PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIKMODELING SIMBOLIK TERHADAP PENGURANGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIIIDI SMPNEGERI 2 ABUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

  

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIKMODELING SIMBOLIK TERHADAP PENGURANGAN

KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA PESERTA DIDIK

KELAS VIIIDI SMPNEGERI 2 ABUNG SELATAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

SKRIPSI

  DiajukanuntukMelengkapiTugas-TugasdanMemenuhiSyarat-Syarat Guna Mendapatkan Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

  Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung

  

Oleh :

UmmuLatifah Abdullah Sa’adah

NPM : 1411080004

Jurusan :Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam

  

Pembimbing I : Drs. Yahya AD, M.Pd

Pembimbing II : Busmayaril, S.Ag., M.Ed

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

RADEN INTAN LAMPUNG

  

TAHUN 1439 H/ 2018 M

  

ABSTRAK

PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN

TEKNIKMODELING SIMBOLIK TERHADAP PENGURANGAN

KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA PESERTA DIDIK

KELAS VIIIDI SMPNEGERI 2 ABUNG SELATAN

TAHUN AJARAN 2018/2019

Oleh

  

Ummu Latifah Abdullah Sa’adah

  Proses belajar mengajar berkaitan erat dengan kemampuan peserta didik dalam melakukan komunikasi efektif salah satunya dengan berbicara di depan umum, diantaranya adanya interaksi antara guru dengan peserta didik yang terjadi melalui metode pengajaran yang digunakan oleh guru seperti ceramah, tanya jawab, presentasi, diskusi kelompok, dan lain-lain. Namun, kenyataannya perasaan cemas dan gugup saat berbicara di depan umum adalah hal yang wajar dialami oleh sebagian orang, bahkan orang yang berpengalaman pun tidak terlepas dari perasaan ini. Sesuai dengan latar belakang tersebut maka perlu dilakukan penelitian dengan judul “pengaruh teknik modeling simbolik terhadap pengurangan kecemasan berbicara di depan umum padapeserta didik kelas VIIIdi SMP Negeri 2 Abung Selatan Tahun Ajaran 2018/1019”. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah quasi eksperimental dengan desain penelitian pre-test post-test control group design.

  Melalaui perhitungan statistik berupa pengujian hipotesis dengan mann

  

whitney U test yang disajikann dalam program SPSS Statistic 17.00 menunjukkan

  bahwa nilai Asymp. Sig. (2-tailed) < , dimana = 0.05 (0.001< 0.05) artinya Ho ditolak dan Ha diterima sehingga terdapat perbedaan rata-rata tingkat Kecemasan

  Berbicara di depan umum pada peserta didik saat diberikan perlakuan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolik atau dengan kata lain ada pengaruh pengaruh layanan bimbingan kelompok dengan teknik modeling simbolik terhadap pengurangan kecemasan berbicara di depan umum pada peserta didik kelas VIII di SMPN 2 Abung Selatan.

  Kata Kunci : Bimbingan Kelompok, Modeling Simbolik, Kecemasan Berbicara di depan umum

KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

  Alamat : Jl . Let . Kol. H. Endro Suratmin Sukarame 1Bandar Lampung 35131 Telp(0721)703260

PERSETUJUAN

  Judulskripsi : PENGARUH LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK

  DENGAN TEKNIK MODELING SIMBOLIK TERHADAP PENGURANGAN KECEMASAN BERBICARA DI DEPAN UMUM PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP NEGERI 2 ABUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2018/2019.

  NamaMahasiswa : Ummu Latifah Abdullah Sa‟adah

  NPM : 1411080004 Jurusan : Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan

  

MENYETUJUI :

  Untukdimunaqosyahkan dandipertahankandalam sidangmunaqosyah FakultasTarbiyahdanKeguruan UIN RadenIntan Lampung

  Bandar Lampung, September 2018

  Pembimbing I Pembimbing II

Drs. Yahya AD, M.Pd Busmayaril, S.Ag., M.Ed

NIP. 195909201987031003 NIP. 197508102009011013

  

Mengetahui

KetuaJurusanBimbingan Konseling Pendidikan Islam

Andi Thahir, M.A.,Ed.D

  

MOTTO



  Artinya:

  

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal

kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

  1 beriman ” (QS. Ali-Imran: 139)

1 Tafsir. Tersedia (Online) di: https://tafsirq.com/3-ali-imran/ayat-139https://tafsirq.com/3-

  

PERSEMBAHAN

  Alhamdulillahirobbil‟alamiin, sujud syukurku ku haturkan kepada Allah atas segala nikmat, serta telah menjadikan aku manusia yang senantiasa berpikir, berilmu, beriman dan bersabar. Aku persembahkan sebuah karya kecil ini untuk :

  1. Kedua Orangtuaku dengan sebutan sedari kecil “Ummi Amiyanti dan Abbi Tukino yang tan pa hentinya mencurahkan aku do‟a, cinta, kasih sayang, pengorbanan, serta semangat dalam menjalani kehidupan. Syukur tiada batas dalam hidupku telah Allah tempatkan aku diantara ummi dan abbi yang ikhlas menjaga, mendidik dan membimbingku dengan baik. Semoga Allah mempertemukan kita kembali dalam jannah-Nya.

  2. Para Bapak/Ibu Guru dan Dosen yang menjadi perantara Allah dalam mentransfer ilmu yang bermanfaat kepadaku selama ini, semoga Allah selalu memberikan rahmat-Nya serta memberikan pahala tanpa batas dan jeda .

  3. Almamater tercinta, UIN Raden Intan Lampung sebagai rumah kedua, tempat kebanggan yang penuh dengan pengalaman dan perjuangan.

RIWAYAT HIDUP

  Ummu Latifah Abdullah Sa‟adah, lahir di Trimodadi 4 September 1996. Penulis tamat dari TK Islamiyah tahun 2002, SD Negeri 3 Trimodadi tahun 2008, pada saat sekolah mengikuti kegiatan non-akademik seperti aktif dalam ekskul Pramuka hingga mendapat beberapa prestasi, SMPN 2 Abung Selatan 2011 selama sekolah, aktif sebagai anggota OSIS dan Wakil Osis, dan SMA Negeri 3 Kotabumi 2014 yang selama sekolah juga aktif sebagai Ketua Pramuka satu periode jabatan dengan beberapa prestasi tingkat kabupaten hingga tingkat Nasional, dan merupakan pengurus aktif Rohis.

  Pada tahun 2014, penulis melanjutkan pendidikan ke Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam melalui jalur SPAN- PTKIN. Kemudian Tahun 2017 melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) kurang lebih 40 hari di Desa Tanjungan kecamatan Katibung Lampung Selatan, dan juga PPL di SMPN 23 Bandar Lampung.

KATA PENGANTAR

  Dengan mengucapkan Alhamdulillah atas rasa syukur penulis haturkan kehadirat Allah Subhanahu wa ta‟ala, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kepada penulis , serta shalawat teriring salam disanjungkan kepada suri tauldan Nabi Muhammad Shalallahu „alaihi wassalam .

  Skripsi dengan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap Pengurangan Kecemasan Berbicara di Depan Umum Pada Peserta Didik Kelas VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan Tahun Ajaran 2018/2019” adalah salah syarat guna mendapatkan gelar sarjana pendidikan dalam program studi Bimbingan Konseling Pendidikan Islam Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  Perjalanan panjang telah penulis lalui dalam rangka penyelesaian penulisan skripsi ini. Sudah pasti banyak hambatan yang dihadapi dalam penyusunannya. Namun, berkat kehendak-Nyalah sehingga penulis berhasil menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, denga penuh kerendahan hati, pada kesempatan ini patutlah kiranya penulis mengucapak terimakasih kepada :

  1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Mukri, M.Ag, selaku Rektor UIN Raden Intan Lampung yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu pengetahuan di kampus hijau tercinta ini.

  2. Bapak Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Raden Intan Lampung.

  3. Bapak Andi Thahir, M.A., Ed.D, selaku Ketua Jurusan Bimbingan Konseling PendidikanIslam serta Bapak Dr. Oki Dermawan M.Pd.selaku Sekretaris Jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam.

  4. Bapak Drs. Yahya. AD. M.Pd selaku pembimbing I yang telah dengan ikhlas meluangkan waktu dalam penyusunan skripsi ini.

  5. Bapak Busmayaril. S.Ag. M.Ed selaku pembimbing II yang dalam kepadatan kesibukannya masih meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penyusunan skripsi ini.

  6. Bapak Hardiyansyah Masya. M.Pd selaku dosen yang telah banyak membantu memberikan sumbangsih ilmu yang bermanfaat saat perkuliahan dan dalam penyusunan skripsi.

  7. Bapak dan Ibu Staff jurusan Bimbingan Konseling Pendidikan Islam yang telah pelayanan terbaik kepada penulis dan memudahkan segala proses pendidikan penulis dari awal semester sampai akhir semester ini.

  8. Ibu Elidar, S.Pd., M.M selaku Kepala SMPN 2 Abung Selatan yang telah memberikan kemudahan dan kesempatan kepada penulis dalam melakukan penelitian. Serta Ibu Pujiyati. S.Pd selaku guru pendamping yang telah memberikan waktu dan arahannya.

  9. Teruntuk kakak Perempuanku yang tercinta, Ummu Afifah A.S , Kakak iparku Echo Pramono, adikku Umar Ziddan Muttaqin, dan si bungsu Sumayah Nafsa Adzillah .

  10. Sahabat-sahabat karibku Dino Setiawan Abdullah, Taza Nur Utami, Mega Roza lia, Zakiah Ulfa Arrozi yang tetap saling menyemangati sampai sekarang.

  11. Sahabat seperjuanganku Dwi Apriyani, Hanita Elsa, dan Dana Rizka dwi putri, Fidia Fitri Ade P dan Arif Nurul Huda untuk segala semangat dan kebersamaan hingga sekarang.

  12. Teman-teman seperjuangan PPL 57 (Zahra, Dian, Ayu, Zai, Rihal, Titin, Maulana, Sitkom, cahya, yuyun, elintia, endang, wahindun, dan vivin).

  13. Terkhusus untuk teman-teman Keluarga BKPI A yang telah mengawali perjuangan dibangku kuliah dan mengisi hari-hari dikampus dengan semangat dan segala kisah senang maupun sedih.Akhir kata, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberikan manfaat dan semoga Allah melindungi kita semua.

  Bandar Lampung, 17 Agustus 2018 Penulis Ummu Latifah Abdullah Sa’adah 1411080004

   DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i

ABSTRAK ............................................................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN............................................................................. iii

PENGESAHAN .................................................................................................... iv

MOTTO ................................................................................................................ v

PERSEMBAHAN ................................................................................................. vi

RIWAYAT HIDUP .............................................................................................. vii

KATA PENGANTAR .......................................................................................... viii

DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL................................................................................................. xiv

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................ xvi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ................................................................................ 1 B. Identifikasi Masalah ....................................................................... 10 C. Batasan Masalah ............................................................................ 11 D. Rumusan Masalah .......................................................................... 11 E. Tujuan Penelitian ............................................................................ 11 F. Manfaat Penelitian .......................................................................... 12 G. Ruang Lingkup Penelitian .............................................................. 12 BAB II LANDASAN TEORI A. Bimbingan Kelompok .................................................................... 14

  1. Pengertian Bimbingan Kelompok .............................................. 14

  2. Tujuan Bimbingan Kelompok ................................................... 15

  3. Tahap-Tahap penyelenggaraan Bimbingan Kelompok ............. 16

  B. Teknik Modeling Simbolik ............................................................. 22

  1. Pengertian Teknik Modeling Simbolik ..................................... 22

  2. Karakteristik Model Dalam Teknik Modeling Simbolik ........... 23

  3. Manfaat Teknik Modeling Simbolik.......................................... 24

  4. Hal-Hal yang Perlu Diperhatikan Dalam Teknik Modeling Simbolik ..................................................................................... 25

  5. Kelebihan dan Kelemahan Teknik Modeling Simbolik ............ 28

  6. Langkah-Langkah Teknik Modeling Simbolik.......................... 29

  7. Efek Teknik Modeling Simbolik ............................................... 31

  C. Kecemasan Berbicara di Depan Umum ........................................ 32

  1. Pengertian Kecemasan Berbicara di Depan umum.................... 32

  2. Aspek-aspek Kecemasan Berbicara di Depan Umum ............... 34

  3. Faktor-faktor yang Memperngaruhi Kecemasann Berbicara di Depan Umum ......................................................................... 36 D. Penelitian Yang Relevan ................................................................ 37

  E. Kerangka Pikir ................................................................................ 39

  F. Hipotesis ......................................................................................... 41

  BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ............................................................................... 43 B. Desain Penelitian ............................................................................ 43 C. Variabel Penelitian ......................................................................... 45 D. Definisi Operasional ....................................................................... 47 E. Populasi dan Sampel ....................................................................... 48 F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 49 G. Pengembangan Instrumen Penelitian ............................................. 50 H. Validitas dan Reliabilitas Instrumen .............................................. 53

  J. Teknik pengolahan dan Analisis Data ........................................... 58

  BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ............................................................................... 62

  1. Gambaran Umum Pra Bimbingan Kelompok Dengan Teknik Modeling Simbolik ....................................................... 62

  2. Hasil Pelaksanaan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik ................................................................... 63

  3. Analisis data dan Pengujian Hipotesis ..................................... 88

  a. Analisis Data ..................................................................... 88

  b. Pengujian Hipotestesis ....................................................... 91

  1. Uji Hipotesis ................................................................ 91

  B. Pembahasan ................................................................................... 93

  C. Kerterbatasan .................................................................................. 95

  BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ..................................................................................... 96 B. Saran ............................................................................................... 97 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Tabel Halaman

  1. Hasil Pra Penelitian ........................................................................................ 9

  2. Definisi Operasional....................................................................................... 47

  3. Skor Alternatif Jawaban .................................................................................. 51

  4. Kriteria Kecemasan Berbicara Di Depan Umum ........................................... 52

  5. Kisi-kisi Kuesioner Kecemasan Berbicara di Depan Umum .......................... 52

  6. Tabel Tabel Validitas ..................................................................................... 55

  7. Tabel Reliabilitas ............................................................................................ 57

  8. Hasil Pre-test Kecemasan Berbicara di Depan Umum .................................. 88

  9. Hasil Post-test Kecemasan Berbicara di Depan Umum ................................. 90

  

DAFTAR GAMBAR

  Gambar Halaman

  1. Bagan Kerangka Pikir ....................................................................................... 41

  2. Bagan Desain Penelitian .................................................................................... 44

  3. Variabel Penelitian ............................................................................................ 46

  4. Grafik Rata-Rata pre-test .................................................................................. 89

  5. Grafik Rata-Rata Post-test ................................................................................. 91

  DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran Halaman

  1. Pernyataan Keaslian Karya Tulis .............................................................. I

  a. Surat Pernyataan

  b. Surat pernyataan melampirkan jurnal

  2. Perihal Angket .......................................................................................... II

  a. Surat Keterangan Validasi Angket

  b. bHasil Uji Validitas dan Reliabilitas

  c. Angket

  3. Surat-Menyurat ...................................................................................... III

  a. Surat Penelitian

  b. Surat Keterangan Melaksanakan Penelitian

  4. Pengumpulan Data Penelitian ................................................................ IV

  a. Hasil pre-test kelompok eksperimen

  b. Hasil pre-test kelompok kontrol

  c. Hasil Post-test kelompok eksperimen d.

   Hasil post-test kelompok kontrol

  5. Pelaksanaan penelitian ........................................................................... V

  a. RPL

  b. Daftar kehadiran peserta didik

  c. Dokumentasi Kegiatan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap orang yang terlahir dengan memiliki kemampuan berbicara pasti bisa

  berkomunikasi.Namun,tidaksemuanya dapat berbicara secara komunikatif. Sebagai makhluk sosial, kita sangatlah membutuhkan bantuan dari orang lain demi memenuhi kebutuhan kita sehari-hari. Salah satu cara komunikasi adalah dengan berbicara kepada orang lain karena proses tersebut akan sangat membantu kita untuk menjalankannya.

  Inti dari berkomunikasi ialah untuk menyampaikan suatu pesan ataupun informasi kepada seorang komunikan atau audien. Karena dengan berkomunikasi secara langsung (direct communication) maka kita juga akan mendapatkan timbal balik informasi (feedback) dari seorang komunikan tersebut.Bahkan Agama Islam pun mengajarkan kepada kita untuk berkomunikasi kepada siapapun. Sebagaimana dalam firman-Nya dalam surah Al-Hujurat ayat 13:

  





  Artinya : “Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan

  

seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku

supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang paling mulia

diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara

kamu.Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal

  ”.

  2

  Dalam perspektif Islam sendiri, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, tiada hari tanpa komunikasi.karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi.Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika.Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber

  1 kepada Al-Quran dan As-Sunnah (Hadits Nabi).

  Proses belajar mengajar berkaitan erat dengan kemampuan peserta didik

dalam melakukan komunikasi efektif salah satunya dengan berbicara di depan umum,

diantaranya adanya interaksi antara guru dengan peserta didik yang terjadi melalui

metode pengajaran yang digunakan oleh guru seperti ceramah, tanya jawab,

presentasi, diskusi kelompok, dan lain-lain. Melalui metode belajar ini guru melatih

peserta didik untuk lebih aktif dalam proses belajar di kelas. Kemampuan berbicara di

depan umum yang dimaksud adalah peserta didik aktif dalam ruang lingkup

kelompok, bertanya, menyampaikan ide atau pendapat, dan mempresentasikan tugas

dengan baik.

  Berbicara bagi manusia menjadi sebuah sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial manusia memerlukan interaksi terhadap sesama manusia sebagai kebutuhan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Interaksi dapat terjadi dengan bantuan bahasa sebagai alat komunikasi. Berbicara menjadi bagian dalam keseharian manusia yang hidup 1 MFHA.“Konsep Komunikasi Islam”. (Online) tersedia di

  3

  Wahyono dan Pujriyanto mengemukakan bahwa pendidikan memegang peranan sangat penting dan strategis dalam membangun masyarakat berpengetahuan yang memiliki keterampilan: (1) melek teknologi dan media; (2) melakukan komunikasi efektif; (3) berpikir kritis; (4) memcahkan masalah; dan (5)

  2 berkolaborasi .

  Tarigan menyatakan berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi- bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan, atau menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan. Dalam proses belajar berbicara di depan umum, peserta didik dapat melakukan kegiatan berkomunikasi secara berkelompok, dua orang atau lebih dengan berlatih presentasi, saling bertanya dan

  3 menjawab, memberi dan menerima tanggapan.

  Namun, kenyataannya perasaan cemas dan gugup saat berbicara di depan umum adalah hal yang wajar dialami oleh sebagian orang, bahkan orang yang berpengalaman pun tidak terlepas dari perasaan ini. Anxietas/kecemasan adalah adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa

  4 sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

  Menurut Santoso, kecemasan berbicara di depan umum bersifat subjektif biasanya ditandai dengan gejala fisik dan gejala psikologis. Termasuk dalam 2 gejala fisik yaitu tangan berekeringat, jantung berdetak lebih cepat, dan kaki

  “Keterampilan Belajar (Kompetensi Siswa) Abad 21” (on-line). Tersedia di:

Februari

2018) 3 Mohamad Yudha Gutara, dkk. Layanan Penguasaan Konten untuk Meningkatkan

Keterampilan Berbicara di Depan Umum Bagi Siswa. Jurnal Fokus Konseling, vol. 2. No.3 (2017).

h.139 4 Jeffrey S. Nevid, Spencer A. Rathus, Beverly Greene,Psikologi Abnormal/Edisi Kelima/Jilid

  4

  gemetaran. Kemudian yang termasuk dalam gejala psikologis adalah takut akan melakukan kesalahan, tingkah laku yang tidak tenang dan tidak dapat

  5 berkonsentrasi dengan baik.

  Di dunia yang beragam, saling berhubungan, dan berorientasi pada hasil, peserta didik perlu pembicara publik yang percaya diri dan siap. Namun, banyak peserta didik yang masuk kelas berbicara di depan umum merasa cemas dan takut

  6 harus tampil di depan umum.

  Hal tersebut di atas sesuai dengan firman Allah Subhanahu wa ta’ala dalam Quran surah Ali Imran ayat 139 :

  

  Artinya:

  

“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal

kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang

beriman ” (QS. Ali-Imran: 139)

  Ayat ini peringatan agar orang beriman tidak merasa lemah dan berjiwa inferior di hadapan siapa saja selain Allah dan kebenaran.Ayat ini juga merupakan penekanan atas kewibawaan dan kemuliaan jiwa, yakni kemuliaan pribadi dan kemuliaan bangsa.Tokoh-tokoh perjuangan Islam menanamkan jiwa ini agar masyarakat dan umat Islam percaya diri bahwa “Kita bisa”.Inilah nilai budaya Al-

7 Quran bagi seorang Muslim .

  5 Bayu Prakosa dan Partini..

  “Berpikir Positif untuk Mengatasi Kecemasan Berbicara Di Depan Kelas ”. Proceding Seminar Nasional,(2015). h. 40. 6 Elizabeth Rattine-Flaherty.

  “Participatory Sketching as a Tool to Address Student's Public Speaking Anxiety ”. Communication Teacher, ( September 2015). h. 26 7 Tafsir Qur’an “QS.Al’Imran[3]: ayat 139; Tidak Unggul Maka Tidak Beriman”. (online)

tersediadi:

  5

  Berikut ini cara berkomunikasi yang baik menurut Al-Quran atau "Komunikasi Islam". Etika, kaidah, atau prinsip komunikasi berikut ini juga berlaku kapan dan di mana saja, disesuaikan dengan situasi dan kondisi.

  1. Qaulan Sadida(jujur) Artinya: “Dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya

  meninggalkan dibelakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. Oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang benar

  ”. (Q.S An-Nisa : 9)

  2. Qaulan Baligha (membekas di jiwa) Artinya: “Mereka itu adalah orang-orang yang Allah mengetahui apa yang di

  dalam hati mereka. Karena itu berpalinglah kamu dari mereka, dan berilah mereka pelajaran, dan katakanlah kepada mereka perkataan yang berbekas pada jiwa mereka ” (Q.S An-Nisa:3)

  3. Qaulan karima(Mulia) Artinya:

  “....dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka Perkataan yang mulia

  ”.(QS. Al-Isra’: 23)

  4. Qaulan Layyina(lemah lembut)

  6

  Artinya: “maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang

  lemah lembut, mudah-mudahan ia ingat atau takut "(Q.S Thaha : 44)

  5. Qaulan maisuura (ringan) Artinya: “Dan jika kamu berpaling dari mereka untuk memperoleh rahmat dari

  Tuhanmu yang kamu harapkan, maka katakanlah kepada mereka ucapan yang pantas ”.(Q.S Al-Isra’:28)

  6. Qaula n Ma’rufa(baik) Artinya:

  Dan janganlah kamu serahkan kepada orang-orang yang belum

  “

  sempurna akalnya, harta (mereka yang ada dalam kekuasaanmu) yang dijadikan Allah sebagai pokok kehidupan. Berilah mereka belanja dan pakaian (dari hasil harta itu) dan ucapkanlah kepada mereka kata-kata yang baik .

  ”(Q.S An-Nisa : 5)

  . Dalam berkomunikasi terhadap sesama, bahasa lisan yang paling banyak digunakan oleh manusia. karenanya setiap manusia yang ingin berkomunikasi harus memperhatikan etika dan tata karma di dalam mengeluarkan kata-kata kepada orang lain. Komunikasi yang baik adalah komunikasi yang mudah difahami oleh orang

  8 lain .

8 H. Sapri. “Etika pengunjung perpustakaan dalam persfektif Alquran” . Jurnal Iqra’ Volume

  7

  Secara khusus layanan bimbingan dan konseling pendidikan islam di sekolah bertujuan untuk membantu peserta didik agar mereka dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan yang meliputi aspek pribadi sosial, belajar dan karir. Berdasarkan uraian diatas, maka peserta didik memerlukan bimbingan yang lebih fokus pada pribadi dan hubungannya dengan lingkungan social yang dalam hal ini adalah mengenai kecemasan berbicara di depan umum. Oleh karena itu disinilah bimbingan dan konseling pendidikan Islam berperan.

  Kecemasan biasanya berpusat pada berbicara dan tampil di atas panggung. Berbicara dikelas adalahpaling rumit untuk peserta didik yang memprihatinkan meskipun mereka cukup pandai dalam merespon atau memberikan pidato yang dipersiapkan. Peserta didik yang khawatir juga mungkin mengalami kesulitan

  9

  dalamsuara dan struktur perseptif atau dalam menangkap maknanya . Selain itu kecemasan menurut Semiun juga dapat dipengaruhi oleh beberapa aspek antara lain:

  10 aspek suasana hati, aspekkognitif, aspek somatik dan motorik.

  Berdasarkan wawancara dengan ibu Pujiyati guru BK kelas VIII SMP Negeri 2 Abung Selatan, kecemasan berbicara di depan umum merupakan salah satu masalah yang dialami peserta didik, serta belum maksimalnya tindakan yang diberikan baik oleh wali kelas maupun guru BK. Berdasarkan pengamatan guru-guru 9 Sunil K Jangir, Reddy B. Govinda. "Reducing Public Speaking Anxiety with Behavior

  Modification techniques among school students : A study. The International Journal of Indian Psychology. (2017). h. 92 10 Hayu Stefani, Mudjiran, dan Mega Iswari.

  “Efektivitas Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Rational Emotif Behavior Therapy untuk mengatasiKecemasan Mahasiswa ”. Konselor,

  8

  mata pelajaran maupun wali kelas yang kemudian disampaikan kepada guru BK tentang masalah yang terjadi pada peserta didik. Berikut sikap yang di duga menunjukkan kecemasan berbicara di depan umum yang yang terjadi di dalam kelas:

  1. Peserta didik terlihat gugup saat dipanggil namanya dengan random maupun berurutan untuk maju di depan kelas.

  2. Terbata-bata saat harus melakukan presentasi kelompok

  3. Sering lupa materi yang dihapalkan saat maju di depan teman-teman sekelas

  4. Beberapa peserta didik mengadukan kepada guru mata pelajaran maupun wali kelas sesaat setalah tampil di depan umum jika, merasa jantung berdebar lebih cepat, telapak tangan terasa dingin, dan gemetar pada saat harus berbicar di depan banyak orang dan tidak sering lupa apa yang akan diucapkan selanjutnya. Dari uraian hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kecemasan berbicara di depan umum adalah suatu keadaan dan kondisi yang tidak

  

menyenangkan serta menimbulkan rasa takut, tegang, prihatin, gugup, dan khawatir

akan terjadi sesuatu yang buruk sehingga menyebabkan seseorang tidak mampu

menyampaikan pesan secara sempurna di depan orang banyak (umum). Kecemasan

berbicara didepan umum yang dialami peserta didik apabila dibiarkan tanpa diberi

tindakan untuk menguranginya akan menyebabkan dampak yang buruk bagi Peserta

didik seperti, akan terjadi ketidakefektifan dalam proses belajar, tidak tercapainya

  9

  Pernyataan-pernyataan kecemasan berbicara di depan umum didukung dengan data peserta didik dalam tabel berikut:

  Tabel 1

Peserta didik yang Mengalami masalah tentang Kecemasan Berbicara di Depan

Umum Peserta didik Kelas VIII SMP Negeri 2 Abung Selatan

  

NO Kriteria Jumlah Peserta Didik Presentase

  1 Tinggi 16 26.66%

  2 Sedang 23 36.67%

  3 Rendah 22 38,33%

  Total 61 100% Sumber: Dokumentasi Pra Penelitian melalui penyebaran angket kelas VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan Dari tabel 1 menjelaskan bahwa diduga kecemasan berbicara di depan umum peserta didik cenderung tinggi dengan jumlah peserta didik dengan kriteria

  “tinggi” berjumlah 16 orang atau setengah total populasi .

  Berdasarkan gambaran dan latar belakang tersebut di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Layanan Bimbingan

  Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap Pengurangan Kecemasan Berbicara di Depan Umum Pada Peserta didik Kelas VIIISMP Negeri 2 Abung Selatan Tahun Ajaran 2017/2018”.

  Hal ini sesuai dengan tujuan dari layanan Bimbingan kelompok seperti yang dikemukakan oleh Prayitno, adalah sebagai berikut: 1) Mampu berbicara di depan orang banyak, 2) Mampu mengeluarkan pendapat, ide, tanggapan, perasaan dan lain sebagainya kepada orang banyak, 3) Belajar menghargai pendapat orang lain, 4) Bertanggungjawab atas pendapat yang dikemukakannya, 5) Mampu mengendalikan diri dan menahan emosi (gejolak kejiwaan yang bersifat negatif), 6) Dapat bertenggang rasa,

  10

  7) Menjadi akrab satu sama lainnya 8) Membahas masalah atau topik-topik umum yang dirasakan atau menjadi 11 kepentingan bersama.

  Bandura menyatakan bahwa perilaku dapat terbentuk melalui observasi model secara langsung (imitasi)dan melalui pengamatan tidak langsung (vocarious conditioning). Modeling simbolik digunakan untuk menampilkan perilaku model melalui film, gambar, video, dan cerita yang berbasis audio- visual. Tujuan teknik modeling simbolik menurut Latipun adalah untuk

  12 membentuk perilaku baru dan memperkuat perilaku yang sudah terbentuk.

  Penggunaan teknik ini disesuaikan dengan kebutuhan ataupun permasalahan konseli. Nursalim mengemukakan bahwa strategi modeling dapat digunakan membantu konseli untuk:

  a. Memperoleh perilaku baru melalui model hidup maupun model simbolik

  b. Menampilkan perilaku yang sudah diperoleh dengan carayang tepat atau pada saat yang diharapkan c. Mengurangi rasa takut dan cemas

  d. Memperoleh keterampilan sosial

  13

  e. Mengubah perilaku verbal, dan mengobati kecanduan narkoba B.

   Identifikasi Masalah

  Berdasarkan pada latar belakang yang telah dikemukakan, maka identifikasi masalah yang terdapat dalam penelitian ini sebagai berikut :

  1. Peserta didik mengalami ciri-ciri fisik kecemasan berbicara didepan umum

  2. Di duga belum maksimalnya tindakan yang diberikan untuk mengurangi kecemasan di depan umum

  3. Terdapat 26.66% (16 Peserta didik) yang memiliki kriteria tinggi dalam 11 kecemasan berbicara di depan umum Hastha Purna Putra, Nurhizrah Gistituati & Syahniar.

  “Peningkatan Perilaku Prososial di

Sekolah melalui Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling ”. Konseling dan

Pendidikan ,. (2015) . h. 33. 12 Ita Pratista Mautitama dan Awalya.

  “Pengaruh Layanan Penguasaan Konten dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap Kebiasaan Belajar ”. Indonesian Journal of Guidance and Counseling

  Theory and Aplication , (2017). h. 3 13 Ardila Pratiwi. “Efektifitas Teknik Modeling Simbolis Untuk Meningkatkan Motivasi

  11 C. Batasan Masalah

  Agar penelitian dan pembahasan lebih terarah dan tidak menimbulkan perluasan masalah serta kesalahpahaman penafsiran maka penulis membuat batasan dalam masalah dalam penelitian ini, berdasarkan tema yang dikaji maka ruang lingkup permasalahannya adalah “Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap Pengurangan Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan ”.

  D. Rumusan Masalah

  Berdasarkan batasan masalah, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut, “Adakah Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap PenguranganKecemasan Berbicara di Depan Umum pada Peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan

  ?”.

  E. Tujuan Penelitian

  Tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah untuk mengetahui pengaruhLayanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap Pengurangan Kecemasan Berbicara di Depan Umum pada Peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan.

  F. Manfaat penelitian

  1. Memberikan penjelasan secara empiris melalui penelitian tentang Pengaruh Layanan Bimbingan Kelompok dengan Teknik Modeling Simbolik Terhadap

  12

  PenguranganKecemasan Berbicara di Depan Umum pada Peserta didik kelas VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan.

  2. Sebagai pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang bimbingan dan konseling

  3. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dan membantu dalam lembaga-lembaga, serta penulis-penulis menjadi salah satu sumber referensi bagi penelitian selanjutnya.

G. Ruang Lingkup Penelitian

  Dalam hal ini penelitian membatasi ruang lingkup penelitian ini agar peneliti ini lebih jelas dan tidak menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan, diantaranya adalah:

  1. Ruang Lingkup Ilmu Penelitian ini termasuk dalam ruang lingkup ilmu Keterampilan Pribadi(intrapersonal) dengan sasaran kecemasan berbicara di depan umum.

  2. Ruang Lingkup Objek Ruang lingkup objek dalam penelitian ini adalah Peserta didik kelas

  VIII di SMP Negeri 2 Abung Selatan yang mengalami masalah kecemasan berbicara di di depan umum.

  3. Ruang Lingkup Subjek Subjek dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VIII di SMP

  Negeri 2 Abung Selatan

  13

  Ruang lingkup wilayah dalam penelitian ini adalah SMP Negeri 2 Abung Selatan

  14

BAB II LANDASAN TEORI A. Bimbingan Kelompok

  1. Pengertian Bimbingan Kelompok Menurut Dewa Ketut Sukardi, bahwa layanan bimbingan kelompok adalah layanan bimbingan yang memungkinkan sejumlah peserta didik secara bersama-sama memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu (terutama dari pembimbing/ konselor) yang berguna untuk menunjang kehidupannya sehari-hari baik individu maupun pelajar, anggota keluarga, dan masyarakat serta

  14 untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan .

  Sedangkan Sitti Hartinah mengatakan bahwa bimbingan kelompok merupakan bimbingan yang dilakukan secara kelompok terhadap individu sekaligus sehingga beberapa orang atau individu sekaligus dapat menerima

  15 bimbingan yang dimaksudkan .

  Dari beberapa pengertian bimbingan kelompok di atas, dapat disimpulkan bahwa layanan bimbingan kelompok adalah upaya pemberian bantuan kepada individu atau angggota kelompok melalui dinamika kelompok untuk mendapatkan bimbingan dan informasi yang berguna dari narasumber serta mengembangkan nilai-nilai dan langkah-langkah bersama untuk menangani permasalahan dengan saling bekerja sama serta mencapai tujuan tertentu di dalam kelompok . Program pengembangan dan pelaksanaan bimbingan dan konseling harus dilakukan secara terstruktur, terpola, terprogram dan terpadu

  14 Sukardi, Dewa Ketut.. Pengantar Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling Di Sekolah.

  (Jakarta: Rineka Cipta , 2008), h .60 15 Hartinah, S. Konsep Dasar Bimbingan Kelompok. (Bandung : PT. Refika Aditama. 2009),

  15

  sehingga keberhasilan dan efektivitas hasilnya dapat dirasakan oleh semua 16 . pihak

  2. Tujuan Bimbingan Kelompok Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mengambangkan kemampuan bersosialisasi, khusunya kemampuan berkomunkasi peserta layanan (peserta didik). Secara lebih khusus, layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yakni peningkatan kemampuan berkomunikasi baik verbal

  

17

maupun non verbal para peserta didik .

  Ahman dalam Mamat Supriatna, secara khusus menyatakan layanan bimbingan di SMP bertujuan untuk membantu siswa agar dapat memenuhi tugas- tugas perkembangan yang berkaitan dengan aspek pribadi sosial, pendidikan, dan karier sesuai dengan tuntutan lingkungan. Layanan bimbingan membantu peserta didik agar : (1) memiliki pemahaman diri; (2) mengembangkan sikap positif; (3) membuat pilihan kegiatan secara sehat; (4) mampu menghargai orang lain; (5) memiliki rasa tanggung jawab; (6) mengembangkan keterampilan hubungan antar pribadi; (7) dapat menyelesaikan masalah; dan (8) dapat membuat

  18 keputusan secara baik.

  16 Neng Gustini . “Bimbingan Dan Konseling Melalui Pengembangan Akhlak Mulia Siswa

Berbasis Pemikiran Al-Ghazali ”. Tadris : Jurnal Keguruan dan Ilmu Tarbiyah. ( ISSN: 2301-7562),

  (Juni 2016). 17 Tohirin. Bimbingan Konselingg di Sekola dan Madrasah (Berbasis Integrasi). (Jakarta: PT.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWADENGAN MENGGUNAKAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 TANJUNG BINTANG KABUPATEN LAMPUNG SELATAN TAHUN AJARAN 2014/2015

1 9 104

2 ANALISIS PELAKSANAAN BIMBINGAN KELOMPOK PADA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMP 24 PONTIANAK

0 0 6

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT BERBASIS ELPSA TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS PESERTA DIDIK KELAS VII SMPN 2 PURBOLINGGO TAHUN AJARAN 2017/2018 Skripsi - Raden Intan Repository

0 1 114

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK KONSELING REALITA UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN BELAJAR PADA PESERTA DIDIK KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 0 140

PENGARUH PENERAPAN METODE PICTURE AND PICTURE TERHADAP HASIL BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM PESERTA DIDIK KELAS VII SMP NEGERI 24 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2018/2019 - Raden Intan Repository

0 1 95

PENGARUH KONSEP DIRI DAN KECEMASAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP IPA PESERTA DIDIK KELAS VIII DI SMPN 21 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 1 201

EFEKTIVITAS LAYANAN INFORMASI DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA KOMIK DALAM MENINGKATKAN PENGETAHUAN BAHAYA MEROKOK PADA PESERTA DIDIK KELAS VII DI SMPN 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 2 138

PENGARUH PERSEPSI PESERTA DIDIK TENTANG KOMPETENSI KEPRIBADIANKONSELOR TERHADAP MINAT MEMANFAATKAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING DI SMP NEGERI 33 BANDAR LAMPUNG - Raden Intan Repository

0 0 125

EFEKTIVITAS BIMBINGAN KELOMPOK DENGAN TEKNIKMODELLING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK KELAS VIII G SMP NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2016/2017 - Raden Intan Repository

0 0 99

PENGARUH KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK POSITIVE REINFORCEMENT UNTUK MENINGKATKAN DISIPLIN PESERTA DIDIK KELAS VII MTS AL-HIKMAH BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2017/2018 - Raden Intan Repository

0 0 136