KESETIMBANGAN KIMIA LAPORAN PRAKTIKUM KI

I.

TUJUAN
Mahasiswa mampu memahami kesetimbangan ion ion dalam suatu larutan .

II.

PENDAHULUAN
Suatu larutan kimia dapat berlansung secara sempurna jika terjadi suatu kesetimbangan dari
reaksi tersebut . pada saat setimbang, kecepatan reaksi kekanan sama dengan kecepatan ke
kiri. Kesetimbangan dapat dipengaruhi oleh perubahan konsentrasi, tekanan, volume dan
temperatur.
Kecepatan reaksi pada suhu yang konstan sebanding dengan hasil kali konsentrasi zat
yang bereaksi. Reaksi kmia bergerak menuju kesetimbangan yang dinamis, dimana terdapat
reaktan dan produk, tetapi keduanya tiak lagi mrempunyai kecenderungan untuk berubah.
Kadang kadang konsentrasi produk sering berubah didalm campuran kesetimbangan suatu
larutan, maka apabial jumlah koefisien dikir sama dengan jumlah koefisienn, sehingga reaksi
dikatakan reaksi sempurna.
Dalam suatu kesetimbang suatu larutan, maka apabila jumlah volume tidak
mempengaruhi pergeseran kesetimbangan dan jika suhu dinaikkan maka kesetimbangan akan
bergeser kearah reaksi yang eksotermis.


III.

ALAT DAN BAHAN
 Peralatn yang diperlukan
- Tabung reaksi
- Pipet tetes
- Pipet ukur 5 ml
- Sudip
- Bulp

: 10 buah
: 2 buah
: 1 ml
: 1 buah
: 1 buah

 Bahan yang diperlukan
- Larutan KCNS 0,002 M
- Larutan Fe(NO3)3 1 M

- Larutan KCNS 1 M
- Larutan NaOH 0,5 M
- Larutan NaH2PO4
- Larutan K2Cr2O7 0,1 M
- Larutan MgCl 0,2 M

IV.

PROSEDUR KERJA

- Larutan NH4OH 0,5 M
- Larutan NH4Cl 0,5 M
- Larutan NaNO3 0,5 M
- Larutan H2SO4 1 M
- Larutan FeSO4 0,5 M
- Larutan Pb(NO3)2 0,5 M
- Larutan Alkohol 70 %

 Kesetinbangan Besi (III) tiosulfat


TDL a i pbr ui p tn ea g tn 15 t e sem r s lbe l ab gru at i da p in be aKm gC biN aseSn dcai n r ga m e r a t a ke d a l a m 4
.0t Da , 0bi a 0u m 2n ga M t ri emd a a nsuk sid k i, ck ba etn ar iket tsea d n am d l au ma t a b u n g I sa m p a i I V .
pg e rl au sb ak hi m a ni a y kea n m g u t de ira j an d i .
 Kesetimbangn magnesium klorida

K
1
D
y
M
5
0
k
I
g
T
w
b
r
p

,
C
d
H
O
N
n
s
e
lh
m
ju
t
a
ic
 Kesetimbangan Natrium dikromat

V.

REAKSI

FeCl3
C6H6O6

VI.

Fe3+ + 3ClC6H5O + H+ + Na + OH-

DATA PENGAMATAN

A. Kestimbangan besi (III) tiosianat
No Tabung I
1. Coklat tua
2.
merah
3.
4.
5.
6.
7.
8.

9.
10
.

Merah
bata
Coklat tua
Orange
kehitaman
Merah
bata
Merah
bata
Orange
Orange
tua
Merah
bata

Tabung II

Coklat tua
Merah pekat >
tabung I
Merah bata

Tabung III
Coklat tua kental
Tabung II < merah
pekat > tabung I
Merah bata pekat

Tabung IV
Endapan putih
Bening

Coklat tua
Orange pekat >
tabung I
Merah bata


Coklat pekat
Orange pekat > tabung
II
Coklat bata

Bening
Endapan Putih

Merah bata

Merah pekat

Endapan putih

orange
Merah kecoklatan

Orange pekat
Orang pekat


Endapan putih
Endapan putih

Merah bata pekat

Merah bata pekat >
tabung I

Endapan putih

Endapan putih

Endapan Putih

B. Kestimbangan Natrium dikromat
No.
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.

Tabung I
Coklat muda
Jingga
orange
orange
Orange terang
Orange
jingga
orange
Orange

Tabung II
Kuning
Kuning pudar

kuning
kuning
Kuning
Kuning
kuning
kuning
Kuning

Tabung III
Coklat
Jingga pudar
orange
orange
Orange
Orange
orange
orange
Orange

10. Orange
Kuning
C. Kesetimbangan Magnesium Klorida

VII.

Orange pudar

No Tabung I
1.
Bening
2. Keruh

Tabung II
Bening
Jernih

Tabung III
Kuning
Kuning muda

Tabung IV
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan

3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

keruh
bening
Bening
Keruh
keruh
keruh
keruh

keruh
bening
Bening
Keruh
bening
bening
keruh

Kuning muda
Kuning bening
Kuning muda
Kuning bening
Kuning bening
Kuning bening
Kuning bening

Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Tidak terbentuk endapan
Terbentuk endapan
Terbentuk endapan

10
.

Keruh

Bening

Kuning bening

Terbentuk endapan

PEMBAHASAN
A. Kestetimbangan Besi (III) tiosulfat
Pada pratikum kesetimbangan kimia ini dilakukan pada empat tabung .
Tabung I : sebagai pembanding dari campuran Fe(NO3)3 dari KCNS warnanya orange.
Tabung II : konsentrasi KCNS diperbesar kesetimbangan bergser kearah KCNS sehingga
warna yang terbentuk menjadi orange lebih kental . tabung II mengalami kesetimbangan
kearah produk,tabung II mengalami pengaruh konsentrasi.
Tabung III : pada tabung III volume yang diperbesar, volume Fe(NO3)3 yang di
ditambahkan kembali 5 tetes dengan konsentrasi yang sama. Pada tabung III ini yang
mempengaruhi kesetimbangan adalah volume dari Fe(NO3)3 yang merubah warna yang
sebelumnya merah bata menjadi merah bata lebih pekat dibandingkan tabung I dan
tabung II, tabung III mengalami pergeseran kesetimbangan kearah warna Fe(NO3)3.
Tabung IV : pada tabung ini menggunakan penambahan NaH2PO4 yang merubah warna
menjadi kuning keruh NaH2PO4 disini akan mengikat Fe3+ dan akan mengurangi
konsentrasi, pada Fe(NO3)3 mengalami pergeseran kesetimbangan ke arah reaktan.
B. Kesetimbangan Natrium dikromat
Tabung I : K2Cr2O4 direaksikan dengan NaOH terjadi perubahan warna dari orange
menjadi kuning disebabkan K2Cr2O7 bereaksi dengan basa(NaOH) membentuk garam
NaCr2O7. Pada tabung I terjadi peruabahn warna larutan, mengalami pergeseran
kesetimbangan ke kanan(produk).
Tabung II : pada tabung ini K2CrO7 direaksikan dengan HCl tidak terjadi perubahan
warna dikarenakan adanya penambahan asam yang menjadikan K2Cr2O7 bereaksi
dengan HCl membentuk H2Cr2O7 dan garam KCl sehingga warna yang terbentuk tetap
orange.

C. Kesetimbangan magnesium klorida
Tabung I : pada saat MgCl2 ditambahkan NH4OH terjadi perubahan warna dari bening
menjadi agak keruh dikarenakan terbentuk endapan Mg(OH)2
Tabung II : MgCl2 direaksikan dengan NH4OH terjadi perubahan menjadi agak keruh
yang dikarenakan pembentukkan endapan Mg(OH)2 yang belum sempurna. Setelah
penambahan NH4Cl kekeruhan hilang dan menjadi bening kembali.
Tabung III : NaNO3 (bening) direaksikan dengan H2SO4 larutan tetap bening karena
NaNO3 bereaksi dengan H2SO4 membentuk garam dan HNO3 tidak membentuk
endapan. Pada saat penambahan FeSO4 adanya perubahan warna menjadi kuning
perubahan ini adalah senyawa Fe(NO3)2 setelah ditambahkan H2SO4 pekat larutan
menjadi kuning bening. larutan menjadi lebih pekat karena adanya penambahan H2SO4
dan menyebabkan adanya pergeseran kearah endoterm.
Tabung IV : Pb(NO3)2 ditambahkan H2SO4 terjadi pembentukkan endapan putih
PbSO4 selanjutnya ditambahkan alcohol dan kemudian dipanaskan terjadi
pengkoagulasikan endaapan difiltrat bukan adanya pelarutan endapan kemungkinan
dikarenakan larutan telah lewat jenuh dan pertambahan H2SO4 yang berlebih.

VIII.

KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum kesetimbangan kimia dapat disimpulkan bahwa kesetimbangan ion
ion dalam suatu larutan dapat diuji dengan kesetimbangan Besi (III) tiosianat, kesetimbangan
natrium dikromat dan kesetimbangan magnesium klorida berdasarkan perubahan warna dan
pembentukkan endapan.