Permasalahan dan solusi untuk empat kete

Keterampilan berbahasa dalam bahasa indonesia mencakup empat aspek,
yaitu: keterampilan membaca, keterampilan menyimak, keterampilan berbicara,
dan keterampilan menulis. Dalam praktiknya banyak muncul permasalahan pada
empat keterampilan berbahasa, dalam paragraf ini akan dibahas mengenai
permasalahan pada empat keterampilan berbahasa dengan solusinya.
Dalam membaca ada permasalahan yang dihadapi seseorang, antara lain:
kurangnya pemahaman, solusi dalam masalah ini adalah memperkaya kosakata
agar memudahkan dalam memahami bacaan, serta fokuskan pikiran kepada isi
bacaan tersebut. Malas, sebaiknya hilangkan rasa malas dan jadikan membaca
sebagai kebutuhan utama yang harus dikerjakan. Kurangnya konsentrasi, untuk
mengatasi hambatan ini adalah dengan mencari suasana yang menyenangkan dan
nyaman untuk membaca, jauhi sesuatu yang menggangu konsentrasi, atau istirahat
sejenak untuk menyegarkan pikiran. Sakit mata, ketika sakit mata sebaiknya
beristirahat terlebih dahulu, untuk menjaga kesehatan mata perhatikan posisi saat
membaca, posisi membaca yang baik adalah rileks namun siaga, membaca dengan
jarak pandang ideal, yakni 30 cm, serta hindari gerakan tubuh yang tidak perlu.
Jenuh, untuk mengatasinya adalah dengan memilih buku bacaan yang menarik,
membiasakan diri untuk membaca 20 sampai 30 menit untuk setiap harinya,
menata ruang baca untuk meningkatkan semangat membaca, dan membaca
dengan sepenuh hati. Rendahnya kecepatan membaca, fokuskan perhatian kita
terhadap apa yang kita baca, kemudian kita luaskan jangkauan mata agar waktu

yang digunakan untuk membaca lebih singkat, serta hilangkan kebiasaan bersuara
dan menggerakkan bibir pada saat kita membaca.
Pada saat melakukan penyimakan, muncul masalah yang dihadapi, antara lain:
kurangnya pemahaman, kita harus memperkaya kosakata agar memudahkan
dalam menyimak, serta fokuskan pikiran kepada isi bacaan tersebut. Kurangnya
konsentrasi, untuk dapat memusatkan perhatian terhadap bahan simakan yang
disampaikan pembicara, penyimak harus dapat menghindarkan gangguan
menyimak. Kurangnya

motivasi, solusi dalam hal ini adalah hilangkan rasa

malas, biasakan memahami bahasa, dan menjaga semangat dalam menyimak,

serta berpikir bahwa yang disimak adalah kebutuhan yang harus didapat. Faktor
pembicara, pembicara harus mengetahui apa yang diinginkan oleh penyimak, dan
membaca situasi dan kondisi penyimak. Ketika penyimak mengalami kejenuhan
dan kebosanan, maka pembicara harus bisa menghibur atau menarik hati
penyimak. Kurang baiknya pendengaran, pendengar harus mempersiapkan diri
dan pendengaran kita ketika akan menyimak apa yang disampaikan. Situasi dan
kondisi yang tidak nyaman, sebaiknya pada saat menyimak kondisikan suasana di

dalam ruangan itu nyaman dan tenang, agar kita dapat menyimak dengan lancar.
Sikap penyimak, penyimak harus memiliki sikap menerima terhadap apa yang
disimak, ia harus senang terhadap apa yang ia simak, sebab ia akan dengan penuh
kesungguhan menyimak pembicara tersebut. Kurangnya daya ingat, oleh karena
itu pada saat menyimak perhatikan dan dengarkan apa yang disampaikan,
kemudian catat apa pokok yang kita simak.
Permasalahan yang dihadapi seseorang dalam berbicara antara lain: rendahnya
kepercayaan diri, hal yang dapat dilakukan adalah berlatih dan membiasakan diri
untuk sering berkomunikasi, berpikir optimis dan positif, selalu berdoa kepada
Tuhan, serta tumbuhkan keberanian dalam diri. Kurangnya penguasaan materi,
sebelum menyampaikan sesuatu seseorang sebaiknya menguasai materi
pembicaraan dengan menelaah berbagai sumber acuan yang berkaitan dengan
topik pembicaraan, serta fokuskan kepada materi tersebut agar tidak melenceng
dari apa yang akan disampaikan. Situasi dan kondisi yang tidak nyaman, sebelum
kita berbicara kondisikan suasana di dalam ruangan itu nyaman dan tenang, agar
kita dapat berbicara dengan lancar dan dapat dipahami oleh pendengar.
Pengetahuan bahasa, Solusi untuk hal seperti ini adalah kita biasakan membaca
dan mempelajari buku tentang tata cara berbahasa berbahasa dengan baik.
Kurangnya pengetahuan, oleh karena itu seseorang harus banyak membaca,
karena dengan membaca sesorang akan mendapatkan pengetahuan yang luas.

Dalam membuat tulisan seseorang mengahadapi permasalahan, antara lain:
kurangnya motivasi, oleh karena itu luruskan niat terlebih dahulu dan
tumbuhkanlah motivasi dalam diri kita agar dapat meghasilkan karya tulis, serta

cari orang yang dapat membuat kita termotivasi untuk menulis. Kurangnya
kemampuan mengembangkan paragraf, untuk mengatasi hal ini penulis dapat
membaca dan mempelajarinya melalui buku atau orang yang ahli dalam pola
pengembangan paragraf dan menulis karangan. Tidak terbiasa dalam menulis, hal
ini biasanya dialami oleh penulis pemula, oleh karena itu ia harus sedikit demi
sedikit membiasakan diri untuk menulis. Kecepatan menulis, fokuskan pikiran
kita kepada apa yang akan ditulis, dan tulis hal-hal yang penting saja. Kurangnya
ide, oleh karena itu tingkatkan kepekaan diri terhadap peristiwa yang terjadi di
lingkungan sekitar, ambil hikmah dan refleksikan setiap peristiwa yang terjadi di
sekitar kita, mengasah otak dengan menulis kejadian sehari-hari, catat ide serta
buat buku catatan inspirasi, kemudian ketika melihat masalah muncul berpikirlah
kreatif.