Pendidikan diri dan Anak C.docx

MAKALAH HADITS TARBAWI
HADITS TENTANG PENDIDIKAN DIRI DAN
PENDIDIKAN ANAK
“Ditujukan untuk memenuhi tugas”
Mata Kuliah
Dosen
Jurusan

: Hadits Tarbawi
: H.M.Zaini Al-Luthfi.MA
: Tarbiyah - PAI (III-C)

Di susun Oleh
Kelompok 10 ( Sepuluh )
- Siska Ventiana
- Putri Yolanda Permata Sari
- Muhammad Hidayah Nasri

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH
MAHMUDIYAH TANJUNG PURA - LANGKAT
T.A : 2016- 2017


KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang maha Esa
atas ridho dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Makalah
ini

dengan

penuh

keyakinan

serta

usaha

maksimal.

Semoga


dengan

terselesaikannya tugas ini dapat memberi pelajaran positif bagi kita semua.

Selanjutnya penulis juga ucapkan terima kasih kepada bapak dosen
H.M.Zaini Al-Luthfi.MA mata kuliah Hadis Tarbawi yang telah memberikan
tugas Makalah ini kepada kami sehingga dapat memicu motifasi kami untuk
senantiasa belajar lebih giat dan menggali ilmu lebih dalam khususnya mengenai
“Pendidikan diri dan Pendidikan Anak” sehingga dengan kami dapat menemukan
hal-hal baru yang belum kami ketahui.

Terima kasih juga kami sampaikan atas petunjuk yang di berikan sehingga
kami dapat menyelasaikan tugas Makalah ini dengan usaha semaksimal mungkin.
Terima kasih pula atas dukungan para pihak yang turut membantu
terselesaikannya laporan ini, ayah bunda, teman-teman serta semua pihak yang
penuh kebaikan dan telah membantu penulis.

Terakhir kali sebagai seorang manusia biasa yang mencoba berusaha
sekuat tenaga dalam penyelesaian Makalah ini, tetapi tetap saja tak luput dari
sifat manusiawi yang penuh khilaf dan salah, oleh karena itu segenap saran

penulis harapkan dari semua pihak guna perbaikan tugas-tugas serupa di masa
datang.

1

Tanjung Pura,Desember, 2016

Tim Penyusun

Kelompok 10 (Sepuluh)

DAFTAR IS

2

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1

B. Rumusan Masalah.........................................................................................1
C. Tujuan Pembahasan......................................................................................1
BAB II......................................................................................................................2
PEMBAHASAN......................................................................................................2
A. Hadis Tentang Pendidikan diri Sendiri.........................................................2
B. Pendidikan terhadap Anak............................................................................5
C. Mendidik anak dengan baik..........................................................................6
D. Aspek Apek Pendidikan terhadap anak.........................................................7
E. Pendidikan wajib dari orang tua terhadap anak............................................9
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A. Latar Belakang............................................................................................11
B. Saran............................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

3

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Islam diturunkan sebagai rahmatan lil ‘alamin. Untuk itu, maka diutuslah
Rasulullah SAW untuk memperbaiki manusia melalui pendidikan. Pendidikanlah
yang mengantarkan manusia pada derajat yang tinggi, yaitu orang-orang yang
berilmu. Ilmu yang dipandu dengan keimanan inilah yang mampu melanjutkan
warisan berharga berupa ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan pendidikan yang
baik, tentu akhlak manusia pun juga akan lebih baik.

Tapi kenyataan dalam hidup ini, banyak orang yang menggunakan akal
dan kepintaraannya untuk maksiat. Banyak orang yang pintar dan berpendidikan
justru akhlaknya lebih buruk dibanding dengan orang yang tak pernah sekolah..

Disinilah alasan mengapa ilmu agama sangat penting dan hendaknya
diajarkan sejak kecil. Kalau bisa, ilmu agama ini lebih dulu diajarkan kepada anak
sebelum anak tersebut menerima ilmu dunia.Kebodohan adalah salah satu faktor
yang menghalangi masuknya cahaya Islam. Oleh karena itu, manusia
membutuhkan terapi agar menjadi makhluk yang mulia dan dimuliakan oleh Allah
SWT

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Hadist tentang diri Sendiri ?


2. Bagaimana penjelasan dari hadis tentang diri sendiri ?

3. Bagaimana Hadits tentang pendidikan anak ?

4. Bagaimana Penjelasan Hadits tentang pendidikan anak?

1

C. Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui Hadist tentang diri Sendiri ?

2. Untuk mengetahui penjelasan dari hadis tentang diri sendiri ?

3. Untuk mengetahui Hadits tentang pendidikan anak ?

4. Untuk mengetahui Penjelasan Hadits tentang pendidikan anak?

2


BAB II
PEMBAHASAN
A. Hadis Tentang Pendidikan diri Sendiri

‫ب ال لمعل لمم‬
‫ » ط لل ل ب‬: ‫ قال رسول الله صلى الله عليه وسلم‬: ‫عن حسين بن علي قال‬
‫ل بملسل ممم « رواه والبيهقى الطبرانى وأبو يعلى والقضاعى و أبو نعين‬
‫عللى بك ل م‬
‫لفمريللضةة ل‬
‫الصبهاني‬
Husain bin Ali meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda: “Menuntut ilmu
pengetahuan wajib bagi setiap orang Islam.(H.R.Bukhari)

Dalam menyuruh manusia mencari ilmu pengetahuan, Allah menggunakan
ungkapan yang bervariasi. Kadang-kadang Allah menggunakan perintah agar
manusia membaca. Kegiatan membaca akan menghasilkan ilmu pengetahuan. Hal
ini terlihat dalam QS Al-'Alaq/96: 1-5. Kadang-kadang Allah memakai perintah
mengamati fenomena alam semsesta. Pengamatan ini akan melahirkan ilmu
pengetahuan pula. Ungkapan ini ditemukan antara lain dalam QS AlGhâsyiyah/88: 17-20. Di tempat lain, Allah menggunakan motivasi dengan
ungkapan mengangkat derajat orang yang berilmu pengetahuan yang beriman.

Motivasi ini akan mendorong orang untuk belajar. Pernyataan ini dapat dilihat
antara lain dalam QS Al-Mujadilah/58: 11.1

Perintah menuntut ilmu yang disampaikan oleh Rasulullah saw. sejalan
dengan perintah Allah dalam Alquran. Dalam Alquran ditemukan ayat-ayat yang
bermaksud perintah menuntut ilmu pengetahuan dan petunjuk-petunjuk tentang
urgensi ilmu pengetahuan itu. Di ataranya:

1 Djamari arifin zainal. Islam, aqidah dansyari,ah (Jakarta: PT.Grafindo persada .1996.)
hlm,102.

3

،‫عل للم مبال لقلل لمم‬
‫ ل‬،‫خل للق‬
‫اقللرأ ل مبالسمم لرملبلك ال لمذي ل‬
‫ ال لمذي ل‬،‫ اقللرأ ل لولرلببلك ال لأ للكلربم‬،‫عل لمق‬
‫خل للق الم لن للسالن مملن ل‬
[5-1 :96\‫عل للم ال لإمن للسالن لما ل للم يللعل للم ]العلق‬
‫ل‬

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang
Maha Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan kalam. Dia
mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

Ayat ini dapat dijadikan sebagai alasan bahwa ilmu pengetahuan itu penting
dalam kehidupan manusia. Allah memerintahkan agar manusia membaca sebelum
memerintahkan melakukan pekerjaan dan ibadah yang lain. Ayat ini juga
menunjukkan karunia Allah SWT. kepada manusia sebab ia dapat menemukan
kemampuan belajar bahasa. Tambahan lagi, manusia juga dapat mempelajari baca
tulis, ilmu pengetahuan, keterampilan yang beragam, petunjuk dan keimanan,
serta hal-hal yang tidak diketahui oleh manusia sebelum diajarkan kepadanya.
Selain hadis di atas ada satu hadis lagi mengenai pendidikan diri sendiri.2
(‫ادبنى ربى فاحسن ثادبي )رواه على عن العكسرى‬

Artinya : Allah telah mendidik kita , maka ia sempurnakan pendidikanmu.
( HR.al-Aksary dari Ali RA )

Penjelasan Hadist


1. al-Ta’dib

Secara bahasa, kata al-ta’dib merupakan masdar dari kata “addaba”i:

2 Bukhari Umar, HadisTarbawi: Pendidikan dalam perspektif hadis, (Jakarta: AMZAH,
2012), hlm. 7

4

a. Ta’dib, berasal dari kata dasar “aduba – ya’dubu yang berartimelatih,
mendisiplinkan diri untuk senantiasa membiasakan berperilaku yang baik
dan sopan santun

b. Berasal dari kata “adaba – ya’dibu” yang berarti mengadakan pesta atau
perjamuan yang berbuat dan berperilaku sopan sebagaimana perilaku nabi
yang mencerminkan kemulyaan.

c. Kata “addaba” sebagai bentuk kata kerja “ta’dib” mengandung pengertian
memperbaiki,melatih,memberi tindakan dan disiplin. Dalam hadist nabi
disebutkan


:

“Tuhan

telah

mendidikku,

maka

ia

sempurnakan

pendidikanku” ( HR. al-Askary dariAli RA).

Kata pendidikan ,yang dalam bahasa inggris”education” dalam bahasa arab
disebut tarbiyah .

Almunjid dalam kitabnya Al-Mujam wasith,terdapat penjelasan sebagai
berikut:

‫ورباه نمى قواه الجسدىه والعقلىه والخلقيه‬

“Mendidiknya berarti menumbuhkan potensi jasmaniyah,aqliyah(akal) serta
akhlaq (budi pekerti ).

Dalam alquran di tegaskan bahwa allah dalah Rabbal a’lamin dan juga
robbal nas , artinya allah adalah pendidik bagi semesta alam dan juga pendidik
bagi manusia.pengertian tersebut diambil karena kata rabb dalam arti tuhan dan
rabb dalam arti pendidik berasal dari akar kata yang sama.

Dengan demikian menurut alquran tersebut bahwa alam dan manusia
mempunyai sifat tumbuh dan berkembang dan yang mengatur sifat tumbuh dan

5

berkembang hanyalah allah SWT.Jadi mendidika dan pendidikan pada hakikatnya
adalah fungsi tuhan,dan mendidik adalah mengatur serta mengarahkan
pertumbuhan dan perkembangan alam dan manusia sekaligus.kenapa kenyataanya
pendidikan dan mendidik itu menjadi urusanya manusia. Dalam pandangan
filsafat islam ,sebagaimana ditegaskan dalam alquran,bahwa manusia adalah
khalifah Allah dialam semesta ini.3

Khalifah berarti kuasa atau wakil. Dalam status manusia sebagai khlalifah
ini,berarti manusia hidup di alam ini mendapat kuasa dari Allah Untuk mewakili
dan sekaligus sebagai pelaksana dari peran dan fungsi allah di alam.diantara peran
dan fungsi utamanya adalah : sebagai Rabb al alam yaitu mendidik dalam arti
mengarahkan dan mengembangkan alam(termasuk manusia sebagian dari alam).
Sebagaiman kita ketahui bahwa manusia sebagai khalifah dimuka bumi
ini,manusia mendapat kuasa dan wewenang untuk melaksanakan pendidikan
terhadap

dirinya

sendiri

dan

manusia

pun

memiliki

potensi

untuk

melakukanya.Dengan demikian pendidikan merupakan urusan hidup dan
kehidupan manusia.

Hal-hal tersebut merupakan problema hidup dan kehidupan manusia.jadi
merupakan problema pendidikan.Menurut konsep pendidikan dalam islam
(tarbiyah islamiyah) bahwa pada hakikatnya manusia dimuka bumi ini sebagai
khalifah dan memiliki potensi untuk memahami,menyadari kemudian kemudian
merencanakan problema hidup dan kehidupanya.Manusiabertanggung jawab
untuk memecahkan problema hidup dan kehidupanya sendiri.Dengan kata lain
islam menghendaki agar manusia melaksanakan pendidikan diri sendiri secara
bertanggungjawab,sebagaiman ayat Alqur’an surat Al-baqarah ayat 31 :

Artinya

:

dan

dia(Allah)

mengajarkan

kepada

adam

(benda-

benda)seluruhnya,kemudian mengemukakan kepada para malaikat. (QS,Albaqarah 31 )
3 Nur Uhbiyati, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, (Semarang: 2013, Pustaka Riski
Putra), hlm. 94

6

B. Pendidikan terhadap Anak
Hadits Abu Hurairah tentang anak lahir atas dasar fitrah

‫عل مي يهه مومسل ل ممم‬
‫عينه مقامل مقامل مرلسولل الل ل مهه مص ل ملى ال ل مله م‬
‫عين لهمري يمرمة مرهضي ال ل مله م‬
‫م‬
‫جمساهنهه‬
‫مما همين مميوللودد هإل ليول ملد م‬
‫عملى ال يهفيطمرهة مفأ مبممواله ي لمههلومداهنهه موي لن مهلصمراهنهه أ ميو ي لمم ه ل‬
‫عامء ث للمم ي ملقولل‬
‫ك ممما تلن يتملج ال يبمههيمملة بمههيممةة مجيممعامء مهيل تلهح لسومن هفيمها همين مجيد م‬

‫عل مي يمها ل تمبيهديمل‬
‫عينه )هفيطمرمة الل ل مهه ال ل مهتي مفمطمر ال لمنامس م‬
‫أ ملبو لهمري يمرمة مرهضي ال ل مله م‬
(‫خل يهق الل ل مهه مذلهمك الهلديلن ال يمق هي للم)أخرجه البخاري في كتاب الجنائز‬
‫له م‬
Dari (Abu) Hurairah ra. Dia berkata: Rasulullah SAW bersabda: tidak
ada seorang anakpun kecuali ia dilahirkan menurut fitrah. kedua orang tua
nyalah yang akan menjadikan yahudi, nasrani, dan majusi sebagaimana binatang
melahirkan binatang dalam keadaan sempurna. Adakah kamu merasa
kekurangan padanya. Kemudian abu hurairah ra. berkata : “fitrah Allah dimana
manusia telah diciptakan tak ada perubahan pada fitrah Allah itu. Itulah agama
yang lurus” (HR al-bukhari dalam kitab jenazah)

Pada dasarnya semenjak lahir manusia sudah dianugerahi fithrah atau potensi
untuk menjadi baik dan jahat, akan tetapi anak yang baru lahir berada dalam
keadaan suci tanpa noda dan dosa. Oleh karena, apabila dikemudian hari dalam
perkembangannya anak menjadi besar dan dewasa dengan sifat-sifat yang buruk,
maka hal itu merupakan akibat dari pendidikan keluarga, lingkungan dan kawankawan sepermainannya yang notabene mendukung untuk tumbuh dan
berkembangnya sifat-sifat buru tersebut.4

Ketika anak dididik dengan pendidikan yang baik maka dia akan menjadi baik,
dan

sebaliknya

jika

dia

dididik

dengan

pendidikan

yang

cenderung

mengembangkan potensi buruknya maka dia akan menjadi orang yang jahat.
Ketika di masa kecil diajarkan agama Yahudi maka dia akan menjadi Yahudi,
4 Juwariyah, Hadist Tarbawi, (Yogyakarta: Teras, 2010), hal. 1-8

7

demikian pula jika diajarkan kepadanya ajaran agama Nasrani dia akan
menjadi Nasrani, dan begitu seterusnya.

C. Mendidik anak dengan baik
Sebagai amanat Allah yang harus dipertanggung jawabkan di hadapanNya, anak memerlukan pendidikan yang baik dan memadai dari orang tua.
Pendidikan ini bermakna luas, baik berupa akidah, etika maupun hukum islam.
selain itu pendidikan tidak hanya dapat dijalankan di sekolah, tetapi juga di
rumah. Seperti hadis yang diriwayatkan dari Abu Dawud :

‫عل مي يهه‬
‫مص ل ملى ال ل مله م‬
‫عل مي يمها مولهيم أ مبيمنالء‬
‫م‬

‫عين مجهلدهه مقامل مقامل مرلسولل الل ل مهه‬
‫عين أ مهبيهه م‬
‫بيهن لشمعي يدب م‬
‫لملروا أ ميولمدك ليم هبال لمصلهة مولهيم أ مبيمنالء مسبيهع هسهنيمن موايضهرلبولهيم‬

‫عيمهرو‬
‫م‬

‫مومسل ل ممم‬
(‫عيشدر مومفهلرلقوا بمي ين ملهيم هفي ال يمممضاهجهع* )أخرجه ابوداود في كتاب الصلة‬
‫م‬

Artinya : Dari 'Amr bin Syu'aib dari ayahnya dari kakeknya, ia berkata;
Rasulullah SAW bersabda, “Suruhlah anak-anakmu melaksanakan shalat ketika
mereka berumur tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan shalat
itu jika berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidur mereka". (HR. Abu
Dawud).

Pendidikan di sekolah hanya dilakukan jika anak sudah cukup umur.
Sedang pendidikan di rumah dimulai sejak masih kecil sampai beranjak dewasa.
Rosulullah mengajarkan bahwa jika anak sudah mendekati masa baligh,
hendaknya dipisahkan antara tempat tidur anak laki- laki dengan anak perempuan.
Begitu pula dengan tempat tidur dengan orang tuanya.

Setelah anak berusia tujuh tahun, hendaknya orang tua memerintahkan
untuk shalat dan puasa sebagai wahana pemberdayaan. Orang tua diperkenankan

8

menghukum pada umur sepuluh tahun, kalau ia lalai menunaikan kewajiban.
Hukuman bagi anak tidak boleh bersifat menyakiti atau menimbulkan cacat.

Jika orang tua memerintahkan sesuatu kepada anak maka mereka juga
melaksanakan perintah tersebut. Perintah orang tua yang tidak disertai teladan,
sulit untuk dipatuhi anak. Sebab kecenderungan anak akan meniru orang tua.5

D. Aspek Apek Pendidikan terhadap anak
Berdasarkan hakikat manusia, maka kita dapati berbagai segi atau aspek
pendidikan. Diantara aspek-aspek pendidikan yang sangat penting ialah:
a. Pendidikan akhlak atau budi pekerti.
Budi pekerti atau akhlak adalah aspek yang sangat fundamental dalam
kehidupan, baik kehidupan sebagai individu maupun kehidupan bermasyarakat
dan bangsa. Tujuan dari pendidikan budi pekerti adalah mendidik anak agar dapat
membedakan antara baik dan buruk, sopan dan tidak sopan, terpuji dan tercela.
b. Pendidikan kecerdasan
Pendidikan kecerdasan merupakan tugas pokok dari sekolah. Tujuan dari
pendidikan kecerdasan adalah mendidik anak agar dapat berfikir secara kritis,
logis, kreatif dan reflektif.
 Berfikir secara kritis berarti dengan cepat anak melihat hal-hal yang benar dan
hal-hal yang tidak benar.
 Berfikir secara logis berarti dengan cepat dapat melihat hubungan masalah yang
satu dengan yang lain, menghubung-hubungkan dari beberapa masalah,
membandingkan, kemudian menarik kesimpulan.
 Berfikir secara kreatif dari apa yang telah di selidiki, melakukan percobaan,
serta pengamatan yang dilakukan dapat menemukan sesuatu yang dianggap
baru.
 Berfikir secara reflektif berarti anak dapat memecahkan berbagai persoalan
dengan tepat.
c. Pendidikan sosial atau kemasyarakatan.
Pendidikan ini berhubungan dengan pergaulan anak didik dan proses
adaptasi lingkungan. Pendidikan sosial bertujuan untuk mendidik anak agar dapat
5 Ibid.hlm.79

9

menyesuaikan diri dalam kehidupan bermasyarakat dan dapat berpartisipasi secara
aktif didalamnya.
d. Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan tentang pentingnya nilai-nilai hak dan kewajiban suatu negara
agar setiap hal yang di kerjakan sesuai dengan tujuan dan cita-cita bangsa dan
tidak melenceng dari apa yang di harapkan.6
Selain keempat aspek di atas, dalam sebuah hadis dari Abi Rafi’ disebutkan
bahwa aspek-aspek pendidikan yang harus diajarkan orang tua terhadap anak
adalah menulis, berenang, memanah, mewariskan, dan mecari rizki yang halal.

‫عن أبي رافع قال قلت يا رسول الله أللولد علينا حححق‬
‫كحقنا عليهم قال نعم حق الولد على الوالححد أن يعلمححه‬
‫الكتابة والسباحة والرمححي)الرمايححة( وأن يححورثه)وأن ل‬
‫مححن شححيوخ بقيححة‬،‫يرزقه إل( طيبا )هححذا حححديث ضححعيف‬
‫منكر الحديث ضعفه يحيى بن معين والبخاري وغيرهما‬
‫باب ارتباط الخيل عدة في سبيل الله عز وجل‬
“Diceritakan dari Abi Rafi’ dia berkata : aku berkata wahai Rasullah
apakah ada kewajiban kita terhadap anak, seperti kewajiban mereka terhadap
kita? Beliau menjawab: ya, kewajiban orang tua terhadap anak yaitu
mengajarkan menulis, berenang, memanah, mewariskan dan tidak memberikan
rizki kecuali yang baik.” (Hadits ini dhoif, dari beberapa syeikh yang diingkari
haditsnya. Di dhoifkan oleh Yahya bin Mu’in, al-Bukhari dan lainya. Bab
mengikat kuda untuk berperang dijalan Allah azza wajalla).7

a.

Pendidikan menulis

6 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi, (Jakarta: 2012, AMZAH), hal. 168
7 Bukhari Umar, Hadis Tarbawi, (Jakarta: 2012, AMZAH), hal. 169

10

Sebagai suatu pendidikan yang diprioritaskan untuk diberikan kepada
anak bertujuan untuk menghilangkan kebodohan, membaca, menulis dan
mencari wawasan seluas-luasnya agar menjadi anak yang lebih pandai dan
cerdas.

b. Pendidikan berenang

Inti dari berenang adalah untuk mempertahankan hidup, kecakapan
untuk melindungi diri, dimana mental dilatih untuk tidak tenggelam, tidak
mudah menyerah, dan harus tetap berenang hingga ketepian. Sama saja
dengan hidup ini, seseorang harus tegar, tidak mudah tenggelam dan
mempunyai visi dan misi hidup.

c.

Pendidikan memanah
Pendidikan ini bertujuan agar anak menjadi orang yang teguh dan cinta
kepada tanah air, selain itu juga untuk menjaga diri dari musuh dan melatih
untuk membidik tepat sasaran, dengan kata lain menetukan keputusan dengan

tepat
d. Pendidikan ekonomi (Mencari rizki yang halal)
Pendidikan ini bertujuan agar terhindar dari makanan yang haram,
dengan makanan yang baik dan halal seseorang akan terarah pada kebaikan,
begitu pula sebaliknya, makanan yang haram akan membawa kepada
kebatilan.

E. Pendidikan wajib dari orang tua terhadap anak
Terdapat beberapa ayat Al-Qur’an dan Hadis yang merintahkan para orang
tua untuk menyuruh atau mengajarkan anak-anaknya melaksanakan shalat. Hal ini
terdapat dalam Qs. Al-Lukman ayat 17 yang berbunyi:8

‫واصببر‬
‫ه و‬
‫ي أو ب‬
‫عمرو ب‬
‫م ن‬
‫ن ال م‬
‫وان ن و‬
‫مر ببال و‬
‫وأ م‬
‫قم ب ال ص‬
‫ر و‬
‫ف و‬
‫صل وةو و‬
‫وياب من و ص‬
‫منك و ب‬
‫ع ب‬
‫و‬
‫م‬
‫ن ذول ب و‬
‫صاب و و‬
١٧)‫ر‬
‫من و‬
‫) و‬
‫ك ب‬
‫ك إب ص‬
‫عزم ب ال م‬
‫عولى و‬
‫ما أ و‬
‫مو ب‬
91-92

8 Heri Jauhari Muchtar, Fikih Pendidikan, (Bandung: REMAJA ROSDAKARYA, 2008), hlm

11

17. Hai anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan
yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu Termasuk
hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).

Didalam Al-Qur’an Surat al-Luqman ayat 17 dijelaskan bahwa Lukman
(orang salih yang nama dan ajarannya diabadikan dalam Al-Qur’an ) menyuruh
anaknya untuk mendirikan shalat. Kemudian didalam hadis pun dijelaskan bahwa
anak yang sudah mampu membedakan antara tangan kanan dan tangan kiri maka
dilatih atau di ajarkan untuk shalat.

‫و‬
‫ل و‬
‫ه و‬
‫سو م‬
‫قا و‬
‫قا و‬
‫ن م‬
‫ل‬
‫ه و‬
‫ب و‬
‫ن و‬
‫و‬
‫جد د ب‬
‫ن أببي ب‬
‫ن و‬
‫ش و‬
‫ل ور م‬
‫ع ن‬
‫ع ن‬
‫ع ن‬
‫ع ن‬
‫عي ن ب‬
‫م ب‬
‫رو ب ن ب‬
‫و‬
‫م‬
‫صصلى الصله و‬
‫و م‬
‫صححل ب‬
‫عل وي ن ب‬
‫الل ص ب‬
‫و و‬
‫هحح ن‬
‫ولدوك م ن‬
‫م م‬
‫سل ص و‬
‫م ببال ص‬
‫ه و‬
‫ة و‬
‫ممروا أ ن‬
‫ه و‬
‫و‬
‫ع ن‬
‫ر‬
‫م أ وب نن وححاءم و‬
‫م و‬
‫و م‬
‫رمبو م‬
‫وا ن‬
‫ع ب‬
‫عل وي ن و‬
‫أب نوناءم و‬
‫سححبني و‬
‫هحح ن‬
‫ه ن‬
‫هححا و‬
‫ن و‬
‫شحح ب‬
‫ضحح ب‬
‫سححب ن ب‬
‫فدر م‬
‫و و‬
‫ع )أخرجه ابوداود في كتححاب‬
‫م ب‬
‫م و‬
‫قوا ب وي نن و م‬
‫في ال ن و‬
‫ه ن‬
‫ضا ب‬
‫و‬
‫ج ب‬
(‫الصلة‬
“Dari ‘Amar bin Syu’aib, dari ayahnya dari kakeknya ra., ia berkata:
Rasulullah saw. Bersabda: “perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika
berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila
berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan
perempuan)!”. (HR.Abu Daud dalam kitab sholat)”.

Pada usia tujuh tahun anak diperintahkan untuk shalat agar mereka terbiasa
dan merasa nyaman melakukan shalat. Setelah sampai usia sepuluh tahun orang
tua boleh memukul ketika anak meninggalkan shalat karena mereka sudah baligh
atau mendekati baligh. Adapun diperbolehkannya memukul terhadap anak usia
sepuluh tahun karena pada usia tersebut merupakan batas usia seorang anak sudah

12

bisa atau tahan menerima pukulan. Pukulan yang dimaksud adalah pukulan yang
tidak menyakitkan dan menghindari wajah.

Syarat diperbolehkannya memukul anak kecil:

a. Hendaklah pukulan itu tidak terfokus pada satu anggota badan
b. Hendaknya ada jeda waktu di antara dua pukulan, sehingga dapat
c.

meringankan rasa sakit yang ditimbulkan
Hendaknya orang yang memukul tidak meninggikan tangannya sehingga

pukulannya tidak terlalu menyakiti
d. Hendaklah para pendidik tidak memukul ketika dirinya dalam keadaan marah
e. Tidak memukul ketika sang anak menyebut nama Allah
f.
Tidak memukul sebelum anak mencapai usia sepuluh tahun. Syarat dalam
memukul adalah bertujuan mendidik, bukan karena marah, dendam, atau
kebencian dan hendaklah hal itu merupakan bagian dari sebuah pendidikan.9

BAB III
PENUTUP
A. Latar Belakang
Dari penjelasan hadis yang telah pemakalah paparkan di atas maka, secara
umum dapat disimpulkan, bahwa agama islam merupakan agama yang universal,
yang tidak hanya mengajarkan kepada kita untuk sholat, puasa, baca al-quran,
tetapi islam juga mewajibkan kepada kita untuk berilmu pengetahuan dan
berteknologi.

Anak adalah nikmat Allah Swt. yang tak ternilai dan pemberian yang tak
terhingga.Tidak ada yang lebih tau besarnya karunia ini selain orang yang tidak
atau belum memiliki anak. Nikmat yang agung ini merupakan amanah bagi kedua
orang tuanya, yang kelak akan dimintai pertangung jawabannya,apakah keduanya
9 Muhammad Nabil Kazhim, Sukses mendidik anak, (Solo: 2011, Pustaka Arafah), hal. 33

13

telah menjaganya atau justru menyia-nyiakannya. Rosulullah SAW bersabda,”
Setiap kalian adalah pemimpin ,dan setiap kalian akan ditanya tentang
kepemimpinannya. Seorang iman adalah pemimpin dan dia akan ditanya tentang
kepemimpinannya ,dan seorang laki-laki adalah pemimpin dalam keluarganya dan
dia akan ditanya akan kepemimpinannya. Inilah sekelumit makalah yang kami
sampaikan tentang kewajiban orang tua terhadap anaknya.

B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami selesaikan, semoga dengan selesainya
makalah ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, khususnya dalam hal
mendidik anak. Selain itu, semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca
terkhusus untuk para pemakalah sendiri.

Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih jauh mendekati
kesempurnaan, untuk itu kritik saran yang membangun sangat kami tunggu untuk
perbaikan dalam pembuatan makalah kami selanjutnya.

DAFTAR PUSTAKA
zainal ,Djamari arifi.1996. Islam, aqidah dansyari,ah (Jakarta: PT.Grafindo
persada.
Umar, Bukhari . 2012.HadisTarbawi: Pendidikan dalam perspektif hadis,
(Jakarta: AMZAH,
Uhbiyati, Nur. 2013.Dasar-dasar Ilmu Pendidikan Islam, Semarang: Pustaka
Riski Putra.
Juwariyah, 2010Hadist Tarbawi,.Yogyakarta: Teras.

14

Jauhari,Heri Muchtar,2008 Fikih Pendidikan, (Bandung: REMAJA
ROSDAKARYA.,
Kazhim, Muhammad Nabil. 2011,Sukses mendidik anak, Solo: Pustaka Arafah.

15