sukirno,.
Biaya produksi sangat penting dalam kegiatan produksi karena dalam
aplikasinya para produsen dapat mententukan berapa biaya yang diperlukan untuk
memproduksi suatu barang dengan begitu si produsen dapat memperhitungkan
berapa biay yang keluar dan berapa pendapatan yang dapat ia raih hasil dari
kegiatan produksinya.
Makalah ini bertujuan memberikan pengenalan dasar tentang biaya
produksi dimana disini akan dibahas apa itu pengertian biaya produksi, unsurunsur biaya produksi, fungsi produksi, berbagai ukuran biaya, biaya jangka
pendek dan jangka panjang, dan skala ekonomis dan skala disekonomis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak Ahmad Ma’ruf, yang

bersedia membimbing dalam penulisan makalah biaya produksi ini sehingga
makalah ini dapat terselesaikan, jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini
saya mohon maaf kepada para pembaca, mohon kritik dan saran yang dapat
memotovasi kami dalam perbaikan makalah ini, sehingga kesalahan yang sama
tidak terulang kembali

I

Daftar Isi

Kata Pengantar.............................................................................1
Pendahuluan................................................................................III
Pembahasan.................................................................................1
Penutupan....................................................................................29
Daftar pustaka..............................................................................30

II

Pendahul
uan

A. Latar belakang
Dalam perkembangan kegiatan ekonomi sekarang semakin banyak
usaha kecil dan menengah yang muncul, tidak lagi sebuah perusahaan
besar yang memperkerjakan banyak karyawan dan menghasilkan
pendapatan yang bermilyar-milyar dan area produksi yang berhektarhektar. Sekarang banyak pengusaha baru yang berjuang menghasilkan
produk berkualitas tetapi dengan skala produksi yang kecil, dan karyawan
yang tidak terlalu banyak. Kebanyakan dari mereka belum mengetahui
bagaimana cara berproduksi dan menghitung biaya yang diperlukan untuk
berproduksi dan menghitung laba yang dapat kita raih. Sehingga kami
menulis makalah ini untuk mempermudah para pengusaha baru untuk
menentukan berapa biaya produksi yang mereka perlukan dan berapa laba
yang dapat ia raih dalam melakukan produksi tersebut.
B. Rumusan masalah
1. Menjelaskan berbagai macam biaya yang ada dan diperlukan dalam
produksi
2. Menjelaskan apa yang dimaksud skala ekonomis dan skala
disekonomis
C. Tujuan penulisan
1. Agar mengetahui biaya yang diperlukan dalam kegiatan produksi
2. Dan mengetahui apa itu skala ekonomis dan skala disekonomis


Pembaha
III

san

Apakah yang dimaksud biaya produksi

Biaya produksi dapat didefinisikan sebagai semua pengeluaran yang
dikeluarkan oleh perusahaan untuk memperoleh faktor-faktor produksi dan bahanbahan mentah yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang
diproduksikan perusahaan tersebut. Untuk menghasilkan barang atau jasa maka
yang diperlukan faktor-faktor produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, modal,
dan keahlian pengusaha.
Semua faktor-faktor produksi yang dipakai merupakan pengorbanan dari
proses produksi dan juga berfungsi sebagai ukuran untuk menentukan harga
pokok barang. Input yang digunakan untuk memproduksi output tersebut disebut
biaya oportunis. Biaya oportunis adalah biaya suatu faktor produksi yang
memiliki nilai maksimum yang menghasilkan output dalam suatu penggunaan
alternatif.
Biaya produksi dapat meliputi unsur-unsur sebagai berikut :

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Bahan baku atau bahan dasar termasuk bahan setengah jadi
Bahan-bahan pembantu
Upah tenaga kerja dari tenaga kerja kuli hingga direktur
Penyusutan peralatan produksi
Uang modal, sewa
Biaya penunjang seperti biaya angkut, biaya administrasi, pemeliharaan,

biaya listrik, biaya keamanan dan asuransi
7. Biaya pemasaran seperti biaya iklan
8. pajak
Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tidak berubah dengan berubahnya
produksi dan sering disebut juga biaya prasarana atau biaya yang tak terhindarkan
seperti dalam usaha kopi maka yang diperlukan adalah mesin penghalus kopi.

Biaya variabel (variable cost) adalah seluruh biaya yang berubah secara langsung
mengikuti perubahan produk bila produk naik maka produk biaya variabel akan
mengikutinya dan juga sebaliknya.
1

Kita mulai pembahasan di shofi nugget, pemilik thary k putry dan nanda
erwand tersebut membeli daging ayam, tepung roti, penguat rasa dan bahan-bahan
lain dan juga membeli peralatan seperti oven, kulkas, tempat penggorengan dan

lain-lain. Mereka juga memperkerjakan beberapa karyawan untuk membantu
produksi nugget, sehingga dapat dijual kekonsumen dan menghasilkan laba.
Dengan memeriksa permsalahan bisnis yang dijalankan oleh thary dan nanda kita
dapat mempelajari beberapa hal mengenai biaya-biaya yang ada didalam
perusahaan.
Pendapatan total, biaya total, dan keuntungan
Untuk mengeahui keputusan apa yang akan dibuat oleh perusahaan, kita
harus mengetahui dulu atas dasar apa sipemilik mendirikan perusahaan tersebut.
Kemungkinan thary dan nanda memang menyukai nugget sehingga mereka
mendirikan perusahaan tersebut atau mungkin karena banyak orang yang
menyukai nuuget, sehingga mereka melirik ini sebagai peluang usaha yang

menguntungkan. Para ekonom biasanya berasumsi bahwa tujuan perusahaan adalh
memaksimalkan keuntungan.
Keuntungan perusahaan adalah jumlah uang yang diterima oleh
perusahaan dalam penjualan produksinya atau yang disebut pendapatan total (total
revenue). Jumlah uang yang perusahaan harus keluarkan untuk membeli bahanbahan nugget disebut biaya total (total cost). Thary dan nanda memperoleh
pendapatan yang lebih besar dari ongkos produksi atau yang disebut keuntungan
(profit) cara menghitung menghitung keuntungan yakni
Keuntungan = pendapatan total-biaya total
Tujuan thary dan nanda adalah untuk membuat keuntungan perusahaannya
sebesar

mungkin,

untuk

tahu

bagaimana

perusahaan


memaksimalkan

keuntungannya, kita harus sepenuhnya mempertimbangkan bagaimana mengukur
pendapatan dan biaya totalnya.

2

Biaya sebagai biaya kesempatan

Ingatlah bahwa biaya kesempatan dari suatu barang mengacu pada seluruh
hal yang harus diberikan untuk memperoleh sebuah benda, mereka memasukan
seluruh biaya kesempatan untuk produksi barang dan jasa. Biaya kesempatan
produksi kadang-kadang tidak terlalu jelas antara biaya eksplisit dan biaya
implisit, biaya eksplisit adalah pengeluaran-pengeluaran perusahaan yang berupa
pembayaran dengan uang untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dan bahan
mentah yang dibutuhkan dan biaya bahan yang memerlukan pengeluaran uang
dari perusahaan dan pembayaranya berupa uang untuk mendapatkan faktor-faktor
produksi dan bahan mentah yang dibutuhkan perusahaan, seperti thary dan nanda
mengeluarkan uang sebesar dalam sekali produksi Rp 300.000 untuk membeli

daging ayam, tepung, penguat rasa, tepung roti dll sehingga uang tersebut tidak
dapat ia gunakan untuk keperluan lainnya.
Sedangkan biaya implisit adalah biaya-biaya bahan yang tidak
memerlukan pengeluaran uang perusahaan atau bisa juga dikatakan taksiran biaya
atas faktor produksi yang dimiliki sendiri oleh perusahaan dan ikut digunakan
dalam proses produksi, seperti ketika thary bekerja sebagai broker dengan
pendapatan sebesar Rp 500.000 per jam kerja sebagai broker, tetapi thary memilih
tetap menjalankan usaha nuggetnya sehungga ia melepaskan pemasukan Rp
500.000 per jam kerja sebagai broker, dan pemasukan yang hilang ini juga
merupakan bagian dari biayanya.
Perbedaan antara ekonom dan akuntan adalah dari cara mereka
memandang kedua biaya ini, para ekonom tertarik mempelajari bagaimana suatu
perusahaan mengambil keputusan atas dasar kedua biaya ini dan ekonom akan
memasukannya ketika menghitung biaya-biaya perusahaan. Berbeda dengan
akuntan mereka hanya mengukur biaya-biaya eksplisitnya saja, dan mengabaikan
biaya implisitnya karena mereka hanya bertugas melacak arus keuangan yang
masuk dan keluar dari perusahaan.

3


Biaya modal sebagai biaya kesempatan
Biaya implisit yang penting dalam setiap bisnis adalah biaya kesempatan
dari modal finansial yang telah diinvestasikan ke dalam bisnis tersebut, bayangkan
jika thary membeli sebuah mesin penggiling daging besar dengan harga Rp
3.000.000, tapi jika thary mendepositokan uang tersebut di bank dengan bunga 1
persen perbulan berarti thary akan mendapat uang sebesar Rp 360.000 pertahun.
Oleh karena itu, untuk mendapatkan mesin penggiling tersebut, thary telah
merelakan pendapatan bunga Rp 360.000 dan ini adalah termasuk biaya
kesempatan implisit.
Keuntungan ekonomi versus keuntungan akuntansi
Karena ekonom dan akuntan mengukur biaya dengan cara berbeda,mereka
juga mengukur keuntungan dengan cara yang berbeda pula. Seorang ekonom
mengukur keuntungan ekonomis (economic profit) sebagai pendapatan total
perusahaan dikurangi seluruh biaya kesempatan dalam memproduksi barang dan
jasa yang dijual. Seorang mengukur keuntungan akuntansi (accounting profit)
perusahaan sebagai pendapatan total hanya dikurangi dengan biaya eksplisit.

Bagamana seorang
ekonom
Melihat sebuah

perusahaan

Bagaimana seorang
akuntan
Melihat sebuah
perusahaan

Keuntungan
ekonomi

pendapata
n

Biaya
implisit
Biaya
eksplisit

4

Keuntungan
akuntansi
Total
Biaya
kesempata
n

Pendapatan

Biaya
eksplisit

PRODUKSI DAN BIAYA
Perusahaan-perusahaan menentukan biaya-biaya ketika mereka membeli
bahan untuk memproduksi barang dan jasa yang mereka membeli bahan untuk
memproduksi barang dan jasa yang mereka rencanakan untuk dijual.
Penggambaran keputusan-keptusan produksi yang thary dan nanda hadapi dalam
jangka pendek. Kita akan memeriksa hubungan antara biaya dan rentang waktu
yang lebih disini
Fungsi produksi
Dari gambar diatas dapat ditunjukan jumlah nugget yang diproduksi di
pabrik thary dan nanda perjam tergantung dari jumlah pekerjanya, ketika ada satu
pekerja nuggget yang yang dapat diproduksi sebesar 40 buah perjamnya, dan jika
ada dua pekerja dapat memproduksi 70 buah nugget perjamnya dan seterusnya.
Hubungan antara jumlah input (pekerja) dan jumlah output/hasil produksi nugget
disebut faktor produksi (production function).
dari orang rasional berpikir dengan konsep marginal merupakan kunci
daro pemahaman keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai berapa banyak
pekerja untuk dikontrak dan berapa banyak barang yang akan diproduksi, untuk
menentukan langkag dikolom ketiga. Produk marginal (marginal product) dari
setiap input dalam proses produksi adalah kenaikan dalam jumlah barang yang
diproduksi dari satu tambahan unit input tersebut, ketika pekerja bertambah dari 1
menjadi 2 maka produksi nungget naik dari 40 ke 70 nugget
Sehingga produk marjinal pekerja kedua adalah 30 nugget. Dan begitu
juga ketika jumlah pekerja ditmbah dari 3 ke 4 pekerja jumlah produksi nugget
yng dihasilkan bertambah dari 90 ke 100 nugget berarti produk marginal pekerja
ke empat adalah 10 nugget.

5

Penurunan produk marginal dimana properti dimana produk marginal
input mnurun ditandai dengan jumlah input meningkat, seperti pekerja kedua
memiliki produk marginal 30 nugget dan pekerja ketiga memiliki produk marginal
20 nugget ini disebabkan jika pekerja semakin bertambah mereka harus berbagi
peralatan dan pekerja dalam kondisi yang padat sehingga mengurangi efisiensi
dalam bekerja. Kesimpulannya dalam setiap pekerja tambahan berkontribusi lebih
sedikit pada produksi kue.

Jumlah

Hasil

Produk

Biaya

Biaya

Biaya total

pekerja

(jumlah

marginal

pabrik per

pekerja

dari input

nugget

dari

produksi

per hari

(biaya

yang di

tenaga

pabrik +

produksi

kerja

biaya

40
30
20
10
5

pekerja)
Rp 300.000
Rp 315.000
Rp 330.000
Rp 345.000
Rp 360.000
Rp 375.000

0
1
2
3
4
5

per jam)
0
40
70
90
100
105

Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 300.000
Rp 300.000

0
Rp 15.000
Rp 30.000
RP 45.000
RP 60.000
Rp 75.000

Penurunan produk marginal yang telihat dari grafik, kurva fungsi produksi,
menyatakan perubahan dalam produksi nuggget shofi untuk setiap pekerja
tambahan. Yakni, kemiringan fungsi produksi mengukur produk marginal pekerja
ketika jumlah pekerja naik, produk marginal turun dan fungsi menjadi datar

6

Jumlah
pekerja
Object 3

Dari fungsi produksi ke kurva biaya total
Dalam contoh ini, biaya pabrik thary dan nanda adalah Rp 300.000 per
produksi, dan biaya pekerja Rp 15.000 per harinya. Jika dia memperkerjakan 1
orang maka biaya totalnya Rp 315.000 dan jika dia memperkerjakan 2 orang maka
biaya totalnya sebesar Rp 330.000. Dengan informasi diatas, tabel sekarang
menunjukan bagaimana jumlah pekeja yang thary dan nanda pekerjakan dengan
jumlah nugget yang dihasilkan. Kurva biaya total adalh kurva yang
menggambarkan jumlah barang yang diproduksi pada sumbu horizontal dan biaya
total pada sumbu vertikal. Kurva biaya total akan semakin tajam ketika jumlah
barang yang diproduksi naik. Perubahan-perubahan ini muncul dengan alasanyang
sama, ketika dapur penuh oleh para pekerja, produksi nugget tambahan
memerlukan banyak tambahan pekerja yang menyebabkan biaya yang sangat
besar. Dengan demikian, ketik jumlah yang diproduksi besar maka kurva biaya
total cukup tajam.
7

Biaya total

Object 5

Biaya produksi tetap dan biaya produksi variabel dalam jangka pendek
Biaya produksi jangka pendek yaitu jangka waktu dimana perusahaan telah
dapat menambah faktor-faktor produksi yang digunakan dalam proses produksi.
Dalam hubungannya dengan tujuan biaya :
a. Biaya langsung (direct cost) merupakan biaya-biaya yang dapat
diindentifikasikan secara langsung pada suatu proses tertentu ataupun
output tertentu, seperti biaya keprluan bahan bakar mesin diesel dan biaya
listrik untuk pengoprasian mesin
b. Biaya tidak langsung (indirect cost) merupakan biaya-biaya yang tidak
dapat diindentifikasikan secara langsung pada suatu proses tertentu atau
output tertentu seperti biaya fasilitas yang memperlancar proses produksi
diperusahaan seperti pendingin diruangan produksi agar karyawan tidak
kepanasan saat bekerja.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume
8

a. Biaya tetap total (total fixed cost) adalah biaya yang tetap harus
dikeluarkan walaupun perusahaan tidak berproduksi, seperti gaji
karyawan, pembelian mesin-mesin, sewa gedung dan lain-lain
FC=TC-VC
TC= biaya total
FC= biaya tetap
VC= biaya variabel
b. Biaya variabel total (total variabel cost) adalah biaya yang dikelurakan
apabila berproduksi dan besarnya dikeluarkan apabila berproduksi dan
besar kecilnya tergantung pada banyak sedikitnya barang yang
diproduksi. Semakin banyak barang yang tergantung pada banyak
sedikitnya barang yang diproduksi. Semakin banyak barang yang
diproduksi biaya variabel semakin besar juga
VC=TC-FC
c. Biaya total (total cost) merupakan jumlah keseluruhan biaya produksi
yang dikelurakan perusahaan yang tediri dari biaya tetap dan biaya
variabel.biaya total adalah jumalh dari biaya tetap dan biaya variabel
TC=FC+VC
d. Biaya tetap rata-rata (average fixed cost) adalah hasil bagi antara biaya
tetap total dan jumlah barang yang dihasilkan. AFC=FC/Q
e. Biaya variabel rata-rata (average variabel cost) adalah biaya variabel
satuan unit produksi AVC=VC/Q
Biaya rata-rata (average cost) adalah biaya keseluruhan untuk
menghasilkan suatu output tertentu dibagi dengan jumlah unit produk
yang dihasilkan atau merupakan biaya per unit produksi. Biaya ratarata dapat dibedakan atas biaya total rata-rata (ATC), biaya tetap ratarata (AFC) dan biaya variabel rata-rata (AVC).
TC
VC
FC
ATC=
AVC=
AFC=
YQ
Q
Q
f. Biaya marginal (marginal cost) adalah kenaikan biaya produksi yang
dikelurakan untuk menambah produksi satu unit, rumus yang
9
digunakan untuk
menghitung biaya marginal :
∆ TC
MCn=
∆Q

Biaya produksi jangka panjang

Ketika perusahaan produksi nugget thary dan nanda semakin
menguntungkan, mereka berdua berencana untuk membuat schedule
dalam produksi nugget mereka dimasa yang akan datang, sehingga mereka
berdua dapat memperhitungkan biaya produksi dan pendapatan yang
mereka berdua dapat raih dimasa yang akan datang,
Mereka menggambarakan schedule biaya produksi dalam jangka pajang
(BPJP) seperti berikut.
Dengan biaya total pertama sebesar Rp 500.000 mereka
merencanakan dapat menghasilkan nugget sebanyak 350 nugget, dan
dengan biaya total kedua sebesar 750.000 mereka merencanakan dapat
membuat 600 nugget dan dengan biaya total ketiga sebesar 1000.000
mereka berencana menghasilkan 850 nugget. Dengan mempertemukan
pasanagan biaya total dan output yang direncanakan maka kita dapat
gambarkan garis OABC, garis inilah yang disebut schedule biaya produksi
dalam jangka panjang . jadi shedule biaya produksi dan output yang dapat
dihasilkan sepanjang garis perluasan produksi.

10

BPJP SHOFI NUGGET
1,200,000

1,000,000

800,000

600,000

400,000

200,000

Column2

0
350

600

Berbagai ukuran biaya
Dari data biaya total perusahaan-perusahaan, kita dapat memperoleh
beberapa ukuran biaya yang akan berhubungan ketika kita menganalisis keputusan
produksi dan penetapan harga.
Tabel ini akan menyajikan data-data dari biaya total dari kopi arabika
mandailingnatal, yang dimiliki alex aditya parapat kopi yang dapat disajikan
dalam satu jam berkisar antara 0 sampai 10 bungkus perjamnya dengan berat 1
bungkus sekitar 1 kilogram kolom kedua mnunjukan biaya total produksi kopi
arabika mandailingnatal.
11

850

Jumlah

Biaya total

Biaya tetap

produksi

Biaya

Biaya tetap

Biaya

Biaya total

Biaya

variabel

rata-rata

variabel

rata-rata

marginal

AVC=

ATC=

MC=

VC/Q

TC/Q

∆ TC /∆ Q

Rp 100.000
Rp 85.000
Rp 70.000
Rp 57.500
Rp 56.000
Rp 70.000

Rp 300.000
Rp 185.000
Rp 136.666,6
Rp 107.500
Rp 96.000
Rp 103.333,3

Rp 100.000
Rp 70.000
Rp 40.000
Rp 20.000
Rp 50.000
Rp 140.000

bungkus

rata-rata

(per jam)
TC=FC+VC
0

1
2
3
4
5
6

Rp 200.000
Rp 300.000
Rp 370.000
Rp 410.000
Rp 430.000
Rp 480.000
Rp 620.000

FC
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000

VC

Rp 100.000
Rp 170.000
Rp 210.000
Rp 230.000
Rp 280.000
Rp 420.000

AFC=FC/Q

Rp 200.000
Rp 100.000
Rp 66.666,67
Rp 50.000
Rp 40.000
Rp 33.333,34

Biaya tetap dan biaya variabel
Biaya total alex dapat dibagi menjadi dua tipe biaya. Beberapa biaya
dinamakan dengan biaya tetap (fixed cost), tidak berubah, berapa jumlah baranga
yang diproduksi tapi tidak akan akurat jika perusahaan tidak memproduksi apaapa, seperti membayar solar untuk mesin penghalus kopi menjadi bubuk,
bagaimana pun juga biaya ini sama saja dengan memproduksi kopi alex. Beberapa
biaya perusahaan dinamakan dengan biaya variabel (variabel cost) adalah biaya
yang berubah jika terjadi perubahan terjadi perubahan jumlah produksi, seperti
semakin banyak alex membuat kopi maka semakin banyak pula plastik
pembungkus yang diperlukan untuk membungkus kopi. Kesimpulannya jika alex
memperkerjakan banyak pekerja untuk membuat banyak kopi upah dari pekerja
adalah biaya variabel. Kolom keempat menunjukan biaya variabel alex. Biaya
variabel adalah 0 jika ia tidak memproduksi, Rp 100.000 jika ia memproduksi 1
bungkus kopi, Rp 170.000 jika ia memproduksi 2 bungkus kopi dan seterusnya.
12

kurva biaya total kopi arabika mandailingnatal
Rp700,000

Rp600,000

Rp500,000

Rp400,000

Rp300,000

Rp200,000

Rp100,000
Column2
Rp0

0

1

2

3

4

5

Biaya rata-rata dan biaya marginal
Untuk menemukan biaya unit barang yang diproduksi, kita akan membagi
biaya-biaya perusahaan dengan jumlah barang yang diproduksi. Biaya total dibagi
jumlah output, karena biaya total hanya merupakan jumlah biaya tetap dan
variabel, biaya total rata-rata dapat didefinisikan sebagai jumlah biaya tetap ratarata dan biaya variabel rata-rata. Biaya tetap rata-rata. Biaya tetap rata-rata
(average fixed cost) adalah biaya tetap dibagi jumlah output dan biaya variabel
rata-rata (average variable cost) adalah biaya variabel dibagi jumlah output.

13

6

Walaupun biaya total rata-rata menunjukan pada kita biaya pembuatan
barang, hal itu tidak dapat menunjukan kepada kita berapa banyak biaya total akan
berubah ketika perusahaan mengubah tingkat produksinya dikolom terakhir ada
biaya marginal (margainal cost) adalah kenaikan biaya total yang muncul dari unit
produksi tambahan. Contoh jika alex menaikan produksi dari 2 ke 3 bungkus kopi,
biaya total naik dari Rp 370.000 ke Rp 410.000 sehingga biaya marginal kopi
ketiga adalah Rp 40.000
Biaya total rata-rata=biaya total/jumlah
dan
biaya marginal=perubahan biaya total/perubahan jumlah
Biaya total rata-rata menunjukan kepada kita biaya pembuatan satu unit
barang jika biaya totalnya dibagi sama rata dengan seluruh unit yang diproduksi.
Biaya marginal menunjukan kepada kita kenaikan biaya total yang naik dari
produksi barang tambahan.
Kurva biaya dan bentuk-bentuknya
Kita menemukan grafik permintaan dan penawaran yang berguna
menganalisis pasar perilaku pasar kita akan menemukan grafik biaya rata-rata dan
marginal yang berguna ketikamenganalisis perilaku-perilaku perusahaan. Grafik
tersebut menunjukan empat kurva, antara lain biaya total rata-rata (average total
cost ATC), biaya tetap rata-rata (average fixed cost AFC), biaya variabel rata-rata
(AVC average variable cost), dan biaya marginal (marginal cost MC).
Kenaikan

kurva

biaya

marginal

biaya

marginal

kopi

arabika

mandailingnatal naik seiring dengan jumlah kopi yang diproduksi, ketika alex
memproduksi kopi dalam jumlah yang kecil, ia hanya memiliki beberapa pekerja
dan kebanyakan peralatannya tidak digunakan, karena kebanyakan alat tidak
digunakan dan kita dapat dengan mudah menggunakannya maka produk marginal
pekerja tambhan cukup besar, sedangkan biaya marginal kopi tambahan kecil.
Sebaliknya jika alex memproduksi kopi dalam jumlah yang besar, tempat
produksi akan sesak dan penuh dengan peralatan sehingg alex dapat memproduksi
lebih banyak kopi dengan menambah pekerja tetapi namun para pekerja harus
14

bekerja penuh sesak dan peralatan yang digunakan terbatas. Oleh karena itu ketika
kopi yang diproduksi mencapai titik tertinggi, produk marginal pekerja tambahan
rendah, sedangkan biaya marginal kopi tambah besar.
Kurva biaya total rata-rata berbentuk U, kurva biaya total rata-rata kopi
arabika mandailing natal berbentuk huruf U. Biaya total rata-rata adalah jumlah
biaya tetap rata-rata dan biaya variabel rata-rata. Biaya tetap rata-rata selalu ketika
produksi naik karena biaya tetap semakin tersebar ke banyak unit. Biaya variabel
rata-rata ketika produksi naik karena penurunan produk marginal. Biaya total ratarata menggambarkan, baik bentuk-bentuk biaya tetap rata-rata maupun biaya
variabel rata-rata. Seperti gamabar yang ditunjukan grafik, pada level produksi
yang sangat rendah seperti 1 dan 2 bungkus per jam, biaya total rata-rata tinggi
karena biaya total tersebar hanya pada beberapa barang produksi. Biaya total ratarata dan turun ketika barang produksi naik hingga mencapai 6 bungkus kopi per

MC
ATC
AVC
AFC

15

jam, biaya total rata-rata mulai naik kembali karena biaya variabel rata-rata naik.

KURVA BIAYA RATA-RTA DAN KURVA BIAYA MARGINAL KOPI ARABIKA MANDAILINGNATAL
350,000

300,000

250,000

200,000

150,000

100,000

50,000
AFC
0

0

1

2

AVC

ATC
3

MC
4

5

6

HUBUNGAN BIAYA ANTARA BIAYA MARGINAL dan BIAYA TOTAL
RATA-RATA
Kapanpun biaya marginal lebih rendah daripada biaya total rat-rat, biaya
total rata-rata turun. Kapan pun biaya marginal lebih besar daripada biay total rat-

rat, biaya total rata-rata naik. Biaya total rata-rata seperti halnya indeks prestasi
kumulatif. Biaya marginal seperti mata kuliah yang akan diambil selanjutnya yang
anda akan ambil jika indeks prestasi kumulatif anda kurang dari indeks prestasi
kumulatif anda maka indeks prestasi kumulatif anda akan turun. Jika indeks
prestasi kumulatif anda maka indeks prestasi kumulatif anda akan naik.
Perhitungan biaya rata-rata dan biaya mrginal sama dengan perhitungan nilai ratarata dan nilai marginal. Hubungan antara biay total rata-rata dan biaya marginal
ini memiliki akibat yang wajar terjadi, kurva biaya marginal bersilang dengan
kurva biaya total rata-rata pada titk minimumnya. Titik persilangan ini adalah titik
minimum biaya total rata-rata.
Kurva biaya bakso ikan tuna jovi, mengalami kenaikan produk marginal
sebelum khilangan produk marginal sehingga memiliki kurva biaya dengan
bentuk yang ada didalam tabel, grafik A menunjukan bagaimana biaya total (TC)
bergantung pada jumlah barang yang diproduksi (output). Dan grafik B
menunjukan bagaimana biaya total rata-rata (ATC), biaya tetap rata-rata (AFC),
biaya variabel rata-rata (AVC),dan biaya marginal(MC) bergantung pada jumlah
barang yang diproduksi. Kurva-kurva ini diperoleh dari pembuatan grafik dengan
data dari tabel. Perhatikan bahwa biaya marginal dan biaya variabel rata-rata turun
sebelum mulai naik.

Jumlah

Biaya total

Biaya tetap

produksi

Biaya

Biaya tetap

Biaya

Biaya total

variabel

rata-rata

variabel

rata-rata

bakso

Biaya marginal

rata-rata

(per jam)
Q

TC=FC+VC

FC

0

Rp 200.000

Rp 200.000

VC

AFC=FC/Q

AVC=

ATC=

MC=

VC/Q

TC/Q

∆ TC /∆ Q

1
2
3
4
5

Rp 350.000
Rp 420.000
Rp 450.000
Rp 480.000
Rp 520.000

Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000
Rp 200.000

Rp 150.000
Rp 220.000
Rp 250.000
Rp 280.000
Rp 320.000

Rp 200.000
Rp 100.000
Rp 66.666,67
Rp 50.000
Rp 40.000

Rp 150.000
Rp 110.000
Rp 22.222,2
Rp 70.000
Rp 64.000

Rp 350.000
Rp 210.000
Rp 150.000
Rp 120.000
Rp 104.000

Rp 150.000
Rp 70.000
Rp 30.000
Rp 30.000
Rp 40.000

4

5

16

kurva biaya total
Column2
600,000

TC
500,000

400,000

300,000

200,000

100,000

0

0

1

17

2

3

KURVA BIAYA RATA-RATA DAN MARGINAL
AFC

AVC

ATC

MC

400,000
350,000
300,000
250,000
200,000
150,000

ATC
AVC

100,000
MC

AFC

50,000
0

0

1

2

3

4

Hubungan antara biaya terkenal total dan biaya marginal ini memiliki
akibat yang wajar terjadi : kurva biaya marginal biaya total rata-rata pada titik
minimumnya. Untuk alasan yang sudah kita bahas, biaya total rata-rata harus
mulai naik pada tingkat produksi ini. Oleh kareana itu, titik persilangan,poin biaya
total rata-rata minimum ini memainkan peranan penting

dalam analisis

perusahaan yang kompetitif.
Kurva-kurva biaya yang umum
Dari contoh diatas bakso ikan tuna jovi, menunjukan penurunan produk
marginal sehingga meningkatkan biaya marginal pada semua tingkat produksi.
Dalam sebuah perusahaan atau usaha seperti contoh diatas penurunan produk
marginal tidak terjadi secara tiba-tiba sampai pekerja pertama disewa. Bergantung
pada produksi, pekerja kedua atau ketiga mungkin memiliki produk marginal yang
lebih tinggi dibandingkan pekerja pertama karena kelompok pekerja dapat
18

5

membagi tugas dan bekerja lebih produktif dibandingkan satu pekerja. Sehingga
jika ada usaha atau perusahaan semacam itu akan mengalami kenaikan produk
marginal sementara. Sebelum terjadinya kehilangan produk marginal.
Pada gambar diatas dijelaskan jika menunjukan data biaya untuk usaha
bakso ikan tuna jovi pada panel atau gambar pertama, biaya total (TC-Total cost)
bergantung pada jumlah barang yang diproduksi sedangkan pada gambar kedua
menunjukan biaya total rata-rata (ATC-average total cost), biaya tetap rata-rata
(AFC-average fixed cost), biaya variabel rata-rata (AVC-average variabel cost)
dan biaya marginal (marginal cost)
Walaupun ada perbedaan-perbedaan dari contoh sebelumnya, kurva yang
bakso ikan jovi, membagia tiga properti yang paling penting untuk diingat sebagai
berikut:
1. Biaya marginal biasanya naik seiring dengan jumlah hasil produksi
2. Kurva biaya total rata-rata berbentuk huruf U
3. Kurva biaya marginal bersilangan dengan kurva biaya total rata-rata pada
titik biaya total rata-rata minimum
Biaya-biaya jangka pendek dan jangka panjang adalah diamana Biaya
perusahaan mungkin bergantung pada rentang waktu pemeriksaanya

19

ATC jangka pendek dengan
Pabrik kecil

Biaya total rata-rata

ATC jangka pendek dengan
Pabrik besar

ATC jangka pendek dengan
Pabrik medium
ATC jangka
pendek

Rp 300.000

Rp 200.000

Skala ekonomis

Skala disekonomis

Skala hasil tetap

120

180

Jumlah bakso perhari

Hubungan antara biaya total rata-rata jangka pendek dan jangka panjang
Bagi banyak perusahaan, pembagian biaya-biaya toatal antara
biaya tetap dan biaya variabel bergantung pada rentan waktu, contoh sebuah toko
bakso ikan tuna jovi mendapatkan banyak permintaan sewaktu musim penghujan,
karena bertambahnya porsi bakso ikan tuna yang harus diproduksi maka pemilik
usaha haruslah menambah jumlah karyawan untuk memenuhi permintaan
tersebut.

20

Oleh karena itu, biaya pembuatan bakso ini adalah biaya tetap
dengan jangka pendek. Sebaliknya, selama periode beberapa tahun pabrik sinar
dunia dapat memperbesar ukuran pabriknya, membangun pabrik baru atau
menutup pabrik lamanya. Oleh karena itu, biaya pabriknya adalah biaya variabel
dalam jangka panjang.
Grafik diatas menunjukan bagaimana hubungan biaya-biaya
jangka panjang dan dan jangka pendek kurva biaya total rata-rata jangka panjang
berbentuk “U” yang lebih datar dibandingkan dengan kurva biaya total rata-rata
jangka pendek. Lalu kenapa semua kurva jangka pendek berada diatas kurva
jangka ? hal ini muncul karena fleksibelitas yang lebih besar pada rentang jangka
panjang. Intinya dalam periode jangka panjang perusahaan harus memiliki jangka
pendek mana yang akan digunakan. Namun dalam periode jangka pendek,
perusahaan harus mengggunakan kurva jangka pendek manapun yang dipilihnya.
Gambar diatas menunjukan jika perubahan dalam produksi
mengubah biaya-biaya pada rentang waktu yang berbeda. Ketika sinar dunia
menigkatkan produksi dari 120 ke 180 bakso per hari, tidak ada pilihan jangka
pendek selain menggunakan jasa lebih banyak dari pabrik berukuran mediumnya.
Karena penurunan produk marginal, biaya total rata-rata naik dari Rp 200.000 ke
Rp 300.000 per hari. Namun dalam jangka panjang bakso ikan tuna jovi dapat
memperluas baik ukuran toko maupun memperbanyak pekerja dan biaya total
rata-rata kembali sebesar Rp 200.000. Jadi berapa lama waktu yang diperlukan
waktu yang diperlukan oleh pemilik usaha untuk mencapaitujuan jangka
panjang ? itu tergantung dari seberapa besar produksi barang atau jasa dari
perusahaan tersebut semakin besar permintaan konsumen maka semakin cepat
pula perusahaan dapat membuat fasilitas baru untuk mempercepat proses produksi
seperti perusahaan jepang membangun tempat perakitan di indonesia agar lebih
cepat memenuhi permintaan konsumen di indonesia. Oleh karena itu,tidak ada
jawaban tunggal mengenai berapa lama waktu yang diperlukan oleh perusahaan
untuk menyesuaikan fasilitas produknya.
21

Elastisitas biaya
Elastisitas biaya,

εc mengukur persentase perubahan biaya

total (TC) yang disebabkan oleh sutu persen perubahan output. Secara aljabar
elastisitas biaya tersebut :
εc =

persentase perubahan biayatotal (TC )
Persenatase perubahan output (Q)

Hubungan antara elastisitas biaya dengan returns to scale adalah sebagai berikut :
Jika
Persentase ATC ¿ persentase

Maka
εc 1

Constant
Decreasing

Pada elastisitas biaya lebih kecil satu ( εc