Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. JenisPenelitian
Jenispenelitianinidapatdikatakansebagaipenelitian model kausal (causal
model) yaituuntukmelihathubunganbeberapa variabel yang belum pasti. Umar
(2008:54) menyebutkandesainkausalbergunauntukmengalisis bagaimana suatu
variabel mempengaruhi variabel lain, dan juga bergunapadapenelitian yang
bersifateksperimen

dimana

variabel

independennyadiperlukansecaraterkendaliolehpenelitiuntukmelihatdampaknyapad
a

variabel

dependensecaralangsung.Denganbegitupenelitidapatmengidentifikasifaktaatauperi
stiwatersebutsebagaivariabel


yang

dipengaruhi

(variabelDependen)

danmelakukanpenyelidikanterhadap variable –variabel yang mempengaruhinya
(variabelIndependen), Kelinger (2006 ; 54).
PenelitimenggunakandesaininiuntukmemberikanbuktipengaruhSistemKeuan
gan

Daerah,

TransparansiPublik,

AktivitasPengendalianTerhadapAkuntabilitasKeuangan Daerah pada SKPD di
Pemerintahan Kota Medan .
3.2. LokasidanWaktuPenelitian


38
Universitas Sumatera Utara

Lokasipenelitianiniadalah
khususnyapadaseluruhkecamatan

SKPD
di

Pemerintah

Kota

pemerintahkota

Medan
Medan.

Adapunjangkawaktupenelitianinidimulaidaribulan November 2015 sampaiMaret
2016.


3.3. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah beberapa SKPD dan Auditor di
Pemerintahan Kota Medan.Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik
yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana,
tenaga, dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari
populasi. Untuk itu, sampel yang diambil dari populasi harus betul – betul
representatif (mewakili). Teknik sampling dalam penelitian ini adalah Sampling
Purposif , yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.

Sampel dalam penelitian ini adalah Bendahara di 21 Kecamatan di
Pemerintahan Kota Medan.

3.4.

Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Sumber data penelitian merupakan faktor penting yang menjadi

pertimbangan dalam menentukan metode pengumpulan data, selain jenis

data.Sumber data adalah subjek penelitian tempat data menempel (Sangadji dan
Sopiah, 2010:66).

39
Universitas Sumatera Utara

Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah data primer (primary
data).Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara
langsung dari sumber asli.

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan teknik
penyebaran kuisioner.Kuisioner adalah teknik penelitian yang dilakukan dengan
menyebarkan angket, sehingga dalam waktu relatif singkat dapat menjangkau
banyak responden.

3.5. Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional Variabel
3.5.1.Variabel Dependen Akuntabilitas Keuangan (Y)
Variabel dependen (Y) adalah tipe variabel yang dijelaskan atau
dipengaruhi oleh variabel independen.Variabel dependen dalam penelitian ini
adalah


Akuntabilitas

Keuangan.Akuntabilitas

dapat

diartikan

sebagai

pertanggungjawaban pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan kebijakan
yang dipercayakan kepada unit organisasi pemerintah dalam rangka pencapaian
tujuan yang telah ditetapkan melalui laporan keuangan pemerintah secara
priodik.

Sedangkan menurut

Governmental Accounting Standars Board


(GASB:47) sebagaimana dikutip oleh Mardiasmo (2002:85) menyatakan
bahwa akuntabilitas merupakan dasar dari pelaporan keuangan di lingkungan
pemerintahan.

40
Universitas Sumatera Utara

Akuntabilitas adalah tujuan tertinggi pelaporan keuangan pemerintah.
Variabel akuntabilitas keuangan akan diukur dengan menggunakan 5 (lima)
item pertanyaan yang diharapkan dapat menggambarkan dan mewakili
akuntabilitas keuangan SKPD di Pemerintahan Kota Medan. Responden
diminta untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di
antara lima jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak
setuju. Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan
menggunakan Skala Likert 5 poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk
jawaban yang berarti akuntabilitas keuangan paling rendah, dan seterusnya
poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti akuntabilitas keuangan
paling tinggi.

3.5.2.Variabel Independen (X)

Variabel independen (X) adalah tipe variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini adalah:
A. Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah (X1)
Sistem akuntansi keuangan daerah adalah sistem akuntansi yang
meliputi proses pencatatan, penggolongan, penafsiran, peringkasan transaksi
atau kejadiaan keuangan serta pelaporan keuangan dalam rangka pelaksanaan
APBD. Dalam sistem akuntansi keuangan daerah, inputnya adalah bukti atau
dokumen seperti SP2D LS, SPJ dan BKU.

Variabel independen untuk Sistem Akuntansi Keuangan Daerah akan
diukur melalui 5 (lima) kuesioner yang diharapkan dapat menjadi ukuran

41
Universitas Sumatera Utara

paham atau tidaknya sistem akuntansi keuangan daerah. Responden diminta
untuk menjawab tentang bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima
jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju.
Masing – masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan
menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 diberikan untuk

jawaban yang berarti Sistem Akuntansi Keuangan daerah paling rendah, dan
seterusnya poin 5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti sistem akuntansi
keuangan daerah paling tinggi. Indikator untuk variabel ini adalah :
1. Basis Akuntansi;
2. Unsur - Unsur Laporan Realisasi Anggaran;
3. Penyusunan APBD sesuai dengan Permendagri Nomor 13 Tahun
2006;
4. Penyusunan Laporan Keuangan berdasarkan PP 71 Tahun 2004.

B. Transparansi Publik (X2)
Transparansi adalah keterbukaan (opennes) pemerintah atas aktivitas
pengelolaan sumber daya publik. Sedangkan value for money (VFM)
merupakan konsep pengelolaan yang mendasarkan pada tiga elemen utama,
yaitu ekonomi, efisiensi dan efektivitas (Mardiasmo, 2004:47).

Variabel independen untuk Transparansi akan diukur melalui 7 (tujuh)
kuesioner yang akan diajukan kepada pegawai inspektorat dan sebagian kepada
masyarakat disekitar wilayah pemerintahan kota Medan yang diharapkan dapat
menjadi ukuran tingkat penerapan transparansi. Sumber dari kuesioner untuk


42
Universitas Sumatera Utara

variabel transparansi diambil dari penelitian Iskandar (2014:58) yang
dimodifikasi oleh peneliti.Responden diminta untuk menjawab tentang
bagaimana persepsi mereka, memilih di antara lima jawaban mulai dari sangat
setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju. Masing - masing item pernyataan
tersebut kemudian diukur dengan menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di
mana poin 1 (satu) diberikan untuk jawaban yang berartiaktivitas pengendalian
paling rendah, dan seterusnyapoin 5 diberikan untuk jawaban yang
berartiaktivitas pengendalianpaling tinggi.Indikatornyaadalah:
1. Transparansi dalam Pengelolaan APBD;
2. Keterbukaan alam penerimaan dan penggunaan dana di tiap–tiap
SKPD;
3. Kemudahan mengakses data;
4. Sistem komunikasi organisasi.

C. Aktivitas Pengendalian (X3)
Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan, prosedur, teknik, dan
mekanisme yang digunakan untuk menjamin arahan manajemen telah

dilaksanakan.Aktivitas pengendalian seharusnya efisien dan efektif untuk
mencapai tujuan pengendalian itu sendiri. Variabel independen untuk Aktivitas
Pengendalian akan diukur melalui 5 (lima) kuesioner yang diharapkan dapat
menjadi ukuran baik atau tidaknya aktivitas pengendalian. Responden diminta
untuk menjawab tentang bagaimanapersepsi mereka, memilih di antara lima
jawaban mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat tidak setuju.

43
Universitas Sumatera Utara

Masing - masing item pernyataan tersebut kemudian diukur dengan
menggunakan Skala Likert 5 (lima) poin, di mana poin 1 (satu) diberikan untuk
jawaban yang berarti aktivitas pengendalian paling rendah, dan seterusnya poin
5 (lima) diberikan untuk jawaban yang berarti aktivitas pengendalian paling
tinggi. Indikatornya adalah :
1.

Harus sesuai Prinsip Akuntansi;

2.


Perekrutan dan Pengembangan SDM;

3.

Tugas Prosedur dalam Pekerjaan;

4.

Kesesuaian;

5.

Pemisahan Tugas;

6.

Independen.

3.6. Metode Analisis Data
Data yang telah diperoleh kemudian diolah untuk dianalisis dan
diinterpretasikan.Pengolahan data menggunakan SPSS 20.0.Metode analisis data
yang digunakan untuk mengolah data penelitian adalah regresi linier berganda.

3.6.1. Uji Kualitas Data
Menurut Anshori dan Iswati (2009:36) ada dua konsep mengukur
kualitas data yaitu realibilitas dan validitas. Artinya suatu penelitian akan
menghasilkan kesimpulan yang bias jika datanya kurang reliable dan kurang
valid. Sedangkan kualitas data penelitian ditentukan oleh kualitas instrumen
yang digunakan untuk mengumpulkan data.
A. Uji Validitas

44
Universitas Sumatera Utara

Uji validitas adalah untuk mengukur kecermatan instrumen.Uji
validitas tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsinya. Pengukuran validitas
instrumen penelitian dilakukan dengan analisis item, dimana setiap nilai yang
ada pada setiap butir pertanyaaan dikorelasikan dengan seluruh nilai total
butir pertanyaan untuk suatu variabel dengan menggunakan rumus product
moment (Sugiyono, 2006:86). Bila korelasi antara butir – butirdengan skor
total kurang dari 0,3 maka butir instrumen tersebut dinyatakan tidak valid
(Sugiyono, 2006:96).

B. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya konsistensi
alatukur dalam penggunaannya, atau dengan kata lain alat ukur tersebut
mempunyai konsistensi apabila digunakan berkali–kalipada waktu berbeda–
beda, tetapihasilnya tetap sama. Uji reliabilitas menggunakan teknik Alpha
Cronbach(Arikunto,2004:67).Taraf signifikansi digunakan 5%.Jika r hitung
(r alpha) > r tabel, maka instrumen tersebut dinyatakan reliabel.
Sugiyono(2006:85) menyebutkan bila r hitung (r alpha) > 0,6 maka instrumen
tersebut dinyatakan reliabel.

3.6.2. Uji Asumsi Klasik
Sebagai konsekuensi penggunaan analisis statistik parametrik, maka
perlu dilakukan pengujian asumsi klasik. Hal ini dimaksudkan untuk menguji
bahwa

tidak

terdapat

bias pada

nilai estimator

dari model

yang

45
Universitas Sumatera Utara

digunakandalam penelitian. Terdapat tiga macam uji asumsi klasik (Gujarati,
1999:56), yaitu terdiri dari :
1. Uji multikolinearitas;
2. Uji heterokedastisitas; dan
3. Uji autokorelasi.

Dalam penelitian ini hanya menggunakan dua uji asumsi klasik, yaitu
ujimultikolinearitas dan uji heterokedastisitas.Sedangkan uji autokorelasi
tidakdilakukan karena data dalam penelitian tidak bersifat time series.
A. Uji Normalitas
Uji Normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model
regresi,variabel

terikat,

variabel

bebas

atau

keduanya

mempunyai

distribusinormalatau tidak.Pengujian data dilakukan dengan menggunakan
pengujianKolmogorov-Smirnov

(Ghozali,

2006:57).

Hipotesis

dalam

pengujian ini adalah:
1. HO : Data berasal dari populasi yang terdistribusi normal;
2. H1 : Data tidak berasal dari populasi yang terdistribusi normal
Kriteria

untuk

menolak

atau

tidak

menolak

berdasarkan

P



Valuesebagaiberikut:
1. Jika P – Value≥ α, maka HO tidak ditolak;
2. Jika P – Value< α, maka HO ditolak.

B. Uji Multikoliniearitas

46
Universitas Sumatera Utara

Tujuan uji ini adalah tidak boleh terdapat multikolinearitas diantara
variabel penjelas adamodel tersebut yang diindikasikan oleh hubungan
sempurna atau hubungan yang tinggi diantarabeberapa atau keseluruhan
variabel penjelas.Pengujian ada tidaknya multikolinearitas dapat dilakukan
dengan melihat nilai Variance Inflanting Factor (VIF). Jika nilai VIFtidak
melebihi 5 maka disimpulkan tidak terjadi multikolinearitas (Santosa,
2005:68).

C. Uji Heteroskedastisitas
Uji heterokedastisitas

mengakibatkan kemapuan prediksi dari

koefisien dalam model menjadi tidak efisien dan tidak memilikibanyak
keberartian. Analisis regresi menghendaki bahwa varian tiap unsur
pengganggu menunjukan kondisi konstan yang besarnya sama dengan eviasi
kuadrat dan merupakan asumsi homokedastisitas. Terdapat penyebaran yang
sama dan memiliki varian yang sama. Jika varian dari residual dari satu
observasi

ke

observasi

homokedastisitas.Namun,
pengamatan

yang

lainnya

bilamana

terdapat

–pengamatan

tersebut

maka

tetap,
perbedaan
berarti

maka
varian
telah

terjadi
dari
terjadi

heterokedastisitas dari data penelitian. Menurut Santoso (2005:56), cara untuk
mengamati terjadinyaheterokedastisitas atau tidak dapat dilihat dari scatter
plotdimana tidak terjadi pola tertentu pada grafik. Jika terjadi pola tertentu
telah terjadi heterokedastisitas.

3.6.3. Pengujian Hipotesis

47
Universitas Sumatera Utara

Untuk menguji hipotesis mengenai pengaruh secara parsial dan
simultanmenggunakan uji t dan uji F. Dalam penelitian ini menggunakan
tingkatsignifikansi (α) 0,05 atau 5% atau keyakinan 95% untuk menguji
hipotesis yangdiajukan dalam penelitian ini diterima atau ditolak.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan model analisis
regresiberganda bertujuan untuk memprediksi berapa besar kekuatan pengaruh
variable independen terhadap variabel dependen. Persamaan regresinya adalah:
Y = β0 + β1X1 + β2X2+ β3X3+ e
Y

=Akuntabilitas Keuangan SKPD

β0

=Intersep

β1, β2,β3

=Koefisien regresi

X1

=PenerapanSistem Akuntansi Keuangan Daerah

X2

=TransparansiPublik

X3

=Aktivitas Pengendalian

e

=Error

D. Uji F (Uji Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh simultan
variable – variable independen terhadap variabel dependen. Kriteria
pengujianyang digunakan adalah jika probability value (p value)< 0,05,
maka Ha diterimadanjika p value> 0,05, maka Ha ditolak.

Uji F dapat pula dilakukan dengan membandingkan nilai Fhitung
dan Ftabel.Jika Fhitung > F tabel (n-k-1), maka Ha diterima.Artinya,

48
Universitas Sumatera Utara

secara statistic data yangada dapat membuktikan bahwa semua variabel
independen (X1,danX2)berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). Jika
Fhitung < F tabel (n-k-1),makaHa ditolak.Artinya, secara statistik data
yang ada dapat membuktikan bahwasemua variabel independentidak
berpengaruh terhadap variabel dependen(Y).

E. Uji t (Uji Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing–masing
variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengujian yang
digunakan adalahjikap value< 0,05, maka Ha diterima dan jika p value>
0,05, maka Haditolak.

49
Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. UjiValiditasdanReliabilitas
4.1.1. UjiValiditas
Berikuthasildariujivaliditasterhadapbutir–butirpertanyaandari

variable

system akuntansikeuangandaerah(X1 ), transparansi publik (X2 ), aktivitas
pengendalian (�3 ), dan akuntabilitas keuangan (Y).

Tabel 4.1 UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel
SistemAkuntansiKeuangan Daerah (� � )
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
p1
p2
p3
p4
p5

17.0952
17.2381
16.9048
17.1429
16.9524

8.790
9.290
8.290
8.229
8.948

Corrected
Item-Total
Correlation
.456
.526
.775
.534
.626

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.794
.765
.692
.769
.737

Tabel 4.2 UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel
TransparansiPublik(� � )

50
Universitas Sumatera Utara

Item-Total Statistics
Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted

Corrected
Item-Total
Correlation

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted

p1
p2
p3

25.1429
25.1429
24.8095

18.729
18.629
18.562

.685
.699
.750

.863
.861
.855

p4
p5
p6
p7

25.0952
24.8095
24.9048
24.9524

18.790
17.762
18.790
18.948

.603
.704
.681
.576

.873
.860
.863
.877

(Sumber : Riska Anggraini, 2016)

Tabel 4.3 UjiValiditasPertanyaan-PertanyaanpadaVariabel
AktivitasPengendalian(�� )
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
p1
p2
p3
p4
p5

17.2381
17.4762
17.4286
17.2381
17.2857

Corrected
Item-Total
Correlation

8.290
8.662
8.757
8.090
8.214

.736
.539
.605
.864
.839

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.842
.894
.873
.813
.819

Tabel 4.4UjiValiditasPertanyaan – PertanyaanpadaVariabel
AkuntabilitasKeuangan(�)
Item-Total Statistics

Scale Mean if Scale Variance
Item Deleted if Item Deleted
p1
p2
p3
p4
p5

17.3000
17.5000
17.4000
17.3000
17.3000

8.642
9.105
9.200
8.432
8.642

Corrected
Item-Total
Correlation
.763
.538
.654
.897
.842

Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.854
.913
.879
.826
.838

51
Universitas Sumatera Utara

Nilaipatokanuntukujivaliditasadalahkoefisienkorelasi

(Corrected

Item-

Total Correlation) yang mendapatnilailebihbesardari 0,3 (Sekarang dalam
Augustine danKristaung, 2013:70). BerdasarkanhasilujivaliditaspadaTabel 4.1
hinggaTabel 4.4, diketahuiseluruhpertanyaanbersifat valid.

4.1.2. UjiReliabilitas
Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji
validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas (Noor, 2011:130).
Berikuthasildariujireliabilitasterhadapbutir – butirpertanyaan yang valid.

Tabel 4.5UjiReliabilitaspadaVariabelSistemAkuntansiKeuangan Daerah,
TransparansiPublik,AktivitasPengendalian,danAkuntabilitasKeuangan
Variabel
Sistemakuntansikeuangandaerah
Transparansipublik
AktivitasPengendalian
Akuntabilitaskeuangan

Jikanilai

Alpha

Cronbach

Nilai Alpha Cronbach
0,791
0,882
0,876
0,887

lebihbesardari

0,6,

makakuesionerpenelitianbersifatreliabel (Augustine danKristaung, 2013:73, Noor,
2011:165). Diketahuibahwakuesionerbersifatreliabel, karenanilai Alpha Cronbach
lebihbesardari 0,6.

4.2 Statistika Deskriptif

52
Universitas Sumatera Utara

Analisis statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui deskripsi suatu
data yang dilihat dari distribusi frekuensi, persentase, nilai maksimum, nilai
minimum, dan nilai rata-rata (mean),dari variabel sistem akuntansi keuangan
daerah, transparansi publik, aktivitas pengendalian, dan akuntabilitas keuangan.

Tabel 4.6DistribusiFrekuensidanPersentaseSistemAkuntansi
Keuangan Daerah (Xı)
Pertanyaan
p1
p2
p3
p4
p5

STS

TS

KS

F % f
%
f
0 0 2 9.524 1
0 0 0
0
4
0 0 0
0
2
0 0 2 9.524 2
0 0 0
0
2

S

%
4.762
19.05
9.524
9.524
9.524

BerdasarkanTabel

F
5
9
5
4
7

SS

%
23.81
42.86
23.81
19.05
33.33

4.6,

Total

f
%
f
%
13 61.9 21 100
8 38.1 21 100
14 66.67 21 100
13 61.9 21 100
12 57.14 21 100

untuktiap



Max Min Rata-Rata
5
5
5
5
5

2
3
3
2
3

4.38
4.19
4.57
4.33
4.48

tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju.

Hal

inimenandakantingginyatingkat

system

akuntansikeuangandaerah.BerdasarkanTabel 4.7, untuktiap – tiappertanyaan,
mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju.

Hal

inimenandakantingginyatingkattransparansipublik.

Tabel 4.7DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel
TransparansiPublik (�� )
Pertanyaan
p1
p2
p3

STS
TS
F % f
%
0 0 0
0
0 0 0
0
0 0 0
0

f
5
5
2

KS
S
SS
Total
Max
%
F
%
f
%
f
%
23.81 8 38.1 8 38.1 21 100
5
23.81 8 38.1 8 38.1 21 100
5
9.524 7 33.33 12 57.14 21 100
5

Min Rata-Rata
3
3
3

53
Universitas Sumatera Utara

4.14
4.14
4.48

p4
p5
p6
p7

0
0
0
0

0
0
0
0

1 4.762 3 14.29
1 4.762 2 9.524
0
0
3 14.29
1 4.762 2 9.524

BerdasarkanTabel

8
4
8
7

38.1 9 42.86 21
19.05 14 66.67 21
38.1 10 47.62 21
33.33 11 52.38 21

4.8,

untuktiap



100
100
100
100

5
5
5
5

2
2
3
2

4.19
4.48
4.33
4.33

tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju.

Hal

inimenandakantingginyatingkataktivitaspengendalian.
Tabel 4.8 DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel
AktivitasPengendalian (�� )

Pertanyaan
p1
p2
p3
p4
p5

STS
F %
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0

f
0
1
1
1
0

TS
%
0
4.762
4.762
4.762
0

f
2
2
3
1
1

BerdasarkanTabel

KS
S
SS
Total
Max
%
F
%
f
%
f
%
9.524 5 23.81 14 66.67 21 100
5
9.524 7 33.33 11 52.38 21 100
5
14.29 7 33.33 10 47.62 21 100
5
4.762 7 33.33 12 57.14 21 100
5
4.762 8 38.1 12 57.14 21 100
5

4.9,

untuktiap



Min Rata-Rata
3
2
2
2
3

4.57
4.33
4.24
4.43
4.52

tiappertanyaan,

mayoritasrespondenmenjawabsetujudansangatsetuju.

Hal

inimenandakantingginyatingkatakuntabilitaskeuangan.

Tabel 4.9DistribusiFrekuensidanPersentaseVariabel
AkuntabilitasKeuangan (�)
Pertanyaan
p1
p2
p3
p4
p5

STS
F %
0 0
0 0
0 0
0 0
0 0

f
1
1
0
0
0

TS
%
4.762
4.762
0
0
0

f
5
3
5
2
2

KS
S
SS
Total
Max Min Rata-Rata
%
F
%
f
%
f
%
23.81 6 28.57 9 42.86 21 100
5
2
4.10
14.29 5 23.81 12 57.14 21 100
5
2
4.33
23.81 7 33.33 9 42.86 21 100
5
3
4.19
9.524 9 42.86 10 47.62 21 100
5
3
4.38
9.524 9 42.86 10 47.62 21 100
5
3
4.38

54
Universitas Sumatera Utara

4.3.Uji Asumsi Klasik
4.3.1. UjiAsumsiNormalitas
Dalampenelitianini,

ujinormalitasterhadap

denganmenggunakanujiKolmogorov-Smirnov.

Tingkat

residual

signifikansi

yang

digunakan� = 0,05. Dasar pengambilan keputusan adalah melihat angka
probabilitas �, dengan ketentuan sebagai berikut :

1. Jikanilaiprobabilitas� ≥ 0,05, maka asumsi normalitas terpenuhi

2. Jikaprobabilitas p < 0,05, makaasumsinormalitastidakterpenuhi.

PerhatikanbahwaberdasarkanTabel 4.9,

diketahuinilaiprobabilitasp

atau Asymp.Sig. (2-tailed)sebesar 0,968.Karenanilaiprobabilitasp, yakni
0,968,

lebihbesardibandingkantingkatsignifikansi,

yakni

0,05.

Hal

iniberartiasumsinormalitasterpenuhi.

Tabel 4.10 UjiNormalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardize
d Residual
N
Normal Parametersa,,b
Most Extreme
Differences

Mean
Std. Deviation
Absolute
Positive
Negative

Kolmogorov-Smirnov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)

21
.0000000
2.21038895
.108
.108
-.093
.494
.968

a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.

55
Universitas Sumatera Utara

4.3.2.

Uji Multikolinearitas
Untukmemeriksaapakahterjadimultikolinearitasatautidakda

patdilihatdarinilaivariance inflation factor (VIF). Nilai VIF yang
lebihdari

10

diindikasisuatu

variable

bebasterjadimultikolinearitas(Ghozali, 2011:102).
Tabel 4.11 UjiMultikolinearitas
Collinearity
Statistics
Model
1

Tolerance VIF

(Constant)
SistemAkuntansiKeuangan
Daerah (X1)

.709 1.411

TransparansiPublik (X2)

.648 1.544

AktivitasPengendalian (X3)

.797 1.254

PerhatikanbahwaberdasarkanTabel 4.11, nilai VIF dari system
akuntansikeuangandaerah(�1 )adalah1,411,nilai
daritransparansipublik(�2 )1,544,

VIF
dannilai

VIF

dariaktivitaspengendalian(�3 ) adalah 1,254. Karenamasing – masingnilai
VIF tidaklebihbesardari 10, makatidakterdapatgejalamultikolinearitas yang
berat.

4.3.3. UjiHeteroskedastisitas
Deteksiadatidaknyaheteroskedastisitasdapatdilakukandenganmelih
atadatidaknyapolatertentupadagrafikscatter

plotantara

SRESID

padasumbu Y, dan ZPRED padasumbu X. Ghozali (2011:139)

56
Universitas Sumatera Utara

menyatakandasaranalisisadalahjikaadapolatertentu, sepertititik-titik yang
adamembentukpolatertentu

yang

teratur,

makamengindikasikantelahterjadiheteroskedastisitas.Jikatidakadapola
yang jelas, sertatitik –titikmenyebar di atasdan di bawahangka 0
padasumbu Y, makatidakterjadiheteroskedastisitas.

Gambar 3. UjiHeteroskedastisitas
Perhatikanbahwa berdasarkan Gambar 3, tidakterdapatpola yang
begitujelas, sertatitik – titikmenyebar di atasdan di bawahangka 0
padasumbu Y, makatidakterjadiheteroskedastisitas.

4.4 AnalisisKoefisienDeterminasi

BerdasarkanTabel 4.12, nilaikoefisiendeterminasi�2 terletak pada kolom
Adjusted R-Square.Diketahuinilaikoefisiendeterminasisebesar�2 = 0,343. Nilai
tersebut berarti seluruh variable bebas, yakni system akuntansikeuangandaerah,
transparansipublik,

danaktivitaspengendalian,

secarasimultanmempengaruhi

57
Universitas Sumatera Utara

variable

akuntabilitaskeuangansebesar34,3%,

sisanyasebesar65,7%

dipengaruhioleh factor -faktor lain.

Tabel 4.12 KoefisienDeterminasi
Model Summaryb
Model

R
.664a

1
a.

Adjusted R
Square

R Square
.441

Std. Error of
the Estimate

.343

2.398

Predictors: (Constant), AktivitasPengendalian (X3),
SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1), TransparansiPublik (X2)
Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)

b.

4.5 UjiSignifikansiPengaruhSimultan (Uji�)

Uji

F

bertujuanuntukmengujipengaruh

variable

akuntansikeuangandaerah,

bebas

system

transparansipublik,

danaktivitaspengendalian,secarabersama – samaatausimultanterhadap variable
takbebasakuntabilitaskeuangan.

Tabel 4.13 UjiPengaruhSimultandenganUji�
ANOVAb
Sum of
Squares

Model
1

b.

Mean Square

Regression

77.236

3

25.745

Residual

97.716

17

5.748

174.952

20

Total
a.

df

F
4.479

Sig.
.017a

Predictors: (Constant), AktivitasPengendalian (X3), SistemAkuntansiKeuangan Daerah (X1),
TransparansiPublik (X2)
Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)

58
Universitas Sumatera Utara

BerdasarkanTabel 4.13,diketahuinilai F hitungadalah4,479dannilai F table
adalah

3.197.

Berikut

criteria

untukmenentukansignifikansipengaruhsimultanberdasarkanuji F :
1. Jika F hitung> F tabel, pengaruh simultan signifikan;
2. Jika F hitung< F tabel, pengaruhsimultantidaksignifikan.

Karenanilai F hitung, yakni4,479, lebihbesardibandingkan F tabel 3.197,
maka

variable

system

danaktivitaspengendalian,

akuntansikeuangandaerah,
secarabersama



transparansipublik,
samaatausimultan,

berpengaruhsignifikan (secarastatistika) terhadapakuntabilitaskeuangan.Kriteria
lain
untukmengujisignifikansipengaruhsimultanadalahdenganmembandingkannilaipro
babilitas

(Sig.)

terhadaptingkatsignikansi

0,05.

Berikut

criteria

untukmenentukansignifikansipengaruhsimultanberdasarkannilaiprobabilitas.
1. Jikanilaiprobabilitas (Sig.) > 0,05, pengaruh simultan tidak signifikan;
2. Jikanilaiprobabilitas (Sig.) < 0,05, pengaruhsimultansignifikan.

Karenaprobabilitas, yakni 0.017, lebihkecildibandingkan 0,05, maka
variable

system

akuntansikeuangandaerah,

transparansipublik,danaktivitaspengendalian,secarabersama – samaatausimultan,
berpengaruhsignifikan (secarastatistika) terhadapakuntabilitaskeuangan.

4.6. AnalisisRegresi Linear BergandadanUjiSignifikansiPengaruhParsial
(Uji t)

59
Universitas Sumatera Utara

Tabel

4.14

menyajikannilaikoefisienregresi,

sertanilaistatistik

t

untukpengujianpengaruhsecaraparsial.
Tabel 4.14 UjiSignifikansiPengaruhParsial (Uji�)
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model
1 (Constant)

a.

Std.
Error

B

Beta

Collinearity
Statistics
t

Sig. Tolerance VIF

1.888

5.967

.316 .756

SistemAkuntansiKeuangan
Daerah (X1)

.147

.255

.124 .578 .571

.709 1.411

TransparansiPublik (X2)

.407

.181

.507 2.253 .038

.648 1.544

AktivitasPengendalian
(X3)

.181

.243

.151 .746 .466

.797 1.254

Dependent Variable: AkuntabilitasKeuangan (Y)

Tabel

4.14

menyajikannilaikoefisienregresi,

sertanilaistatistik

untukpengujianpengaruhsecaraparsial.BerdasarkanTabel

t
4.14,

diperolehpersamaanregresi linear berganda sebagai berikut :

Y = 1,888 + 0,147X1 + 0,407X2 + 0,181X3 + e

BerdasarkanTabel

4.14,

akuntansikeuangandaerahadalah

diketahuinilaikoefisienregresidari

system

0,147.

system

Karenanilaikoefisienregresi

akuntansikeuangandaerah 0,147bernilaipositif, haliniberarti variable system
akuntansikeuangandaerahberpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diket
ahuinilaiprobabilitas

(Sig.)

dari

system

akuntansikeuangandaerahadalah

0,571.Karenanilaiprobabilitasdari system akuntansikeuangandaerah, yakni 0,571,
lebihbesardibandingkantingkatsignifikansi

0,05,

maka

variable

system

60
Universitas Sumatera Utara

akuntansikeuangandaerahtidakberpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuang
an.
BerdasarkanTabel
public

adalah

0,407bernilaipositif,

4.14,

0,407.

diketahuinilaikoefisienregresidaritransparansi
Karenanilaikoefisienregresitransparansipublik

haliniberarti

variable

transparansi

public

berpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diketahuinilaiprobabilitas
(Sig.)

daritransparansi

public

0,038.Karenanilaiprobabilitasdaritransparansipublik,

adalah
yakni

0,038,

lebihkecildibandingkantingkatsignifikansi 0,05, maka variable transparansi public
berpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuangan.

Berdasarkan

Tabel

4.14

diketahuinilaikoefisienregresidariaktivitaspengendalianadalah
0,181.Karenanilaikoefisienregresiaktivitaspengendalian

0,181

bernilaipositif,

haliniberarti

variable

aktivitaspengendalianberpengaruhpositifterhadapakuntabilitaskeuangan.Diketahui
nilaiprobabilitas

(Sig.)

dariaktivitaspengendalianadalah

0,466.Karenanilaiprobabilitasdariaktivitaspengendalian,
lebihbesardibandingkantingkatsignifikansi

0,05,

yakni
maka

0,466,
variable

aktivitaspengendaliantidakberpengaruhsignifikanterhadapakuntabilitaskeuangan.

61
Universitas Sumatera Utara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Kemampuan seluruh variabel bebas, yakni sistem akuntansi keuangan
daerah, transparansi publik, dan aktivitas pengendalian, secara simultan
mempengaruhi variabel akuntabilitas keuangan sebesar 34,3%, sisanya sebesar
65,7% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain. Berdasarkan hasil uji signifikansi
pengaruh simultan dengan uji F, variabel sistem akuntansi keuangan daerah,
transparansi publik, dan aktivitas pengendalian, secara bersama-sama atau
simultan, berpengaruh signifikan (secara statistika) terhadap akuntabilitas
keuangan. Berdasarkan hasil uji pengaruh parsial dengan uji t, diketahui seluruh
variabel bebas, yakni sistem akuntansi keuangan daerah, transparansi publik, dan
aktivitas pengendalian, berpengaruh positif terhadap akuntabilitas keuangan,
namun hanya transparansi publik yang berpengaruh signifikan terhadap
akuntabilitas keuangan.

62
Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah, Transparansi Publik dan Aktivitas Pengendalian Terhadap Akuntabilitas Keuangan pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Pemerintahan Kota Medan

7 24 105

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PENERAPAN SISTEM Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pem

3 11 17

PENGARUH AKUNTABILITAS, TRANSPARANSI, PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH DAN PENERAPAN SISTEM Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pem

0 5 17

PENDAHULUAN Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Penerapan Standar Akuntansi Pemerintah Dan Penerapan Sistem Pengendalian Intern Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris Pada SKPD Kabupaten Sukoharjo).

0 2 8

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 11

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 2

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 8

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 29

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

1 6 3

Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah,Transparansi Publik,dan Aktivitas Pengendalian terhadap Akuntabilitas Keuangan SKPD pada Pemerintah Kota Medan

0 0 8