HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK ACUAN, KUALITAS, DESAIN DAN HARGA PRODUK DENGAN MINAT BELI PRODUK KERAJINAN GERABAH

HUBUNGAN ANTARA KELOMPOK ACUAN, KUALITAS, DESAIN DAN HARGA PRODUK DENGAN MINAT BELI PRODUK KERAJINAN GERABAH

  Studi Kasus : Pada Konsumen Produk Kerajinan Gerabah di Desa Wisata Kasongan Yogyakarta

  SKRIPSI

  Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

  Program Studi Manajemen Oleh :

  Albertus Wasana Puji Riyanto NIM : 04 2214 072

PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

   

   

HALAMAN MOTTO

  

“ Segala perkara dapat Ku tanggung di dalam Dia

yang memberi kekuatan kepadaku “

(Filipus 4 :13)

  

“ Sabar adalah kekuatan tak ternilai yang membuat kita

terus berusaha tuk mencapai tujuan kita “

“ Percayalah pada diri sendiri, dan jadilah dirimu

sendiri “  

  

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan untuk : Kedua Orang Tuaku Agustinus Mujiwad dan Theresia Markurul Kedua Kakakku H.Y. Dwi Cahyono B.P. dan C. Tri Setyo Ismanu Kedua Adikku Laura Yuniar R., dan Leonardus Adven B.P. Pakdeku Stephanus Sukarli

  

“ Terima kasih atas semua Cinta, Cerita dan Senyum yang kalian

bagikan untukku “

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya dari orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Y ogyakarta, Agustus 2008 Penulis, Albertus Wasana Puji Riyanto

  

ABSTRAK

Hubungan Antara Kelompok Acuan, Kualitas, Desain dan Harga Produk

dengan Minat Beli Produk Kerajinan Gerabah

Studi Kasus pada Konsumen Kerajinan Gerabah di Desa Wisata Kasongan

  

Yogyakarta

Albertus Wasana Puji Riyanto

Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta

  

2008

  Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara faktor-faktor yang meliputi kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk secara parsial dan simultan dengan minat beli produk kerajinan gerabah.

  Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan populasinya adalah konsumen kerajinan gerabah di Desa Wisata Kasongan Yogyakarta dan jumlah sampel sebanyak 100 orang responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik accidental sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah kuesioner dan wawancara. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-Juli 2008. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis pertama menggunakan korelasi product moment dan hipotesis kedua menggunakan korelasi berganda.

  Hasil analisis data menunjukkan bahwa: (1) ada hubungan secara parsial antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli produk kerajinan gerabah, (2) ada hubungan secara simultan antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli produk kerajinan gerabah.

  

ABSTRACT

The Relationship between Reference Groups, Quality, Design and Price of

Product with the Interest to Buy Gerabah Handicraft

A Case Study on a Consumer of Gerabah Handicraft at Desa Wisata

  

Kasongan Yogyakarta

Albertus Wasana Puji Riyanto

Sanata Dharma University

Yogyakarta

  The goals of this research were to know the partial and simultaneous relationship between reference groups, quality, design and price of product with the interest to buy of gerabah handicraft.

  This research was a case study with a population of consumer of gerabah handicraft at Desa Wisata Kasongan Yogyakarta as many as 100 respondents. The sampling technique applied was Accidental Sampling technique. Data gathering techniques were questionaires and interviews. This study was conducted in June- July 2008. Data analysis techniques to test the hypothesis were Product Moment Correlation for the first hypothesis and Multiple Correlations for the second hypothesis.

  The research found that : (1) there was a partial correlation between reference groups, quality, design and price of product with interest to buy gerabah handicraft, (2) there was a simultaneous correlation between reference groups, quality, design and price of product with interest to buy gerabah handicraft.

   

  

 

KATA PENGANTAR

  Segala puji, hormat serta syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat, rahmat dan kasih-Nya penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Penulis menyusun skripsi dengan judul

  

“Hubungan Antara Kelompok Acuan, Kualitas, Desain dan Harga Produk

dengan Minat Beli Produk Kerajinan Gerabah”. Studi kasus pada Konsumen

  Produk Kerajinan Gerabah di Desa Wisata Kasongan, Yogyakarta.

  Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari adanya campur tangan pihak lain yang dengan tulus ikhlas dan rela mengorbankan waktu dan pikiran untuk membimbing penulis sampai penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

  1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt., selaku Dekan Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

  2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

  3. Bapak Dr. H. Herry Maridjo, M.Si., selaku Dosen Pembimbing I yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

  4. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M. selaku Dosen Pembimbing II yang telah banyak memberikan bimbingan, koreksi, dan saran dalam penulisan skripsi ini.

  5. Bapak Drs. P. Rubiyatno, M.M., selaku dosen penguji saat ujian pendadaran.

  6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan dan pengalaman hidup selama penulis menempuh kuliah.

  7. BAPEDA Pemerintah Provinsi DIY yang telah memberikan surat keterangan/ijin penelitian.

  8. BAPPEDA Pemerintah Kabupaten Bantul yang telah memberikan surat keterangan/ijin penelitian.

  9. Pemerintah Desa Bangunjiwo Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul dan Kepala Dukuh Kajen yang telah memberikan ijin penelitian di Desa Wisata Kasongan.

  10. Kedua Orang Tuaku Agustinus Mujiwad dan Theresia Markurul, yang telah melahirkanku dan tak henti-hentinya memberikan kasih sayang, cinta, dukungan serta doa hingga akhirnya penulisan skripsi ini terselesaikan.

  11. Kedua Kakakku H.Y. Dwi Cahyono B.P., C. Tri Setyo I., dan kedua Adikku Laura Y.R, Leonardus Adven B.P., yang telah memberi pengalaman, dukungan, serta doa selama ini, kalian semua adalah semangatku dari awal hingga akhir penulisan skripsi ini.

  12. Pakde Karli yang telah memberikan nasehat, dukungan serta doa hingga

  

DAFTAR ISI

  Halaman

  HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii HALAMAN MOTTO ................................................................................... iv HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ....................................................... vi ABSTRAK ..................................................................................................... vii

ABSTRACT ................................................................................................... viii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..................... ix KATA PENGANTAR ................................................................................... x DAFTAR ISI .................................................................................................. xiii DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... xiv

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................ 3 C. Batasan Masalah ................................................................................... 3 D. Tujuan Penelitian ................................................................................. 4 E. Manfaat Penelitian ............................................................................... 4

  BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen ......................................................................... 5 B. Pengertian Pemasaran .......................................................................... 5 C. Konsep Pemasaran ............................................................................... 7 D. Manajemen Pemasaran ......................................................................... 9 E. Perilaku Konsumen .............................................................................. 9 F. Karakteristik Pembeli ........................................................................... 10 G. Produk ................................................................................................. 11 H. Kelompok Acuan ................................................................................. 14 I. Kualitas ............................................................................................... 15 J. Desain .................................................................................................. 18 K. Harga ................................................................................................... 18 L. Minat ................................................................................................... 20 M. Hasil Penelitian Sebelumnya ................................................................ 21 N. Kerangka Pemikiran Teoritis ............................................................... 24 O. Hipotesis .............................................................................................. 24 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 25 B. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................... 25 C. Subyek dan Obyek Penelitian .............................................................. 25 D. Variabel Penelitian ............................................................................... 26 E. Jenis dan Sumber Data ........................................................................ 26

  G. Definisi Operasional ............................................................................ 27

  H. Teknik Pengukuran Data ..................................................................... 28

  I. Populasi dan Sampel ........................................................................... 28 J. Teknik Pengambilan Sampel ............................................................... 29 K. Uji Instrumen Penelitian ...................................................................... 30 L. Alat Analisis Data ................................................................................ 32 M. Pengujian Hipotesis .............................................................................. 35

  BAB IV GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Desa Wisata Kasongan ........................................... 37 B. Gambaran Umum Produk Kerajinan Gerabah .................................... 47 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ..................................................................................... 50 B. Metode Pengujian Instrumen .............................................................. 55 C. Pengujian Hipotesis ............................................................................. 58 D. Pembahasan ......................................................................................... 66 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan .......................................................................................... 70 B. Saran .................................................................................................... 72 C. Keterbatasan ........................................................................................ 73

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 75

LAMPIRAN ................................................................................................... 77

  

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1. Pedoman memberikan interpretasi koefisien korelasi ........................ 33Tabel 5.1. Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin ............................ 50Tabel 5.2. Karakteristik responden berdasarkan usia ........................................... 51Tabel 5.3. Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan ................................. 51Tabel 5.4. Karakteristik responden berdasarkan pendapatan dalam 1 bulan ....... 52Tabel 5.5. Karakteristik responden berdasarkan melakukan kunjungan .............. 53Tabel 5.6. Karakteristik responden berdasarkan frekuensi kunjungan ................ 54Tabel 5.7. Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian ............................................ 56Tabel 5.8. Hasil Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian ......................................... 57

  

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Teoritis .......................................................... 23Gambar 5.1. Uji t dua sisi variabel kelompok acuan ........................................... 59Gambar 5.2. Uji t dua sisi variabel kualitas ......................................................... 61Gambar 5.3. Uji t dua sisi variabel desain ........................................................... 62Gambar 5.4. Uji t dua sisi variabel harga produk ................................................ 64Gambar 5.5. Uji F ................................................................................................ 66

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dewasa ini berdampak

  pada persaingan dunia usaha yang semakin meningkat, baik perusahaan yang bergerak di bidang industri, perdagangan maupun jasa. Kesuksesan dalam persaingan akan dapat dipenuhi apabila perusahaan bisa menciptakan dan mempertahankan pelanggan (Tjiptono, 1997: 19). Untuk mencapai tujuan tersebut maka perusahaan memerlukan berbagai usaha agar tujuan yang telah direncanakan dapat tercapai.

  Teknologi canggih saat ini mulai banyak digunakan untuk memperoleh biaya produksi yang murah tetapi dengan hasil yang berkualitas. Produk yang memiliki kualitas yang baik/tinggi dan harga yang murah dapat dijadikan sebagai modal untuk bersaing dengan produk yang sudah ada di pasar dan meraih konsumen baru. Keinginan konsumen menjadi prioritas utama dalam memproduksi sebuah produk terlebih terhadap produk yang berkualitas tinggi dengan harga yang murah.

  Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh perusahaan dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang dan mendapatkan keuntungan. Sebuah perusahaan dikatakan berhasil menjalankan fungsinya apabila perusahaan tersebut mampu menjual produknya pada konsumen dan peranan penting dimana dari waktu ke waktu mereka semakin kritis dalam menyikapi suatu produk.

  Kita ketahui bahwa saat ini semakin banyak muncul perusahaan yang bergerak di bidang industri kerajinan. Sebagai contoh industri kerajinan gerabah di Daerah Istimewa Yogyakarta yang terdapat di Desa Wisata Kasongan. Dewasa ini berkembang sangat cepat dan menunjukkan pertumbuhan yang sangat besar. Pada mulanya kerajinan gerabah ini hanya sebatas pada pembuatan perlengkapan dapur seperti tungku, kwali, gentong, layah dan alat rumah tangga lainnya.

  Persaingan yang semakin ketat diantara perusahaan yang bergerak di industri kerajinan akan semakin nyata, perusahaan yang mengetahui serta memahami keinginan dan kebutuhan konsumen saja yang akan mampu menarik konsumen, sehingga mereka mampu bertahan dan memiliki banyak konsumen.

  Produk yang berkualitas, desain yang unik dan menarik serta harga bersaing merupakan kunci utama dalam memenangkan persaingan, yang pada akhirnya akan dapat menarik minat beli konsumen dan memberikan nilai kepuasan yang lebih tinggi kepada konsumen. Dalam hal ini perusahaan harus memberikan kualitas, desain dan harga suatu produk yang dapat diterima oleh konsumen, karena bila tidak, konsumen akan segera beralih kepada pesaing.

  Selain kualitas, desain dan harga produk, terdapat faktor eksternal perusahaan yang berhubungan dengan minat beli konsumen yaitu kelompok terhadap sikap atau perilaku konsumen dalam hal memilih dan membeli produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

  Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara faktor- faktor yang berhubungan dengan minat beli konsumen untuk membeli suatu produk dalam hal ini adalah produk kerajinan gerabah.

  Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian terhadap masalah tersebut, untuk itu penulis mengambil judul “Hubungan antara Kelompok Acuan, Kualitas,

  Desain dan Harga Produk dengan Minat Beli Produk Kerajinan Gerabah” Studi Kasus pada Konsumen Produk Kerajinan Gerabah di Desa Wisata Kasongan Yogyakarta.

  B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

  1. Apakah ada hubungan secara parsial antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli ?

  2. Apakah ada hubungan secara simultan antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli ?

  C. Batasan Masalah

  Dalam penelitian ini hanya akan dibahas empat faktor yang diduga memiliki hubungan dengan minat beli yaitu kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk. Faktor lain yang berhubungan dengan minat beli tidak akan

  D. Tujuan Penelitian

  Sesuai dengan rumusan masalah di atas, maka yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah :

  1. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara parsial antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli.

  2. Untuk mengetahui ada tidaknya hubungan secara simultan antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli.

  E. Manfaat Penelitian

  1. Manfaat Akademis

  a. Bagi pengembangan ilmu pengetahuan, penelitian ini diharapkan dapat menambah perbendaharaan kepustakaan khususnya minat beli produk.

  b. Menjadi bahan referensi rekan-rekan mahasiswa yang akan mengadakan penelitian terhadap masalah yang sama di masa mendatang.

  2. Manfaat Praktis

  a. Untuk memberikan informasi mengenai hubungan antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli produk.

  b. Bagi penulis sendiri, penelitian dan penulisan ini bermanfaat untuk lebih memahami dunia kerja melalui pengaplikasian teori yang telah di dapatkan selama duduk di bangku kuliah.

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Manajemen Menurut Stoner (dalam Handoko, 1998 : 8) manajemen adalah proses

  perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

  Pada dasarnya manajemen dapat didefinisikan sebagai bekerja dengan orang-orang untuk menentukan, menginterpretasikan dan mencapai tujuan- tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

B. Pengertian Pemasaran

  Menurut Kotler (2000 : 9) pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak lain.

  Sedangkan menurut William J. Stanton (dalam Swastha dan Irawan, 2005 : 5) pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan

  Jadi, pemasaran sebagai suatu sistem dari kegiatan-kegiatan yang saling berhubungan, yaitu suatu proses yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa kepada kelompok pembeli.

  Definisi pemasaran tersebut berdasarkan pada prinsip inti yang meliputi: kebutuhan (needs), produk (goods, services and idea), permintaan (demands), nilai, biaya, kepuasan, pertukaran, transaksi, hubungan, dan jaringan, pasar, pemasar, serta prospek.

  Kebutuhan, keinginan dan permintaan dapat dibedakan sebagai berikut :

  1. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Orang membutuhkan pangan, sandang, rumah, rasa aman, rasa memiliki, harga diri dan lain-lain untuk tetap hidup. Kebutuhan- kebutuhan ini tidak diciptakan oleh masyarakat atau oleh para pemasar, kebutuhan ini sudah ada dan terlekat dalam tubuh dan kondisi manusia.

  2. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam tadi. Keinginan manusia terus menerus dibentuk oleh kekuatan dan lembaga-lembaga kemasyarakatan seperti, masjid, gereja, sekolah, keluarga dan perusahaan- perusahaan bisnis.

  3. Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya. Keinginan berubah menjadi permintaan bilamana didukung dengan daya beli.

C. Konsep Pemasaran

  Menurut Kotler (2000 : 22) konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

  Ada beberapa konsep yang dijadikan sebagai pedoman oleh organisasi untuk melakukan kegiatan pemasaran. Konsep-konsep tersebut adalah (Kotler dan Keller, 2006 : 16) :

  1. Konsep Produksi Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan lebih menyukai produk yang tersedia secara luas dan murah. Para manajer perusahaan yang berorientasi produksi berkonsentrasi untuk mencapai efisiensi produksi yang tinggi, biaya yang rendah, dan distribusi secara masal.

  2. Konsep Produk Konsep ini menegaskan bahwa konsumen akan menyukai produk-produk yang menawarkan ciri yang paling bermutu, berkinerja atau inovatif. Para manajer organisasi itu memusatkan perhatian untuk menghasilkan produk yang unggul dan memperbaiki mutunya dari waktu ke waktu.

  3. Konsep Penjualan Konsep ini berkeyakinan bahwa para konsumen dan perusahaan bisnis, jika dibiarkan, tidak akan secara teratur membeli cukup banyak produk- organisasi tersebut harus melakukan usaha penjualan dan promosi yang agresif.

  4. Konsep Pemasaran Konsep ini menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan dengan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

  5. Konsep Pemasaran Holistik Konsep pemasaran holistik didasarkan pada pengembangan, desain, dan implementasi dari program, proses, dan aktivitas pemasaran yang mengenalkan mereka pada keseluruhan dan ketergantungan. Pemasaran holistik mengenalkan bahwa segala sesuatu penting dengan pemasaran dan hal itu meluas, menyatukan prespektif adalah sesuatu yang sering diperlukan. Empat komponen dari pemasaran holistik adalah pemasaran relasi (hubungan), pemasaran terpadu, pemasaran internal dan pemasaran masyarakat.

  Penerapan konsep pemasaran bertujuan untuk memberikan kepuasan terhadap calon konsumen maupun konsumennya, serta membantu memberikan petunjuk bahwa setiap perusahaan mampu memuaskan konsumen dengan caranya masing-masing.

  D. Manajemen Pemasaran

  Menurut Kotler (dalam Swastha dan Irawan, 2005 : 7) manajemen pemasaran adalah penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program-program yang ditujukan untuk mengadakan pertukaran dengan pasar yang dituju dengan maksud untuk mencapai tujuan organisasi. Hal ini tergantung pada penawaran organisasi dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan pasar tersebut serta menentukan harga, mengadakan komunikasi, dan distribusi yang efektif untuk memberitahu, mendorong, serta melayani pasar.

  Manajemen pemasaran terjadi bila sekurang-kurangnya satu pihak pelaku pertukaran potensial berpikir tentang sarana-sarana untuk melaksanakan tanggapan yang diinginkan oleh pihak pertama itu dan pihak lain.

  E. Perilaku Konsumen

  Bagi para pemasar, perubahan dapat merupakan tantangan baru yang memerlukan tanggapan dan cara penyelesaian yang baru pula, oleh karena itu pemasar dituntut untuk selalu melakukan studi tentang perilaku konsumennya, mengapa konsumen membeli suatu produk atau jasa tertentu, dan berapa banyak yang akan dibelanjakan oleh konsumen untuk berbagai jenis barang dan jasa tersebut (Tjiptono, 1997 : 223).

  Perilaku konsumen dapat diartikan sebagai perilaku yang ditunjukkan oleh konsumen dalam mencari, membeli, mempergunakan, mengevaluasi dan mereka. Ada dua hal penting dalam pengertian perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik, yang melibatkan individu secara keseluruhan dalam menilai, mendapatkan, dan menggunakan barang dan jasa.

  Proses pengambilan keputusan pembelian suatu barang atau jasa akan melibatkan berbagai pihak, sesuai dengan peran masing-masing. Peran masing-masing tersebut adalah :

  1. Initiator, adalah individu yang mempunyai inisiatif pembelian barang tertentu.

  2. Influencer, adalah individu yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian. Informasi mengenai kriteria yang diberikan akan dipertimbangkan baik secara sengaja atau tidak.

  3. Decider, adalah yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apa yang akan dibeli, bagaimana membelinya.

  4. Buyer, adalah individu yang melakukan transaksi pembelian sesungguhnya.

  5. User, yaitu individu yang mempergunakan produk atau jasa yang dibeli.

F. Karakteristik Pembeli

  Keputusan membeli dipengaruhi pula oleh karakteristik pribadi, yaitu usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, gaya hidup serta kepribadian dan konsep diri pembeli. Selera terhadap konsumsi barang-barang yang dibeli

  Kepribadian biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi, otonomi, ketaatan bersosialisasi, daya tahan dan kemampuan beradaptasi. Kepribadian yang diklasifikasikan dengan akurat dan terdapat korelasi yang kuat antara jenis kepribadian tertentu dengan pilihan produk.

  Faktor psikologis yang mempengaruhi seseorang untuk membeli terdiri dari empat faktor yaitu :

  1. Motivasi, yaitu dorongan seseorang untuk bertindak guna memuaskan kebutuhannya sehingga dapat mengurangi ketegangan yang dimilikinya.

  2. Persepsi, yaitu proses seorang individu memilih, mengorganisasi dan mengintepretasi masukan-masukan untuk menciptakan gambaran yang bermakna.

  3. Pengetahuan, yaitu pembelajaran yang meliputi perubahan dalam perilaku seseorang yang timbul dari pengalaman.

  4. Keyakinan dan pendirian yang dapat diperoleh seseorang melalui bertindak dan belajar.

G. Produk

  Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 342) berdasarkan konsumen yang menggunakannya, produk dan jasa dibedakan menjadi dua kategori yaitu produk konsumen dan produk industri. Secara luas yang didefinisikan produk juga meliputi sesuatu yang dapat di pasarkan seperti pengalaman,

  1. Produk Konsumen Produk konsumen (consumer product) adalah semua produk yang dibeli oleh konsumen akhir untuk dikonsumsi secara pribadi (Kotler dan

  Armstrong, 2001 : 342). Para pemasar umumnya mengklasifikasikan produk lebih lanjut berdasarkan cara konsumen membelinya. Produk konsumen meliputi produk sehari-hari (convenience product), produk belanja (shopping product), produk khusus (specialty product), dan produk yang tidak dicari (unsought product).

  a. Produk sehari-hari (convenience product) Produk sehari-hari adalah produk dan jasa yang dibeli oleh konsumen secara teratur, cepat dan dengan perbandingan produk lain yang minimal serta usaha untuk mendapatkan produk tersebut yang juga minimal (Kotler dan Armstrong, 2001 : 342).

  b. Produk belanja (shopping product) Adalah barang yang frekuensi pembeliannya tidak sesering produk sehari-hari dan dalam pembeliannya konsumen melakukan pembandingan dengan produk lain berdasarkan kecocokan, kualitas, harga, dan gaya (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343).

  c. Produk khusus (specialty product) Adalah produk dan jasa konsumen yang mempunyai karakteristik dan identifikasi merek yang unik sehingga kelompok pembeli yang cukup signifikan bersedia melakukan usaha pembelian yang khusus (Kotler d. Produk yang tidak dicari (unsought product) Adalah produk yang konsumen tidak mengetahui ataupun mengetahuinya tetapi biasanya tidak terpikirkan untuk membeli produk tersebut (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343).

  2. Produk Industri Produk industri adalah produk yang dibeli dengan tujuan untuk diproses lebih lanjut atau digunakan untuk menjalankan bisnis. Oleh karena itu, perbedaan antara produk konsumen dan produk industri didasarkan pada tujuan pembelian produk itu. Jika konsumen membeli pemotong rumput untuk digunakan di rumah, pemotong rumput tersebut produk konsumen. Jika konsumen membeli pemotong rumput serupa untuk digunakan pada bisnis lanskap, pemotong rumput tersebut merupakan produk industri. Menurut Kotler dan Armstrong (2001 : 343) produk industri dibedakan dalam tiga kelompok, yaitu :

  a. Bahan dan suku cadang Bahan mentah dan suku cadang meliputi bahan mentah dan bahan serta suku cadang buatan pabrik.

  b. Barang modal Barang modal adalah produk industri yang membantu produksi atau operasi pembeli, yang meliputi pemasangan dan peralatan asesori (Kotler dan Armstrong, 2001 : 343) .

  c. Perbekalan dan jasa

  Jadi dapat dilihat bahwa ciri-ciri produk sangat mempengaruhi strategi pemasaran. Pada saat yang bersamaan, strategi pemasaran juga sangat bergantung pada faktor-faktor lainnya, seperti tahapan dalam daur hidup produk, jumlah pesaing, strategi pesaing, dan situasi ekonomi.

H. Kelompok Acuan

  Kelompok Acuan disebut juga kelompok referensi. Menurut Sumarwan (2003 : 250) menyatakan kelompok referensi (reference group) adalah seorang individu atau sekelompok orang yang mempengaruhi perilaku seseorang. Menurut Kotler dan Keller (dalam Sumarwan, 2003 : 249) mendefinisikan kelompok referensi sebagai kelompok-kelompok yang mempunyai pengaruh langsung atau pengaruh tidak langsung terhadap sikap dan perilaku seseorang. Sedangkan menurut Schiffman (dalam Sumarwan, 2003 : 249) kelompok referensi adalah setiap orang atau kelompok yang menjadi acuan perbandingan atau referensi untuk seseorang dalam membentuk nilai-nilai, perilaku, atau petunjuk khusus dalam melakukan sesuatu.

  Dalam perspektif pemasaran, kelompok acuan/referensi adalah kelompok yang berfungsi sebagai acuan/referensi bagi seseorang dalam keputusan pembelian dan konsumsi. Kelompok acuan seseorang terdiri dari semua kelompok yang memiliki pengaruh langsung atau tidak langsung terhadap sikap atau perilaku seseorang. Kelompok yang memiliki pengaruh langsung terhadap seseorang dinamakan kelompok keanggotaan (Sunarto,

  Menurut Sunarto (2004 : 86) kelompok keanggotaan dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu : a. Kelompok primer : keluarga, teman, tetangga, dan rekan kerja, yang berinteraksi dengan seseorang secara terus menerus dan informal.

  b. Kelompok sekunder : kelompok keagamaan, profesional, dan asosiasi perdagangan, yang cenderung lebih formal dan membutuhkan interaksi yang tidak begitu rutin.

  Pengaruh dari luar dalam memilih suatu produk terdiri dari beberapa faktor, diantaranya : a. Memilih produk tertentu yang dimiliki oleh ulama/kyai.

  b. Memilih produk tertentu yang dimiliki oleh pejabat.

  c. Memilih produk tertentu yang dimiliki oleh bintang film.

  d. Memilih produk tertentu yang dianjurkan oleh anggota keluarga.

  e. Memilih produk tertentu yang digunakan oleh teman-teman sekolega.

I. Kualitas

  Kualitas merupakan faktor yang terdapat dalam suatu produk yang menyebabkan produk tersebut bernilai sesuai dengan maksud untuk apa produk itu diproduksi (Handoko, 1999 : 54).

  Menurut Goestch Davis (dalam Zamit, 2002 : 8) kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan.

  David Garvin (dalam Zamit, 2002 : 9) mengindentifikasikan lima pendekatan prespektif kualitas yang dapat digunakan oleh praktisi bisnis, yaitu :

  a. Transcendental Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur. Prespektif ini umumnya diterapkan dalam karya seni seperti seni musik, seni tari, seni drama dan seni rupa.

  b. Product-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut yang dimiliki produk secara obyektif, tetapi pendekatan ini tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi individual.

  c. User-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

  d. Manufacturing-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai suatu yang sesuai dengan persyaratannya (conformance quality) dan prosedur.

  Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan oleh perusahaan secara internal.

e. Value-based Approach

  Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang dari segi nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai “affordable excellence”. Oleh karena itu kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang bernilai adalah produk yang paling tepat beli.

  Berdasarkan prespektif yang telah disebutkan diatas, dimensi kualitas dikembangkan ke dalam delapan dimensi yang dapat digunakan sebagai dasar perencanaan strategis terutama bagi perusahaan atau manufaktur yang menghasilkan barang. Kedelapan dimensi tersebut adalah sebagai berikut (Zamit, 2002 : 10) : 1) Performance (kinerja), yaitu karakteristik pokok produk dari produk inti.

  2) Features, yaitu karakteristik pelengkap atau tambahan. 3) Reliability (kehandalan), yaitu kemungkinan tingkat kegagalan pemakaian.

  4) Conformance (kesesuaian), yaitu sejauhmana karakteristik desain dan operasi memenuhi standar-standar yang telah ditetapkan sebelumnya.

  5) Durability (daya tahan), yaitu berapa lama produk dapat terus digunakan. 6) Serviceability, yaitu meliputi kecepatan, kompetensi, kenyamanan, kemudahan dalam pemeliharaan dan penanganan keluhan yang

  7) Aesthetic, yaitu menyangkut corak, rasa dan daya tarik produk. 8) Perceived, yaitu menyangkut citra dan reputasi produk serta tanggung jawab perusahaan terhadapnya.

  J. Desain

  Salah satu usaha produsen untuk menarik perhatian konsumennya agar membeli produknya adalah dari segi desain. Desain ini dapat di lihat dari segi bentuk, warna, ukuran, dan kemasan produk tersebut. Desain yang bagus memberikan konstribusi kepada manfaat dan sekaligus menjadi daya tarik produk. Produk-produk yang dirancang dengan baik akan menarik perhatian yang lebih besar dan dapat meningkatkan penjualan.

  Secara singkat dapat dikatakan, desain yang bagus dapat menarik perhatian, memperbaharui performansi, menurunkan biaya, dan mengkomunikasikan nilai produk ke dalam pasar sasaran.

  K. Harga

  Pengorbanan riil dan materiil yang diberikan oleh konsumen untuk memperoleh atau memiliki produk, dengan mempertimbangkan variabel : membanding-bandingkan harga sebelum membeli produk, memilih produk yang harga dasarnya murah, memilih produk yang harganya sebanding dengan kualitasnya.

  Menurut Kotler dan Armstrong (dalam Tjiptono, 1997 : 154) secara umum ada dua faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan a. Faktor Internal Perusahaan 1) Tujuan Pemasaran Perusahaan

  Tujuan pemasaran tersebut bisa berupa maksimisasi laba, mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan, meraih pangsa pasar yang besar, menciptakan kepemimpinan dalam hal kualitas, mengatasi persaingan, melaksanakan tanggung jawab sosial.

  2) Strategi Bauran Pemasaran Harga hanyalah salah satu komponen dari bauran pemasaran. Harga perlu dikoordinasikan dan saling mendukung dengan bauran pemasaran lainnya, yaitu produk, distribusi dan promosi. 3) Biaya

  Biaya merupakan faktor yang menentukan harga minimal yang harus ditetapkan agar perusahaan tidak mengalami kerugian. Oleh karena itu, setiap perusahaan pasti menaruh perhatian besar pada aspek struktur biaya (tetap dan variabel).

  4) Organisasi Pada perusahaan kecil, umumnya penetapan harga ditentukan oleh manajer puncak. Pada perusahaan besar, seringkali masalah penetapan harga ditangani oleh divisi atau manajer suatu lini produk.

  b. Faktor Lingkungan Eksternal 1) Sifat Pasar dan Permintaan

  Setiap perusahaan perlu memahami sifat pasar dan permintaan yang monopolistik, oligopoli, atau monopoli. Faktor lain yang tidak kalah pentingnya adalah elastisitas permintaan.

  2) Persaingan Menurut Porter (dalam Tjiptono, 1997 : 156-157) ada lima kekuatan pokok yang berpengaruh dalam persaingan suatu industri, yaitu persaingan dalam industri yang bersangkutan, produk substitusi, pemasok, pelanggan, dan ancaman pendatang baru. Informasi- informasi yang dibutuhkan untuk menganalisis karakteristik persaingan yang dihadapi antara lain meliputi : a) Jumlah perusahaan dalam industri

  b) Ukuran relatif setiap anggota dalam industri

  c) Diferensiasi produk

  d) Kemudahan untuk memasuki industri yang bersangkutan 3) Unsur-unsur Lingkungan Eksternal Lainnya

  Selain faktor-faktor diatas, perusahaan juga perlu mempertimbangkan faktor kondisi ekonomi (inflasi, boom atau resesi, tingkat bunga), kebijakan dan peraturan pemerintah, dan aspek sosial (kepedulian terhadap lingkungan).

  L. Minat

  Minat sebagai sumber motivasi yang akan mengarahkan seseorang pada apa yang akan mereka lakukan bila diberi kebebasan untuk memilihnya. Bila mereka melihat sesuatu itu mempunyai arti bagi dirinya, maka mereka akan tertarik terhadap sesuatu itu yang pada akhirnya nanti akan menimbulkan kepuasan bagi dirinya.

  Keberadaan minat berdasarkan pada orientasi suka dan tidak sukanya konsumen terhadap suatu obyek, subyek atau aktivitas. Jika konsumen suka terhadap obyek, subyek atau aktivitas, maka konsumen akan menerimanya. Jika konsumen tidak suka kepada obyek, subyek atau aktivitas, maka konsumen akan menolaknya. Jika konsumen menerima berarti berminat, dan jika konsumen menolak berarti tidak berminat. Konsumen yang mempunyai minat terhadap suatu obyek, subyek atau aktivitas, berarti ia telah menetapkan tujuan yang berguna bagi dirinya sehingga konsumen akan cenderung untuk tertarik dan menyukai obyek, subyek atau aktifitas tersebut.

  Bagi konsumen ketertarikan pada sebuah produk memang dapat diawali dari sebuah informasi. Sebuah informasi yang diberikan oleh seseorang dapat memberikan minat yang cukup besar terhadap calon konsumen, sehingga mereka berminat dan ingin lebih jauh rasa ingin tahu secara lebih rinci akan produk yang ditawarkan.

  M. Hasil Penelitian Sebelumnya

  1. Arintoko, Ant. Widiwibowo. 2005. Pengaruh Pengetahuan Tentang

  Faktor Harga dan Desain Produk terhadap Minat Beli Produk Honda Supra Fit. Studi kasus Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang. Yogyakarta: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi

  Univeristas Sanata Dharma Yogyakarta (skripsi yang tidak dipublikasikan).

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pengetahuan tentang faktor harga dan desain pada produk Honda Supra Fit berpengaruh terhadap minat beli produk Honda Supra Fit. Penelitian ini dilakukan di Desa Mertoyudan Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang.

  Penelitian ini menggunakan data primer yaitu dengan metode penyebaran kuesioner langsung kepada responden dan data sekunder yang merupakan data yang sudah jadi. Dalam penelitian ini data sekundernya adalah gambaran umum Desa Mertoyudan dan gambaran umum produk.

  Untuk pengujian instrumen penelitian diuji dengan menggunakan uji-t satu sisi untuk pengujian secara individual dan uji-F untuk pengujian secara bersama-sama.

  Hasil akhir dari penelitian yang dilakukan terhadap sampel yang dijadikan responden menunjukkan ada penolakan Ho dalam uji hipotesisnya. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pengetahuan tentang faktor harga dan desain pada produk Honda Supra Fit berpengaruh terhadap minat beli produk Honda Supra Fit. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka perusahaan perlu memperhatikan pengetahuan tentang faktor harga dan desain yang dimilki oleh konsumen pada produk Honda Supra Fit dalam memasarkan produk Honda Supra Fit.

  2. Abdurachman, Ujianto. 2004. Analisis Faktor-Faktor yang Menimbulkan

  Kecenderungan Minat Beli Konsumen Sarung (Studi Perilaku Konsumen Sarung di Jawa Timur). Surabaya : Jurnal Manajemen & Kewirausahaan

  Vol. 6, No. 1, (Maret) : 34 – 53.

  Fokus penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang menimbulkan kecenderungan minat beli konsumen terhadap produk sarung. Tujuan penelitian untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli produk sarung.

  Penelitian dilakukan di Gresik dan Pasuruan dan pengambilan sampel dilakukan secara purposive dan data dikumpulkan melalui kuesioner kepada sebanyak 120 responden. Kuesioner disusun dalam bentuk Skala Likert dan data dianalisis dengan menggunakan analisis faktor yaitu regresi dan analisis deskriptif yaitu interpretasi hasil pengolahan lewat tabulasi frekuensi. Untuk membuat analisa menggunakan program SPSS.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor yang dipertimbangkan oleh konsumen untuk membeli sarung adalah kualitas, referensi, merk dan warna serta kemasan, harga, diskon dan hadiah. Dari keseluruhan faktor tersebut kualitas dan referensi merupakan faktor yang paling dominan.

  N. Kerangka Pemikiran Teoritis

  Untuk memudahkan pemahaman bagi pembaca, maka penulis menyusun kerangka pemikiran teoritis dari penelitian ini sebagai berikut : Kelompok Acuan

  (X )

1 Kualitas

  (X )

  2 Minat Beli

  Desain ( Y )

  (X )

  3 Harga

  (X )

4 Kerangka pemikiran teoritis penelitian di atas menjelaskan bahwa

  variabel kelompok acuan (X ), kualitas (X ), desain (X ) dan harga produk

  1

  2

  3 (X ) diduga berhubungan secara parsial dan simultan dengan minat beli (Y).

4 O. Hipotesis

  Dari kerangka penelitian yang telah dilakukan, maka dapatlah dikemukakan hipotesis dalam penelitian ini, yaitu :

  1. Ada hubungan secara parsial antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli.

  2. Ada hubungan secara simultan antara kelompok acuan, kualitas, desain dan harga produk dengan minat beli.

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang penulis lakukan adalah termasuk penelitian studi kasus

  yang penelitiannya tentang suatu obyek tertentu. Kesimpulan dari penelitian ini hanya berlaku pada obyek yang bersangkutan.

  B. Lokasi dan Waktu Penelitian

  1. Lokasi penelitian : Penelitian ini dilakukan di Desa Wisata Kasongan Yogyakarta.

  2. Waktu penelitian : Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni - Juli 2008.

  C. Subyek dan Obyek Penelitian