4.Isu Etika Sosial dan Politis Dalam SI

SISTEM INFORMASI DAN PENGENDALIAN INTERNAL (SI-PI)
ISU ETIKA, SOSIAL, DAN POLITIS DALAM IMPLEMENTASI
SISTEM INFORMASI DAN PEMAKAIAN INTERNET DALAM PERUSAHAAN

Dosen :
Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA

Oleh :
YOHANES AGUNG NUGROHO
55516120049

FAKULTAS MAGISTER AKUNTANSI
UNIVERSITAS MERCU BUANA MERUYA
JAKARTA
2017

Etika merupakan prinsip mengenai benar dan salah pada seorang individu, terhadap moral sosial.
Didalam perkembangan teknologi yang sangat cepat kususnya sistem informasi, kebutuhan untuk membangun
peraturan terhadap etika sosial tidak dapat diselesaikan dalam waktu singkat, tetapi membutuhkan kajian serta
waktu proses yang panjang dalam membangunnya. Saat ini di Indonesia sudah ada peraturan mengenai etika


terkusus pada teknologi, yaitu undang-undang informasi dan transaksi elektronik.Laudon dan P. Laudon,
mengemukakan bahwa terjadi hubungan antara isu etika, sosial dan politik didalam informasi sosial.
Isu etika, sosial, dan politis utama yang muncul oleh adanya sistem informasi mencakup dimensi moral
berikut :
- Hak dan Kewajiban informasi.
- Berkaitan dengan perlindungan privasi seorang individu dengan tidak mencampuri atau membatasi
kebebasan individu tersebut, dengan mencari informasi seperti data-data melalui teknologi tanpa seizin dan
sepengetahuan individu yan bersangkutan.
- Kepemilikan hak dan kewajiban.
Berkaitan dengan perlindungan kekayaan dan intelektual pribadi. kekayaan interlektual sebagai kekayaan
yang tidak berwujud yang diciptakan oleh seorang individu atau organisasi. Dengan adanya teknologi
informasi membuat perlindungan terhadap kekayaan interlektual sulit untuk dilakukan, karena informasi
yang terkomputerisasi dapat dengan mudah menggandakan atau mendistribusikan pada jaringan yang luas
jangkauannya. Kekayaan interlektual yang dilindungi meliputi rahasia dagang, hak cipta dan hak paten.
Akuntabilitas dan pengandalian.
Berkaitan dengan undang-undang privasi individu , di mana teknologi informasi baru yang membawa
tantangan bagi undang-undang liabilitas dan dalam praktik sosial untuk menuntut tanggung jawab perorangan
dan organisasi, atas bahaya-bahaya yang terjadi dari informasi individu serta hak-hak pribadi.
Kualitas sistem.
Berkaitan dengan standar kualitas sistem data yang harus dipenuhi untuk menghindari kesalahan dari sistem

yang diterapkan untuk melindungi data dalam suatu perusahaan agar tidak menyebabkan kekacauan dan
kerugian dalam bisnis.
Kualitas hidup.
Komputer dan teknologi informasi mungkin dapat merusak elemen yang berharga dari kebudayaan yang ada
di dalam masyarakat, meskipun di sisi lain juga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan, seperti kasus
internet yang bisa menjadi teman atau musuh bagi anak-anak. Dari segi positif, internet menawarkan begitu
banyak hal kepada mereka, seperti mereka menggunakan internet untuk tugas sekolah atau mengirim e-mail
untuk temannya yang jauh.
PRINSIP-PRINSIP YANG DAPAT DIGUNAKAN SEBAGAI PEDOMAN ETIKA PERILAKU DALAM
LINGKUNGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Hubungan etika dengan pemanfaatan teknologi informasi sangat berkaitan dan susah untuk diberikan
arti dalam sikap sosial. Etika TI merupakan satu kepercayaan, standar, atau pemikiran yang diterima
seseorang atau kelompok. James H. Moor, mendefinisikan secara spesifik etika komputer sebagai analisis
mengenai sifat dan dampak sosial teknologi komputer, serta formulasi dan justifikasi kebijakan untuk
menggunakan teknologi tersebut secara etis.

Menurut Gunarto (1998), dasar filosofi etika yang akan dituangkan dalam hukum TI ini sering
dinyatakan dalam empat macam nilai kemanusiaan universal yang meliputi hak solitude (hak untuk tidak
diganggu), anonymity (hak untuk tidak dikenal), intimity (hak untuk tidak dimonitor), dan reserve (hak untuk
mempertahankan informasi individu sehingga terjaga kerahasiaannya).

Isu-isu etika yang penting dewasa ini antara lain pelanggaran hak kekayaan intelektual, seperti
penggunaan software bajakan, e-mail palsu, pelanggaran privacy, kebebasan melakukan akses pornografi.
Meskipun permasalahan etika dan hukum TI dan internet sangat pelik, namun beberapa tindakan yang
dianggap tidak etis menurut perjanjian internasional telah berhasil dirumuskan, seperti:
- Akses ke tempat yang tidak menjadi haknya
- Merusak fasilitas komputer dan jaringan, menghabiskan secara sia-sia sumber daya yang berkaitan dengan
orang lain, komputer, ruang harddisk, bandwith, komunikasi, dll.
- Menghilangkan atau merusak integritas & kerjasama antarsistem komputer.
- Menggangu kerahasian individu atau organisasi.
- Dengan gambaran diatas ada beberapa prinsip-prinsip yang dapat digunakan sebagai pedoman etika perilaku
dalam lingkungan teknologi informasi, beberapa diantaranya:

Melakukan hal untuk orang lain sesuai dengan apa yang di inginkan orang lain tersebut (The Golden Rule).
Hal ini jelas sekali mengatakan bahwa kita di dalam etika dituntut untuk bekerja atau berperilaku sesuai
dengan keinginan orang lain dan tentu kita tidak boleh melanggar untuk tetap melakukan sesuatu tersebut
apabila tidak sesuai dengan keinginan orang lain itu.
Jika sebuah tindakan tidak baik untuk dilakukan oleh semua orang, maka tindakan tersebut tidak baik
dilakukan oleh siapa saja (Immanuel Kant’s Categorical Imperative).
Artinya bahwa sesuatu hal yang dianggap buruk atau memang sudah difonis sebagai perilaku yang buruk oleh
seseorang maka hal tersebut juga pastinya berlaku untuk setiap orang dalam arti kata hal tersebut juga

seharusnya menjadi tidak layak untuk dilakukan oleh orang lain.
Tidak melakukan pengulangan untuk tindakan yang tidak seharusnya di ulang (Descartes rule of change).
Tidak mengulang hal yang tidak seharusnya diulang, ini mengisyaratkan bahwa hal yang sebelumnya
dianggap tidak pas atau tidak sesuai dengan etika untuk seterusnya tidak harus dan tidak patut lagi untuk di
ulang.
Ambil tindakan yang akan menimbulkan kerugian paling kecil atau biaya paling sedikit. (Risk Aversion
Principle).
Dengan mengambil kerugian atau biaya paling kecil tentunya kita dapat meminimalisir biaya yang kita
gunakan dan apabila timbul sebuah resiko maka hal tersebut tidak menimbulkan sesuatu yang sangat berarti,
tentunya hal ini juga tidak hanya berkaitan dengan masalah biaya atau sejenisnya, karena hal ini juga bisa

berkaitan dengan kehidupan sehari-hari kita, dalam kita bertindak sesuatu tentunya kita harus berfikir terlebih
dahulu, apa yang akan menjadi resiko nantinya apabila kita melakukan hal tersebut, dan apabila kemungkinan
memang pasti ada resiko carilah pemecahan yang dapat membuat resiko yang terjadi sangatlah mengecil.
Tantangan Internet Terhadap Privasi
Teknologi internet menimbulkan tantangan baru atas perlindungan privasi pribadi. Karena informasi yang
dikirim melalui jaringan yang sangat luas mungkin saja melewati banyak sistem komputer yang berbeda
sebelum informasi mencapai tujuan akhirnya. Setiap sistem ini mempunyai kemampuan untuk melakukan
pengawasan, pengambilan, dan penyimpanan komunikasi yang melewati sistem tersebut, sehinggat sangat
memungkinkan untuk merekam semua aktivitas online dari puluhan juta orang, termasuk kelompok berita

(news group) atau file online mana yang telah diakses, situs web dan halaman web mana yang telah
dikunjungi, dan barang apa saja yang telah dilihat oleh orang-orang.
Dengan kemudahan dalam menyebarkan informasi dan data, maka tantangan yang ada terhadap
perlindungan privacy, keamanan dan HAKI seseorang ataupun perusahaan sangat besar, beberap tantangannya
diantaranya:
Tantangan Bagi Hak Kekayaan Intelektual
Dengan berkembangnya jaringan elektronik, termasuk internet, telah membuat perlindungan kekayaan
intelektual semakin sulit dilindungi. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh International Data Corporation
untuk business software alliance mendapati bahwa lebih dari sepertiga peranti lunak di seluruh dunia telah
ditiru atau dibajak, dan usiness alliance mealporkan bahwa kerugian pembajakan peranti lunak setiap
tahunnya mencapai $ 29 milliar (Geitner, 2004: Lohr, 2004)
Tantangan Bagi Rahasia Dagang
Produk karya intelektual apapun-rumus, perangkat, pola, atau kompilasi data yang digunakan untuk sebuah
tujuan bisnis dapat diklasifikasikan sebagai rahasia dagang (trade secret), asalkan hal itu tidak didasarkan
pada informasi di domain publik. Perlindungan untuk rahasia dagang bervariasi di setiap negara. Pada
umumnya, undang-undang rahasia dagang mengizinkan monopoli untuk ide-ide dari sebuah produk karya,
meskipun monopoli tersebut bisa jadi sangat lemah. Dengan adanya teknologi informasi pencurian rahasia
dagang menjadi rentan.
Tantangan Bagi Hak Cipta
Hak cipta adalah pengakuan oleh undang-undang yang melindungi pencipta kekayaan intelektual dari

penggandaan hasil karyanya oleh pihak lain untuk tujuan apapun selama usia hidup pencipta ditambah 70
tahun setelah penciptanya meninggal. Sedangkan untuk perusahaan, perlindungan hak cipta akan berakhir 95

tahun setelah penciptaan pertamanya. Dengan adanya teknologi informasi tantangan mengenai hak cipta
dapat terjadi melalui data yang tersebar tanpa ijin pemiliki.
Hak Paten
Hak paten memberikan hak monopoli eksklusif kepada pemilik gagasan yang melatar belakangi suatu
penemuan selama 20 tahun. Dengan adanya teknologi informasi, maka paten yang ada jika diinformasikan
dan dicuri oleh orang yang tidak bertanggung jawab tentu sangat merugikan.

Melindungi privacy dan keamanan dalam berinteraksi di dunia cyber
Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam melindungi privacy dan keamanan dalam berinteraksi di dunia
cyber menurut adalah sebagai berikut:
- Mengatur akses (Access Control)
- Memilih password yang kuat
- Menutup servis yang tidak digunakan
- Memasang Proteksi
Untuk lebih meningkatkan keamanan sistem informasi, proteksi dapat ditambahkan. Proteksi ini dapat berupa
filter (secara umum) dan yang lebih spesifik adalah firewall. Filter dapat digunakan untuk memfilter e-mail,
informasi, akses, atau bahkan dalam level packet.

Firewall
Firewall merupakan sebuah perangkat yang diletakkan antara Internet dengan jaringan internal. Pastikan
informasi yang keluar atau masuk harus melalui firewall.
Pemantau adanya serangan
Sistem pemantau (monitoring system) digunakan untuk mengetahui adanya tamu tak diundang (intruder) atau
adanya serangan (attack). Nama lain dari sistem ini adalah “intruder detection system” (IDS). Sistem ini dapat
memberitahu administrator melalui e-mail maupun melalui mekanisme lain seperti melalui pager.
Pemantau integritas sistem
Pemantau integritas sistem dijalankan secara berkala untuk menguji integratitas sistem. Salah satu contoh
program yang umum digunakan di sistem UNIX adalah program Tripwire. Program paket Tripwire dapat
digunakan untuk memantau adanya perubahan pada berkas.
Audit: Mengamati Berkas Log
Sebagian besar kegiatan penggunaan sistem dapat dicatat dalam berkas yang biasanya disebut “logfile” atau
“log” saja. Berkas log ini sangat berguna untuk mengamati penyimpangan yang terjadi. Kegagalan untuk
masuk ke sistem (login), misalnya, tersimpan di dalam berkas log. Untuk itu perlu dilakukan analisa berkas
log yang dimilikinya.

Backup secara rutin
Seringkali tamu tak diundang (intruder) masuk ke dalam sistem dan merusak sistem dengan menghapus
berkas-berkas yang dapat ditemui. Jika intruder ini berhasil menjebol sistem dan masuk sebagai super user

(administrator), maka ada kemungkinan dia dapat menghapus seluruh berkas. Untuk itu, adanya backup yang
dilakukan secara rutin merupakan sebuah hal yang esensial.
Penggunaan Enkripsi untuk meningkatkan keamanan
Salah satau mekanisme untuk meningkatkan keamanan adalah dengan menggunakan teknologi enkripsi. Datadata yang anda kirimkan diubah sedemikian rupa sehingga tidak mudah disadap.

DAFTAR PUSTAKA
Dikutip dari berbagai sumber
Laudon, Kenneth C. dan Jane P. Laudon (2012). Management Information Systems: Managing The Digital
Firm Twelfth Edition, Person Education, Inc.
Posted in Management, Topik pilihanTagged ISU ETIKA, SOSIAL DAN POLITIS PADA TEKNOLOGI
INFORMASI