Komponen elektronika besrta fungsi dan g

komponen elektronika besrta fungsi dan gambarnya
Diposkan oleh Lasmaria Sylaban di 02.17

KOMPONEN ELEKTRONIKA
Berdasarkan butuh atau tidaknya arus listrik , komponen listrik di bagi menjadi :
Komponen Aktif
Komponen Pasif
Komponen aktif adalah jenis komponen elektronika yang memerlukan arus listrik agar dapat bekerja
dalam rangkaian elektronika. Contoh komponen aktif ini adalah Transistor dan IC juga sensor .
Besarnya arus panjar bisa berbeda-beda untuk tiap komponen2 ini.
komponen pasif adalah jenis komponen elektronika yang bekerja tanpa memerlukan arus listrik.
Contoh komponen pasif adalah resistor, kapasitor, transformator/trafo, dioda dsb.

A.

Contoh Komponen Aktif :

v Transistor :
Ditemukan oleh W. Sockley , W.H. Brattain , J. Bardeen dari Amerika Serikat pada tahun 1948 .
Transistor terbuat dari bahan germanium dan silicon . Komponen yang satu ini merupakan komponen
dasar dari sebuah mikroprosesornya computer. Dalam satu mikroprosesor bisa terdapat jutaan bahkan

milyaran transistor . Semakin banyak jumlah transistornya semakin cepat aksesnya. Transistor terbuat
dari germanium dan silicon . Transistor di bedakan menjadi 2 yaitu :
1.
Transistor bipolar
Transistor merupakan komponen dengan 3 kaki, berbeda dengan resistor ataupun kapasitor yang
hanya memiliki 2 kaki. Gambar dari sebuah transistor adalah seperti di bawah:
Setiap kaki mempunyai nama sendiri-sendiri ada emitter(E), collector(C), basis(B).
Fungsi dari masing – masing elektroda (kaki) yaitu :
Emitter : membangkitkan electron di dalam transistor
Collector : menarik / menyalurkan electron – electron keluar dari transistor
Basis : mengendalikan / mengatur aliran electron dari emitter ke collector

Dan memasangnya jangan sampai salah, karena akan merusak rangkaian. Transistor bipolar ada 2
macam ada yang bertipe NPN dan PNP. Perbedaanya terletak pada kombinasi bahannya. Dan
gambarnya :
NPN : tanda panah arah keluar
PNP : tanda panah arah ke dalam
Selain gambar , ada juga perbedaan lainnya yaitu pemberian polaritas bateray : Transistor PNP
Emitter di hubungkan dengan kutub positif bateray dan colletor di hubungkan dengan kutub negative
bateray . Sedangkan pada transistor NPN , Emitter di hubungkan ke kutub negative bateray dan

collector di hubungkan dengan kutub positif .
Karena transistor mempunyai 3 kaki maka untuk mengetahui kaki-kainya diperlukan teknik khusus
atau bisa juga melihat datasheet yang dikeluarkan pabrik pembuatnya.
Fungsinya transistor :
- Sebagai switc otomatis
- Sebagai penguat tegangan dan arus
-Sebagai pembangkit frekuensi
-Sebagai pencampuran frekuensi
-Sebagai Stabilisator tegangan pada adaptor
Transistor adalah alat semi konduktor yang dipakai untuk penguat, sebagai sirkuit pemutus
dan penyambung ( switching) , s t a b i l i s a s i t e g a n g a n , modulasi sinyal atau sebagai
fungsi lainnya. Pada prinsipnya, suatu transistor terdiri atas dua buahdioda yang disatukan. Agar
transistor dapat bekerja,k e p a d a k a k i - k a k i n y a h a r u s d i b e r i k a n t e g a n g a n , tegangan ini
dinamakan voltag.
S i f a t t r a n s i s t o r a d a l a h bahwa antara kolektor dan emitor akan ada arus( t r a n s i s t o r a k a n
m e n g h a n t a r ) b i l a a d a a r u s b a s i s . Makin besar arus basis makin besar penghantarnya.

v IC (Intergrated Circuit )
Jika dibandingkan ukuran peralatan elektonik zaman dulu dengan peralatan keluaran sekarang pasti
perbedaan ukurannya sangat mencolok. Sebagai contoh, computer pada awal ditemukan ukurannya

sangat besar, tetapi sekarang jauh lebih kecil (laptop) atau ukuran televisi yang sangat besar sekarang
dengan teknologi layer datar maka ukurannya tinggal beberapa centi saja.
Kemajuan elektronika terjadi karena ditemukannya IC (Integrated Circuit) atau biasa dikenal dengan
chip. Bahan untuk membuat IC disebut semikonduktor. Di dalam sebuah chip bisa terdapat beberapa
rangkaian dengan jumlah transistor, resistor dan kapasitor yang bisa mencapai ribuan bahkan jutaan.
IC dirancang dengan fungsi yang spesifik dan dalam penggunaannya harus di kombinasikan dengan
rangkaian tertentu pula. Berikut adalah gambarnya.

IC yang berbentuk bulat dan dual in line, kaki-kakinya diberi bernomor urut dengan urutan sesuai
arah jarum jam, kaki nomor SATU diberikan bertanda titik atau takikan. Setiap IC ditandai dengan
nomor type, nomor ini biasanya menunjukkan jenis IC, jadi bila nomornya sama maka IC tersebut
sama fungsinya. Kode lain menunjukkan pabrik pembuatnya, misalnya operational amplifier type 741
dapat muncul dengan tanda uA-741, LM-741, MC-741, RM-741 SN72-741 dan sebagainya.
Jenis IC yang sekarang berkembang dan banyak digunakan adalah Transistor-Transistor Logic (TTL)
dan Complimentary Metal Oxide Semiconductor (CMOS). Jenis CMOS banyak terdapat di pasaran
ialah keluarga 4000, misalnya 4049, 4050 dan sebagainya. Jenis TTL ditandai dengan nomor awal 54
atau 74. Prefix 54 menandakan persyaratan militer ialah mampu bekerja dari suhu -54 sampai 125o C.
Sedangkan prefix 74 menandakan persyaratan komersial ialah mampu bekerja pada suhu 0 sampai
70o C.


Fungsi :penguat suara (audioa amplifier ), penstabil tegangan (voltage stabilizer )

v Sensor
Beberapa jenis sensor yang banyak digunakan dalam rangkaian elektronik antara lain sensor cahaya,
sensor suhu, dan sensor tekanan.
1)Sensor Cahaya
a) Fotovoltaic atau sel solarAdalah alat sensor sinar yang mengubah energi sinar langsung menjadi
energi listrik. Sel solar silikon yang modern pada dasarnya adalah sambungan PN dengan lapisan P
yang transparan. Jika ada cahaya pada lapisan transparan P akan menyebabkan gerakan elektron
antara bagian P dan N, jadi menghasilkan tegangan DC yang kecil sekitar 0,5 volt per sel pada sinar
matahari penuh. Sel fotovoltaic adalah jenis tranduser sinar/cahaya seperti pada gambar 1.
Gambar 1. Cahaya pada sel fotovoltaik menghasilkan tegangan
b) Fotokonduktif
Gambar 2.(a) Sel Fotokonduktif ; (b) Cahaya pada sel fotokonduktif mengubah harga resistansi
Energi yang jatuh pada sel fotokonduktif akan menyebabkan perubahan tahanan sel. Apabila
permukaan alat ini gelap maka tahanan alat menjadi tinggi. Ketika menyala dengan terang tahanan
turun pada tingkat harga yang rendah. Seperti terlihat pada gambar 2.
2) Sensor Suhu
Ada 4 jenis utama sensor suhu yang biasa digunakan :
a) Thermocouple

Thermocouple pada pokoknya terdiri dari sepasang penghantar yang berbeda disambung las dilebur
bersama satu sisi membentuk “hot” atau sambungan pengukuran yang ada ujung-ujung bebasnya
untuk hubungan dengan sambungan referensi. Perbedaan suhu antara sambungan
pengukuranmdengan sambungan referensi harus muncul untuk alat ini sehingga berfungsi sebagai
thermocouple.
(a)
(b)
Gambar 3. (a)Thermocouple ; (b) Simbol thermocouple
b) Detektor Suhu Tahanan
Konsep utama dari yang mendasari pengukuran suhu dengan detektor suhu tahanan (resistant
temperature detector = RTD) adalah tahanan listrik dari logam yang bervariasi sebanding dengan

suhu. Kesebandingan variasi ini adalah presisi dan dapat diulang lagi sehingga memungkinkan
pengukuran suhu yang konsisten melalui pendeteksian tahanan. Bahan yang sering digunakan RTD
adalah platina karena kelinearan, stabilitas dan reproduksibilitas.
(a)

(b)

Gambar 4. (a) Detektor suhu tahanan (b) Simbol RTD

c) Thermistor
Adalah resistor yang peka terhadap panas yang biasanya mempunyai koefisien suhu negatif. Karena
suhu meningkat, tahanan menurun dan sebaliknya. Thermistor sangat peka (perubahan tahanan
sebesar 5 % per ³C) oleh karena itu mampu mendeteksi perubahan kecil di dalam suhu.
Gambar 5. (a) Thermistor
d) Sensor Suhu Rangkaian Terpadu (IC)
Sensor suhu dengan IC ini menggunakan chip silikon untuk elemen yang merasakan (sensor).
Memiliki konfigurasi output tegangan dan arus. Meskipun terbatas dalam rentang suhu (dibawah 200
³C), tetapi menghasilkan output yang sangat linear di atas rentang kerja.
Sensor suhu IC;
4) Sensor Tekanan
Prinsip kerja dari sensor tekanan ini adalah mengubah tegangan mekanis menjadi sinyal listrik.
kurang ketegangan didasarkan pada prinsip bahwa tahanan pengantar berubah dengan panjang dan
luas penampang.
Daya yang diberikan pada kawat menyebabkan kawat bengkok sehingga menyebabkan ukuran kawat
berubah dan mengubah tahananny. Aplikasi umum-pengukuran tekanan balok
(a) Jenis kawat
(b) Jenis foil
(c) Jembatan pengukur rangkaian Ukuran regangan
Gambar 8. Penggunaan Sensor Tekan pada Pengukur Regangan Kawat

Gambar 9. Contoh Penggunaan Sensor Tekanan
Fungsi : untuk mengubah besaran mekanis, magnetis, panas, sinar, dan kimia menjadi tegangan dan
arus listrik. Sensor sering digunakan untuk pendeteksian pada saat melakukan pengukuran atau
pengendalian.
B . Contoh Komponen Pasif :
Ø Resistor
resistor adalah salah satu komponen yang paling sering digunakan dalam sebuah rangkaian
elektronik, seperti rangkaiannya TV, radio bahkan komputer.
Gambar 1 merupakan gambar resistor:

Setiap resistor mempunyai garis/ gelang yang berwarna-warni. Warna tersebut menunjukkan nilai
hambatan dari sebuah resistor.
Untuk jelasnya mari kita lihat tabel di bawah. Setiap warna menentukan nilainya masing-masing.

Ada juga resistor yang nilainya dapat berubah-ubah. Nilai itu juga bisa kita yang memilihnya, unik
kan. Resistor yang seperti ini biasanya disebut variabel resistor.
Setelah kalian mempelajari bentuk dan macam dari resistor,
Jadi Banyak sekali kegunaaan dari resistor seperti:
- Untuk menghambat dan membatasi arus listrik dalam sebuah rangkaian elektronik
- Untuk melindungi rangkaian listrik dari arus yang berlebih

- Untuk membagi tegangan

Ø Kapasitor
Kapasitor atau kondensor adalah komponen elektronika yang dapat menyimpan energi listrik dalam
bentuk muatan listrik selama selang waktu tertentu tanpa disertai adanya reaksi kimia.
Kapasitor banyak digunakan pada peralatan elektronika seperti pada lampu kilat kamera, cadangan
energi pada komputer saat listrik mati, pelindung sistem RAM pada komputer dll.
Pada dasarnya, kapasitor terdiri atas sepasang pelat konduktor sejajar dengan luas A yang dipisahkan
oleh jarakd yang kecil. Dua konduktor tersebut dipisahkan oleh suatu bahan isolator yang disebut
bahan dielektrik.
Saat kapasitor diberi tegangan, kapsitor akan menjadi bermuatan. Satu pelat menjadi bermuatan
positif dan pelat yang lainnya bermuatan negatif. Jumlah masing-masing muatan pada kedua pelat
tersebut sama. Jumlah muatan Qyang terdapat pada muatan sebanding dengan beda potensialV sesuai
dengan persamaan : Q= CV. Dengan C menunjukkan kapasitansi kapasitor. Kapasitansi kapasitor
adalah kemampuan kapasitor untuk menyimpan energi listrik.
Kapasitansi tidak bergantung pada Q dan V. Nilainya hanya bergantung pada struktur dan dimensi
kapasitor sendiri. Jadi C dapat ditulis dalam persamaan C=permitivitas hampa udara dikalikan A/d.
2. Jenis-jenis kapasitor
Berdasarkan bahan dielektrik dan penggunaannya, kapasitor dibagi menjadi beberapa jenis seperti
berikut.

a. Kapasitor variabel (Varco)
Kapasitor ini digunakan untuk tuning pesawat radio atau mencari gelombang radio. Kapasitor ini
menggunakan udara sebagai bahan dielektriknya. Kapasitor jenis ini menggunakan pelat yang tidak
dapat digerakkan (stator) dan pelat yang dapat digunakan (rotor). Varco biasanya terbuat dari bahan
aluminium. Dengan memutar tombol, luas pelat yang berhadapan dapat diataur sehingga kapasitas
kapasitor dapat diubah. Dengan mengubah kapasitas kapasitor, frekuensi sirkuit yang dicari dapat
distel. Berikut ditunjukkan suatu varco.

b. Kapasitor keramik
Kapasitor keramik mempunyai dielektrik yang terbuat dari keramik. Kapasitor ini memiliki elektroda
logam dan dielektritnya terdiri atas campuran titanium oksida dan oksida lain. Kekuatan dielektriknya
baik sekali sehingga mempunyai kapasitas yang besar. Meskipun demikian, ukuran kapasitor keramik
relatif kecil. Kapasitor keramik digunaka untuk meredam bunga api, seperti pada bunga api yang
timbul pada platina kendaraan bermotor.

c. Kapasitor kertas
Kapasitor ini mempunyai dielektrik yang terbuat dari kertas. Kapasitor kertas mempunyai lapisanlapisan kertas setebal 0,05-0,02 mm di antara dua lembaran kertas aluminium. Kertas tersebut diresapi
dengan minyak untuk memperbesar kapasitas dan kekuatan dielektriknya.

d. Kapasitor plastik

Kapasitor plastik mempunyai selaput plastik sebagai dielektriknya. Kapasitor ini mempunyai
elektroda logam dan lapisan dielektrik yang terbuat dari bahan polisterina, milar atau teflon dengan
tebal 0,0064 mm. Kapasitor plastik digunakan untuk koreksi faktor daya dalam sisitem daya listrik
pada fisi nuklir, pembentukan logam hidrolik, penyelidikan plasma dielektrik.

e. Kapasitor elektrolit (Elco)
Kapasitor elektrolit mempunyai dielektrik berupa oksida aluminium. Elektroda positif terbuat dari
bahan logam, seperti aluminium dan tantalum, sedangkan elektroda negatif terbuat dari bahan
elektrolit. Bahan dielektrik digunakan untuk melapisi elektroda negatif. Tebal lapisan oksida sekitar
0,0001 mm. Kapasitor ini hanya digunakan pada tegangan DC yang berdenyut pada rangkaian radio,
televisi, telefon, telegraf, peluru kendali, dan perlengkapan komputer. Fungsi elco adalah sebagai
perata denyut arus listrik.

Ø Transformator :
Adalah komponen elektronika yang di gunakan untuk memindahkan ( mentransfer ) tegangan listrik
arus bolak – balik (AC) dari kumparan primer ke kumparan sekunder tanpa adanya hubungan
langsung diantara kumparan tersebut .
Transformator mempunyai 3 bagian yaitu :
ü Kumparan primer (P)
ü Kumparan sekunder (S)

ü Inti kumparan
Menurut penggunaannya , transformator dibedakan 3 macam :
a.

Transformator daya

b.

Transformator frekuensi daya

c.

Transformator audio

A. Transformator daya :untuk keperluan satu daya pada instalasi listrik maupun rangkaian
elektronika . Transformator ini di bedakan 2 yaitu :

Transformator Step up : untuk menaikkan tegangan listrik AC dengan ciri – ciri : kumparan
sekunder (ns) lebih banyak dari jumlah kumparan primer (np).
Transformator Step Down :pada rangkaian adaptor untuk menurunkan tegangan listrik AC .
Ciri – cirinya : jumlah kumparan sekunder (ns ) lebih sedikit dari jumlah kumparan primer (np)
Transformator Step Down menurut outputnya dibedakan menjadi :
o Trafo tunggal (non CT = Central Tap), terminal non voltnya di pinggir
o Trafo ganda (CT ) titik nol voltnya di tengah
Gambar Transformator Daya :

B.

Transformator frekuensi (rf )

Di kenal dengan nama trafo MF ( Midle Frekuensi Transformer ) atau trafo IF ( Intermediate
Frequensi Transformer ) Trafo jenis ini di gunakan pada radio transistor
Gambar tranformator ini :

C.

Transformator Audio

D.

Yang termaksud Transformator Audio :
Trafo Input ( IT ) :

Disebut trafo pembalik fase , umumnya pada pesawat radio terletak antara transistor penguat suara
dengan transistor penguat akhir .
Trafo Output (OT) :
Berfungsi untuk menyelesaikan impedansi yang di hasilkan transistor penguat akhir dengan
impedansi loudspeaker
Gambar transformator audio :

Fungsi : untuk menyalurkan tenaga/daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan rendah
atau sebaliknya, dengan frekuensi sama

Ø DIODA

Komponen Dioda terbuat dari bahan semi konduktor jenis P dan bahan semi konduktor jenis N yang
di satukan .Bahan semi konduktor untuk bahan komponen elektronika adalah germanium dan
silicon . Bahan germanium dikotori oleh alumunium akan di peroleh bahan semi konduktor jenis P.
sedangkan germanium atau silicon di kotori oleh fosfor akan di peroleh bahan semi konduktor
jenis N .
Apabila semi konduktor jenis P dan semi konduktor jenis N disatukan akan memperoleh komponen
dioda . gamabar dioda :

Dioda mempunyai dua kaki yaitu : Anoda ( A) dan Katoda (K) . Dioda dapat menghantarkan arus
apabila anoda dihubngkan dengan kutub positif bateray dan katoda dihubungkan dengan kutub
negative bateray . Sebaliknya jika anoda di hubungkan dengan kutub negative bateray dan katodab
dihubungkan kutub positif bateray maka arus listrik tidak dapat mengalir . Dengan demikian dapat
disimpulkan arus listrik pada dioda hanya dapat mengalir dari anoda ke katoda dan tidak dapat
mengalir dari katoda ke anoda

Macam – macam diode :
a.

Dioda silicon atau Rectifier

Digunakan sebagai penyearah arus pada rangkaian adaptor yaitu mengubah arus bolak – balik AC
menjadi arus searah DC
b.

Dioda detector

Digunakan untuk memisahkan frekuensi suara dengan frekuensi pembawa pada radio penerima
c.

Dioda Zener

Digunakan sebagai penstabil tegangan pada rangkaian stabilisator
d.

Dioda silenium

Digunakan untuk penyearahan arus pada rangkaian satu daya dan pada system pengapian bateray si
sepeda motor . pada sepeda motor dikenal dengan nama kuproks
e.

Dioda LED (Light Emitting Dioda )

Dioda ini dapat menyala apabila di beri tegangan listrik DC di pergunakan untuk :
·

Lampu control

·

Lampu display pada rangkaian audio system

·

Running LED

Fungsi Dioda adalah : adalah untuk menyalurkan arus listrik yang mengalir dalam satu arah dan
menahan arus tersebut dari arah sebaliknya. Dioda juga dapat berfungsi sebagai penyearah arus,
rangkaian catu daya dan juga untuk stabilisator tegangan. Dioda adalah komponen elektronika aktif

yang memiliki dua saluran aktif di mana arus listrik dapat mengalir dan kebanyakandioda di gunakan
karena karakteristik satu arah yang di milikinya.
Ø Relay adalah sebuah saklar elekronis yang dapat dikendalikan dari rangkaian elektronik lainnya.
Relay terdiri dari 3 bagian utama, yaitu:
koil

: lilitan dari relay

common : bagian yang tersambung dengan NC(dlm keadaan normal)
kontak

: terdiri dari NC dan NO

Tentang Relay
Membedakan NC dengan NO:
NC(Normally Closed) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan)
terhubung dengan common.
NO(Normally Open) : saklar dari relay yang dalam keadaan normal(relay tidak diberi tegangan) tidak
terhubung dengan common.
Bagian-bagian relay dapat diketahui dengan 2 cara, yakni:
dengan cara melihat isi dalam relay tersebut
dengan menggunakan multimeter (Ohm)
Cara mengetahui relay tersebut masih berfungsi atau tidak dapat dilakukan dengan cara memberikan
tegangan yang sesuai dengan relay tersebut pada bagian koilnya. Jika kontaknya masih bekerja NC->NO atau NO-->NC, maka dapat dikatakan bahwa relay tersebut masih dalam keadaan baik.
Hubungkan common dan NO jika menginginkan rangkaian ON ketika koil diberi tegangan.
Hubungkan common dan NC jika menginginkan rangkaian ON ketika koil tidak diberi tegangan.

Jenis-jenis Relay
SPST - Single Pole Single Throw.
SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu:(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPST.
DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar atau relay SPDT.
QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai Quad Pole Double Throw, atau 4PDT.
Setara dengan 4 buah saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14 pin(termasuk
2 buah untuk koil).