EFEKTIVITAS STRATEGI BERWISATA TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN MATEMATIKA KELAS XI IPA MAN 1 MAKASSAR
EFEKTIVITAS STRATEGI BERWISATA TERHADAP
HASIL BELAJAR SISWA PADA PELAJARAN
MATEMATIKA KELAS XI IPA
MAN 1 MAKASSAR
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) Jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
UIN Alauddin Makassar Oleh:
LULU ANISATUN JANNAH
NIM. 20402108043
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN ALAUDDIN MAKASSAR
2012
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing penulisan skripsi saudari Lulu Anisatun Jannah,
NIM: 20402108043, Mahasiswa Jurusan Tadris Program Studi Pendidikan
Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, setelah dengan seksama meneliti dan mengoreksi skripsi yang bersangkutan dengan judul
“Efektivitas Strategi Berwisata Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Kelas XI IPA MAN 1 Makassar ” memandang bahwa
skripsi tersebut telah memenuhi syarat-syarat ilmiah dan dapat disetujui dan diajukan ke sidang Munaqasyah.
Demikian persetujuan ini diberikan untuk proses selanjutnya.
Makassar, Juni 2012 Pembimbing I Pembimbing II
Drs. Thamrin Tayeb, M.Si Drs. Ibrahim Nasbi, M.Th.I NIP. 19610529 199403 1 001 NIP. 19550817 199103 1 002
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Dengan penuh kesadaran, penyusun yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi ini benar adalah hasil karya penulis sendiri. Jika di kemudian hari terbukti bahwa ia merupakan duplikat, tiruan, plagiat atau dibuat oleh orang lain, sebagian atau seluruhnya, maka skripsi dan gelar yang diperoleh karenanya batal demi hukum.
Makassar, 26 Juni 2012 Penyusun
LULU ANISATUN JANNAH NIM. 20402108043
KATA PENGANTAR
Teriring rasa syukur yang sedalam-dalamnya kepada Allah swt atas limpahan rahmat dan hidayat-Nya sehingga penulis bisa menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan tepat waktu. Shalawat dan salam senantiasa penulis persembahkan kepada Nabi besar Muhammad saw yang telah diutus oleh Allah swt kepermukaan bumi sebagai Al’amin.
Ucapan terima kasih kepada seluruh keluarga besar di Makassar terkhusus untuk kedua orang tua tercinta ayahanda Sugiarto dan ibunda Solicha yang telah mengasuh, membimbing dan membiayai penulis selama dalam pendidikan sampai selesainya skripsi ini. Semoga jasanya dibalas oleh Allah swt. Amin.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Prof. Dr. H. A. Qadir Gassing, HT. MS. selaku Rektor UIN Alauddin Makassar.
2. Dr. H. Salahuddin, M.Ag. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar beserta seluruh stafnya atas segala pelayanan yang diberikan kepada penulis.
3. Drs. Thamrin Tayeb, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Matematika dan St. Hasmiah Mustamin S.Ag. M.Pd selaku Sekretaris Program Studi Pendidikan Matematika serta stafnya atas izin, pelayanan, kesempatan dan fasilitas yang diberikan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.
4. Drs. Thamrin Tayeb, M.Si. sebagai pembimbing I dan Bapak Drs. Ibarahim Nasbi, M.Th.I. selaku pembimbing II yang dengan sabar membimbing penulis hingga menyelesaikan skripsi ini.
5. Dosen-dosen yang telah mendidik dan mengajar hingga penulis dapat menambah ilmu dan wawasan.
6. Drs. Amiruddin Rauf, S.Pd., M.Pd dan Burhanuddin, S.Pd.selaku Guru Mata Pelajaran beserta seluruh staf, guru- guru, siswa kelas XI IPA 2011/2012 Man 1 Makassar atas segala bantuan yang telah diberikan selama penulis melakukan penelitian.
7. Seluruh rekan-rekan mahasiswa pendidikan matematika angkatan 2008 khususnya matematika kelas 1,2 yang telah memberikan kenangan, kebersamaan dan keceriaan kepada penulis selama di bangku perkuliahan.
8. Buat sahabat-sahabatku d’Luzer yang selalu menemaniku baik dalam suka maupun duka.
Penulis berharap semoga amal baik semua pihak yang ikhlas memberikan andil dalam penyusunan skripsi ini mendapatkan pahala dari Allah SWT.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan karya selanjutnya. Semoga karya ini dapat bermanfaat bagi kita semua, Amin.
Makassar, 26 Juli 2012
PENGESAHAN SKRIPSI
Skripsi yang berjudul
“Efektivitas Strategi Berwisata Terhadap Hasil
Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Kelas XI IPA MAN 1 Makassar
”yang disusun oleh Saudara Lulu Anisatun Jannah, NIM: 20402108043, mahasiswa Jurusan Pendidikan Matematika pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, telah diuji dan dipertahankan dalam sidang Munaqasyah yang diselenggarakan pada hari , tanggal 30 Juli 2012 M, bertepatan dengan 10 Ramadhan 1433 H, dinyatakan telah dapat diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd) pada Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Jurusan Pendidikan Matematika, dengan beberapa perbaikan.
Makassar, 30 Juli 2012 M
10 Ramadhan 1433 H
DEWAN PENGUJI:
(SK. Dekan No. 100 Tahun 2012)
Ketua : Drs. Thamrin Tayeb, M.Si.
(……………………….) Sekretaris : St. Hasmiah Mustamin, M.Pd. (……………………….) Munaqisy I : Drs. Safei, M.Si. (……………………….)
Munaqisy II : Drs. Saprin Sagena, M.Pd.I (……………………….) Pembimbing I : Drs. Thamrin Tayeb, M.Si.
(………….……………) Pembimbing II : Drs. Ibrahim Nasbi, M.Th.I
(………….……………) Disahkan Oleh: Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Dr. H. Salehuddin, M.Ag.
NIP. 19541212 198503 1 001
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................................ ii PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................ iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. vi DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi ABSTRAK ..............................................................................................
……... xv
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................. 6 C. Hipotesis........................................................................................... 7 D. Definisi Operasional Variabel............................................................ 7 E. Tujuan Penelitian ................................................................................ 9 F. Manfaat Penelitian ........................................................................... 9 G. Garis- Garis Besar Isi Skripsi........................................................... 10 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Matematika.............................................................. 13 B. Strategi Pembelajaran berwisata……............................................ 20 BAB III METODELOGI PENELITIAN
C.
Instrumen Penelitian ........................................................................ 27 D.
Prosedur Penelitian…………............................................................ 29 E. Teknik Analisis Data ...................................................................... 32
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian .............................................................................. 35 B. Pembahasan………………............................................................. 62 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ..................................................................................... 65 B. Implikasi Penelitian ........................................................................ 65 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN RIWAYAT HIDUP
DAFTAR TABEL
No. Tabel Judul Hal
45
53
12. Distribusi Skor Nilai Statistik untuk Posttest
52
11. Distribusi Frekuensi untuk Nilai Posttest
50
10. Skor Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata
47
9. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa Sebelum Penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata
46
8. Distribusi Skor Nilai Statistik untuk Pretest
7. Distribusi Frekuensi untuk Nilai Pretest
1. Daftar Jumlah Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Makassar
42
6. Skor Hasil Belajar Siswa Setelah Penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata
41
5. Keadaan Sarana dan Prasarana Pendidikan MAN 1 Makassar
40
4. Keadaan Siswa MAN 1 Makassar
37
3. Keadaan Guru MAN 1 Makassar
34
2. Tingkat Penguasaan Materi
26
13. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa
14. Distribusi Frekuensi dan Persentase Hasil Belajar Siswa pada
Pretest dan Posttest
57
15 Tabel Penolong untuk Menghitung Persamaan Regresi Sederhana
58
16. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelas XI IPA MAN 1 Makssar Selama Penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata
63
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar Judul Hal
1. Diagram lingkaran kategori hasil belajar siswa sebelum Penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata
49
2. Diagram lingkaran kategori hasil belajar siswa setalah Penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata
56
3. Diagram batang perbandingan skor hasil belajar Antara pretest dengan posttest
58
ABSTRAK
Nama : Lulu Anisatun Jannah Nim : 20402108043Judul : Efektivitas Strategi Berwisata Terhadap Hasil Belajar Siswa
Pada Pelajaran Matematika Kelas XI IPA MAN 1 MakassarSkripsi ini membahas tentang : Efektivitas Strategi Berwisata Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Kelas XI IPA MAN 1 Makassar (1) Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN
1 Makassar sebelum penerapan strategi berwisata. (2) Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar setelah penerapan strategi berwisata (3) Apakah penerapan strategi berwisata efektif terhadap hasil siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar. Penelitian ini bertujuan untuk
(1) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar sebelum penerapan strategi berwisata. (2) Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar setelah penerapan strategi berwisata. (3) Untuk mengetahui efektivitas strategi berwisata dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar.
Penelitian ini merupakan Pre-Eksperimental Design dengan design One
Group Pretest Posttest Design . Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa
kelas XI IPA MAN 1 Makassar tahun ajaran 2012/2013 yang berjumlah 47 siswa terdiri dari 2 kelas. Sampel yang digunakan adalah sampel jenuh. Instrumen yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah adalah tes hasil belajar siswa yang terkait dengan materi fungsi komposisi dan fungsi invers dan lembar observasi. Pengolahan data yang dilakukan penulis dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis statistik deskriptif dan Inferensial.
Analisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan dalam penerapan statistik deskriptif yaitu terjadinya peningkatan hasil belajar siswa setelah diterapkan Strategi Pembelajaran Berwisata. Dapat dilihat sebelum diterapkan Strategi Pembelajaran Berwisata dengan analisis menggunakan statistik deskriptif diperoleh skor hasil belajar siswa dengan nilai rata-rata sebesar 37,98 dengan persentase 46,8% dalam kategori rendah dan setelah penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata hasil belajarnya meningkat menjadi 62,23 dengan persentase 42,5% dalam kategori tinggi. Namun hipotesis belum tercapai, karena berdasarkan análisis uji-t diperoleh bahwa nilai t < t tabel (-9,66 < 2,00) sehingga penerapan strategi pembelajaran berwisata ini tidak efektif terhadap hasil belajar siswa. Dengan demikian penerapan Strategi Pembelajaran Berwisata tidak efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa Kelas XI IPA MAN 1 Makassar.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan kegiatan yang penting dalam kemajuan manusia. Kegiatan pendidikan pada dasarnya selalu terkait dua belah pihak yaitu: pendidik
dan peserta didik. Keterlibatan dua pihak tersebut merupakan keterlibatan hubungan antar manusia (human interaction). Hubungan itu akan serasi jika jelas kedudukan masing-masing pihak secara profesional, yaitu hadir sebagai subjek dan objek yang memiliki hak dan kewajiban. Lebih jelas lagi Tahziduhu Ndraha menambahkan bahwa proses belajar-mengajar terlibat empat pihak, yaitu: (i) pihak yang berusaha belajar-mengajar, (ii) pihak yang berusaha belajar, (iii) pihak yang merupakan sumber pelajaran, dan (iv) pihak yang berkepentingan
1 atas hasil (out come) proses belajar-mengajar.
Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tetapi sudah seharusnya merupakan proses yang mengantisipasi dan membicaraka masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akan dihadapi peserta didik di masa yang akan datang. Menurut Buchori, bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para
1 siswanya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan
2 masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.
Pada dasarnya pertumbuhan dan perkembangan peserta didik bergantung pada dua unsur yang saling mempengaruhi, yakni bakat yang dimiliki oleh peserta didik sejak lahir dan lingkungan yang mempengaruhi hingga bakat itu tumbuh dan berkembang. Kendatipun dua unsur tersebut sama pentingnya, namun ada kemungkinan pertumbuhan dan perkembangan itu disebabkan oleh bakat saja atau pengaruh lingkungan saja.
Sekolah sebagai suatu lembaga pendidikan formal secara sistematis, merencanakan bermacam-macam lingkungan, yakni lingkungan pendidikan yang menyediakan berbagai kesempatan bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan belajar. Dengan berbagai kesempatan belajar itu, pertumbuhan dan perkembangan peserta didik diarahkan dan di dorong ke pencapaian tujuan yang
3 dicita-citakan.
Salah satu ilmu yang dapat memajukan daya pikir manusia adalah matematika. Matematika adalah ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern dan mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin ilmu. Perkembagan pesat di bidang teknologi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di 2 masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Walaupun
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Cet. I; Jakarta: Prestasi Pustaka, 2007), h. 1. 3
Matematika menjadi dasar perkembangan teknologi dan komunikasi, tetapi masih banyak siswa yang menganggap bahwa matematika itu merupakan pelajaran yang sangat sulit, menakutkan, dan membosankan. Oleh karena itu pembelajaran matematika perlu dilakukan dengan cara yang menyenangkan.
Dalam proses pembelajaran, pendidik memiliki peran utama dalam menentukan kualitas pengajaran yang dilaksanakan. Yakni memberikan pengetahuan (cognitive), sikap dan nilai (afective), dan keterampilan
(psikomotor) . Dengan kata lain tugas dan peran pendidik yang utama terletak di
bidang pengajaran. Oleh karena itu seorang pendidik dituntut untuk dapat mengelola (manajemen) kelas, penggunaan metode mengajar, strategi mengajar maupun sikap dan karakteristik peserta didik dalam mengelola proses belajar mengajar yang efektif, mengembangkan bahan pengajaran dengan baik, dan meningkatkan kemampuan peserta didik untuk menyimak pelajaran dan
4 menguasai tujuan pendidikan yang harus mereka capai.
MAN 1 Makasaar adalah salah satu sekolah yang masih mengalami masalah dalam hal hasil belajar siswa dan kurangnya minat untuk belajar serta kurangnya siswa yang aktif dalam proses pembelajaran, khususnya dalam pelajaran matematika. Hal ini disebabkan oleh karena sebagian besar guru masih menggunakan paradigma lama dalam mengajar, yaitu dengan menggunakan metode ceramah dimana siswa hanya datang, duduk, dengar, diam, catat, dan 4 hafalkan. Selain itu, hal ini juga disebabkan karena kurangnya dasar siswa dalam matematika, kurangnya minat untuk belajar serta siswa juga tidak mendapatkan
5 pengalaman agar menjadi pengetahuan yang berarti.
Banyak guru yang mengeluh karena merasa kurang puas terhadap keberhasilan belajar siswanya. Di lain pihak siswa menggerutu karena dinilainya kelas menjadi ruangan dengan empat dinding yang yang mirip dengan sel tahanan karena selama ia tidak dapat menikmati kegiatan belajar dan
6 pembelajaran yang di selenggarakan oleh guru tertentu.
Oleh karena itu, agar pembelajaran menjadi lebih efektif dan menyenangkan ada beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh seorang pendidik. Salah satunya adalah dengan menggunakan strategi pembelajaran Berwisata. Dengan menggunakan strategi pembelajaran ini diharapkan memperoleh pembelajaran yang membuat siswa lebih aktif selama proses pembelajaran sehingga dengan begitu siswa dapat saling berinteraksi dengan siswa yang lainnya. Adapun langkah-langkah strategi pembelajaran ini adalah sebagai berikut:
1. Tentukan serangkaian pertanyaan yang menantang yang membutuhkan jawaban panjang dan detail.
2. Tiap pertanyaan ditulis di bagian atar lembar kertas dan lembar tersebut di letakkan di atas meja.
3. Jelasakan ke siswa tujuan keseluruhan untuk memastikan bahwa semua pertanyaan dijawab dengan sepenuh dan seakurat mungkin dalam batas waktu tertentu.
5 6 Putri Ayu, Siswa MAN 1 Makassar (Wawancara Langsung, 20 November 2011) Abdorrakhman Gintings, Esensi Praktis Belajar dan Pembelajaran (Cet. II; Bandung:
4. Siswa bekerja berpasangan. Pada kata “mulai” tiap pasangan memulai pertanyan yang paling dekat. Mereka boleh mngerjakan beberapa menit kemudian berpindah ke pertanyaan selanjutnya.
5. Pasangan didorong untuk menambah, mengurangi dan menulis ulang usaha bersama mereka untuk menciptakan serangkaian jawaban yang sempurna.
6. Saat waktu habis pasangan kembali ke pertanyaan awal mereka dan menandainya.
Keunggulan dari strategi pembelajaran Berwisata ini adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan ini melatih siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan lengkap.
2. Kegiatan ini terdiri dari peer teaching pada dua level. Pertama, kedua siswa dalam pasangan menggabungkan keahlian mereka bersama.
Kedua, mereka belajar dari pekerjaan lainnya saat mereka berpindah.
3. Sifatnya yang biasa dan umum membuat kegiatan ini inklusif.
7 4.
Kegiatan ini memberikan evaluasi diagnostik. Strategi pembelajaran Berwisata ini pernah digunakan untuk meneliti di
SMA Muhammadiyah Bondowoso Tahun Ajaran 2007/2008. Subyek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X SMA Muhammadiyah Bondowoso Tahun Pelajaran 2007/2008 yang memiliki kemampuan yang berbeda-beda. Penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 3 siklus, setiap siklus terdiri dari empat tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Dalam melaksanakan kegiatan penelitian ini, penulis bekerjasama dengan seorang pengamat (observer). Hasil penelitian menunjukkan (1) Dari hasil pengamatan 7 yang dilakukan pada siklus diperoleh data bahwa aktivitas siswa selama
Paul Ginnis, Trik dan Taktik Menyajikan Strategi Meningkatkan Pencapaian Pengajaran di mengikuti pembelajaran meningkat dari 72,8%. Dari hasil analisis kuis pada siklus ini diperoleh ketercapaian sebesar 76%, (2) Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus II diperoleh data bahwa aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran meningkat dari 77,08%. Dari hasil analisis kuis pada siklus ini diperolehketercapaian sebesar 82%, (3) Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada siklus III diperoleh data bahwa aktivitas siswa selama mengikuti pembelajaran meningkat dari 82%. Dari hasil analisis kuis pada siklus ini diperoleh ketercapaian sebesar 85%. Pada siklus I ketuntasan belajar dan aktifitas siswa belum mencapai indikator kinerja. Pada siklus II dan III hasil belajar dan
8 aktifitas siswa telah mencapai indikator kinerja yang ditetapkan.
Dari uraian permasalahan tersebut diatas maka penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan judul “Efektivitas Strategi Berwisata terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pelajaran Matematika Kelas XI IPA MAN 1 Makassar”.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian dari latar belakang masalah tersebut, maka penulis mengemukakan beberapa pokok masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA
8 MAN 1 Makassar sebelum diterapkan Strategi Berwisata?
Suntusia, Pengaruh Penerapan Metode Peer Teaching dalam Pembelajaran Fisika Terhadap
Prestasi Belajar Siswa Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Pokok Bahasan Elektromagnetik
Kelas X SMA Muhammadiyah Bondowoso Tahun Pelajaran 2007/2008 . http://renaisans-unibo-blogspot.com/2009/03/pengaruh-penerapan-metode-peer-teaching.html2. Bagaimana hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA
MAN 1 Makassar setelah diterapkan Strategi Berwisata? 3. Apakah penerapan strategi berwisata efektif terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar?
C.
Hipotesis SMA Muhammadiyah
Penelitian sebelumnya telah dilakukan di
Bondowoso
yang mengungkapkan bahwa pembelajaran fisika dengan menggunakan model Peer Teaching dapat mengaktifkan siswa dalam pembelajaran. Hal ini ditunjukkan dengan aktivitas siswa pada siklus pertama 72,08% dan pada siklus kedua 82% dan siklus ketiga 85% dan dengan menggunakan model Peer Teaching diperoleh ketuntasan secara klasikal. Hal ini ditunjukkan dari 20 siswa yang tuntas belajar secara individu sebesar 85%
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah serta hasil penelitian sebelumnya yang telah diuraikan oleh penulis, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah strategi berwisata efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN I Makassar.
D.
Definisi Operasional Variabel
Pada definisi operasional variabel akan dikemukakan gambaran secara umum berbagai variabel yang akan diteliti. Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
9
ditarik kesimpulannya. Sehingga defenisi operasional variabel dari penelitian akan dijelaskan sebagai berikut:
1. Strategi Berwisata (variabel X)
Strategi berwisata ini disajikan untuk meningkatkan pencapaian pengajaran di kelas. Strategi berwisata melatih siswa menjawab pertanyaan dengan tepat dan lengkap serta menggabungkan dua keahlian yang berbeda secara bersama-sama.
2. Hasil belajar siswa (variabel Y) Hasil belajar merupakan keluaran (output) dari suatu sistem pemprosesan masukan (input). Masukan dari sistem tersebut berupa bermacam-macam informasi sedangkan keluarannya adalah perbuatan atau kinerja (performance). Semakin baik proses pembelajaran dan keaktifan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran, maka hasil belajar yang diperoleh siswa akan semakin tinggi.
Jadi, hasil belajar yang penulis maksud dalam penelitian ini adalah nilai/skor yang diperoleh siswa sebagai suatu hasil dari proses pembelajaran dengan menggunakan strategi berwisata pada mata pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar.
9 Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan “Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D” (Cet.
E.
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan
penelitian
yang ingin dicapai adalah: 1. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar sebelum diterapkan Strategi Berwisata.
2. Untuk mengetahui hasil belajar siswa pada pelajaran matematika kelas XI IPA MAN 1 Makassar setelah diterapkan Strategi Berwisata.
3. Untuk mengetahui efektivitas strategi berwisata dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada pelajaran matematika XI IPA MAN 1 Makassar.
F.
Manfaat Penelitian
Dalam penelitian ini penulis sangat berharap bermanfaat untuk meningkatkan mutu pembelajaran matematika serta bermanfaat untuk berbagai pihak antara lain: 1.
Sekolah Sebagai bahan masukan bagi sekolah dalam menyempurnakan kurikulum dan perbaikan pembelajaran guna meningkatkan hasil belajar siswa, khususnya bidang studi matematika.
2. Guru a.
Memperbaiki dan meningkatkan pembelajaran matematika di kelas sehingga permasalahan dalam pembelajaran dapat diminimalisir b.
Sebagai bahan masukan dan perbandingan bagi guru dalam upaya peningkatan kualitas pembelajaran di kelas.
3. Siswa a.
Meningkatkan partisipasi, minat, dan motivasi siswa dalam belajar matematika.
b.
Melatih siswa bekerjasama dan memecahkan masalah dalam satu kelompok serta menghargai saran/pendapat/gagasan dari teman lain.
c.
Meningkatkan hasil belajar matematika siswa.
4. Peneliti Menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penelitian eksperimen serta memberikan gambaran pada peneliti sebagai calon guru tentang bagaimana sistem pembelajaran yang baik di sekolah.
G.
Garis Besar Isi Skripsi
Untuk mengetahui secara umum dari pembahasan ini, maka penulis terlebih dahulu mengemukakan sistematika umum yang termuat dalam tiap-tiap bab dari skripsi ini sebagai berikut:
Bab1 Pendahuluan mencakup penjelasan-penjelasan yang berkaitan erat dengan masalah yang dibahas dalam bab-bab selanjutnya.. Dalam bab ini terdiri atas tujuh bagian besar yaitu latar belakang, rumusan masalah, hipotesis, defenisi operasional variabel, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan garis besar isi.
Pada latar belakang masalah yang dibahas adalah peneliti mengambil masalah yang diangkat. Sedangkan pada rumusan masalah dikemukakan masalah yang akan dipecahkan. Rumusan masalah ini diungkapkan dalam bentuk pertanyaan.
Selain itu diperlukan defenisi operasional variabel yang diperhatikan. Adapun dalam tujuan penulisan diungkapkan tujuan penuli menulis skripsi. Tujuan ini harus diungkapkan secara jelas dan didasarkan pada rumusan masalah. Dalam manfaat penelitian diuraikan manfaat yang akan diperoleh dari penelitian ini.
Baik untuk siswa, guru, sekolah maupun untuk peneliti sendiri. Adapun yang terakhir yaitu garis besar isi yang merupakan uraian penjelasan setiap bab.
Bab 2 Tinjauan Pustaka membahas tentang kajian teoritis yang erat kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian ini dan menjadi dasar dalam merumuskan dan membahas mengenai aspek-aspek yang sangat penting untuk diperhatikan dalam penelitian ini. Dengan demikian, di dalam bab ini dijelaskan hal-hal yang berhubungan dengan judul, terutama penjelasan-penjelasan yang terkait dengan model yang digunakan dan hasil belajar itu sendiri. Bab ini mencakup hasil belajar matematika dan strategi berwisata
Bab 3 Metodologi penelitian yang memuat jenis penelitian yang membahas tentang jenis penelitian yang dilakukan pada saat penelitian berlangsung. Populasi dan sampel penelitian. Instrumen penelitian yaitu alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data yang dibutuhkan selama penelitian berlangsung. Prosedur penelitian yaitu langkah- langkah yang harus ditempuh oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Teknik analisis data yaitu suatu cara yang digunakan oleh peneliti dalam menganalisis data-data yang diperoleh pada saat penelitian.
Bab 4 memuat hasil penelitian yaitu data-data yang diperoleh pada saat penelitian dan pembahasan yang memuat penjelasan-penjelasan dari hasil penelitian yang diperoleh.
Bab 5 Kesimpulan berisi hal-hal yang membahas tentang rangkuman hasil penelitian berdasarkan rumusan masalah yang ada serta saran-saran yang dianggap perlu sebagai implikasi penelitian agar tujuan penelitian dapat tercapai dan berguna bagi berbagai pihak.
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika Istilah belajar sebenarnya telah lama dan banyak dikenal. Bahkan pada
era sekarang ini, hampir semua orang mengenal istilah belajar. Lebih
- –lebih setelah dicanangkannya wajib belajar. Namun, apa sebenarnya belajar itu, rasanya masing
- –masing orang mempunyai pendapat yang tidak sama. Sejak manusia ada, sebenarnya ia telah melaksanakan aktivitas belajar. Oleh karena itu, kiranya tidak berlebihan jika dikatakan bahwa akitivitas belajar itu telah ada sejak adanya manusia.
Dalam pengertian umum, belajar adalah mengumpulkan sejumlah pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh dari seseorang yang lebih tahu atau yang sekarang ini dikenal dengan guru. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya didentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar, dan orang yang
1 tidak berpengetahuan dipandang sebagai orang yang tidak belajar.
Sebagian orang beranggapan bahwa belajar adalah semata-mata mengumpulkan atau menghafalkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk informasi atau materi pelajaran. Orang yang beranggapan demikian biasanya 1 akan segera merasa bangga ketika anak-anaknya telah mampu menyebutkan
Kutu Blog, Pengertian Belajar dan Hasil Belajar, (31 oktober 2011). kembali secara lisan sebagian besar informasi yang terdapat dalam teks yang diajarkan oleh guru. Disamping itu, ada pula sebagian orang yang memandang belajar sebagai pelatihan belaka.
2 Dalam pengertian belajar, para ahli psikologi dan pendidikan
mengemukakan rumusan yang berlainan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing. Tentu saja mereka mempunyai alasan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.
James O. whittaker, misalnya merumuskan belajar sebagai proses dimana tingkah laku ditimbulkan atau diubah melalui latihan atau pengalaman.
3 Howard L. Kingskey mengatakan bahwa leraning is the process by which behavior (in the broader sense) is originated or changed thruogh practice or training. Belajar adalah proses di mana tingkah laku (dalam arti luas)
ditimbulkan atau diubah melalui praktek atau latihan.
4 Hilgard dan Bower dalam bukunya Theoris of Learning mengemukakan
bahwa belajar berhubungan dengan perubahan tingkah laku seseorang terhadapat sesuatu situasi tertentu yang disebabkan oleh pengalamannya yang berulang disituasi itu, dimana perubahan tingkah laku itu tidak dapat dijelaskan atau dasar kecenderungan respon pembawaan, kematangan, atau keadaan-keadaan sesaat seseorang.
5 Dari beberapa pendapat para ahli tentang pengertian belajar yang
dikemukakan di atas dapat dipahami bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan dengan melibatkan dua unsur yaitu jiwa dan raga. Gerak raga yang 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru (Cet. XVI; Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010 ), h. 87. 3 Syaiful Bahri Djamarah, Psikologi Belajar (Cet. II; Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.12. 4 Ibid, h. 13. 5 Pupuh Fathurrohman dan Sobri Sutikno, Strategi Belajar Mengajar (Cet. IV; Bandung: Refika ditunjukkan harus sejalan dengan proses jiwa untuk mendapatkan perubahan. Tentu saja perubahan yang didapatkan itu bukan perubahan fisik, tetapi perubahan jiwa dengan sebab masuknya kesan-kesan yang baru. Oleh karenanya, perubahan sebagai hasil dari proses belajar adalah perubahan jiwa yang mempengaruhi tingkah laku.
Akhirnya dapat disimpulkan bahwa belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu dalam interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut
6 kognitif, afektif, dan psikomotor.
Untuk mengetahui prestasi dan kemajuan peserta didik, seorang guru harus mengetahui hasil belajarnya. Belajar yang dilalui setiap anak akan dilihat pada hasil akhir yang telah ditempuh dalam kurun waktu tertentu yang biasanya disebut hasil belajar. Istilah hasil belajar tersusun atas dua kata, yakni “Hasil” dan “Belajar”. Menurut kamus bahasa Indonesia “Hasil” berarti sesuatu yang diadakan (dibuat,dijadikan dan sebagainya) oleh suatu usaha. Sedangkan “Belajar” mempunyai banyak pengertian diantaranya adalah belajar merupakan
7 perubahan yang terjadi dalam diri seseorang setelah melalui suatu proses.
Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian- pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merujuk pemikiran Gagne, 6 hasil belajar berupa: 7 Syaiful Bahri Djamarah, op.cit., h. 13
Desi Anwar, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Cet. I ; Surabaya: Amelia Surabaya, 2003), h.
1. Informasi verbal yaitu kapabilitas mengungkapkan pengetahuan dalan bentuk bahasa baik lisan maupun tulisan.
2. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
3. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri.
4. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi, sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.
5. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek berdasarkan
8 penilaian terhadap objek tersebut.
Menurut Blomm, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. Domain kognitif adalah knowledge (pengetahuan,ingatan)
comprehension (pemahaman), application (menerapkan), analysis
(menguraikan), synthesis (merencanakan), dan evaluation (menilai). Domain afektif adalah receiving (sikap menerima), responding (memberikan respon),
valuing (nilai), organization (organisasi), charecterization (karakterisasi).
Domain psikomotor adalah initiatory, pre-routine, dan rountinized. Psikomotorik
9 juga mencakup keterampilan, teknik, fisik, sosial, manajerial dan intelektual.
8 9 Agus Supriyanto, Cooperative Learning (Cet. IV; Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2010), h. 5-6.
Ibid, h. 6-7
Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil belajar yaitu : 1. Faktor Internal (dari dalam individu yang belajar)
Faktor yang mempengaruhi kegiatan belajar ini lebih ditekankan pada faktor dari dalam individu yang belajar. Adapun faktor yang mempengaruhi kegiatan tersebut adalah faktor psikologis, antara lain yaitu : motivasi, perhatian, pengamatan, tanggapan dan lain sebagainya.
2. Faktor Eksternal (dari luar individu yang belajar).
Pencapaian tujuan belajar perlu diciptakan adanya sistem lingkungan belajar yang kondusif. Hal ini akan berkaitan dengan faktor dari luar siswa. Adapun faktor yang mempengaruhi adalah mendapatkan pengetahuan, penanaman
10 konsep dan keterampilan, dan pembentukan sikap.
Hasil belajar yang dicapai siswa melalui plroses belajar mengajar yang optimal cenderung menunjukan hasil yang berciri sebagai berikut:
1. Kepuasan dan kebanggaan yang dapat menumbuhkan motivasi pada diri siswa.
2. Menambah keyakinan akan kemampuan dirinya.
3. Hasil belajar yang dicapai bermakna bagi dirinya seperti akan tahan lama diingatannya, membentuk prilakunya, bemanfat untuk mempelajarai aspek lain, dapat digunakan sebagai alat untuk 10 memperoleh informasi dan pengetahuan yang lainya.
Techonly 13, Pengertian Hasil Belajar,
4. Kemampuan siswa untuk mengontrol atau menilai dan mengerndalikan dirinya terutaman adalam menilai hasil yang dicapainya maupun menilai dan mengendalikan proses dan usaha belajarnya
Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Individu yang belajar akan memperoleh hasil dari apa yang telah dipelajari selama proses belajar itu. Hasil belajar yaitu suatu perubahan yang terjadi pada individu yang belajar, bukan hanya perubahan mengenai pengetahuan, tetapi juga untuk membentuk kecakapan, kebiasaan,
11 pengertian, penguasaan, dan penghargaan dalam diri seseorang yang belajar.
Pembelajaran matematika merupakan pembelajaran yang sangat membutuhkan pemahaman bagi siswa juga membutuhkan ketelatenan dapat meraih pemecahan masalah yang akurat. R. Sodjaji dalam bukunya mengemukakan beberapa defenisi matematika antara lain.
a.
Matematika adalah cabang ilmu pengetahuan eksak dan terorganisir secaraa sistematik b.
Matematika adalah pengetahuan tentang bilangan kalkulasi c. Matematika adalah pengetahuan tentang penalaran logic dan berhubungan dengan bilangan d.
Matematika adalah pengetahuan tentang fakta-fakta kuantitatif dan masalah tentang ruang dan bentuk.
e.
Matematika adalah pengetahuan tentang struktur-struktur yang logic
11 Kutu Blog, Pengertian Belajar dan Hasil Belajar, http://duniabaca.com/pengertian-belajar-
f.
Matematika adalah pengetahuan tentang aturan-aturan yang ketat alam
12 kesadaran.
Berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli tersebut semuanya mempunyai pandangan masing-masing tentang matematika. Dari definisi tersebut tidak mengurangi nilai akan ilmu matematika itu sendiri. Akan tetapi matematika mempunyai bahasa tersendiri dibandingkan dengan ilmu yang lainnya, yaitu simbol-simbol dan angka. Matematika merupakan bahasa yang
13 melambangkan serangkaian makna dari pernyataan yang ingin kita sampaikan.
Setelah sedikit memahami masing-masing definisi yang saling berbeda itu, dapat terlihat adanya ciri-ciri khusus atau karakteristik yang dapat merangkum pengertian matematika secara umum, yaitu:
1) Memiliki objek kajian yang abstrak. 2) Bertumpu pada kesepakatan. 3) Berpola pikir deduktif. 4) Memiliki simbol yang kosong dari arti. 5) Memperhatikan semesta pembicaraan.
14
6) Konsisten dalam sistemnya. Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa dalam pelajaran matematika adalah sesuatu yang dicapai melalui proses belajar matematika atau dengan kata lain belajar matematika diperlukan adanya 12 keterlibatan mental dalam mengkaji hubungan-hubungan antara struktur-struktur
R.Soedjaji, Kiat Pendidikan Matematika Di Indonesia (Kontatasi Keadaan Masa Kini Menuju Harapan Masa Depan) (Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi DEPDIKNAS, 1999/2000), h.11 13 Maskur Ag dan Abdul Halim Fathani, Mathematical Inteligence (Cara Cerdas Melatih Otak dan Menanggulangi Kesulitan Belajar)) (Cet. I; Jogjakarta: Ar-Ruzz Media Group), h. 46. 14
dari matematika sehingga diperoleh pengetahuan sebagai hasil belajar matematika yang dapat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
B.
Strategi Pembelajaran Berwisata
Pemilihan strategi pembelajaran pada dasarnya merupakan salah satu hal penting yang harus dipahami oeh setiap guru, mengingat proses pembelajaran merupakan proses komunikasi multi arah antar siswa, guru, dan lingkungan belajar. Karena itu pembelajran harus diatur sedemikian rupa sehingga akan diperoleh dampak pembelajaran secara langsung ke arah perubahan tingkah laku
15 sebagaimana dirumuskan dalam tujuan pembelajaran.
Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah di tentukan.
Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bias diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk
16
mencapai tujuan yang telah digariskan.Belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai hasil dan pengalaman, sedangkan pembelajaran merupakan upaya penataan lingkungan yang memberikan nuansa agar program belajar tumbuh dan berkembang secara optimal. Dengan demikian proses belajar bersifat internal dan
15 Hamzah,
Belajar Dengan Pendekatan PAILKEM “Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan Efektif, Menarik” (Cet. I; Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h. 4. 16 unik dalam diri individu siswa, sedang proses pembelajaran bersifat eksternal
17 yang sengaja direncanakan.
Terdapat berbagai pendapat tentang strategi pembelajaran sebagaimana dikemukakan oleh para ahli pembelajaran diantaranya sebagai berikut: Kozma dan Gofur secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik menuju
18 tercapainya tujuan pembelajaran tetentu.
Kemp menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar tujuan
19 pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efesien.