Analisis Wewenang Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Daerah (Studi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013) - UNS Institutional Repository

  

ANALISIS WEWENANG PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN

KEPALA DAERAH

(STUDI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-

  

XI/2013)

  Penulisan Hukum (Skripsi)

  

Disusun dan Diajukan untuk

Melengkapi Persyaratan Guna Meraih Derajat Sarjana S1 dalam Ilmu

Hukum

Pada Fakultas Hukum Universitasn Sebelas Maret Surakarta

  

Oleh

Fridolin P.J. Lase

NIM. E0013189

  FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2017

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Penulisan Hukum (Skripsi)

  

ANALISIS WEWENANG PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN

KEPALA DAERAH

(STUDI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-

  

XI/2013)

  Disusun Oleh :

FRIDOLIN P.J. LASE

  Disetujui untuk Dipertahankan Dosen Pembimbing

  Pembimbing I Pembimbing II Dr. AGUS RIWANTO S.H., S.Ag., M.Ag. ACHMAD S.H., M.H.

  NIP. 197308042000121001 NIP. 198205062010121001

  

PENGESAHAN PENGUJI

Penulisan Hukum (Skripsi)

  ANALISIS WEWENANG PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

  NOMOR 97/PUU-XI/2013)

  

Oleh

Fridolin P.J. Lase

NIM. E0013189

Telah diterima dan disahkan oleh Dewan Penguji Penulisan Hukum (Skripsi)

  

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta

  Pada : Hari :……………………

  Tanggal :……………….…… DEWAN PENGUJI

  1_________ _________________:………………………………………. Ketua

  2__________________________:……………………………………… Sekretaris

  3__________________________:……………………………………… Anggota

  Mengetahui Dekan

  Prof. Dr. SUPANTO S.H.,M.Hum NIP. 196011071986011001 ……...

SURAT PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : FRIDOLIN P.J. LASE NIM : E001 3189 Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa penulisan hukum (skripsi) berjudul :

  

ANALISIS WEWENANG PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN

KEPALA DAERAH (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI

NOMOR 97/PUU-XI/2013) adalah betul-betul karya sendiri. Hal-hal yang bukan

  karya saya dalam penulisan hukum (skripsi) ini diberi tanda citasi dan ditunjukkan dalam daftar pustaka. Apabila di kemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan penulisan hukum (skripsi) dan gelar yang saya peroleh dari penulisan hukum (skripsi) ini.

  Surakarta 25 September 2017 Yang Membuat Pernyataan, Fridolin P.J. Lase NIM. E0013189

  

ABSTRAK

Fridolin P.J. Lase. 2017. E0013189. ANALISIS WEWENANG

PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH (STUDI

PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-

  

XI/2013).Penulisan Hukum (Skripsi). Fakultas Hukum Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui argumentasi hukum Mahkamah Konstitusi dalam putusan yang dikeluarkannya yaitu Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013 terkait kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah serta akibat hukum putusan tersebut terhadap kewenangan lembaga peradilan yang menyelesaikan sengketa pemilihan kepala daerah.

  Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif yang bersifat preskriptif. Sumber bahan penelitian yang digunak meliputi bahan hukum primer, dan bahan hukum sekunder. Teknik pengumpulam data yang digunakan yaitu studi kepustakaan. Untuk memperoleh jawaban terhadap penelitian hukum ini, digunakan metode deduksi dengan proses silogisme.

  Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan bahwa Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013 terkait kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah memiliki argumentasi bahwa mengenai kewenangan dan kewajiban Mahkamah telah ditentukan secara limitatif oleh UUD 1945, dan juga pemilihan kepala daerah tidak diatur dalam Pasal 22E UUD 1945 akan tetapi diatur secara khusus dalam Pasal 18 ayat (4) UUD 1945, Mahkamah Konstitusi menggunakan metode penafsiran historis dan penafsiran sistematis. Akibat hukum putusan 97/PUU-

  XI/2013 terhadap Mahkamah Agung membuka peluang kembalinya kewenangan Mahkamah Agung apabila peradilan khusus yang diatur dalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 2016 berada dibawah struktur Mahkamah Agung, sedangkan Akibat hukum terhadap Mahkamah Konstitusi setelah Putusan Mahkamah Konstitusi 97/PUU-XI/2013 kewenangan Mahkamah Konstitusi akan berakhir ketika telah ada Undang-Undang baru yang mengatur tentang penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah, dan dalam Undang-Undang nomor 10 Tahun 2016 Mahkamah Konstitusi masih berhak untuk menyelesaikan sengketa pemilihan kepala daerah meskipun akan berakhir ketika dibentuknya badan peradilan khusus oleh pembuat Undang-Undang dikarenakan penyelesaian sengketa pemilihan kepala daerah sedang dalam masa transisi sebagaimana kedaulatan hukum dalam masa transisi bersifat sementara dan dapat berubah ketika Peradilan Khusus telah dibentuk.

  Kata Kunci : Sengketa Pemilihan Kepala daerah, Mahkamah Konstitusi, Akibat Hukum

  

ABSTRACT

Fridolin P.J. Lase. 2017. E0013189. ANALYSIS OF AUTHORITY OF

DISPUTE RESOLUTION OF REGIONAL CHOICE CHALLENGE

(DECISION STUDY OF CONSTITUTIONAL COURT REGULATION

NUMBER 97 / PUU-XI / 2013). Legal Writing (Thesis). Faculty of Law Sebelas

Maret University Surakarta.

  This study aims to find out the legal argument of the Constitutional Court in

its decision that is the Decision of the Constitutional Court Number 97 / PUU-XI /

2013 relating to the authority of the Constitutional Court in the dispute resolution

of the regional head election as well as the legal consequences of the decision on

the authority of the judiciary to resolve the dispute over the regional head

election.

  This research is a normative legal research that is prescriptive. Sources of

research materials used include primary legal materials, and secondary legal

materials. Data collecting technique used is literature study. To obtain an answer

to this legal research, used a method of deduction through the process of a

syllogism.

  Based on the results of research and discussion, it can be concluded that the

Constitutional Court Decision Number 97 / PUU-XI / 2013 on the Authority of the

Constitutional Court in the dispute resolution of the election of regional heads has

the argument that the authority and duties of the Court has been determined by

the 1945 Constitution and also the election of regional head is not regulated in

Article 22E of the 1945 Constitution but specifically regulated in Article 18

Paragraph (4) of the 1945 Constitution, the Constitutional Court uses historical

method of interpretation and systematic interpretation. As a result of Decision 97

/ PUU-XI / 2013 of the Supreme Court, it is possible to return the authority of the

Supreme Court if the special court as regulated in Law number 10 of 2016 is

under the structure of the Supreme Court Law while the Constitutional Court

Constitutional Court Decision 97 / PUU-XI / 2013 the authority of the

Constitutional Court will end when there is a new law regulating the resolution of

disputes for regional head elections, and in Law number 10 of 2016

Constitutional Court is still entitled to settle disputes over regional head election

although it will end when the establishment of the special courts by lawmakers for

the settlement of local electoral disputes are in transition as the rule of law during

the transitional period is temporary and may change as the Special Court is

established.

  

Keywords: Disputes over Regional Head Election, Constitutional Court, Legal

Impact

  

MOTTO

  NI FAMÖZI GULÖ BA NGALAI WAKHE, MOLOI GULÖ BA LÖ TEKIKO GÖI WAKHE

  

(PERIBAHASA NIAS)

  KENAPA RUMPUT TETANGGA TERLIHAT LEBIH HIJAU? KARENA TETANGGA TERUS BEKERJA SEMENTARA KAU MELIHAT-

  LIHAT

  

(YAJUGAYA)

  IN ORDER TO SUCCEED, YOUR DESIRE FOR SUCCESS SHOULD BE GREATER THAN YOUR FEAR OF FAILURE.

  

(BILL COSBY)

  WEDI-ASIH MARANG YEHUWAH IKU WIWITANING KAWRUH, NANGING WONG BODHO PADHA NGREMEHAKE KAWICAKSANAN LAN PAMERDI

  

(WULANG BEBASAN 1 : 7)

  

PERSEMBAHAN

  Tugas Akhir ini Kupersembahkan kepada:  Tuhan Yang Maha Esa yang telah banyak memberikan berkah yang melimpah.

   Bapak dan Ibu tercinta yang selalu mendoaakan, memberkan motivasi, perhatian dan kasih sayangnya yang tak terhingga.  Teman-teman terdekat penulis yang selalu memberikan keceriaan, mendoakan dan memberikan motivasi untuk penulis.  Keluarga besar yang juga selalu mendoakan dan memberikan dorongan untuk mewujudkan cita-cita dan harapan penulis selama ini.  Seluruh dosen dan staff Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.  Keluarga besar Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Bapa di Surga, keagungan-Nya atas rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Penulisan Hukum (Skripsi) dengan judul “ANALISIS WEWENANG PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH (STUDI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-XI/2013) ”.

  Semua yang penulis capai tidak terlepas dari segala upaya kesabaran, usaha dan bantuan dari berbagai pihak. Seiring dengan selesainya penulisan hukum ini, maka penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan dalam penulisan hukum ini:

  1. Bapak Prof. Dr. Supanto, S.H., M.Hum., selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta beserta Pembantu Dekan I, Pembantu Dekan II dan Pembantu Dekan III.

  2. Bapak Suranto S.H.,M.H. selaku Ketua Bagian Hukum Tata Negara yang telah membantu sekaligus memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam penulisan hukum (skripsi) ini sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan hukum ini dengan baik.

  3. Bapak Dr. Agus Riwanto S.H., S.Ag., M.Ag., selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Bapak Achmad S.H., M.H. selaku Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, serta motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  5. Ibu Sri Lestari Rahayu S.H.,M.Hum., selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan, motivasi dan arahan selama penulis belajar di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  6. Bapak dan/atau Ibu Dosen Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang dengan keikhlasan dan kemuliaan telah memberikan bekal ilmu kepada penulis selama penulis belajar di kampus Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  7. Bapak dan/atau Ibu Penguji penulisan hukum (skripsi) ini yang telah dengan sabar meluangkan waktu untuk memberikan perbaikan dan penyempurnaan pada penulisan hukum (skripsi) ini.

  8. Orang tua tercinta Waö’aro Lase (alm) dan Nurmila Manaö yang selalu memberikan doa dan segala kebutuhan penulis dalam menyelesaikan studi di Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta.

  9. Kakak Ivoni Evi Novinta Lase dan Abang Yediel Marcel Putra Lase yang selalu memberikan dukungan selama penulis menyelesaikan studi S1.

10. Sahabat-sahabat penulis, Ardian Hondrö, Astrid S. Virginia, Alif

  Hanifwanto, Borris Nainggolan, Ivandra Oktarino P, Nadiah Azizahtunnida, Rizky Anjasmoro, Luthfi Wibowo, Himawan Wiratama, Radix Imam, Yohanes Firstian, Rana Zahra, Dian Islamiati, Agung Widyawan, Irfanditya Wisnu, Hendra Baroes, Bayu Setiawan, Lukman Raffi, teman

  • –teman KKN UNS 2016 Lalang Jaya Belitung Timur, teman-teman panitia Law Year UNS 2016, teman-teman KMM 2017 Bagian Hukum Setda Sukoharjo serta semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang selalu ada dalam suka duka memberikan semangat dan dukungan.

  Penulis menyadari bahwa dalam penulisan hukum ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis akan selalu menerima kritik dan saran demi kesempurnaan penulisan hukum ini. Semoga penulisan hukum ini dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan pada umumnya dan ilmu hukum pada khususnya.

  Surakarta, 25 September 2017 Penulis Fridolin P.J. Lase

  NIM. E0013189

  

DAFTAR ISI

  HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN ......................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii HALAMAN PERNYATAAN ......................................................................... iv ABSTRAK ....................................................................................................... v ABSTRACT ..................................................................................................... vi HALAMAN MOTTO ...................................................................................... vii HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... viii KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix DAFTAR ISI .................................................................................................... xi

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .............................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ......................................................................... 4 C. Tujuan Penelitian........................................................................... 4 D. Manfaat Penelitian......................................................................... 5 E. Metode Penelitian .......................................................................... 6 F. Sistematika Penelitian ................................................................... 9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kerangka Teori .............................................................................. 11 1. Tinjauan tentang Demokrasi .................................................. 11 2. Tinjauan tentang Mahkamah Konstitusi ................................ 16 3. Tinjauan tentang Penafsiran Konstitusi ................................. 19 4. Tinjauan tentang Kewenangan ............................................... 23 5. Tinjauan tentang Sengketa pemilihan kepala daerah ............. 29 B. Kerangka Pikiran .......................................................................... 35

  BAB III HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. DASAR ARGUMENTASI PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-XI/2013 TERKAIT PENYELESAIAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH ...................................................................................... 38 1. Pertimbangan Hakim Mahkamah Konstitusi ......................... 38 2. Pendapat Berbeda (dissenting opinion) .................................. 51 3. Analisis Pertimbangan Hakim Mahkamah Konstitusi ........... 68 4. Kritik dan tanggapan dari Para Ahli Hukum Tata Negara ..... 80 B. AKIBAT HUKUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 97/PUU-XI/2013 TERHADAP KEWENANGAN LEMBAGA PERADILAN YANG MENYELESAIKAN SENGKETA PEMILIHAN KEPALA DAERAH ........................ 83 1. Ketidakpastian Hukum Lembaga Penyelesaian sengketa

  pemilihan kepala daerah ......................................................... 83 2. Inkonsistensi Sikap Mahkamah Konstitusi Terhadap

  Penyelesaian Sengketa Pemilihan Kepala Daerah ................. 87 3. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

  97/PUU-XI/2013 terhadap kewenangan Mahkamah Agung . 91 4. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

  97/PUU-XI/2013 terhadap kerwenangan Mahkamah Konstitusi ............................................................................... 93 5. Akibat Hukum Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor

  97/PUU-XI/2013 terhadap kewenangan Badan Pengawas Pemilu .................................................................................... 96

  BAB IV PENUTUP A. SIMPULAN .................................................................................. 98 B. SARAN ......................................................................................... 100 DAFTAR PUSTAKA

Dokumen yang terkait

Tinjauan Kritis Terhadap Pelaksanaan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia dalam Menyelesaikan Sengketa Penetapan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah

0 83 187

Pelaksanaan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Memutus Hasil Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (studi kasus Pilkada Kabupaten Dairi)

0 31 119

KAJIAN YURIDIS PENYELESAIAN SENGKETA HASIL PEMILUKADA OLEH MAHKAMAH KONSTITUSI (Berdasarkan Peraturan Mahkamah Konstitusi No. 15 Tahun 2008 Tentang Pedoman Beracara Dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Umum Kepala Daerah dan Putusan Mahkamah Konstitusi No.

0 2 15

Implikasi Penghapusan Pilihan Forum Hukum Dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah (Analisis Putusan No. 93/Puu-X/2012 Mahkamah Konstitusi

0 4 168

Penyelesaian Perkara Sengketa Pilkada Depok(Analisis Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 002/SKLN-iv/2006 Terkait Sengketa Kewenangan Lembaga Negara)

2 21 131

Pengapusan Kewenangan Mahkamah Konstitusi Dalam Perkara Sengketa Pemilukada (Analisis Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 97/PUU-XI/2013)

0 10 98

Kedudukan Basyarnas Dalam Penyelesaian Sengketa Perbankan Syariah (Studi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 93Puu-X2012)

0 2 9

BAB I PENDAHULUAN - Kajian Terhadap Kewenangan Mahkamah Konstitusi dalam Perselisihan Hasil Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Halmahera Selatan Tahun 2015 (Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 1/PHP.BUP-XIV/2016

0 0 26

BAB I PENDAHULUAN - Penyelesaian Sengketa Harta Bersama Setelah Perceraian menurut Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 dan Kompilasi Hukum Islam (Studi Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 400K/Ag/2014) - Ubharajaya Repository

0 0 15

BAB I PENDAHULUAN - Penyelesaian Perselisihan Hubungan Kerja Karena Kesalahan Berat Pasca Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 012/PUU-I/2003 (Studi Kasus Nomor 1112 K/Pdt.Sus-PHI/2017) - Ubharajaya Repository

0 0 16