Kesadaran Hukum Masyarakat Dalam Mempengaruhi Upaya Peningkatan Pendaftaran Tanah Di Kota Gunung Sitoli

6

ABSTRAK

KESADARAN HUKUM MASYARAKAT DALAM
MEMPENGARUHI UPAYA PENINGKATAN PENDAFTARAN
TANAH DI KOTA GUNUNG SITOLI
Kebutuhan akan tanah dewasa ini semakin meningkat, seiring dengan
peningkatan jumlah penduduk dan meningkatnya kebutuhan lain yang
memerlukan tanah. Menyadari akan pentingnya tanah bagi hajat hidup orang
banyak maka selanjutnya pemerintah perlu membuat suatu perturan yang
mengatur penggunaan, peruntukan, dan pelestarian tanah. Menyadari hal tersebut
maka selanjutnya pemerintah membentuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1961
Tentang Pokok-Poko Agraria, yang dimana didalam salah satu Pasalnya tepatnya
pada Pasal 19 memerintahkan untuk membuat suatu peraturan yang memberikan
jaminan dan perlindungan hukum terhadap kepemilikan tanah yaitu peraturan
mengenai pendaftaran tanah, sehingga atas dasar perintah tersebut lahirlah PP.
Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah, namun selam PP ini berjalan
banyak dijumpai hambatan, sehingga perlu diadakan penyempurnaan terhadap PP
yang sebelumnya, sehingga lahirlah PP Nomor 24 Tahun 1997 tentang Perubahan
atas PP Nomor 10 Tahun 1961 tentang Pendaftaran Tanah. Permasalahan yang

akan ditulis dalam skripsi ini adalah perkembangan pendaftaran tanah di
Indonesia, kesadaran hukum masyarakat Gunung Sitoli terhadap pelaksanaan
pendaftaran tanah, serta hambatan dalam pelaksanaan pendaftaran tanah dan
upaya yang dilakukan pemerintah untuk mengatasi hambatan tersebut.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode pendekatan
yuridis empiris yaitu penelitian yang menekankan kepada ilmu hukum dan
berusaha menelaah kaidah-kaidah hukum yang berlaku dalam masyarakat.
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
dengan cara melakukan penelitian kepustakaan seperti mencari buku-buku serta
karya ilmiah lainya yang berkaitan dengan pendaftaran tanah, serta juga
melakukan penelitian lapangan seperti mewawancarai Kepala Kantor Pertanahan
Kabupaten Nias.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pelaksanaan pendaftaran tanah sudah ada sejak zaman
kolonoial Belanda, perkembangan selanjutnya setelah Indonesia merdeka terjadi
perombakan yang mendasar dalam bidang pertanahan di Indonesia tepatnya
dengan lahirnya UUPA. Dalam pasal 19 UUPA diperintahkan untuk membuat
peraturan pendaftaran tanah, sehingga lahirlah PP Nomor 10 tahun 1961 dan
diubah lagi dengan PP Nomor 24 tahun 1997, adapun tingkat kesadaran hukum
masyarakat di kota Gunung Sitoli akan pentingnya pendaftaran tanah masih

rendah dimana ada beberapa daerah yang masih menganggap pendaftaran tanah
tidaklah begitu penting. Hambatan yang dijumpai dalam pelaksanaan pendaftarn
tanah dapat dilihat dari segi masyarakat seperti kurangnya tingkat pendidikan,
kurangnya sosialisasi dari pemerintah, jika dilihat dari pemerintah sendiri maka
hambatan dalam pendaftaran tanah meliputi, kurangnya anggaran dalam
pelaksanaan pendaftaran tanah, proses yang berbelit belit, dan terjadinya praktik
korupsi. Adapun upaya mengatasi hambatan tersebut antara lain dengan
meningkatkan mutu pendidikan, memgadakan inspeksi terhadap laporan
keuangan.