Manajemen dan evaluasi kinerja (1)

BAB 1
EVALUASI KINERJA
Evaluasi adalah proses pengukuran atau penilaian yang biasanya dilakukan di dalam perusahaan
dalam mencapai tujuan bersama pada suatu perusahaan . Sedangkan Kinerja adalah adanya
peningkatan keberhasilan seseorang secara menyeluruh selama periode tertentu dalam
melaksanakan pekerjaan atau tugas-tugas yang dilaksanakan pada batas waktu tertentu seperti
target atau pencapaian, standard pencapaian hasil kerja yang telah di tetapkan dan disepakati
secara bersama-sama.
Evaluasi kinerja adalah suatu proses penilaian pelaksanaan tugas seseorang atau sekelompok
orang dalam suatu perusahaan atau organisasi yang mempunyai batas-batas tertentu sesuai
dengan standard kinerja yang telah di sepakati secara bersama-sama.
Adapun kinerja terbagi atas 2 yaitu:
 Kinerja individu adalah suatu tingkat pencapaian atau hasil kerja seseorang yang harus
diselesaikan dalam suatu batas waktu tertentu yang harus di capai yang fungsinya yaitu
agar tercapainya suatu tujuan tertentu.
 Kinerja perusahan adalah suatu tingkat pencapaian hasil kerja dari seluruh individu dan
sekelompok orang yang mempunyai tujuan untuk mencapai target yang telah di tentukan
oleh suatu perusahaan tersebut.
A. TUJUAN EVALUASI KINERJA
Tujuan Evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian tujuan dalam suatu perusahaan.
Evaluasi kinerja perusahaan dilakukan untuk mengetahui posisi perusahaan tersebut apakah

adanya kendala seperti keterlambatan atau bahkan telah sesuai dengan apa yang telah di
harapkan. Apabila terjadi keterlambatan harus di cari penyebabnya apa dan cara mengatasinya
bagaimana dan dilakukan percepatan agar kendala tersebut terselesaikan dengan cepat demikian
pula jika terjadi penyimpangan harus dicari penyebabnya dan segera di sehingga dapat mencapai
sasaran dan tujuan yang telah di rencanakan bersama-sama.

Evaluasi kinerja merupakan tahap akhir dari perputaran waktu manajemen kinerja. Evaluasi
kinerja digunakan untuk melihat seberapa jauh rencana suatu kinerja yang telah di laksanakan
dan seberapa jauh tujuan pembinaan kinerja yang yang telah di capai. Evaluasi kinerja juga
tersebut juga harus mampu mengindikasikan permasalahan yang telah di hadapi, semua di
gunakan untuk penyusunan rencana kerja berikutnya agar bisa belajar dari kesalahan masa lalu.
B. Pemanfaatan hasil evaluasi kinerja
Sebagaimana yang telah di jelaskan di atas hasil evaluasi kinerja perusahaan menunjukan posisi
pencapaian target suatu perusahaan sehingga dapat diketahui seberapa persen target yang telah di
capai. Apabila terjadi keterlambatan pencapaian target, maka dapat segera dilakukan percepatan,
dan apabila terjadi penyimpangan dapat segera dilakukan perbaikan atau penyempurnaan.
Demikian juga dengan evaluasi kinerja unit kerja atau kelompok kerja akan menunjukan kondisi
pencapaian unit kerja yang telah di capai. Keterlambatan dan penyimpangan pencapaian sasaran
kerja otomatis berpengaruh dalam pencapain target atau tujuan suatu perusahaan, oleh Karena itu
perlu segera di buat rencana tindakan koreksi pekerjaan. Hasil kerja individu juga

menggambarkan tingkat pencapaian sasaran individu yang bersangkutan sebagai bagian dari
sasaran kelompok kerja atau perusahaan. Disamping itu evaluasi kinerja juga memberikan
gambaran keunggulan, kelemahan dan potensi individu yang bersangkutan. Dengan demikian
hasil evaluasi kinerja individu dapat dimanfaatkan untuk banyak pengunaan seperti :
1. Peningkatan kinerja
Apabila hasil evaluasi kinerja menunjukan kinerja seseorang tersebut rendah atau di bawah
standard yang telah ditetapkan, maka orang yang bersangkutan dan atasan akan membuat segala
upaya untuk meningkatkan kinerja tersebut, misalnya dengan bekerja lebih keras lagi, lebih rajin
lagi dalam melaksanakan suatu pekerjaan.
2. Pengembangan sumber daya manusia
Manajemen dan individu dapat mengoptimalkan pemanfaatan keunggulan dan potensi invidu,
manajemen dan individu yang bersangkutan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki oleh
setiap individu baik untuk memenuhi kebutuhan perusahaan maupun untuk pengembangan karier
individu tersebut.

3. Pemberian kompensasi
Melalui evaluasi kinerja dapat dilihat siapa yang memberikan kontribusi terbesar dan siapa yang
memberikan kontribusi kecil dalam pencapaian target suatu perusahaan.
4. Program peningkatan produktifitas
Dengan melihat kinerja dari karyawan yang bersangkutan tersebut selanjutnya manajemen akan

menyusun program peningkatan produktivitas perusahaan.
5. Program kepegawaian
Hasil evalusi sangat bermanfaat untuk menyusun program kepegawian termasuk rotasi, promosi
dan mutasi, serta perencanaan karier pegawai
6. Menghindari perlakukan diskriminasi
Dengan adanya evaluasi kerja dapat menghindari pelayanan yang tidak adil terhadap individu
tertentu karena setiap tindakan yang dilakukan oleh karyawan akan di dasarkan kepada hasil
evaluasi kerja individu tersebut.
1. Pelaku evaluasi kinerja
Yang melakukan evaluasi kinerja karyawan biasanya atasan lansung. Evaluasi kinerja unit atau
bagian organisasi biasanya kepala unit itu sendiri. Atasan biasanya mengamati dan menilai
prestasi karyawan namun penilaian oleh atasan langsung di anggap kurang objektif. Sebagai
bahan pelengkap penilaian akhir-akhir ini banyak perusahaan yang meminta penilaian terhadap
atasanya agar semua sama-sama adil apakah atasan tersebut sudah memberikan contoh yang baik
bagi karyawan atau bahkan sebaliknya.
a. Waktu pelaksanaan
 Pekerja yang hanya sementara harus meneyelesaikanya dalam waktu yang relatif pendek,


proses penilaian akan dilakukan setelah pekerjaan itu diselesaikan.

Pekerjaan yang dalam jangka waktu lama seperti unit-unit dalam suatu perusahaan,
evaluasi kinerja dilakukan secara rutin periodic dapat dilakukan setiap hari.



Proses penilaianpun dapat dilakukan secara khusus pada saat tertentu bila dirasakan
timbul masalah sehingga perlu melakukan tindakan menghilangkan ketidak sesuaian
yang di temukan saat penilaian.
BAB II
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT EVALUASI KINERJA
Tujuan evaluasi kinerja adalah untuk menjamin pencapaian target perusahaan. Untuk itu

di samping evaluasi kinerja perusahaan secara totalitas perlu juga dilakukan evaluasi masingmasing unit organisasi dan evaluasi setiap orang mulai dari pejabat yang paling tinggi, pejabat
menengah dan pejabat yang paling rendah termasuk individu yang tidak mempunyai bawahan
lagi. Evaluasi kinerja juga dilakukan untuk menunjukan posisi dan tingkat pencapaian target,
memonitor keterlambatan, mengidentifikasi permasalahan agar dapat terselesaikan.
A. Penyebab kinerja rendah
Disamping mengukur dan mencatat kinerja setiap unit organisasi dan kinerja setiap orang,
evaluasi kinerja juga harus mengamati penyebab kinerja rendah. Penyebabnya dapat bersifat
internal maupun eksternal menyangkut kelompok atau individu.

1. Hambatan internal
Hambatan internal dapat berupa keterbatasan dana,peralatan dan teknologi, serta kurang
efektifnya manajemen dan kepemimpinan, masalah manajemen dapat menyangkut
kelemahan dalam perencanaan dan mempersiapkan sumber daya yang berkualitas.
2. hambatan eksternal
Hambatan eksternal dapat timbul dari lingkungan kerja termasuk lingkungan sekitar, para
pesaing yang sengaja membuat ganguan, para pemasok yang terlambat melakukan
pengiriman dan kebijakan pemerintahan yang tidak konsisten, masalah eksternal juga
timbul dari pemegang saham dengan kebijakan yang kaku.
3. kelemahan individu
Kinerja seseorang sangat dipengaruhi oleh kompetensi kerja serta disiplin dan etos kerja
orang bersangkutan. Kinerja yang rendah dapat disebabkan oleh kompetensi kerja orang
yang bersangkutan rendah atau disiplin dan etos kerjanya rendah.
Penyebab kinerja rendah
 Keterbatasan dana
 Peralatan dan teknologi

 Manajemen kurang efektif
 Kepemimpinan kurang efektif
 Supervisi dan pengawasan tidak efektif

 Lingkungan kerja
 Kebijakan pemegang saham
 Kompetensi kerja
 Disiplin dan etos kerja
B. Informasi hasil evaluasi kerja
Hasil evaluasi kinerja perlu disampaikan kepada semua pemangku kepentingan terutama kepada
pihak yang di evaluasi supaya mendukung usaha-usaha perbaikan dan peningkatan kinerja. Hasil
evalusi kinerja yang disampaikan kepada unit organisasi hanya menyangkut unit organisasi itu
saja. Demikian juga hasil evaluasi kinerja yang disampaikan kepada individu hanya menyangkut
pribadi individu yang bersangkutan.
1. Unit-unit organisasi
Informasi hasil kerja disampaikan kepada setiap unit organisasi, supaya kepala unit dan semua
karyawan didalam unit itu mengetahui kinerja unit dan kelemahan yang dihadapi. Kepala unit
patut menyampaikan penghargaan kepada semua staf bila unit yang bersangkutan mencapai
tingkat kinerja tinggi karena kinerja unit organisasi tersebut adalah akumulasi dari kinerja semua
staf dan pimpinan.
Sebaliknya bila hasil evaluasi kinerja menunjukan kinerja yang rendah, kepala unit organisasi
bersama staf perlu segera membahas sebab-sebabnya, serta merumuskan upaya memperbaiki
dan meningkatkanya.
2. Kepada setiap individu

Bila evalusasi kinerja individu dilakukan oleh datu tim internal, informasi hasil evaluasi kinerja
tersebut kepada orang yang bersangkutan dapat disampaikan sendiri oleh anggota tim atau
disampaikan melalui atasan langsung. Pada waktu penyampaian hasil EK perlu diperhatikan
seperti menyampaikan hal-hal yang positif juga saran untuk mempertahankan bahkan
meningkatkanya, perlunya motivasi agar lebih baik lagi dan mendiskusikan peluang yang
tersedia dan opsi yang dapat ditempuh untuk mempebaiki kondisi.
3. Kepada pimpinan puncak

Laporan dan informasi lengkap disampaikan kepada pimpinan puncak perusahaan supaya
pimpinan menyadari masalah yang di hadapi dan dapat segera melakukan tindakan perbaikan,
penyempurnaan dan bahkan mungkin penyelamatan perusahaan, menyempurnakan organisasi
atau peningkatan kualitas SDM.
C. Upaya tindak lanjut
Tergantung pada intensitas permasalahan yang di hadapi sebagai hasil analisis dari evaluasi
kinerja, pimpinan dapat melakukan beberapa alternative tindakan.Pertama, bila permasalahan
dianggap sangat mendasar, dapat dilakukan perubahan mendasar pula, yaitu merevisi visi, misi
dan tujuan organisasi yang dapat berdampak pada perubahan struktur organisasi. Kedua hasil
analisis EK mungkin hanya membutuhkan perbaikan manajemen dan peningkatan efektivitas
kepemimpinan, dapat mencakup antara lain penyempurnaan system dan pembagian kerja,
penambahan atau penggantian peralatan, tambahan dana dan atau meningkatkan intensitas

supervisi dan pengawasan. Ketiga hasil analisis EK dapat mengindikasikan permasalahan di
bidang kepegawaian atau sumber daya manusia. Tindak lanjut di bidang SDM dapat berupa
identifikasi dan pelaksanan pendidikan dan pelatihan, rotasi atau promosi. Keempat hasil analisis
EK akan digunakan untuk perencanaan kinerja tahap berikutnya.

BAB III
PEMBINAAN KINERJA
Kinerja individu di pengaruhi oleh banyak factor yang dapat digolongkan pada 3 kelompok
yaitu kemampuan atau wawasan individu, dukungan dari organisasi, seberapa jauh target yang
telah dicapai dan dukungan dari manajemen. Kemampuan seseorang di pengaruhi oleh

kompetensi dan keterampilan kerjanya serta motivasi dan semangat kerjanya. Kompetensi dan
keterampilan kerja seseorang di pengaruhi oleh kesehatan fisiknya, latar belakang pendidikan,
akumulasi pelatihan dan pengalaman kerjanya.
Kinerja pekerja dapat di tingkatkan bila manajemen mampu menciptakan iklim dalam suasana
kerja yang kondusif, menyusun pembagian kerja yang jelas, menyusun dan menyediakan bukubuku pedoman kerja, memberikan bimbingan bagi pekerja yang mengalami kesulitan dalam
melaksanakan tugasnya.
A. Meningkatkan kebugaran dan kesehatan pekerja
Sebagian besar pekerja Indonesia terutama golongan pekerja kasar atau golongan rendah
mempunyai kondisi kesehatan fisik yang relatif rendah, sehingga kurang mampu melakukan

pekerjaan berat, cepat lelah, lamban dan menampilkan kinerja rendah. Kondisi tersebut di
pengaruhi karena tingkat upah yang rendah, system kerja yang melelahkan, lingkungan kerja
yang kurang sehat, dan kelemahan pekerja sendiri dalam menjaga kesehatanya.
B. Pendidikan dan pelatihan
Kompetensi dan kualitas sumber daya manusia Indonesia pada umumnya sangat rendah. Indeks
kualitas SDM Indonesia pada tahun 2002 hanya pada urutan ke 112 dari 175 negara di dunia.
Indeks tersebut mencerminkan tingkat pendidikan, tingkat kesehatan dan tingkat konsumsi
penduduk.
Tingkat kesehatan masyarakat di pengaruhi oleh ketersediaan pelayaan rumah sakit dan klinik,
jumlah dokter dan perawat. Hasilnya terlihat dalam angka harapan hidup. Tingkat konsumsi
masyarakat di pengaruhi oleh tingkat penghasilan. Karena tingkat penghasilan yang relative
rendah, sebagian besar penghasilan itu di gunakan untuk konsumsi dan sangat kecil untuk di
tabung.
C. Motivasi dan etos kerja
Motivasi seseorang dalam melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh dipengaruhi oleh latar
belakang sikap pribadi dan harapan-harapanya. Latar belakang kehidupan keluarga, bertetangga
dan bermasyarakat dapat mempengaruhi etos kerja seseorang dalam bekerja keras, bertanggung

jawab, latar belakang kehidupan dapat mempengaruhi perilaku seseorang menjadi penyabar,
pemaaf bahkan pendendam. Memotivasi bawahan berarti menjadikan mereka merasakan bahwa

bekerja sebagai bagian hidup yang dinikmati.
D. Dukungan organisasi
Kinerja perusahaan dapat di tingkatkan melalui dukungan organisasi, antara lain :
 Struktur organisasi yang memuat pembagian tugas yang jelas, serta stuktur
kewenangan dan pelaporan pertanggung jawaban yang pasti.
 Penyediaan sarana dan peralatan kerja yang lengkap, termasuk pilihan
penggunaan teknologi yang tepat.
 Penyediaan tempat dan lingkungan kerja yang nyaman, aman dan sehat, di
dukung oleh penyediaan kelembangaan, peralatan dan sarana perlindungan
keselamatan dan kesehatan kerja.
 penyediaan bpjs agar dapat meningkatkan kesejahteraan pekerja dan keluarganya.
 Memberi peluang bagi pengusaha dan pekerja membangun hubungan industrial
yang aman dan harmonis.
 Menyediakan kecukupan anggaran yang di butuhkan untuk setiap pelaksanaan
tugas.
E. Dukungan manajemen
Peranan manajemen sangat penting dan dominan dalam peningkatan kinerja karyawan, baik
dalam meningkatkan kompetensi dan motivasi kerja karyawan, maupun dalam membangun
system kerja yang efektif dan menciptakan kondisi dan suasana kerja yang harmonis, aman
dan menyenangkan seperti, manjemen dapat membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi

para pekerja untuk meningkatkan kemampuan dan keterampilan kerjanya, manajemen harus
mampu membangun dan meningkatkan motivasi kerja karyawan, manajemen berperan
menciptakan system kerja yang efektif, lingkungan dan kondisi kerja yang aman, nyaman
dan harmonis.
BAB 1

BAB 2

BAB 3