Penerapan Sistem Reward dan Punishment m

Penerapan Sistem Reward dan
Punishment melalui E-kinerja
dalam Peningkatan Performa PNS
Banda Aceh

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Amelia Ayang Sabrina
Annisa Sista Nandasari
Artika Pertasari
Imas Qurhotul A.
Rysa Yulianda
Suci Febrianti

“The third and last duty of the sovereign or
commonwealth is that of erecting and

maintaining those public institutions and
those public works, which, though they
may be in the highest degree advantageous
to a great society,...” (Smith, 1776: 556)

Peringkat Kinerja Pelayanan Publik Indonesia:

129
dari 183 negara
Indonesia masih kalah dengan India, Vietnam
bahkan Malaysia sudah menempati urutan 61
dan Thailand berada di urutan ke 70.

Mengapa?
Salah satu permasalahan birokrasi:
manajemen sumber daya manusia
Kwik Kian Gie, 2003: (a) rencana kerja dan
penugasan yang tidak jelas; (b) sistem rekrutmen
tidak sesuai dengan prosedur dan kebutuhan; (c)
masih rendahnya penegakkan sistem ganjaran dan

hukuman; dan (d) tidak adanya ekspose kinerja
birokrasi pemerintah secara transparan sehingga
tidak ada umpan balik untuk perbaikan kinerja

Sistem reward and punishment di Indonesia menjadi
upaya peningkatan kinerja aparatur yang biasa dilakukan
di tingkat pusat maupun daerah, dan biasanya
penghargaan diberikan dalam bentuk insentif uang.

Pemkot Banda Aceh: Top 99
Inovasi Pelayanan Publik di
Indonesia,
memberikan insentif berupa voucher Umroh
dan melakukan monitoring kinerja online melalui eKinerja

Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh sistem reward dan
punishment serta sistem pengukuran kinerja
melalui e-Kinerja yang dilakukan oleh
pemerintah kota Banda Aceh terhadap

peningkatan kinerja pelayanan publik?

Landasan Teori
Peningkatan Kinerja

Metode Kajian
Penulisan makalah menggunakan teknik
pengumpulan data studi dokumen dan penulisan
secara deskriptif
Definisi metode dokumen menurut Payne dan Payne
(2004)
Sumber penulis memperoleh data :
Domain publik Pemerintah Kota Banda Aceh
website e-kinerja
Media elektronik
berita tentang e-kinerja
Pemerintah Kota Banda Aceh

Penulisan makalah menggunakan model
deskriptif

Alasan penulisan ini termasuk dalam
penulisan deskriptif

Profil Kota Banda Aceh
• Visi:
“Terwujudnya Aparatur Pemerintah Kota
Banda Aceh yang Profesional dan Islami”
• Sasaran: Meningkatkan kualitas
pelayanan pemerintah kepada publik
• Strategi: Menciptakan sistem pengukuran
kinerja berbasis elektonik.

E-Kinerja
Aplikasi yang dikembangkan oleh
Pemerintah Kota Banda Aceh untuk menilai
kinerha PNS Banda Aceh.

Latar Belakang E-kinerja
• Rendahnya kinerja pegawai negeri Sipil
(PNS) Kota Banda Aceh dan terjadinya

peningkatan jumlah PNS pada tahun
2010.
• Sulitnya pemerintah dalam melakukan
penilaian dan pengawasan terhadap
kinerja PNS.
• Mekanisme DP3 (Daftar Penilaian
Pelaksanaan Pekerjaan) yang kurang
efektif.

Pengukuran Kinerja

Alur Proses e-Kinerja

Fitur Dalam ABK

Reward and Punishment

• PNS dengan performa yang baik
diberikan reward, seperti:


• Punishment yang diberikan yaitu berupa
pemotongan tunjangan kerja dan
pemecatan.
• Dengan reward dan punishment akan
memacu setiap pegawai untuk bekerja
dengan memberikan performa yang baik.

Dampak dari e-kinerja
Pimpinan SKPD
TRIO
PNS
Masyarakat
Publik

Permasalahan E-Kinerja
a. PNS cenderung melakukan spekulasi
dalam pengisian e-kinerja.
b. Sistem aplikasi e-kinerja masih
bermasalah secara teknis


Evaluasi Sistem E-Kinerja
Rapat

Simpulan
• Penerapan e-kinerja memberikan dampak yang
baik terhadap pegawai, pemerintah, SKPD, dan
masyarakat publik.
• Sistem reward dan punishment memacu setiap
pegawai untuk bisa memberikan atau
meningkatkan performa kinerja yang baik.

Saran
1. Pemimpin meningkatkan motivasi bagi para
PNS agar lebih rajin dan tepat waktu dalam
mengisi laporan beban kerja ke sistem ekinerja.
2. Melakukan perbaikan terhadap aplikasi
sistem e-kinerja agar tidak terjadi miss-input.

TERIMA KASIH