MEDIA BACA Teknologi Organisasi dan Indu

Media Baca
Teknologi, Organisasi, dan Industri

Oleh:

Maybi Prabowo

1406518755

PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL ILMU POLITIK
UNIVERSITAS INDONESIA
2015

Media Baca
Teknologi, Organisasi, dan Industri
Oleh: Maybi Prabowo

Bunkanews, situs khusus tentang media massa berbahasa Jepang, menyebutkan
jumlah toko buku di Jepang adalah sama dengan jumlah toko buku di Amerika Serikat. Padahal
Amerika Serikat dua puluh enam kali lebih luas dan berpenduduk dua kali lebih banyak

daripada Jepang. Perbandingan ini menunjukkan bahwa toko buku sangat banyak di Jepang
dan tentu berada sangat dekat dengan masyarakat Jepang. 1
Kondisi ini berbeda dengan di Indonesia. Keterangan dari Gabungan Toko Buku
Indonesia (GATBI), sebagaimana dilaporkan KPPU, menunjukkan bahwa sebelumnya jumlah
toko buku berada di atas 2000, tetapi saat ini jumlah tersebut menyusut menjadi hanya sekitar
700-800 saja.2 Jumlah buku baru yang terbit di Indonesia hanya sekitar 8.000 judul/tahun.
Bandingkan dengan Malaysia yang menerbitkan 15.000 judul/tahun, Vietnam 45.000
judul/tahun, sedangkan Inggris menerbitkan 100.000 judul/tahun. Kesenjangan ini akan
semakin terlihat kalau dibandingkan dengan Jepang. Menurut kalangan pers Jepang, tiras
koran yang beredar setiap hari mencapai 60 juta. Padahal penduduk Jepang hanya 125,6 juta.
Di Jepang rata-rata pembaca koran 1:2 sampai 1:3. Artinya, tiap dua atau tiga penduduk, satu
diantaranya membaca koran. Mungkin tiap rumah di Jepang berlangganan satau sampai dua
koran, sehingga tidak heran jika hal ini banyak memengaruhi hidup mereka dalam banyak
aspek, seperti kultural, ilmiah, sosial, ekonomi, demokratis, dan kreativitas individu. 3
Kutipan-kutipan informasi di atas sedikit menunjukkan perbedaan industri media baca,
khususnya cetak, di beberapa negara. Kita tidak akan terlalu jauh mengupas kesenjangan ini,
namun kita hanya akan menggambarkan secara umum bagaimana teknologi media baca
muncul menjadi industri dan memengaruhi peradaban di Eropa, serta perkembangan teknologi
media baca dan pengaruhnya terhadap perubahan organisasi dan industri media baca.
Percetakan, Buku, dan Renaissance

1 Lihat artike tahun 2013, Melongok Budaya Baca dan Tulis Masyarakat Jepang, dimuat di
http://www.indosiar.com/ragam/melongok-budaya-baca-dan-tulis-masyarakat-jepang_21368.html

2 Lihat Ni’am, Maulin, Sejarah dan Problematika Industri Buku di Indonesia,
https://www.academia.edu/7906309/Sejarah_dan_Problematika_Industri_Buku_di_Indonesia

3 Al- Zastrouw Ng, 2012, Srategi Kultural Menumbuhkan Budaya Baca, http://gpmb.pnri.go.id/index.php?
module=artikel&id=39#

Arnold Pacey4 memberikan definisi teknologi dengan melibatkan organisasi sebagai
bagian tak terpisahkan dari aspek penerapan teknologi. Manusia sebagai pengguna teknologi
memiliki latar belakang perilaku secara sosial dan budaya yang memengaruhi penerapan
teknologi tersebut. Sebaliknya perkembangan teknologi juga memengaruhi perilaku organisasi.
Bahkan McLuhan menganggap bahwa beberapa teknologi (komunikasi) mampu mengubah
arah peradaban umat manusia.
Huruf bunyi (phonetic letter) dan mesin cetak, menurut Marshall McLuhan, termasuk
penemuan-penemuan yang memengaruhi arah peradaban umat manusia. Penemuan teknologi
cetak (movable type) dipercaya telah membentuk budaya Eropa dari tahun 1500 hingga 1900.
Produksi dan distribusi massal dari beragam materi cetakan memiliki andil di dalam
membentuk nasionalisme bangsa-bangsa Eropa. Tidak hanya itu, materi cetakan juga

memengaruhi bidang musik dan menyuburkan gerakan Renaissance. Bahkan tanpa materi
cetakan, Protestanisme mungkin tidak akan menyebar luas. 5
Renaissance sendiri adalah sebuah gerakan budaya yang berkembang pada periode
sekitar abad ke-14 sampai abad ke-17. Gerakan ini dimulai di Italia pada abad pertengahan
akhir dan kemudian menyebar melalui media baca ke seluruh Eropa. Memang pada mulanya
penemuan dan pengembangan mesin cetak oleh Gutenberg pada 1440 M di Jerman digunakan
untuk keperluan penggandaan dan penyebaran Injil. Tapi penggunaannya kemudian
berkembang, tidak hanya untuk menggandakan buku keagamaan tetapi juga buku-buku
pengetahuan, sastra, dan lain sebagainya.6
Pada tahun 1500 percetakan didirikan di 250 tempat di Eropa. Namun percetakan
terhitung lambat masuk ke Rusia dan dunia Kristen Ortodoks umumnya. Baru pada tahun 1711
sebuah percetakan didirikan di St Peterburg. Jika pada permulaan abad pertengahan buku
begitu langka, pada abad ke-16 (di Eropa) masalahnya justru buku-buku begitu melimpah.
Sejarawan Lucien Febvre dan Henri Jean-Martin meyakini bahwa sekitar 200.000.000 jilid buku
telah dibuat sebelum tahun 1600. Saking banyaknya buku-buku itu, seorang penulis Italia abad
16 mengeluh, “begitu banyak buku sehingga kita tidak punya waktu lagi bahkan untuk
membaca judulnya saja”. Tokoh Reformasi Kristen Jean Calvin (1509-1564), mengatakan,
“buku-buku telah menjadi hutan-belantara di mana para pembaca dapat hilang di dalamnya”. 7
4 Lihat Pacey, Arnold. 1983. The Culture of Technology. MIT Press. Hal. 8.


5 Kostelanetz, Richard , 29 Januari 1967, Understanding McLuhan (In Part),
https://www.nytimes.com/books/97/11/02/home/mcluhan-magazine.htm

6

Ni’am, Maulin,, op cit.

7
Muslim , Acep, 2 Desember , 2011, Penemuan Mesin Cetak dan Banjir Informasi Gelombang Pertama,
https://parapustakawan.wordpress.com/2011/12/02/penemuan-mesin-cetak-dan-banjir-informasi-gelombang-

Saat buku kian banyak, ukuran perpustakaan pun kian membesar. Para pengunjung
perpustakaan kian kesulitan menemukan buku yang dicarinya di rak. Katalog dan daftar buku
pun menjadi sangat penting. Maka mulai pertengahan abad ke-16 disusunlah bibliografi
tercetak yang memberi informasi tentang apa saja yang telah ditulis (diterbitkan) pada kurun
itu.8
Perkembangan kapitalisme mendorong melimpahnya buku di Eropa kala itu.
Penerbitan buku merupakan salah bidang usaha awal kapitalisme. Menurut Ben Anderson,
Eropa pada tahun 1500-1550 merupakan masa kemakmuran ekonomi. Industri penerbitan di
bawah kendali para kapitalis kaya turut mencicipi ledakan kesejahteraan umum itu dengan

jumlah penjualan buku-buku yang tinggi. 9 Sejak produksi buku menjadi industri yang bersifat
kapitalis, undang-undang hak cipta dikembangkam dan disahkan untuk melindungi hak-hak
kepemilikan intelektual.
Di sisi lain, popularisasi pengetahuan melalui buku memengaruhi kemunduran bahasa
Latin sebagai bahasa kebanyakan karya-karya yang diterbitkan pada masa awal. Bahasa ini
digantikan oleh bahasa sehari-hari sesuai bidang dan sasaran pembacanya. Secara paradoksal,
bahasa melalui kata-kata yang dicetak membantu untuk menyatukan dan menstandarisasi
ejaan bahasa-bahasa asli, namun di sisi lain mengurangi keragaman bahasa. Standarisasi
beragam bahasa nasional yang mengurangi dominasi bahasa Latin menjadi salah satu sebab
munculnya nasionalisme negara-negara di Eropa. 10

Teknologi Percetakan
Teknologi percetakan sudah ditemukan di Cina dan Jepang setidaknya sejak abad ke-8.
Metode yang digunakan dalam percetakan temuan bangsa Timur ini dikenal sebagai
‘percetakan blok’; blok kayu berukir yang digunakan untuk mencetak satu halaman tunggal dari
suatu teks khusus. Pawal abad 15 orang Korea juga telah menciptakan suatu bentuk
percetakan yang dapat digerakkan. Temuan tersebut mirip dengan mesin cetak yang ditemukan

pertama/


8
ibid

9

ibid

10
Hannir , Fahrul, Juni 2012, Bagaimana Penemuan Mesin Cetak Mempercepat Perkembangan Peradaban,
http://h-youmoto.blogspot.com/2012/06/bagaimana-penemuan-mesin-cetap.html

Gutenberg. Bukan tidak mungkin, penemuan percetakan di Barat didorong oleh berita-berita
dari dunia Timur (Briggs & Burke, 2006). 11
Cetak blok memungkinkan pencetakan banyak eksemplar buku tertentu. Proses ini
memiliki kelemahan karena satu set baru serta komplit dari cukilan kayu atau logam harus
dibuat untuk sebuah buku. Teknik ini tidaklah praktis untuk mencetak berbagai macam buku.
Pasca penemuan movable type oleh Gutenberg, teknologi percetakan terus berkembang
hingga saat ini.
Teknologi Cetak Tinggi (Letterpress/Flexography)
Gutenberg berhasil melakukan berbagai penyempurnaan pada teknologi cetak. Ia

mengembangkan metal logam campuran untuk huruf cetak yang bisa dipindah-pindah dan
minyak tinta cetak serta alat penekan yang diperlukan untuk mencetak. Ia menggunakan bahan
logam campuran dari timah putih, antimony, dan timah hitam untuk blok-blok huruf. Teknik
cetak ini dikenal dengan istilah cetak tinggi, karena bagian yang mencetak lebih tinggi daripada
bagian yang tidak mencetak. Blok-blok huruf tunggal ini dapat disusun menjadi kata atau
kalimat. Setelah dipakai untuk mencetak huruf-huruf ini dapat diurai dan disimpan untuk kelak
dipakai lagi.
Gutenberg menciptakan mesin cetak yang pertama berdasarkan cara kerja alat
pemeras buah-buahan. Bahan pencetaknya ditintai dengan menggunakan tampon (sekarang
rol penintaan). Lembaran kertas diletakkan di atas alat cetak yang sudah ditintai itu, dengan
menekan kertas tersebut secara merata.12
Teknologi Cetak Datar (Lithography)
Teknologi ini dikatakan cetak datar karena acuan cetak sama tinggi dengan bidang
gambar. Istilah lain yang paling populer di masyarakat adalah cetak offset. Cetak offset bisa
berupa lembaran (sheet fed) atau berupa gulungan (web fed). Masing-masing memiliki
kelebihan. Terutama untuk yang web fed mampu mencetak dalam kapasitas dengan jumlah
lebih besar, biasanya untuk pembuatan surat kabar, majalah yang memiliki oplah besar. Untuk
cetak sheet lebih banyak digunakan di perusahaan kecil menengah, kebanyakan untuk cetakan
yang tidak terlalu besar, seperti brosur, poster, leaflet, dan lain-lain.13


11
ibid

12
Cahyono, Budi, Jumat, 17 Desember 2010, Sejarah Cetak Tinggi, http://cetaktinggi.blogspot.com/2010/12/sejarahcetak-tinggi.html?m=1

13
Denbagus, 24. Apr, 2010, Teknologi Cetak Konvensional, dimuat di http://www.denbagus.com/teknologi-cetakkonvensional/

Cetak offset disebut juga chemical printing technique atau teknik cetak kimia, karena
dalam prosesnya cetak offset memanfaatkan sifat tolak-menolak antara air dan minyak. Air
yang dimaksud adalah air pembasah yang digunakan dalam cetak offset, dan minyak
dianalogikan sebagai tinta yang digunakan dalam proses cetak. Bagian image area pada pelat
cetak offset terbuat dari lapisan oleophylic yang bersifat menolak air dan menerima tinta.
Sebaliknya bagian non image area terbuat dari lapisan hidrophylic yang menerima air dan akan
menolak tinta.14
Seperti diketahui, air mustahil melekat pada permukaan yang licin, maka dari itu
permukaan bagian oleophylic dibuat licin, sedangkan hydrophylic kasar. Dalam proses cetak
offset sendiri, pertama-tama pelat akan diberi lapisan air. Karena sifat-sifat bagian pelat tadi
maka bagian hidrophylic pun akan terlapisi oleh air, sedangkan bagian oleophylic akan tetap

kering. Pada tahap selanjutnya, pelat cetak akan dilapisi oleh tinta. Oleh sebab bagian
hidropylic telah terlapisi air, maka mustahil tinta akan melekat diatasnya. Karena oleophylic
mampu menarik tinta, maka bagian itu akan terlapisi oleh tinta. Gambarpun akan terbentuk. 15
Teknologi Cetak Dalam (Rotography)
Teknologi ini disebut cetak dalam karena bagian yang mencetak letaknya lebih rendah
dari acuan cetaknya. Biasa disebut juga dengan teknologi cetak rotography, intaglio,
photogravure. Hasil cetakannya, biasanya dapat dirasakan menebal di permukaan. Kebalikan
dari cetak letter press yang cenderung membentuk permukaan di bagian belakang cetakan.
Kelebihan cetak rotogravure adalah kapasitas cetak yang sangat besar. Misalnya untuk produk
kemasan fleksibel snack, shampoo. Hasil cetakan juga bisa berupa lembaran (Sheet Fed)
maupun rol/gulungan (web fed).16
Teknologi Cetak Saring (Screen Printing)
Teknologi cetak saring memiliki acuan cetak berupa saringan (screen). Teknologi cetak
saring yang paling sederhana adalah cetak sablon. Kelebihan dari cetak saring adalah bisa
mencetak di segala bentuk media, datar, lengkung, atau bahkan tidak rata. Cetakan juga bisa
berupa rol atau lembaran. Cara mencetaknya adalah dengan mendorong langsung, artinya
selama proses mencetak berlangsung tinta akan didorong langsung melalui pori–pori yang
telah dibuat untuk melewatkan tinta cetak langsung ke media cetak yang dipergunakan. 17
14
Lihat artikel berjudul Offset Printing,dimuat di https://duniagrafikapro.wordpress.com/pengertian-mesin-cetakoffset/


15
ibid

16
ibid

17

Media Massa Cetak Berkala
Perkembangan teknologi percetakan mengalami kemajuan hingga mampu memroduksi
dengan materi cetakan dengan cepat dalam jumlah yang massal secara berkala. Tidak hanya
berisi pengetahuan, materi cetak juga mendorong perkembangan media penyampaian beritaberita untuk khalayak. Teknologi cetak sangat memengaruhi teknik penulisan, penerbitan, dan
industri media massa cetak seperti salah satunya surat kabar. Media surat kabar ( newspaper)
seperti yang kita kenali saat ini, mulai muncul di Jerman pada tahun 1605. Pada
perkembangannya media cetak menjadi beragam isi dan bentuk di antaranya majalah dan
jurnal.
Tabel berikut ini menunjukkan perbedaan karakteristik surat kabar (newspaper),
majalah (magazine), dan jurnal (journal).


Tabel: Characteristics of Newspapers, Magazines and Journals18

Criteria

Newspapers

Purpose/Intent To provide information on
current events.
Local and regional focus.

Author(s)

journalists on staff or

Popular Magazines
(popular, general interest,
news)

Scholarly Journals

To inform or entertain readers Report on original research or
on general interest topics in experimentation.
broad subject fields.

staff or freelance writers

scholar/expert within an academic

ibid

18
Dikutip dari table yang dimuat tanggal 19 September 2012, di situs http://library.queensu.ca/research/guide/socy122/module6/table

freelance writers.

Editing

field or discipline

Newspaper editor reviews
submitted articles.

Magazine editor reviews
submitted articles.

Experts in the field review articles
submitted for publication.
Publications that undertake this
editorial process are also known as
peer-reviewed or refereed
publications.

Intended
Audience

General public

General public

Professors, researchers, college and
university students

Language

Simple, non-technical, easy Some simple, others more
to understand
demanding but still easy to
understand, but still nontechnical

Appearance

Advertising

Publisher

Specialized vocabulary of the
discipline.

Black and white, some
colour, containing many
photographs and
illustrations

Slick, glossy, contain
Serious look. Plain, black and white,
photographs and illustrations containing charts, graphs, and tables.

Contain extensive
advertising

Contain extensive advertising Selective advertising. Few ads, usually
for publications or services in the
discipline

Commercial publishers

Commercial publishers.

Shorter articles.

Frequency varies but usually Usually published weekly or
daily.
monthly.

Lengthy articles and academic level
book reviews.

Universities
Scholarly presses
Academic/research organizations.
Published monthly, quarterly, semiannually, or annually.

References

Usually do not cite. Sources Usually do not cite. Sources
sometimes quoted in article sometimes quoted in article
text.
text.

Lima Pilar Industri Media Baca Cetak

Extensive documentation.
Bibliographies or references included.

Secara umum baik itu industri media baca berupa buku maupun media berita, memiliki
lima pilar industri yakni penerbit, percetakan, distributor, toko buku, dan konsumen
pembaca.19 Penerbit adalah organisasi yang memroduksi pesan-pesan. Mereka menentukan
materi apa yang hendak dicetak. Di dalam industri media cetak, organisasi penerbit adalah
redaksi yang melakukan agenda setting untuk menentukan materi berita apa yang akan dimuat
dan bagaimana cara penyampaian dan penempatannya berdasarkan kaidah di dalam ilmu
jurnalistik. Kadangkala, penerbit sekaligus adalah percetakan. Namun banyak juga yang
terpisah. Keterpisahan ini juga terkait dengan penanggung jawab atas isi yang tidak termasuk
bagian dari institusi percetakan. Distributor dan toko buku adalah ujung tombak yang
menghubungkan media baca dengan pembaca.
Organisasi dan Teknologi Penerbitan
Di dalam organisasi dan teknologi penerbitan (publishing technology) terdapat
pemisahan berdasarkan teknik yang digunakan. Pemisahan tersebut sekaligus juga merupakan
tahapan/proses produksi.
Redaksional
Inti dari penerbitan adalah redaksi. Redaksi bekerja dengan pemahaman atas teknologi
penulisan atau redaksional dibantu dengan mesin pengolah kata (word processing) agar
pesan-pesan yang disampaikan memiliki kekuatan keterbacaan (readability). Redaksi terdiri
atas penulis dan penyelia (editor) bahasa. Selain bahasa huruf, redaksi juga menggunakan
bahasa gambar baik dengan ilustrasi maupun foto. Maka di dalamnya juga terdapat ilustrator
dan fotografer. Redaksi juga melengkapi dirinya dengan pustakawan/dokumentasi dan periset
untuk menjadi rujukan yang menambah nilai pesan. Bagian di dalam redaksi yang
menghubungkan pesan dengan teknologi cetak adalah pengatur tata letak (layout) yang
dilakukan dengan teknik tipografi dan desain grafis (graphic design).
Tata Letak (Layout)
Untuk menghasilkan buku yang setia terhadap prinsip-prinsip keterbacaan (readability)
serta nilai artistik, maka sebelum dikirim ke percetakan, huruf-huruf dan gambar diatur dulu
penempatannya. Teknik yang digunakan terdiri atas tipografi dan olah grafik (graphic design).
Saat ini, olah tipografi dan grafik biasanya dilakukan oleh satu orang sekaligus yang disebut
desainer grafis. Desainer grafis adalah pelaku desain grafis, sebagai jembatan pesan antara
pihak pengirim dan pihak penerima pesan. 20
Tipografi
Tipografi (Typography) adalah perpaduan antara seni dan teknik mengatur tulisan, agar
maksud serta arti tulisan dapat tersampaikan dengan baik secara visual kepada pembaca.
19
Ni’am, Maulin,, op cit

20
Rustan, Surianto, 2 Mei 2011, Apa itu Desain Grafis? Siapa itu Desainer Grafis?, http://dgi-indonesia.com/apa-itudesain-grafis-siapa-itu-desainer-grafis/

Pengolahan tipografi tidak hanya terbatas lewat pemilihan jenis huruf, ukuran huruf, dekorasi,
kesesuaian dengan tema, tetapi juga meliputi tata letak vertikal atau horizontal tulisan pada
sebuah bidang desain.21 Kegiatan pengaturan tipografi dinamakan typesetting.
Jenis-Jenis Huruf di Dalam Tipografi
Berikut ini beberapa jenis huruf secara umum berdasarkan klasifikasi yang dilakukan
oleh James Craig:22
Roman
Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya.
Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan
yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

Egyptian
Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti
papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokoh,
kuat, kekar dan stabil.
Sans Serif
Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip
pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang
ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer sama.
Script
Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau
pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi
dan akrab.
Miscellaneous
Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada.
Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif
dan ornamental.
Olah Grafik
Grafik sebagai materi untuk keperluan percetakan dibagi menjadi dua jenis yakni
vector dan image. Di dalam pemakaiannya keduanya sering dikombinasikan, termasuk
dikombinasi dengan huruf. Komposisi warna juga merupakan bagian penting dari proses olah
grafik.
21
Multimedia, Satria, Apa itu Tipografi, http://www.satriamultimedia.com/artikel_apa_itu_tipografi.html

22
ibid

Vector
Vector adalah grafik di dalam pengertian titik dan garis. Vector digunakan untuk
membuat ilustrasi dengan mengolah titik-titik dan garis-garis menjadi bentuk gambar ilustrasi.
Image
Image adalah titik-titik yang bergabung dengan kerapatan tertentu dan masing-masing
atau sekelompok titik memiliki warna yang beragam sehingga secara kasat mata membentuk
citra (image) dari suatu gambar.

Prinsip Dasar Tipografi dan Desain Grafis
Proses typesetting di dalam tipografi memiliki prinsip-prinsip dasar yang melipti
sintaksis tipografi, persepsi visual, focal point, grid systems, dan alignment.23 Sintaksis Tipografi
memiliki pengertian sebagai sebuah proses penataan elemen-elemen visual ke dalam kesatuan
bentuk yang kohesif. Studi terhadap sintaksis tipografi dimulai dari elemen komposisi yang
terkecil yaitu huruf, kata, garis, kolom dan margin. Pemahaman terhadap persepsi visual adalah
kunci untuk memahami tendensi mata kita dalam melihat sebuah pola visual. Pola visual
tersebut meliputi; similarity, continuation, proximity, dan closure. Sedangkan focal point adalah
usaha menarik perhatian penglihatan dengan menciptakan suatu pola rancangan visual yang
secara tepat dan cepat dapat merangsang mata lewat pokok penekanan (focal point).
Grid systems adalah solusi terhadap permasalahan penataan elemen-elemen visual
dalam sebuah ruang. Grid systems digunakan sebagai perangkat untuk mempermudah
menciptakan sebuah komposisi visual. Melalui grid systems seorang perancang grafis dapat
membuat sebuah sistematika guna menjaga konsistensi dalam melakukan repetisi dari sebuah
komposisi yang sudah diciptakan.Tujuan utama dari penggunaan grid systems di dalam desain
grafis adalah untuk menciptakan suatu rancangan yang komunikatif dan memuaskan secara
estetik. Alignment meliputi perancangan tipografi penataan baris (alignment) yang memiliki
peranan penting sebagai penunjang legibitility serta estetika dari rancangan. Alignment
mengenal lima cara yakni; rata kiri (flush lef), rata kanan (flush right), rata tengah (centered),
rata kiri-kanan (justified), dan asimetris (random).
Perancangan halaman di dalam tipografi biasanya menghindari beberapa hal yang
secara optis dapat mengganggu estetika, seperti; window: satu baris pendek yang merupakan
baris terakhir dari sebuah paragraf yang berdiri tunggal dan hadir menjadi baris pertama pada
halaman berikutnya; orphan: satu baris pendek yang merupakan baris pertama dari sebuah
paragraf yang berdiri tunggal dan menjadi baris terakhir dalam sebuah halaman; block: tiga
23
Senschgraph, Februari 2013, Prinsip Dasar Dalam Perancangan Tipografi,
https://senschgraph.wordpress.com/2013/02/14/prinsip-dasar-dalam-perancangan-tipografi/

atau empat buah tanda sambung (hypens) yang bersusun pada bagian akhir dari beberapa
baris yang berurutan dalam sebuah halaman; dan river: sebuah bentuk yang terjadi karena
adanya jarak antar kata dari beberapa baris yang berurutan dan membentuk sebuah bidang
putih seperti alur sungai.24
Teknologi Warna di Dalam Percetakan
Pada mulanya mesin cetak hanya mampu untuk mencetak dengan satu warna. Namun
kemampuan tersebut meningkat untuk mengampu hampir semua jenis warna. Pengolahan
grafis harus menguasai penggunaan warna-warna di dalam percetakan supaya warna yang
diinginkan sesuai dengan warna yang dihasilkan oleh alat/mesin cetak.

Grayscale
Grayscale adalah kadar warna dari hitam ke putih. Di dalam percetakan yang
sederhana dengan satu warna maka akan diterjemahkan sebagai kerapatan titik tinta hitam di
mana semakin jarang maka akan semakin pudar dan akhirnya menjadi putih (tidak ada warna).
CMYK25
CMYK adalah singkatan dari Cyan-Magenta-Yellow-blacK dan biasanya juga sering
disebut sebagai warna proses atau empat warna. CMYK adalah sebuah model warna berbasis
pengurangan sebagian gelombang cahaya (substractive color model) dan yang umum
dipergunakan dalam pencetakan berwarna. Jadi untuk mereproduksi gambar sehingga dapat
dicapai hasil yang (relative) sempurna dibutuhkan sedikitnya empat tinta yaitu: Cyan,
Magenta, Yellow dan Black. Keempat tinta tersebut disebut tinta/warna proses. Tinta proses
adalah tinta yang dipergunakan untuk mereproduksi warna dengan proses teknik cetak
tertentu, seperti offset, lithography, rotogravure, letterpress atau sablon. Berbeda dengan tinta
yang hanya digunakan satu lapisan (single layer), karena tinta yang digunakan dapat ditumpuktumpuk, maka sifat tinta proses harus memenuhi standar tertentu, seperti spesifikasi warna
(dalam model warna CIELab) dan nilai Opacity/Transparency. ISO 2846-1 hingga ISO 2846-5
adalah standar yang ditetapkan oleh badan standarisasi international terhadap warna dan nilai
transparency dari tinta proses empat warna CMYK masing-masing untuk proses pencetakan:
Sheet-fed and heat-set web offset lithographic printing, Coldset offset lithographic printing,
Publication gravure printing, Screen printing dan Flexographic printing.
Teknik separasi warna saat ini sudah berkembang. Penggunaan empat tinta proses
masih dominan, tapi metode menambah warna tinta cetak berkembang pesat. Teknologi HiFi
24
ibid

25
Komunitas Desain Grafis, 12 Juni 2012, Perbedaan dan persamaan CMYK dan RGB,
https://www.facebook.com/permalink.php?id=160240890734399&story_fbid=311102395648247

Color dikembangkan beberapa pihak antara lain Pantone mengembangkan proses Hexachrome
dan Opaltone. Pada teknik Digital Inkjet Printing, perkembangan warna proses sedemikian
pesatnya. Hal ini didorong karena faktor teknis (kecilnya nozzle dalam printing head), maupun
persaingan untuk menghadirkan reproduksi warna yang sempurna (sesuai dengan target pasar
yang dituju). Saat ini ada tinta-tinta seperti: Light Magenta, Light Cyan, Grey, Matt Black,
Orange dan Green dll.

Komputerisasi di Dalam Penerbitan dan Percetakan
Digitalisasi dan komputerisasi membawa perubahan pada teknologi penerbitan dan
percetakan. Dengan komputer, organisasi dan aktivitas penerbitan bahkan bisa hanya dilakukan
oleh satu orang menggunakan perangkat-perangkat lunak yang dipasang di dalam satu
komputer tersebut.

Word Processing
Teknologi lama untuk mengolah kata menggunakan mesik ketik manual. Seorang
penulis identik dengan kemampuannya menggunakan mesin ketik. Namun komputerisasi
membuat pengolahan kata sudah menggunakan perangkat lunak di komputer dengan
keyboard yang disusun huruf-hurufnya seperti sistem tombol-tombol huruf mesin ketik lama.
Desktop Publishing (DTP)
Pada mulanya komputer pribadi hanya digunakan untuk pengolahan teks, tetapi
akhirnya dipergunakan juga untuk memenuhi kebutuhan publikasi media cetak maupun digital.
Desktop publishing adalah penggunaan komputer dan sofware untuk membuat tampilan
visual dari ide dan informasi. Desktop publising memerlukan komputer dan perangkatperangkat lunak untuk menggabungkan teks dan grafis untuk menghasilkan publikasi maupun
dokumen-dokumen seperti buku, surat kabar, majalah, newsletter, brosur, buku, dan lain-lain.
Desktop publishing (juga dikenal sebagai DTP) menggabungkan sebuah komputer
pribadi dengan perangkat lunak yang memiliki tampilan WYSIWYG (what you see is what you
get) di layar monitor untuk membuat publikasi dokumen pada komputer baik untuk penerbitan
skala besar atau kecil. Desktop publishing umumnya digunakan untuk menggambarkan tata
letak halaman sampul (cover) maupun isi.26

Prepress

26
Lihat artikel yang dimuat tanggal 24 April 2012, Desktop Publishing (DTP), dimuat di
https://ptkomunikasi.wordpress.com/2012/04/24/desktop-publishing-dtp/

Teknologi yang menghubungkan langsung secara teknis antara organisasi penerbitan
dan organisasi percetakan adalah prepress. Prepress adalah istilah yang digunakan dalam
industri percetakan dan penerbitan lama untuk proses dan prosedur yang terjadi antara
pengaturan tata letak (layout) dan pencetakan akhir.27 Pekerjaan prepress dilakukan oleh
percetakan. Prepress atau pra cetak adalah kegiatan mengolah hasil akhir dari pekerjaan
desktop publishing menjadi materi sumber (master) yang memiliki kualifikasi teknis sesuai
dengan mesin cetak agar hasilnya tepat dan opimal saat digandakan (dicetak). Hasil pekerjaan
desktop publishing diproses ke media film untuk diproses lagi ke media plat logam yang
merupakan master cetakan. Dengan teknologi komputer, beberapa percetakan tidak
memerlukan lagi proses film setelah dikenalkannya teknologi CTP (Computer-To-Plate), yaitu
proses pencetakan dengan cara digital pada lembaran plat untuk keperluan pada mesin cetak
offset.28

Percetakan Masih Perlukah?
McLuhan menganggap bahwa the electronic age yang ditandai dengan penemuan
pesawat telepon, telah mengembalikan panggung bagi komunikasi lisan yang sempat
didominasi komunikasi tulisan di masa the printing age.29 Pandangan McLuhan ada benarnya,
namun bukan berarti bahwa komunikasi tulisan dengan teknologi media baca kemudian
meredup. Gerakan paperless memang mengampanyekan pengurangan penggunaan kertas
demi kelestarian lingkungan. Namun organisasi penerbitan menemukan media baca baru
menggunakan media internet (maya).
Lima pilar industri media baca yang kita singgung di atas dan secara spesifik untuk
media baca cetak, mengalami penyesuaian-penyesuaian signifikan untuk mengantisipasi
berkembangnya media baca elektronik/digital. Pilar-pilar yang mengalami kemunduran adalah
percetakan, distribusi, dan toko buku. Yang paling terpukul tentu saja distribusi karena
percetakan bisa mengalihkan ke produk cetak yang lain (kemasan, periklanan luar ruang, dll)
dan toko buku bisa berjualan buku kertas secara online dengan pengiriman langsung dari
penerbit, namun distribusi akan mati kecuali mungkin berubah menjadi jasa pengiriman
eceran.

27
Yan's, 21 Juli 2013, Prepress Printing, http://yansaryakhana.blogspot.com/2013/01/prepress-printing.html?m=1

28
Lihat artikel yang dimuat pada 16 Maret 2014 berjudul Prepress dengan CTP (Computer To Plate), di situs
http://www.mahamerubali.com/prepress-dengan-ctp-computer-to-plate.html

29
McLuhan, M.; Fiore Q.; Agel J. (1996). The medium is the message: an inventory of effects. San Francisco:
HardWired.

Media baca elektronik seperti e-book, e-paper, e-magazine, maupun website untuk
beberapa pemroduksian masih menggunakan prinsip-prinsip desktop publishing. Namun
proses prepress sudah tidak ada lagi. Berikut ini adalah tabel berisi beberapa kompilasi
penyesuaian di dalam teknologi desktop publishing terkait dengan media baca cetak (buku,
surat kabar, majalah, dll) sebelum dan setelah komputerisasi, serta media baca elektronik (ebook, e-magazine, e-paper, dll), maupun media baca on-line (website: blog, portal, fanpage,
dll).

Tabel: Perbandingan Media Baca Cetak Lama, Cetak Terkomputerisasi,
Digital, dan Online
Organis
asi
Redaksi

Desktop
Publishi
ng

Penerapa
n
Teknologi
Penulisan

Media Cetak
Lama
Alat
SDM
Mesin
Penulis,
ketik
jurnalis,
Kamera
redaktur
analog
,
freehan
fotograf
d
er

Media Baca Cetak
Terkomputerisasi
Alat
SDM
Software
Penulis,
word
jurnalis,
processo redaktur
r
,
fotograf
er

Typesettin
g

Huruf
Manual

Desktop
publishi
ng
software
s

Typeset
ter

Dirangk
ap oleh
desainer
grafis

Media Baca
Digital
Alat
SDM
Softwar
Penulis
e word ,
process
jurnalis
or
,
hyperte
redakt
xt
ur,
fotogra
fer
Desktop
Dirang
publishi
kap ole
ng
h
softwar
desain
es
er
hyperte
grafis
xt30

Media Online
Alat
Software
Komputer

SDM
Penulis,
jurnalis,
redaktur
,
fotograf
er

Web
design
sofwares
Hypertex
t
HTML31

Dirangk
ap web
designe
r/
templat
es

30
Hypertext adalah text yang berhubungan dengan dokumen lain atau teks yang nge-link ke informasi lain. Lihat
http://temukanpengertian.blogspot.com/2013/06/pengertian-hypertext.html.

31
Hyper Text Markup Language (HTML) adalah bahasa yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web,
menjadikan teks yang di-mark up sebagai tanda petunjuk penjelajahan web Internet, lihat
http://id.wikipedia.org/wiki/HTML

Ilustrato
r,
Desaine
r grafis
(manual
) Penata
letak
(manual
),
Tukang
cetak
foto
Desaine
r grafis

Desktop
publishi
ng
software
s

Desaine
r grafis

Desktop
publishi
ng
softwar
es
motion
graphic

Desain
er
grafis

Web
design
sofwares
Motion
graphic

Dirangk
ap web
designe
r/
templat
es

CMYK

Desaine
r grafis

RGB
(Red
Green
Bule)

Desain
er
grafis

RGB (Red
Green
Bule)

Mesin
cetak
film

Tukang
cetak

Tidak
ada

Tidak
ada

Mesin
cetak
pelat

Tukang
cetak

Tidak
ada

Tidak
ada

Tidak
ada

Tidak
ada

Perceta
kan
Distribu
si

Printing

Mesin
cetak
Kendar
aan

Tukang
cetak
Distribu
tor

Dirangk
ap oleh
desainer
grafis
Dirangk
ap oleh
desainer
grafis
Tukang
cetak
Distribut
or

Tidak
ada

Cetak
Pelat

Sofware
Comput
er
to
film
Software
compute
r
to
plate
Mesin
cetak
Kendara
an

Dirangk
ap web
designe
r/
templat
es
Tidak
ada

Tidak
ada
Distrib
utor

Tidak
ada
Internet

Tidak
ada
Tidak
ada

Toko
buku

Toko buku

Toko
buku

Penjual

Toko
buku
Toko
online

Penjual

Tidak
ada
Internet
Kendara
an
Toko
buku
Toko
online

Penjual

Tidak ada

Tidak
ada

Prepres
s

Desain
grafis

Manual
(freeha
nd),
fotogra
fi
analog

Desain
Warna

Satu
warna
CMYK

Cetak film

Transporta
si