PELAKSANAAN INFAQ DI BAZNAS KABUPATEN PATI - Unissula Repository

PELAKSANAAN INFAQ DI BAZNAS KABUPATEN PATI
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Program
Strata Satu (S1) Dalam Ilmu Syari’ah

Oleh :
Abdul Wahab
(30501302538)

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG
FAKULTAS AGAMA ISLAM
JURUSAN SYARI’AH
PROGRAM STUDI DI AHWAL AS-SYAKHSHIYAH
SEMARANG
2018

i

ABSTRAK
Penerapan sistem ijarah di Indonesia telah banyak diterapkan di
berbagai perusahaan terutama di dunia perbankan syariah.. Namun dalam

penerapan ijarah, terkadang ditemukan beberapa hal-hal yang tidak sesuai
dengan konsep ijarah dan ekonomi syariah. beberapa diantranya seperti
objek ijarahnya yang seharusnya barang akan tetapi diganti dengan uang.
Kemudian di beberapa kasus, terjadi ketidakjelasan akad mana yang
berlaku, ketidakjelasan jangka waktu dan beberapa permaslahan lainnya
yang terjadi dalam transaksi ijarah di Indonesia. hal inilah yang
mendorong penyusun untuk meneliti penerapan sistem ijarah di Pumanisa
yang dilakukan oleh PT.Bhakti Agung Pratama.
Adapun dalam penelitian ini penyusun menggunakan metode
penelitian lapangan (field research) dengan metode pendekatan deskriptif
kualitataif. Dalam melakukan penelitian ini, data didapatkan dengan
metode wawancara terstruktur dengan informan yaitu pedagang dan
pengelola Pumanisa terkait dengan Penerpaan sistem ijarah di Pumanisa.
selain itu untuk memperkuat data yang didapatkan, penyusun juga
mendapatkan data penelitian melalui studi pustaka dan dokumentasi yang
terkait dengan permasalahan dalam penelitian ini. Tujuan dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem ijarah di
Pumanisa. Serta penelitian ini juga dilakukan untuk mengetahui apakah
penerapan sistem ijarah di Pumanisa telah sesuai dengan konsep Ekonomi
Syariah dan Kompilasi Hukum Ekonomi Syariah.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa; penerapan ssitem ijarah di
Pumanisa secara prinsipil telah sesuai dengan konsep ijarah
pada
umumnya dimana syarat dan rukunnya telah terpenuhi, objek dan
pemanfaatnaya jelas, sebagaimana yang tertuang dalam kontrak akad
kerjasama, Penerapan sistem ijarah di Pumanisa juga telah sesuai
dengan kriteria kriteria yang ada pada Kompilasi Hukum Ekonomi syariah
dan prisnip Ekonomi syariah.

KATA KUNCI : Ijarah, Pumanisa ((Pusat Jajanan dan Apresiasi Seni
Sultan Agung), PT. Bhakti Agung Pratama

ii

ABSTRACT
Implementation of ijarah system in Indonesia has been widely applied in
various companies, especially in the world of syariah banking.But in the
application of ijarah, sometimes found a little things, thats are not in accordance
with the concept of ijara and principle of sharia economy. Some of them is, The
ijara object should be a goods but it be replaced with money. Then in some cases,

there is a lack of clarity of the agreement, the vagueness of the term and some
other issues that occur in ijarah transactions in Indonesia. Because of the reason,
make authors to encouraged to examine the implementation of ijara system in
Pumanisa conducted by PT.Bhakti Agung Pratama.
In this study, the authors used a field research method (field research) with
descriptive qualitative method. In conducting this research, data obtained by
structured interview method with informants. the informant is traders and
managers of Pumanisa associated with Implementation of ijara system in
Pumanisa. in addition to strengthening the data obtained, the authors also get
research data through literature study and documentation which related to the
problems in this study. The purpose of this research is to know how the
implementation of ijara system in Pumanisa. And this research is also conducted
to find out whether the implementation of ijara system in Pumanisa has been in
accordance with the concept of Sharia Economics and Compilation of Islamic
Economic Law.
The results showed that; the application of the ijarah system in Pumanisa
in principle has been in accordance with the concept of ijarah in the generally,
where the terms and rukun have been fulfilled, the object and clear utilization, as
set out in the contract of cooperation contract. Implementation of ijarah system in
Pumanisa is also been in accordance with criteria in Compilation Law Sharia

Economics and Principle of Sharia Economics.

KEY WORDS: Ijarah, Pumanisa ((Sultan Agung Food and Appreciation Center),
Bhakti Agung Pratama

iii

DEKLARASI



Dengan penuh keujuran dan tanggung jawab penyusun menyatakan
bahwa:
1. Skripsi ini tidak berisi material yang telah pernah ditulis oleh orang lain atau
diterbitkan.
2. Skripsi ini tidak berisi pemikiran-pemikiran orang lain, kecuali informasi yang
terdapat dalam referensi yang dijadikan bahan rujukan.

Semarang, 23 maret 2018


(Abdul Wahab)

iv

NOTA PEMBIMBING
Hal

: Naskah Skripsi.

Lamp

:

Kepada:
Yth. Dekan Fakultas Agama Islam Unissula
di Semarang
Assalamualaikum Wr, Wb
Setelah saya meneliti dan mengadakan perubhan seperlunya dlam rangkaian
pembimbingan penyusunan skripsi, maka bersama ini saya kirimkan skripsi:
Judul


: pelaksanaan infaq di BAZNAS Pati

Oleh

: Abul wahab

NIM

: 30501302538

Dengan ini saya mohon agar kiranya skripsi tersebut dapat segera diujikan (di
munaqosahkan)
Wassalamualaikum Wr. Wb
Semarang, 23 maret 2018
Pembimbing

Dr. H. Rozihan.,SH.,M.Ag

v


PENGESAHAN

vi

vii

viii

MOTTO

BELAJARLAH AKAN PENGALAMAN HIDUP
NISCAYA AKAN MEMBUATMU MENGERTI BETAPA NIKMATNYA KEHIDUPAN

ix

KATA PENGANTAR
‫ ا‬

Alhamdulillah, puji syukur peneliti panjatkan kepada Allah SWT yang

telah melimpahkan nikmat, rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “Pelaksanaan Infaq Di BAZNAS
Kabupaten Pati” Shalawat serta salam tercurah pada beliau Rasulullah SAW.
Skripsi ini ditulis sebagai satu syarat untuk memenuhi persyaratan Strata
Satu (S-1) Fakultas Agama Islam Jurusan Syari’ah Prodi Ahwal Syahsiyyah
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
Penyelesaian skripsi ini disusun oleh penulis, penulis telah berusaha
semaksimal

menurut

kemampuan,

sebagai

manusia

menyadari

adanya


keterbatasan waktu, tenaga, biaya, pengetahuan dan sebagainya, maka peneliti
yakin bahwa Skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.
Naskah Skripsi ini selesai atas bantuan banyak pihak, penulis
menyampaikan terima kasih kepada:
1. Bapak Anis Malik Thoha, M. A., Ph, D, selaku Rektor Universitas Islam
Sultan Agung Semarang.
2. Bapak Drs. M. Muhtar Arifin Soleh M.Lib. selaku Dekan Fakultas Agama
Islam Universitas Islam Sultan Agung Semarang.
3. Bapak Anis Tyas Kuncoro, S. Ag., MA, selaku penguji Fakultas Agama Islam
Universitas Islam Sultan Agung Semarang.

x

4. Bapak Dr. H. Rozihan, SH., M.Ag, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan skripsi ini.
5. Bapak dan ibu Dosen Fakultas Agama Islam Jurusan Syari’ah Universitas
Islam Sultan Agung Semarang, yang telah membekali berbagai ilmu kepada
penulis sehingga mampu menyelesaikan penyusunan Skripsi ini.
6. Bapak ibu Petugas Perpustakaan Universitas Islam Sultan Agung Semarang

yang telah memberikan layanan kepada penulis demi terselesainya
penyusunan Skripsi ini.
7. Bapak muslihan selaku pimpinan BAZNAS Pati, yang telah mengijinkan
penyusun untuk melakukan penelitian tentang zakat profesi di BAZNAS Pati
8. Bapak ibuku tercinta yang senantiasa mencintai, melindungi, mengasihi, dan
mendoakanku dalam penyusunan skripsi ini, serta dalam keikhlasan,
keridhoan dan dorongan moral maupun materialnya, penyusun dapat
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Allah SWT mengampuni dosa-dosa beliau
dan dibukakan pintu rahmat, ridho, rizki, dan kebaikan atas beliau yang
akhirnya semoga penyusun tegolong sebagai anak yang sholeh dan dapat
bermanfaat bagi orang lain.
9. Kepada seluruh keluarga tercinta yang telah memberikan semangat dan
motivasi dalam penyusanan skripsi ini
10. Sahabat-sahabatku ust. Laode torik hidayat, Ahmad Zuhrul Anam, Nailul
Author,dan Ahmad Fuad Nor,yang senantiasa membantu dan menyemangati
selama proses penyusunan skripsi ini.
11. Teman-teman kuliah jurusan syariah angkatan 2013 yang telah memberikan
masukan kepada penyusun demi tersusunnya skripsi ini.

xi


12. Semua pihak yang secara tidak langsung membantu terselesainya penyusunan
Skripsi ini yang tidak bisa peneliti sebut satu pers

Semarang, 23 maret 2018
Penyusun

Abdul Wahab
30501302538

xii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

A. KONSONAN
HURUF

HURUF
NAMA

NAMA

ARAB
‫ا‬

LATIN
tidak

Tidak

dilambangkan

Dilambangkan

Alif

‫ب‬

Ba

B

Be

‫خ‬

Ta

T

Te

‫ز‬



Sa

es (dengan titik
di atas)

‫ج‬
‫ح‬

Jim

J


Ha

Je
ha (dengan titik
di bawah)

‫ر‬

Kha

Kh

ka dan ha

‫د‬

Dal

D

De

‫ر‬



Zal

zet (dengan titik
di bawah)

‫س‬

Ra

R

Er

‫ص‬

Zai

Z

Zet

‫ط‬

Sin

S

Es

‫ػ‬

Syin

Sy

es dengan ye

xiii

‫ص‬



Sad

es (dengan titik
di bawah)

‫ض‬



Dad

de (dengan titik
di bawah)

‫ط‬



Ta

te (dengan titik
di bawah)

‫ظ‬

zet (dengan titik
Za

Z
di bawah)

‫ع‬

`ain

...`

koma terbalik

‫غ‬

Gain

G

Ge

‫ف‬

Fa

Ƒ

Ef

‫ق‬

Qaf

Q

Ki

‫ك‬

Kaf

K

Ka

‫ل‬

Lam

L

El

‫و‬

Mim

M

Em

ٌ

Nun

N

En

ٔ

Wau

W

We

ِ

Ha

H

Ha

‫ء‬

Hamzah

...`

Epostrof

٘

Ya

Y

Ye

xiv

B. VOKAL
1) Vokal Tunggal
Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harakat,
transliterasinya sebagai berikut:
TANDA

NAMA

HURUF LATIN

NAMA

َ

Fatḥah

A

A

َ

Kasrah

I

I

َ

Ḍammah

U

U

Contoh:

‫َكر ََة‬

= kataba

‫ُر ِك َش‬

= ẑukira

‫فَ َع َم‬

= fa’ala

‫َة‬
ُ ْ‫َ ْز‬ٚ

= yaẑhabu

2) Vokal Rangkap
Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara harakat
dan huruf, transliterasinya berupa gabungan huruf, yaitu:
TANDA DAN

GABUNGAN
NAMA

NAMA

HURUF

HURUF

ٖ
َ

fatḥah dan ya

Ai

a dan i

َٔ

fatḥh dan wau

Au

a dan u

xv

Contoh:

َ‫ْف‬ٛ‫َك‬

‫ْ َْٕ َل‬

= kaifa

= ḥaula

C. MADDAH
Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harakat dan huruf,
transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:
HURUF DAN

HURUF DAN
NAMA

NAMA

HARAKAT

ٖ َ‫ََ ا‬

TANDA
fatḥah dan alif



a dan garis di atas

atau ya

َِٖ

kasrah dan ya



i dan garis di atas

ٔ َُ

ḍammah dan wau



u dengan garis di
atas

Contoh:

‫قَأ َل‬

= qảla

‫ َم‬ْٛ ِ‫ق‬

= qỉla

ٗ‫َس َي‬

= ramả

‫َقُ ْٕ ُل‬ٚ

= yaqủlu

xvi

D. Ta Marbutah
Transliterasi untuk ta marbutah ada dua:
1. Ta marbutah hidup. Ta marbutah yang hidup atau mendapat ḥ arakat fatḥ aḥ,
kasrah dan ḍ ammah, transliterasinya adalah / t/
2. Ta marbutah mati. Ta marbutah yang mati atau mendapat ḥ arakat sukun,
transliterasinya adalah / h/
3. Kalau pada kata yang terakhir dengan ta marbutah diikuti kata yang
menggunakan kata sandang al serta bacaan kedua kata itu terpisah maka ta
marbutah itu ditransliterasikan dengan h (ha).
Contoh:

‫ضحُ ْاْلَ ْطفَا ُل‬
َ ْٔ ‫َس‬

=raudah al-atfal
=raudatul-atfal

ُ‫َُحُا ْن ًَُُ َٕ َسج‬ْٚ ‫اَ ْن ًَ ِذ‬

=al-Madỉnah al-Munawaroh
=al-Madinatul-Munawaroh

E. Syaddah (Tasydid)
Syaddah atau tasydid yang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan
sebuah tanda, tanda syaddah atau tanda tasydid, dalam transliterasi ini tanda syaddah
tersebut dilambangkan dengan huruf, yaitu huruf yang sama dengan huruf yang diberi
tanda syaddah itu.
Contoh:

‫َستََُّا‬

= rabbana

‫ا ْن َذ ّج‬

= al-ḥ ajj

‫ََ َّض َل‬

= nazzala

‫ا ْنثِ ّش‬

= al-birr

xvii

F. Kata Sandang
Kata sandang dalam sistem tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu‫ال‬. Namun,
dalam transliterasi inikata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti oleh
huruf syamsiyah dan kata sandang yang diikuti oleh huruf syamsiyah.
1) Kata sandang diikuti oleh huruf syamsiyah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf
syamsiyah ditransliterasikan sesuai dengan bunyinya, yaitu huruf / I/ diganti
dengan huruf yang sama dengan huruf yang langsung mengikuti kata sandang itu.
2) Kata sandang diikuti oleh huruf qamariyah. Kata sandang yang diikuti oleh huruf
qamariyah ditransliterasikan sesuai dengan aturan yang digariskan di depan dan
sesuai pula dengan bunyinya.
Baik diikuti huruf syamsiyah maupun huruf qamariyah, kata sandang ditulis
terpisah dari kata yang mengikuti dan dihubungkan dengan tanda sambung.
Contoh:

‫ان َّش ُج ُم‬

= ar-rajulu

‫ظ‬
َّ ‫ان‬
ُ ًْ ‫ش‬

‫ا ْنقَهَ ُى‬

= al-qalamu

‫ ُع‬ْٚ ‫ا ْنثَ ِذ‬

= asy-syamsu
= al-badi’ u

G. Hamzah
Sebagaimana dinyatakan di depan, bahwa hamzah ditransliterasikan dengan
apostrof. Namun, itu hanya berlaku bagi hamzah yang terletak di tengah dan di akhir kata.
Bila hamzah itu terletak di awal kata, ia tidak dilambangkan, karena dalam tulisan Arab
berupa alif.

xviii

Contoh:

ٌَْٔ ‫ذَأْ ُي ُش‬
ُ‫اُ ِي ْشخ‬

‫انَُّ ْٕ ُء‬

= ta’ murủna

ٌَِّ‫ا‬

= umirtu

= an-nau’u
= inna

H. Penulisan Kata
Pada dasarnya setiap penulisan kata, baik fi’il, isim maupun harf ditulis terpisah.
Hanya kata-kata tertentu yang penulisannya dengan huruf Arab sudah lazim dirangkaikan
dengan kata lain karena ada huruf atau harakat yang dihilangkan maka dalam transliterasi
ini penulisan kata tersebut dirangkaikan juga dengan kata lain mengikutinya.
Contoh:

ّ ََِّ‫َٔا‬
ٍَِْٛ‫ ُشان َّشا ِصق‬ْٛ ‫اّللَ نَ ُٓ َٕ َخ‬

= wa innallảha lahuwa khair ar-rảziqỉn
= wa innallảhalahuwa khairur-rảziqỉn

ٌَ‫ضَ ا‬ْٛ ًِ ‫ َم َٔا ْن‬ْٛ ‫فَا َ ْٔفُ ْٕا ْن َك‬

= fa aufu al-kaila wa al-mỉzảna
= fa auful-kaila wal-mỉzảna

‫ ِم‬ْٛ ِ‫ ًُا ْن َخه‬ْٛ ِْ ‫اِ ْت َشا‬

= ibrảhỉm al-Khalỉl
= ibrảhỉmul-Khalỉl

ّ ًِ ‫غ‬
‫ع َٓا‬
ْ ِ‫ت‬
َ ‫َأ ُي ْش‬
َ ْ‫اّللِ َي ْجش‬
ِّ ْٛ َ‫عرَطَا َع اِن‬
ْ ‫د َي ٍِ ا‬
ِ ْٛ َ‫ط ِد ُّجا ْنث‬
ِ ‫َٔ ِ ّّللِ َعهَٗ انَُّا‬
َ‫ل‬ْٛ ِ‫عث‬
َ

= bismillảhi majrẻhả wa mursảhả
= walillảhi ‘alan-nảsi hijju al-baiti manistatả’a ilaihi sabỉlả
= walillảhi ‘alan-nảsi hijjul-baiti manistatả’a ilaihi sabỉlả

I. Huruf Kapital
Meskipun dalam sistem tulisan Arab huruf kapital tidak dikenal, dalam
transliterasinya ini huruf tersebut digunakan juga. Penggunaan huruf kapital seperti apa

xix

yang berlaku dalam EYD, diantaranya: Huruf kapital digunakan untuk menuliskan huruf
awal nama diri dan permulaan kalimat. Bila nama diri itu didahului oleh kata sandang,
maka yang ditulis dengan huruf kapital tetap huruf awal nama diri tersebut, bukan huruf
awal kata sandangnya.
Contoh:

‫ع ْٕ ٌل‬
ُ ‫ = َٔ َيا ُي َذ ًَّ ٌذ اِْلَّ َس‬wa mả Muhammadun illả rasủl
‫ = نَهَّ ِزٖ تِثَ َّكحَ ُيثَ َشكأ‬lallazỉ biBakkata mubảrakan
ٌَُ‫ ِّ ا ْنقُ ْشأ‬ْٛ ِ‫ضا ٌ انَّ ِزٖ اُ َْ ِض َل ف‬
َ = Syahru Ramadản al-lazỉ unzila
َ ‫ش ْٓ ُش َس َي‬
fihi al-Qur’ảnu
= Syahru Ramadảnal-lazỉ unzila
fihil-Qur’ảnu

Penggunaan huruf awal kapital untuk Allah hanya berlaku bila dalam tulisan
Arabnya memang lengkap demikian dan kalau penulisan itu disatukan dengan kata lain
sehingga ada huruf atau harakat yang dihilangkan, huruf kapital tidak digunakan.
Contoh:

ّ ٍَ‫ص ٌش ِي‬
‫ة‬
ْ ََ = nasrun minallảhỉ wa fathun
ٌ ْٚ ‫ّللاِ َٔفَ ْر ٌخ قَ ِش‬
qarỉb
‫عا‬ْٛ ًِ ‫ = ّّللِ ْاْلَ ْيش َج‬Lillảhỉ al –amru jamỉ’an
= Lillảhỉl–amru jamỉ’an
‫ ٍى‬ْٛ ِ‫ ٍء َعه‬َٙ
ْ ‫ = َٔ ّّللِ تِ ُك ِّم ش‬Wallảhu bikulli syai’in ‘alim

xx

J. Tajwid

Bagi mereka yang menginginkan kefasihan dalam bacaan,
pedoman transliterasi ini merupakan bagian yang tak terpisahkan
dengan Ilmu Tajwid. Karena itu peresmian pedoman transliterasi ini
perlu disertai dengan pedoman tajwid.

xxi