Alergi obat dan makanan pptx
ALERGI OBAT DAN MAKANAN
Oleh :
1. Ira Natalia Suwarno ( A8.14.18 )
2. Tesya chintya Dewi ( A8.14.35 )
ALERGI OBAT
Definisi
Alergi Obat adalah Respon abnormal seseorang
terhadap bahan obat atau metabolitnya melalui
reaksi imunologi ( hipersensitivitas) yang terjadi
selama atau setelah pemakaian obat.
CARA KERJA OBAT
a. Secara Kimiawi
b. Secara Fisika
c. Mengganggu proses metabolisme
PATOFISIOLOGI
Ada dua macam mekanisme yang dikenal dalam
perjalanan terjadinya reaksi alergi obat.
1. Mekanisme imunologis
2. Mekanisme non imunologis
MEKANISME TERJADINYA ALERGI
1.
Tipe 1 ( reaksi anafilaktik )
Ditandai dengan syok anafilaktik ( bahkan
meninggal ) dengan urtikaria akut, edema laring,
asma akut, dan hipotensi. Obat penyebab yang
paling sering, antara lain penisilin, dekstran,
kontas beryodium (radiologi ), tiopenton, dan
relaksan otot.
2. Tipe 2 ( reaksi sitotoksik )
Reaksi ini ditandai penghancuran sel darah merah dan
trombosit. contoh reaksi ini adalah penyakit hemolitik
pada neonatus , reaksi transfusi darah, anemia
hemolitik tertentu, purpura akibat obat, dan
agranulositosis akibat obat. Obat penyebab yang paling
sering adalah penilisin, sefalotin, quinidin, rifampisin,
dan meltidopa.
TIPE 3 ( REAKSI KOMPLEKS IMUM )
Tipe ini jarang ditemukan, ditandai dengan
demam, urtikaria, artralgia,trombi, hemoragi,
nefritis, artritis reumatoid. Obat penyebab yang
paling sering:
1. penilisin
2. sulfonamid
3. streptomisin
4. hidralazin
5. tiourasil
6. isoniazid
7. rifampisin
1.
Tipe 4 ( reaksi hipersensitivitas tertunda )
Paling sering berupa dermatitis kontak, reaksi penolakan,
dan reaksi aoutoimun.
ETIOLOGI
Alergi obat yang terbanyak melalui tipe I dan
tipe IV.
Penyebab alergi terbanyak adalah golongan
penisilin, sulfa, salisilat, dan pirazolon.
asam mefenamat, luminal, fenotiazin, fenergan,
dilantin, tridion. dll
LANJUTAN .......
Alergi obat tergantung dari berat molekul. Obat
dengan BM kecil tidak dapat langsung
merangsang sistem imun bila tidak bergabung
dengan bahan lain untuk menimbulkan alergi,
yang disebut sebagai hapten.
Sebagian kecil obat mempunyai BM besar seperti
insulin, antisera, bersifat sangat imunogenik
dapat langsung merangsang sistem imun tubuh.
LANJUTAN ......
Reaksi alergi disebabkan oleh adanya benda asing
atau alergen yang masuk ke dalam tubuh. Alergen
bersifat antigenik, artinya menyebabkan
pembentukan antibodi atau mempunyai
kemampuan untuk menginduksi respon imun.
Jika jaringan orang yang rentan berulang kali
terpapar dengan alergen, seperti mukosa nasal
terhadap serbuk sari, maka dapat mengakibatkan
jaringan ini tersensitisasi
sehingga terjadi pembentukan antibodi. Dan pada
pemaparan berikutnya terjadi reaksi antigen
antibodi.
FAKTOR PENYEBAB ALERGI OBAT :
1.
2.
3.
4.
Usia
Merek dagang
Penyakit
Gangguan emosi dan mental
GEJALA KLINIS
Gejala klinis alergi obat sangat bervariasi dan
tidak spesifik . Satu macam obat dapat
menimbulkan berbagai gejala pada seseorang, dan
berbeda dengan orang lain, dari ringan sampai
berat.
Demam, Penyakit jaringan ikat Sistemik lupus
eritematosus (SLE)
Erupsi kulit merupakan gejala klinis yang paling
sering,dapat berupa gatal, urtika, purpura,
dermatitis kontak, reaksi fotosensifitas, dermatitis
eksfoliatif, dan Sindroma Steven Johnson.
LANJUTAN .....
Gejala lainnya :
1. Desi kulit: urtikaria, dermatitis eksfoliatif,
sindrom Stevens Johnson, purpura, dermatitis
kontak.
2. Bronkospasme dan edema laring ( sesak napas
dan batuk )
3. Reaksi anafilaktik (syok)
URTIKARIA
DERMATITIS MEDIKAMENTOSA
SINDROMA STEVEN JOHNSON
SYOK
Definisi
Syok adalah sindrom klinis yang terjadi akibat
gangguan hemo dinamik dan metabolik yang di
tandai dengan ke gagalan sistem sirkulasi
untuk ,mempertahan kan perfusi yang adekuat ke
organ organ fital tubuh
Etiologi
Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan
dalam waktu singakat dari ruang intravaskuler
(syok hipovolemik ), kegagalan pompa jantung
(syok kardiogenik ), infeksi sistemik berat (syok
septic ), reaksi imun yang berlebihan (syok
anafilaksis ), dan reaksi vasavagai (syok
neurologic)
( wim de jong et al. 2005 )
Syok Anafilaksis
Reaksi anafilatik adalah gejala yang timbul
melalui reaksi alergen dan antibodi. Sedang yang
tidak melalui reaksi imunologik disebut sebagai
reaksi anafilaktoid tetapi kareana baik gejala
yang timbul maupun pengobatannya tidak dapat di
bedakan , maka semua macam reaksi di atas
disebut sebagai anafilaksis yang merupaka bentuk
terberat dari alergi obat.
GEJALA & TANDA ANAFILAKSIS
BERDASARKAN
ORGAN SASARAN
Sistem
Gejala dan Tanda
Umum
Prodromal
Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung
- Larings
- Lidah
- Bronkus
Hidung gatal, bersin, & tersumbat
Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
Edema
Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular
Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal
Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit
Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata
Gatal, lakrimasi
Susunan saraf pusat
Gelisah, kejang
MANIFESTASI KLINIK
Terima kasih
Oleh :
1. Ira Natalia Suwarno ( A8.14.18 )
2. Tesya chintya Dewi ( A8.14.35 )
ALERGI OBAT
Definisi
Alergi Obat adalah Respon abnormal seseorang
terhadap bahan obat atau metabolitnya melalui
reaksi imunologi ( hipersensitivitas) yang terjadi
selama atau setelah pemakaian obat.
CARA KERJA OBAT
a. Secara Kimiawi
b. Secara Fisika
c. Mengganggu proses metabolisme
PATOFISIOLOGI
Ada dua macam mekanisme yang dikenal dalam
perjalanan terjadinya reaksi alergi obat.
1. Mekanisme imunologis
2. Mekanisme non imunologis
MEKANISME TERJADINYA ALERGI
1.
Tipe 1 ( reaksi anafilaktik )
Ditandai dengan syok anafilaktik ( bahkan
meninggal ) dengan urtikaria akut, edema laring,
asma akut, dan hipotensi. Obat penyebab yang
paling sering, antara lain penisilin, dekstran,
kontas beryodium (radiologi ), tiopenton, dan
relaksan otot.
2. Tipe 2 ( reaksi sitotoksik )
Reaksi ini ditandai penghancuran sel darah merah dan
trombosit. contoh reaksi ini adalah penyakit hemolitik
pada neonatus , reaksi transfusi darah, anemia
hemolitik tertentu, purpura akibat obat, dan
agranulositosis akibat obat. Obat penyebab yang paling
sering adalah penilisin, sefalotin, quinidin, rifampisin,
dan meltidopa.
TIPE 3 ( REAKSI KOMPLEKS IMUM )
Tipe ini jarang ditemukan, ditandai dengan
demam, urtikaria, artralgia,trombi, hemoragi,
nefritis, artritis reumatoid. Obat penyebab yang
paling sering:
1. penilisin
2. sulfonamid
3. streptomisin
4. hidralazin
5. tiourasil
6. isoniazid
7. rifampisin
1.
Tipe 4 ( reaksi hipersensitivitas tertunda )
Paling sering berupa dermatitis kontak, reaksi penolakan,
dan reaksi aoutoimun.
ETIOLOGI
Alergi obat yang terbanyak melalui tipe I dan
tipe IV.
Penyebab alergi terbanyak adalah golongan
penisilin, sulfa, salisilat, dan pirazolon.
asam mefenamat, luminal, fenotiazin, fenergan,
dilantin, tridion. dll
LANJUTAN .......
Alergi obat tergantung dari berat molekul. Obat
dengan BM kecil tidak dapat langsung
merangsang sistem imun bila tidak bergabung
dengan bahan lain untuk menimbulkan alergi,
yang disebut sebagai hapten.
Sebagian kecil obat mempunyai BM besar seperti
insulin, antisera, bersifat sangat imunogenik
dapat langsung merangsang sistem imun tubuh.
LANJUTAN ......
Reaksi alergi disebabkan oleh adanya benda asing
atau alergen yang masuk ke dalam tubuh. Alergen
bersifat antigenik, artinya menyebabkan
pembentukan antibodi atau mempunyai
kemampuan untuk menginduksi respon imun.
Jika jaringan orang yang rentan berulang kali
terpapar dengan alergen, seperti mukosa nasal
terhadap serbuk sari, maka dapat mengakibatkan
jaringan ini tersensitisasi
sehingga terjadi pembentukan antibodi. Dan pada
pemaparan berikutnya terjadi reaksi antigen
antibodi.
FAKTOR PENYEBAB ALERGI OBAT :
1.
2.
3.
4.
Usia
Merek dagang
Penyakit
Gangguan emosi dan mental
GEJALA KLINIS
Gejala klinis alergi obat sangat bervariasi dan
tidak spesifik . Satu macam obat dapat
menimbulkan berbagai gejala pada seseorang, dan
berbeda dengan orang lain, dari ringan sampai
berat.
Demam, Penyakit jaringan ikat Sistemik lupus
eritematosus (SLE)
Erupsi kulit merupakan gejala klinis yang paling
sering,dapat berupa gatal, urtika, purpura,
dermatitis kontak, reaksi fotosensifitas, dermatitis
eksfoliatif, dan Sindroma Steven Johnson.
LANJUTAN .....
Gejala lainnya :
1. Desi kulit: urtikaria, dermatitis eksfoliatif,
sindrom Stevens Johnson, purpura, dermatitis
kontak.
2. Bronkospasme dan edema laring ( sesak napas
dan batuk )
3. Reaksi anafilaktik (syok)
URTIKARIA
DERMATITIS MEDIKAMENTOSA
SINDROMA STEVEN JOHNSON
SYOK
Definisi
Syok adalah sindrom klinis yang terjadi akibat
gangguan hemo dinamik dan metabolik yang di
tandai dengan ke gagalan sistem sirkulasi
untuk ,mempertahan kan perfusi yang adekuat ke
organ organ fital tubuh
Etiologi
Syok dapat terjadi karena kehilangan cairan
dalam waktu singakat dari ruang intravaskuler
(syok hipovolemik ), kegagalan pompa jantung
(syok kardiogenik ), infeksi sistemik berat (syok
septic ), reaksi imun yang berlebihan (syok
anafilaksis ), dan reaksi vasavagai (syok
neurologic)
( wim de jong et al. 2005 )
Syok Anafilaksis
Reaksi anafilatik adalah gejala yang timbul
melalui reaksi alergen dan antibodi. Sedang yang
tidak melalui reaksi imunologik disebut sebagai
reaksi anafilaktoid tetapi kareana baik gejala
yang timbul maupun pengobatannya tidak dapat di
bedakan , maka semua macam reaksi di atas
disebut sebagai anafilaksis yang merupaka bentuk
terberat dari alergi obat.
GEJALA & TANDA ANAFILAKSIS
BERDASARKAN
ORGAN SASARAN
Sistem
Gejala dan Tanda
Umum
Prodromal
Lesu, lemah, rasa tak enak yang sukar dilukiskan,
rasa tak enak di dada & perut, rasa gatal di hidung
& palatum
Pernapasan
- Hidung
- Larings
- Lidah
- Bronkus
Hidung gatal, bersin, & tersumbat
Rasa tercekik, suara serak, sesak napas, stridor,
edema, spasme
Edema
Batuk, sesak, mengi, spasme
Kardiovaskular
Pingsan, sinkop, palpitasi, takikardia, hipotensi
sampai syok, aritmia. Kelainan EKG : gelombang T
datar, terbalik, atau tanda infark miokard
Gastrointestinal
Disfagia, mual, muntah, kolik, diare yang kadang
disertai darah, peristaltik usus meninggi
Kulit
Urtika, angioedema di bibir, muka atau ekstremitas
Mata
Gatal, lakrimasi
Susunan saraf pusat
Gelisah, kejang
MANIFESTASI KLINIK
Terima kasih