Perancangan Ulang Tataletak Fasilitas Dengan Menggunakan Fuzzy Analytical Hierarchy Process Dengan Algoritma BLOCPLAN Dan ALDEP Pada PT. Kreasibeton Nusapersada
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Permasalahan
Perancangan Tataletak fasilitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap suatu pabrik. Salah satu hal yang mempengaruhi efisiensi tataletak
fasilitas adalah mengenai sistem pemindahan bahan. Sistem pemindahan yang
efektif dan efisien mempunyai jarak perpindahan dan momen perpindahan yang
minimum. Oleh karena itu, sistem pemindahan yang baik memberi keuntungan
bagi pabrik. Tata letak yang baik adalah tata letak yang dapat menangani material
handling secara menyeluruh (Wignjosoebroto, 1996)
PT. Kreasibeton Nusapersada adalah perusahaan yang bergerak di bidang
industri bahan dan bangunan.PT. Kreasibeton Nusapersada berpartisipasi dalam
pengembangan aktivitas dalam mendukung penerapan produk-produk bangunan
di Indonesia yaitu Ready Mix concrete dan concrete product. Produksi concrete
productterdiri dari beberapa jenis produk diantaranya C-Pile, tiang pancang, riol,
Udit, dan kastin. Apabila ditinjau dan pola aliran bahan, yaitu mulai dari proses
awalpembuatan sampai penyelesaian produk akhir, dapat diketahui bahwaPT.
Kreasibeton Nusapersada memiliki pola aliran bahan Odd Angle. Gambar 1.1.
menunjukkan layout awal dan aliran bahan pada PT. Kreasibeton Nusapersada.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1. Layout Awal PT. Kreasibeton Nusapersada
Universitas Sumatera Utara
Lokasi antar departemen belum tersusun dengan baik berdasarkan
perbandingan jarak dengan frekuensi. Hal ini dikarenakan tidak disusunnya
tataletak berkaitan dengan standardisasi derajad kedekatan antar departemen
terutama dengan departemen yang berkaitan dengan kegiatan produksi.
Departemen kerja yang memiliki hubungan kedekatan yang tinggi diletakkan
berjauhan seperti departemen timbangan dengan dengan stok batu pecah dan batu
guli yang memiliki jarak 217,3 m dengan frekuesni perpindahan sebesar 4992.
Berikut Tabel 1.1. menunjukkan jarak perpindahan antar departemen
Universitas Sumatera Utara
71
137,3
27,3
135,15
199,2
133,9
143,85
170,2
60,55
229,05
15. Tempat Penumpukan
Concrete Product
14. Gudang Fasilitas
13. Stok Batu Pecah dan
Batu Guli
12. Tempat Istirahat
Karyawan
97,65
11. Kantor Gudang
95,85
10. Laboratorium
68,25
9. Produksi Concrete
Product
6. Timbangan
58,3
8. Stok Pasir
5. Produksi Ready Mix
94,3
7. Test Slump
4. Post Security
1. Kantor
2. Tempat Uji Sampel dan Cek Penimbangan
3. Parkir Karyawan
4.Post Security
5. Produksi Ready Mix
6. Timbangan
7. Test Slump
8. Stok Pasir
9. Produksi Concrete Product
10. Laboratorium
11. Kantor Gudang
12. Tempat Istirahat Karyawan
13. Stok Batu Pecah dan Batu Guli
14. Gudang Fasilitas
15. Tempat Penumpukan Concrete Product
3. Parkir Karyawan
Dari
1. Kantor
Ke
2. Tempat Uji Sampel
dan Cek Penimbangan
Tabel 1.1. Jarak Perpindahan Antara Beberapa Departemen
250,35
133,1
192,9
107,05
240
90,55
85,2
218,25
58,15
138,15
245
123,45
91,45
83
223,6
223,2
268,65
206,7
217,3
168,4
55,5
67,25
76,85
212,35
36,05
Universitas Sumatera Utara
Peralatan
Material
handlingyang terdapat
pada
PT.
Kreasibeton
Nusapersada yang terdiri atas truk molen, excavator, dan truk muatan dapat
mengakibatkan biaya operasional menjadi mahal dan segala bentuk investasi pada
peralatan material handling perlu diatur biayanya. Biaya per unit termurah
memberikan kita solusi terbaik. Biaya Material Handling mencapai rataan 50 %
dari total biaya operasi. Area tataletak dapat memakan biaya sebesar $25/ft2 untuk
pembangunan atau $5/ft2 untuk penyewaan dalam 1 tahun. Oleh karena itu,
semakin baik digunakanan area, semakin sedikit area yang perlu untuk dibeli atau
disewa (Fred E. Meyers). Handling mengakibatkan 25 – 80 % dari semua kegiatan
produktif. Manajemen tentunya berhak memiliki porsi dari ukuran ini dari
perencanaan total aktivitas, bukan diabaikan (James M. Apple).
Berikut ini adalah beberapa perbandingan prinsip material handling
dengan kondisi aktual tata letak :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Perbandingan Prinsip Material Handling dengan Kondisi Aktual Tataletak
No.
1
Prinsip Material Handling
Kondisi Aktual
Rencanakan lokasi yang tepat Pada pemindahan material Ready Mix ke bagian produksi concrete product dengan rute transportasi Timbangan –
untuk persediaan material dan Bagian Loading – Slump – Timbangan – Post Security – Produksi Concrete Product diestimasikan dengan jarak 310
pembuangan pada area kerja
m. Pemindahan material menggunakan excavator dari Bahan Baku – Bagian Produksi (Ready Mix) berjarak 55 m
dengan beberapa kali pemindahan.
2
Pindahkan material langsung Terdapat aktivitas penyimpanan sementara untuk bahan baku seperti mal untuk produk yang ditempatkan pada area
ke
produksi
daripada tertentu yang kemudian dipindahkan lagi ke bagian produksi
penyimpanan sementara untuk
menghidnari re-handling
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Perbandingan Prinsip Material Handling dengan Kondisi Aktual Tataletak (Lanjutan)
No.
3
Prinsip Material Handling
Rencanakan
Kondisi Aktual
perpindahan Pemindahan Bagian Produksi Concrete Product – Gudang Produk dengan jarak maksimum 250 m dengan pola
dalam aliran lurus (hindari aliran Odd-Angle . Pada bagian pemindahan concrete product, jumlah pemindahan tetap disesuaikan dengan jenis
backtracking, zig zag, aliran produk yaitu sebanyak 7 kali dalam sehari. Pemborosan juga terjadi pada transportasi dari bagian uji sampel –
melekuk)
laboratorium dengan jarak 130 m dengan dengan pola aliran Odd-Angle . Pada pemindahan material Ready Mix
ke bagian produksi concrete product dengan pola Odd-Angle .
4
Minimumkan
perpindahan Departemen timbangan, departemen stok batu pecah dan guli dan produksi ready mix yang memiliki jarak cukup
pada lantai produksi dan jauh dengan frekuensi jarak yang tinggi. Tempat Uji sampel dan cek penimbangandengan produksi ready mix,
bangunan.
Kurangi stok pasir, dan stok batu juga memiliki jarak cukup jauh dengan frekuensi jarak yang tinggi. Pada bagian
perpindahan yang jauh , tidak Gudang produk dan bahan baku, masalah diidentifikasi dari tidak teraturnya jarak antar produk dan bahan baku
jelas, dan rumit.
yang juga menambah jarak Material handling. Kesalahan perpindahan Material handling juga diakibatkan oleh
ketidakteraturan tataletak khusunya pada bagian produksi yang dipengaruhi penempatan produk dan bahan baku
di area produksi
Universitas Sumatera Utara
Fuzzy Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan bobot
masing-masing kriteria dan alternatif. Fuzzy memiliki kapabilitas untuk
merepresentasikan data yang bersifat samar/kabur (Eko, Meriastuti, 2014).
Bilangan fuzzy dapat diproses secara matematik fuzzy sesuai dengan metode
representasi. Defuzzifikasi merupakan suatu proses mengembalikan output fuzzy
ke output yang bernilai tunggal (crisp) yang akan menentukan kedekatan antar
departemen yang digambarkan dalam Activity Relationship Chart yang akan
menjadi input untuk mengerjakan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP (Dweiri,
Fikri, 1999).
Penerapan perancangan tataletak pabrik pernah dilakukan pada industri
tahu dengan material handling yang terlalu jauh menyebabkan aktivitas dan
produktivitas menurun dan mempengaruhi biaya pemindahan bahan, maka
dilakukan re-layout pada objek yang diteliti. Perhitungan jarak material
handling yang digunakan yaitu jarak Rectilinear, jarak SquareEuclidean dan
jarak Euclidean. Terdapat sepuluh alternatif usulan tata letak hasil olahan
BLOCPLAN,
dipilih
alternatif usulan
ke-empat
karena
memiliki
skor
kedekatan tertinggi (Indah, Etika, Abdul, 2012). Penerapan perancangan tataletak
pabrik menggunakan algoritma BLOCPLANjuga pernah dilakukan pada PT.
Kramatraya Sejahtera.. Analisis penelitian dengan menggunakan software
BLOCPLAN adalah usulan perbandingan tata letak awal terhadap usulan tata letak
software BLOCPLAN, dan tata letak usulan yang terpilih (Nursandi, Fifi ,
Rispianda, 2014).
Universitas Sumatera Utara
Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritmaALDEP
pernah dilakukan pada CV.
Kawani
Tekno Nusantara. Evaluasi dilakukan
dengan menghitung ongkos Material handling dari existing layout dan usulan
dengan metode yang digunakan untuk merancang ulang tata letak fasilitas adalah
algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP) dengan kriteria minimasi
ongkos Material handling (Andryzio, Fifi, Lisye, 2014). Penerapan perancangan
tataletak pabrik menggunakan algoritmaALDEP juga pernah dilakukan pada PT.
Pesona Laut Kuning. Permasalahan yang terjadi di PT. Pesona Laut Kuning
adalah penyusunan departemen maupun mesin yang saling berkaitan tetapi
masih berjauhan yang menyebabkan tingginya total jarak pemindahan bahan.
Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan teknik konvensional dan
ALDEP
maka didapatkan
alternatif 1 yang mana
alternatif
terpilih
pada
teknik
konvensional
mempunyai jarak dan ongkos material handling
terkecil (Merry, Fachrul, 2016).
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
permasalahan yang sedang dihadapiPT. Kreasibeton Nusapersada adalah lokasi
departemen yang memerlukan perbaikan seperti area yang tidak digunakan di
antara dua stasiun kerja dan jarak yang jauh antar departemen terutama di antara
departemen yang memiliki tingkat frekuensi keterkaitan yang tinggi. Dengan
adanya evaluasi tataletak pabrik, diharapkan jarak perpindahan dapat ditekan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan perpindahan bahan, informasi, peralatan, dan pekerja untuk
meningkatkan efisiensi tataletak..
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak
fasilitas dengan metode Fuzzy AHPdengan menggunakan algoritma BLOCPLAN
dan ALDEP
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui variabel yang mempengaruhi jarak antar departemen
2. Menghitung momen perpindahan layout awal
3. Merancang usulan tata letak menggunakan Fuzzy AHP yang menghasilkan
derajad kedekatan antar departemen yang akan diolah dengan menggunakan
metode
BLOCPLAN
dan
ALDEP
dengan
hasil
evaluasi
momen
perpindahannya
4. Merancang usulan tata letak lantai produksi berdasarkan evaluasi terbaik yang
diperoleh dari perbandingan efisiensi momen perpindahan tataletak aktual
dengan tataletak usulan
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada perusahaan terkait dengan kondisi tataletak
pabrik saat ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan usulan untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui evaluasi
tataletak.
3. Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen
Teknik Industri USU.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada PT. Kreasibeton Nusapersada.
2. Penelitian tidak membahas perhitungan biaya perancangan ulang tataletak.
3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakanfuzzy analytical
hierarchy process dengan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP
Asumsi dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan pada saat jam kerja
2. Frekuensi perpindahan bahan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan
tetap sama
3. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan departemen selama penelitian.
4. Tidak terjadi perubahan tataletak selama penelitian
1.6.
Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penelitian Tugas Akhir
ini maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dangan
sistematika sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan
sistematika penulisan Tugas Akhir.
BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang
menjadi objek studi seperti struktur organisasi dan manajemen perusahaan, jenis
produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong,
proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang
proses produksi.
BAB IIILANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang
teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam
pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan
adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan
persoalan perusahaan.
BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian
meliputi thapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas
disertai diagram alirnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data
sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data.
Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data
sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada.
BAB VIANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah
yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan
landasan dalam pemecahan masalah.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian kesimpulan berisikan butir-butir penting dari masing-masing bab, mulai
dari rumusan masalah hingga hasil-hasil analisa dan diskusi secara ringkas dan
padat.
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Permasalahan
Perancangan Tataletak fasilitas merupakan faktor yang sangat berpengaruh
terhadap suatu pabrik. Salah satu hal yang mempengaruhi efisiensi tataletak
fasilitas adalah mengenai sistem pemindahan bahan. Sistem pemindahan yang
efektif dan efisien mempunyai jarak perpindahan dan momen perpindahan yang
minimum. Oleh karena itu, sistem pemindahan yang baik memberi keuntungan
bagi pabrik. Tata letak yang baik adalah tata letak yang dapat menangani material
handling secara menyeluruh (Wignjosoebroto, 1996)
PT. Kreasibeton Nusapersada adalah perusahaan yang bergerak di bidang
industri bahan dan bangunan.PT. Kreasibeton Nusapersada berpartisipasi dalam
pengembangan aktivitas dalam mendukung penerapan produk-produk bangunan
di Indonesia yaitu Ready Mix concrete dan concrete product. Produksi concrete
productterdiri dari beberapa jenis produk diantaranya C-Pile, tiang pancang, riol,
Udit, dan kastin. Apabila ditinjau dan pola aliran bahan, yaitu mulai dari proses
awalpembuatan sampai penyelesaian produk akhir, dapat diketahui bahwaPT.
Kreasibeton Nusapersada memiliki pola aliran bahan Odd Angle. Gambar 1.1.
menunjukkan layout awal dan aliran bahan pada PT. Kreasibeton Nusapersada.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 1.1. Layout Awal PT. Kreasibeton Nusapersada
Universitas Sumatera Utara
Lokasi antar departemen belum tersusun dengan baik berdasarkan
perbandingan jarak dengan frekuensi. Hal ini dikarenakan tidak disusunnya
tataletak berkaitan dengan standardisasi derajad kedekatan antar departemen
terutama dengan departemen yang berkaitan dengan kegiatan produksi.
Departemen kerja yang memiliki hubungan kedekatan yang tinggi diletakkan
berjauhan seperti departemen timbangan dengan dengan stok batu pecah dan batu
guli yang memiliki jarak 217,3 m dengan frekuesni perpindahan sebesar 4992.
Berikut Tabel 1.1. menunjukkan jarak perpindahan antar departemen
Universitas Sumatera Utara
71
137,3
27,3
135,15
199,2
133,9
143,85
170,2
60,55
229,05
15. Tempat Penumpukan
Concrete Product
14. Gudang Fasilitas
13. Stok Batu Pecah dan
Batu Guli
12. Tempat Istirahat
Karyawan
97,65
11. Kantor Gudang
95,85
10. Laboratorium
68,25
9. Produksi Concrete
Product
6. Timbangan
58,3
8. Stok Pasir
5. Produksi Ready Mix
94,3
7. Test Slump
4. Post Security
1. Kantor
2. Tempat Uji Sampel dan Cek Penimbangan
3. Parkir Karyawan
4.Post Security
5. Produksi Ready Mix
6. Timbangan
7. Test Slump
8. Stok Pasir
9. Produksi Concrete Product
10. Laboratorium
11. Kantor Gudang
12. Tempat Istirahat Karyawan
13. Stok Batu Pecah dan Batu Guli
14. Gudang Fasilitas
15. Tempat Penumpukan Concrete Product
3. Parkir Karyawan
Dari
1. Kantor
Ke
2. Tempat Uji Sampel
dan Cek Penimbangan
Tabel 1.1. Jarak Perpindahan Antara Beberapa Departemen
250,35
133,1
192,9
107,05
240
90,55
85,2
218,25
58,15
138,15
245
123,45
91,45
83
223,6
223,2
268,65
206,7
217,3
168,4
55,5
67,25
76,85
212,35
36,05
Universitas Sumatera Utara
Peralatan
Material
handlingyang terdapat
pada
PT.
Kreasibeton
Nusapersada yang terdiri atas truk molen, excavator, dan truk muatan dapat
mengakibatkan biaya operasional menjadi mahal dan segala bentuk investasi pada
peralatan material handling perlu diatur biayanya. Biaya per unit termurah
memberikan kita solusi terbaik. Biaya Material Handling mencapai rataan 50 %
dari total biaya operasi. Area tataletak dapat memakan biaya sebesar $25/ft2 untuk
pembangunan atau $5/ft2 untuk penyewaan dalam 1 tahun. Oleh karena itu,
semakin baik digunakanan area, semakin sedikit area yang perlu untuk dibeli atau
disewa (Fred E. Meyers). Handling mengakibatkan 25 – 80 % dari semua kegiatan
produktif. Manajemen tentunya berhak memiliki porsi dari ukuran ini dari
perencanaan total aktivitas, bukan diabaikan (James M. Apple).
Berikut ini adalah beberapa perbandingan prinsip material handling
dengan kondisi aktual tata letak :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Perbandingan Prinsip Material Handling dengan Kondisi Aktual Tataletak
No.
1
Prinsip Material Handling
Kondisi Aktual
Rencanakan lokasi yang tepat Pada pemindahan material Ready Mix ke bagian produksi concrete product dengan rute transportasi Timbangan –
untuk persediaan material dan Bagian Loading – Slump – Timbangan – Post Security – Produksi Concrete Product diestimasikan dengan jarak 310
pembuangan pada area kerja
m. Pemindahan material menggunakan excavator dari Bahan Baku – Bagian Produksi (Ready Mix) berjarak 55 m
dengan beberapa kali pemindahan.
2
Pindahkan material langsung Terdapat aktivitas penyimpanan sementara untuk bahan baku seperti mal untuk produk yang ditempatkan pada area
ke
produksi
daripada tertentu yang kemudian dipindahkan lagi ke bagian produksi
penyimpanan sementara untuk
menghidnari re-handling
Universitas Sumatera Utara
Tabel 1.2. Perbandingan Prinsip Material Handling dengan Kondisi Aktual Tataletak (Lanjutan)
No.
3
Prinsip Material Handling
Rencanakan
Kondisi Aktual
perpindahan Pemindahan Bagian Produksi Concrete Product – Gudang Produk dengan jarak maksimum 250 m dengan pola
dalam aliran lurus (hindari aliran Odd-Angle . Pada bagian pemindahan concrete product, jumlah pemindahan tetap disesuaikan dengan jenis
backtracking, zig zag, aliran produk yaitu sebanyak 7 kali dalam sehari. Pemborosan juga terjadi pada transportasi dari bagian uji sampel –
melekuk)
laboratorium dengan jarak 130 m dengan dengan pola aliran Odd-Angle . Pada pemindahan material Ready Mix
ke bagian produksi concrete product dengan pola Odd-Angle .
4
Minimumkan
perpindahan Departemen timbangan, departemen stok batu pecah dan guli dan produksi ready mix yang memiliki jarak cukup
pada lantai produksi dan jauh dengan frekuensi jarak yang tinggi. Tempat Uji sampel dan cek penimbangandengan produksi ready mix,
bangunan.
Kurangi stok pasir, dan stok batu juga memiliki jarak cukup jauh dengan frekuensi jarak yang tinggi. Pada bagian
perpindahan yang jauh , tidak Gudang produk dan bahan baku, masalah diidentifikasi dari tidak teraturnya jarak antar produk dan bahan baku
jelas, dan rumit.
yang juga menambah jarak Material handling. Kesalahan perpindahan Material handling juga diakibatkan oleh
ketidakteraturan tataletak khusunya pada bagian produksi yang dipengaruhi penempatan produk dan bahan baku
di area produksi
Universitas Sumatera Utara
Fuzzy Analytical Hierarchy Process digunakan untuk menentukan bobot
masing-masing kriteria dan alternatif. Fuzzy memiliki kapabilitas untuk
merepresentasikan data yang bersifat samar/kabur (Eko, Meriastuti, 2014).
Bilangan fuzzy dapat diproses secara matematik fuzzy sesuai dengan metode
representasi. Defuzzifikasi merupakan suatu proses mengembalikan output fuzzy
ke output yang bernilai tunggal (crisp) yang akan menentukan kedekatan antar
departemen yang digambarkan dalam Activity Relationship Chart yang akan
menjadi input untuk mengerjakan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP (Dweiri,
Fikri, 1999).
Penerapan perancangan tataletak pabrik pernah dilakukan pada industri
tahu dengan material handling yang terlalu jauh menyebabkan aktivitas dan
produktivitas menurun dan mempengaruhi biaya pemindahan bahan, maka
dilakukan re-layout pada objek yang diteliti. Perhitungan jarak material
handling yang digunakan yaitu jarak Rectilinear, jarak SquareEuclidean dan
jarak Euclidean. Terdapat sepuluh alternatif usulan tata letak hasil olahan
BLOCPLAN,
dipilih
alternatif usulan
ke-empat
karena
memiliki
skor
kedekatan tertinggi (Indah, Etika, Abdul, 2012). Penerapan perancangan tataletak
pabrik menggunakan algoritma BLOCPLANjuga pernah dilakukan pada PT.
Kramatraya Sejahtera.. Analisis penelitian dengan menggunakan software
BLOCPLAN adalah usulan perbandingan tata letak awal terhadap usulan tata letak
software BLOCPLAN, dan tata letak usulan yang terpilih (Nursandi, Fifi ,
Rispianda, 2014).
Universitas Sumatera Utara
Penerapan perancangan tataletak pabrik menggunakan algoritmaALDEP
pernah dilakukan pada CV.
Kawani
Tekno Nusantara. Evaluasi dilakukan
dengan menghitung ongkos Material handling dari existing layout dan usulan
dengan metode yang digunakan untuk merancang ulang tata letak fasilitas adalah
algoritma Automated Layout Design Program (ALDEP) dengan kriteria minimasi
ongkos Material handling (Andryzio, Fifi, Lisye, 2014). Penerapan perancangan
tataletak pabrik menggunakan algoritmaALDEP juga pernah dilakukan pada PT.
Pesona Laut Kuning. Permasalahan yang terjadi di PT. Pesona Laut Kuning
adalah penyusunan departemen maupun mesin yang saling berkaitan tetapi
masih berjauhan yang menyebabkan tingginya total jarak pemindahan bahan.
Setelah dilakukan pengolahan data menggunakan teknik konvensional dan
ALDEP
maka didapatkan
alternatif 1 yang mana
alternatif
terpilih
pada
teknik
konvensional
mempunyai jarak dan ongkos material handling
terkecil (Merry, Fachrul, 2016).
1.2.
Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka
permasalahan yang sedang dihadapiPT. Kreasibeton Nusapersada adalah lokasi
departemen yang memerlukan perbaikan seperti area yang tidak digunakan di
antara dua stasiun kerja dan jarak yang jauh antar departemen terutama di antara
departemen yang memiliki tingkat frekuensi keterkaitan yang tinggi. Dengan
adanya evaluasi tataletak pabrik, diharapkan jarak perpindahan dapat ditekan
Universitas Sumatera Utara
berdasarkan perpindahan bahan, informasi, peralatan, dan pekerja untuk
meningkatkan efisiensi tataletak..
1.3.
Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah merancang ulang tata letak
fasilitas dengan metode Fuzzy AHPdengan menggunakan algoritma BLOCPLAN
dan ALDEP
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengetahui variabel yang mempengaruhi jarak antar departemen
2. Menghitung momen perpindahan layout awal
3. Merancang usulan tata letak menggunakan Fuzzy AHP yang menghasilkan
derajad kedekatan antar departemen yang akan diolah dengan menggunakan
metode
BLOCPLAN
dan
ALDEP
dengan
hasil
evaluasi
momen
perpindahannya
4. Merancang usulan tata letak lantai produksi berdasarkan evaluasi terbaik yang
diperoleh dari perbandingan efisiensi momen perpindahan tataletak aktual
dengan tataletak usulan
1.4.
Manfaat Penelitian
Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan informasi kepada perusahaan terkait dengan kondisi tataletak
pabrik saat ini.
Universitas Sumatera Utara
2. Memberikan usulan untuk peningkatan kinerja perusahaan melalui evaluasi
tataletak.
3. Mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan Departemen
Teknik Industri USU.
1.5.
Batasan Masalah dan Asumsi
Batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada PT. Kreasibeton Nusapersada.
2. Penelitian tidak membahas perhitungan biaya perancangan ulang tataletak.
3. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian menggunakanfuzzy analytical
hierarchy process dengan algoritma BLOCPLAN dan ALDEP
Asumsi dalam penelitian ini adalah :
1. Penelitian dilakukan pada saat jam kerja
2. Frekuensi perpindahan bahan sebelum dan sesudah dilakukan perbaikan
tetap sama
3. Tidak ada penambahan ataupun pengurangan departemen selama penelitian.
4. Tidak terjadi perubahan tataletak selama penelitian
1.6.
Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penelitian Tugas Akhir
ini maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dangan
sistematika sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuan penelitian, manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan, dan
sistematika penulisan Tugas Akhir.
BAB IIGAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Bab ini memuat secara ringkas dan padat berbagai atribut dari perusahaan yang
menjadi objek studi seperti struktur organisasi dan manajemen perusahaan, jenis
produk dan uraian mengenai bahan baku, bahan tambahan dan bahan penolong,
proses produksi serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam menunjang
proses produksi.
BAB IIILANDASAN TEORI
Bab ini diuraikan menganai tinjauan-tinjauan kepustakaan yang berisi tentang
teori-teori dan pemikiran-pemikiran yang digunakan sebagai landasan dalam
pembahasan serta pemesahan permasalahan. Landasan teori yang digunakan
adaah bertujuan untuk menguatkan metode yang digunakan dalam memecahkan
persoalan perusahaan.
BAB IVMETODOLOGI PENELITIAN
Bab ini berisi metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan penelitian
meliputi thapan-tahapan penelitian dan penjelasan tiap tahapan secara ringkas
disertai diagram alirnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB VPENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Bab ini menjelaskan tentang jenis-jenis data, baik data primer maupun data
sekunder yang perlu dikumpulkan, lokasi data dan metode pengumpulan data.
Data primer pada umumnya dikumpulkan melalui observasi dan wawancara. Data
sekunder dikumpulkan dengan mencatat data dari laporan yang ada.
BAB VIANALISIS DAN PEMBAHASAN
Bab ini menjelaskan analisa terhadap data termasuk pengoperasian konsep ilmiah
yang digunakan dalam metode pendekatan serta teori-teori yang dijadikan
landasan dalam pemecahan masalah.
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN
Bagian kesimpulan berisikan butir-butir penting dari masing-masing bab, mulai
dari rumusan masalah hingga hasil-hasil analisa dan diskusi secara ringkas dan
padat.
Universitas Sumatera Utara