HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI DENGAN MINAT MEMBELI PRODUK SMARTPHONE

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengaruh modernisasi sangat besar dampaknya pada kehidupan manusia,
pengaruh yang ditimbulkan bisa langsung juga tidak langsung. Ide-ide ataupun
fenomena kehidupan dapat mempengaruhi pola, sikap dan perilaku seseorang.
Masyarakat yang semakin maju tentunya mempunyai kebutuhan dan keinginan yang
semakin banyak dan meningkat pula. Perkembangan teknologi telekomunikasi di
Indonesia, mengisyaratkan adanya beberapa permasalahan menarik untuk dicermati.
Hal

ini

dibuktikan

adanya

penggunaan

telepon


genggam

yang

sangat

mencengangkan sekarang ini. Awal muncul telepon seluler dulu identik dengan
kalangan orang yang berduit, karena harganya yang mahal. Industri elektronika yang
memproduksi telepon seluler semakin menjamur. Hampir semua kalangan dari anak
kecil hingga orang dewasa tidak ketinggalan untuk memiliki telepon seluler, bahkan
sekarang telepon seluler sudah berkembang menjadi suatu barang yang sangat
multifungsi, dimana tidak hanya sebagai alat komunikasi saja akan tetapi banyak
fungsi atau fitur-fitur lainnya yang dapat memanjakan dan memudahkan
pemakainya, telepon seluler multifungsi ini disebut dengan smartphone (ponsel
pintar).
Dalam bahasa Indonesia smartphone biasa disebut dengan telepon pintar atau
seluler pintar, smartphone dalam pengertian singkat adalah sebuah device yang
memungkinkan untuk melakukan komunikasi (seperti telepon atau sms) juga di
dalamnya terdapat fungsi PDA (Personal Digital Assistant) dan berkemampuan

seperti layaknya komputer (Serba-Serbi, 2010). Smartphone kadang diidentikkan
dengan PDA, padahal keduanya berasal dari dua pengembangan teknologi yang
berbeda. Smartphone berasal dari sebuah perangkat yang berfungsi untuk
berkomunikasi suara (menelpon), sedangkan PDA asalnya merupakan sebuah mini
komputer (mini-PC) untuk bisa dibawa kemana-mana (Sari, 2010). Walau desainnya
bisa terlihat kalau smartphone berbeda dengan telepon seluler biasa yang dulu kita
gunakan. Selain dapat digunakan untuk menelpon, dengan smartphone, pengguna
dapat mengirim dan membaca e-mail dengan leluasa, dan smartphone juga familiar

1

  2

 

dengan dokumen-dokumen seperti word, excel, pdf dan lain-lain. Menurut Ekha
(wordpress, 2008) untuk membedakan smartphone dengan ponsel yang biasa, ponsel
pintar atau smartphone setidaknya memenuhi dua standar. yang pertama sebuah
smartphone harus mampu menjalankan berbagai aplikasi. Syarat kedua penilaian
suatu smartphone adalah capacity atau kapasitas simpan. Media simpan diperlukan

untuk menginstalkan aplikasi tambahan maupun untuk menyimpan data mulai
berbagai pesan sms, mms, email sampai file video. Fitur lain yang dianggap penting
sebagai pondasi smartphone adalah kamera, musik, perangkat koneksi terkini, web
2.0, maupun jaringan broadband. Selain dari sisi perangkat lunak, kemampuan
smartphone termasuk juga fitur fisik seperti keypad QWERTY, layar sentuh,
memotret, dan fitur pintar lainnya.
Makin meluasnya penggunaan telepon genggam berbasis data centric
smartphone software di Indonesia membuat produk tersebut makin banyak di
produksi oleh berbagai produsen ponsel pintar. Mulai dari Nokia, Samsung,
Motorola, RIM, Apple, HTC, LG sampai vendor-vendor Cina seperti Huawei dan
ZTE. Terus meningkatnya jumlah pengguna ponsel generasi baru dari tahun ke tahun
menandai wabah smartphone tengah melanda Indonesia. Asosiasi Telekomunikasi
Selular Indonesia (ATSI) mencatat jumlah pengiriman ponsel pintar meningkat dari
hanya 6% (2009) menjadi 12% dari jumlah pengiriman semua model ponsel ke
Indonesia pada 2010. Selain itu di seluruh dunia, terjual 100,9 juta smartphone dalam
3 bulan terakhir di 2010. Angka ini melonjak 87% dari tahun sebelumnya.
Sebaliknya tren penjualan PC melemah, hanya naik 3%, menjadi 92,1 juta (Fauzi,
2011).
Fakta lain bahwa pengguna produk smartphone Blackberry di Indonesia
menembus angka 1 juta orang sampai bulan Maret 2010 (Kompas, 23 April 2010).

Sangat mengejutkan karena Indonesia mengalahkan Amerika Serikat dan negara
Eropa lainnya. Bisa kita lihat bersama ada ketidakseimbangan yang begitu besar
antara pengguna Blackberry di Indonesia dan Amerika Serikat. Indonesia dengan
pengguna internet 45 juta orang, mempunyai pengguna Blackberry sebanyak 1 juta.
Amerika Serikat dengan pengguna internet 230 juta (lima kali lipat pengguna internet
di Indonesia), hanya mempunyai pengguna Blackberry sebesar 1,3 - 1,5 juta
pengguna. Hal ini menunjukkan bahwa ada kecenderungan “pengunaan tanpa

 

  3

 

pemanfaatan” oleh banyak pengguna Blackberry di Indonesia. Menurut Pusat Ilmu
(2010) alasan popularitas BlackBerry di Indonesia juga dapat disebabkan oleh fakta
bahwa Indonesia adalah salah satu operator pertama di dunia yang memperkenalkan
layanan prabayar termasuk kurs harian dan mingguan. Hal tersebut dapat
memanjakan para pengguna smartphone, dengan biaya yang ringan dapat menikmati
semua fasilitas yang disediakan smartphone.

Gaduh smartphone sangat menggila di tanah air. Lihatlah di sekolah, kampus,
mall, atau bahkan dirumah. anak muda atau ABG selalu menggenggam sebuah
telepon cerdas dengan bangga di tangan mereka. Blackberry dan iPhone, dua buah
brand besar yang kini melegenda di Indonesia. Dua nama tersebut seakan melupakan
masyarakat pencinta gadget tanah air bila dulu mereka sangat tergila-gila dengan
Nokia atau Sony Ericsson. Jika kita melihat dari fungsi dan fasilitas unggulan dari
Blackberry serta iPhone, sesungguhnya masyarakat kita bisa dikatakan sangat sedikit
yang memanfaatkannya. Bisa dibilang mereka hanya menggunakan 30% dari seluruh
fasilitas yang dimiliki kedua telepon pintar tersebut (Kaskus, 2011). Maka perlu
dipertanyakan motivasi menggunakan produk smartphone. Apalagi kenyataan lain,
ponsel pintar yang awalnya ditunjukkan bagi pelanggan korporat ini, kini telah
berubah menjadi perangkat yang dapat memuaskan ketergantungan kaum muda.
Anak muda mereka ingin selalu terdepan, gaul, keren, di kelompok atau geng
mereka. Mereka sepertinya tidak mau kalah, ketinggalan teknologi, mati gaya, atau
bahkan gaptek. Fenomena ini sejatinya telah ada sejak dulu. Menurut Darmawan
(2010) ponsel pintar Blackberry kini menjadi begitu populer di kampus-kampus
Universitas, tidak terkecuali di Inggris. Riset terakhir yang dilakukan oleh Mobile
Youth, sebuah perusahaan konsultan Inggris, ternyata 2% dari mahasiswa
Universitas Inggris menggunakan perangkat Blackberry. Hasil survey yang
melibatkan 1000 responden dikalangan anak muda, Nokia dengan pangsa pasar

sebesar 30%, diikuti Sony Ericsson 27%. Namun pertumbuhan tersebut cukup
mengejutkan mengingat perangkat Blackberry adalah ponsel pintar, yang tentu
harganya lebih mahal dari ponsel biasa, terutama bagi ukuran kantong mahasiswa.
Dan ada data lain dari Nielsen (t.t) yang mengatakan sebagian pengguna
smartphone berusia muda yaitu 42% penggunanya berumur 18-34 tahun dan hanya
6% penggunanya manula. Sedangkan Android sendiri penggunanya sebagian besar

 

  4

 

generasi muda, separo penggunanya berusia 18-34 tahun. Dan pengguna RIM BB
dan Microsoft Mobile, sebagian besar berusia 35 tahun ke atas. Disini terlihat sekali
bahwa generasi muda yang paling mudah menerima teknologi baru, menggunakan
sistem operasi yang baru dan menawarkan banyak fitur.

 


Ada beberapa minat pada masa remaja. Salah satu minat pada masa remaja
adalah minat-minat pribadi yang berhubungan dengan penampilan remaja. Minat
pada diri sendiri merupakan minat yang terkuat dikalangan kawula muda. Adapun
sebabnya adalah bahwa mereka sadar bahwa dukungan sosial sangat besar
dipengaruhi oleh penampilan diri dan mengetahui bahwa kelompok sosial menilai
dirinya berdasarkan benda-benda yang dimiliki, kemandirian, sekolah, dan
banyaknya uang yang dibelanjakan (Hurlock, 1990)
Perilaku pasca pembelian sangatlah penting karena akan menentukan minat
konsumen untuk membeli lagi produk tersebut. Ada kemungkinan konsumen tertentu
tidak akan membeli produk tersebut lagi setelah merasakan ketidakpuasan kualitas
produk yang didapatkan dengan keinginan atau apa yang digambarkan sebelumnya.
Perencanaan pembelian dan mengkonsumsi produk-produk merupakan suatu proses
yang terjadi dengan berlangsungnya waktu. Membeli merupakan kegiatan tertentu
dari proses tersebut dan bahkan kerapkali bukanlah bagian terpenting. Biasanya
dalam membeli konsumen mempunyai latar belakang mengapa membeli barang


 

  5


 

tersebut dan konsumen memiliki pengetahuan atau pengalaman tentang barang
tersebut.
Konsumen terkadang tidak menyadari seluruh motif mereka dalam
melakukan pembelian, hal tersebut menerangkan mengapa para konsumen seringkali
tidak menyadari atau tidak dapat menunjukkan alasan-alasan mereka mengapa
tertarik membeli atau tidak membeli. Berkaitan dengan ketertarikan konsumen untuk
membeli dikenal dengan istilah minat membeli. Hawkin, Best dan Coney (1998)
mengatakan minat membeli adalah perhatian yang diberikan konsumen terhadap
suatu produk yang mengundang ketertarikan konsumen untuk membelinya.
Sedangkan menurut Winardi (2003) minat membeli adalah kecenderungan seseorang
untuk bertindak sebelum keputusan membeli benar-benar dilaksanakan.
Pada dasarnya seseorang memiliki keinginan untuk mengejar kesenangan
sesaat yang berkaitan erat dengan penentuan kebutuhan-kebutuhan dasar seperti
gengsi, mencerminkan siapa dirinya, ikut-ikutan ingin mencoba merasakan
pengalaman sensasional dan merasa lebih percaya diri salah satunya dengan
memakai handphone yang disebut dengan smartphone ini. Menurut Carolina
Milanesi (2010) persepsi orang terhadap perangkat smartphone kini telah bergeser

begitu cepat. Kini kaum muda memiliki persepsi yang baik terhadap ponsel pintar
Blackberry. Seseorang akan terlihat cool, bila memiliki perangkat smartphone yang
sedang tenar dan ternama itu. Karena produk smartphone sedang menjadi tren hidup
sekarang ini, banyak orang yang berminat untuk memiliki produk ini. Walaupun
harganya dapat dibilang cukup mahal apalagi untuk kantong mahasiswa dan
terkadang kepemilikan benda ini tidak sebanding dengan penggunaan tanpa manfaat
seperti fakta yang telah dipaparkan diatas. Hal ini menimbulkan pertanyaan,
sebenarnya apa tujuan dari seseorang berminat untuk membeli produk smartphone.
Penelitian yang dilakukan Mutiara (2008), tentang hubungan antara image
product dengan minat membeli pakaian batik pada remaja di Pekalongan, didapatkan
hasil ada hubungan yang hubungan yang sangat positif dan sangat signifikan antara
image product dengan minat membeli dengan r = 0,676 dan nilai p (peluang
kesalahan) = 0,000. Hal ini berarti jika image product pakaian batik positif maka
minat membeli remaja terhadap pakaian batik tinggi dan apabila image product
pakaian batik negatif maka minat membeli remaja terhadap pakaian batik rendah.

 

  6


 

Adapun sumbangan efektif image product terhadap minat membeli yaitu sebesar
45,7% sedangkan sisanya dipengaruhi oleh faktor lain.
Sementara peneltian yang dilakukan Permadi (2008), tentang Hubungan
antara Sikap terhadap Lingkungan dengan Minat Membeli Sepeda Elektrik, dimana
hasilnya ada hubungan positif yang sangat signifikan yang ditunjukkan dengan nilai r
= 0,807 dengan taraf signifikansi 0,000 < 0,001. Nilai r = 0,807 menunjukkan bahwa
semakin positif sikap terhadap lingkungan maka semakin tinggi minat membeli
sepeda elektrik. Sebaliknya, semakin negatif sikap terhadap lingkungan maka
semakin rendah minat membeli sepeda elektrik. Sumbangan efektif variabel sikap
terhadap lingkungan terhadap minat membeli sepeda elektrik sebesar 65,1%
sedangkan 34,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti.
Agustina (2005) menjelaskan tentang Faktor-Faktor yang Mebentuk Minat
Membeli Mahasiswa Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang
terhadap produk tabloid Bola, hasil yang didapat minat membeli dipengaruhi oleh
aspek berita olahraga 20,75%, aspek tambahan 20,67%, aspek jurnalistik 20,50%,
aspek hadiah 19,93%, aspek harga 18,14%. Dan aspek berita merupakan aspek yang
dominan.
Penelitian diatas dapat disimpulkan minat membeli dapat ditingkatkan

dengan memperhatikan faktor-faktor yang berasal dari dalam diri antara lain dari
pengalaman, pengetahuan, bahkan kepribadian seperti sikap, citra diri dan dari luar
yaitu faktor sosial yang merupakan proses dimana perilaku seseorang dipengaruhi
oleh keluarga, status sosial dan kelompok acuan, kemudian faktor pemberdayaan
bauran pemasaran yang terdiri dari produk, harga dan promosi. Citra diri sendiri
merupakan salah satu faktor pribadi yang dapat mempengaruhi seseorang melakukan
keputusan membeli. Setiap orang memiliki kepribadian sendiri yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Engel, Blackwell, Minaiard (2005), mengatakan bahwa
setiap orang melakukan pembelian dengan harapan tertentu mengenai apa yang akan
dilakukan oleh produk atau jasa yang bersangkutan ketika akan digunakan dan
kepuasan merupakan hasil yang diharapkan.
Telepon genggam dalam hal ini smartphone bukan lagi dijadikan sebagai alat
komunikasi saja namun lebih dari itu, smartphone sekarang lebih digunakan sebagai
citra dan identitas diri seseorang. Triratnawati (dalam Nugroho, 2008) mengatakan

 

  7

 

bahwa telepon genggam sebagai benda budaya telah menjadi image budaya bagi
pemakainya. Melalui iklan dan promosi besar-besaran, yang di dalamnya terdapat
konsumsi tanda atau aspek simbolik, benda-benda menjadi sumber kepuasan utama
yang diperoleh pemakainya. Oleh karena itu, sebetulnya selalu ada pesan atau tanda
dari pemakai telepon genggam kepada orang lain tempat ia ingin menunjukkan
sebuah gengsi atau status tertentu dari pemakainya. Setiawan (dalam Nugroho, 2008)
juga mengemukakan kehidupan bermasyarakat modern yang semakin komplek
secara tidak langsung mempengaruhi individu untuk menunjukkan siapa dirinya
dengan berbagai cara, salah satunya dengan gaya hidup yang ditunjukkannya dengan
membeli dan memiliki barang yang dapat meningkatkan citra dirinya.
Citra diri merupakan gambaran seseorang tentang dirinya sendiri. Pandangan
seseorang mengenai dirinya yang akan membentuk gambaran diri akan berkaitan
dengan penilaian terhadap kemampuan dalam melakukan sesuatu tugas, kondisi fisik,
apa yang dirasakan serta bagaimana ia menjalin relasi dengan orang lain (Jersil
dalam Ardi, 2008). Van Fleet (1997) menyatakan bahwa citra diri berarti segala
sesuatu mengenai diri yang akan dipertimbangkan menjadi positif atau negatif,
bersikap terbuka atau pemarah atau pemalu dan suka menyendiri, pandai atau bodoh,
tampan atau jelek, sukses atau gagal. Citra diri menjadi bagian yang penting bagi
individu karena citra diri merupakan sebagian dari konsep diri yang berkaitan dengan
sifat-sifat fisik atau psikologi atau penerimaan terhadap dirinya baik fisik, psikologis
maupun sosial (Hurlock, 1990).
Tidak dipungkiri juga bahwa seseorang khususnya anak muda akan selalu
berinteraksi dengan lingkungannya. Hasil dari interaksi tersebut menghasilkan suatu
penilaian terhadap diri mengenai kemampuan-kemampuannya. Bila ia ingin dipuji
maka ia akan mempertahankan hal-hal yang ada dalam dirinya. Bila ia dikritik atau
dicela ia akan menjadi cepat melakukan perubahan sehingga orang merubah
pendapatnya. Dengan demikianlah terbentuklah suatu penilaian pada diri individu itu
sendiri, tidak hanya mengenai kemampuannya tetapi juga penampilan fisik dan
tingkah laku yang dilakukan. Sehingga untuk dapat diterima di lingkungannya
terkadang anak muda menampilkan citra dirinya dengan memiliki suatu produk yang
sedang menjadi tren atau gaya hidup. Beberapa kaum muda membeli telepon seluler
yang sedang tren dengan alasan utama supaya terlihat gaul, memiliki rasa percaya

 

  8

 

diri didepan teman-temannya atau lingkungannya, dan menunjukkan siapa dirinya
kepada orang lain. Semakin tenar dan ternamanya suatu merek (biasanya) semakin
mahal pula barang itu dan semakin tinggi pula prestise yang dihasilkan dengan
memiliki barang tersebut (Comelic, 2008). Cherrington, David J. (2010) dalam
bukunya Organizational Behavior menjelaskan bahwa kepemilikan barang atau
akses terhadap sesuatu hal tertentu oleh seseorang dapat menaikkan status sosial
orang yang bersangkutan. Biasanya barang-barang yang dianggap sebagai simbol
status adalah barang-barang mewah, mencakup seperti kendaraan pribadi, jam
tangan, personal gadget (termasuk BB) dan lain sebagainya.
Smartphone makin banyak di produksi oleh berbagai produsen, karena
konsumen membeli smartphone bukan karena alasan fasilitas yang diberikan oleh
produk tersebut, tapi karena konsumen khususnya anak muda lebih mengutamakan
ingin menampilkan citra diri mereka pada lingkungannya. Sehingga para produsen
berlomba-lomba memasarkan maupun mengkomunikasikan produknya yang sesuai
dengan harapan serta kebutuhan dan keinginan konsumen. Sekarang ini di pasaran
telepon seluler, sudah banyak sekali merek dan tipe smartphone yang beredar. Untuk
dapat tetap bertahan di pasaran, produsen pun saling bersaing harga dan fitur-fitur
dari smartphone pun menjadi lebih bervariasi dan canggih. Kehadiran smartphone
tidak lagi semata-mata hanya untuk bekerja tetapi telah merambah ke lifestyle
(Sari,2010).
Ada beberapa penelitian sebelumnya mengenai citra diri, diantaranya
penelitian yang dilakukan oleh Nugroho (2008) mengenai “Hubungan antara Citra
Diri dengan Keputusan Membeli Telepon Genggam Nokia” diperoleh kesimpulan
yaitu ada hubungan negatif yang sangat signifikan antara citra diri dengan keputusan
membeli, dimana semakin tinggi citra diri maka semakin rendah keputusan membeli,
dan sebaliknya semakin rendah citra diri maka semakin tinggi keputusan membeli.
Sumbangan efektif variabel citra diri terhadap keputusan membeli sebesar 13%,
sedangkan 87% sisanya dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Prastya (2011) tentang “Hubungan
antara Citra Diri dengan Intensi Membeli Pakaian Bermerk pada Remaja” dimana
hasil penelitiannya menunjukkan bahwa ada hubungan negatif yang sangat signifikan
antara citra diri dengan intensi membeli pakaian bermerek pada remaja. Artinya bila

 

  9

 

citra diri positif maka semakin rendah intensi membeli pakaian bermerk pada remaja,
begitu sebaliknya bila citra diri negatif maka semakin tinggi intensi membeli pakaian
bermerk pada remaja. Adapun koefisien determinan diperoleh 0,217 yang
menandakan sumbangan efektif citra diri terhadap intensi membeli sebesar 21,7%,
sedangkan 78,3% sisanya dipengaruhi oleh beberapa faktor lain.
Beberapa

penelitian

tersebut

dapat

disimpulkan

bahwa

citra

diri

mempengaruhi hal-hal seperti keputusan membeli dan intense membeli konsumen.
Salah satunya faktor yang akan dicermati mengenai minat membeli pada konsumen,
dimana seseorang yang memiliki citra diri yang negatif semakin kuat orang tersebut
berkeinginan untuk menutupi segala kekurangannya salah satunya dengan mengikuti
trend atau gaya hidup yaitu dengan membeli atau memiliki smartphone dengan
perangkat komunikasinya yang multifungsi dan berkemampuan layaknya sebuah
komputer ini. Hal ini dilakukan karena kaum muda tersebut ingin dapat diterima dan
merasa percaya diri dilingkungannya. Sehingga mereka akan melakukan suatu
tindakan untuk memiliki produk tersebut guna memenuhi keinginanya.
Berdasarkan paparan diatas maka perlu dilakukan sebuah penelitian lebih
lanjut tentang “Hubungan antara Citra Diri dengan Minat Membeli Produk
Smartphone” karena dianggap penting untuk membuktikan secara empiris.

B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat dibuat
suatu rumusan masalah yaitu apakah ada hubungan antara citra diri dengan
minat membeli produk smartphone?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara citra diri dengan
minat membeli produk smartphone.


 

  10

 

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Diharapkan hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi pengembangan
ilmu di bidang Psikologi, khususnya Psikologi Konsumen dan Psikologi
Kepribadian.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian ini bagi produsen smartphone diharapkan
dapat memahami perilaku konsumen khususnya mengenai citra diri dan minat
membeli, sehingga para produsen lebih mudah dalam memasarkan maupun
mengkomunikasikan produknya yang sesuai dengan harapan serta kebutuhan
konsumen.
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

10 
 

  11

 

 
 
 
 
 

LAMPIRAN

11 
 

  12

 

Assalammu’alaikum Wr.Wb.
Saya mahasiswi Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang sedang
melaksanakan penelitian guna menyelesaikan tugas akhir memohon bantuan dan
kesediaan Saudara untuk mengisi skala penelitian berikut.
Dalam pengisian skala ini, saya mohon agar dapat menjawab dengan apa
adanya sesuai pemikiran dan perasaan Saudara. Perlu diketahui, tidak ada jawaban
yang dinilai benar atau salah. Hasil penelitian bersifat rahasia dan hanya
dipergunakan untuk kepentingan penelitian. Oleh karena itu Saudara tidak perlu ragu
untuk menjawab semua pernyataan yang kami sediakan.
Besar harapan saya dapat menerima kembali skala penelitian yang telah
Saudara isi. Atas kesediaan Saudara membantu penelitian ini, saya ucapkan terima
kasih.
Wassalammu’alaikum Wr.Wb.
Peneliti,
Iratanti Linda Nurmalasari
Petunjuk Pengisian Skala :
1. Pilihlah jawaban yang paling sesuai dengan keadaan Saudara, dengan
memberikan tanda silang (X) pada salah satu jawaban yang telah tersedia dengan
ketentuan :
SS
: Bila Anda Sangat Setuju dengan pernyataan
S
: Bila Anda Setuju dengan pernyataan
TS : Bila Anda Tidak Setuju dengan pernyataan
STS : Bila Anda Sangat Tidak Setuju dengan pertanyaan
2. Apabila saudara ingin mengganti jawaban, beri tanda ( = ) pada jawaban yang
telah Saudara buat sebelumnya. Kemudian berilah tanda silang ( X ) pada
jawaban baru.
Contoh :
JAWABAN
SS
S
TS STS
SS
S
TS STS
3. Jawablah semua pernyataan tanpa ada yang terlewati.
Identitas Rsponden :
Isilah identitas Saudara di bawah ini :
Nama (Inisial)
:
Jenis Kelamin
:
Usia
:
Fakultas
:

12 
 

  13

 

“SELAMAT MENGERJAKAN DAN TERIMA KASIH”
(Bila ada yang belum jelas, tanyakan pada peneliti)

13 
 

HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI DENGAN MINAT MEMBELI
PRODUK SMARTPHONE

SKRIPSI

Oleh :
Iratanti Linda Nurmalasari
06810055

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

HUBUNGAN ANTARA CITRA DIRI DENGAN MINAT MEMBELI
PRODUK SMARTPHONE

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang
sebagai Salah Satu Persyaratan untuk Memperoleh
Gelar Sarjana Psikologi

Oleh :
Iratanti Linda Nurmalasari
06810055

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2011

iii

iv

v

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah
melimpahkan rahmat serta hidayatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini tepat pada waktunya.
Skripsi yang berjudul “Hubungan antara Citra Diri Dengan Minat
Membeli Produk Smartphone” disusun untuk memenuhi serta melengkapi syarat
memperoleh gelar Sarjana Psikologi pada Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis berusaha memberi sebaik mungkin
namun demikian, penulis menyadari akan kemampuan dan keterbatasan pengetahuan
serta pengalaman penulis. Sehingga masih banyak kekurangan dalam penyusunan
skripsi ini, maka dari itu dengan segala kerendahan hati penulis mengharapkan kritik
saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan skripsi ini. Skripsi ini tidak akan
terselesaikan tanpa adanya bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu
penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Allah Ya Rahman Ya Rahhim, yang telah memberikan Rahmad-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.
2. Ibu Blitar dan Bapak yang tidak tahu dimana serta Ayah Ibu Ngawi, terima kasih
atas dukungan, doa, kasih sayangnya serta peluh dan keringat demi kebahagiaan
anak mu ini, sehingga penulis memiliki motivasi dalam menyelesaikan skripsi ini
dan berharap bisa membalas semua kasih sayang yang diberikan.
3. Drs. Tulus Winarsunu, M. Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. M. Salis Yuniardi, S.Psi. M.Psi., selaku Ketua Jurusan Psikologi Universitas
Muhammadiyah Malang.
5. Dra. Djudiyah, M.Si, selaku Dosen Pembimbing I yang telah sudi meluangkan
waktunya untuk mengoreksi serta memberikan petunjuk yang sangat bermanfaat
guna penyusunan skripsi ini.

vi

6. Zakarija Achmat, S.Psi, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang penuh
kesabaran telah memberikan bimbingan serta petunjuk hingga selesainya
penulisan skripsi ini.
7. Bapak Ari Firmanto selaku dosen wali
8. Seluruh dosen dan staf pengajar Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah
Malang.
9. Suamiku tersayang Nanang Agus WS., terimakasih atas dukungan dan kasih
sayangmu yang tak terkira. Dan “My Miracle” jagoan mama, terimakasih karena
dedek tidak pernah rewel menemani mama selama tidak ada papa dalam
menyelesaikan skripsi ini, I love you.
10. Ari dan Fauzi, yang telah membantu dalam pelaksanaan pengumpulan data.
11. Dani, Tyas, Joni teman senasib sepenanggungan selama bimbingan, “Akhirnya
perjuangan kita tidak sia-sia, good luck guys!”.
12. Teman-teman dan semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu
yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini baik materiil maupun spirituil.
Akhirnya segala amal baik yang telah mereka berikan kepada penulis semoga
mendapat balasan dari Allah SWT. dan penulis berharap semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Malang, 12 September 2011
Penulis,

Iratanti Linda N.

vii

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................

iii

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................

iv

SURAT PERNYATAAN ...................................................................................

v

PERSEMBAHAN ...............................................................................................

vi

KATA PENGANTAR ........................................................................................

vii

INTISARI ..........................................................................................................

ix

ABSTRACT........................................................................................................

x

DAFTAR ISI ......................................................................................................

xi

DAFTAR TABEL ..............................................................................................

xiv

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................

xv

BAB I

BAB II

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .................................................................

1

B. Rumusan Masalah .........................................................................

9

C. Tujuan Penelitian ..........................................................................

9

D. Manfaat Penelitian ........................................................................

10

TINJAUAN PUSTAKA
A. Minat Membeli
1. Pengertian Minat Membeli .........................................................

11

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi timbulnya minat ..................

12

3. Macam-macam minat ................................................................

12

4. Unsur-unsur minat .....................................................................

13

5. Faktor-faktor yang mempengaruhi minat beli .............................

14

6. Karakteristik Minat Membeli .....................................................

14

B. Citra Diri
1. Pengertian citra diri ...................................................................

15

2. Aspek-aspek citra diri ................................................................

16

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan citra diri ........

16

viii

4. Dimensi-dimensi citra diri ..........................................................

18

5. Citra diri positif dan citra diri negatif .........................................

18

C. Smartphone
1. Pengertian smartphone ...............................................................

19

2. Standart smartphone ...................................................................

19

3. Ciri-ciri smartphone ..................................................................

20

4. Smartphone di Indonesia ...........................................................

21

D. Remaja
1. Pengertian remaja ......................................................................

22

2. Ciri-ciri masa remaja .................................................................

23

3. Tugas-tugas perkembangan remaja ............................................

24

E. Hubungan antara citra diri dengan minat membeli produk smartphone 25
F. Kerangka Pemikiran .......................................................................

28

G. Hipotesis ........................................................................................

28

BAB III METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian .....................................................................

29

B. Variabel Penelitian
1. Identifikasi variabel penelitian ...................................................

30

2. Definisi operasional ...................................................................

30

C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi ....................................................................................

31

2. Sampel .....................................................................................

32

D. Jenis data dan metode pengumpulan data (instrument penelitian)
1. Jenis data ...................................................................................

33

2. Metode pengumpulan data (instrument penelitian) .....................

33

3. Validitas dan reliabilitas
a. Validitas ..............................................................................

37

b. Reliabilitas ............................................................................

43

E. Prosedur Penelitian ........................................................................

45

F. Analisa data ...................................................................................

47

ix

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V

A. Deskripsi Data ...............................................................................

49

B. Analisa Data ..................................................................................

50

C. Pembahasan ...................................................................................

52

PENUTUP
A. Kesimpulan ....................................................................................

56

B. Saran ..............................................................................................

56

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................

57

LAMPIRAN ......................................................................................................

60

x

DAFTAR TABEL
Hal.

Tabel 1

Skala Penilaian...................................................................................... 35

Tabel 2

Blue Print Skala Citra Diri .................................................................... 36

Tabel 3

Blue Print Skala Minat Membeli .......................................................... 37

Tabel 4

Hasil Validitas Skala Citra Diri ............................................................ 40

Tabel 5

Blue Print Skala Citra Diri setelah Try Out ........................................... 41

Tabel 6

Hasil Validitas Skala Minat Membeli .................................................... 42

Tabel 7

Blue Print Skala Minat Membeli setelah Try Out .................................. 42

Tabel 8

Uji Reliabilitas Skala Citra Diri ............................................................. 44

Tabel 9

Uji Reliabilitas Skala Minat Membeli ................................................... 45

Tabel 10 Uji Reliabilitas Skala Keseluruhan ........................................................ 45
Tabel 11 Rancangan Analisa Data ....................................................................... 48
Tabel 12 Tabel Sebaran T-Score Citra Diri .......................................................... 49
Tabel 13 Tabel Sebaran T-Score Minat Membeli ................................................. 50
Tabel 14 Rangkuman Analisa Korelasi antara Citra Diri dengan Minat Membeli . 51

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran
1.

Skala Try Out Citra Diri

2.

Data Kasar Try Out Skala Citra Diri

3.

Hasil Try Out Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Citra Diri

4.

Skala Try Out Minat Membeli

5.

Data Kasar Try Out Skala Minat Membeli

6.

Hasil Try Out Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Minat Membeli

7.

Skala Penelitian

8.

Data Kasar Penelitian Citra Diri

9.

Data Kasar Penelitian Minat Membeli

10.

Uji Korelasi antara Citra Diri dengan Minat Membeli Produk Smartphone

xii

DAFTAR PUSTAKA

Abror, R. 1993. Psikologi pendidikan. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana.
Al-Mighwar, M. 2006. Psikologi remaja. Bandung : Pustaka Setia
Albantani,
J.
2010.
Brand
self
image
congruity.
(Online)
http://brandsite.wordpress.com/2010/12/06/brand-self-image-congruity/
(diakses Maret 2011).

:

Alwisol. 2004. Psikologi kepribadian. Malang : UMM Press
Agustina, D.S. 2005. Faktor-faktor yang mebentuk minat membeli mahasiswa
Fakultas Teknik Mesin Universitas Muhammadiyah Malang terhadap Produk
Tabloid Bola. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang : Fakultas Psikologi UMM.
Arikunto, S. 2002. Prosedur penelitian suatu pendekatan praktek. Jakarta : Rineka
Cipta.
Ardi, P. 2008. Hubungan antara citra diri (self image) dengan aspirasi kerja pada
selesman. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surakarta : Fakultas Psikologi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
As’ad, M. 2004. Psikologi industri. Edisi keempat. Yogyakara : Liberty.
Azwar, S. 1995. Sikap manusia. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset.
2002. Penyusunan skala psikologi. Yogyarkarta : Pustaka Pelajar Offset
2004. Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
2007. Metode penelitian. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Offset
Comelic.
2008.
Emang
gue
makan
mereknya?.
http://archive.kaskus.us/thread/1249802 (diakses Maret 2011).

(Online)

:

Crow, L.D. & Crow, A. 1984. Psikologi pendidikan. Buku 1 (Terjemahan: Z.
Kasijian). Surabaya : Bina Ilmu.
Engel, J. dkk. 2005. Perilaku konsumen jilid ke enam. Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Ekha.

2008.
”Apa
itu
smartphone?”.
(Online)
:
http://ekha.wordpress.com/2008/05/apa-itu-smartphone.html (diakses Maret
2011).

xiii

Fakultas Psikologi UMM. 2010. Pedoman penulisan skripsi. Malang : UMM Press.
Fauzi, A. 2011. Wabah smartphone mulai melanda indonesia. (Online) :
(diakes
http://muso9.com/wabah-smartphone-mulai-melanda-indonesia.html
April 2011).
Fleet, V. 1997. Menggali dan mengembangkan kekuatan tersembunyi di dalam diri.
Jakarta : Mitra Utama.
Grad. 1996. Krisma : Bagaimana cara mendapatkan keajaiban yang istimewa itu.
Jakarta : Bina Rupa Aksara.
Hawkins, D.I. Best, R.J. & Coney, K.A. 1998. Customer behavior. Ninth Edition.
New York : McGraw Hill.
Hurlock, E.B. 1990. Psikologi perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang
Rentang Kehidupan. Jakarta : Erlangga.
Kartono, K. 1980. Teori kepribadian. Bandung : Alumni
Kerlinger. 2006. Asas-Asas penelitian behavioral. Yogyakarta : Gadjah Mada
University Press.
Kluytmans, F. 2006. Perilaku manusia. Bandung : PT. Refika Aditama.
Kotler & Armstrong. 1997. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi Ketiga. Jakarta :
Erlangga
Loundon, dkk. 1993. Consumer behavior. Singapore : Mc. Graw & Hill
Mappiare, Andi. 1982. Psikologi remaja. Surabaya : Usaha Nasional.
Mutiara, D. 2008. Hubungan antara image product dengan minat membeli pakaian
batik pada remaja di Pekalongan. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang.
Nielsen. “Perkembangan sistem operasi smartphone di US dan Indonesia”. (Online)
: http://andi.stk31.com/perkembangan-sistem-operasi-smartphone-di-us-danindonesia.html (diakses Maret 2011)
Nugroho, D.A. 2008. Hubungan antara Citra Diri dengan Keputusan Membeli
Telepon Genggam Nokia. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Surakarta : Fakultas
Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Opini. 2010. Blackberry: antara kebutuhan dan status sosial. (Online) :
http://teknologi.kompasiana.com/gadget/2010/09/29/blackberry-antarakebutuhan-dan-status-sosial/ (diakses Maret 2011)

xiv

Permadi, J.A. 2008. Hubungan Sikap terhadap Lingkungan dengan Minat Membeli
Sepeda Elektrik. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang : Fakultas Psikologi
UMM.
Poerwodarminto. 1991. Kamus bahasa indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Prastya, A.K. 2011. Hubungan antara citra diri dengan intensi membeli pakaian
bermerk pada remaja. Skripsi. Tidak Diterbitkan. Malang : Fakultas Psikologi
UMM.
Sari. 2010. Fitur-fitur smartphone blackberry dan smartphone lainnya. (Online) :
http://www.articlesnatch.com/Article/Fitur-fitur--Smartphone-Blackberry-DanSmartphone-Lainnya/1053646 (diakses Maret 2011)
Serba

Serbi. 2010. Apa itu smartphone?. (Online) : http://pengentau2010.com/2010/05/apa-itu-smartphone-lanjutan.html. (diakses Maret 2011).

Shaleh & Wahab. 2004. Psikologi suatu pengantar : Dalam Perspektif Islam. Jakarta
: Kencana
Slameto. 2003. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : Rineka
Cipta.
Soedarmayanti & Hidayat. 2002. Metodologi penelitian. Bandung : Mandar Maju.
Syah, M. 2008. Psikologi pendidikan dengan pendekatan baru. Edisi Revisi.
Bandung : Remaja Rosdakarya.
Wagenugraha. 2010. Potensi pasar smartphone di indonesia. (Online) :
http://www.feedberry.com/2010/02/01/potensi-pasar-smartphone-di-indonesia/
(diakses Maret 2011).
Winardi, S.E. 1991. Marketing dan perilaku konsumen. Bandung : Mandar Maju.
Winarsunu, T. 2002. Statistik. : dalam penelitian psikologi dan pendidikan. Edisi
Revisi. Malang : UMM Press.

xv