Bab I Konsep Dasar Sistem Pengukuran

  Konsep Dasar Sistem Pengukuran Sistem Pengukuran

  Memberikan hasil pengamatan berupa nilai yang merepresentasikan kuantitas dari variabel atau besaran yang diukur

Bab 1 Disusun oleh: Dr. Ir. Yeffry Handoko Putra, M.T Contoh : Variabel-2 Fisika pada Konsep Dasar Sistem Pengukuran

  berbagai tempat Rumah Industri

  Variabel Fisik Umum Variabel Sinyal Temperatur dalam ruang, lemari

  Temperatur (reaktor, kolom (Common Physical Variables) (Typical Signal Variables) es, oven dsb distilasi, tungku pemanas dsb)

  Motion: Panjang, Kecepatan, Tegangan (analog, pulsa, PWM) Aliran air dalam pipa Aliran fluida

  Percepatan, Jerk Daya listrik

  Arus Aliran BBM

  Waktu dsb

  Aliran Material Proses Intensitas Cahaya Massa, Gaya, Torsi, Daya dan Massa, Gaya, Torsi, Daya dan

  Mobil / Motor Mobil / Motor dsb dsb

  Energi Frekuensi Putaran Mesin

  Tekanan pada reaktor, pipa, Temperatur

  Kecepatan Kendaraan tangki dsb

  Gaya dsb

  Tekanan Ketinggian cairan dalam tangki, defleksi

  Pesawat terbang reaktor, drum dsb

  Level Tekanan Ketinggian terbang pesawat

  Putaran pada motor listrik Cahaya

  Kecepatan gerak pesawat Getaran pada berbagai perangkat

  Frekuensi Arah gerak mesin dsb

  Tekanan udara (luar & dalam dsb kabin) Temperatur udara (luar & dalam

  Konsep Dasar . . . . .

  Struktur Sistem Pengukuran Sensing Elemen

  Mengukur = konversi energi dan variabel elemen yang merasakan ( to sense ) variabel yang diukur, pada umumnya sensor mengambil daya dari medium. Variabel yang diukur dapat berupa variabel listrik, termal, mekanik dsb Pada umumnya sensor adalah juga transduser, karena sensor mengubah variabel pengukuran menjadi variabel sinyal (to transduse: mengubah)

  ! "#

  " " &

  ) &

  "

  • ,,

  !) *# - & .

  $ $ /

  & ' "

  • & % & (

  1) " &

4 SENSOR

  Sensor AKTIF Sensor ANALOG

  Sensor di mana energi output Sensor yang mendeteksi nya tidak seluruhnya berasal dari daya input yang diambil variabel analog (kontinu) dan outputnya juga sinyal analog oleh sensor. Sensor Aktif perlu sumber daya lain untuk

  Contoh : Termokopel mendisplaykan data Contoh : sensor / transduser

  Sensor DIGITAL ultrasonic, sonar dsb

  Sensor yang mendeteksi variabel digital, dan outputnya variabel digital, dan outputnya Sensor PASIF Sensor PASIF juga sinyal digital

  Sensor yang outputnya berasal Contoh : turbin flowmeter yang dari daya input. Sensor Pasif mendeteksi putaran as tidak memerlukan suatu sumber daya lain, selain daya input dari medium pengukuran Contoh : Thermocouple, Tabung BOURDON dsb

  '22 Signal Conditioner / Pengkondisi SInyal Signal Processing

  Merupakan elemen memanipulasi atau mengkondisikan output Elemen mengubah sinyal menjadi bentuk sinyal lain yang sesuai sensor sehingga menjadi sinyal yang dapat diproses selanjutnya dengan kebutuhan proses berikutnya

  Filter : Analog – to – Digital Converters dan Computer atau Microcomputer,

  Low Pass Filter, High Pass Filter, Band Pass Filter dsb pneumatic to electric transducer, hidraulic to electric transducer, dsb

  Amplifier Voltage to Frequency

  Instrument Ampifier, Differential Amplifier dsb Voltage Follower/Matching Voltage Follower/Matching Data Presentation Element (Display)

  3 TRANSMISI SINYAL (Signal Transmission) Elemen untuk mengkomunikasikan data pengukuran ke operator

  Mengirim sinyal dari satu elemen ke Chart recorder elemen lainnya pada sistem pengukuran Alphanumeric Display

  Pipa sebagai media transmisi sinyal Visual Display pneumatik Pulley sebagai media transmisi sinyal mekanik Kabel sebagai media transmisi sinyal listrik Kabel sebagai media transmisi sinyal listrik Gelombang elektromagnetik sebagai media transmisi sinyal elektromagnetik Serat optik sebagai media transmisi sinyal optik

  DATA STORAGE Data logging ; sistem penyimpanan data

  • portable Database computer system -
Instrumen ukur sederhana mempunyai rantai komponen fungsional pendek, dan instrumen ukur kompleks rantai komponen fungsionalnya semakin panjang. Pada suatu instrumen ukur tidak selalu harus ada semua komponen fungsional secara lengkap.

  Pada instrumen ukur minimum harus ada Pada instrumen ukur minimum harus ada komponen yang berfungsi sebagai sensor (yang menghu-bungkan medium & alat ukur) komponen yg berfungsi sebagai ‘elemen presentasi’ (komponen yang menghubungkan antara alat ukur & operator)

  12

  13 Contoh Sistem Pengukuran &

  4 &

  .

  5 &

  6 &

  Pengukuran Langsung dan Tidak Langsung Pengukuran Langsung

  Pengukuran besaran fisika dengan menggunakan suatu referensi nilai dengan jenis yang sama Pengukuran panjang dengan menggunakan penggaris Pengukuran resistansi suatu resistor dengan menggunakan rangkaian jembatan Wheatstone

  Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran Tidak Langsung Pengukuran besaran fisika dengan cara mengukur besaran fisika lainnya yang memiliki hubungan tetap dengan besaran yang diukur

  Pengukuran temperatur dengan menggunakan Thermocouple Pengukuran laju aliran fluida dengan menggunakan prinsip beda tekanan

7 Metoda Dalam Mengukur

  Jumlah variabel yang sangat banyak dan melibatkan berbagai hukum-2 fisika, mengakibatkan pada umumnya pengukuran di industri adalah pengukuran tidak langsung

  17 Tahapan konversi vs kehandalan Sebagian besar instrumen pengukur adalah alat ukur tidak langsung, dimana konversi dari satu bentuk variabel fisika ke variabel lainnya dapat terjadi beberapa kali. Instrumen pengukur dengan tahapan konversi yang semakin banyak, performansi dan keandalannya semakin rendah.

  Kalbrasi Untuk menjaga performansi alat ukur harus dilakukan kalibrasi.

  Kalibrator atau Instrumen standar pada umumnya adalah alat ukur langsung atau rantai konversinya pendek Contoh : Kalibrator Tekanan (Dead Weight Piston Gage)

  Titik Nol dan Proses linieritas ! ! ' 8 &

  & Metoda Dalam Mengukur Metoda DEFLEKSI dan NOL

  Metoda NOL Pengukuran dengan cara membandingkan besaran yang diukur dengan besaran sejenis sebagai pembanding yang diketahui Contoh :

  Pengukuran berat dengan Timbangan, Pengukuran berat dengan Timbangan, Pengukuran Tegangan listrik dengan Potensiometer Pengukuran resistansi resistor dengan rangkaian jembatan Wheatstone dsb

  ! " " #$%

20 Metoda Dalam Mengukur

  21 Metoda Dalam Mengukur Metoda DEFLEKSI dan NOL

  Metoda DEFLEKSI Pengukuran dimana secara langsung men-transformasikan besaran yang diukur menjadi nilai pengukuran Contoh :

  Pengukuran tekanan dengan tabung BOURDON Pengukuran besaran listrik spt Tegangan dan Arus dengan Pengukuran besaran listrik spt Tegangan dan Arus dengan menggunakan Multimeter analog dsb

  Metoda Defleksi ! " " & %& ' Blok Diagram

  ( )

  • ! # +,, 98:; ( ! # +,,, :8: ) , +,

  < & :8:

  !

  2 :

  • , &
  • 8= > +,

  ! #

  2 :

  9

  2 :

  ! # " ! "# " ! "# !<2? "@9:# A Satuan Dalam Pengukuran

24 Konversi Satuan

  Satuan 'International System (SI)' atau 'metric' Panjang : [meter (m)] Berat : [kilogram (kg)] Waktu : [second (sec)] atau [detik (dt)]

  Satuan 'British‘ menggunakan satuan Satuan 'British‘ menggunakan satuan Panjang : [feet (ft)] atau [inch (in)] Berat : [pounds (lb)] Waktu : [second (sec)] atau [detik (dt)]

  28

  29 Elemen Sensor Domain elemen sensor material energi

  Material Silicon Plastik Metal

  & & Keramik Keramik Glass

  & ! ! Biological

  ( ! substance

  ! ! $ ! ! #

  • " ( ! ( !

  ( ! !

  & ! ! " " .

  ,

32 Transduction effect Transduction effect

  33 Transduction effect Transduction effect Scale of measurands Scale of measurands Sensing constraints Sensing constraints /

  011 211

  36

  37 $// $// $// $// /, /, /, /, " ( " ( " ( " ( / / / /

  % % % %

  6 6 / / ( / ( / . . ( ( / /

  / / $// $// /, /, / / / / / / / /

  $ $ / / / ( / ( / / " # " # 7' 8 7' 8 " % " % ( ( / / 7'- ( 7'- ( / /

  " "

  • " - " - " - "
  • & " - & "

  / / / /

  • 9 * / / / / 9 9 * 9 *

  9

  9 9 " % " % " % " %

  9

  • / / * * / /

  ' ' ' '

  3 & & & &

  3 3 / / / /

  3

  ) )

  ' '

  3

  3

  / /

  5

  5

  ' " / ' " / " ( " ( / /

  A ( A (

  % % " - " -

  ) ) 4(5 4(5

  &"", &"", ' " / ' " /

  / / " / " / / /

  &88 / (

  • $ $ / /
  • &88 / (

  A A

  $ / * $ / " / * " : : , , / . . 3 " % 3 " % * * 7$ 7$ / / ,4* ,4*

  ) * ) % * % $ $ / /

  6 6 / /

  • " - " ( / ( / . . ' ' - " - " ) ) "7* "7* - " - "

  /! /! " % " %

  7 7 % ; "7% % ; "7%

  • 3 /
  • 3 / . .

  • & B -&
  • & B -&

  • ( -
  • $ )
  • ( -

  • A $ )
  • A

  • / / - # 87 &88 / #
  • / / - # 87 &88 / #
    • /
    • /
    • , / $ / / ( /
    • , / $ / / ( /
    • / / / / " / *7# < / / " / *7# < / $ / / '
    • / / / / " / *7# < /
    • 3 / / / " / *7# < / $ / / '
    • 3 / /
    • /

  " / / /

  & / " , / )

  /

  ( 7$: " / &

  & / / /

  " / / /

  & / " , / )

  :

  :

  / /

  & / / /

  / / & 3,

  / / & 3,

  " , " (

  / & / / " / ,

  " / , $ / , $ / ,

  " , " (

  / & / / " / ,

  / / & / " , / ) & & / " , / ) &

  8 / / / / /

  ( 7$: " / &

  / 9 / 9 9 " / 9 " /

  / , " // / , " // "

  4 4 -

  / , " // / , " // "

  4 4 -

  / & " )B $

  / & " )B $

  B -& / -& $ -& B -& / -& $ -&

  / 9 / 9 9 " / 9 " /

  40 . .

  /

  / / / / B / " /

  / / / / B / " /

  /

  5 " / A A A /

  5 " / A A A " /

  A $ / / 3 / " / A $ / / 3 /

  41

  8 / / / / /

  " / , $ / , $ / ,

  44

  / / & 3,

  " / , $ / , $ / ,

  / & / / " / ,

  " , " (

  " / , $ / , $ / ,

  / & / / " / ,

  " , " (

  / / & 3, & 3, & 3,

  :

  :

  /

  & / " , / ) &

  " / / /

  & / / /

  ( 7$: " / &

  /

  & / " , / ) &

  " / / /

  & / / /

  ( 7$: " / &

  • /
  • , / $ / / ( /
  • , / $ / / ( /