Tabel 4.2 Data Demografi Keterangan
BAB IV HASIL DAN ANALISIS
4.1 Deskripsi Responden
3
9 BPR Weleri Makmur
3
3
3
10 BPR Jateng
3
3
3
11 BPR Kedungarto
3
2
2
12 Asuransi Central Asia
3
1
3
13 AXA
3
2
2
14 Asuransi Jasa Raharja
5
4
4
15 Asuransi Ramayana Syariah
3
2
2
1
Penelitian ini menggunakan populasi di perusahaa jasa di semarang. Dengan sampel para manajer tingkat menengah yang bersedia menjadi responden. Data perusahaan jasa tersebut didapat dari Badan Pusat Statistik (BPS) Semarang. Ada 59 perusahaan jasa yang saya dapat, tetapi hanya 31 perusahaan saja yang bersedia mengisi kuesiner. Berikut data perusahaan jasa sebagai objek penelitian :
Tabel 4.1 Hasil Penyebaran Kuesioner4 Hotel Muria
No Nama Perusahaan Kuesioner Kuesioner Kuesioner Dikirim Kembali Diolah
1 Hotel Horison
3
1
1
2 Hotel Grand Candi
3
1
1
3 Hotel Amaris
3
1
1
3
8 BPR Gunung Merbabu
2
2
5 Hotel Sonic
3
1
1
6 BPR Gunung Rizki Pustakatama
3
3
3
7 BPR Karticentra Artha
3
2
2
3
4 0 % 6,2 %
1
3
29 Konstruksi Tehnik Pompa
1
1
3
28 Konstruksi Dwikarsa Mandiri
1
1
3
27 Konstruksi Kreasindo Teknik
1
1
3
26 Konstruksi Cahaya Surya
1
1
30 Kontruksi Nirmala Mitra Utama
3
Dari data tersebut bahwa hanya 31 perusahaan saja yang bersedia mengisi kuesioner. Dan dari 102 kuesioner yang disebar hanya 64 kuesioner kembali. Data yang didapat digolongkan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan, jabatan, dan lama bekerja.
Pendidikan SLTP SLTA
36 43,8 % 56,2 %
28
Jenis Kelamin Laki
Keterangan Kriteria Jumlah Persentase
Tabel 4.2 Data Demografi64 Sumber : Lampiran 2
3
64
1 Total 102
1
3
31 Konstruksi Caturindo Karsa M.U
1
1
1
25 Konstruksi Citra Ciptaadiguna
16 BNI
3
3
3
3
19 Bank Agris
1
1
18 Bank Artha Graha
3
2
2
3
17 Bank CIMB Niaga
3
3
3
20 Bank Ekonomi
3
2
23 Bank Windu
2
3
24 Bank J Trust
2
2
3
2
3
2
3
22 Bank INA
8
8
10
21 BCA
- – Laki Perempuan
Sumber : Lampiran 2 Profil responden yang terpapar dalam data demografi pada tabel 4.2 menunjukan bahwa dari data tersebut terdapat 43,8 % laki
7
15 50 % 26,6 % 23,4 %
17
32
Lama bekerja <5 tahun 5 - 10 tahun >10 tahun
3,1 % 10.9 % 15,6 % 59,4 %
38 10,9 %
10
2
D1 D3 S1 S2 Lainnya
7
Jabatan Manajer Personalia Manajer Produksi Manajer Pemasaran Manajer Keuangan Lainnya
79,7 % 3,1 % 0 %
2 3,1 % 7,8 %
51
5
2
- – laki dan 56,2 % perempuan. Mayoritas responden yang memiliki jabatan manajer personalia sebanyak 7 responden (10,9%). Sedangkan manajer produksi sebanyak 2 responden (3,1%), manajer pemasaran sebanyak 7 responden (10,9%), manajer keuangan sebanyak 10 responden (15,6%) dan lainnya 38 responden (59,4%) yang memiliki jabatan sebagai general manajer, kepala kantor, SPU operasional, direktur utama, APU-PPT, accounting, teller, kontraktor, analisis anggaran, asisten, staff cs, staff HR, staff PSDM, supervisor, financial consultant, sales office executive(SOE), dan pelaksana administrasi.
PA KO CO Bentuk Usaha :
Hotel 24,33 16,33 16,83 BPR 20,79 15,86 15,57 Asuransi 22,64 17,36 16,27 Bank 21,58 16 14,69 Konstruksi 21,14 13,43 13,9
Sumber : Lampiran 2 Hasil yang didapat pada tabel 4.3 dengan jumlah perusahaan 31, bentuk usaha pada hotel memiliki partisipasi anggaran yang tinggi (24,33) dibandingkan bentuk usaha lain seperti BPR (20,79), Asuransi (22,64), bank (21,58), dan konstruksi (21,14). Sedangkan jika dilihat berdasarkan tabel pada kolom kinerja organisasi justru kinerja yang tinggi adalah bentuk usaha pada asuransi (17,36). Dan bentuk usaha yang memunyai competitiveness tinggi adalah hotel (16,83). Artinya jika dilihat menggunakan data crosstabulation perperusahaan, hasil responden pada perusahaan yang memiliki nilai partisipasi anggaran tinggi yaitu perusahaan hotel, yang memiliki nilai kinerja organisasi tinggi yaitu asuransi dan yang memiliki nilai competitiveness tinggi yaitu hotel.
4.2 Uji Kualitas Data
Kuesioner yang baik harus dilakuan pengujian validitas dan reliabilitasnya terlebih dahulu agar memperoleh hasil penelitian yang tepat dan handal nantinya.
4.2.1 Uji Validitas Uji Validitas diakai guna menguji valid tidaknya suatu kuesioner.
Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Partisipasi AnggaranPertanyaan Cronbach Alpha Keterangan Cronbach’s Alpha if
Item Deleted Instrumen PA1 0,922 0,930
VALID PA 2 0,928 0,930
VALID PA 3 0,918 0,930
VALID PA 4 0,913 0,930
VALID PA 5 0,912 0,930
VALID PA 6 0,911 0,930
VALID Sumber : Lampiran 3
Berdasarkan tabel 4.4 dihasilkan pengujian partisipasi anggaran yang menyatakan seluruh pernyataan valid, sebab smua indikator partisipasi penyusunan anggaran mempunyai nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted yang lebih kecil dari pada Cronbach Alpha Instrumen (0,930).
Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Kinerja OrganisasiPertanyaan Cronbach Alpha Keterangan Cronbach’s Alpha if
Item Deleted Instrumen KO 1 0,889 0,867 TIDAK VALID KO2 0,819 0,867
VALID KO 3 0,820 0,867
VALID KO 4 0,836 0,867
VALID KO 5 0,830 0,867
VALID Sumber : Lampiran 3
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat nilai Cronbach Alpha Instrumen (0,867) untuk masing
- – masing item pertanyaan yang lebih besar dari nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted yaitu pertanyaan nomer 1. Sehingga item pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid dan tidak dapat digunkan untuk mengukur variabel kinerja organisasi. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut perlu dibuang dan dilakukan pengujian ulang untuk mendapatkan item – item pertanyaan yang valid.
Pertanyaan Cronbach Alpha Keterangan Cronbach’s Alpha if
Item Deleted Instrumen KO2 0,855 0,889
VALID KO 3 0,852 0,889
VALID KO 4 0,868 0,889
VALID KO 5 0,852 0,889
VALID Sumber : Lampiran 3
Setelah item pertanyaan yang tidak valid dibuang dan dilakukan pengujian ulang, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih kecil nilainya dibandingkan dengan Cronbach Alpha Instrumen (0,889). Sehingga item pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan telah dapat digunakan untuk mengukur variabel kinerja organisasi.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas CompetitivenessPertanyaan Cronbach Alpha Keterangan Cronbach’s Alpha if
Item Deleted Instrumen CO 1 0,571 0,665
VALID CO 2 0,508 0,665
VALID CO 3 0,549 0,665
VALID CO 4 0,569 0,665
VALID CO 5 0,545 0,665
VALID CO 6 0,834 0,665 TIDAK VALID Sumber : Lampiran 3
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa terdapat nilai Cronbach Alpha Instrumen (0,665) untuk masing
- – masing item pertanyaan yang lebih besar dari nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted yaitu pertanyaan nomer 6. Sehingga item pertanyaan tersebut
compeitiveness. Oleh karena itu, pertanyaan tersebut perlu dibuang dan dilakukan
pengujian ulang untuk mendapatkan item – item pertanyaan yang valid.
Tabel 4.8 Pengobatan Hasil Uji Validitas CompetitivenessPertanyaan Cronbach Alpha Keterangan Cronbach’s Alpha if
Item Deleted Instrumen CO 1 0,798 0,834
VALID CO 2 0,779 0,834
VALID CO 3 0,793 0,834
VALID CO 4 0,804 0,834
VALID CO 5 0,823 0,834
VALID Sumber : Lampiran 3
Setelah item pertanyaan yang tidak valid dibuang dan dilakukan pengujian ulang, dapat dilihat bahwa nilai Cronbach’s Alpha if Item Deleted lebih kecil nilainya dibandingkan dengan Cronbach Alpha Instrumen (0,834). Sehingga item pertanyaan tersebut dinyatakan valid dan telah dapat digunakan untuk mengukur variabel
competitiveness.
4.3 Uji Reliabilitas
Dalam penelitian ini uji reliabiilitas dimaksudkan guna membuktikan keakuratan dan ketepatan dari alat ukur. Reliabilitas berkaitan dengan tingkat konistensi dari alat pengukur. Alat ukur dikatakan reliabel (dapat diandalkan) jika dapat diyakini. Agar diyakini, hasil pengukuran harus tepat.
Tabel 4.9 Variabel Kriteria
Cronbach’s Alpha Partispasi Anggaran 0,930 Reliabilitas Sempurna Kinerja Organisasi 0,889 Reliabilitas Tinggi
Competitiveness 0,834 Reliabilitas Tinggi
Sumber : Lampiran 3 Dari tabel 4.9 disimpulkan bahwa nilai Cronbach
’s Alpha unuk semua variabel dapat dikatakan reliabel. Dari kriteria tersebut terlihat bahwa semakin tinggi nilai Cronbach ’s Alpha maka tingkat reliabilitas data semakin baik.
4.4 Analisis Statistik Deskriptif
Untuk mengetahui gambaran tentang pernyataan pilihan responden, berikut yaitu uraian statistik deskriptif terhadap pertanyaan pilihan responden :
Tabel 4.10 Deskriptif Variabel PenelitianRange Kategori jawaban Kisaran Kisaran Kisaran
Variabel Penggolongan
Teoritis Empiris Rerata Rendah Sedang Tinggi
14,01- 22,02 PA
6 6 21,79
6 Sedang
- – 30 – 30 – 14
22,01
- – 30
- – 4 - 9,34 14,68
KO
4 14 19,82 Tinggi
- – 20 – 25
9,33 14,67
- – 20 5 11,68 18,36
- – – CO
5 17 20,45 Tinggi
- – 25 – 26
11,67 18,35
- – 25 Sumber : Lampiran 4
Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :
6
: partisipasi anggaran rendah 14,01
- – 14
- – 22,01 : partisipasi anggaran sedang 22,02
- – 30
: partisipasi anggaran tinggi Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi anggaran memiliki kisaran rerata 21,79 masuk dalam penggolongan sedang, maka dapat dikatakan partisipasi anggaran di perusahaan tersebut baik.
Variabel Kinerja Organisasi (KO) diuji dengan menggunakan empat alat ukur yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 4 hingga 20.
Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :
4
: kinerja organisasi rendah 9,34
- – 9,33
- – 14,67 : kinerja organisasi sedang 14,68
- – 20
: kinerja organisasi tinggi Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa kinerja organisasi memiliki kisaran rerata 19,82 masuk dalam penggolongan tinggi, maka dapat dikatakan kinerja organisasi di perusahaan tersebut sangat baik. Variabel competitiveness (CO) diuji dengan menggunakan lima alat ukur yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 5 hingga 25.
Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini : 5 : competitiveness rendah
- – 11,67 11,68
- – 18,35 : competitiveness sedang 18,36 : competitiveness ti
- – 25 Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa competitiveness memiliki kisaran rerata 20,45 masuk dalam penggolongan tinggi, maka dapat dikatakan competitiveness di perusahaan tersebut sangat baik.
Range Kategori jawaban Kisaran Kisaran Kisaran
Variabel Penggolongan
Teoritis Empiris Rerata Rendah Sedang Tinggi
- – 7 14,68- 22,36
PA
6 7 22,10 Sedang
- – 30 – 30
14,67 22,35
- – 30
- – 9 - 12,68 16,36
KO
4 9 14,88 Sedang
- – 20 – 20
12,67 16,35
- – 20 8 11,68 15,36
- – – CO
4 8 14,20 Sedang
- – 20 – 19
11,67 15,35
- – 19 Sumber : Lampiran 4
Variabel Partisipsi Anggaran (PA) diuji dengan menggunakan enam alat ukur yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 6 hingga 30.
Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :
7
: partisipasi anggaran rendah 14,68
- – 14,67
- – 22,35 : partisipasi anggaran sedang 22,36
- – 30
: partisipasi anggaran tinggi Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa partisipasi anggaran memiliki kisaran rerata 22,10 masuk dalam penggolongan sedang, maka dapat dikatakan partisipasi anggaran di perusahaan tersebut baik.
Variabel Kinerja Organisasi (KO) diuji dengan menggunakan empat alat ukur yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 4 hingga 20.
Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :
9
: kinerja organisasi rendah 12,68
- – 12,67
- – 16,35 : kinerja organisasi sedang 16,36
- – 20
: kinerja organisasi tinggi Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa kinerja organisasi memiliki kisaran rerata 14,88 masuk dalam penggolongan sedang, maka dapat dikatakan kinerja organisasi di perusahaan tersebut baik.
Variabel competitiveness (CO) diuji dengan menggunakan lima alat ukur yang diukur dengan skala 1 hingga 5 sehingga mempunyai kisaran teoritis 4 hingga 20.
Dengan tiga kriteria dapat diperoleh range berikut ini :
8 : competitiveness rendah
: competitiveness tinggi Dengan demikian, berdasarkan tabel tentang kisaran teoritis tersebut dapat diketahui bahwa competitiveness memiliki kisaran rerata 14,20 masuk dalam penggolongan sedang, maka dapat dikatakan competitiveness di perusahaan tersebut baik.
11,68
- – 15,35 : competitiveness sedang 15,36
- – 19
4.5 Uji Asumsi Klasik Hipotesis 1
4.5.1 Uji Normalitas
Tabel 4.12 One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestStandardized Residual
N
31 Normal Parameters a Mean .0000000 Std. Deviation .98319208
Most Extreme Differences
Absolute .214 Positive .132 Negative -.214
Kolmogorov-Smirnov Z 1.191 Asymp. Sig. (2-tailed) .117 a. Test distribution is Normal.
Dari tabel dilihat nilai signifikansi 0,117 ini artinya nilai signifikansinya lebih dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.
4.5.2 Uji Heteroskesdastisitas
Tabel 4.13 Coefficientsa Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
VIF 1 (Constant) 2.617 1.302 2.010 .054 PA -.012 .058 -.040 -.215 .831 1.000 1.000
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : lampiran 5
Dari ouput diatas hasil dari variabel partisipasi angggaran dan kinerja organisasi berpengaruh signifikan 0,831 atau > 0,05 maka tiddak terjai heteroskedastisitas.
Hipotesis 2
4.5.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas dapat diketahui dengan menghitung koefisien korelasi ganda dan membandingkan dengan koefisien korlasi antar variabel bebas.
Tabel 4.14 Hasil Uji Multikolinearitasa
Coefficients
Unstandardized Standardized Collinearity Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
VIF 1 (Constant) 13.384 8.105 1.651 .110 PA -.469 .377 -.643 -1.246 .224 .032 31.473 CO -.111 .578 -.106 -.191 .850 .028 35.898
PACO .042 .026 1.454 1.618 .117 .011 95.174
a. Dependent Variable: KO Sumber : Lampiran 5
Nilai VIF dalam tabel diatas menunjukkan nilai diatas 10. Itu artinya model tersebut terkena multikolinearitas. Jika terkena multikolinearitas, maka alternatifnya variabel ditransformasikan ke Ln kemudian dilakukan pengujian kembali ( Murniati,2013).
Tabel 4.15 Hasil Pengobatan Uji Multikolinearitas
Coefficients
aModel Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance
VIF 1 (Constant) .300 .318 .943 .354 ln_CO .671 .164 .693 4.089 .000 .335 2.981 ln_PACO .108 .096 .190 1.119 .272 .335 2.981 a.
Dependent Variable: ln_KO
Nilai VIF dalam tabel diatas menunjukkan nilai dibawah 10. Itu artinya model tersebut tidak terjadi multikolinearitas.
4.5.4 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan metode regresi antar variabeel bebas dengan nilai mutlak residualnya. Gangguan heteroskedastisitas ditunjukkan jika variabel bebas berpengaruh signifikan pada absolut standardized residualnya. Berikut adalah hasil dari uji heteroskedastisitas :
Tabel 4.16 Hasil Uji Heteroskedastisitasa
Coefficients
Standardized Co
Unstandardized Collinearity Coefficients efficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance
VIF 1 (Constant) .175 .200 .875 .389 ln_CO -.215 .103 -.632 -2.092 .046 .335 2.981 ln_PACO .084 .060 .420 1.391 .175 .335 2.981
a. Dependent Variable: ABS_RES Sumber : Lampiran 5
Berdasarkan tabel 4.16 menunjukkan bahwa competitiveness sebagai variabel moderasi antara partsipasi anggaran dengan kinerja organisasi memiliki nilai signifikasi lebih besar dari 0,05 . Maka dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas.
4.5.5 Uji Normalitas
Uji normalitas dilaksanakan dengan uji Kolmogorov - Smirnov, uji ini menunjukkan normalitas resiual dengan nilai yang signifikan lebih dari 0,05.
Dibawah ini merupakan hasil uji normalitas :
Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Standardized Residual
N a
31 Normal Parameters Mean .0000000 Std. Deviation .96609178
Most Extreme Absolute .097 Differences
Positive .090 Negative -.097
Kolmogorov-Smirnov Z .539 Asymp. Sig. (2-tailed) .934 a. Test distribution is Normal.
Dari tabel ouput tersebut dapat diketahui bahwa n ilai signifikansi = 0,934 > 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa residual berdistribusi normal.
Maka dari itu, data sudah memenuhi asumsi normalitas dan bisa dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan analisis regresi.
4.6 Uji Regresi
4.6.1 Uji T Hipotesis 1
Tabel 4.18 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .525 .276 .251 2.79971 a. Predictors: (Constant), PA Pada output SPSS menunjukkan bahwa nilai R yaitu 0,276 atau 27,6%.
Sedangkan sisanya 72,4% ( 100% - 27,6 %) dijelaskan oleh variabel
- – variabel lain diluar model.
a Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.416 2.596 2.471 .020 PA .383 .115 .525 3.324 .002
a. Dependent Variable: KO Sumber : Lampiran 5
Koefisien keyakinan yang digunakan sebesar 95% didapatkan nilai t hitung < t tabel. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai t hitung 3,324 ini berarti nilai t-hitung > 1,645 (3,324 > 1,645) . Maka dapat disimpulkan bahwa Ho ditolak dengan koefisien variabel signifikansi pada tingkat keyakinan 95%. Hal ini terjadi karena partisipasi anggarannya berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Hasil B sebesar 0,383 berarti mengarah positif. Sehingga Ha diterima artinya partisipasi anggaran berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
4.6.2 Uji T Hipotesis 2
Tabel 4.20 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model Summary
Adjusted R Std. Error of Model R R Square Square the Estimate a 1 .855 .730 .711 .12451 a. Predictors: (Constant), ln_PACO, ln_CO
Tabel 4.21 Hasil Analisis Regresi Bergandaa Coefficients
Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .300 .318 .943 .354 ln_CO .671 .164 .693 4.089 .000 ln_PACO .108 .096 .190 1.119 .272 a. Dependent Variable: ln_KO
Sumber : Lampiran 5 Dari tabel 4.29 pada output SPSS menunjukkan bahwa nilai R yaitu 0,855 atau
85,5%. Sedangkan sisanya 14,5% ( 100% - 85,5%) dijelaskan oleh variabel
- – variabel lain diluar model. Nilai R square 0,730 ini mengalami kenaikan jika dibandingkan nilai R square pada hipotesis pertama 0,276.
Koefisien keyakinan yang digunakan sebesar 95% didapatkan nilai t hitung < t tabel. Dari tabel diatas menunjukkan bahwa nilai t hitung 1,119 ini berarti nilai t-hitung < 1,645 (1,119 < 1,645) . Maka dapat disimpulkan bahwa Ho diterima dengan koefisien variabel signifikansi pada tingkat keyakinan 95%. Sedangakan Ha ditolak. Maka hipotesis ditolak.
4.7 Analisis dan Pembahasan
Dalam penelitian ini hipotesis pertama yang diajukan adalah partisipasi anggaran yang semakin tinggi maka kinerja organisasi semakin tinggi. Artinya jika partisipasi anggaran dalam suatu perusahaan tinggi akan meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Hal ini dikarenakan pentingnya laporan pertanggungjawaban anggaran dalam perusahaan. Ketika manajer dalam perusahaan melakukan penyusunan
- – anggaran dengan baik, hal itu bisa menghindarkan perusahaan dari pnyimpangan penyimpangan keuangan yang jelas merugikan organisasi itu. Maka dari itu, keberadaan
Artinya jika partisipasi anggaran tinggi dan competitiveness tinggi maka kinerja organisasi juga akan tinggi. Tetapi hipotesis kedua ditolak, karena ketika ada
competitiveness, partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi.
Interaksi partisipasi anggaran dan competitiveness tidak berpengaruh terhadap kinerja organisasi. Dari hasil uji hipotesis pada tabel 4.21 menunjukkan hasil analisis regresi berganda bernilai positif, yang berarti pengaruh partisipasi anggaran terhadap kinerja organisasi dengan competitiveness sebagai variabel pemoderasi pada perusahaan jasa di Semarang adalah positif. Namun, pada tingkat keyakinan 95% nilai t hitung < t tabel (1,119 < 1,645) dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ini ditolak. Dengan demikian ketika perusahaan sudah menggunakan partisipasi anggaran, perusahaan tidak perlu menambahkan competitiveness untuk meningkatkan kinerja organisasi tersebut. Ini juga dapat dilihat pada tabel 4.11 deskriptif variabel peneltian perperusahaan bahwa variabel competitivness memiliki penggolongan pada tingkat sedang dengan kisaran rerata 14,20. Artinya manajer dalam organisasi tidak memiliki persaingan yang terlalu ketat. Hal ini dimungkinkan dengan tingkat kisaran rerata yang sedang, competitiveness menjadi kurang kuat untuk mempengaruhi kinerja organisasi.
Hal ini juga menunjukkan bahwa interaksi competitiveness dan partisipasi anggaran tidak berpengaruh secara positif terhadap kinerja organisasi dan menunjukkan competitiveness bukan variabel moderasi antara partisipasi anggaran dengan kinerja organisasi. Artinya, baik atau tidaknya competitiveness dalam penelitian ini, manajer perusahaan akan tetap melaksanakan partisipasi anggaran dan otomatis ini gagal memoderasi hubungan partisipasi anggaran terhadap kinerja organisasi karena kemungkinan penggunaan instrumen penilaian competitiveness yang kurang sesuai dalam penelitian ini.
Oleh karena itu, pengujian hipotesis kedua dalam penelitian ini sejalan dengan
Arousal Theory (Bonner dan Sprinkle,2002) yang menjelaskan bahwa usaha (effort) yang
dilakukan oleh seseorang akan meningkat apabila ia merasakan sesuatu yang mampu membuatnya merasakan tingkat arousal (gairah / emosi / rangsangan) tertentu. Dimana hal itu identik dengan sesuatu yang mampu mengaktifkan diri seseorang dan mampu membuatnya untuk mengeluarkan segenap usahanya dengan lebih keras, dan tugas yang dianggap menarik (attractive) adalah suatu hal yang mampu mengaktifkan diri seseorang dan memegang peranan penting terhadap kinerja yang dihasilkan (Fessler,2003). Sehingga saat seseorang merasa tugas tersebut tidak menarik bagi dirinya, ia akan cenderung memberikan efek negatif / mengalami kejenuhan dan dapat menurunkan kinerjanya. Teori dari Yerkes & Dodson (1908) menyatakan bahwa kinerja akan meningkat sesuai dengan rangsangan / emosi / gairah yang ada, namun hanya sampai pada titik tertentu saja. Ketika rangsangan terlalu tinggi, tingkat kinerja justru menurun sehingga dapat dikatakan bahwa masing - masing aktivitas memiliki batas rangsangan optimal. Jadi ketika competitiveness tinggi justru tidak dapat mempengaruhi hubungan antara partisipasi anggaran dan kinerja organisasi.