Substitusi Agregat Halus pada Beton dengan Limbah Produksi Pabrik Pengecoran Logam

DAFTAR PUSTAKA
Mulyono, Tri. (2003). Teknologi Beton. Yogyakarta. ANDI
Aji, Pujo & Rahmat Purwono. 2010, Pengendalian Mutu Beton. Itspress.
Surabaya.
Anonim. (1991). Tata Cara Perhitungan Struktur Beton untuk Bangunan Gedung,
SK SNI T-15-1991-03. Bandung. Departemen Pekerjaan Umum, Yayasan
LPBM.
ASTM C33-74a, Standard Specification for Concrete Agregate. (1976). Annual
Books of ASTM Standards. Philadelphia-USA.
ASTM C39, Compresive Strength of Cylindrical Concrete Specimens. (2002).
Annual Books of ASTM Standards. Philadelphia-USA.
Dipohusodo, Istimawan. (1999). Struktur Beton Bertulang, Cetakan Kedua.
Jakarta. PT Gramedia Pustaka Utama.
As’at Pujianto.(2011).Beton Mutu Tinggi dengan Admixture superplasticizer dan
Aditif Silicafume
Lewis, S.W. (1982). Discussion of Admixture for Concrete, ACI.212.IR-81
Concrete International. Design and Construction, Vol. 27, No. 5
Mindness, S., dan young, J.F. (1981).Concrete. Prentice Hall.
Nawy, E.G. (1998). Beton Bertulang (Suatu Pendekatan Dasar). Bandung. Refika
Aditama
Nugraha, Paul dan Antoni. (2007). Teknologi Beton. Yogyakarta. ANDI.

Sagel, R., Kole, P., & Kusuma, Gideon. (1993). Pedoman Pengerjaan Beton.
Jakarta. Erlangga.
SNI 03-1972-1990 Metode Pengujian Slump Beton.
SNI 03-2495-1991 Spesifikasi Bahan Tambahan untuk Beton
SNI 03-6827-2002 Metode Pengujian Waktu Ikat Awal Semen Portland dengan
Menggunakan Alat Vicat untuk Pekerjaan Sipil
SNI 15-2049-2004 Semen Portland
SNI 03-2834-2000 Cara Rencana Pembuatan Campuran Beton Normal
Tjokrodimuljo, Kardiyono. (1998). Teknologi Beton. Yogyakarta. Nafiri.

83
Universitas Sumatera Utara

Riky Armadi. 2010. Pemanfaatan Limbah Besi Sebagai Komposisi Penyusun
Beton, Skripsi Program Sarjana Teknik Sipil Universitas Sumatera Utara,
Medan.
Murdock, L.J., & Brook K.M. (1986). “Bahan dan Praktek Beton”, Penerbit:
Erlangga, Jakarta.

84

Universitas Sumatera Utara