DASAR DASAR SEJARAH TUGAS UAS TAKEHOME d

DASAR-DASAR SEJARAH

TUGAS UAS TAKEHOME

disusun oleh
Sendiawati Iguna
13405244016

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2014

1. Gejala psikososial merupakan salah satu kajian sejarah pedesaan;
A. Kemajuan Teknologi mengakibatkan terjadinya pergeseran-pergeseran di
pedesaan, dengan adanya teknologi yang modern dan semakin canggih
maka pekerjaan yang dilakukan oleh masyarakat desa menjadi sangat
mudah dan ringan. Teknologi yang maju dapat dipahami dengan ilmu yang
memadahi juga, dengan demikian pola pikir masyarakat desa juga
menjadi lebih maju, karena terpengaruh dengan pekerjaan yang lebih
mudah


dikerjakan.

Sekarang

masyarakat

desa

mulai

menyadari

pentingnya pendidikan bagi setiap anak, sehingga banyak orang tua yang
menyekolahkan anak-anaknya sampai ke jenjang perguruan tinggi.
Dengan demikian, tingkat pendidikan di Desa semakin tinggi dan secara
tidak langsung perubahan kebudayaan di Desa dapat merangsang pola
pikir masyarakat menjadi lebih maju.
B. Salah satu contoh kasus terjadinya pergeseran tersebut misalnya
penggunaan alat tradisional (kapak) ke mesin pemotong (gergaji mesin).

Munculnya mesin pemotong (gergaji mesin) ini sangat meringankan
pekerjaan masyarakat, sehingga masyarakat dengan mudah dapat
menebang pohon dan kegiatan lainnya yang berhubungan dengan
pemotongan kayu. Perubahan kebudayaan ini melahirkan pola pikir yang
lebih maju pada masyarakat
C. Pergeseran di desa yang disebabkan oleh kemajuan teknologi merupakan
pergeseran yang membawa dampak positif, karena dari kemajuan
teknologi tersebut melahirkan pola-pola kehidupan yang lebih baik dan
bermanfaat bagi masyarakat desa, itu artinya masyarakat desa mau
menjadi lebih maju.

2. Sejarah intelektual disebut juga sejarah pemikiran
A. Objek kajian Sejarah Intelektual terletak pada akal yang digunakan untuk
berpikir.

Proses

berpikir

ini


menghasilkan

kebudayaan.

Sistem

kebudayaan tersebut terbagi atas: (1) Religi (2) Bahasa (3) Peralatan
hidup (4) Sistem kemasyarakatan (5) Mata pencarian (6) Kesenian (7)
Ilmu pengetahuan. Secara khusus sejarah intelektual mengkaji ilmu
pengetahuan. Sejarah intelektual mempelajari ilmu pengetahuan (abstrak)
dan pemikiran yang berkembang dari masa ke masa.
B. Ide gagasan seseorang dapat mempengaruhi perkembangan sejarah
karena awal dari terjadinya sejarah adalah dimulai dari sebuah gagasan
seseorang, dari gagasan tersebut munculah reaksi-reaksi dan aktivitas
dari orang-orang. Dari hal tersebutlah muncul gerakan yang akan
dikenang

oleh-orang-orang


yang

mengalaminya

dan

akan

terus

disampaikan kepada penerus-penerusnya sampai sekarang.
C. Contoh peristiwa ide seseorang dapat mempengaruhi perkembangan
sejarah, salah satunya adalah ide dan gagasan tentang Negara oleh Plato
dan Aristoteles, dimana dulu orang-orang sulit mengemukakan pendapat
untuk negaranya. Setelah pemikiran-pemikiran dari Plato dan Aristoteles
didengar oleh orang-orang munculah reaksi-reaksi dari orang-orang atas
pemikiran itu. Sekarang bentuknya telah terpresentasi sebagi bentuk awal
dari demokrasi, di mana semua orang bebas mengemukakan pendapat.

3. Sejarah Maritim dan Agraria

A. Kajian sejarah maritim mencakup seluruh aspek kelampauan aktifitas
manusia pada masa ke masa yang berhubungan dengan kelautan/
kemaritiman

seperti

pelayaran,

perdagangan,

perikanan,

teknologi

nafigasi, perkapalan, budaya pesisir, perompakan, angkatan laut dan
sebagainya.

B. Sedangkan sejarah agraria mengkaji tentang perkembangan pertanahan.
Jadi sejarah agraria membahas tentang keadaan pada masa ke masa
yang terjadi di darat, misalnya yang berhubungan dengan pertanian,

pengolahan lahan, layanan infrastruktur, keputusan pemerintah di wilayah
pedesaan, dan sebagainya.
4. Sejarah Wanita
A. Sejarah wanita yang androgynous lebih diutamakan karena untuk melihat
sejarah wanita secara utuh haruslah sejarah itu juga menggambarkan
peranan wanita secara utuh dan runtut. Dengan androgynous gambaran
sejarah antara laki-laki dengan perempuan menjadi seimbang. Diluar
sejarah yang androgynous

dominannya kaum laki-laki dengan adanya

sejarah tentang kekuasaan dan keperkasaan sedangkan mengenai wanita
tidak diperhitungkan. Oleh karena itu sejarah wanita yang androgynous
lebih diutamakan.
B. peranan wanita dalam berbagai sector social-ekonomi, sebagaimana
bbiasa dikerjakan oleh ilmuan social lain. Topik-topik seperti, ”wanita
dalam dunia usaha”, “wanita dalam kesenian”, “wanita dalam politik”,
“wanita dalam perang gerilya”, “wanita dalam dunia pendidikan”, dan
sebagainya. Dengan memberikan gambaran mengenai peranan wanita,
sumbangan wanita dalam berbagai sector itu akan menjadi jelas, dan

lengkaplah gambaran kita mengenai sejarah masing-masing sector.
Bahkan dalam sector tertentu, wanita dapat merupakan tulang punggung
sebuah sector. Tesis S-2 Soedarmono, munculnya kelompok pengusaha
batik di Laweyan pada awal abad XX, sebenarnya merupakan kisah
tentang peranan wanita dalam dunia usaha. Dalam puncak hirarki dunia
usaha di Laweyan, ternyata wanita mempunyai kedudukan tertinggi
sebagai pengusaha, sedangkan pria hanya membantu isteri jika
diperlukan. Pengusaha batik di Laweyan pada waktu itu, dan di Surakarta
pada umumnya pada waktu yang sama, mempunyai gelar mbok mase,
suatu kehormatan sendiri bagi kaum wanita. Barangkali karena kekhasan
jelas usaha itu, wanita mempunyai peranan lebih besar daripada pria di
dalam perusahaan batik. Dengan demikian sector ekonomi sebenarnya
bukan saja milik kaum laki-laki, tetapi dalam banyak kasus justru kaum
wanitalah yang memegang peranan lebih penting. Gambaran kita menjadi

berubah dengan tulisan-tulisan semacam itu. Tentu masih banyak lagi
jenis-jenis usaha lainnya, seperti dalam kesenian, dimana wanita
mempunyai peranan penting. Penari-penari budaya bedaya di Kraton,
penari-penari tayub, penari-penari gambyong, semuanya adalah wanita.


5. Sejarah Ekonomi dan Langkah-langkah menulis peristiwa sejarah
A. Sejarah ekonomi adalah cabang ilmu sejarah, tetapi jenis sejarah ini
memerlukan

perhitungan

kuantitatif.

Sejarah

ekonomi

mempunyai

substansi produksi, barang, jasa, pekerjaan, penghasilan dan lain-lain
yang dapat dihitung tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat. Teori-teori
ekonomi dapat digunakan oleh sejarawan ekonomi untuk mengetes dan
menghitung. Kerangka konseptual dapat dibangun dan berfungsi sebagai
pemandu dan pengontrol penelitiannya.
B. Terdapat 4 Langkah pokok dalam menulis peristiwa sejarah, yaitu:

1) Heuristik, tahap untuk mencari, menemukan, dan mengumpulkan
sumber-sumber berbagai data agar dapat mengetahui segala bentuk
peristiwa atau kejadian sejarah masa lampau yang relevan dengan
topik/judul penulisan. Terdapat 2 macam sumber menurut sifatnya,
yaitu sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah
sumber yang dibuat pada saat peristiwa terjadi, seperti dokumen
laporan colonial. Sumber primer dibuat oleh tangan pertama. Sumber
sekunder merupakan sumber yang menggunakan sumber primer
sebagai sumber utamanya. Jadi, dibuat oleh tangan atau pihak kedua.
Contohnya, buku, skripsi dan tesis.
2) Verifikasi, tahap ini adalah tahap penilaian terhadap sumber-sumber
sejarah. Verifikasi dalam sejarah memiliki arti pemeriksaan terhadap
kebenaran laporan tentang suatu peristiwa sejarah. Penilaian terhadap
sumber-sumber sejarah menyangkut aspek ekstern dan intern.
- Aspek ekstern mempersoalkan apakah sumber itu asli atau palsu
sehingga sejarawan harus mampu menguji tentang keakuratan
dokumen sejarah tersebut, misalnya, waktu pembuatan dokumen,
bahan, atau materi dokumen.

-


Aspek intern mempersoalkan apakah isi yang terdapat dalam
sumber itu dapat memberikan informasi yang diperlukan. Dalam hal
ini,aspek intern berupa proses analisis terhadap suatu dokumen.

3) Interpretasi, tahap ini menafsirkan fakta sejarah dan merangkai fakta
tersebut menjadi satu kesatuan yang harmonis dan masuk akal.
Interpretasi dalam sejarah dapat juga diartikan sebagai penafsiran
suatu peristiwa atau memberikan pandangan teoritis terhadap suatu
peristiwa. Interpretasi harus bersifat deskriptif dan juga harus bersifat
selektif sebab tidak mungkin semua fakta dimasukkan ke dalam cerita
sejarah, sehingga harus dipilih yang relevan dengan topic yang ada
dan mendukung kebenaran sejarah.
4) Historiografi, merupakan tahap terakhir dari penulisan sejarah.
Sesudah menentukan judul, mengumpulkan bahan-bahan atau sumber
serta melakukan kritik dan seleksi, maka mulailah menuliskan kisah
sejarah. Ada tiga bentuk penulisan sejarah berdasarkan ruang dan
waktu, yaitu:
a. Penulisan sejarah tradisional
Kebanyakan karya ini kuat dalam hal genealogi, tetapi tidak kuat

dalam hal kronologi dan detail biografis. Tekanannya penggunaan
sejarah sebagai bahan pengajaran agama. Adanya  kingship
(konsep

mengenai

raja),

pertimbangan

kosmologis,

&

antropologis lebih diutamakan daripada keterangan dari sebab
akibat.
b. Penulisan sejarah kolonial
Penulisan ini memiliki ciri

nederlandosentris

(eropasentris),

tekanannya pada aspek politik dan ekonomi serta bersifat
institusional.
c. Penulisan sejarah nasional
Penulisannya menggunakan metode ilmiah secara terampil dan
bertujuan untuk kepentingan nasionalisme.