Penyelesaian Kasus Peti Kemas Salah Pelabuhan Tujuan Akibat Kesalahan Pembuatan Dokumen (Studi Kasus PT Jasco Logistic) - UNS Institutional Repository

  PENYELESAIAN KASUS PETI KEMAS SALAH PELABUHAN TUJUAN SEBAGAI AKIBAT KESALAHAN DOKUMEN (STUDI KASUS PT JASCO LOGISTIC SEMARANG) Tugas Akhir Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya

  Program Studi Diploma Manajemen Perdagangan Dosen Pembimbing : Ana Shohibul Manshur A.H., SE., MSc.

  Diajukan oleh : Apprilia Silva P F3115007

  Kepada FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2018

  ABSTRAKSI PENYELESAIAN KASUS PETI KEMAS SALAH PELABUHAN TUJUAN SEBAGAI AKIBAT KESALAHAN DOKUMEN (STUDI KASUS PT JASCO LOGISTIC SEMARANG) Apprilia Silva P. F3115007

  Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi dan menjelaskan kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan sebagai akibat kesalahan dokumen dilihat dari proses dan penyebab terjadinya masalah tersebut. Penulis juga mengidentifikasi dampak yang terjadi terhadap PT Jasco Logistic setelah kasus terjadi maupun saat menangani kasus tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif atau metode penelitian naturalistic karena metode ini dilakukan dalam kondisi yang alamiah. Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian deskriptif kualitatif karena penulis ingin memberikan informasi dan juga gambaran tentang informasi ilmiah dari obyek yang diteliti. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu data kualitatif berupa hasil wawancara dan data kuantitatif berupa berupa perkiraan anggaran kerugian yang ditanggung oleh PT Jasco Logistics Semarang. Sumber data dalam penelitian ini terbagi menjadi sumber data primer yang diperoleh dari hasil wawancara, observasi maupun dokumentasi dan sumber data sekunder yang diperoleh dari buku cetak, jurnal dan

  websites . Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi

  kasus karena penelitian studi kasus memusatkan diri secara intensif terhadap suatu objek tertentu dengan cara mempelajari sebagai suatu kasus. Hasil dari penelitian ini adalah mengidentifikasi penanganan PT Jasco Logistic dalam penyelesaian kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan sebagai akibat kesalahan dokumen. Dampak yang dihadapi perusahaan dapat dilihat dari dua aspek yaitu dampak material dan dampak immaterial.

  Kata kunci: Logistik, Ekspor, Freight Forwarder, Peti Kemas,

  

ABSTRACT

CASE SETTLEMENT OF CONTAINER TOWARD MISDIRECTED

DESTINATION PORT AS A RESULT OF DOCUMENTS ERRORS

(CASE STUDY ON PT JASCO LOGISTIC SEMARANG)

  

Apprilia Silva P

F3115007

The purpose of this research is to identify and explain the case of container

toward misdirected port of destination as a result of document errors based on the

process and the cause of the occurrence of the problem. The author also identify

the impacts on the company after the case occurred or when the company

handling the case.

   The method is qualitative method or naturalistic research because this

research is done in natural condition. The research design is qualitative

descriptive because the author want to provide information and illustration about

scientific information of the object observed. Type of data are qualitative data in

the form of interviews and quantitative data in the form of budget estimates of

losses incurred by PT Jasco Logistics Semarang. The data source of this research

are divided into primary data sources obtained from interview, observation, and

documentation and the secondary data sources obtained from printed books,

journals, and websites. The data analysis techniques being used in this research is

case study as case study research focuses intensively on a particular object by

studying as a case.

  The result of this research is the handling process of PT Jasco Logistic in case

settlement. Impacts face by the company can be seen from two aspects such as

material impact and also immaterial impact.

  Keyword: Logistics, Export, Freight Forwarder, Container.

HALAMAN PERSETUJUAN

  PENYELESAIAN KASUS PETI KEMAS SALAH PELABUHAN TUJUAN

SEBAGAI AKIBAT KESALAHAN DOKUMEN (STUDI KASUS PT JASCO LOGISTIC SEMARANG)

  Telah disetujui dan diterima oleh Pembimbing Tugas Akhir Program Studi Diploma Manajemen Perdagangan

  Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Surakarta, 14 Mei 2018 Pembimbing, Ana Shohibul Manshur A. H., SE, MSc. NIP 1983112120140401

  

HALAMAN PENGESAHAN

TUGAS AKHIR

PENERBITAN ORIGINAL BILL OF LADING KATEGORI EKSPOR

BARANG GENERAL GOODS DAN DANGEROUS GOODS DI PT

SAMUDERA INDONESIA CABANG SEMARANG

  Dipersiapkan dan disusun oleh: Apprilia Silva P

  F3115007 Telah diujikan di depan Tim Penguji

  Pada tanggal 6 Juli 2018 Susunan Tim Penguji

  Pembimbing dan Penguji Penguji

  Ana Shohibul Manshur A. H., SE, MSc. Sutanto, Drs., M.Si

NIP 1983112120140401 NIP 195611291986011001

  Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persayratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Surakarta, ……………….

  Ketua Program Studi Diploma Manajemen Perdagangan

  

Drs Sutanto, M.Si

NIP 195611291986011001

SURAT PERNYATAAN

  Yang bertanda tangan di bawah ini mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret: Nama : Apprilia Silva P.

  NIM : F3115007 Program Studi : Diploma III Manajemen Perdagangan Judul Tugas Akhir (TA) : Penyelesaian Kasus Peti Kemas Salah

  Pelabuhan Tujuan Sebagai Akibat Kesalahan Dokumen (Studi Kasus PT Jasco Logistic Semarang)

  Menyatakan dengan sebenernya, bahwa Tugas Akhir yang saya buat ini adalah benar-benar merupakan hasil sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan/salinan/sanduran dari karya orang lain. Apabila ternyata dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa penarikan Ijazah dan pencabutan gelar Ahli Madyanya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

  Surakarta, ………………… Mahasiswa, Apprilia Silva P NIM F3115007

PERNYATAAN KEASLIAN TUGAS AKHIR

  Yang bertanda tangan di bawah ini saya: Nama : Apprilia Silva P NIM : F3115007 Program Studi : Diploma III Manajemen Perdagangan Judul Tugas Akhir : Penyelesaian Kasus Peti Kemas Salah

  Pelabuhan Tujuan Sebagai Akibat Kesalahan Dokumen (Studi Kasus PT Jasco Logistic Semarang).

  Menyatakan dengan sebenarnya, bahwa Tugas Akhir yang saya buat ini adalah benar-benar merupakan hasil karya sendiri dan bukan merupakan hasil jiplakan/ sanduran dari karya orang lain. Apabila ternyata dikemudian hari terbukti pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia menerima sanksi akademik berupa penarikan Ijasah dan pencabutan gelar Ahli Madyanya. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

  Surakarta, 8 Juni 2018 Yang memberi pernyataan,

  Apprilia Silva P F3115007 Saksi 1, Sebagai Pembimbing merangkap Anggota Tim Penguji Tugas Akhir Ana Shohibul Manshur A. H., SE, MSc.

  NIP 1983112120140401 Saksi 2, Sebagai Ketua Tim Penguji Tugas Akhir Sutanto, Drs., M.Si NIP 195611291986011001

  

MOTTO

  “Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap”.

  (Q.S. Al Insyirah: 6-8) “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya”.

  (Q.S. Al Baqarah: 286) “Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). Dan kelak Tuhanmu pasti memberikan karunia-Nya kepadamu, lalu (hati) kamu menjadi puas”.

  (Q.S. Ad Dhuha: 4-5)

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Penulis mempersembahkan Tugas Akhir ini kepada: 1.

  (Alm) Bapak Sutaryo dan Budhe Ranisah.

  2. Keluarga besar yang senantiasa mendukung.

  3. Dosen – Dosen Prodi Manajemen Perdagangan yang selalu menginspirasi.

  4. Adrian Patrick yang selalu menjadi penyemangat.

  5. Sahabat-sahabatku yang selalu mendukung.

  6. Teman-teman seperjuangan di Prodi Manajemen Perdagangan.

  7. Almamater 8.

  Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan tugas akhir ini.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir dengan judul “Penyelesaian Kasus Peti Kemas Salah Pelabuhan Tujuan Sebagai Akibat Kesalahan Dokumen (Studi Kasus PT Jasco Logistic Semarang) ”.

  Penyusunan Tugas Akhir ini tidak akan berhasil dengan baik tanpa adanya dukungan dan bantuan dari beberapa pihak. Pada kesempatan ini penulis ingin berterima kasih kepada:

  1. Dr.Hunik Sri Runing Sawitri selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.

  2. Drs. Sutanto M.Si selaku Kepala Program Studi Diploma III Manajemen Perdagangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret.

  3. Ana Shohibul Manshur A. H., SE, MSc. selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir yang selalu memberikan pengarahan, dan saran serta membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  4. Seluruh Bapak dan Ibu dosen pengampu dan pengajar Program Studi Manajemen Perdagangan yang telah memberikan ilmu yang bermanfaat dan membimbing penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini.

  5. Ibu Atik Nurwijayanti, Bapak Idzan Jun dan seluruh staf PT Jasco Logistic Semarang, terutama bagian Freight Forwarding dan Export Document yang telah membantu penulis selama pelaksanaan magang guna menyelesaikan Tugas Akhir ini. 6. (Alm) Bapak Sutaryo, Budhe Ranisah, dan Om Dimang, serta seluruh keluarga besar yang telah mendoakan dan senantiasa memberi dukungan.

  7. Adrian Patrick dan sahabat-sahabatku yaitu Dea, Deinda, Ugie, Pipiet, Helza dan Kak Rani yang senantiasa memberikan semangat dan dukungan dalam mengerjakan Tugas akhir ini.

  8. Teman-teman Program Studi Manajemen Perdagangan angkatan 2015 yang telah menjadi teman bertukar pendapat dalam menyelesaikan tugas akhir ini terutama Arum, Tantri, Toni, Ridho, Rizki, Bachtiar.

  9. Teman-teman dari komunitas hobi saya yang senantiasa memberikan dukungan untuk tetap ceria dan semangat dalam mengerjakan Tugas Akhir baik saat bertemu maupun via social media Instagram maupun Facebook terutama kak Ida Yuno dan kak Aya, kak Hega.

  Penulis menyadari dalam penyusunan Tugas Akhir ini masih memiliki kekurangan dan saran yang membangun atas penulisan Tugas Akhir ini penulis harapkan guna penelitian selanjutnya yang lebih baik. Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat untuk berbagai pihak.

  Surakarta, 14 Mei 2018 Penulis

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i HALAMAN ABSTRAKSI ................................................................................... ii HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................... v

  HALAMAN PERNYATAAN .............................................................................. vi HALAMAN MOTTO ...........................................................................................vii HALAMAN PERSEMBAHAN ..........................................................................viii HALAMAN KATA PENGANTAR ........................................................... ......... ix HALAMAN DAFTAR ISI .................................................................................. xii HALAMAN DAFTAR TABEL ......................................................................... xiv HALAMAN DAFTAR GAMBAR ..................................................................... xv HALAMAN DAFTAR LAMPIRAN ................................................................. xvi

  BAB I PENDAHULUAN

  1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

  1.2 Keaslian Penelitian .......................................................................................... 7

  1.3 Rumusan Masalah ........................................................................................... 9

  1.4 Pertanyaan Penelitian ...................................................................................... 9

  1.5 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 10

  1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 10

  BAB II LANDASAN TEORI

  2.1 Manajemen Logistik .................................................................................... 12

  2.1.1 Pengertian Manajemen Logistik ......................................................... 12

  2.1.2 Komponen Manajemen Logistik ........................................................ 14

  2.2 Ekspor ………………….................................................................................. 22

  2.2.1 Pengertian Ekspor ……………......................................................... 22

  2.2.2 Proses dan Alur Pengiriman Barang Ekspor .................................... 23

  2.2.3 Dokumen Ekspor ............................................................................... 26 Halaman

  2.3 Freight Forwarding ...................................................................................... 28

  2.3.1 Pengertian Freight Forwarding ........................................................ 28

  2.3.2 Aktivitas Freight Forwarding ........................................................... 29

  2.3.3 Peran Freight Forwarding ................................................................ 30

  2.3.4 Dokumen yang diterbitkan oleh Freight Forwarding ....................... 31

  2.4 Peti Kemas .................................................................................................... 34

  2.4.1 Pengertian Peti Kemas ...................................................................... 34

  2.4.2 Status Peti Kemas sebagai Barang Ekspor ........................................ 34

  2.5 Opportunity Cost (Biaya Peluang) ................................................................. 36

  BAB III METODE PENELITIAN

  3.1 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 37

  3.2 Batasan Penelitian ......................................................................................... 37

  3.3 Desain Penelitian ........................................................................................... 38

  3.4 Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 39

  3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 41

  3.6 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 45

  BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

  4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ............................................................. 51

  4.1.1 Profil Perusahaan ................................................................................. 53

  4.1.2 Lokasi Perusahaan ............................................................................... 53

  4.1.3 Layanan Perusahaan ............................................................................ 56

  4.1.4 Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................... 59

  4.1.5 Jam Kerja Perusahaan ......................................................................... 59

  4.2 Pembahasan ................................................................................................... 60

  4.2.1 Proses terjadinya kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan akibat kesalahan pembuatan dokumen serta bagaimana penanganan yang dilakukan oleh PT PT Jasco Logistic Logistics Semarang .................. 60

  4.2.2 Dampak yang ditimbulkan setelah terjadinya kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan akibat kesalahan pembuatan dokumen serta dampak yang timbul saat PT Jasco Logistics Semarang menangani masalah tersebut ................................................................................................. 72

  BAB V PENUTUP

  5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 76

  5.2 Saran ................................................................................................................77 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

  • – LAMPIRAN

  DAFTAR TABEL

  Halaman

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian ............................................................................... 7Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ..................................................................37Tabel 4.1 Tabel 4.1 Jam Kerja PT Jasco Logistics Semarang ............................ 59

  DAFTAR GAMBAR

  Halaman

Gambar 1.1 Perkembangan Skor dan Peringkat LPI Indonesia ............................. 1Gambar 1.2 Persentase Responden yang Menjawab Sangat Baik / Tinggi ........... 2Gambar 2.2 Alur Skema Barang Ekspor .............................................................. 25Gambar 3.6 Bagan Analisis Data Metode Penelitian Studi Kasus........................ 45Gambar 4.1 Struktur Organisasi ...........................................................................55Gambar 4.2.1 Bagan Proses Terjadinya Kasus Peti Kemas Salah Pelabuhan

  Tujuan Akibat Kesalahan Pembuatan Dokumen .......................... 61

Gambar 4.2.2 Bagan Penanganan yang dilakukan oleh PT Jasco Logistics

  Semarang ...................................................................................... 66

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Surat Keterangan Magang dan Penilaian Magang 2. Laporan Kegiatan Harian Magang 3. Daftar Hadir Peserta Magang

4. Laporan Hasil Wawancara 5.

  Packing List 6. Invoice 7. Pemberitahuan Ekspor Barang (PEB) 8. Nota Pemberitahuan Ekspor (NPE) 9. Certificate of Origin (COO) 10.

  FLEGT V-Legal 11. House Bill of Lading (HBL) sebelum perbaikan 12. House Bill of Lading (HBL) sesudah perbaikan 13. Master Bill of Lading (MBL) sebelum perbaikan 14. Master Bill of Lading (MBL) sesudah perbaikan

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Logistik dalam suatu negara dapat mendukung perdagangan, baik untuk perdagangan domestik maupun internasional yang berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing negara tersebut. Logistik merupakan bagian dari proses rantai pasok yang terdiri dari perencanaan, implementasi dan control agar lebih efektif dan efisien terhadap aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait dari titik asal ke titik pemakaian (Setijadi, 2015). Logistik yang efisien dan berkinerja baik merupakan faktor utama dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Bowersox, 2009). Ketersediaan fasilitas logistik juga menjadi aspek penting untuk mendukung pertumbuhan ekspor Indonesia. Hal ini dikarenakan Pemerintah telah menempatkan logistik sebagai salah satu dari enam areal reformasi kebijakan yang dituangkan dalam 15 Paket Kebijakan Ekonomi (Dita, 2018).

  skor LPI (X10) rank LPI

  75

  63

  59

  53

  43 30,1 30,8 29,4 29,8 27,6

  

2007 2010 2012 2014 2016

Gambar 1.1 Perkembangan Skor dan Peringkat LPI Indonesia Sumber: Logistic Performance Index, 2016 Berdasarkan Gambar 1.1, perkembangan skor dan peringkat Logistics (LPI) Indonesia mengalami pasang surut. Hasil survei LPI

  Performance Index

  2016, skor dan peringkat Indonesia mengalami penurunan kembali meskipun tidak setajam penurunan pada tahun 2010. Penurunan skor LPI Indonesia terjadi pada hampir semua komponen logistik. Penurunan skor dan peringkat LPI mempengaruhi ekspor sehingga terjadi penurunan nilai ekspor Indonesia yang hanya mencapai USD 145 milliar (BPS, 2016). Penurunan nilai ekspor tersebut terjadi karena beberapa hambatan. Pemerintah menghadapi dua hambatan besar yang perlu diatasi agar tingkat ekspor di Indonesia bisa tumbuh dan berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Hambatan tersebut terkait dalam kinerja logistik dan struktur birokrasi dalam pengurusan ekspor dan impor (Hastyadi, 2017). Namun, menurut Arvis, et al. (2016), kinerja logistik Indonesia masih memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan tersebut dikarenakan jarak yang harus ditempuh untuk melaksanakan ekspor atau impor yang masih relatif jauh, integrasi antara kawasaran industri dengan infrastruktur pelabuhan atau bandara yang masih lemah. Selain itu, lead time, jumlah dokumen, dan waktu clearance baik untuk ekspor maupun impor yang relatif tinggi mengindikasikan prosedur ekspor impor baik dari segi dokumen maupun operasional di Indonesia, masih perlu di perbaiki. Adanya hambatan tersebut, menyadarkan kembali pentingnya peran logistik untuk menunjang kegiatan ekspor.

  60% Persentase 50%

  40% 30% 20% 10%

  0%

Jalan darat Kereta Api Transportasi Distribusi Freight PPJK

Udara dan forwarder Pergudangan

Gambar 1.2 Persentase Responden yang Menjawab Sangat Baik / Tinggi Sumber: Logistics Performance Index, 2016

  Berdasarkan Gambar 1.2, responden memberikan respon yang rendah terhadap kualitas pelayanan yang diberikan oleh lembaga pendukung logistik untuk jalan darat, kereta api, transportasi udara, distribusi pergudangan,

  

Freight Forwarder ¸ dan PPJK. Berdasarkan hasil tersebut, diketahui bahwa

  kualitas layanan dari lembaga pendukung logistik dan perdagangan di Indonesia masih rendah dan memerlukan perbaikan. Hal ini meliputi sumber daya manusia (SDM) dan layanan yang tersedia oleh lembaga pendukung logistik (Pujawan, 2010). Sumber daya manusia yang berkualitas dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan dapat memaksimalkan produktivitas suatu lembaga pendukung logistik. Menurut Spencer (1993), kompetensi yang dimiliki dari sumber daya manusia yaitu pengetahuan dan prosedur dari suatu pekerjaan (teknikal), keahlian manajerial dan karakteristik seseorang. Hal ini bertujuan agar sumber daya manusia dapat dikelola dengan baik sehingga meminimalisir kesalahan yang dapat terjadi. Sumber daya manusia pada bidang logistik dalam menjalankan kegiatannya, harus sesuai dengan kriteria-kriteria pekerjaannya sehingga dapat membedakan kinerja antara satu pekerja dengan pekerja yang lain. Hal ini pula yang mendasari agar pekerja fokus pada bidang pekerjaannya dan mengurangi kesalahan akibat kelalaian jika diberikan pekerjaan diluar bidangnya. (Dirgantari dan Siswanto, 2011).

  Kegiatan ekspor pun yang didasari oleh kebutuhan manusia terhadap suatu barang yang dapat dipenuhi menggunakan pengangkutan untuk mengirimkan barang yaitu pengangkutan atau transportasi. Proses kegiatan pengangkutan dilakukan dengan memuat barang atau penumpang ke dalam alat pengangkutan, membawa barang atau penumpang dari tempat pemuatan ke tempat tujuan, dan menurunkan barang atau penumpang dari alat pengangkutan ke tempat yang ditentukan (Purwosutjipto, 2003). Pengiriman barang dalam transaksi internasional dapat dilakukan melalui jalur darat, laut atau udara, tergantung kesempatan yang telah dibuat oleh shipper dan

  . Transaksi internasional sebagian besar dilakukan melalui jalur laut

  consignee

  karena biaya pengangkutan laut relatif lebih murah. Namun, karena jaraknya yang berjauhan, maka waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih lama.

  (Purnamawati dan Fatmawati, 2013). sebagai pemilik barang dapat mengirimkan barangnya melalui

  Shipper

  jalur laut dengan menggunakan jasa perusahaan logistik yaitu Freight

  

Forwarding untuk mewakili kepentingan pengiriman atau penerimaan barang

  (shipper dan consignee) baik sebagian maupun seluruhnya (Sihombing, 2014). Pengiriman barang biasanya menggunakan peti kemas (container).

  Semua barang yang dimuat kedalamnya tidak perlu dibongkar ketika harus berpindah kapal karena sudah termuat didalam peti kemas. Namun tak jarang dalam melaksanakan pengiriman barang masih terdapat hambatan. Salah satunya yaitu adanya kesalahan pada pembuatan dokumen House Bill yang juga mengakibatkan terjadinya kesalahan pengiriman peti

  of Lading kemas ke pelabuhan tujuan yang salah.

  PT Jasco Logistic Semarang sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa pengangkutan barang ekspor dan impor (Freight Forwarding) dan Ekspedisi Muatan Kapal Laut (EMKL) di Indonesia, juga melayani pengiriman barang melalui jalur laut dengan menggunakan peti kemas. PT Jasco Logistic Semarang berpusat di Semarang dengan beberapa cabang di daerah lain seperti Jakarta, Jogja, Solo, dan Jepara. Perusahaan ini sudah berdiri sejak tahun 2005 yang mencakup berbagai macam aspek seperti pembukaan dan pengemasan kargo, bounded warehouseing, ekspor dokumentasi serta pengangkutan laut dan udara.

  Aktivitas pengapalan barang milik shipper yang ditangani oleh PT Jasco Logistic Semarang sangat kompleks, sehingga tidak jarang menimbulkan kesalahan baik yang dilakukan oleh pegawai PT Jasco Logistic Semarang dalam proses memasukkan data, maupun shipper yang kurang teliti untuk mengecek kembali dokumen yang sudah dibuat. Ketidaktelitian seperti ini sering terjadi sehingga perlu adanya penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi sumber permasalahan dan dampak yang ditimbulkan. Salah satunya yaitu kesalahan yang disebabkan oleh penulisan pelabuhan tujuan yang tidak sesuai pada dokumen House B/L yang mengakibatkan peti kemas tersebut dikirim ke pelabuhan tujuan yang salah. Hal ini berdampak secara langsung maupun tidak langsung yang ditanggung oleh perusahaan baik secara anggaran yang harus dikeluarkan maupun mempengaruhi kinerja pegawai PT Jasco Logistic Semarang. Oleh karena itu, dengan mengidentifikasi bagaimana kasus tersebut bisa terjadi dan bagaimana penanganannya serta penyelesaiannya, agar tidak terjadi permasalahan serupa dikemudian hari.

  Selain membahas pengidentifikasian masalah, peneliti dalam karya tulis ilmiah ini menguraikan terlebih dahulu gambaran umum perusahaan dari sejarah berdiri hingga struktur organisasi perusahaan. Bagian selanjutnya penulis mulai mengidentifikasi penyebab, kemudian pembahasan dan hasil, selanjutnya proses kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan akibat kesalahan dokumen, untuk kemudian akan dilanjutkan dengan pembahasan proses penanganan kasus tersebut, mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan, dan mengenai penyelesaian yang dilakukan oleh PT Jasco Logistic Semarang sebagai upaya mencegah atau mengurangi risiko kesalahan yang sama dimasa mendatang.

  Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti tertarik untuk mengangkat permasalahan yang terjadi di PT Jasco Logistic Semarang tersebut ke dalam penelitian dengan judul

  “Penyelesaian Kasus Peti Kemas Salah Pelabuhan Tujuan Akibat Kesalahan Pembuatan Dokumen (Studi Kasus PT Jasco Logistic)”

2.2 Keaslian Penelitian

  Peneliti percaya bahwa penelitian yang akan dilakukan memiliki keaslian yang tinggi. Penelitian terdahulu yang menjadi dasar penelitian ini adalah:

Tabel 1.2 Keaslian Penelitian No. Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian Perbedaan

  3 Hidayati (2016) Mekanisme Penanganan Peti Kemas Salah Tujuan (Studi Kasus PT MITRA KARGO

  2. Lail, 2016

  Sumber: 1. Librianto, 2013

  Penelitian sebelumnya meneliti tentang peti kemas salah Negara tujuan yang berbeda, sedangkan peneliti dalam penelitian kali ini yaitu peti kemas salah pelabuhan tujuan di Negara yang sama serta perbedaan dokumen yang digunakan dalam proses penanganan peti kemas salah tujuan hingga sampai di tujuan yang benar.

  3. Dokumen- dokumen pendukung baru dalam proses penanganan peti kemas salah tujuan hingga sampai di tujuan yang benar.

  2. Prosedur penanganan peti kemas salah tujuan

  1. Penyebab terjadinya peti kemas salah tujuan

  INDONESIA)

  Penelitian sebelumnya mengevaluasi sistem dan prosedur yang diterapkan apakah sudah sesuai berdasakarkan data dan dan dokumen yang digunakan sedangkan peneliti dalam penelitian ini menjelaskan evaluasi dokumen ekspor yang memiliki kesalahan submit data serta prosedur pengembalian peti kemas ke tujuan yang benar.

  1 Librianto (2013) Penanganan Behandle

  3. Evaluasi dan Perbaikan proses Behandle yang harus dilakukan oleh Terminal Peti Kemas Semarang.

  2. Membandingkan kesesuaian pelaksanaan proses Behandle dengan penerapan di Terminal Peti Kemas Semarang

  1. Menjelaskan mengenai Prosedur Behandle di TPKS

  2 Lail (2016) Evaluasi Proses Impor di Terminal Peti Kemas Semarang

  3. Meneliti kendala yang di alami saat proses Behandle Penelitian sebelumnya menjelaskan tentang penanganan behandle container dan dokumen terkait dalam kasus Impor, sedangkan peneliti dalam penelitian ini menjelaskan peti kemas dengan kesalahan pelabuhan tujuan dan dokumen pendukungnya dalam kasus Ekspor.

  2. Meneliti dokumen- dokumen yang terkait dengan proses

Behandle

  1. Mengidentifikasi perbedaan proses Behandle di TPKS sebelum tahun 2012 dan sesudah tahun

2012

  Peti Kemas di Terminal Peti Kemas Semarang

  3. Hidayati,2016

  1.3 Rumusan masalah

  Kesalahan pengiriman peti kemas melalui laut ke negara tujuan ekspor menyebabkan kerugian yang cukup besar baik bagi shipper, consignee maupun perusahaan jasa pengiriman barang. Kesalahan yang sering terjadi adalah kekeliruan peti kemas yang dikirim ke pelabuhan tujuan yang salah.

  Terdapat berbagai faktor yang dapat memengaruhi terjadinya kesalahan tersebut, salah satunya yaitu kesalahan saat pembuatan dokumen House B/L dan Master B/L. Kesalahan tersebut terjadi ketika pengisian kolom Pelabuhan Tujuan atau Port of Discharge, sehingga mengakibatkan peti kemas tersebut dikirim ke pelabuhan yang salah. Hal ini berdampak pada anggaran yang harus dikeluarkan dan mempengaruhi kinerja pegawai atau Sumber Daya Manusia (SDM) di PT Jasco Logistics Semarang. Oleh karena itu diperlukan adanya tindakan yang akan di lakukan PT Jasco Logistic atas penanganan masalah tersebut.

  1.4 Pertanyaan Penelitian

  Berdasarkan perumusan masalah tersebut, ada beberapa hal yang akan dianalisis dalam penelitian ini, yaitu:

  1.4.1 Bagaimana proses terjadinya kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan akibat kesalahan pembuatan dokumen serta bagaimana penanganan yang dilakukan oleh PT Jasco Logistics Semarang?

  1.4.2 Apa dampak yang ditimbulkan setelah terjadinya kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan akibat kesalahan pembuatan dokumen serta dampak yang timbul saat PT Jasco Logistics Semarang menangani masalah tersebut?

1.5 Tujuan Penelitian

  Berdasarkan pertanyaan penelitian tersebut, peneliti mendapatkan tujuan penelitian, yaitu:

  1.5.1 Untuk mengidentifikasi proses terjadinya kasus peti kemas salah tujuan akibat kesalahan dokumen dan mengidentifikasi penjelasan tahapan penanganan yang dilakukan serta dokumen yang dibutuhkan oleh PT Jasco Logistic untuk menangani masalah tersebut.

1.5.2 Untuk mengidentifikasi dampak yang ditimbulkan terhadap PT Jasco

  Logistic setelah kasus terjadi maupun saat menangani kasus peti kemas salah pelabuhan tujuan akibat kesalahan dokumen.

1.6 Manfaat penelitian

  Adapun manfaat dari penelitian ini, diharapkan akan memberikan manfaat, yaitu:

1.6.1 Bagi Perusahaan

  Sebagai masukan bagi Perusahaan dalam menyelesaikan masalah yang serupa di masa mendatang terkait ketelitian dalam pengisian dokumen sehingga dampak akibat kekeliruan pengisian dokumen dapat berkurang.

1.6.2 Bagi Akademis

  Sebagai tambahan pengetahuan, referensi bacaan dan informasi khususnya bagi mahasiswa prodi Manajemen Perdagangan yang sedang menyusun penelitian dengan tema permasalahan yang sama. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami kegiatan pengapalan (shipment) serta dokumen-dokumen yang diperlukan (shipping document), juga dapat mengetahui salah satu permasalahan yang terjadi dalam kegiatan pengapalan yang dihadapi oleh Perusahaan. Oleh karena itu, penelitian ini bisa menjadi acuan penerapan ilmu ekonomi tentang terjadinya kegiatan ekspor dan pengapalan yang diperoleh di bangku perkuliahan dalam dunia praktik.

  1.6.3 Bagi Pemerintah Sebagai masukan mengenai hal-hal yang berhubungan dengan aktivitas ekspor dan pengapalan yang dapat digunakan sebagai salah satu evaluasi dengan mengambil kebijakan untuk meningkatkan aktivitas ekspor dan pengapalan bagi Negara.

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Manajemen Logistik

  2.1.1 Pengertian Manajemen Logistik Pengertian manajemen logistik yang memiliki kandungan kata manajemen dan logistik, sehingga menurut Siagian (2005), menyatakan bahwa manajemen adalah seni memperoleh hasil melalui berbagai kegiatan yang dilakukan oleh orang lain, sedangkan logistik adalah bahan untuk kegiatan operasional yang sifatnya habis pakai. Kegiatan- kegiatan manajemen yang memiliki tujuan untuk mencapai daya guna atau efisiensi yang optimal dalam memanfaatkan barang dan jasa.

  Logistik modern menurut Jhingan (2008) dapat didefinisikan sebagai proses pengelolaan yang strategis terhadap perpindahan dan penyimpanan barang, suku cadang dan barang-jadi dari supplier, diantara fasilitias-fasilitas perusahaan dan kepada buyer. Hal ini sesuai dengan pernyataan Council of Logistics Management (Setijadi, 2015), manajemen logistik adalah bagian dari proses ranti pasok yang terdiri dari perencanaan, implementasi dan control agar lebih efektif dan efisien terhadap aliran dan penyimpanan barang dan jasa dan informasi terkait dari titik asal ke titik pemakaian.

  Martin (2005) menyatakan bahwa manajemen logistik sebagai bentuk proses yang secara strategis mengatur pengadaan barang, perpindahan dan penyimpanan bahan, komponen dan penyimpanan barang jadi serta informasi terkait melalui organisasi dan jaringan pemasarannya dengan cara tertentu. Menurut Subagya (1994), manajemen logistik adalah suatu ilmu dan atau seni serta proses mengenai perencanaan dan penentuan kebutuhan pengadaan, penyimpanan, penyaluran dan pemeliharaan serta penghapusan material atau alat-alat. Berdasarkan pendapat tersebut, manajemen logistik mampu menjawab tujuan dan bagaimana cara mencapai tujuan dengan ketersediaan logistik setiap saat bila dibutuhkan dan dipergunakan secara efisien dan efektif.

  Logistik dalam suatu negara dapat mendukung perdagangan, baik untuk perdagangan domestik maupun internasional yang berperan penting bagi pertumbuhan ekonomi dan daya saing negara tersebut. Logistik merupakan bagian dari proses rantai pasok yang terdiri dari perencanaan, implementasi dan control agar lebih efektif dan efisien terhadap aliran dan penyimpanan barang, jasa dan informasi terkait dari titik asal ke titik pemakaian (Setijadi, 2015). Logistik yang efisien dan berkinerja baik merupakan faktor utama dari pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan (Bowersox, 2009).

  2.1.2 Komponen Manajemen Logistik Manajemen logistik memiliki beberapa komponen didalamnya untuk membangun kinerja logistik. Menurut Arvis, et al. (2016), kinerja logistik tingkat domestik Indonesia memiliki beberapa kelemahan. Hal ini dikarenakan jarak yang harus ditempuh untuk melaksanakan ekspor atau impor yang masih relatif jauh, integrasi antara kawasaran industri dengan infrastruktur pelabuhan atau bandara yang masih lemah. Selain itu, lead time, jumlah dokumen, dan waktu

  

clearance baik untuk ekspor maupun impor yang relatif tinggi

  mengindikasikan prosedur ekspor impor baik dari segi dokumen maupun operasional di Indonesia, masih perlu di perbaiki. Hal ini seakan menyadarkan pentingnya komponen kinerja manajemen logistik dengan integrasi yang seimbang agar mampu mencapai hasil yang lebih besar dan efisien. Menurut Council of Logistic Management (Setijadi, 2015), ada enam komponen yang membentuk manajemen logistik, yaitu meliputi: a. Pengangkutan / Transportasi

  Jaringan fasilitas dalam transportasi merupakan mata rantai penghubung. Kegiatan ekspor pun yang didasari oleh kebutuhan manusia terhadap suatu barang dapat dipenuhi menggunakan pengangkutan untuk mengirimkan barang.yaitu pengangkutan atau transportasi. Menurut Abdulkadir (2008), pengangkutan atau transportasi harus tertib, nyaman, cepat, lancar dan berbiaya murah agar sesuai dengan tingkat kebutuhan lalu lintas dan pelayanan angkutan. Sedangkan menurut Purwosutjipto (2003), pengangkutan merupakan proses kegiatan memuat barang atau penumpang ke dalam alat pengangkutan, membawa barang atau penumpang dari tempat pemuatan ke tempat tujuan, dan menurunkan barang atau penumpang dari alat pengangkutan ke tempat yang ditentukan.

  1. Aspek Pengangkutan / Transportasi Ada tiga aspek pengangkutan atau transportasi yang berhubungan dengan manajemen logistik menurut Purwosutjipto

  (2003) yaitu:

  a) Aspek Kecepatan atau waktu Kecepatan atau waktu pelayanan yang dibutuhkan untuk memindahkan barang dari satu tempat ke yang lainnya.

  Hal ini cukup penting karena jika terjadi keterlambatan akan berdampak pada tertundanya pekerjaan pada pihak-pihak yang terkait, baik perusahaan logistik maupun shipper dan consignee.

  b) Aspek biaya transportasi.

  Manajemen logistik dirancang untuk meminimumkan biaya transportasi dalam hubungannya dengan biaya sistem secara keseluruhan. Pengiriman barang dalam transaksi internasional menurut Purnamawati dan Fatmawati (2013), dapat dilakukan melalui jalur darat, laut atau udara, tergantung perjanjian yang telah dibuat oleh shipper dan consignee.

  Sebagian besar transaksi internasional dilakukan melalui jalur laut karena pengiriman biayanya relatif murah. Namun, karena jaraknya yang berjauhan, maka waktu yang dibutuhkan juga relatif lebih lama.

  c) Aspek Konsistensi Hal ini menunjukan prestasi waktu yang teratur dan tempat yang tetap dari sejumlah pengangkutan barang atau material. Dampak yang akan didapat adalah komitmen persediaan shipper dan consignee maupun resiko yang dipikulnya akan lebih kecil.

  2. Hak dan Kewajiban serta Tanggung Jawab dalam Pengangkutan Praktik perjanjian pengangkutan darat, perairan, dan udara pada umumnya memiliki kewajiban dan hak yang telah dirumuskan dalam perjanjian yang telah dibuat. Tanggung jawab apabila kewajiban tidak dipenuhi dapat mengakibatkan pembatalan perjanjian dan mengakibatkan pembayaran ganti kerugian. Hak, kewajiban serta tanggung jawab pengangkut menurut Siregar (2002), yaitu:

  a) Hak dan Kewajiban Para Pihak Pengangkut Kewajiban pengangkut adalah mengangkut orang atau barang dari tempat pemuatan sampai tempat tujuan dengan selamat, agar barang itu dapat diserahkan kepada penerima dengan lengkap dan utuh, tidak rusak atau kurang, maupun tidak terlambat serta menerbitkan dokumen angkutan. Sebagai imbalan haknya adalah memperoleh pembayaran biaya angkutan.

  b) Tanggung Jawab Para Pihak Pengangkutan Tanggung jawab pengangkut mulai berjalan sejak penumpang dan barang dimuat ke dalam alat pengangkut sampai penumpang dan barang diturunkan dari alat pengangkut atau diserahkan kepada penerima. Tanggung jawab dapat diketahui dari kewajiban yang telah ditetapkan dalam perjanjian atau undang-undang. Menurut Pasal 1236 KUHPerdata pengangkut wajib membayar ganti kerugian atas biaya, kerugian yang diderita, dan bunga yang layak diterima apabila dia tidak dapat menyerahkan atau tidak merawat sepatutnya untuk menyelamatkan barang muatan. Apabila tanggung jawab tersebut tidak dipenuhi, maka dapat diselesaikan melalui gugatan ke muka pengadilan yang berwenang. Menurut Uli (2006) hukum pengangkutan Indonesia umumnya menganut prinsip tanggung jawab sebagai berikut: 1) Tanggung Jawab Karena Kesalahan (Fault Liability)

  Menurut prinsip ini, setiap pengangkut yang melakukan kesalahan dalam penyelenggaraan pengangkutan harus bertanggung jawab membayar segala kerugian yang timbul akibat kesalahannya. Pihak yang dirugikan wajib membuktikan kesalahan pengangkut. Beban pembuktian ada pada pihak yang dirugikan, bukan pada pengangkut.

  Prinsip ini diatur dalam Pasal 1365 KUHPerdata. 2) Tanggung Jawab Karena Praduga (Preseumption Liability)

  Menurut prinsip ini, pengangkut dianggap selalu bertanggung jawab atas setiap kerugian yang timbul dari pengangkutan yang diselenggarakannya. Tetapi jika pengangkut dapat membuktikan bahwa dia tidak bersalah, maka dia dibebaskan dari tanggung jawab membayar ganti kerugian itu. Pihak y ang dimaksud dengan “tidak bersalah” adalah tidak melakukan kelalaian, telah berupaya melakukan tindakan yang perlu untuk menghindari kerugian, atau peristiwa yang menimbulkan kerugian itu tidak mungkin dihindari. Beban pembuktian ada pada pihak pengangkut, bukan pada pihak yang dirugikan.Pihak yang dirugikan cukup menunjukan kerugian yang diderita dalam pengangkutan yang dieselenggarakan oleh pengangkut.

  3) Tanggung Jawab Mutlak (Absolute Liability) Menurut prinsip ini, pengangkut harus bertanggung jawab atas setiap kerugian yang timbul dalam pengangkutan yang diselenggarakan tanpa keharusan pembuktian ada tidaknya kesalahan pengangkut. Prinsip ini tidak mengenal adanya beban pembuktian, unsur kesalahan tidak perlu dipersoalkan. Pengangkut tidak mungkin bebas dari tanggung jawab dengan alasan apapun yang menimbulkan kerugian itu. Prinsip ini dapat dirumuskan pengangkut bertanggung jawab atas setiap kerugian yang timbul karena peristiwa apapun dalam penyelenggaraan pengangkutan.